You are on page 1of 11

TEMBANG “LIR-ILIR” BAGI GURU GUNA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI

PENDIDIKAN FORMAL (STUDI KASUS DI TK WAHID HASYIM DINOYO MALANG)

Endang Sih Pujiharti

e-mail: endangsihp@gmail.com
STAINU Malang, Jl. Raya Kepuharjo 18A Karangploso, Malang 65152

Abstract
Motivation to learn in early childhood are things that need attention from parents,
teachers and the community, because it is generally a child is still not able to realize the
wishes and needs related to learning without the help of others. Song "Lir-ilir" by Sunan
Kalijaga, has a very important significance and depth that can be used as a source of
inspiration by teachers to motivate children's learning, because teachers are the leaders
for the students. This study aims to determine: 1) The meaning implied in the song "Lir-
ilir"; 2) The role of teachers in schools with regard to early childhood learning
motivation; 3) Efforts that teachers do to motivate learning early childhood by making
the meaning of the song "Lir-ilir" as a source of inspiration. This study used a qualitative
approach and descriptive method. The data was collected through interviews,
observation and documentation. Result: 1 ) meaning contained in the song "Lir-ilir" very
important and in-depth, 2) one of the teacher's role is very important in the learning
process is as a motivator. Then the teacher demanded to motivate children's learning. 3)
efforts undertaken teachers to motivate the child to learn to make meaning of the song
"Lir-ilir" as a source of inspiration is: learn singing, learning through play, using props
and iridescence of interest in learning.
Keywords: Meaning, Tembang, Motivation, Formal Education.

Abstrak
Motivasi belajar pada anak usia dini merupakan hal yang perlu mendapat perhatian
dari para orang tua, guru maupun masyarakat, karena umumnya seorang anak masih
belum bisa menyadari keinginan dan kebutuhannya sendiri berkaitan dengan belajar
tanpa bantuan orang lain. Tembang “Lir-ilir” karya Sunan Kalijaga, mempunyai
makna yang sangat penting dan mendalam yang dapat dijadikan sumber inspirasi
oleh guru dalam menumbuhkan motivasi belajar anak, karena guru adalah pemimpin
bagi anak didiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Makna yang
tersirat dalam tembang “Lir-ilir”; 2) Peran guru di sekolah berkaitan dengan motivasi
belajar anak usia dini; 3) Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk menumbuhkan
motivasi belajar anak usia dini dengan menjadikan makna tembang "Lir-ilir” sebagai
sumber inspirasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode
diskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian: 1) Makna yang terkandung dalam tembang “Lir-ilir” sangatlah penting dan
mendalam, 2) Salah satu peran guru yang sangat penting dalam proses pembelajaran
adalah sebagai motivator. Maka guru dituntut mampu menumbuhkan motivasi
belajar anak. 3)Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar anak dengan menjadikan makna tembang “Lir-ilir” sebagai sumber inspirasi
adalah: belajar sambil bernyanyi, belajar sambil bermain, menggunakan alat peraga
dan permainan warna yang menarik dalam pembelajaran.
Kata kunci: Makna, Tembang, Motivasi Belajar, Pendidikan Formal.

Endang Sih Pujiharti|173


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

Pendahuluan tepat motivasi yang diberikan, maka hasil


belajar pasti juga akan optimal. Jadi
Sekolah merupakan tempat
motivasi akan senantiasa menentukan
berlangsungnya pendidikan formal,
intensitas usaha belajar bagi anak
dimana disini terjadi proses penanaman
(Sardiman A.M., 2011 : 84-85).
nilai-nilai kepada anak didik yang
Ini berarti betapa pentingnya
dilakukan oleh guru sebagai pendidik.
motivasi bagi anak dalam kegiatan belajar.
Taman Kanak-kanak adalah merupakan
Anak yang termotivasi akan menunjukkan
tempat pendidikan formal yang pertama
minatnya untuk melakukan aktivitas-
yang dilalui oleh seorang anak, yaitu
aktivitas belajar, mempunyai usaha untuk
pendidikan bagi anak usia dini (umumnya
meraih keberhasilan serta berusaha
rentang usia 4-6 tahun). Memandang anak
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
sebagai investasi berharga, sangat
kepadanya dengan sebaik mungkin.
beralasan karena masa usia prasekolah
Namun tidak selalu anak mempunyai
merupakan fase fundamental sehingga
motivasi yang tinggi dalam belajar.
banyak ahli menyebutnya sebagai usia
Biasanya pada masa kanak-kanak, anak
emas (golden ages). Pada usia tersebut,
belum menyadari keinginan dan
perkembangan intelektualnya sangat
kebutuhannya sendiri terkait dengan
pesat. Berbagai hasil riset menunjukkan
belajar tanpa bantuan orang lain. Motivasi
bahwa antara 50% - 80% otak anak
belajar mereka tumbuh karena mendapat
berkembang pada rentang usia tersebut
pengaruh sosial budaya yang ada di
(Solehuddin dalam Rita Mariyana, 2010 :
lingkungan atau karena mereka memiliki
10-11).
tanggung jawab untuk mengembangkan
Pada tahapan perkembangan anak
motivasi dari dalam diri mereka. Oleh
usia dini/TK (4-6 tahun), anak banyak
karena itu di sekolah guru dituntut untuk
mengalami perubahan yang sangat berarti.
mampu menumbuhkan motivasi belajar
Pada kondisi normal, anak pada usia
anak agar dapat tercapai tujuan yang telah
tersebut pada umumnya sudah bisa
ditetapkan.
melakukan banyak hal yang luar biasa
Peranan guru sebagai motivator
yang dapat membuat orang dewasa
sangat penting artinya dalam
bangga. Mereka senang melakukan
meningkatkan kegairahan dan
berbagai eksplorasi terhadap segala
mengembangkan kegiatan belajar anak.
sesuatu yang dilihat, didengar maupun
Guru harus bisa memberikan rangsangan
dirasakannya sebagai wujud dari
dan dorongan untuk menumbuhkan
keingintahuannya yang begitu besar.
aktivitas dan kreativitas anak. Betapa
Sehingga merupakan tugas orang tua di
pentingnya peran guru dalam
sekitarnya untuk mengupayakan agar
memberikan motivasi belajar kepada
motivasi belajar pada anak tersebut bisa
anak, sehingga guru dituntut untuk
optimal. Mengingat perkembangan yang
memiliki kemampuan dan keterampilan
terjadi pada anak pada usia tersebut
untuk menciptakan kondisi belajar yang
merupakan dasar bagi perkembangan
dapat membuat anak bisa belajar dengan
selanjutnya.
senang dan nyaman demi tercapainya
Pada umumnya anak usia TK
tujuan pembelajaran.
memiliki jiwa yang masih labil. Jika sedikit
Sebuah tembang berjudul “Lir-ilir”
terjadi ketidaknyamanan, akan
hasil karya Kanjeng Sunan Kalijaga, salah
membuatnya mogok belajar atau bahkan
seorang Wali Songo, merupakan sebuah
tidak mau sekolah. Pemberian motivasi
tembang yang bukan hanya sekedar
yang tepat akan sangat diperlukan baik
tembang dolanan atau pengantar tidur.
dari orang tua, guru maupun lingkungan.
Tetapi tembang tersebut mempunyai
Sehingga orang tua di sekitarnyalah yang
makna yang sangat penting dan begitu
berkewajiban untuk menumbuhkan
mendalam yang sekiranya dapat dijadikan
motivasi belajar pada anak agar bisa
sebagai sumber inspirasi oleh guru dalam
tercapai tujuan yang diinginkan. Makin

