You are on page 1of 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGGUNAAN

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-


19 DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH dr. ZUBIR MAHMUD
Putri Nahrisah1, Arista Ardilla2, Putri Riskina3
Dosen STIKes Bustanul Ulum Langsa 1,2
Mahasiswi STIKes Bustanul Ulum Langsa3
putrinahrisah@gmail.com, aristaardilla1992@gmail.com, putririskina@yahoo.com

ABSTRACT
Hospital Occupational Health and Safety (K3RS) are all activities to ensure and protect the safety
and health of hospital human resources, patients, patient companions, visitors, and the hospital
environment through efforts to prevent work accidents and occupational diseases in hospitals. This
study aims to determine the factors related to compliance with the use of personal protective
equipment (PPE) for nurses during the COVID-19 pandemic in the ER RSUD dr. Zubir Mahmud
2021. The research design used was a quantitative design with a cross sectional approach. The
population is all nurses who work in the ER dr. Zubir Mahmud as many as 29 and the sample in this
study as many as 29 respondents. Collecting data using a questionnaire. Data analysis using Chi-
Squre and looking at Fisher's Exact Test. The results of research on the bivariate test show that there
is a significant influence on the independent variables, namely the knowledge factor (p-value =
0.008), attitude (p-value = 0.006), availability (p-value =0.000) and supervision (p-value =0.001).
and there was no significant effect, namely the education factor (p-value = 0.622) and years of
service (p-value = 0.139) with the dependent variable being the compliance with the use of personal
protective equipment (PPE) by nurses during the Covid-19 pandemic. Suggestions in this study
are hospitals must make clear SOPs about the use of PPE and increase vigilance during the
pandemic.

Keywords: Compliance with the use of personal protective equipment (PPE)

ABSTRAK

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi SDM RS pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan
penyakit akibat kerja di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
brhubungan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat pada masa
pandemi covid-19 di IGD RSUD dr. Zubir Mahmud tahun 2021.Desain penelitian yang
digunakan adalah desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah
semua perawat yang bekerja di IGD dr. Zubir Mahmud sebanyak 29 dan sampel dalam penelitian
ini sebanyak 29 responden.Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Analisis data
menggunakan Chi-Squre dan melihat dari Fisher's Exact Test.Hasil penelitian pada uji bivariate
menunjukan ada pengaruh yang sginifkan variabel independent yaitu faktor pengetahuan (p-value
=0,008), sikap (p-value =0,006), ketersediaan (p-value =0,000) dan pengawasan (p-value =0,001)
dan tidak ada pengaruh yang signifikan yaitu faktor pendidikan (p-value =0,622) dan masa kerja
(p-value =0,139) dengan variabel dependent yaitu kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
(APD) perawat pada masa pandemi Covid-19.Saran dalam penelitian ini yaitu Rumah sakit harus
membuat SOP yang jelas tentang penggunaan APD dan meningkatkan kewaspadaan selama masa
pandemic.

Kata Kunci: Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)


PENDAHULUAN pelindung diri dari perawat yang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pengetahuannya cukup, hal ini sesuai teori
Rumah Sakit (K3RS) adalah segala yang menyatakan bahwa semakin baik
kegiatan untuk menjamin dan melindungi pengetahuan seseorang maka semakin baik
keselamatan dan kesehatan bagi sumber pula tingkat kesadaran dan kedisiplinan
daya manusia rumah sakit, pasien, seseorang dalam hal menerima atau
pendamping pasien, pengunjung, maupun menerapkan suatu pesan atau informasi
lingkungan rumah sakit melalui upaya yang disampaikan (Rahmayanti &
pencegahan kecelakan kerja dan penyakit Firdalni, 2018).
akibat kerja di rumah sakit (Permenkes RI, Ketersedian Alat Pelindung Diri
2016). Menurut Penelitian (Sinuhaji, yang dilengkapai di suatu tempat kerja
2018), perawat bekerja berada di samping belum menjadi jamninan untuk setiap
dan bersentuhan langsung dengan pasien pekerja yang akan memakainya, hal ini
yang berisiko tertular penyakit. Penyakit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
pasien yang tertular kepada perawat seperti menjadi alasan untuk mereka
hepatitis B & HIV/AIDS (Sinuhaji, 2018). menggunakan alat pelindung diri. Adapun
Menurut WHO Tahun 2020, ada faktor yang mempengaruhi perilaku
lebih dari 22.000 Petugas kesehatan di penggunaan alat pelindung diri pada
dunia terinfeksi Covid-19. Berdasarkan prawat selama bekerja, Menurut (Lawrence
laporan kondisi harian WHO sebanyak Green, 1980) diperngaruhi oleh faktor
22.073 kasus Covid-19 dikalangan petugas Predispisisi (Predisposisi factor),
kesehatan khususnya perawat. Hasil mencakup pengetahuan, sikap, tidakan,
menunjukan perawat tertular di tempat masa kerja, dan tingkat pendidikan. Faktor
kerja (WHO, 2020). Pemungkin (enabling factor) mencakupi
Korban dari tenaga medis yang ketersediaan sarana dan prasarana yang
berada di garis terdepan upaya mendukung pelayanan kesehatan dan
penanggulangan virus corona mulai Faktor Penguat (reinforcing factor)
berjatuhan. Pemerintah provinsi DKI meliputi sikap petugas kesehatan,
Jakarta mencatat ada 25 tenaga medis peraturan/kebijakan (Notoatmodjo, 2007).
