You are on page 1of 10

G.

PENGOLAHAN DATA
a) Data Tunggal

1. L = 60cm atau 0,6m (nst = 0,1 cm atau 0,001m)

1 1
∆ L= nst= ×0,001=0,0005 m
2 2
∆L 0,0005
Ksr= × 100 %= ×100 %=0,083 % (4 AP)
L 0,6

( L ± ∆ L ) =( 0,6 ± 0,0005000 ) m

2. L = 80 cm atau 0,8m (nst = 0,1 cm atau 0,001m)

1 1
∆ L= nst= ×0,001=0,0005 m
2 2

∆L 0,0005
Ksr= × 100 %= ×100 %=0,0625 % (4 AP)
L 0,8

( L ± ∆ L ) =( 0,8 ±0,0005000 ) m

3. L = 100 cm atau 1 m (nst = 0,1 cm atau 0,001m)

1 1
∆ L= nst= ×0,001=0,0005 m
2 2

∆L 0,0005
Ksr= × 100 %= ×100 %=0,05 % (4 AP )
L 1

( L ± ∆ L ) =( 1± 0,0005000 ) m
b) Data Majemuk
t(s)
1. No (10 getaran) T (s) T2 L = 100cm,
m = 55,3
gram, dan
1 16,1 1,61 2,5921 θ=10°
2 16,0 1,6 2,56
3 15,8 1,58 2,4964
4 16,2 1,62 2,6244
5 16,2 1,62 2,6244
6 15,9 1,59 2,5281
7 16,0 1,6 2,56
8 15,8 1,58 2,4964
9 16,0 1,6 2,56
10 16,1 1,61 2,5921

∑ 160,1 16,01 25,6339

T́ =
∑ T = 16,01 =1,601
n 10

1 ∆T
T 2−¿ ¿ ¿ ¿ Ksr= X 100 %
n√ ∑
∆T= N

1 10(25,6339)−(16,01)
2
0,004690416
∆T=
10 √ 10−1
Ksr=
1,601
X 100 %

1 ( 256,34 )−(256,32)
∆T=
10 √ 10−1
Ksr=0,3 % (3 AP)

1 0.02
∆T=
10 √9
Maka, T =( T́ + ∆T )
1
∆T= √ 0,0022 T =(1,60± 0,00469)s
10

t (s)
No (10 getaran) T (s) T2

1 18,2 1,82 3,3124


2 18,2 1,82 3,3124
3 18,1 1,81 3,2761
4 18,2 1,82 3,3124
5 18,2 1,82 3,3124
6 18,6 1,86 3,4596
7 18,4 1,84 3,3856
8 18,2 1,82 3,3124
9 18,0 1,8 3,24
10 18,1 1,81 3,2761

∑ 182,2 18,22 33,198

1
∆T= 0,04690416
10

∆ T =0,0 0 4690416

2. L = 90cm, m = 55.3 gram, dan θ=10°


T́ =
∑ T = 182,2 =1,8 22
n 10

1 ∆T
T 2−¿ ¿ ¿ ¿ Ksr= X 100 %
n√ ∑
∆T= N

1 10(33,198)−(18,22)
2
0.005744562646
∆T=
10 √10−1
Ksr=
1,822
X 100 %

1 ( 331,98 )−(331,96)
∆T=
10 √ 10−1
Ksr=0,3 % (3 AP)

1 0 .03
∆T=
10 √
9
Maka, T =¿)

1
∆T= √ 0.0033 T =(1,82± 0 , 00574)s
10

1
∆T= 0.05744562646
10

∆ T =0.005744562646

3. L = 100cm, m = 55.3 gram, dan θ=10°


t (s)
No T (s) T2
(10 getaran)
1 20,4 2,04 4,1616
2 20,4 2,04 4,1616
3 20,7 2,07 4,2849
4 20,4 2,04 4,1616
5 20,4 2,04 4,1616
6 20,6 2,06 4,2436
7 20,1 2,01 4,0401
8 20,2 2,02 4,0804
9 20,8 2,08 4,3264
10 20,4 2,04 4,1616

∑ 204,4 20,44 41,7834

T́ =
∑ T = 20,44 =2,044
n 10

1 ∆T
n T 2−¿ ¿ ¿ ¿ Ksr= X 100 %
n√ ∑
∆T=

1 10(41,7834)−(20 , 44)
2
0.0044967
∆T=
10 √ 10−1
Ksr=
2,044
X 100 %

1 417,830−417 , 794
∆T=
10 √ 10−1
Ksr=0,22 % (3 AP)
1 0.036
∆T=
10 √ 9
Maka, T = (T́ + ∆ T )

1
∆T= √ 0.002022 T = (2,04 ± 0,0044967)
10

1
∆T= 0.044967
10

∆ T =0.0044967

H. PERHITUNGAN DAN GRAFIK

1. Hitunglah nilai g dengan menggunakan data-data yang telah anda peroleh dari
percobaan!
 Percobaan 1 (L = 1 m)

4 π2 l 39.4784176
g = 2 =¿ =9.653139291 m/s 2
T 4.08969729

 Percobaan 2 (L = 0.9 m)

4 π2 l 35.53057584
g= =¿ =9.517941805 m/s 2
T 2
3.73301041

 Percobaan 3 (L = 0.8 m)

4 π2 l 31.58273408
g= =¿ =9.68309587 m/s 2
T 2
3.261636
2. Gambarlah grafik hubungan T2 terhadap l , kemudian tentukan koefisien arah garis
lurus yang terjadi, lalu tentukan harga g dari grafik tersebut, kemudian bandingkanlah
dengan hasil perhitungan yang saudara dapat (jelaskan).

