Professional Documents
Culture Documents
Analisis Penerapan DASH Pada Penderita Hipertensi
Analisis Penerapan DASH Pada Penderita Hipertensi
Abstract.
Hypertension is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and a diastolic
blood pressure of more than 90 mmHg on two measurements with an interval of five minutes in
a state of adequate rest. Of the two nutritionists that have been interviewed by author, both of
them gave the same opinion about the DASH daily diet, which is that it is a diet that focuses on
reducing salt and saturated fat consumption, and also increases consumption of foods with high
potassium, calcium, magnesium, and fiber level, where this diet can reduce high blood pressure.
Proof that the DASH daily diet can reduce and maintain blood pressure stability for
hypertensive patients can be seen in the two hypertensive patients that have been interviewed by
author. Both of them claimed that they have received education about the DASH from doctors
who handled them and they have applied the concept of the DASH in their daily lives. And it can
be seen that their blood pressure slowly dropped and rarely relapsed after applying this diet.
Both of them even admitted that in the last three months, their hypertention had never relapsed
again. This can be evidence that the DASH daily diet can be effective in reducing and
maintaining blood pressure stability for people with hypertension. For this reason, the author
suggest the importance of educating hypertensive patients on the DASH, as well as direct
supervision from the family regarding the discipline of sufferers in implementing the DASH
daily diet.
1. PENDAHULUAN
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah serius baik dalam kancah
nasional maupun internasional. WHO dan ISH (2003) menyatakan bahwa hipertensi
diestimasikan menjadi 4,5% penyebab penyakit pokok secara global dan menjadi masalah
umum di Negara-negara berkembang.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar
orang di dunia menderita hipertensi, 67% diantaranya merupakan masyarakat di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi hipertensi akan terus
meningkat drastis dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh
dunia terkena hipertensi. Selama ini diketahui hipertensi telah mengakibatkan kematian
sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang
33,33% populasinya menderita hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban
biaya kesehatan.
Selain itu hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54
tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya,
proporsi hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah
(25,9%).
Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun
2017, di Amerika selama tahun 2015-2016, prevalensi hipertensi di antara orang dewasa
adalah 29,0% dan serupa di antara pria (30,2%) dan wanita (27,7%). Prevalensi hipertensi
terkontrol adalah 48,3% dan meningkat dengan bertambahnya usia untuk pria tetapi tidak
untuk wanita. Dari 1999 hingga 2016, prevalensi hipertensi tidak berubah. Untuk hipertensi
terkontrol, prevalensi meningkat dari 1999 hingga 2010 tetapi kemudian tidak berubah
hingga 2016.
Sementara itu di Indonesia, pada tahun 2018, Riskesdas menunjukkan bahwa angka
hipertensi di Indonesia untuk usia delapan belas tahun ke atas sebesar 8,4%. Disamping itu,
hipertensi paling banyak terjadi pada usia 75 tahun ke atas (69,5%) dan lebih banyak terjadi
pada perempuan (36,9%) dibandingkan laki-laki (31,3%).
Hipertensi sendiri, yang lebih dikenal dengan sebutan darah tinggi, adalah
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang (Kemenkes, 2014). Hipertensi merupakan manifestasi gangguan
keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular, yang mana patofisiologinya adalah
multifaktor, sehingga tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal.
Menurut Kaplan, hipertensi banyak menyangkut faktor genetik, lingkungan, dan pusat-
pusat regulasi hemodinamik (Setiati S. et al., 2017).
Yang termasuk sebagai penderita hipertensi adalah orang-orang yang memiliki
tekanan darah yang sudah memasuki fase hipertensi pada suatu guideline tertentu. Beberapa
diantaranya seperti yang akan disertakan berikut ini.
