You are on page 1of 8

AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK

Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

ANALISIS KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4 – 5


TAHUN MENGGUNAKAN 5 INDIKATIOR STTPA
Maya Maratun Sholikhah
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
EMAIL:mayamaratun@gmail.com

Article received: 23 june 2020, review process: 03 july 2020,


Article accepted: 15 August 2020, article published: 30 september 2020

ABSTRACT
This mini-research aims to describe the level of developmental achievement of children aged
4-5 years based on national PAUD education standards and carry out early detection of
obstacles to achieving development. This mini-research uses a qualitative descriptive
approach. The data collection technique is field observation with 5 indicators, namely (1)
Imitating the movements of monkeys, lions, rabbits. (2).to jump (3). To throw something in a
direction (4).to catch something in a direction. (5). To kick something in a direction. The data
analysis technique used descriptive qualitative analysis.The results of the mini-research show
that the three subjects have met the 5 indicators of the level of developmental achievement
based on the level of achievement child development. in the Regulation of the Minister of
Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 137 of 2014 concerning National
Standards for Early Childhood Education, the development of the three subjects cannot be
separated from the role of parents in providing appropriate stimulus and guidance and
determining the success of achieving children's gross motor development. The results of this
trial are expected to be a guide for teachers and schools in preparing learning programs for
children.
Keyword : crude motor, early childhood, development.

ABSTRAK

Miniriset ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pencapaian perkembangan anak
usia 4-5 tahun berdasarkan standar pendidikan nasional PAUD dan melakukan deteksi dini
terhadap hambatan pencapaian perkembangannya. Mini riset ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan datanya yaitu observasi lapangan, dengan 5 indikator
yaitu (1). Menirukan gerakan hewan monyet, singga, kelinci (2) melakukan gerakan melompat
(3). Melempar secara terarah (4).menagkap sesuatu secara terarah (5). Menendang sesuatu
secara tepat. Teknis analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil mini

1
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

risset ini menunjukan bahwa ketiga subjek telah memenuhi 5 indikator tingkat pencapaian
perkembangan berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan anak. Dalam peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan republic Indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang standar
nasional pendidikan anak usia dini, perkembangan subjek tidak terlepas dari peran orang tua
dalam memberikan stimulus dan bimbingan yang tepat akan menentukan keberhailan
pencapaian perkembangan anak motorik kasar anak. Hasil coba ini di harapkan dapat menjadi
paduan bagi pihak guru dan sekolah dalam menyusun program pembelajaran bagi anak.
Kata Kunci : motorik kasar, anak usia dini, perkembangan
PENDAHULUAN
Rentang usia sejak di lahirkan sampai usia 6 tahun ini adalah usia yang sangat
menentukan pembentukan karakter, kepribadian dan sedang menjalani suatu proses
pekembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. (Sujiono,2009) pada
masa ini sering di sebut sebagai masa keemasan anak (golden age) bagi anak karena berbagai
aspek pertumbuhan dan perkembangan telah mengalami masa yang cepat dalam rentang
perkembangan manusia. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, agama, seni dan moral anak.
Pendidikan usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam
memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan
keterampilan pada anak.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada Pasal 28 Ayat 1 yang berbunyi
“pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun
dan bukan merupakan prasayarat untuk mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada
peletakan dasar arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (kordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan (daya pikiran, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional
(sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-
tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini.

Pentingnya bagi guru dan orang tua memberikan perhatian pada anak dalam
perkembangan anak, salah satu yang menjadi perhatian adalah motorik anak. Perkembangan
motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan pengendalian gerak tubuh dan
otak sebagai pusat gerak. Gerakan ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus.
Keadaan sekitar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik anak, terutama
lingkungan keluarga.

Sujiono (2008) menjelaskan bahwa perkembangan motorik kasar anak mempunyai


manfaat bagi perkembangan anak yang lain, yaitu bagi perkembangan fisiologis anak, dan
perkembangan kognitifnya. Pentingnya perkembangan motorik kasar bagi perkembangan
fisiologisnya yaitu dengan bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar tidak mendapat

2
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

masalah dengan jantungnya, dan juga dapat menstimulasi semua proses fisiologis anak seperti
peningkatan sirkulasi darah dan pernafasanya. Adapun pentingnya perkembangan motorik
kasar anak bagi perkembangan social emosionalnya yaitu dengan kemampuan motorik kasar
yang baik maka anak akan mempunyai rasa percaya diri yang besar , dan lingkungan teman –
temanya juga akan menerima anak tersebut, sehingga anak akan mudah kepercayaan diri yang
besar yang di miikinya. Sedangakan pentingnya perkembangan motorik bagi perkembangan
kognitifnya yaitu dengan aktivitas fisik yang di lakukan anak akan meningkatkan rasa ingin
tahu anak terhadap benda – benda yang di jumpai anak. Keterampilan motorik kasar anak juga
dapat menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak, dan gerakan – gerakan yang di lakukan
akan bermanfaat untuk membuat fungsi belahan otak kanan dan otak kiri menjadi seimbang.
Berdasarkan pada keadaan aktivitas anak usia dini yang begitu aktif, maka masalah gerak
dan belajar gerak menjadi sangat penting dan harus mendapat perhatian khusus. Penanaman
gerak/motorik yang benar sangat penting bagi anak, sebab akan memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan anak tersebut.

