You are on page 1of 20

Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

Al imam : Jurnal Dakwah Manajemen


Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019, p. xx-xx
p- ISSN : 2685-8487 e-ISSN : 2685-8487
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alimam

Manajemen Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih


Sicincin Kecamatan 2X11 Enam Lingkung Kabupaten Padang
Pariaman Tinjauan Penggerakan Kasi Pelayanan Kebutuhan
Jompo
Zul Afrizal1, Zainal2, Yurisman 3
1UIN Imam Bonjol Padang
Email : zul afrizal@gmail.com
4 UIN Imam Bonjol Padang

Email : Zainal@gmail.com
3 UIN Imam Bonjol Padang

Email : Yurisman@gmail.com

ABSTRACT

In the process of human life growing old is something that cannot be avoided, it is necessary
to pay attention to the social welfare of the elderly, so that the needs of the elderly can be met
so that they can move and meet the physical, spiritual and social needs of the elderly in the
Tresna Werdha Sabai Social Home Nan Aluih Sicincin, but this is inseparable from the
leadership in providing motivation, guidance, coordination, and communication. The purpose
of this study was to determine how the head of the service section of the elderly needs in
moving the activities program for elderly residents at Tresna Werdha Sabai Social Home Nan
Aluih Sicincin. This research is a field research, using descriptive methods with a qualitative
approach, data collection techniques through observation, interviews, and documentation
studies. The primary data source is the service provision for the elderly, staff, while
secondary data is in the form of archives in the Social Care Nursing Services Section of
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. The results of this study provide motivation in the
Social Care Needs Section of Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin's Nursing Services
section has been implemented, but it has not been effectively carried out. meetings, and
personnel, give advice on tasks to be done by staff, but the implementation of the improvement
activities by subordinates has not been fully implemented
Kwyword : old, social home, service
ABSTRAK
Dalam proses kehidupan manusia menjadi tua adalah suatu hal yang tidak bisa
dihindari, Maka perlu adanya perhatian kesejahteraan sosial lanjut usia, agar kebutuhan para
lansia dapat terpenuhi sehingga bisa beraktivitas serta terpenuhi kebutuhan jasmani, rohani
dan kebutuhan sosial untuk warga jompo di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
Sicincin, namun hal tersebut tidak terlepas dari penggerakan pimpinan dalam memberikan
motivasi, bimbingan, koordinasi, dan komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana kepala seksi pelayanan kebutuhan jompo dalam menggerakan
program kegiatan untuk warga jompo di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 1


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

Sicincin. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Sumber data primer adalah kasi pelayanan kebutuhan jompo, staf, sedangkan
data skunder adalah berupa arsip-arsip pada seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo panti Sosial
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Hasil penelitian ini pemberian motivasi pada seksi
Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin sudah
diterapkan, namun belum terlaksana secara efektif Pemberian bimbingan yang dilakukan oleh
kepala seksi pada staf Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
Aluih Sicincin diberikan melalui pertemuan-pertemuan, dan personal, memberikan nasihat
terhadap tugas yang akan dikerjakan oleh staf, namun penerapan perbaikan kegiatan oleh
bawahan belum terlaksana sepenuhnya
Kata Kunci : Tua, Panti Jompo, Pelayanan

INTRODUCTION / PENDAHULUAN (very old)di atas 90 tahun. (Ariyani


Dalam proses kehidupan setiap Annisa Murti, 2-3)
manusia menjadi tua adalah suatu hal Negara sangat berperan untuk
yang tidak bisa dihindari, seiring menjamin dan menjaga serta
dengan berjalannya waktu maka yang memperhatikan warga negaranya yang
muda akan menjadi tua dan yang tua tergolong kepada fakir miskin, anak
akan semakin tua begitu seterusnya. yang terlantar dan bantuan bagi orang-
Lansia adalah tahap akhir dalam siklus orang jompo. Dalam Al-Qur’an ada
hidup manusia. Pada tahap ini individu beberapa ayat yang dapat dijadikan
mengalami banyak perubahan baik landasan tentang perlunya berbuat
secara fisik maupun mental, khususnya kebaikan dan membantu kaum yang
kemunduran dalam berbagai fungsi dan lemah termasuk kaum jompo.
kemampuan yang pernah dimililikinya. Sebagimana Allah SWT berfirman
Selain akan terjadi perubahan dalam dalam surat An- Nisa’ ayat 36, sebagai
bentuk fisik, seseorang yang telah berikut:
menginjak usia lanjut akan kehilangan
       
peran diri serta kedudukan sosial yang
telah dicapai sebelumnya. WHO (World
    
Health Organization) menetapkan
pembagian umur mengenai usia lanjut,
yaitu: usia pertengahan (middle age)45-      