174| Tembang “Lir-Ilir”


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

menumbuhkan motivasi belajar anak Metode Penelitian


didiknya. Penelitian ini merupakan
“Lir-ilir” merupakan salah satu penelitian kualitatif (qualitatif research),
tembang Jawa yang digunakan oleh Sunan dan menggunakan jenis penelitian
Kalijaga untuk melakukan dakwah Islam diskriptif. Metode penelitian kualitatif
di Jawa. Syair tembang “Lir-ilir” adalah digunakan untuk meneliti pada kondisi
sebagai berikut: “Lir-ilir, lir-ilir, tandure obyek yang alamiah dimana peneliti
wus sumilir. Tak ijo royo-royo, tak sengguh adalah sebagai instrumen kunci,
temanten anyar. Cah angon, cah angon, pengambilan sampel sumber data
penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu dilakukan secara purposive dan snowball,
penekno kanggo mbasuh dodotiro. teknik pengumpulan dengan triangulasi
Dodotiro-dodotiro, kumitir bedah ing (gabungan), analisis data bersifat induktif
pinggir. Dondomono jlumatono, kanggo /kualitatif dan hasil penelitian lebih
sebo mengko sore. Mumpung padhang menekankan makna daripada generalisasi
rembulane, mumpung jembar kalangane. (Sugiyono, 2010 : 15).
Yo surako surak Iyo”. Yang artinya dalam Lokasi penelitian di TK Wahid
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Hasyim Dinoyo Malang yang merupakan
“Sayup-sayup, sayup-sayup bangun (dari TK Islam yang bernafaskan Nahdlatul
tidur). Tanaman-tanaman sudah mulai Ulama (NU). Sumber data utama dalam
bersemi, demikian menghijau bagaikan penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
gairah pengantin baru. Anak-anak tindakan, dan data tambahan seperti
penggembala, tolong panjatkan pohon dokumen dan lain-lain. Yang menjadi
blimbing itu, walaupun licin tetap sumber data adalah informan, yaitu kepala
panjatlah untuk mencuci pakaian. Pakaian- sekolah dan guru. Pengumpulan data
pakaian yang koyak disisihkan. Jahitlah adalah dengan wawancara, observasi dan
benahilah untuk menghadap nanti sore. dokumentasi. Untuk mendapatkan
Selagi sedang terang rembulannya. Selagi keabsahan data digunakan triangulasi,
sedang banyak waktu luang. Mari yaitu membandingkan dan pengecekan
bersorak-sorak ayo. ulang terhadap data yang diperoleh.
Makna yang terkandung dalam Menggunakan tiga langkah teknik
tembang tersebut, dapat dijadikan sebagai triangulasi, yaitu triangulasi sumber,
sumber inspirasi oleh seorang guru triangulasi metode, dan triangulasi melalui
karena guru mempunyai tanggung jawab pengecekan antar waktu, sehingga
sebagai “penggembala”. Guru adalah diharapkan data yang berkaitan dengan
pemimpin bagi anak didiknya. Segala pokok masalah penelitian semakin
macam bekal kehidupan berupa ilmu memperoleh standar kredibilitas tinggi.
pengetahuan dan nilai-nilai yang harus
ditanamkan dalam diri anak, sangatlah
Hasil Penelitian dan
memerlukan kepiawaian guru dalam
PembahasanMakna yang Tersirat
menerapkan strategi yang tepat untuk
dalam Tembang “Lir-ilir”
menumbuhkan motivasi pada diri anak
“Lir-ilir” merupakan salah satu
agar mereka bisa mempunyai kemauan
tembang Jawa yang digunakan oleh Sunan
yang kuat dalam belajar agar tercapai apa
Kalijaga untuk melakukan dakwah Islam
yang diharapkan oleh semua pihak.
di Jawa. Syair tembang “Lir-ilir” tersebut
Berdasarkan uraian di atas, maka
adalah sebagai berikut: “Lir-ilir, lir-ilir,
peneliti melakukan penelitian mengenai
tandure wus sumilir. Tak ijo royo-royo, tak
kaitan antara makna tembang “Lir-ilir”
sengguh temanten anyar. Cah angon, cah
dengan tugas guru dalam menumbuhkan
angon, penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu
motivasi belajar anak usia dini di TK
penekno kanggo mbasuh dodotiro.
Wahid Hasyim Dinoyo Malang.
Dodotiro-dodotiro, kumitir bedah ing
pinggir. Dondomono jlumatono, kanggo
sebo mengko sore. Mumpung padhang

