Professional Documents
Culture Documents
Janapriya Adi K1
1
Universitas Kristen Satya Wacana, Semarang, Jawa Tengah-Indonesia
e-mail: kurata.jana62@gmail.com1
Received : April, 2020 Tukang Sayoer Online (TSO) is a business that operates in the field of
Accepted : August, 2020 modern vegetable retail sales, based on Jendral Sudirman street, Ruko
Publish online : October, 2020 Makutoromo 21B, Salatiga, Central Java. Sales by TSO actually has been
doing online (Instagram and Whatsapp) and offline (Store). The problem
begin to occur one year later after TSO feels that the sales are not
developed. Supported by data that it supported much interaction on social
media & media ordering, and lack of awareness from the target consumers
and the community towards TSO. TSO is still considered need promotion to
increase public awareness and target consumers. The method that being
used is a qualitative method with data collection which is done by
observation and interviews with business owners, customers, and target
consumers. Data analysis methods that being used are SWOT analysis and
target audience analysis. The design process is based on the 7P marketing
mix theory and the approach to target consumers from AIDA
communication theory. That results of this design are promotional
strategies, and designs which are divided into two types: primary and
secondary media.
ABSTRAK
Tukang Sayoer Online (TSO) merupakan pelaku usaha ritel sayur modern,
berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, Ruko Makutoromo 21B, Salatiga, Jawa
Tengah. Penjualan yang dilakukan TSO sebenarnya sudah dilakukan secara
online (sosial media Instagram, Whatsapp), dan secara offline (toko fisik).
Permasalahannya setelah 1 tahun berjalan, TSO merasa penjualan yang
dilakukan tidak banyak berkembang, didukung dengan tidak banyak
interaksi di sosial media & media pemesanan, serta kurangnya awareness
dari target konsumen terhadap brand TSO. TSO dirasa masih
membutuhkan promosi untuk dapat meningkatkan awareness
masyarakat dan target konsumen. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan proses
observasi dan wawancara kepada pemilik usaha, pelanggan, serta target
konsumen. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT
dan analisis target audience.
1
Jurnal Nawala Visual
Proses perancangan dilakukan berdasar teori bauran pemasaran 7P dan
pendekatan dengan teori komunikasi AIDA. Hasil dari perancangan ini
yaitu strategi promosi, dan perancangan media primer dan sekunder.
2
Jurnal Nawala Visual
Penelitian ketiga berjudul ‘Bauran Promosi Melalui Gambar 1. Diagram piramida tingkatan brand awareness
Sosial Media Online Pada Nima Kitchen Samarinda’ ( Sumber : David A. Aaker, 1997. )
oleh Neli Kristina (2018). Membahas Nima Kitchen
sebagai pelaku usaha katering makanan sehat, yang Unaware of brand (tidak menyadari merek)
memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk merupakan tingkat paling rendah saat konsumen
menjualkan produk dagang dan menyampaikan visi tidak mengetahui adanya merek tersebut. Brand
dan misinya, namun promosi yang diterapkan recognition (pengenalan merek) adalah tingkat
berjalan lambat dan cenderung tidak minimal dari kesadaran merek yaitu mengenalkan
berkembangan. Solusi yang ditawarkan melakukan sebuah merek yang muncul setelah dilakukan
analisa bauran promosi Nima Kitchen di sosial pengingatan kembali. Brand recall (pengingatan
media Instagram & Facebook. Kesimpulan yang kembali merek) tahap ini didasarkan pada
didapat, aspek bauran promosi yang efektif untuk permintaan seseorang untuk menyebutkan merek
menjaring konsumen adalah periklanan, penjualan tertentu dalam suatu kelas produk atau juga bisa
perseorangan, dan juga promosi penjualan. disebut dengan pengingatan kembali tanpa
Penelitian ini dibutuhkan untuk mengetahui bantuan. Top of the mind (puncak pikiran) merek
bagaimana menerapkan promosi secara online, yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau
offline yang efektif dengan analisa bauran yang pertama kali muncul di dalam benak
pemasaran. konsumen tanpa bantuan apapun.