METODOLOGI
Menurut sugiyono (2005) menyatakan bahwa metode deskriptip adalah suatu metode
yang di gunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi di
gunakan untuk membuat kekesimpulan yang lebih luas. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif, merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif.
Dan di jabarkan secara deskriptif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif kerap di gunakan untuk
menganalisis kejadian, fenomena, atau kejadian secara social.
Subjek penelitian berupa 3 orang anak, yaitu Harun al rasyid ( 4 tahun 4bulan), Tia
nurul fajria (4 tahun 6 bulan ) dan Hafidz bahtiar hamzah (usia 5 tahun 9 bulan). Subjek di pilih
dengan ketentuan : (1). Minimal sudah bisa mengikuti intruksi dan sudah di ajak komunikasi
(2). berada pada rentang usia 4-5 tahun (3).orang tua menunjukan penerimaan yang hangat pada
penelitin (4). Mudah di jangkau penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang di laksanakan Maya maratun sholikhah terhadap tiga orang
anak yang di analisis perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun sesuai dengan lampiran
peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 137 tahun 2014, namun dalam hal ini
penulis menyajikan 5 indikator yang di gunakan dalam penelitian yaitu sebagai beriktut :
Terdapat 8 indikator kemampuan motorik kasar anak usia 4 – 5 tahun sesuai dengan
lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 137 tahun 2014, namun dalam
hal ini penulis menyajikan 5 indikator yang di gunakan dalam peneliatian sebagai berikut :
1. Menirukan gerakan binatang (meniru gerakan monyet, kelinci dan singa )
2. Melakukan gerakan melompat
3. Melempar sesuatu secara terarah (melempar bola)
4. Menangkap sesuatu secara terarah (menangkap bola)

3
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

5. Menendang sesuatu secara terarah (menendang bola)


Selanjutnya penulis uraikan hasil dokumentasi mini riset ketiga subjek tersebut sebagai
berikut :

1. Menirukan gerakan binatang monyet, kelinci dan singga

(1). Harun al rasyid (2) Tia nurul fajria (3). Hafidz bahtiar hamzah
Pada indicator 1 yakni menirukan gerakan binatang monyet, kelinci dan singga anak
mampu menirukan gerakan hewan tersebut. dari 5 gambar yang di sajikan anak sudah
terampil melakukan gerakan fisik motorik berupa menirukan gaya binatang artinya Harun
al rasyid, tia nurul fajria, dan hafidz bahtiar hamzah sudah memiliki kemampuan
perkembangan sesuai yang di harapkan.
Keterampilan motorik kasar mencakup berbagai aspek perkembangan seperti yang di
paparkan Zawi choon lian dan Abdullah (2014) terdiri dari gerak lokomotor yaitu gerak
berpindah, gerak stasioner, yaitu gerak mempertahankan keseimbangan dan gerak
manipulasi benda. Menirukan gerakan binatang bertujuan mengembangakan keterampilan
motorik dan social, serta meningkatkan keparcayaan diri anak terhadap keterampilan
motorik (piek, dkk. 2013). Kegiatan menirukan binatang di gunakan sebagai kegiatan
dalam mengoptimalkan motorik kasar anak.
2. Melakukan gerakan melompat.

4
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

(1). Harun al – rasyid (2). Tia nurul fajria (3). Hafidz bahtiar hamzah
Berdasarkan hasil penelitian dari 5 gambar yang di sajikan anak sudah terampil
melakukan gerakan fisik motorik berupa meloncat artinya harun al rasyid, tia nurul fajria,
dan hafidz bahtiar hamzah sudah memiliki kemampuan perkembangan sesuai yang di
harapkan.

3. Melempar sesuatu secara terarah (bola)

(1). Tia nurul fajria (2). Harul al rasyid

(3). Hafidz bahtiar hamzah


Berdasarkan hasil penelitian dari 5 gambar yang di sajikan anak sudah terampil
melakukan gerakan fisik motorik berupa melempar bola artinya harun al rasyid, tia nurul
fajria, dan hafidz bahtiar hamzah sudah memiliki kemampuan perkembangan sesuai yang
di harapkan.
4. Menangkap sesuatu secara terarah

5
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

(1) Harun al rasyid (2). Tia nurul fajria

(3). Hafidz bahtiar hamzah


Berdasarkan hasil penelitian dari 5 gambar yang di sajikan anak sudah terampil melakukan
gerakan fisik motorik berupa menangkap bola artinya harun al rasyid, tia nurul fajria, dan hafidz
bahtiar hamzah sudah memiliki kemampuan perkembangan sesuai yang di harapkan.
5. Menendang sesuatu secara terarah