dijakarta positif Covid-19 dan 1 orang Menurut Ikatan Dokter Indonesia
meninggal dunia. Provinsi DKI Jakarta (IDI) Wilayah Aceh mencatat lebih dari
menjadi wilayah yang paling tinggi 250 tenaga keseehatan di Provinsi Aceh
persebarana virus Covid-19 (Sari, 2020). gugur saat menangani pandemi virus
Hasil penelitian (Nova Fridalni & corona (Covid-19). Kasus positif Covid-19
Rini Rahmayanti, 2018) di RSUD Dr. di lingkungan medis menyumbang sekitar
Rasidin kota Padang, menyimpulkan delapan persen dari keseluruhan total kasus
bahwa perawat yang memiliki pengetahuan di Aceh (Fauzan, 2020). Sebanyak dua
rendah yaitu (72,7%) dan perawat yang tenaga medis terpapar Covid-19 di Rumah
memiliki pengetahuan tinggi yaitu Sakit Umum Daerah Dr. Zubir Mahmud
(31,0%), ditemukan ada hubungan Aceh Timur. Kedua tenaga medis tersebut
pengetahuan dengan kepatuhan perawat yang terpapar kontak dari pasien
dalam penggunaan alat pelindung diri (Hayaturahman, 2020).
(p=0,008). Perawat dengan pengetahuan Menurut penelian N Mirani dan A
yang baik lebih patuh menggunakan alat Ardilla (2019) Keselamatan Pasien (Patient
Safety) merupakan sesuatu yang jauh lebih dr. Zubir Mahmud Aceh Timur.Penelitian
penting dari pada sekedar efisiensi ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit
pelayanan, perilaku yang tidak aman, Umum Daerah dr. Zubir Mahmud Aceh
pelupa, kurangnya perhatian/motivasi, Timur pada bulan Mei 2021.
kecerobohan, tidak teliti dan kemampuan Penelitian ini tentang faktor-
yang tidak memperdulikan dan menjaga faktor yang mempengaruhi kepatuhan
keselamatan pasien, berisiko untuk penggunaan alat pelindung diri (APD)
terjadinya kesalahan dan akan perawat pada masa pandemi Covid-19.
mengakibatkan cedera pada pasien. Metode yang dilakukan melalui pembagian
Rumah Sakit Umum Daerah dr. kuesioner. Dalam penelitian ini
Zubir Mahmud adalah Rumah Sakit populasinya adalah seluruh perawat yang
Pemerintah kelas C yang merupakan salah berada di Ruang Instalasi Gawat Darurat
satu Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir
Aceh, yang di tunjang oleh tenaga medis Mahmud sebanyak 29 orang. Pada
dan non medis. Ruang IGD merupakan unit penelitian ini, sampelnya adalah seluruh
yang berhubungan dengan pasien secara perawat yang bekerja di Ruang Instalasi
langsung selama 24 jam dalam sehari. Gawat Darurat RSUD dr. Zubir Mahmud
Berdasarkan hasil survey pengamatan yang Idi. Penentuan jumlah sampel dengan
dilakukan oleh peneliti terhadap 5 orang menggunakan teknik total Populasi. Cara
tenaga perawat di Instalasi Gawat Darurat pengambilan sampel ini adalah dengan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir mengambil semua anggota populasi
Mahmud terdapat diantaranya 3 (60%) menjadi sampel dengan jumlah 30 orang
perawat tersebut tidak memakai Alat perawat karena keterbatasan jumlah
Pelindung Diri (APD) lengkap dan 2 (40%) populasi. Menurut (Sugiyono, 2007)jumlah
perawat menggunakan Alat Pelindung Diri populasi yang kurang dari 100 maka
Lengkap. seluruh populasi dijadikan sampel
Tenaga Kesehatan khususnya penelitian semuanya.
perawat yang bertugas di IGD Rumah 2. HASIL
Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mahmud Penelitian yang dilakukan pada
beresiko tertular penyakit infeksi dan bulan Mei tahun 2021 terhadap 29 perawat
apalagi selama masa pandemi Covid-19 ini di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah
dalam menjalankan tugasnya. Petugas Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mahmud,
kesehatan termasuk perawat sangat hasil tabulasi data primer yaitu dengan
berisiko tinggi penularan karena saat variabel Dependen kepatuhan penggunaan
mereka melakukan tindakan prosedur APD dan valiabel Independen
medis yang terjadi adalah mereka perawat Pengetahuan, Sikap, Pendidikan, Masa
akan sering melakukan kontak langsung Kerja, Ketersediaan APD dan pengawasan.
dengan darah pasien, cairan tubuh pasien Berdasarkan jawaban perawat dari
melalui percikan pada mukosa mata, mulut kuesinoner didapatkan hasil sebagai
dan hidung. berikut:

1. METODE 1. Analisis Univariat


Jenis penelitian yang digunakan Analisis univariat dalam
adalah deskriptif kuantitatif dengan penelitian ini akan menjelaskan distribusi
pendekatan cross sectional. Penelitian ini frekuensi dari masing-masing variabel
dilaksanakan di Ruang Instalasi Gawat penelitian yaitu Kepatuhan Penggunaan
Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah APD , Pengetahuan, Sikap, Pendidikan,
Masa Kerja, Ketersediaan APD Level 2, Responden di Ruang IGD RSUD dr.
dan Pengawasan. Zubir Mahmud
1. Karakteristik Responden
Karakteristik Responden No Pendidikan Frekuensi (f) %
1 D3 Keperawatan 24 82,8
merupakan ciri-ciri khas yang melekat
2 S1/S2 Keperawatan 5 17,2
pada diri responden. Dalam Penelitian ini,
Total 29 100,0
karakteristik responden yang ditampilkan
adalah kelompok Umur, Jenis Kelamin, Berdasarkan Tabel diatas hasil
Pendidikan dan Masa Kerja. Adapun penelitian dengan jumlah 29 responden
distribusi karakterisktik responden sebagai menunjukan mayoritas Pendidikan Perawat
berikut: dalam kategori D3 Keperawatan 24
a. Distribusi responden berdasarkan Responden (82,8%).