59 tahun, usia lanjut (olderly) 60-74


tahun, tua (old) 75-90 tahun, sangat tua     

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 2


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

adalah mereka yang telah mencapai usia


        
60 tahun atau lebih. Kesejahteraan
lansia juga di atur dalam Undang-
  
Undang No 13 tahun 1998, pada pasal 8
yang menerangkan bahwa pemerintah,
masyarakat, keluarga bertanggung
Artinya:
jawab atas terwujudnya upaya
Sembahlah Allah dan janganlah
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut
kamumempersekutukan-Nya dengan
usia. Berdasarkan undang-undang
sesuatupun, dan berbuat baiklah
tersebut maka perlu adanya perhatian
kepada dua orang ibu-bapak, karib
akan kesejahteraan lansia agar
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
kebutuhan-kebutuhan para lansia dapat
miskin, tetangga yang dekat dan
terpenuhi sehingga bisa tetap
tetangga yang jauh, dan teman sejawat,
menjalankan aktivitas kehidupan
ibnu sabil dan hamba sahayamu.
mereka.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai
Mengingat penduduk lansia di
orang-orang yang sombong dan
Indonesia yang terus meningkat
membangga-banggakan diri. (QS.
jumlahnya, maka pelayanan bagi lansia
AN-NISA’ ayat 36) (Kementerian
yang meliputi pelayanan berbasis
Agama RI, 2011:142-143)
keluarga, masyarakat dan lembaga
sudah semestinya terus ditingkatkan
Ayat di atas menjelaskan bahwa
demi tercapainya kesejahteraan lansia
ada anjuran untuk berbuat kebaikan
di Indonesia. Kehadiran panti werdha
kepada beberapa kelompok manusia,
dewasa ini dianggap sebagai salah satu
kalau diurutkan berdasarkan redaksi
penyedia jasa dan layanan yang dapat
ayat tersebut dapat dikemukakan, yaitu:
berkualitas bagi para lansia. Dengan
berbuat baik kepada kedua orang tua,
demikian kehidupan para lansia akan
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang
terjamin baik secara fisik maupun
miskin, tetangga dekat maupun yang
rohani (Ariyani Annisa Murti).
jauh, teman dekat, ibnu sabil dan
Penggerakan adalah proses
bahkan kepada hambanya (kaum yang
pembimbingan, pemberian petunjuk
lemah).
dan intruksi kepada Bawahan agar
Pemerintah melalui Undang-
mereka bekerja sesuai dengan rencana
Undang RI No. 13 tahun 1998
yang telah ditetapkan (Siswanto,
menyatakan bahwa yang disebut lansia

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 2


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

2015:111). Menurut M. Munir ada Sabai Nan Aluih berada di bawahnya,


beberapa langkah yang harus dijalankan dengan Keputusan Gubernur Provinsi
dalam melakukan penggerakan yaitu: Sumatera Barat nomor: 32 tahun 2003.
Pemberian motivasi, Pembimbingan, Panti Sosial Tresna Werdha “Sabai Nan
Penjalinan hubungan, Penyelenggaraan Aluih” Sicincin mempunyai Visi dan
komunikasi (M. Munir, 2009:141-159). Misi yaitu:
Panti Sosial Tresna Werdha VISI:
(PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin, Terwujudnya ketentraman,
adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah ketenangan, kenyamanan dan
(UPTD) Dinas Sosial Provinsi kebahagiaan baik lahir maupun bathin
Sumatera Barat, berdiri sejak tahun bagi para lanjut usia terlantar yang
anggaran 1977/1978, melalui proyek menjalani hari tuanya dalam Panti
pembinaan kesejahteraan lanjut usia, Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
direalisasikan suatu Unit Sarana Tresna Sicincin.
Werdha yang beralokasi di Kecamatan MISI:
2 x 11 Enam Lingkung 1. Menciptakan suatu lingkungan yang
KabupatenPadang Pariaman dengan tertib, aman, bersih dan asri
Surat Keputusan Menteri Sosial RI 2. Melengkapi dan meningkatkan
No.41/HUK/Kep/XI/1979. Statusnya kualitas dan kuantitas sarana dan
telah dikukuhkan menjadi Unit prasarana pelayanan
Pelaksana Teknis di bidang Bina 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
Kesejahteraan Sosial dalam lingkungan sumber daya manusia petugas /
Kantor Wilayah Departemen Sosial karyawan
Provinsi Sumatera Barat. 4. Meningkatkan penggalian dan
Ketika Departemen Sosial di pemanfaatan potensi dan sumber-
likuidasi pada tanggal 01 November sumber kesejahteraan sosial
2001 dengan keputusan Gubernur masyarakat
Sumatera Barat Nomor: 22 tahun 5. Meningkatkan kualitas pelayanan
2001.Maka Panti Sosial Tresna Werdha 6. Meningkatkan hubungan / jaringan
(PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin kerja dengan lembaga / dinas
menjadi UPTD di bawah Dinas instansi terkait.
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial 7. Meningkatkan kesadaran dalam
Provinsi Sumatera Barat. Sejak saat itu beribadah dan memelihara
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 3


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

kesehatan kebersihan diri dan c. Memotivasi lanjut usia untuk


lingkungan warga binaan sosial aktif mengikuti kegiatan yang
8. Menumbuhkan rasa percaya diri telah dijadwalkan;
terhadap warga binaa sosial lanjut d. Mengawasi pelaksanaan
usia (Dokumentasi Panti Sosial kegiatan bimbingan;
Tresna Werdha ) e. Mengatur dan mengarahkan staf
Kemudian berdasarkan dalam pelaksanaan kegiatan
Peraturan Gubernur Sumatera Barat bimbingan;
Nomor 96 Tahun 2017 Tentang f. Melaksanakan kegiatan
Organisasi dan Tata Kerja Unit pelayanan harian lanjut usia
Pelaksana Teknis Daerah Dinas Sosial (PHLU);
Provinsi Sumatera Barat, Pada paragraf g. Melaksanakan kegiatan
4, mengenai Kasi Pelayanan Kebutuhan perayaan harian lanjut usia
Jompo, pada pasal 49 menjelaskan nasional (HLUN);
yaitu: h. Melaksanakan kegiatan rekreasi
1) Kasi Pelayanan Kebutuhan Jompo kelayan;
mempunyai program i. Mengarahkan staf dalam
merencanakan, melaksanakan dan menghubungi tenaga kerja
mengevaluasi tugas pemberian instruktur untuk memberikan
pelayanan teknis berupa bimbingan bimbingan;
dan kebutuhan sandang pangan j. Mengawasi kelancaran
terhadap lanjut usia (kelayan) di pelaksanaan kebutuhan sandang
dalam panti pangan kelayan; dan
2) Uraian program, Kasi Pelayanan Melaksanakan tugas kedinasan
Kebutuhan Jompo meliputi; lain yang diberikan oleh
a. Merencanakan dan membuat pimpinan.(Peraturan Gubernur
jadwal kegiatan lanjut usia; Sumbar, 2017).
b. Melaksanakan kegiatan
bimbingan sosial, mental, Panti Sosial Tresna Werdha
keterampilan, kesenian, merupakan sarana yang disediakan
kesehatan dan senam terhadap untuk manula sebagai tempat tinggal
lanjut usia; alternatif dengan kebutuhan khusus
yang memberikan pelayanan dan
perawatan serta berbagai aktifitas yang