3
Jurnal Nawala Visual
melakukan satu kegiatan promosi yang besar di komunikasi pemasaran yang paling sering
lokasi yang tepat, memberikan kesan menarik dan digunakan perusahaan, yaitu advertising, personal
menciptakan banyak perhatian selling, sales promotion, public relations, dan direct
marketing. IMC membantu perusahaan dalam
(2) Menjual ideologi bersamaan dengan produk, membuat pesan yang terkoordinasi secara
namun bukan hanya produk itu sendiri. Hal ini konsisten di berbagai saluran komunikasi sehingga
sangat penting mengingat guerilla marketing tidak sangat penting dimanfaatkan sebagai “senjata”
mencoba mengambil seluruh perhatian dari perusahaan dalam menghadapi berbagai
konsumen pada sebuah produk secara spesifik, persaingan bisnis.
namun mencoba membuat pelanggan menjadi
bagian dari merek, bukan sebaliknya. AIDA (attention, interest, desire, action)
Salah satu model yang sering digunakan untuk
(3) Mengidentifikasi pola yang sudah ada, mengetahui pengaruh iklan terhadap perilaku
menganalisa dan mencoba mengatasi pola konsumen adalah model AIDA. (Wijaya, 2011)
tersebut, berarti setiap kegiatan guerilla marketing menjelasakan bahwa model AIDA adalah model
harus unik dan tidak mengikuti pola yang ada. yang menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan
konsumen dalam merespon iklan. Langkah tersebut
(4) Guerilla marketing harus mampu bersinergi, dan meliputi :
berkolaborasi dengan dua pihak atau lebih, untuk
memberi dampak atau pengaruh yang kuat kepada A (Attention)
pelanggan tahap di mana konsumen memberi perhatian pada
iklan
(5) Mencoba menjadi lebih pintar dari semua
kegiatan promosi yang suda ada di benak target
I (interest)
pasar, maksudnya perusahaan harus memberi
tahap di mana konsumen menjadi tertarik pada
pembeda terhadap apa yang sudah melekat di
iklan
benak pelanggan dengan memberinya kegiatan
marketing yang mengejutkan dan menunjukkan
D (desire)
kepada mereka apa yang perusahaan maksud.
tahap di mana konsumen berkeinginan terhadap
merek atau produk setelah mendapatkan informasi
(6) Guerilla marketing tidak bersifat langsung,
tentang merek atau informasi tambahan
namun harus memberikan alternatif yang
sehubungan dengan pesan iklan.
menciptakan proses terlebih dahulu sebelum
A (Action)
menunjukkan hasil dari kegiatan marketing.
Pelanggan akan lebih tertarik kepada produk
tahap yang mana konsumen melakukan tindakan
apabila perusahaan mengambil langkah yang tidak
berupa pembelian produk atau pemilihan merek
diduga, yang memang dibuat berbeda dengan
untuk memuaskan keinginannya.
pesan marketing yang sebelumnya sudah ada.
Brand positioning
(7) Guerilla marketing yang diterapkan oleh
Brand Positioning atau posisi merek menurut
perusahaan harus bersifat fleksibel dan cepat
(Gelder, 2005) merupakan sebuah proses untuk
daripada terkesan bertahan. Fleksibilitas membuka
mendemonstrasikan atau menunjukkan
pintu kesuksesan dan marketing menampilkan sisi
keunggulan dari sebuah produk, dan apa yang
lain, yang membuat pelanggan menaruh perhatian
membedakan produk satu dengan produk lainnya.
terhadap satu kegiatan marketing yang spesifik
Brand Positioning ini bertujuan untuk
IMC (integrated marketing communication) memposisikan sebuah produk kedalam dipikiran
sebagai alat yang memandu praktisi pemasaran seorang konsumen dan menjadikan sebuah produk
dalam mengembangkan dan melaksanakan memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan
komunikasi pemasaran yang lebih konsisten dan lebih karena konsumen sudah mengetahui produk
efektif. IMC mampu menciptakan image (citra) apa yang dibutuhkan (Duncan, 2008), menjelaskan
brand, serta mendorong penjualan, dan bahwa brand positioning umumnya dilandasi oleh
memperluas pasar yang menjadi sasaran salah satu dari empat variabel berikut, yaitu
perusahaan (Jatmiko, 2014). Category Positioning, Image Positioning, Unique
Product Feature Positioning, Benefit Positioning.