kelompok Umur
Tabel 1 d. Distribusi responden berdasarkan
Distribusi Frekuensi Umur Responden Masa Kerja
di Ruang IGD RSUD dr. Zubir Mahmud Tabel 4
Distribusi Frekuensi Masa Kerja
N
Umur
Frekuensi
% Responden di Ruang IGD RSUD dr.
o (f) Zubir Mahmud
1 20-29 Tahun 13 44,8
2 30-35 Tahun 12 41,4 No Masa Kerja Frekuensi (f) %
3 35-40 Tahun 4 13,8 1 ≤ 3 Tahun 25 86,2
Total 29 100,0 2 >3 tahun 4 13,8
Berdasarkan tabel diatas diketahui Total 29 100,0
bahwa dari 29 Responden mayoritas Hasil penelitian tabel diatas
karakteristik perawat dengan usia 20-29 dengan jumlah 29 responden menunjukan
tahun sebanyak 13 responden (44,8%). mayoritas masa kerja Perawat ≤ 3 Tahun
b. Distribusi responden berdasarkan sebanyak 25 Responden (86,2%).
Jenis Kelamin 2. Kepatuhan Penggunaan APD
Tabel 2 Tabel 5
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Distribusi Frekuensi Kepatuhan
Responden di Ruang IGD RSUD dr. Penggunaan APD Responden di Ruang
Zubir Mahmud IGD RSUD dr. Zubir Mahmud
N Jenis Frekuensi Kepatuhan
% No Frekuensi (f) %
o Kelamin (f) Penggunaan APD
1 Perempuan 8 27,6 1 Patuh 18 62,1
2 Laki-Laki 21 72,4 2 Tidak Patuh 11 37,9
Total 29 100,0 Total 29 100,0
Dari tabel diatas diketahui bahwa Tabel diatas menujukan hasil
dari 29 Responden, kategori jenis kelamin penelitian dari 29 Responden mayoritas
mayoritas menujukan jenis kelamin Laki- patuh menggunakan Alat Pelindung Diri
Laki dengan jumlah 21 Responden (APD) sebanyak 18 responden (62,1%).
(72,4%). 3. Pengetahuan
c. Distribusi responden berdasarkan Tabel 6
Pendidikan Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Tabel 3 Perawat di Ruang IGD RSUD dr. Zubir
Distribusi Frekuensi Pendidikan Mahmud
No Pengetahuan Frekuensi (f) % Tabel diatas menunjukan hasil
1 Baik 15 51,7 penelitian dengan jumlah 29 responden
3 Kurang Baik 14 48,3 mayoritas perawat menjawab ada
pengawasan sebanyak 21 responden
Total 29 100,0
(72,4%).
Berdasarkan tabel diatas hasil
penelitian dengan jumlah 29 responden 5.2.2 Analisis Bivariat
menunjukan mayoritas pengetahuan Analisis bivariat dilakukan untuk
perawat dalam kategori baik 15 Responden melihat hubungan dari masing-masing
(51,7%). variabel. Dengan menggunakan analisis
4. Sikap Chi-square, pada batas kemaknaan
Tabel 7 perhitungan statistik p value (0,05).
Distribusi Frekuensi Sikap Responden Apabila hasil perhitungan menunjukkan
di Ruang IGD RSUD dr. Zubir Mahmud nilai p value < α (0,05) maka variabel
bebas atau variabel independen yaitu
No Sikap Frekuensi (f) % pengetahuan, sikap, pendidikan, masa
1 Positif 22 75,9 kerja, ketersediaan APD level 2 dan
2 Negatif 7 24,1 pengawasan secara statistik mempunyai
Total 29 100,0 pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Tabel diatas menunjukkan hasil terikat atau variabel dependen yaitu
penelitian dengan jumlah 29 responden, kepatuhan penggunaan APD Level 2 pada
mayoritas Sikap Perawat dalam kategori perawat.
positif 22 Responden (75,9%). 1. Pengaruh pengetahuan terhadap
5. Ketersediaan APD kepatuhan penggunaan alat pelindung
Tabel 8 diri (APD) perawat pada masa pandemi
Distribusi Frekuensi Ketersediaan APD Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat
Responden di Ruang IGD RSUD dr. RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
Zubir Mahmud *
Tabel 10
No Ketersediaan APD Frekuensi (f) % Pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan
1 Tersedia 29 100
penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat
2 Tidak Tersedia 0 0
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat
Total 29 100,0
Darurat RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
Berdasarkan diatas hasil Penggunaan
penelitian dengan jumlah 29 Responden APD Level 2
Pen
menunjukan bahwa APD Level 2 yang N geta
Tida
Total
pv
tersedia sebanyak 29 responden (100%). k al
o hua Patuh
Patu ue
6. Pengawasan n
h
Tabel 9 F % F % F %
Distribusi Frekuensi Pengawasan APD 1 5 0,
44, 6, 1
Responden di Ruang IGD RSUD dr. Baik 13 2 1, 01
8 9 5
Zubir Mahmud 7 5
2 Kura 3 4
17, 1
No Pengawasan Frekuensi (f) % ng 5 9 1, 8,
2 4
1 Ada Pengawasan 21 72,4 Baik 0 3
2 Tidak Ada 8 27,6 1
3
Pengawasan Tota 62, 1 2 0
18 7,
Total 29 100,0 l 1 1 9 0,
9
0
4,
,7
Berdasarkan hasil tabel diatas 1 6
1
pengaruh pengetahuan dengan kepatuhan 62, 1 37 2 0
penggunaan alat pelindung diri (APD) 18 1 1 ,9 90,
level 2 Perawat pada Masa Pandemi 0
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD Berdasarkan hasil tabel diatas
dr. Zubir Mahmud diperoleh dari 15 pengaruh sikap dengan kepatuhan
perawat (51,7%) yang memiliki penggunaan alat pelindung diri (APD)
pengetahuan baik tentang APD serta patuh level 2 perawat pada masa pandemi Covid-
menggunakan APD adalah sebanyak 13 19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr.