Endang Sih Pujiharti |175


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

rembulane, mumpung jembar kalangane. berpegang teguh pada syariat Islam. Salah
Yo surako surak Iyo”. satu tugas pentingnya dalam mendidik
Arti tembang “Lir-ilir” ini dalam anak TK adalah bagaimana guru bisa
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: menumbuhkan motivasi belajar pada
“Sayup-sayup, sayup-sayup bangun (dari anak. Guru dituntut untuk memiliki
tidur). Tanaman-tanaman sudah mulai keterampilan dalam menumbuhkan
bersemi, demikian menghijau bagaikan motivasi belajar anak agar proses
gairah pengantin baru. Anak-anak pembelajaran dapat berjalan dengan
penggembala, tolong panjatkan pohon lancar, sehingga akan dapat memberikan
blimbing itu, walaupun licin tetap hasil yang optimal.
panjatlah untuk mencuci pakaian. Pakaian- Tak ijo royo-royo, tak sengguh
pakaian yang koyak disisihkan. Jahitlah temanten anyar, jika diartikan makna
benahilah untuk menghadap nanti sore. tersebut tidak hanya merupakan jenis
Selagi sedang terang rembulannya. Selagi warna, tetapi Sunan Kalijaga
sedang banyak waktu luang. Mari menyimbolkan kata ijo royo-royo sebagai
bersorak-sorak ayo. simbol yang tersirat untuk dakwah Islam.
Tembang ini memiliki makna yang Makna ijo royo-royo dalam Islam
sangat penting dan mendalam yang perlu disimbolkan dengan kenikmatan, suasana,
kita hayati agar dapat menginspirasi kita kesenangan, dan ketenangan jiwa. Karena
tentang hakikat kehidupan. Tembang dalam Islam warna hijau disimbolkan
karya Kanjeng Sunan Kalijaga ini dengan pakaian ahli surga. Dengan
memberikan hakikat kehidupan dalam harapan para bangsawan dan masyarakat
bentuk syair yang indah. Pada baris yang sebelumnya memeluk agama hindu
pertama yang berbunyi lir-ilir,lir-ilir dan budha akan merasakan kedamaian
tandure wis sumiler, kata tandure yang dan ketenangan jiwa setelah memeluk
mempunyai makna simbol yaitu menata agama Islam. Sedangkan kata berikutnya
sambil mundur. Makna simbol yang temanten anyar berarti adanya kehidupan
dimaksud oleh Sunan Kalijaga adalah baru yang dijalani sepasang insan, yang
dalam menata barisan. Dalam hal ini dalam hal ini menyimbolkan sebagai orang
adalah menata sistem pemerintahan yang yang baru masuk dan memeluk agama
lebih baik dari sebelumnya, dengan Islam. Demikian maraknya perkembangan
melihat pengalaman atau kejadian pada masyarakat untuk masuk ke agama Islam,
masa lalu yang menjadi bahan untuk tetapi mereka belum mempunyai
introspeksi diri dalam menata kembali pemahaman yang mendalam mengenai
kehidupan dengan memegang teguh agama barunya, hal ini disimbolkan
syariat Islam sesuai dengan ajaran dakwah seperti pengantin baru yang baru akan
Sunan Kalijaga. Menata kehidupan pasti memulai kehidupan pernikahannya, di
ada saja yang berubah arah menjadi penuh mana sepasang pengantin atau dalam hal
liku atau banyak godaan dalam masa ini adalah para kalangan pemimpin yang
kepemimpinannya. Oleh sebab itu, para baru masuk dan memeluk agama Islam.
pemimpin harus bisa menerima dengan Oleh karena itu, kalangan mualaf (orang
lapang dada kritik atau saran dari yang baru memeluk Islam) dalam
masyarakat yang dipimpinnya. (Wiyono, 2007 : 415), masih memerlukan
Jika dikaitkan dengan dunia bimbingan atau pedoman untuk
pendidikan dalam hal ini adalah TK Islam, menjalaninya.
hal ini bisa dijadikan sebagai sumber Kaitannya dengan proses belajar
inspirasi bagi guru dalam menata proses anak TK, mereka (anak-anak TK) adalah
pembelajaran. Seorang guru harus selalu anak-anak yang baru mulai belajar tentang
memperbaiki diri dalam tugasnya sebagai ilmu dan kehidupan. Sehingga ini adalah
seorang pendidik, dengan berkaca pada langkah awal seseorang belajar ilmu
pengalaman masa lalu dan selalu terbuka pengetahuan dan agama, yang bisa juga
dari kritik atau saran yang ada. Dalam diibaratkan sebagai pengantin baru yang
melakukan tugasnya harus selalu baru akan memulai kehidupan barunya.