Salah satu faktor penting yang menyebabkan seseorang menderita hipertensi adalah
gaya hidup yang tidak sehat. WHO (2013) menyebutkan bahwa empat non-communicable
disease (penyakit kardiovaskular (jantung, hipertensi, dan gagal jantung), kanker, penyait
respiratori kronik, dan diabetes) disebabkan oleh empat faktor perilaku, yaitu penggunaan
tembakau, diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas, dan penggunaan alkohol yang
merusak. Manimunda, Sugunan, Benagal, Balakhrisna, Rao, dan Pesala (2010) menyatakan
bahwa faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi yang berkaitan dengan gaya hidup
diantaranya adalah diet, diet garam, serat, lemak jenuh, lemak trans, aktivitas fisik, dan
stres.
Salah satu diet yang direkomendasikan oleh National Institute of Health dan
National, Heart, Lung, and Blood Institute (2006) adalah pengaturan diet makan harian
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). DASH adalah diet yang berfokus pada
pengurangan konsumsi garam serta lemak jenuh, dan juga meningkatkan konsumsi
makanan dengan kadar kalium, kalsium, magnesium, serta serat yang tinggi.
2. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi objek yang alami,
peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data
yang dihasil¬ kan bersifat deskriptif, analisis data dilakukan secara induktif, dan penelitian
ini lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 33).
Sementara itu, metode penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya (Nawawi dan Martini, 1996:73). Penelitian deskriptif kualitatif
berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Mukhtar, 2013: 28).
Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara mengenai diet harian DASH
terhadap dua orang responden berstatus pasien hipertensi. Penulis juga melakukan diskusi
dan wawancara dengan dua orang ahli gizi mengenai topik ini.
3.2 Pembahasan
Apa yang Anda pilih untuk Anda konsumsi akan mempengaruhi peluang Anda
mengalami tekanan darah tinggi, atau hipertensi. Studi terbaru menunjukkan bahwa tekanan
darah dapat diturunkan dengan mengikuti diet makan harian DASH (Dietary Approaches to
Stop Hypertension).
Dalam buku Your Guide to Lowering Your Blood Pressure with DASH : DASH
Eating Plan yang diterbitkan oleh U.S Department of Health and Human Service, para
ilmuwan yang didukung oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI)
melakukan dua studi utama. Studi mereka menunjukkan bahwa tekanan darah dapat
berkurang dengan diet makan harian DASH. Diet makan harian DASH ini menekankan
pada buah, sayuran, susu bebas lemak/rendah lemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
membatasi lemak jenuh, kolesterol, daging merah dan olahan, permen, gula tambahan,
pemanis minuman buatan. Dimana diet ini secara luas direkomendasikan oleh International
Diabetes dan Heart Association Guidelines (Chiavaroli et al., 2019).
Pada sebuah studi lainnya, dikatakan juga bahwa diet makan harian DASH (Dietary
Approaches to Stop Hypertension), yang tinggi dalam buah, sayuran, dan makanan rendah
lemak, secara signifikan menurunkan tekanan darah serta lipoprotein densitas rendah
(LDL) dan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL) (Chiu, 2015).
Diet makan harian DASH mengikuti pedoman jantung sehat dalam membatasi
lemak jenuh dan kolesterol. Diet makan harian ini berfokus pada peningkatan asupan
makanan yang kaya nutrisi dan diharapkan dapat menurunkan tekanan darah. Diet makan
harian DASH termasuk rencana makan yang kaya nutrisi sehingga memenuhi persyaratan
nutrisi lain seperti yang direkomendasikan oleh Institute of Medicine.
Dari dua ahli gizi yang penulis wawancarai, keduanya memberikan pendapat yang
sama tentang diet makan harian DASH, yaitu bahwa diet makan harian DASH adalah diet
yang berfokus pada pengurangan konsumsi garam serta lemak jenuh, dan juga
meningkatkan konsumsi makanan dengan kadar kalium, kalsium, magnesium, serta serat
yang tinggi. Hal ini selaras dengan apa yang dijelaskan oleh buku serta jurnal yang penulis
analisis mengenai diet makan harian DASH tersebut.