perawat (44,8%) dan yang tidak patuh Zubir Mahmud diperoleh dari 22 Perawat
menggunakan APD sebanyak 2 perawat (75,9%) yang memiliki sikap positif
(6,9%). Sedangkan dari 14 (48,3%) tentang APD dan patuh menggunakan APD
perawat yang memiliki pengetahuan adalah sebanyak 17 perawat (58,6%) dan
kurang baik tentang APD serta patuh yang tidak patuh menggunkan APD adalah
menggunakan APD adalah sebanyak 5 sebanyak 5 perawat (17,2%). Sedangkan
perawat (17,2%) dan yang tidak patuh dari 7 perawat (24,1%) yang memiliki
menggunakan APD sebanyak 9 perawat sikap negatif tentang APD dan patuh
(31,0%). menggunakan APD adalah sebanyak 6
Hasil uji statistik diperoleh nilai perawat (20,7%) dan yang tidak patuh
p(sig)= 0,015 < 0,05 yang artinya ada menggukana APD adalah sebanyak 1
pengaruh pengetahuan dengan kepatuhan perawat (3,4%).
penggunaan alat pelindung diri (APD) Hasil uji statistik diperoleh nilai
level 2 perawat pada masa pandemi Covid- p(sig)= 0,006 < 0,05 yang artinya ada
19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. pengaruh sikap dengan kepatuhan
Zubir Mahmud Tahun 2021. penggunaan alat pelindung diri (APD)
level 2 perawat pada masa pandemi Covid-
2. Pengaruh sikap terhadap kepatuhan 19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr.
penggunaan alat pelindung diri (APD) Zubir Mahmud Tahun 2021.
perawat pada masa pandemi Covid-19
di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. 3. Pengaruh pendidikan terhadap
Zubir Mahmud Tahun 2021 kepatuhan penggunaan alat pelindung
diri (APD) perawat pada masa pandemi
Tabel 11 Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat
Pengaruh sikap terhadap kepatuhan penggunaan alat RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
pelindung diri (APD) perawat pada masa pandemi
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat RSUD Tabel 12
dr. Zubir Mahmud Tahun 2021 Pengaruh pendidikan terhadap kepatuhan
Penggunaan APD P penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat
Level 2 v
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat
a
N Sik
Tidak
Total
l Darurat dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
o ap Patuh N Pendi Penggunaa Total Pval
Patuh u
e o dikan n APD ue
F % F % F % Level 2
1 7 0 Patuh Tid
Pos 58, 17 2 ak
17 5 5, ,
itif 6 ,2 2 Pat
9 0
2 Neg 1 3,4 6 20 7 2 0 uh
F % F % F % pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi
1 D3
0, Gawat Darurat RSUD dr. Zubir Mahmud
Kep 8 Tahun 2021
1 48 1 34, 2 6
era 2,
4 ,3 0 5 4 2 Penggunaan
wat 8
2 APD Level 2
an Masa Total Pval
2 S1/ Tidak
Kerja Patuh ue
S2 Patuh
Kep 13 3, 5 F % F% F %
4 1 5 2
era ,8 4 17,2 ≤3 1 2 86
wat 8, 8 7,
Tahun 7 5 ,2 0,
an 6 6
13
7 1
Tot 1 62 1 29 >3 3, 13 9
3, 1 3 0, 4
al 8 ,1 1 100 Tahun 4 ,8
9 3
6 3
Berdasarkan hasil tabel diatas Total
1 2 100
2, 1 7,
pengaruh pendidikan dengan kepatuhan 8 9 ,0
1 1 9
penggunaan alat pelindung diri (APD) Berdasarkan hasil tabel diatas
level 2 perawat pada masa pandemi Covid- pengaruh masa kerja dengan kepatuhan
19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. penggunaan alat pelindung diri (APD)
Zubir Mahmud diperoleh dari 24 perawat level 2 perawat pada masa pandemi Covid-
(82,8%) yang memiliki pendidikan D3 19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr.
Keperawatan serta patuh menggunakan Zubir Mahmud diperoleh dari 25 Perawat
APD adalah sebanyak 14 perawat (48,3%) (86,2%) yang masa kerja ≤ 3 Tahun dan
dan yang tidak patuh menggunakan APD patuh menggunakan APD adalah sebanyak
sebanyak 10 perawat (34,5%). Sedangkan 17 perawat (58,6%) dan yang tidak patuh
dari 5 perawat (17,2%) yang memiliki menggunkan APD adalah sebanyak 8
pendidikan S1/S2 Keperawatan serta patuh perawat (27,6%). Sedangkan dari 4
menggunakan APD sebanyak 4 (13,8%) perawat (13,8%) yang masa kerja > 3 tahun
dan perawat yang tidak patuh dan patuh menggunakan APD adalah
menggunakan APD sebanyak 1 perawat sebanyak 1 perawat (3,4%) dan yang tidak
(3,4%). patuh menggukana APD adalah sebanyak 3
Hasil uji statistik diperoleh nilai perawat (10,3%).
p(sig)= 0,622 > 0,05 yang artinya tidak ada Hasil uji statistik diperoleh nilai
pengaruh pendidikan dengan kepatuhan p(sig) =0,139 > 0,05 yang artinya tidak ada
penggunaan alat pelindung diri (APD) pengaruh masa kerja dengan kepatuhan
level 2 perawat pada masa pandemi Covid- penggunaan alat pelindung diri (APD)
19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. level 2 perawat pada masa pandemi Covid-
Zubir Mahmud Tahun 2021. 19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr.