176| Tembang “Lir-Ilir”


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

Agar proses pembelajaran berjalan pemimpin dan panutan bagi anak, harus
dengan lancar dan bisa tercapai apa yang mampu memberikan bekal pada anak
diinginkan, adalah tugas gurulah untuk yang berupa ilmu pengetahuan dan agama
bisa menumbuhkan motivasi belajar pada dengan berpegang teguh pada Rukun
anak-anak tersebut agar mereka bisa Islam. Agar bekal yang diberikan kepada
belajar dengan nyaman dan senang. anak bisa terserap dengan baik, maka
Karena umumnya seorang anak masih motivasi belajar pada anak harus
belum bisa menyadari keinginan dan ditumbuhkan agar mereka memiliki
kebutuhannya sendiri berkaitan dengan kesadaran dan mau belajar dengan
belajar tanpa bantuan orang lain. senang.
Sedangkan (Chodim, 2013 : 182) Selain itu (Chodim, 2013 : 180)
juga menyatakan bahwa cah angon-cah juga menyatakan bahwa pada baris lunyu-
angon, penekno blimbing kuwi mempunyai lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
dua simbol yaitu cah angon yang berarti mempunyai satu simbol yaitu dodotiro
“gembala” secara harfiah, merujuk pada yang berarti kain panjang yang dipakai
masyarakat kelas bawah atau kelompok para raja dan nara praja. Dodot juga
masyarakat yang tidak terdidik. Dimana digunakan sebagai selimut tidur. Jadi
hidupnya adalah menjaga ternak yang dodot merupakan kain yang amat penting
sedang makan di peladangan atau padang bagi raja. Tetapi dalam agama
rumput. Tetapi tentunya yang khasanahbudaya Jawa disebut “ageman”
dimaksudkan oleh Sunan Kalijaga bukan atau pakaian. Agama Ageming Aji, agama
gembala dalam pengertian seperti di atas, merupakan pakaian raja. Sehingga dodot
tetapi gembala dalam konteks ini adalah menyimbolkan pakaian yang penting
simbol dari penjaga rakyat. Mereka adalah untuk para bangsawan yang mana dalam
pengembala yang mengendalikan rakyat. konteks ini adalah pemerintah yang
Para pemimpin yang disimbolkan oleh sedang memerintah pada saat itu
Sunan Kalijaga dengan pemilihan kata cah diibaratkan pemimpin yang sedang tidak
angon yaitu gembala. Kemudian kata yang baik sistem pemerintahannya karena
selanjutnya yaitu blimbing yang adanya perebutan kekuasaan dan korupsi
mempunyai arti harfiah yaitu tumbuhan besar-besaran, sehingga rakyatnya
perdu berdaun kecil dan buahnya menjadi sengsara. Ini terjadi karena
bergerigi lima buah (Wiyono, 2007 : 61). pemerintahan pada saat itu tidak
Dalam hal ini Sunan Kalijaga memegang amanah rakyat dan tidak
menyimbolkan blimbing sebagai Rukun tangguh dalam penguatan agamanya. Oleh
Islam yang berjumlah lima buah yang karena itu Sunan Kalijaga menyimbolkan
terdiri dari syahadat, sholat, zakat, puasa dodot sebagai penilaian pada pemerintah.
dan haji bagi yang mampu. Artinya Sunan Kalijaga memilih kata dodot/
blimbing memiliki makna simbol yaitu pakaian, karena pakaian adalah hal yang
Rukun Islam yang terdiri dari syahadat, paling penting bagi seorang pemimpin.
sholat, zakat, puasa dan haji bagi yang Jika pakaian itu kotor dan sudah lusuh
mampu. Kelima hal tersebut dalam ilmu maka Sunan Kalijaga mengingatkan untuk
Islam memang bisa mensucikan harta dan segera membasuhnya atau
jiwa raga manusia selama hidup di dunia mensucikannya dengan blimbing yaitu
sebagai bekal untuk mati, sehingga Sunan berpegang teguh pada Rukun Islam.
Kalijaga mengambil kata blimbing sebagai Berkaitan dengan tugas guru
simbol untuk membersihkan harta dan disini, guru memang harus selalu
jiwa manusia agar suci dan bersih dari memperbaiki metode/cara mengajar agar
dosa-dosa yang telah diperbuat. segala macam kesalahan dan kekurangan
Sehingga gembala dalam dunia yang pernah dilakukan bisa diperbaiki dan
pendidikan yang dimaksudkan adalah terus diperbaiki. Terutama dalam
yang bertugas menanamkan ilmu agama harus tetap
menggembalakan/memimpin anak-anak berpegang teguh pada Rukun Islam,
yaitu pendidik/guru. Guru sebagai sehingga bisa tercapai tujuan yang