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 4


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

dapat dimaanfaatkan manula untuk 3. Hari Rabu, pagi wirid dan siap
mengatasi kemunduran fisik dan mental sholat zhuhur cek kesehatan,
secara bersama-sama dalam komunitas. dilaksanakan delapan kali dalam
Manula berperan mandiri dan tidak setiap bulanan.
dimanjakan sehingga manula terdorong 4. Hari Kamis, senam pagi dan siap
untuk tetap aktif. Berdasarkan data zhuhur bimbingan sosial
yang penulis peroleh dari hasil dilaksanakan empat kali dalam
wawancara dengan bapak Zainal Syafar setiap bulanan
selaku pengurus panti, Panti Sosial 5. Hari Jumat, Goro bersama kelayan.
Tresna Werdha “Sabai Nan Aluih” 6. Hari Sabtu, Kondisional.
Sicincin, Saat ini memiliki jumlah 7. Hari Minggu, Kondisional
pekerja 24 orang yaitu: Pegawai Pns 15 8. Sidang kasus/case confrence (cc),
orang, Pegawai honor 8 orang dan hari kondisional.
pegawai tidak tetap (PTT) 1 orang. Saat 9. Pendampingan urusan luar, hari
ini di huni 110 orang warga binaan, 62 kondisional (Zainal Syafar, tgl
orang Laki-laki dan 48 orang 25/08/2017).
Perempuan, luas lahan tanah 1, 2 Dari data di atas dapat dipahami
hektar. Terdapat bangunan 14 Wisma, 2 bahwa Panti Sosial Tresna Werdha
wisma rawatan, 1 unit mesjid, 1 unit “Sabai Nan Aluih” Sicincin pada Kasi
aula, dan 1 unit kantor (Zainal Syafar, Pelayanan Kebutuhan Jompo memiliki
tgl 25/08/2017). program yang sangat jelas yaitu
Dalam pelaksanaan kegiatan, Merencanakan dan membuat jadwal
pada tahap kegiatan ini dilakukan sesuai kegiatan lanjut usia. Melaksanakan
dengan rencana penanganan yang telah kegiatan bimbingan sosial, mental,
disusun setiap bulannya. saat keterampilan, kesenian, kesehatan dan
pelaksanaan assesment kegiatannya senam terhadap lanjut usia. Memotivasi
meliputi pelayanan fisik, seperti: lanjut usia untuk aktif mengikuti
1. Hari Senin, bimbingan Kesenian dan kegiatan yang telah dijadwalkan.
Keterampilan dilaksanakan empat
kali dalam setiap bulanan.
2. Hari Selasa, Senam Pagi dan siap METODE PENELITIAN
sholat zhuhur orgen tunggal Dalam penelitian ini digunakan metode
dilasanakan empat kali dalam kualitatif. Adapun pendekatan yang
setiap bulanan. digunakan adalah pendekatan penelitian

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 5


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

deskriptif Data primer yang penulis maksud Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
adalah Kepala Kasi Pelayanan Kebutuhan Aluih Sicincin.
Jompo (PKJ), serta karyawannya. Data Untuk mengetahui tentang
sekunder dalam penelitian ini meliputi data pemberian motivasi pada seksi
yang berupa SK, buku-buku, dan arsip di pelayanan kebutuhan jompo Panti
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
Aluih Sicincin. Data yang didapat dianalisi Aluih Sicincin yang akan penulis
dengan tiga tahap, Reduksi, penyajian dan paparkan dalam bentuk wawancara,
kesimpulan. studi dokumentasi dan observasi
lapangan, penulis melakukan
RESULT AND DISCUSSION / HASIL wawancara dengan Kepala Seksi
DAN PEMBAHASAN Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti
1. Motivasi terhadap staf Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
dalam menjalankan kegiatan Aluih Sicincin tentang pemberian
pada Kasi Pelayanan Kebutuhan motivasi pada seksi Pelayanan
Jompo di Panti Sosial Tresna Kebutuhan Jompo tersebut.
Werdha Sabai Nan Aluih Berdasarkan hasil dari
Sicincin. wawancara penulis dengan Bapak
Pemberian motivasi adalah Dr. Mahasir, S.Sos. M.Pd Kepala
suatu cara yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo
kepala seksi Pelayanan Kebutuhan Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
Jompo Panti Sosial Tresna Werdha Nan Aluih Sicincin bahwa dalam
Sabai Nan Aluih Sicincin agar bisa menyelesaikan pekerjaan harus
bekerja dengan ikhlas sehingga bersifat Tim dan kerja sama, tidak
tercapainya suatu tujuan tersebut. bisa dilakukan sendiri dan juga
Untuk mengetahui tentang motivasi tetap diberikan kepada
pemberian motivasi pada seksi bawahan agar mereka melakukan
pelayanan kebutuhan jompo Panti sebuah pekerjaan dengan baik
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan tanpa merasakan beban,
Aluih Sicincin. Berikut akan memberikan motivasi merupakan
dipaparkan hasil observasi, dan suatu bentuk dorongan agar semua
hasil wawancara lapangan, tentang anggota mau bekerja sesuai dengan
pemberian motivasi pada seksi yang telah diberikan agar kegiatan
pelayanan kebutuhan jompo Panti dapat berjalan dengan lancer ( Dr.