Zubir Mahmud Tahun 2021.
4. Pengaruh masa kerja terhadap
kepatuhan penggunaan alat pelindung 5. Pengaruh ketersediaan terhadap
diri (APD) perawat pada masa pandemi kepatuhan penggunaan alat pelindung
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat diri (APD) perawat pada masa pandemi
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021 Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat
RSUD dr. Z ubir Mahmud Tahun
Tabel 13 2021
Pengaruh masa kerja terhadap kepatuhan
penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat Tabel 14
Pengaruh ketersediaan terhadap
pada kepatuhan
masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat
penggunaan alat pelindung diriDarurat
(APD) perawat
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat
Penggunaan
Tahun 2021 Level 2 Tota Pval
Darurat RSUD dr. Zubir Mahmud Pengawa APD
Penggunaa Tidak l ue
san Patuh
n APD Patuh
NKetersed Level 2 Total pvalue F % F % F %
o iaan Patu Tidak 1 7
Ada
h Patuh 1 58 3 2 2
Penga 4
F % F % F % 7 ,6 , 1 , 0,
wasan
1 3 8 4 0
Tersed 1 62 1 7 2 10 Tidak 2 2 0
ia 8 ,1 1 , 9 0,0 Ada 3, 4 7 1
0,00 Penga 1 7 8
9 4 , ,
0 wasan 1 6
2 Tidak
Tersed 0 0 0 0 0 0 3
10
ia 1 62 1 7 2
Total 0,
3 8 ,1 1 , 9
0
2 62 1 7 2 100, 9
Total Berdasarkan hasil tabel diatas
0 ,1 1 , 9 0
9 pengaruh pengawasan dengan kepatuhan
Berdasarkan hasil tabel diatas penggunaan alat pelindung diri (APD)
pengaruh ketersediaan dengan kepatuhan level 2 perawat pada masa pandemi Covid-
penggunaan alat pelindung diri (APD) 19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr.
level 2 perawat pada masa pandemi Covid- Zubir Mahmud diperoleh dari 21 Perawat
19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. (72,4%) yang menyatakan ada pengawasan
Zubir Mahmud diperoleh dari 29 Perawat dan patuh menggunakan APD adalah
(100%) menyatakan bahwa jumlah APD sebanyak 17 perawat (58,6%) dan yang
yang tersedia dan yang patuh tidak patuh menggunkan APD adalah
menggunakan APD sebanyak 20 perawat sebanyak 4 perawat (13,8%). Sedangkan
(69%) dan yang tidak patuh menggunakan dari 8 perawat (27,6%) yang menyatakan
APD sebanyak 9 perawat (31%). tidak ada pengawasan dan patuh
Hasil uji statistik diperoleh nilai menggunakan APD adalah sebanyak 1
p(sig) 0,000 < 0,05 yang artinya ada perawat (3,4%) tidak patuh menggukana
pengaruh ketersediaan dengan kepatuhan APD adalah sebanyak 7 perawat (24,1%).
penggunaan alat pelindung diri (APD) Hasil uji statistik diperoleh nilai
level 2 perawat pada masa pandemi Covid- p(sig) =0,001 < 0,05 yang artinya ada
19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. pengaruh pengawasan dengan kepatuhan
Zubir Mahmud Tahun 2021. penggunaan alat pelindung diri (APD)
level 2 perawat pada masa pandemi Covid-
6. Pengaruh pengawasan terhadap 19 di Instalasi Gawat Darurat RUSD dr.
kepatuhan penggunaan alat pelindung Zubir Mahmud Tahun 2021.
diri (APD) perawat pada masa pandemi
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat PEMBAHASAN
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
1. Pengaruh pengetahuan terhadap
Tabel 15 kepatuhan penggunaan alat pelindung
Pengaruh pengawasan terhadap kepatuhan diri (APD) perawat pada masa pandemi
penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat tetapi masih ada perawat yang tidak
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021. menggunakan alat pelindung diri pada saat
melakukan tindakan.
Dalam penelitian ini alat ukur Perawat yang berpengetahuan
yang digunakan untuk mengetahui kurang baik disebabkan karena perawat
pengetahuan perawat adalah dengan masih belum mengetahui tentang
membagikan kuesioner. Hasil yang pengetahuan kegunaan alat pelindung diri
diperoleh setelah membagikan kuesiner (APD) level 2, akibat apabila tidak
adalah mayoritas perawat memiliki menggunaan alat pelindung diri (APD)
pengetahuan baik tentang alat pelindung level 2 dan penyediaan alat pelindung diri
diri seperti tentang definisi alat pelindung (APD) level 2 pada masa pandemi covid-
diri yang digunakan ketika melakukan 19. Di masa pandemi covid-19 ini
tindakan kepada pasien dan alat pelindung penggunaan APD sangatlah penting untuk
diri level 2 yaitu masker bedah, pelindung menurunkan risiko penularan penyakit
wajah, sarung tangan dan gaun sekali infeksius pada perawat yang bekerja di
pakai. Tetapi ada sebagian perawat yang IGD.Penelitian ini menunjukan bahwa
memiliki pengetahuan kurang baik tentang pengetahuan perawat ternyata
penyediaan alat pelindung diri dilakukan mempengaruhi secara signifikan terhadap
berdasarkan apa, kegunaan APD yang rendahkan perilaku dalam penggunaan
dipakai pada saat melakukan tindakan APD Level 2.