(Khotler dan Amstrong, 2008) menjelaskan IMC
merupakan perpaduan spesifik dari lima aktivitas
4
Jurnal Nawala Visual
METODE PENELITIAN diketahui berdasar pengeluaran setiap
bulannya yang berada di kisaran Rp.2.000.000,-
Metode penelitian yang diambil dalam sampai Rp.3.000.000,-.
perancangan promosi Tukang Sayoer Online untuk 2) Tujuan dari usaha ini yaitu membantu
meningkatkan brand awareness adalah metode menyejahterakan petani dengan cara
penelitian kualitatif. Metode Penelitian kualitatif memotong rantai distribusi, dan Tukang Sayoer
adalah metode yang berdasarkan pada filsafat Online juga ber-upaya untuk mewujudkan
postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada sebuah usaha eco-friendly dengan
objek alamiah, di mana peneliti adalah sebagai mewujudkan gerakan ramah lingkungan yaitu
instrumen kunci (Sugiyono, 2011). mengurangi pengunaan kemasan plastik dan
styrofoam.
Tahapan penelitian 3) Insight diperoleh dari pemilik usaha (Bp.
Penelitian menggunakan strategi linear, Metode Sahonoe), calon audience dan pelanggan.
strategi linear merupakan penerapan sebuah Menurut pemilik usaha, kesan yang ingin di
turutan logis yang diterapkan pada tahap munculkan dari TSO adalah klasik, asri dari
perancangan sederhana dan komponennya relative property yang digunakan yaitu kayu palet,
mudah untuk dipahami (Sarwono and Lubis 2007). keranjang buah dan suasana hijau yang
Penerapan dapat dilihat pada diagram penelitian diciptakan di tokonya, serta kesan yang lebih
pada Gambar 2. ‘terpecaya’ dengan penjualannya yang melalui
online dan offline.
Tahap 1
Pengumpulan
Tahap 2
Analisis
Tahap 3
Tahap 4
Evaluasi &
Insight yang diperoleh dari calon audience
Perancangan
Data Data Pengujian yaitu ketertarikan terhadap hidup sehat dan
ramah lingkungan yang didapat dari produk
Gambar 2. Tahapan penelitian strategi linear. TSO. Konsumen TSO menyukai kemudahan
[Sumber : Janapriya, 2020] untuk membeli produk secara online, namun
juga menyayangkan adanya promo yang
Pengumpulan data kurang dapat diikuti karena pemberian info
dilakukan dengan cara observasi, pendekatan dan yang kurang merata.
wawancara. Tahap observasi dilakukan melalui 4) Berdasar observasi yang dilakukan diketahui
pengamatan di toko fisik TSO, lingkungan sekitar bahwa yang bisa disebut kompetitor dari TSO
toko, dan lingkungan kompetitor. Objek yang adalah Go Organik, Sayurbaba dan Beceer.
diamati adalah konsumen yang berbelanja ditoko Go organik, ditetapkansebagai kompetitor
fisik dan bagaimana keadaan sosial di wilayah toko utama dari TSO, karena memiliki kesamaan
fisik. lokasi yaitu toko fisik, cakupan dan area
penjualan yang berada di wilayah Salatiga.
Tahap pendekatan dilakukan pada calon audience, Kelebihan Go Organik adalah sudah dikenal
untuk mengetahui pemahaman audience terhadap oleh masyarakat kota Salatiga karena sudah
TSO, pernah atau tidak berbelanja di TSO dan memulai usaha lebih dahulu selama beberapa
bagaimana produk TSO menurut audience. tahun. Kekurangannya terdapat pada promosi
yang dilakukan hanya secara offline yaitu
Tahap wawancara dilakukan kepada narasumber, menggunakan brosur dan mulut ke mulut,
yaitu pemilik usaha, penjaga yang berada di toko, tanpa memanfaatkat sosial media.
dan pelanggan (yang sering berbelanja di TSO) Sayur baba dan Beceer masing-masing
wawancara dengan pemilik usaha dilakukan untuk berlokasi di Pontianak dan Puwokerto juga
memperoleh data konsumen dan insight TSO, menjadi kompetitor TSO, meskipun lokasi
sedangkan wawancara dengan pelanggan penjualannya di luar Salatiga.
dilakukan untuk insight pelanggan terhadap TSO. Disebut kompetitor karena keduanya memiliki
cakupan usaha dan harga yang kurang lebih
Berdasar 3 proses tersebut diperoleh data sebagai mirip dengan TSO. Kedua usaha tersebut
berikut: masing-masing memiliki media promosi yang
1) Target audience dari TSO memiliki latar lebih lengkap jika dibandingkan dengan TSO,
belakang yang beragam, dari ibu rumah karena sistem pemesanan yang dilakukan juga
tangga, hingga ibu-ibu karir yang berprofesi melalui website dan aplikasi. Kekurangan dari
sebagai konsultan, penjaga toko, dan kedua usaha tersebut adalah tidak memiliki
pengusaha yang bekerja secara mobile. toko fisik.