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 6


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

Mahasir, tgl 11/07/2018 jam memberikan ucapan bagus dan juga


13.05). pujian atas pekerjaan yang sudah
Dikatakan juga oleh Bapak dilaksanakan agar pekerjaan hari
Risnogati Staf Kasi Pelayanan ini lebih baik dan besok dapat
Kebutuhan Jompo Panti Sosial ditingkatkan kinerjanya lagi.
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Motivasi juga diberikan
Sicincin, untuk mencapai hasil kepada staf berupa mengajak ngopi
yang maksimal pada pelaksanaan bareng guna untuk menambah
tugas, sangat diperlukan pemberian semangat bekerja untuk para
motivasi bertujuan agar staf dapat pekerja, sehingga terciptalah
mengerjakan pekerjaan sebaik- suasana kerja yang akurat tanpa ada
baiknya, karena dengan adanya beban, yang dijalani oleh semua
motivasi yang diberikan oleh staf Pelayanan Kebutuhan Jompo
Kepala Seksi Pelayanan Kebutuhan Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
Jompo dapat membangkitkan Nan Aluih Sicincin.
semangat staf untuk bisa Seiring dengan itu Bapak
melaksanakan tugasnya ( Yulisman salah seorang staf seksi
Risnogati, tgl 10/072018 jam 11.15 Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti
wib). Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
Dari wawancara tersebut Aluih Sicincin juga mengatakan
dapat diperkuat bahwa Kepala motivasi dilakukan dalam bentuk
Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo ajakan untuk bersama-sama
memperlihatkan kedisiplinan dalam mengembangkan potensi anggota
bekerja seperti datang tetap waktu, sehingga tujuan dari lembaga dapat
dan memperlihatkan keramahannya tercapai, ajakan yang diberikan
kesemua staf (Panti Sosial Tresna berupa dorongan kepada seluruh
(Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin, staf agar dapat melaksanakan
wawancara langsung, Pada Senin kegiatan sesuai dengan tugas dan
Tanggal 25 Juni 2018). kemampuan kerja yang dimiliki
Motivasi yang diberikan (Yulisman, pada hari Selasa tgl
pada bawahan yaitu berupa reward. 26/06/2018) .
Adapun bentuk-bentuk motivasi Selain itu Bapak Mirkal,
yang diberikan adalah berupa S.Pd.I., M.Pd salah seorang staf
ucapan selamat dan juga juga menyampaikan motivasi

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 7


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

muncul karena adanya faktor dari rasa kekeluargaan dalam kegiatan


luar atau dorongan dari yang lain panti.
dan motivasi yang diberikan itu Dari hal di atas pemberian
adalah berupa dorongan semangat motivasi pada seksi Pelayanan
untuk sama menggerakkan untuk Kebutuhan Jompo Panti Sosial
terciptanya perubahan yang Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
diinginkan, dan akan menciptakan Sicincin sudah diterapkan namun
dampak positif yang amat baik belum terlaksana secara efektif
(Mirkal, tgl 9/07/2018). dilihat dari reward yang diberikan
Bapak Dr. Mahasir, pada bawahannya, yang mana
S.sos.,M.Pd Kepala Seksi reward yang diberikan itu cuma
Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti berupa pujian baik dan ucapan
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan bagus saja dan tanpa di berikan
Aluih Sicincin untuk melancarkan reward sepertibonus atau hadiah
agar mereka termotivasi, maka staf dan lain sebagainya.
harus saling berkomunikasi antara 2. Pemberian bimbingan
satu dengan yang lainnya, agar terhadap staf dalam
dapat melihat keberhasilan orang menjalankan kegiatan pada Kasi
lain mereka dapat termotivasi. Pelayanan Kebutuhan Jompo di
Misalnya jika orang dapat Panti Sosial Tresna Werdha
memberikan pelayanan yang baik Sabai Nan Aluih Sicincin.
dengan konsep yang ramah senyum Pembimbingan atau
sapa yang baik kenapa kita tidak pengerahan adalah tugas yang
bias (Mahasir, tgl 27/06/2018 jam dilakukan oleh seseorang
10.05 wib) . pemimpin terhadap proses
Berdasarkan hasil pelaksanaan yang dilakukan
wawancara dan observasi yang dengan berjalan memberikan
telah penulis lakukan dapat diambil perintah atau petunjuk serta usaha
kesimpulan bahwa motivasi yang lain yanmg bersifat mempengaruhi
diberikan oleh kepala seksi dan menetapkan arah tindakan.
pelayanan kebutuhan jompo pada Pembimbingan dapat diberikan
stafnya ialah dengan memotivasi atasan sebagai suatu proses
mereka dengan menjadikan mereka pembimbingan, pemberian
satu tim, solidaritas yang tinggi dan petunjuk, dan instruksi kepada

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 8


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

bawahan agar mereka bekerja memberikan bimbingan bisa setiap


sesuai dengan rencana yang telah saat dalam kondisi kerja maupun
ditetapkan. diluar waktu kerja dan bisa
Menurut hasil wawancara sewaktu-waktu bisa juga berkala.
dengan Bapak Dr.Mahasir, S.sos.
a) Sewaktu-waktu merupakan
M.Pd Kepala Seksi Pelayanan
bimbingan yang dilakukan
Kebutuhan Jompo Panti Sosoial
dengan kenyataan apa yang
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
terjadi.
Sicincin melakukan bimbingan
b) Setiap saat dengan mengamati
melalui beberapa cara antara lain:
secara berlangsung kegiatan
a. Mengajak semua staf agar
yang diberikan kemudian
mengetahui, memiliki dasar
melihat apa yang kurang dan
hukum setiap bekerja dengan
apa yang belum dilaksanakan
acuan tertulis yang sudah
dan apa yang harus diperbaiki.
digariskan
c) Berkala dijadwalkan untuk
b. setelah itu staf diingatkan
melakukan evaluasi.
untuk membaca dan
Berdasrkan observasi
memahami dalam berkegiatan.
penulis, bahwa setiap hari Senin
c. setelah itu berjalan beberapa
apel pagi Bapak Kepala Pimpinan
waktu maka bisa dilakukan
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
evaluasi berjangka apakah
Nan Aluih Sicincin memberikan
sudah diberikan dan apakah
bimbingan arahan serta
sudah maksima, kalau belum
memberitahukan informasi-
kalau belum apa yang kurang
informasi terbaru dan akurat yang
dan dimana perlu diperbaiki.
berkaitan dengan kegiatan Panti
Hal itu bisa di evaluasi secara
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
perorangan dan bisa di evaluasi
Aluih Sicincin ( Observasi
secara menyeluruh.
langsung, tgl 04 juni 2018).
Bentuk-bentuk yang
dilakukan ada bermacam-macam Bapak Dr. Mahasir, S.Sos.
sesuai situasi dan kondisi yang M.Pd mengatakan bahwa
bersangkutan.Sejalan dengan itu pedoman kegiatan sesuai dengan
Bapak Dr. Mahasir, S.Sos.M.Pd yang telah tertulis maka masalah
juga mengatakan waktu keinginan dan harapan merupakan