Grafik Ayunan Matematis


4.2

T2 (Periode Kuadrat) 4 f(x) = 4.14 x − 0.03

3.8

3.6

3.4

3.2

3
0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05
L (Panjang Tali)

Point x y ∆y 0.046821
(3) 100 4.089697 a 0.041403
(2) 90 3.73301 b -0.03149
(1) 80 3.261636 ∆b 0.299191
∆a 0.003311

y=ax+ b
y=4.1403 x−0.0315

 Menghitung Percepatan Gravitasi (g)

4 π 2l 4π2
g= g=
T2 a

T2 4 π2 g=
39,4784176
=
l g 4.1403

4 π2
a= g=9,535158708 m/ s2
g
4 π2
a=
g

I. PEMBAHASAN
Pada percobaan ayunanan matematis ini, kita menggunakan panjang tali yang berbeda
yaitu dengan 100 cm, 110 cm, dan 120 cm. Menggunakan bandul dengan berat 57,5 gram.
Lalu tali diberikan simpangan sebesar 10o sebelum akhirnya dibiarkan berayun.
Terlihat pada percobaan, Bahwa pengaruh panjang tali sangat menentukan banyak
getaran yang dihasilkan oleh bandul. Pada percobaan dengan tali 100 cm, di dapatkan
rata-rata waktu untuk 10 getaran sebesar 20,33 detik. Dengan tali 90 cm selama 19,321
detik, dan dengan tali 80 cm selama 18,06 detik. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
pendek tali, waktu yang dibutuhkan bandul untuk berayun sampai 10 getaran semakin
pendek. Maka artinya semakin besar frekuensi yang dihasilkan, sedangkan periodenya
semakin berkurang. Hal ini dikarenakan jika tali semakin panjang, maka akan sulit untuk
bandul berayun sehingga bandul akan bergerak semakin lambat. Hal ini berbanding lurus
dengan teori yang ada, dimana semakin kecil panjang tali yang diberikan, maka ayunan
akan semakin cepat dan waktu yang digunakan semakin sedikit. Begitupula sebaliknya,
apabila semakin panjang tali yang diberikan, maka ayunan bandul akan semakin pelan
dan waktu yang dibutuhkan semakin banyak. Hal ini sesuai dengan persamaan pada
bandul yaitu T = 2π dimana periode ayunan berbanding terbalik dengan panjang tali.
Setelah itu, dari data yang sudah didapatkan, dicarilah percepatan gravitasi dengan
memasukkan data rata-rata pada persamaan ayunan matematis,
l
T= 2π
√ g
Kemudian dari persamaan ini didapatkan rumus percepatan gravitasi,
4 π2 l
g= 2
T
Setelah dimasukkan data percobaan satu, yaitu l = 100 cm dan T 2 = 4,08969729,
didapatkan percepatan gravitasi sebesar 9.653139291 m/s2. Kemudian dari data percobaan
2 (l = 90 cm dan T2 = 3.73301041), didapati percepatan gravitasi sebesar 9.517941805
m/s2. Dan yang terakhir, didapatkan percepatan gravitasi sebesar 9.68309587 m/s 2 setelah
dimasukkan data percobaan 3 dengan l = 80 cm dan T2 = 3.261636.
Dari perhitungan tersebut, dapat kita lihat bahwa percepatan gravitasi yang
didapatkan berbeda-beda dan tidak sesuai dengan tetapan percepatan gravitasi bumi yaitu
9.81 m/s2. Hal ini disebabkan bahwa dalam mengukur periode bandul, terdapat beberapa
faktor yang merubah angka periodenya. Karena itu, dibutuhkan koreksi-koreksi untuk
menentukan periode yang sebenarnya. Lalu periode yang sebenarnya itu dapat
dimasukkan kembali kedalam persamaan ayunan matematis, baru setelah itu bisa
didapatkan nilai percepatan gravitasi yang sesuai. Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Koreksi amplitude terbatas
2. Koreksi distribusi massa
3. Koreksi Udara
4. Koreksi Elastis
J. KESIMPULAN
1. Panjang tali mempengaruhi periode bandul
2. Semakin lama waktu bergerak maka besar simpangan lama-kelamaan semakin kecil
3. Semakin pendek tali maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan getaran (pada
percobaan ini 10 getaran) semakin sedikit
4. Semakin pendek tali maka semakin kecil periodenya
5. Periode berbanding kuadrat terbalik dengan percepatan gravitasi
6. Periode ayunan berbanding terbalik dengan panjang tali
7. Dari hasil percobaan diatas, didapatkan percepatan gravitasi sebesar
1) Perhitungan
a) Percobaan 1 : 9.653139291 m/s 2
b) Percobaan 2 : 9.517941805 m/ s 2
c) Percobaan 3 : 9.68309587 m/s 2
2) Grafik :
8. Hasil percepatan gravitasi dipengaruhi pengukuran periode bandul yang belum tepat,
terdapat beberapa koreksi untuk menentukan periode bandul yang sebenarnya.
K. DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., Resnick, R., and Walker, J. “Fundamental of Physics 9th Edition”. 2011
Giancoli, Douglas C. “Physics: Principles with Applications 7th Edition”. 2001
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 6 (1): 47–53. 2017
Sutrisno,Edi. “Fisika Dasar I”. 1996
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5 (1) 47-53, Unnes 2009
Baker, Gregory L., and James A. Blackburn. “The Pendulum : A Case Study in Physics”.
Oxford. 2015.
Nelson, Robert A., and Olsson, M.G. “The Pendulum – Rich Physics From A Simple
System”. American Journal of Physics 54 (2) : 112-121. 1986.

You might also like