kepada pasien dan akibat apabila tidak Perawat di IGD RSUD dr. Zubir
menggunakan APD. Mahmud yang belum sepenuhnya patuh
Situasi pandemi Covid-19 saat ini diharapkan meningkatkan kepatuhan
perawat diharuskan menggunaan minimal penggunaan APD pada masa pandemi yang
APD Level 2 di ruamg IGD. IGD sesuai dengan buku panduan dari tim
merupakan tempat di rumah sakit yang satgas Covid-19 “Standar Alat Pelindung
pertama kali menerima atau menangani Diri (APD) untuk Penanganan Covid-19 di
pasien. Hal ini perawat harus mengetahui Indonesia Tahun 2020”, perawat harus
pengetahuan tentang penggunaan APD meningkatkan pengetahuan tentang betapa
Level 2 sangat dibutuhkan karena dengan pentingnya menggunakan APD pada saat
menggunakan minimal APD Level 2 situasi pandemi covid-19. Pihak rumah
perawat yang memberikan pelayanan sakit memberikan pelatihan tentang materi-
kepada pasien mengurangi risiko materi yang mendukung pengetahuan
penyebaran virus dari perawat ke pasien perawat, akibat apabila tidak menggunaan
atau dari pasien ke perawat. Apalagi RSUD APD ,waktu yang tepat menggunakan APD
dr. Zubir Mahmud merupakan salah satu dan APD sebagai sarana untuk
rumah sakit rujukan covid-19 di aceh. memberikan perlindungan yang efektif
Hasil penelitian ini menunjukan secara berkesinambungan.
hampir seluruh perawat yang bekerja di 2. Pengaruh sikap terhadap kepatuhan
ruang instalasi gawat darurat RSUD dr. penggunaan alat pelindung diri (APD)
Zubir Mahmud pengetahuan perawat baik perawat pada masa pandemi Covid-19
tentang alat pelindung diri level 2 di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr.
dibuktikan dengan hasil jawaban dari Zubir Mahmud Tahun 2021.
beberapa pertanyaan yang menyangkut
tentang alat pelindung diri level 2 pada Dalam penelitian ini alat ukur
kuesioner. Mayoritas pengetahuan perawat yang digunakan untuk mengetahui sikap
tentang alat pelindung diri level 2 baik perawat adalah dengan membagikan
kuesioner. Hasil yang diperoleh setelah pelindung wajah dan gaun medis sekali
membagian kuesioner adalah mayoritas pakai disebabkan karena perawat
perawat memiliki sikap positif terhadap beranggapan bahwa APD level 2 tersebut
penggunaan alat pelindung diri level 2. Hal tidak perlu digunakan saat melakukan
ini dibuktikan dengan hasil jawaban tindakan kepada pasien dan APD yang
perawat yang ada di kuesioner mengenai dipakai menyebabkan ketidaknyamanan
sikap terhadap penggunaan alat pelindung dalam melakukan tindakan meidis.
diri. Walaupun hasil yang didapatkan dari Akibatnya apabila tidak patuh
sikap perawat terhadap penggunaan alat menggunakan APD level 2 secara lengkap
pelindung diri sudah positif akan tetapi pada masa pandemi covid-19 ini
masih ada perawat yang tidak patuh terpaparnya bahan kimia berbahaya atau
menggunakan alat pelindung diri dengan pertikel-partiker virus yang melayang
lengkap sesuai standar satgas gugus Covid- diudara dan cairan darah atau droplet agar
19 “Standar Alat Pelindung Diri (APD) tidak merembes ke tubuh.
untuk Penanganan Covid-19 di Indonesia Meningkatkan sikap negatif
tahun 2020” pada masa pandemi ini. perawat dalam kepatuhan penggunaan
Dari hasil penelitian sikap positif APD Level 2 pada masa pandemi covid-19
perawat mempengaruhi kepatuhan ini dengan cara menambah rambu-rambu
penggunaan alat pelindung diri level 2 tentang kesehatan dan keselamatan kerja
pada saat melakukan tindakan. Dengan (K3) dan standar prosedur penggunaan alat
perawat menggunakan alat pelindung diri pelindung diri level 2 pada saat masa
untuk melindungi diri dari semua potensi pandemi covid-19 ini dan harus terpajang.
bahaya waktu kerja, menggunaan alat Memberikan arahan atau prelatihan
pelindung diri yang disediakan oleh rumah pentingnya menggunakan APD Level 2 di
sakit, menggunakan alat pelindung diri IGD yang merupakan tempat pertama kali
level 2 seperti masker, pelindung wajah, menerima atau melayani pasien.
sarung tangan dan gaun sekali pakai. Sikap perawat mempengaruhi
Hasil yang diperoleh dalam tindakan perawat dalam menggunakan Alat
penelitian ini banyak perawat yang Pelindung Diri Level 2 di tempat kerja.
memiliki sikap positif tetapi ada beberapa Sikap terhadap perilaku menggunakan Alat
perawat yang tidak patuh dalam Pelindung Diri Level 2 dalam penelitian ini
penggunaan alat pelindung diri level 2 lebih banyak positif. Sikap adalah
pada masa pandemi covid-19. Perawat pandangan-pandanagan atau perasaan yang
yang memiliki sikap positif dan patuh disertai kecenderungan untuk bertindak
menggunakan APD Level 2 dapat dicontoh sesuai sikap objek tersebut. Perilaku
dengan perawat yang memiliki sikap seseorang dapat berwujud jika didukung
negatif dan tidak patuh dalam oleh sikap yang positif mengenai perilaku
menggunakan APD Level 2. Menggunakan yang harus dilakukannya (Notoatmodjo,
APD Level 2 di RSUD dr. Zubir Mahmud 2014).