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 9


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

suatu yang mengikut pada Aluih Sicincin, informasi yang


pedoman yang telah ada jika didapatkan atau tugas langsung
keinginan dan harapan sesuai disampaikan kepada stafnya Kasi
dengan pedoman yang telah ada Pelayanan Kebutuhan Jompo dan
maka bimbingan itu tetap juga bimbingan dilakukan dalam
dilakukan danjika seandainya bentuk pelatihan ( Yulisman, tgl
pedoman yang ada tidak sesuai 10 juli 2018).
dengan keinginan dan harapan
Senada dengan itu Bapak
maka hal itu merupakan suatu
Mirkal,S.Pd.I, M.Pd staf
yang tidak dapat terpenuhi karena
Pelayanan Kebutuha Jompo
pedoman merupakan acuan yang
mengungkapkan bentuk
harus diikuti.
pemberian bimbingan kepada staf
Menurut Bapak Risnogati atau anggota dengan memberikan
salah seorang staf Pelayanan nasehat-nasehat yang berkaitan
Kebutuhan Jompo mengatakan dengan tugas yang telah diberikan
bimbingan yang diberikan adalah dan juga setiap pelaksanaan
memberikan pengarahan, kegiatan, Kepala Seksi Pelayanan
dorongan dan bimbingan kepada Kebutuhan Jompo juga
semua orang yang terlibat dalam memonitoring langsung pekerjaan
kegiatan tersebut, khususnya yang telah diberikan kepada para
dalam menjalin kerja sama staf agar tidak terjadi kesalahan-
dengan sesama ( Risnogati, tgl 2 kesalahan dalam melakukan tugas
juli 2018). yang diberikan kepada mereka (
Mirkal, tgl 12 juli 2018).
Menurut salah seorang staf
Bapak Yulisman mengatakan Di samping itu memberikan
bahwa bimbingan yang diberikan bimbingan terhadap staf adalah
pada masing-masing staf sudah sebelum saat dan sesudah
sesuai dengan keinginan para staf kegiatan berjalan.Semua usaha
dengan bimbingan yang diberikan yang dilakukan Kepala Seksi
pada rapat dan pertemuan, setiap Pelayanan Kebutuhan Jompo
pertemuan dan rapat Kepala Seksi Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
dengan Pimpinan Kepala Panti Nan Aluih Sicincin sudah
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan mencapai keinginan para staf Kasi

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 10


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

Pelayanan Kebutuhan Jompo menjalankan kegiatan pada


Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Kasi Pelayanan Kebutuhan
Nan Aluih Sicincin. Jompo di Panti Sosial Tresna
Werdha Sabai Nan Aluih
Dari hal di atas dapat
Sicincin.
penulis simpulkan bahwa
Koordinasi sangat penting
pemberian bimbingan yang
dalam sebuah organisasi, karena
dilakukan oleh Kepala Seksi pada
salah satu kunci kesuksesan dalam
staf Pelayanan Kebutuhan Jompo
sebuah organisasi adalah selalu
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
melakukan koordinasi sesama
Nan Aluih Sicincin diberikan
anggota dan pimpinan dalam
melalui pertemuan-pertemuan dan
sebuah organisasi.
personal, memberikan nasehat-
Dikemukakan oleh Bapak
nasehat terhadap tugas yang akan
Dr. Mahasir, S.Sos.M.Pd Kepala
dikerjakan oleh para staf. Di
Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo
samping itu dalam melakukan
mengatakan koordinasi itu
bimbingan Kepala Seksi
dilakukan dengan rapat-rapat yang
Pelayanan Kebutuhan Jompo juga
bersifat formal dan informal dan
melakukan perhatian lebih
diskusi langsung dengan staf dan
monitoring terhadap tugas yang
dialog-dialog khusus dengan
diberikan dan meninjau ulang
jadwal yang telah ditetapkan satu
tugas yang akan diberikan.
kali satu minggu dan satu kali satu
Namun penerapan perbaikan
bulan adapun satu kali tiga bulan (
kegiatan oleh sepenuhnya dan
Mahasir, tanggal 27 juni 2018).
dapat dikatakan kurang efektif
Dan juga ia mengatakan bahwa
dilihat dari kurang baiknya
koordinasi merupakan suatu bentuk
kegiatan Pelayanan Keutuhan
pelaksanaan yang harus dilakukan
Jompo terhadap lansia yang
untuk pekerjaan atau kesepakatan
mengakibatkan lansia ada yang
antara pimpinan dan anggotanya.
sebagian enggan mengikuti
Selanjutnya dikatakan oleh
kegiatan Pelayanan Kebutuha
Bapak Risnogati salah satu staf
Jompo tersebut.
Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti
3. Penjalinanhubungan(koor Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
dinasi) terhadap staf dalam Aluih Sicincin dalam menjalin