(1) . Harun al rasyid (2).Tia nurul fajria (3).hafidz bahtiar hamzah


Berdasarkan hasil penelitian dari 5 gambar yang di sajikan anak sudah terampil melakukan
gerakan fisik motorik berupa menendang bola. Akan tetapi dalam penelitian ketiga anak
tersebut tidak langsung menendang secara lurus atau terarah perlu melakukanya beberpa kali

6
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

agar tendanganya lurus. artinya harun al rasyid, tia nurul fajria, dan hafidz bahtiar hamzah sudah
memiliki kemampuan perkembangan sesuai yang di harapkan.
Fisik motorik khususnya kasar merupakan aktivitas fisik yang memerlukan
keseimbangan serta koordinir sesama anggota bagian tubuh dalam mengoptimalkan otot-otot
besar, separuh maupun seluruh anggota tubuh (Novianti dan Okta, 2015:1-10), contohnya
seperti berjalan, berlari, melompat dan sebagainya. Pada dasarnya urutan perkembangan
motorik sama namun kecepatan dari perkembangan motorik dari masing-masing anak beragam
dari suatu gerakan. Dalam suatu proses pembelajaran motorik, anak diharapkan mampu
menguasai keterampilan motorik meliputi keterampilan gerak mencakup kekuatan,
ketahanan,kelincahan
Menurut Setyowati, (2011:2) memberikan batasan tentang motorik sebagai sebuah
peristiwa laten terdiri atas keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-
fungsi organ tubuh, baik dalam hal fisiologis serta secara psikis dimana akan menyebabkan
adanya sebuah gerak. Mempelajari konsep motorik, sikap serta perilaku tingkah laku kognitif
diperlukan adanya keselarasan. Pada kondisi tertentu yang akan menghasilkan perubahan
perilaku dalam berbagai tindakan. Perkembangan motorik selalu mengalami perubahan selaras
usia anak. Jaringan dalam saraf terus berkembang serta pertumbuhan otak akan mampu
mengembangkan aktivitas dan pengembanganya semakin baik. Sebelum bisa memadukan
berbagai kegiatan motorik yang lebih komplek individu bisaharus memiliki kemampuan
keterampilan konsep dasar pijakan awal.
Sehubungan dengan hal tersebut Sujiono juga menyatakan pendapat terkait perkembangan
motorik kasar yang dimiliki oleh anak 4-5 tahun yaitu:
1) Berlari dan langsung menendang bola.
2) Melompat-lompat dengan kaki bergantian.
3) Melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan.
4) Berjalan pada garis lurus yang sudah ditentukan.
5) Berjinjit dengan tangan dipinggul.
6) Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut.
6. Mengayuhkan satu kaki ke depan atau belakang tanpa kehilangan
keseimbangan.
Pada kondisi tertentu melakukan gerakan akan menghasilkan perubahan perilaku dalam
berbagai tindakan. Perkembangan motorik selalu mengalami perubahan selaras usia anak.
Jaringan dalam saraf terus berkembang serta pertumbuhan otak akan mampu mengembangkan
aktivitas dan pengembanganya semakin baik. Sebelum bisa memadukan berbagai kegiatan
motorik yang lebih komplek individu harus bisa memiliki kemampuan keterampilan konsep
dasar pijakan awal. Hal ini penting untuk orang tua dan guru memperhatikan dan menstimulusi
motorik kasar anak.

7
AWLADY: JURNALPENDIDIKANANAK
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/awlady
Vol. 7, No 1 march (2021)

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa
perkembangan motorik kemampuan motorik kasar ketiga anak usia 4-5 tahun sudah memiliki
perkembangan motorik sesuai yang di harapkan. Anak – anak mampu malakukan kegiaran
motorik kasar, sesuai dengan STTPA (Standar Pencapaian Perkembangan anak). Dengan
mengambil 5 indikator yaitu : (1).menirukan geraknan binatang (2). Melakukan gerakan
melompat (3). Melempar sesuatu secara terarah (4). Menangkap sesuatu secara terarah
(5).menendang sesuatu secara terarah.

DAFTAR RUJUKAN
Kamtini,motorik kasar anak usia dini, medan:media persada,2014

Samsudin, pembelajaran motorik di taman kanak – kanak, Jakarta : prenada media group,
2008
Sujiono, bambang, metode pengembagan fisik, tanggerang selatan : universitas terbuka, 2015.
Depdiknas, (2008). Fungsi perkembangan motorik, Jakarta : Dikdasment

Depdiknas, (2003). Meningkatkan motorik kasar anak melalui permainan egrang bathok
kelapa pada anak kelompok B di TK ABA Banjarhajo II kalibawang kulonprogo.
Yuliani. (2010). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta : indeks.
Mursyid, M. (2015). Pengembangan pembelajaran PAUD. Bandung : PT. remaja padakarya.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak. Erlangga.
Piek j.p kane (2013)

https://m.liputan6.com./hot/read/mengenal-jenis-jenispenelitian-deskriftif-kumulatif-pada-
sebuah-tulisan-ilmiah

You might also like