ruang IGD merupakan hal wajib karena 3. pengaruh pendidikan terhadap
rumah sakit tersebut merupakan salah satu kepatuhan penggunaan alat pelindung
rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh saat diri (APD) perawat pada masa pandemi
pandemi sekarang. Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat
Sikap negatif yang dimiliki RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021.
perawat mempengaruhi perilaku perawat
tersebut tidak patuh menggunakan APD Pendidikan merupakan
level 2. Perawat yang tidak menggunakan pembelajaran, keterampilan dan kebiasaan
seseorang yang diturunkan dari satu yang masa kerjanya > 3 tahun masih ada
generasi ke generasi berikutnya. Pendidkan yang tidak patuh menggunakan alat
merupakan proses formal dari seseorang pelindung diri. Hal ini mungkin disebabkan
dan pengembangan seseorang individu, karena perawat yang masa kerjanya ≤ 3
tingkat pendidikan akan menjadi faktor tahun memiliki tingkat disiplin dan tingkat
seseorang untuk berubah perilaku karena kecemasan terpapar virus ysang tinggi
memberikan pengalaman belajar. sehingga perawat tersebut mematuhi segala
Berdasarkan hasil penelitian ini mayoritas aturan-aturan yang ditetapkan rumah sakit.
pendidikan terakhir perawat yang bekerja Perawat yang masa kerja > 3
di RSUD dr. Zubir Mahmud pada ruang tahun diharapkan lebih patuh dalam
IGD adalah D3 Keperawatan. Hasil menggunakan APD Level 2, karena
penelitian ini sejalan dengan yang perawat paham bahwa mereka bekerja
dilakukan oleh (Iriani, 2019) dimana tidak dalam lingkungan RSUD dr. Zubir
ada pengaruh antara tingkat pendidikan Mahmud yang merupakan rumah sakit
perawat dengan kepatuhan penggunaan alat rujukan Covid-19 pada masa pandemi
pelindung diri. sekarang. Tetapi banyak perawat yang
Dalam penelitian ini mayoritas masa kerjanya ≤ 3 tahun lebih patuh dalam
pendidikan perawat yang bekerja di IGD menggunakan APD Level 2. Perawat yang
adalah D3 keperawatan, tetapi ada masa kerja > 3 tahun mencontohkan
beberapa perawat yang memiliki perawat yang masa kerjnya ≤ 3 tahun.
pendidikan terakhir S1 keperawatan dan S2 5. Pengaruh ketersediaan terhadap
keperawatan. Diantara pendidikan terakhir kepatuhan penggunaan alat pelindung
perawat tersebut tinggi tetapi masih ada diri (APD) perawat pada masa pandemi
juga yang tidak patuh dalam menggunakan Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat
alat pelindung diri level 2 pada masa RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
pandemi covid-19 ini. Maka dari itu hasil
penelitian ini tidak terdapat pengaruh Dalam penelitian ini seluruh
pendidikan dengan kepatuhan penggunaan perawat mengisi kuoesioner yang menilai
alat pelindung diri masa pandemi covid-19. bahwa ketersediaan alat pelindung diri
Dengan pendidikan tinggi diharapkan level 2 ada disediakan oleh pihak RSUD
perawat mengerti kegunaan APD Level 2 dr. Zubir Mahmud, hal ini dibuktikan
pada saat pandemi Covid-19 sekarang dan dengan jawaban seluruh perawat.
patuh menggunakannya dalam bekerja di Meskipun pihak RSUD dr. Zubir Mahmud
ruang IGD RSUD dr. Zubir Mahmud yang sudah menyedikan alat pelindung diri level
merupakan salah satu rumah sakit rujukan 2 tetapi masih ada perawat yang tidak
Covid-19. patuh menggunakan alat pelindung diri.
4. Pengaruh masa kerja terhadap Tidak ada sarana yang menjelaskan
kepatuhan penggunaan alat pelindung pentingnya pengguaan alat pelindung diri
diri (APD) perawat pada masa pandemi level 2 pada masa pandemi covid-19 ini.
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat Tersedianya APD Level 2 di RSUD dr.
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021 Zubir Mahmud pada masa pandemi Covid-
19 merupakan hal yang penting karena
Hasil penelitian ini menunjukan rumah sakit tersebut merupakan salah satu
bahwa perawat yang masa kerjanya ≤ 3 rumah sakit rujukan Covid di Aceh.
tahun banyak yang patuh menggunakan Ketersediaan APD meliputi
alat pelindung diri level 2 pada saat masker, sarung tangan medis, pelindung
melakukan tindakan dibandingkan dengan wjaah dan gaun sekali pakai. Dalam hal ini
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit kepala ruangan. Kepala ruangan
sudah sangat baik dilakukan, namun untuk menegaskan harus dan wajib menggunakan
mendorong agar seluruh perawat APD di era pandemi Covid-19 ini pada saat
menggunakan alat pelindung diri tidak melakukan tindakan kepada pasien, karena
dilakukan oleh pihak rumah sakit, maka perawat bekerja di IGD RSUD dr. Zubir
dari itu meski sudah disediakan alat Mahmud merupakan rumah sakit rujukan
pelindung diri level 2 dengan lengkap Covid-19 di aceh. Pengawasan yang
tetapi masih ada perawat yang tidak patuh dilakukan oleh kepala ruangan sangan
menggunakan. Dengan memberikan arahan berpengaruh kepada kepatuhan perawat
dan pelatihan kepada perawat merupakan dalam menggunakan alat pelindung diri.
salah satu untuk mendorong agar perawat Pengawasan yang dilakukan
patuh dalam menggunakan APD Level 2 adalah mengatur perilaku perawat agara
pada masa pandemi Covid-19 yang sudah tetap aman sehingga tidak terjadi atau
disediakan di rumah sakit agar APD yang mengurangi resiko penyakit akibat kerja
disediakan tidak kadaluwarsa dan mubazir. maupun kecelakaan akibat kerja.