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 11


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

koordinasi harus adanya saling satu staf di kasi Pelayanan


tukar informasi antara semua pihak Kebutuhan Jompo Panti Sosial
yang bekerja sama mengenai Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
kegiatan dan hasilnya, termasuk Sicincin mengatakan bahwa Kepala
masalah yang dihadapi oleh Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo
organisasi tersebut. Dan dipertegas melakukan koordinasi yang
oleh Bapak Yulisman salah satu dilakukan sesuai dengan wewenang
staf Pelayanan Kebutuhan Jompo dan tanggung jawab anggota (
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Mirkal, tanggal 10 juli 2018).
Nan Aluih Sicincin bahwa dalam Menurut Bapak Yulisman
menjalin koordinasi yang baik, staf, mengungkapkan bahwa dalam
dalam suatu lembaga harus adanya mengaktualisasikan program ke
saling menghormati terhadap dalam berbagai macam kegiatan-
wewenang fungsional berbagai kegiatan, selalu melakukan
pihak sehingga tercipta semangat penjalinan hubungan atau
untuk saling bantu membantu ( koordinasi antara Kasi Pelayanan
Risnogati, Tanggal 2 juli 2018). Kebutuhan Jompo dengan staf agar
Bapak Yulisman staf selalu kompak dan menjaga
Pelayanan Kebutuhan Jompo juga hubungan yang baik serta dengan
memaparkan bahwa Pelayanan organisasi dan Instansi lainnya,
Kebutuhan Jompo pada Panti tanpa koordinasi yang baik dengan
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan pihak lain mungkin saja mungkin
Aluih Sicincin dengan menjalankan saja program kerja tidak dapat
koordinasi dalam organisasi yaitu terlaksana dengan baik.
selalu melakukan kerja sama antara Paparan di atas dapat
ketua dengan anggota. Dan dalam penulis simpulkan bahwa
bentuk koordinasi yang efektif, koordinasi dalam seksi Pelayanan
Kepala Seksi Pelayanan Kebutuhan Kebutruhan Jompo Panti Sosial
Jompo selalu melakukan Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
pembagian kerja dan wewenang Sicincin yaitu dengan melakukan
yang sesuai dengan keahlian musyawarah untuk kegiatan yang
masing-masing. ada dengan bentuk rapat-rapat yang
Disamping itu Bapak bersifat formal dan informal dan
Mirkal, S.Pd.I, M.Pd, sebagai salah diskusi langsung dengan staf dan

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 12


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

rapat-drapat dengan jadwal yang rutin setiap minggu, guna


telah ditetapkan satu kali satu membahas masalah-
minggu dan satu kali satu bulan masalah yang bersifat
satu kali tiga bulan, dan juga saling biasa yang dihadapi oleh
tukar informasi danj pemberian setiap seksi atau sub seksi.
tugas sesuaidengan kesepakatan 2) Rapat satu kali satu bulan
dari awal koordinasi yang (rapat bulanan)
dilakukan oleh seksi Pelayanan Rapat yang
Kebutuhan Jompo Panti Sosial dilaksanakan setiap bulan
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih dengan rutin, guna
Sicincin. membahas masalah-
Sejalan dengan itu Bapak masalah sifat biasa yang
Dr. Mahasir,S.Sos. M.Pd Kepala dihadapi oleh setiap seksi
Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo atau sub seksi.
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai b. Rapat bersifat informal
Nan Aluih Sicincin mengatakan Rapat yang
bahwa rapat berdasarkan pada dilaksanakan sercara tidak
sifatnya dapat dilihat pada dua resmi dan tidak berdasarkan
aspek yaitu: suatu perencanaan yang
a. Rapat bersifat Formal bersifat resmi. Pada seksi
Rapat yang diadakan Pelayannan Kebutuhan Jompo
dengan suatu perencanan setiap saat dan kapan saja
terlebih dahulu, menurut seperti diskusi langsung:
ketentuan yang berlaku. Pada Merupakan bentuk proses
seksi Pelayanan Kebutuhan dalam bertukar pikiran yang
Jompo hal itu akan dapat teratur dan terarah, kegiatan
ditemukan pada rapat-rapat diskusi memiliki tujuan guna
yang dilakukan satu kali satu mendapatkan suatu pengertian,
minggu, satu kali satu bulan, kesepakatan, serta keputusan
satu kali tiga bulan. bersama tentang sebuah
1) Rapat satu kali satu masalah yang dibahas tersebut
minggu (rapat mingguan) (Mahasir, Tanggal 16 juni
Rapat yang 2018)
diselenggarakan secara

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 13


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

Dari Paparan di atas gagasan ataupun pendapat dari


dapat penulis simpulkan setiap pertisipan komunikasi yang
koordinasi dalam seksi terlibat didalamnya guna mencapai
Pelayanan Kebutuhan Jimpo kesamaan makna. Tindak
Panti Sosial Tresna Werdha komunikasi tersebut dapat
Sabai Nan Aluih Sicincin yaitu dilakukan dalam berbagai
dengan melakukan konteks.Tindakan komunikasi
musyawarah untuk kegiatan dalam suatu organisasi berkaitan
yang ada dengan bentuk rapat- dengan pemahaman mengenai
rapat yang bersifat formal dan peristiwa komunikasi yang terjadi
informal dan diskusi langsung di dalamnya, seperti apakah arahan
dengan staf dengan jadwal informasi pimpinan yang sudah
yang telah ditetapkan satu kali dilaksanakan dengan benar oleh
satu minggu dan satu kali satu staf ataupun bagaimana staf
bulan satu kali tiga bulan, dan mencoba menyampaikan keluhan
juga dengan saling tukar kepada atasan, memungkinkan
informasi dan pemberian tugas tujuan lembaga yang telah
sesuai dengan kesepakatan dari ditetapkan dapat tercapai sesuai
awal koordinasi yang dengan hasil yang diharapkan.Ini
dilakukan oleh seksi Pelayanan salah satu contoh sederhana untuk
Kebutuhan Jompo sudah baik memperlihatkan bahwa komunikasi
namun koordinasi tersebut merupakan aspek penting dalam
kurang harmonis dilihat dari suatu organisasi, baik organisasi
kepala seksi sering di luar mencari keuntungan ekonomi
ruangan kerja untuk maupun organisasi yang bersifat
berbincang-bincang di luar sosial.
urusan pekerjaan. Dalam menyalurkan solusi
4. Penyelenggaraan komunikasi dan ide melalui komunikasi harus
terhadap staf dalam ada si pengirim berita (sender)
menjalankan kegiatan di Panti maupun si penerima berita
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan (receiver). Solusi –solusi yang
Aluih Sicincin. diberikanpun tidak seenaknya saja,
Komunikasi adalah sebuah tetapi ada penyaringan dan seleksi,
tindakan untuk berbagi informasi, maka solusi yang terbaik yang akan