Endang Sih Pujiharti |177


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

diinginkan. Ini perlu dilakukan oleh berguna bagi kehidupan mereka di dunia
seorang guru dalam menjalankan dan akhirat.
tugasnya sebagai seorang pendidik. Pada baris terakhir yang berbunyi
Sehingga seorang guru harus selalu mumpung padhang rembulane, mumpung
introspeksi berkaitan dengan tugas yang jembar kalangane yang mempunyai satu
diembannya sebagai pemimpin dari anak- simbol yaitu rembulan yang
anak, agar selalu dapat memberikan yang menyimbolkan situasi terang dan lapang,
terbaik bagi anak didiknya. terang berartikan rembulan yang letaknya
Selanjutnya (Chodim, 2013 : 182) berada paling atas dalam kehidupan
juga menyatakan bahwa pada baris manusia. Dapat disimbolkan sebagai
dondomono, jlumatono, kanggo sebo pemimpin (yang dijunjung oleh rakyat)
mengko sore terdapat satu simbol yaitu karena letaknya berada paling atas
sore yang berarti matahari sudah sebagai pemimpin rakyat. Selain itu, kata
tenggelam di ufuk barat (mengingatkan rembulan merupakan suatu yang terang,
kepada segenap pemimpin dan karena banyak pemimpin dan rakyat yang
masyarakat bahwa umur kalian sudah berpindah agama ke Islam (Chodim, 2013 :
senja) di mana Sunan Kalijaga 178) sehingga Islam mempunyai banyak
menyimbolkan peringatan itu dengan pengikut.
menggunakan kata sore. Kata sore dipilih Berkaitan dengan pendidikan,
oleh Sunan Kalijaga dalam liriknya, karena belajar sejak dini sangatlah perlu
pada waktu sore pastilah matahari sudah dilakukan. Selagi masih usia anak-anak
saatnya terbenam di ufuk barat, harus kita optimalkan perkembangannya
disimbolkan dengan keadaan manusia mengingat masa kanak-kanak adalah masa
yang sudah memasuki usia senja. Jika emas dalam perkembangan manusia. Oleh
dipelajari lebih dalam kehidupan orang karena itu, selagi masih ada kesempatan
Jawa sangat syarat akan makna positif harus disiapkan anak-anak menjadi
kehidupan. Tuhan telah mengatur pribadi yang berilmu dan beragama
kehidupan bagi semua makhluk hidup, dengan berpegang teguh pada ajaran
termasuk manusia. Setiap hari melihat Islam. Manusia tidak boleh menyia-
banyak orang yang keluar rumah untuk nyiakan kesempatan yang ada. Adalah
bekerja mencari penghidupan yang lebih menjadi tugas guru TK untuk
baik. Pagi hari mereka keluar rumah untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi
bekerja dan sore pulang dengan kondisi yang baik sebagai bekal kehidupannya.
yang lebih baik. Di sini alasan Sunan Sehingga guru-guru ini dituntut untuk bisa
Kalijaga memilih kata sore sebagai simbol menumbuhkan motivasi pada diri anak
jika manusia telah pulang menghadap untuk belajar yang baik agar tercapai apa
Allah SWT maka harus dalam keadaan yang diinginkan.
yang baik atau khusnul khotimah. Begitu mendalam makna yang
Ini artinya sangat penting untuk terkandung dalam tembang “Lir-ilir” yang
membekali anak-anak ilmu sejak dini. Ilmu tersebut di atas, yang sekiranya sangat
pengetahuan dan ilmu agama sangat cocok digunakan sebagai sumber inspirasi
berguna bagi anak, untuk mempersiapkan bagi seorang guru karena guru adalah
kehidupan yang baik bagi mereka baik merupakan orang yang mempunyai
dunia dan akhirat. Ilmu adalah sebagai tanggung jawab sebagai “penggembala”,
bekal bagi kehidupan manusia. Tujuan dalam arti guru harus bisa menjadi
pendidikan akan tercapai, apabila guru panutan dan membawa anak didiknya ke
mempersiapkan proses pembelajaran jalan yang lurus untuk menjadikannya
dengan baik sehingga anak akan dapat sebagai anak yang berilmu dan bertaqwa.
belajar dengan efektif. Artinya motivasi Segala macam bekal kehidupan berupa
pada anak harus ditumbuhkan agar proses ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang
pembelajaran dapat berjalan dengan harus ditanamkan dalam diri anak,
lancar dan tercapai apa yang diinginkan. sangatlah memerlukan kepiawaian guru
Dan ilmu yang didapatkan juga akan dalam menerapkan strategi yang tepat

178| Tembang “Lir-Ilir”


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

dalam menumbuhkan motivasi belajar artinya seorang guru harus bisa


pada diri anak agar mereka bisa berkomunikasi dengan anak dalam
mempunyai kemauan yang kuat dalam posisinya sebagai seorang guru, tetapi di
belajar agar tercapai apa yang diharapkan lain pihak harus bisa juga berperan
oleh semua pihak. sebagai sahabat yang dapat memberikan
nasihat-nasihat kepada anak didiknya.
Peran Guru di Sekolah Berkaitan
Selain itu guru harus bisa memberikan
dengan Motivasi Belajar Anak Usia Dini
motivasi, membimbing, mengarahkan, dan
Motivasi mempunyai peran yang
mengembangkan sikap dan tingkah laku
sangat penting bagi anak dalam kegiatan
serta nilai-nilai misalnya dengan
belajar. Anak yang termotivasi akan
memberikan tauladan atau melalui
menunjukkan minatnya untuk melakukan
pembiasaan sikap dan nilai-nilai yang
aktivitas-aktivitas belajar, mempunyai
baik. Serta dituntut pula seorang guru
usaha untuk meraih keberhasilan serta
menguasai bahan/materi yang akan
berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang
diajarkan.
diberikan kepadanya dengan sebaik
Federasi dan Organisasi
mungkin. Namun tidak selalu anak
Profesional Guru Sedunia,
mempunyai motivasi yang tinggi dalam
mengungkapkan bahwa peranan guru di
belajar. Biasanya pada masa kanak-kanak,
sekolah tidak hanya sebagai transmiter
motivasi belajar tumbuh karena mendapat
dari ide tetapi juga berperan sebagai
pengaruh sosial budaya yang ada di
transfomer dan katalisator dari nilai dan
lingkungan atau karena mereka memiliki
sikap. Sedangkan Sardiman menjelaskan
tanggung jawab untuk mengembangkan
salah satu peran guru yaitu sebagai
motivasi dari dalam diri mereka. Oleh
motivator, merupakan peran yang penting
karena itu di sekolah guru dituntut untuk
artinya dalam rangka meningkatkan
mampu menumbuhkan motivasi belajar
kegairahan dan pengembangan kegiatan
anak agar dapat tercapai tujuan yang telah
belajar. Guru harus dapat merangsang dan
ditetapkan.
memberikan dorongan untuk
Salah satu peran guru di sekolah
mendinamisasikan potensi,
adalah sebagai motivator dalam proses
menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan
pembelajaran. Peranan guru sebagai
daya cipta (kreativitas) anak. Peran ini
motivator sangat penting artinya dalam
sangat penting karena menyangkut esensi
meningkatkan kegairahan dan
pekerjaan mendidik yang membutuhkan
mengembangkan kegiatan belajar anak.
kemahiran sosial, menyangkut
Guru harus bisa memberikan rangsangan
performance dalam arti personalisasi dan
dan dorongan untuk menumbuhkan
sosialisasi diri (Sardiman, 2011 : 144-
aktivitas dan kreativitas anak. Betapa
145).
pentingnya peran guru dalam
Dari pendapat di atas terlihat
memberikan motivasi belajar kepada
bahwa salah satu peran guru yang sangat
anak, sehingga guru dituntut untuk
penting adalah sebagai motivator bagi
memiliki kemampuan dan keterampilan
anak. Berhasil atau tidaknya anak
untuk menciptakan kondisi belajar yang
menyerap apa yang disampaikan oleh
dapat membuat anak bisa belajar dengan
guru, sangatlah tergantung pada sikapnya
senang dan nyaman demi tercapainya
ketika dia mengikuti proses pembelajaran.
tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang anak yang antusias dalam
Prey Katz dalam (Sardiman, 2011 :
mengikuti pelajaran, maka pasti dia juga
143) menggambarkan peranan guru
akan bisa menyerap apa yang disampaikan
sebagai komunikator, sahabat yang dapat
oleh guru. Tetapi sebaliknya anak yang
memberikan nasihat-nasihat, motivator
tidak mempunyai motivasi dalam belajar
sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,
pasti dia tidak akan mendapatkan apa-apa.
pembimbing dalam pengembangan sikap
Sehingga disini merupakan tugas dan
dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang
peran guru dalam menumbuhkan motivasi
yang menguasai bahan yang diajarkan. Ini
belajar pada anak. Di sisi lainpara pakar