Umur audience mulai dari pertengahan 25
hingga 40 tahun, dengan Status ekonomi B,
5
Jurnal Nawala Visual
Analisis Data Demografis
Setelah melakukan proses pengumpulan data, dalam aspek ini, audience dikhususkan untuk
selanjutnya data akan diproses dan diolah untuk berjenis kelamin perempuan, karena akan
mendapatkan hasil analisis yang diperlukan untuk berfokus ke ibu-ibu berusia 25-35 tahun dengan
tahap perancangan. Proses analisa yang dilakukan status ekonomi (SES) menengah atas yang
adalah analisa bauran pemasaran, target audience, mempunyai kebiasaaan berbelanja secara
SWOT dan USP, ESP, Value. online.
6
Jurnal Nawala Visual
Bagian pertama, pembagian konsep verbal dan
konsep visual. Konsep verbal dan visual diperoleh
setelah melakukan analisis data, kemudian
dilakukan proses brainstorming untuk memperoleh
big idea (Wheeler 2009) menjelaskan big idea
berfungsi menjadi sebuah dasar acuan, yang
didalamnya terdapat beberapa unsur seperti
strategi, perilaku,tindakan, dan komunikasi yang
semuanya harus berjalan dengan selaras) .
Hasil Pembagian konsep verbal sebagai berikut:
1. Unique Selling Point (USP): yang
diterapkan flexible dan kredible karena
dapat diantar kapan saja dan memiliki
toko fisik.
Emotion Selling Point (ESP): yaitu
Pelayanan yang ramah dan bersahabat.
2. Value : Pelayanan yang praktis dan
ramah bersahabat.
3. Pesan Utama : Pengalaman berbelanja
sayur yang lebih mudah, cepat dan
nyaman hanya terdapat di TSO
4. Ide Utama : Menyampaikan beragam
Gambar 3. Tabel analisis SWOT TSO dengan kompetitor
manfaat produk TSO untuk aktifitas
[Sumber : Janapriya, 2020]
sehari – hari, meyakinkan calon
Berdasar data diatas, beberapa keunggulan yang konsumen pengalaman berbelanja
dimiliki TSO dibandingkan kompetitor adalah yang ramah dan bersahabat di TSO.
memberikan pelayanan yang ramah dan 5. Tone and Manner : Ramah, Nyaman,
komunikatif, menerapkan konsep ramah Dewasa.
lingkungan, kredible karena memiliki toko fisik, 6. Panggilan konsumen : ‘Bunda/ mom’,
serta memiliki tujuan socio enterprise untuk digunakan untuk memanggil
menyejahterakan orang kecil (petani). konsumen TSO, yang diharapkan
mampu menarik awareness dari ibu-
Sedangkan kelemahan TSO seperti belum memiliki ibu selaku target audience
sosial media yang informatif, strategi promosi yang
Pembagian konsep visual sebagai berikut:
belum berjalan dengan baik, serta wilayah
1. Tipografi, menggunakan jenis font
penjualan yang masih belum memiliki cabang.
SanSerif, secara umum kesan yang ingin
ditimbulkan yaitu untuk menunjukkan
Berdasar analisa SWOT, dapat disimpulkan
kesan dewasa, moderen, dan mudah
positioning dari Tukang Sayoer Online yaitu ‘TSO’
dibaca. Pemilihan font yang digunakan
sebagai usaha penyedia bahan makanan berbasis
antara lain :
offline dan online, untuk ibu - ibu yang sibuk
dengan memberikan pengalaman yang ramah,
a. Poppins
melalui pelayanan dan fasilitasnya.
Font Poppins merupakan salah satu jenis font san
serif yang diklasifikasikan kedalam bentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN geometric san serif, dengan karakter yang mewakili
Perancangan kesan yang ingin ditimbulkan yaitu dinamis, dan
Pada tahap perancangan strategi promosi dibagian lebih mudah dibaca. digunakan sebagai font utama
dalam empat bagian. Proses perancangan dapat dalam perancangan ini. Penggunaannya digunakan
dilihat pada Gambar 4, sebagai berikut: pada logotype, penulisan headline, subheadline.