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 14


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

diambil, dan yang akan lebih atas, tujuan utama


dilaksanakan oleh organisasi komunikasi ke atas ini untuk
tersebut agar mencapai tujuan, serta memberi tahu atasan tentang
visi dan misi suatu lembaga. kinerja organisasi, rapat, dan memo
Sebagaimana Bapak Dr. dan laporan adalah saluran yang
Mahasir, S.Sos. M. Pd Kepala biasa digunan.
Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo Kedua, kebawah, yaitu
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai komunikasi kebawah mengalir dari
Nan Aluih Sicincin untuk tingkat organisasi yang lebih tinggi
melakukan komunikasi dengan ketingkat yang lebih
anggota tetap saja melakukan rendah.Biasanya komunikasi ini
komunikasi dengan baik tanpa ada mengikuti rantai komando
yang terputus, baik dengan sebagaimana terlihat pada bagan
memantau dan dipanggil keruangan suatu lembaga. Komunikasi
atau dibuat rapat secara bersama- kebawah ini biasanya meliputi
sama tergantung situasi dan kondisi petunjuk pekerjaan yang harus
((Mahasir, Tanggal 16 juni 2018). dilakukan, penjelasan tentang
Serta komunikasi yang dijalin baik sarana lembaga, dan umpan balik
bersifat langsung, tatap muka atau kinerja para staf.
dengan komunikasi jarak jauh Sejalan dengan itu juga
seperti telepon dengan dijelaskan oleh Bapak Yulisman
memanfaatkan kecanggihan bahwa dalam komunikasi pimpinan
teknologi namun tidak mengurangi harusnya mampu memilih dan
rasa tanggung jawab, artinya memilah informasi tentang apa
kepercayaan dan kerja sama dapat yang akan disampaikan kepada
ditumbuhkan. staf, agar informasi yang
Menurut salah satu staf disampaikan bermanfaat dan benar
Bapak Risnogati mengatakan sehingga staf dan anggota bisa
bahwa mereka melakukan menerima informasi dengan jelas
komunikasi dengan sistem sehingga dapat menjalankan
komunikasi bertingkat, pertama ke tugasnya dengan benar (Yulisman,
atas, yaitu komunikasi ke atas tgl 10 juli 2018).
mengalir dari tingkat organisasi Ketiga, kesamping,
yang lebih rendah ke tingkat yang komunikasi kesamping yaitu

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 15


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

disebut juga komunikasi horizontal. pembuatan surat, pertemuan atau


Ini adalah komunikasi antar rapat, hal itu juga dibantu dengan
sejawat, tujuan utama komunikasi alat atau teknologi pada saat
kesamping dalam konteks sekarang dengan menggunakan HP
organisasi adalah untuk dan komputer. Dengan anggotanya
mengkoordinasikan pekerjaan, lebih banyak menggunakan
tanpa komunikasi horizontal ini, pemantauan dan dipanggil
pekerjaan tidak akan bisa di keruangan atau dibuat rapat secara
koordinasikan. bersama-sama tergantung dengan
Sedangkan menurut melihat situasi kondisi dan juga
observasi yang penulis temukan sesuai dan juga dengan kemajuan
dilapangan bahwa komunikasi pada zaman dapat juga menggunakan
Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti telepon genggam /HP, dan juga
Sosial Tresna Werdha Sabai Nan berupa pesan langsung lisan,
Aluih Sicincin juga sering tulisan berupa sura.juga melakukan
menggunakan telepon/HP, sebagai proses pertukaran inforkasi yang
sarana komunikasi untuk lebih ditekankan pada hubungan
memudahkan dalam penyampaian atasan dengan bawahan dan
informasi secara langsung kepada sebaliknya sesama staf Pelayanan
staf dan begitu juga staf kepada Kebutuhan Jompo Panti Sosial
atasannya, Kepala Seksi Pelayanan Tresna Werdha Sabai Nan Aluih
Kebutuhan Jompo berkomunikasi Sicincin (Panti Sosial Tresna
melalui telepon/HP, komunikasi Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin,
yang dilakukannya bertujuan untuk Pada Senin Tanggal 25 Juni 2018).
memudahkan Kepala Seksi untuk
Berdasarkan hasil wawancara dan
mendapatkan informasi dengan
observasi penulis dapat simpulkan
cepat, dan lancar.
penyelenggaraan komunikasiantara atasan
Dilihat komunikasi yang
dan bawahan sudah terealisasi sehingga
dilakukan oleh Kepala Seksi
setiap ada informasi terkait dengan
Pelayanan Kebutuhan Jompo
Pelayanan Kebutuhaan Jompo dan
bahwa dalam menggerakan Kepala
dikomunikan dengan baik namun jika
Seksi dan para anggota untuk
seandainya kepala sering di luar untuk hal
melaksanakan kegiatan komunikasi
yang tidak penting maka akan terganggunya
melalui percakapan, pemantauan,