Endang Sih Pujiharti |179


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

meyakini bahwa setiap anak dilahirkan pembangunan atau konstruksi. Selain


dengan motivasi untuk belajar. Sehingga itu juga menyanyi, permainan-
secara alami setiap anak memiliki sifat permainan, bahasa dan aritmatika
ingin tahu untuk mengeksplorasi (Soemiarti, 2008 : 6-7). Ini artinya
lingkungannya. Oleh sebab itu, anak-anak menyanyi memang benar-benar cara
akan selalu tertarik dan terdorong untuk yang efektif digunakan untuk menarik
mengetahui apa saja yang ditemukannya. perhatian anak dalam belajar di TK.
Anak memang selalu tertarik pada segala Nyanyian merupakan alat yang
sesuatu yang baru dan berbeda dengan menarik bagi anak untuk
dunia yang dimilikinya (Akbar, 2006 : 92). menumbuhkan motivasi mereka
Dari uraian di atas terlihat dengan dalam belajar.
jelas bahwa guru merupakan aktor kunci Sedangkan dalam Kurikulum
dalam menumbuhkan motivasi belajar 2004 dengan standar kompetensi
pada anak di sekolah. Semakin tepat cara ditegaskan bahwa tujuan pendidikan
pemberian motivasi yang digunakan, akan pada anak usia dini adalah membantu
lebih dapat membuat anak semakin anak didik mengembangkan berbagai
bersemangat di dalam belajar. Artinya potensi baik psikis dan fisik yang
semakin mudah pula untuk mencapai meliputi moral dan nilai-nilai agama,
tujuan yang diinginkan. sosial-emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian maupun
seni untuk siap memasuki pendidikan
Upaya-upaya Menumbuhkan Motivasi
dasar (Uyu W. Mubiar A, 2011 : 5).
Belajar dengan Menjadikan Makna
Disini terlihat bahwa tujuan
Tembang “Lir-ilir” sebagai Sumber
pendidikan anak usia dini adalah
Inspirasi
membantu mengembangkan potensi
Dari hasil yang diperoleh di
anak baik fisik maupun psikis. Salah
lapangan, ada beberapa upaya yang
satu potensi tersebut adalah seni yang
dilakukan guru TK Wahid Hasyim untuk
ada dalam diri anak, dimana termasuk
menumbuhkan motivasi belajar anak
di dalamnya adalah seni suara atau
adalah sebagai berikut:
menyanyi. Hal ini disebabkan karena
1) Belajar sambil bernyanyi
melalui seni suara/menyanyi dapat
Nyanyian pasti mempunyai
melatih kemampuan bahasa, kognitif
daya tarik tersendiri bagi seorang
maupun emosional anak.
anak. Seorang anak akan lebih mudah
Sedangkan terkait dengan
mengingat kata-kata/sesuatu yang
motivasi, alunan seni suara yang indah
terngiang di telinga mereka lewat
pasti akan dapat menarik minat dan
sebuah lagu. Lagu yang ia dengarkan
perhatian anak untuk ikut terlibat
akan membekas dalam hati mereka
dalam kegiatan yang sedang
sehingga nilai-nilai yang terkandung di
berlangsung di hadapannya, dalam hal
dalamnya akan lebih mudah
ini adalah kegiatan pembelajaran yang
ditanamkan kepada anak. Itulah
ada di sekolah. Sehingga sangatlah
sebabnya guru-guru di TK Wahid
tepat apabila guru di TK menggunakan
Hasyim menggunakan cara tersebut
metode pembelajaran sambil
untuk menumbuhkan motivasi belajar
bernyanyi, karena pasti akan menarik
anak.
perhatian anak.
Friederich Wilhelm Froebel
2) Belajar sambil bermain
(Jerman) dianggap sebagai ayah dari
Dunia anak adalah dunia
pendidik anak usia bayi, selain itu
bermain, sehingga sangatlah tepat
dikenal karena menciptakan “garden
apabila guru menanamkan nilai-nilai
of children” atau “kindergarten”
pada anak melalui sebuah permainan.
(Taman Kanak-kanak), merancang
Para pendidik menyadari bahwa
kurikulum yang meliputi pekerjaan,
bermain adalah suatu kegiatan yang
atau kegiatan seni dan keahlian serta
sangat penting bagi anak-anak usia