7
Jurnal Nawala Visual
Poppins
Open Sans
Gambar 9. Grafis Warna Batang
[Sumber : Janapriya, 2020]
8
Jurnal Nawala Visual
media yang paling efektif dan sering ‘berinteraksi’ Bulan 2
dengan audience yaitu media – media yang ada di - Mengifokan cepatnya produk TSO bisa diterima
jalan, ada di sekitar lingkungan rumah dan sekitar oleh audience, hingga memberikan kemudahan
tempat perbelanjaan di wilayah Salatiga. Fix media - Mengifokan produk TSO yang cocok untuk menjaga
kesehatan, dan memberikan promosi paket belanja
yang digunakan untuk media utama/ primary
untuk berkumpul dengan kerabat.
instagram, facebook. Media sekunder brand
activation (arisan), catalog product, display, banner
Waktu Konten Utama Media
jalan, banner ads, kalender, papan iklan motor, Minggu 1 - Memberikan info Pre med:
kartu berbagi, kartu promosi. kerjasama TSO Brand activation,
dengan Jeggboy. papan iklan
Perancangan promosi untuk TSO dilakukan dalam motor
kurun waktu 3 bulan. Strategi promosi - Melibatkan TSO Main Med:
TSO terdapat pada gambar 11,12,13 berikut : untuk melakukan Instagram, fb, wa
promosi di lingkup Post med:
BULAN 1 warga & membagi Brosur, Kalender
- Menginfokan beragam kemudahan untuk brosur
'memesan' dan 'menemui' TSO di mana saja, Minggu 2 - Mempromosikan Pre med:
- Mengajak calon audience menjadi 'pahlawan' bagi belanja online di TSO Display booth,
keluarganya, dengan menu masakan sehat dari TSO dan cara pemesanan. papan iklan
motor
Waktu Konten Utama Media - Menginfokan
Minggu 1 - Mengenalkan Pre med: kemudahan belanja Main Med:
branding dan Brand activation, online di TSO Instagram, fb, wa
logo baru TSO banner lampu
jalan - Melakukan promosi Post med:
- Mempromosikan dengan membuat Catalog Produk,
tas belanja TSO Main Med: display di beberapa Brosur
Instagram, fb, wa supermarket /
swalayan
Minggu 2 - Menjelaskan Pre med:
kemudahan Display booth,
Minggu 3 - Memberikan tips & Pre med:
berbelanja di TSO. banner lampu
promosi untuk tetap Papan iklan
- Memberikan jalan
menjaga kesehatan, motor
manfaat produk Main Med:
sekaligus bahan
TSO untuk menjaga Instagram, fb, wa
dasar di TSO yang Main Med:
kesehatan keluarga. Post med:
cocok dikonsumsi Instagram, fb, wa
Catalog Produk,
Brosur.
- Membagikan brosur Post med:
Minggu 3 - Mempromosikan Pre med:
dibeberapa Brosur
di mana saja TSO Banner lampu
restaurant pilihan.
dapat dipesan jalan
- Mempromosikan Main med:
Minggu 4 - Menginfoikan paket Pre med:
produk TSO yang Instagram, fb, wa
menu yang cocok Papan iklan
cocok jadi bekal
untuk digunakan saat motor
berkumpul.
Minggu - Mempromosikan Pre med: Main Med:
4,5 kartu promo TSO Banner lampu - Memberikan Instagram, fb, wa
jalan, Kartu refrensi menu masak
- Memberi ajakan Promo
berbelanja dengan Main Med: - Mempromosikan
kerabat / partner Instagram, fb, wa paket belanja dan
untuk mendapat Post med: souvenir, serta
promo lebih Brosur promo voucher
belanja
9
Jurnal Nawala Visual
Bulan 3 visual, dan tone & manner yang sebelumnya telah
- Mengifokan kenyamanan berbelanja di TSO, terutama dibuat, dan dilakukan untuk mendapatkan satu
dengan keramahan & promo yg diberikan visual utama yang dapat diterapkan ke berbagai
- Mengifokan promo TSO yang cocok untuk menjaga media lain. Beberapa alternatif visual, dalam
kondisi saat kembali ke rutinitas dan memberikan tips
perancangan promosi TSO sebagai berikut :
untuk menjaga pola makan serta memberi menu makan
10
Jurnal Nawala Visual
Gambar 15. Alternatif visual horizontal & vertical banner
[Sumber : Janapriya, 2020]
8:30
TukangSayoerSalatiga
207 1.049 24
Follow
% ?