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 16


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

komunikasi yang akan di jalankan bawahan dan mengevaluasi pekerjaan


belum terlaksana tersebut sewaktu berkegiatan
untuk di perbaiki dengan secara
CONCLUSION / KESIMPULAN berkala demi kelancaran
Maka penulis dapat pekerjaan jika ada yang belum
kemukakan kesimpulan adalah terlaksana, agar bimbingan yang
sebagai berikut: diberikan dapat diaplikasikan
1. Motivasi Yang diberikan oleh penyampaian dalam memberikan
Kepala Seksi terhadap staf bimbingan hendaknya dengan
Pelayanan Kebutuhan Jompo rasa kekeluargaan sehingga staf
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai tidak merasakan titik jenuh dalam
Nan Aluih Sicincin adalah dengan bekerja.
memberikan sikap humanis agar 3. Koordinasi yang dilakukan
pekerjaan hari ini lebih baik dan Kepala Seksi terhadap staf
besok dapat di tingkatkan. Untuk Pelayanan Kebutuhan Jompo
mewujudkan semua itu tentu ada Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
tahap-tahapannya, seperti Nan Aluih Sicincin dengan rapat-
mengajak ngobrol sambil minum rapat yang bersifat formal dan
kopi. informal dan diskusi langsung
2. Bimbingan yang diberikan oleh Kepala Seksi Pelayanan
kepala seksi terhadap staf Kebutuhan Jompo dengan Staf
Pelayanan Kebutuhan Jompo dan dialog-dialog khusus dengan
Panti Sosial Tresna Werdha Sabai jadwal yang telah ditetapkan satu
Nan Aluih Sicincin adalah dengan kali satu minggu dan satu kali
memberikan bimbingan dengan satu bulan dan satu kali tiga
melalui beberapa ajakan semua bulan.
staf agar mereka membaca, 4. Komunikasi yang dilakukan
memahami dan mengetahui Kepala Seksi terhadap staf
pembagian kerja yang sudah Pelayanan Kebutuhan Jompo
ditentukan oleh kepala seksi Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
kepada semua staf Pelayanan Nan Aluih Sicincin agar tidak ada
Kebutuhan Jompo agar staf yang terputus, baik dengan
bekerja dengan acuan program memantau dan dipanggil
Kasi Pelayanan Kebutuhan Jompo keruangan atau dibuat rapat

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 17


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

secara bersama-sama tergantung Hasibuan,Malayu,ManajemenDasar,Penger


tian,DanMasalah,(Jakarta:BumiAks
situasi dan kondisi.
ara, 2006),Cet. Ke-5
REFERENCES/DAFTAR
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan
KEPUSTAKAAN
terjemahnya Surabaya, 2011
Athoillah,Anton, Dasar dasar Manajemen,
(Bandung:PustakaSetia, 2010) Komaruddin, Ensiklopedia
Annisa, MurtiAriyani, Antropologi Fisip, Manajemen,(Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
Universitas Airlangga, Surabaya
Buku Pedoman IAIN IMAM BONJOL M. Munir, Wahyu Illahi, Manajemen
PADANG (Pedoman Akademik, Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada
Pedoman Kemahasiswaan, dan Media Group, 2009)
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah),
Padang: 2015/2016 M. Munir, Wahyu Illahi, Manajemen
Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Media Group, 2006)
Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2012) MokhtaromZini, Dasar-Dasar Manajemen
Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin
Didik, Tumianto Nurhasanah, Kamus Besar Press dan IKF, 1996)
Bergambar Bahasa Indonesia, MoleongLexy,
(Jakarta Pusat CV: Bina Sarana MetodologiPenelitianKualitatifEdis
Pustaka, 2007) iRevisi, (Bandung: PT
RemajaRosdaKarya, 2010)
Dahlan,Dasrizal, Jusmawati,
AdministrasidanManajemenPerspekt MOLEONG LEXY J, Metodologi
if Islam, (Padang: TheMinangKabau Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT
Foundations, 2006) Remaja Rosdakarya, 1994)

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Martono, Nanang,Metode Penelitian


Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Pers, 2012) Data Sekunder, (Jakarta: Rajawali
Pers, Ed. Revisi 2, Cet.4, 2014)
George, R.Terry Penerjemah J.Smith
D.F.M, Prinsip-Prinsip Nasrudin Endin, Psikologi Manajemen,
Manajemen,(Jakarta: Remaja (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010)
Rosdakarya, 2000)
Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi,
GunawanImam, Metode Penelitian (Bandung: PT. Grafindo Persada,
Kualitatif Teori dan 2012)
Praktek,(Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014) Ruslan Rosady, Metode Penelitian Public
Relactions dan Komunikasi,
Hasibuan, Melayu S.P, Manajemen: Dasar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Persada,2006)
Bumi Aksara, 2011)
Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Handoko, T. Hani, Manajemen, Bumi Aksara, 2015)
(Yogyakarta: BPFE, 1984), Edisi 2

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 18


Zul, zainal,Yurisman– Manajemen Panti Asuhan

Siagan Sondang P, Fungsi-Fungsi UsmanHusaini, Manajemen “Teori Praktik,


Manajerial,(Jakarta: 1989) dan Riset Pendidikan” ,(Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2014)
Ibnu Sukatjo, Pengantar Manajemen
Modern,(Yogyakarta: Liberty, 1988) Umar Husain, Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:
ShalehRosyad, Manajemen Dakwah PT. Grafindo Persada, 2009)
Islam,(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986)
Widjaja TunggalAmir, Manajemen Suatu
SoburAlex, Psikologi Umum, (Bandung: Pengantar, (Jakarta: PT. Rineka
Pustaka setia, 2003) Cipta, 1993)

Su’udHasan, Manajemen Sumber Daya ZakiaRahima, Dasar-Dasar Manajemen


Manusia Dalam Agribisnis, (Banda Dakwah, (Jakarta : The Minang
Aceh: Yayasan Pena, 2007) Kabau Foundation, 2006)

SyamsuYusuf, Landasan Bimbingan dan


Konseling, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008)

SolihinIsmail, Pengantar
Manajemen,(Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama, 2009)

Sogiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan


Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009)

Suwandi dan Basrowi, Memahami


Penelitian Kualitatif, (Jakarta:
Rineka cipta, 2008)

Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian,


(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005)

Terry G.R, Leslie W. Rue, Dasar-Dasar


Manajemen,(Jakarta: PT Bumi
Aksara, 1999)

TanthowiJawahir, Unsur-Unsur Manajemen


Menurut Ajaran Al-Qur’an, (Jakarta:
Pustaka Al-Husna)

Terry G.R , Prinsip-Prinsip


Manajemen,(Jakarta : Bumi
Aksara, 1993), Cet. Ke-5

Terry G.R, Prinsip-Prinsip Manajemen,


(Jakarta : Bumi Aksara, 2009)

Copyright © 2019, Jurnal Manajemen Dakwah| 19

You might also like