180| Tembang “Lir-Ilir”


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

muda karena merupakan cara/jalan dasar bagi perkembangan


bagi anak untuk mengungkapkan pengetahuan, sikap serta
pemikiran, perasaan serta cara mereka keterampilannya. Dengan bermain,
menjelajah dunia lingkungannya. anak akan diajak untuk berpikir,
Bermain juga membantu anak dalam berkreasi dan berbuat sesuatu dan
menjalin hubungan sosial antar anak, belajar menyesuaikan diri dengan
dan melalui permainan tertentu guru lingkungannya. Permainan yang
dapat meningkatkan mutu pendidikan menarik dan sesuai dengan tahap
melalui kegiatan bermain di sekolah perkembangan anak, akan banyak
(Soemiarti, 2008 : 112). Bermain membantu dalam menumbuhkan
merupakan pendekatan dalam motivasinya dalam mempelajari
melaksanakan kegiatan pendidikan sesuatu. Melalui sebuah permainan
anak usia dini, dengan menggunakan akan lebih menarik dan
strategi, metode, materi/bahan dan menyenangkan bagi anak di dalam
media yang menarik agar mudah mempelajari sesuatu mengingat masa
diikuti oleh anak (Uyu W. Dan Mubiar kanak-kanak memang adalah masa
A., 2011 : 14). bermain. Bentuk-bentuk permainan
Tujuan pendidikan anak usia yang menarik akan membuat anak
dini secara khusus adalah terciptanya lebih antusias dalam belajar. Bentuk-
tumbuh kembang yang optimal, bentuk bermain meliputi: bermain
terciptanya pengetahuan, ketrampilan sosial, bermain dengan benda, dan
dan sikap orang tua yang optimal serta bermain sosio dramatis.
mempersiapkan anak masuk 3) Menggunakan Alat Peraga
pendidikan dasar. Sedangkan tujuan Peraga mempunyai daya tarik
berdasarkan tinjauan aspek didaktis tersendiri bagi seorang anak dalam
psikologis meliputi : 1) belajar, itulah sebabnya guru-guru di
menumbuhkembangkan pengetahuan, TK Wahid Hasyim menggunakan
sikap dan ketrampilan agar mampu peraga untuk menumbuhkan motivasi
menolong diri sendiri (self help), yaitu belajar anak di TK tersebut.
mandiri dan bertanggung jawab Alat peraga sebagai media
terhadap diri sendiri seperti mampu dalam proses belajar mengajar
merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mempunyai peranan yang sudah tidak
mampu mngendalikan emosinya dan diragukan lagi karena dapat
mampu membangun hubungan menghemat waktu belajar,
dengan orang lain; 2) Meletakkan memudahkan pemahaman,
dasar-dasar tentang bagaimana meningkatkan perhatian siswa,
seharusnya belajar (learning how to meningkatkan aktivitas siswa,
learn). Hal ini sesuai dengan mempertinggi daya ingat siswa
paradigma baru dunia pendidikan (Sardiman, 2011 : 205). Itulah
melalui empat pilar pendidikan yang sebabnya penggunaan alat peraga ini
dicanangkan oleh UNESCO, yaitu memang sangat tepat digunakan pada
learning to know, learning to do, anak-anak karena dapat
learning to be dan learning to live menumbuhkan motivasi pada diri
together yang dalam implementasinya mereka dalam proses pembelajaran.
di Taman Kanak-kanak dilakukan Alat peraga merupakan salah
melalui pendekatan learning by satu media yang dapat digunakan oleh
playing, belajar yang menyenangkan guru dalam proses pembelajaran di
(joyful learning) serta kelas. Peranan alat peraga/media ini
menumbuhkembangkan ketrampilan akan terlihat apabila penggunaanya
hidup (life skill) sederhana secara dini sejalan dengan isi dari tujuan
(Uyu W. Dan Mubiar A., 2011 : 10). pengajaran, sehingga pencapaian
Belajar sambil bermain akan tujuan ini akan lebih efektif dan
membantu anak dalam memberikan efisien. Tetapi apabila digunakan tidak