Selain itu, pembuktian bahwa diet makan harian DASH dapat menurunkan dan
menjaga kestabilan tekanan darah bagi para penderita hipertensi dapat dilihat pada kedua
pasien hipertensi yang penulis wawancarai. Keduanya mengaku sudah mendapatkan
edukasi tentang hipertensi dari dokter dan ahli gizi yang menangani. Keduanya juga
mengaku telah menerapkan konsep dari diet makan harian DASH tersebut dalam kehidupan
sehari-harinya. Dan dapat dilihat dari pengakuan keduanya bahwa tekanan darah kedua
pasien tersebut berangsur-angsur turun dan jarang sekali kambuh setelah menerapkan diet
makan harian DASH ini. Bahkan keduanya mengaku bahwa dalam tiga bulan terakhir ini,
hipertensi yang diderita oleh dua pasien tersebut sudah tidak pernah kambuh lagi. Hal ini
dapat menjadi bukti bahwa diet makan harian DASH dapat menjadi efektif untuk
menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita hipertensi.
4. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pendekatan analisis ini dapat disimpulkan bahwa diet makan
harian DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dapat digunakan untuk
menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Diet makan
harian DASH ini merupakan diet yang berfokus pada pengurangan konsumsi garam serta
lemak jenuh, dan juga meningkatkan konsumsi makanan dengan kadar kalium, kalsium,
magnesium, serta serat yang tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan keadaan kedua pasien hipertensi yang diwawancarai oleh
penulis yang mengaku bahwa tekanan darah keduanya berangsur-angsur menurun dan
stabil setelah mengikuti diet makan harian DASH yang diedukasi oleh dokter dan ahli gizi
yang menanganinya. Selain itu, diet makan harian DASH bagus untuk diterapkan tidak
hanya oleh penderita hipertensi saja, namun juga untuk orang sehat yang ingin mengontrol
konsentrasi lemak jenuh yang dikonsumsinya.
5. SARAN
Para penderita hipertensi saat ini tidak semuanya memiliki cukup informasi
mengenai diet makan harian DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang telah
terbukti efektif untuk menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita
hipertensi. kurangnya pengetahuan ini mengakibatkan angka penderita hipertensi tetap
tinggi dari tahun ke tahun. Penulis sangat menyayangkan hal tersebut. Untuk itu penulis
menyarankan pentingnya mengedukasi pasien hipertensi mengenai diet makan harian
DASH ini. Edukasi tersebut tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan pengawasan dari ahli
gizi maupun dokter yang menangani, serta pengawasan langsung dari keluarga mengenai
kedisiplinan penderita dalam menerapkan diet makan harian DASH ini. Maka dari itu
perlunya kerja sama antara dokter, ahli gizi, pasien hipertensi, serta keluarga pasien sangat
dibutuhkan dalam kasus seperti ini sehingga diharapkan dapat menurunkan angka
hipertensi di negara ini, bahkan mungkin di dunia ini.
6. DAFTAR PUSTAKA
Benjamin, Emilia J. et al., (2018). Heart Disease and Stroke Statistics- 2018 Update.
America : American Heart Association.
Chiavaroli, L., Viguiliouk, E., Nishi, S., Mejia, S., Rahelić, D., & Kahleová, H. et al.
(2019).
DASH Dietary Pattern and Cardiometabolic Outcomes: An Umbrella Review of
Systematic Reviews and Meta-Analyses. Nutrients, 11(2), 338.
doi:10.3390/nu11020338
Chiu, S., Bergeron, N., Williams, P., Bray, G., Sutherland, B., & Krauss, R. (2015).
Comparison of the DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet and a
higher-fat DASH diet on blood pressure and lipids and lipoproteins: a randomized
controlled trial1–3. The American Journal Of Clinical Nutrition, 103(2), 341-347. doi:
10.3945/ajcn.115.123281
Kementerian Kesehatan RI. (2014). INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kemeterian
Kesehatan RI: Hipertensi. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI :
Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
National Health and Nutrition Examination Survey. (2017). US : National Center For
Health Statistics
Setiawati, Siti et al., (2017). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. Jakarta :
InternaPublishing. P. 2261-2263.
U.S. Department Of Health And Human Services. (2006). Your Guide to Lowering Your
Blood Pressure with DASH : DASH Eating Plan (NIH Publication No. 06-4082). US :
National Institutes of Health Publication.
LAMPIRAN