Testimoni Promo Cara Pemesanan Lokasi
11
Jurnal Nawala Visual
3. Brand activation (arisan dan brosur)
Brand activation sebagai media sekunder bertujuan
untuk membangun interaksi antara TSO dengan
calon konsumen, menginformasikan promo yang
sedang diterapkan dan mengenalkan TSO. Alasan
dipilihnya arisan karena berdasar customer journey,
target audience secara rutin mengikuti kegiatan
dilingkungan tempat tinggalnya.
4. Banner jalan
Pemilihan banner jalan digunakan sebagai media
sekunder. Tujuan dipilihnya banner jalan untuk Gambar 20. Desain kalender duduk
membangun image TSO yang dapat ditemui dan [Sumber : Janapriya, 2020]
dipesan di mana saja, sesuai dengan customer
journey audience TSO yang sering melihat iklan di 6. Papan iklan motor pada jeggboy
jalan. dengan copywriting yang menyampaikan Media ini sebagai media sekunder yang bertujuan
keuntungan dan promo yang diberikan oleh TSO. memberikan promo yang diberikan oleh TSO,
sekaligus ikut membangun image TSO yang cepat
dan dapat dipesan di mana saja, visual yang
disajikan terletak pada foto dan copywriting yang
menyajikan promosi yang disediakan TSO.
12
Jurnal Nawala Visual
9. BANNER ADS
Media ini digunakan sebagai media sekunder yang
bertujuan membangun image TSO yang dapat
ditemukan dan dipesan di mana saja, visual yang
disajikan memberikan dinamis dan copywriting
memberikan keuntungan berbelanja di TSO.
7. Kartu berbagi
sebagai media sekunder yang bertujuan
memberikan promo yang diberikan oleh TSO, dan
terutama untuk membangun image TSO, yang
selalu ingin memberikan kenyamanan terhadap Gambar 24. Desain banner ads
calon konsumen, sehingga penekanan visual [Sumber : Janapriya, 2020]
terletak pada copywriting tentang kepedulian dan
promo yang disajikan oleh TSO. 10. DISPLAY DAN MOTION VIDEO
Media ini digunakan sebagai media pendukung
yang bertujuan membangun citra TSO yang mudah
ditemui di mana saja, media ini nantinya akan di
tempatkan di swalayan dan tempat perbalanjaan
yang dikunjungi calon audience untuk berbelanja
bulanan. Penekanan pada visual yang disajikan
yaitu kesan yang dinamis dan copywriting yang
menyajikan keuntungan berbelanja di TSO.
8. KARTU PROMOSI
Media ini digunakan sebagai media sekunder yang
bertujuan memberikan promo yang diberikan oleh
TSO, dan membangun image TSO yang selalu
memberikan kemudahan dan kenyamanan Gambar 25. Desain Display Tenants
terhadap calon konsumen, sehingga penekanan [Sumber : Janapriya, 2020]
pada visual yang disajikan terdapat pada promo
dan keuntungan yang diberikan.
Gambar 23. Desain kartu promosi Gambar 26. Desain Display motions
[Sumber : Janapriya, 2020]
[Sumber : Janapriya, 2020]
13
Jurnal Nawala Visual
Evaluasi dan Pengujian DAFTAR PUSTAKA
Tahap keempat terlebih dahulu dilakukan evaluasi,
proses evaluasi yang dilakukan dengan pendekatan [1]. Aaker, David A. 1996. Building Strong
kualitatif yaitu wawancara dengan ahli desain yang Brands. New York: Free Press.
sekaligus pelaku usaha, Sdr. Aditya Setyawan, S.Si. [2]. Duncan, Tom. 2008. Integrated Marketing
(pemilik Idelokal Studio) dan Sdr. Anri Septiawan, Communications European Edition. New
S.Ds. (Selaku pemilik Enak.Id dan Bold Supply). York: McGraw-Hill; European Ed edition.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian [3]. Gelder, Sisco Van. 2005. Global Brand
hasil perancangan promosi TSO (meliputi target Strategy. London: Kogan Page.