Endang Sih Pujiharti |181


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

sesuai dengan tujuan pengajaran, menarik pasti akan membuat mereka


maka bisa jadi akan malah menjadi lebih antusias untuk belajar dan
penghambat tercapainya tujuan. Alat menambah rasa keingintahuan
peraga/media ini bisa berguna sebagai mereka terhadap apa yang
alat bantu maupun sebagai sumber disampaikan oleh guru atau hal-hal
belajar. lain yang ada di sekitar mereka. Oleh
Syaiful B. dan Aswan Z. karena itu guru harus pandai menarik
membagi media berdasarkan jenisnya perhatian anak melalui permainan
menjadi media auditif, media visual warna dalam proses pembelajaran.
dan media audio visual. Media auditif Ruangan kelas di TK harus
hanya mengandalkan pada menarik, penuh dengan materi yang
kemampuan suara saja, media visual berwarna-warni, tetapi tetap tertata
hanya mengandalkan pada rapi (Soemiarti, 2008 : 158). Ini
penglihatan sedangkan media artinya warna-warna yang menarik
audiovisual mengandalkan pada suara dapat digunakan untuk
dan gambar. Jenis yang ketiga ini merangsang/menumbuhkan motivasi
mempunyai kemampuan yang lebih anak di dalam belajar. Ketertarikan
baik sebagai media (Syaiful B. Dan anak terhadap materi yang disajikan
Aswan Zain, 2010 : 124). dengan warna yang menarik, akan
Dalam pembelajaran di Taman dapat merangsang
Kanak-kanak, alat peraga/media yang tumbuhnya/meningkatnya motivasi
menarik pastilah akan bisa mereka dalam belajar.
merangsang minat anak untuk
mengikuti proses pembelajaran di
Kesimpulan
kelas. Ketertarikan anak pada apa
Makna yang terkandung dalam
yang dilakukan/diberikan guru akan
tembang “Lir-ilir” sangat penting dan
merangsang/memotivasi anak untuk
mendalam. Merupakan seruan Sunan
bisa mengikuti apa yang diberikan
Kalijaga, salah seorang Wali Songo yang
guru di kelas sebagai upaya untuk
mengajak kita untuk bangkit dari
meningkatkan/mengoptimalkan
keterpurukan dan sifat malas untuk
perkembangannya.
belajar. Seruan ini ditujukan kepada para
4) Permainan Warna yang Menarik
pemimpin agar bisa membawa
Warna-warna yang menarik
makmumnya menuju jalan yang benar
akan membuat gairah belajar anak
dengan memegang teguh pada Rukun
menjadi lebih besar. Guru-guru di TK
Islam. Walaupun susah dan banyak
Wahid Hasyim menggunakan
rintangan tetapi harus tetap dilakukan
permainan warna yang menarik untuk
sebagai bekal untuk kehidupan dan
menumbuhkan motivasi belajar pada
kebahagiaan yang hakiki. Selagi masih ada
anak.
waktu dan kesempatan. Makna ini dapat
Jurnal Sriti Mayang Sari, Dosen
digunakan sebagai sumber inspirasi oleh
Desain Interior Fakultas Seni dan
seorang guru dalam mendidik dan
Desain Universitas Kristen Petra
membimbing anak didiknya.
Surabaya tahun 2004, meneliti
Salah satu peran guru yang sangat
mengenai peran warna interior
penting dalam proses pembelajaran
terhadap perkembangan dan
adalah sebagai motivator bagi anak.
pendidikan Anak di Taman Kanak-
Berhasil atau tidaknya anak menyerap apa
kanak. Seorang anak pastilah tertarik
yang disampaikan oleh guru, sangatlah
pada sesuatu yang memiliki warna-
tergantung pada sikapnya ketika dia
warna menarik. Baik itu warna-warna
mengikuti proses pembelajaran. Seorang
pernak-pernik yang menghiasi kelas
anak yang antusias dalam mengikuti
mereka, maupun alat peraga yang
pelajaran, maka pasti dia juga akan bisa
digunakan sebagai media
menyerap apa yang disampaikan oleh
pembelajaran. Warna-warna yang

182| Tembang “Lir-Ilir”


Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016

guru. Tetapi sebaliknya anak yang tidak Daftar Pustaka


mempunyai motivasi dalam belajar pasti Akbar. 2006. Psikologi Perkembangan
dia tidak akan mendapatkan apa-apa. Anak. Jakarta: PT. Grasindo. Cetakan
Sehingga tugas gurulah untuk keenam.
menumbuhkan motivasi pada anak agar
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
tercapai apa yang diinginkan.
2010. Strategi Belajar Mengajar.
Upaya-upaya yang dilakukan guru
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cetakan
TK Wahid Hasyim untuk menumbuhkan
keempat.
motivasi belajar anak dengan menjadikan
makna tembang “Lir-ilir” sebagai sumber Mariyana, Rita dkk. 2010. Pengelolaan
inspirasi adalah sebagai berikut: belajar Lingkungan Belajar. Jakarta:
sambil bernyanyi, belajar sambil bermain, Kencana. Cetakan ke-1.
menggunakan alat peraga dan permainan Mayang Sari, Sriti. 2004. Peran Warna
warna yang menarik dalam pembelajaran. Interior Terhadap Perkembangan
dan Pendidikan Anak di Taman
Saran Kanak-kanak. Jurnal Dimensi
Diharapkan bagi pengelola Interior. Vol. 2. No. 1.
pendidikan anak usia dini agar Patmonodewo, Soemiarti. 2008.
memperhatikan motivasi belajar anak Pendidikan Anak Prasekolah.
didiknya terutama yang berkaitan dengan Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cetakan
bagaimana cara menumbuhkan motivasi kedua.
belajar pada anak, mengingat betapa
pentingnya motivasi belajar untuk Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan
tercapainya tujuan yang diinginkan. Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Sedangkan bagi guru kelas pendidikan PT. Raja Grafindo Persada.
anak usia dini, sebagai orang yang Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
bertanggung jawab terhadap keberhasilan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
proses belajar mengajar di kelas, Cetakan ke-7.
sebaiknya menjadikan makna tembang
“Lir-ilir” sebagai sumber inspirasi untuk Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubiar. 2011.
menumbuhkan motivasi belajar pada anak Penilaian Perkembangan Anak Usia
didiknya guna tercapainya tujuan yang Dini. Bandung: PT. Refika Aditama.
diinginkan. Bagi peneliti selanjutnya Cetakan kesatu.
disarankan untuk melakukan pengkajian Wiyono. 2007. Kamus Bahasa Indonesia
lebih mendalam tentang motivasi belajar Lengkap. Jakarta: Akar Media.
anak usia dini.

Endang Sih Pujiharti |183

You might also like