Dalam salah satu faktor yang Pengawasan dilakukan oleh penanggung
mempengaruhi tindakan perawat dalam jawab ruangan atau kepala ruangan. Peran
kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri penanggung jawab ruangan sebagai
Level 2 yaitu ketersediaan fasilitasi yang pengawasan antara lain seperti melakukan
meliputi ketersediaan Alat Pelindung Diri pengawasan pada saat perawat melakukan
Level 2. Tersedianya Alat Pelindung Diri tidakan atau pelayanan kepada pasien,
Level 2 merupakan salah satu cara untuk menjalakan SOP.
dapat memfasilitasi responden untuk dapat Setelah dilakukan pengawasan
menggunakan Alat Pelindung Diri Level 2 masih ada perawat yang tidak patuh
dengan lengkap untuk melakukan tindakan menggunakan alat pelindung diri karena
perawatan. pengawasan tidak dilakukan pada saat
6. Pengaruh pengawasan terhadap pergantian shift bekerja dan adanya
kepatuhan penggunaan alat pelindung pengawasan tersebut tidak membuat
diri (APD) perawat pada masa pandemi perawat termotivasi untuk selalu
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat menggunakan APD level 2 saat sedang
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021 melakukan tindakan.
Dalam hal ini pihak RSUD dr.
Dari hasil pembagian kuesioner di Zubir Mahmud rujukan Covid-19
IGD kepada perawat yang hasil yang diharapkan menerapkan sanksi-sanksi atau
diperoleh mayoritas perawat menjawab ada tindakan bagi yang tidak patuh
pengawasan dan pengawasan dilakukan menggunakan alat pelindung diri, pihak
oleh pihak rumah sakit yang diwakili oleh rumah sakit harus lebih tegas dalam
kepala ruangan IGD. Pengawasan pengawasan dan sesama perawat IGD
dilakukan agar seluruh perawat patuh saling menegur memberitahu agar patuh
menggunakan alat pelindung diri pada menggunakan APD level 2 untuk
masa pandemi covid-19 untuk mengurangi mengurangi risiko penyakit akibat kerja
kejadian kecelakaan akibat kerja dan atau kecelakaan akibat kerja dan
terpapar virus yang dibawa pasien. mengurangi risiko peningkatan penyebaran
Pengawasan penggunaan alat Virus Corona dalam ruang lingkup perawat
pelindung diri perawat pada masa pandemi kepada pasien atau pasien kepada perawat.
covid-19 ini yang dilakukan oleh pihak
rumah sakit yang diwakili langsung oleh KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Iriani, R. (2019). Hubungan Pendidikan,
analisis variabel yang di teliti tentang Pengetahuan dan Masa Kerja dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Perawat dalam
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri Penggunaan APD di Rs Harum Sisma
(APD) perawat masa pandemi Covid-19 Di Medika Tahun 2019.
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Zubir Mahmud Tahun Rahmayanti, R., & Firdalni, N. (2018).
2021 dapat disimpulkan bahwa da Faktor-Faktor Yang Berhubungan
pengaruh pengetahuan , sikap, ketersediaan Dengan Perilaku Perawat Dalam
dan pengawasan dengan kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri.
penggunaan alat pelindung diri (APD) jurnal.syedzasaintika.ac.id
perawat masa pandemi Covid-19 di IGD
RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021. N Mirani, A Ardilla Faktor-Faktor yang
Tidak ada pengaruh pendidikan dan masa Berhubungan dengan Penerapan
kerja dengan kepatuhan penggunaan alat Sasaran Keselamatan Pasien pada
pelindung diri (APD) perawat masa Perawat di Instalasi Rawat Inap
pandemi Covid-19 d di IGD RSUD dr. Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Zubir Mahmud Tahun 2021. Langsa Tahun 2019
https://scholar.google.co.id/citations?
UCAPAN TERIMAKASIH view_op=view_citation&hl=en&user=
Penulis ingin menyampaikan B_zNjPAAAAAJ&citation_for_view
ucapan terima kasih kepada pembimbing, =B_zNjPAAAAAJ:9yKSN-GCB0IC
RSUD dr. Zubir Mamhud, respondem
peneliti yang telah bersedia untuk Ketua Gugus Tugas COVID-19. (2020).
berpartisipasi tanpa adanya paksaan dari Standar Alat Pelindung Diri (APD)
pihak manapun. untuk penanganan COVID-19 di
Indonesia (2nd ed.).

DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, P. D. S. (2007). Promosi


Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rienka
Fauzan. (2020). 250 Tenaga Medis di Aceh Cipta.
Terpapar Covid-19, 2 Meninggal.
Notoatmodjo, P. D. S. (2014). Ilmu
Hayaturahman. (2020). Dua Tenaga Medis Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Terpapar COVID-19, ICU RSUD
Zubir Mahmud Tutup. Sinuhaji, S. J. (2018). Pentingnya
Mengenal Resiko Penularan Penyakit
Sari, N. (2020). 25 Tenaga Medis di Akibat Kerja pada Perawat.
Jakarta Positif Corona, 1 Orang
Meninggal Dunia. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Kuantitatif kualitatif dan R&D.
WHO. (2020). WHO: Lebih dari 22.000
Petugas Kesehatan Terinfeksi Corona. Permenkes RI. (2016). Peraturan Menteri
https;//www.google.co.id/amp/s/m.ant Kesehatan Tentang Keselamatan Dan
aranews.com Kesehatan Kerja Rumah Sakit Nomor
66 Tahun 2016.
kesjaor.kemenkes.go.id

You might also like