audience, strategi promosi, konsep verbal visual). [4]. Hakim, Aziz Adisurianto and Yanuar
Rahman. 2017. “Perancangan Media
Berdasar evaluasi, secara keseluruhan perancangan Promosi Perusahaan Arnis Wigati (Aw).”
promosi TSO sudah dinilai baik dan sesuai dengan Desain Komunikasi Visual, Manajemen
kebutuhan TSO. Masukan yang diberikan terkait Desain Dan Periklanan (Demandia)
dengan detail proses pengumpulan data, detail 2(1):37.
tema dan penerapan media di bagian timeline [5]. Hutter, Katharina and Stefan Hoffmann.
strategi promosi. Setelah evaluasi dilakukan 2011. “Guerrilla Marketing: The Nature of
penambahan dan perbaikan pada bagian tersebut the Concept and Propositions for Further.”
yang sudah disesuaikan dengan kesuaian target Asian Journal of Marketing 5, 39–54.
audience dan tujuan awal. [6]. Jatmiko. 2014. “Komunikasi Pemasaran
Sebagai Strategi Memperluas Pasar.”
Proses selanjutnya yaitu pengujian, dilakukan pada Retrieved
pemilik TSO, Bp. Sahonoe dan target audience yang (www.esaunggul.ac.id/komunikasi-
diambil 3 sample, yaitu audience yang belum pemasaran-sebagai-strategi-memperluas-
pernah berbelanja, pernah berbelanja dan pasar/).
pelanggan. Pengujian dengan proses wawancara [7]. Khotler, Philip and David G. Amstrong.
dan respon yang diterima sangat baik, terutama 1997. Prinsip - Prinsip Pemasaran, Cetakan
strategi promosi, perancangan media dan visual Pertama. Jakarta: Erlangga.
yang dirasa mudah diterima dan sesuai dengan [8]. Khotler, Philip and Gary Amstrong. 2008.
kebutuhan yang diinginkan audience dan TSO. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2.
Secara keseluruhan strategi dan desain promosi Jakarta: Erlangga.
yang disajikan mampu memberikan kesan unik, [9]. Khotler, Philip and Kevin Lener Keller.
mudah, nyaman dan merepresentasikan Tukang 2012. Marketing Management, 14th
Sayoer Online (TSO). Edition. New Jersey: Prentice Hall.
[10]. Kristina, Neli. 2018. “Bauran Promosi
PENUTUP Melalui Social Media Online Pada Nima
Kesimpulan Kitchen Samarinda.” Administrasi Bisnis
Promosi TSO, dilakukan secara repetitif dan 6(2):713–22.
inovatif. Kesan yang ingin ditampilkan yaitu mudah, [11]. Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT
cepat dan nyaman, didukung dengan strategi dan Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
media promosi yang sudah dirancang. Gramedia Pustaka Utama.
[12]. Sarwono, Jonathan and Hari Lubis. 2007.
Perancangan promosi sudah sesuai dengan Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
kebutuhan dari TSO. Didukung dengan pernyataan Visual. Bandung: C.V Andi Offset.
dari Sahonoe dan target audience dalam pengujian [13]. Sugiharto, Anastasia Safira, Bing Bedjo
yang menyatakan strategi promosi, visual dan Tanudjaja, Baskoro Suryo Banindro, and
media promosi yang dirancang, sangat Universitas Kristen Petra. 2014.
memudahkan untuk mengenali apa itu TSO, dan “Perancangan Promosi ” Mr . Brownie ”
citra/pesan apa yang ingin disampaikan. Surabaya.” Jurnal DKV Adiwarna 1(4):1–
11.
Kedepannya, diharapkan perancangan ini dapat [14]. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
memberi dampak positif untuk TSO, terutama Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
dalam menaikkan brand awareness, dan mampu Afabeta.
mengembangkan usahanya sehingga mampu [15]. Wahab, Salah. 2003. Manajemen
diperluas sampai ke beberapa wilayah lain. Kepariwisataan. Yogyakarta: Pradnya
Paramita.
14
Jurnal Nawala Visual
[16]. Wheeler, Alina. 2009. Designing Brand
Identity: An Essential Guide for The Whole
Branding Team (Vol Iii). 3rd ed. Newcastle
upon time: Wiley.
[17]. Wijaya, Bambang Sukma. 2011. “The
Development of Hierarchy of Effect Model
in Advertising.” Journal of Advertising 1–
11.
15
Jurnal Nawala Visual