Professional Documents
Culture Documents
Informasi ABSTRACT
artikel
Sejarah artikel: Wedung District consists of 20th villages, one of which is the village of Kedung Mutih. Most
Diterima of the people in Kedung Mutih Village depend on sea products and ponds. Many people
Revisi work as fishermen and salt farmers. This village has also been named as the largest salt
Dipublikasikan producing village in Demak Regency. In addition to the village with the highest salt
Kata kunci: production, Kedung Mutih village itself is a village with good quality salt making and has a
Economic Value high economic value. Looking for this research to study the process of making salt in the W
Salt Making artificial Mutih Village by using a qualitative descriptive method. The qualitative
Process descriptive method is carried out by examining the situation carried out through discussion
Local Wisdom or describing the objective situation obtained from sources in the field. While the techniques
used in data collection are done through observation, interviews, observation and literature
studies. The results of this study indicate that the salting process in the Mutih Wong Village
uses a variety of methods, which are used in traditional or modern techniques. The amount
produced is the quality of salt, the amount of salt produced and the income of salt farmers.
It is from the existence of a slightly different salt production process in Kedung Mutih
Village that has produced a different way of producing local wisdom.
ABSTRAK
Keyword: Kecamatan Wedung terdiri dari dua puluh desa/kelurahan, salah satunya adalah desa
Nilai Ekonomi kedung mutih. Masyarakat di Desa kedung mutih sebagian besar mereka menggantungkan
Proses hidupnya pada hasil laut dan tambak. Sehingga banyak sekali masyarakat yang berprofesi
Pembuatan sebagai nelayan dan petani garam. Desa ini juga telah dinobatakan sebagai desa penghasil
Garam garam tebesar di Kabupaten Demak. Selain desa dengan pengahasil garam terbesar, desa
Kearifan Lokal Kedung Mutih sendiri adalah desa dengan pembuatan garam yang berkualitas baik dan
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembuatan garam yang ada di Desa Kedung Mutih dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan
menafsirkan keadaan yang terjadi melalui gambaran atau mendeskripsikan keadaan secara
objektif yang diperoleh dari beberapa narasumber di lapangan. Sedangkan Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui dari observasi, wawancara,
dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses
penggaraman di Desa Kedung Mutih menghadapi berbagai persoalan salah satunya
penggunaan teknik yang dilakukan dengan cara tradisional ataupun modern. Sehingga akan
berpengaruh pada kualitas garam, jumlah garam yang dihasilkan dan pendapatan petani
garam. Dari adanya proses produksi garam yang sedikit berbeda di Desa Kedung Mutih hal
inilah yang menghasilkan suatu cara yang berbeda sehingga menghasilkan suatu kearifan
lokal.
Copyright © 2019 Tadris IPS Institut Agama Islam Negeri Kudus. All RightReserved
terbesar di dunia, terdiri dari 13.487 pulau Pemanfaatan air laut yang ada di desa
yang terbentang sepanjang 5.210 Km dari Kedung Mutih adalah pembuatan garam.
Timur ke Barat sepanjang garis katulistiwa dan Garam merupakan mineral halide dengan
1.760 Km dari Utara ke Selatan. Keadaan komposisi kimia sebagai NaCl (Natrium
garis pantai + 81.791 Km. Sehingga (natrium) sebanyak 39,3%, dan Cl (clorida)
sumber daya dalam bidang kelautan seperti membutuhkan asupan garam minimal 0,3 gr
ikan, terumbu karang, pohon mangrove, garam dalam proses metabolisme dalam tubuh. Selain
dan sebagainya yang dimanfaatkan sebagai itu garam juga dibutuhkan oleh industri untuk
salah satu modal dalam pembangunan nasional proses pengolahan bahan dan Indrustri CAP
dengan tujuan untuk kesejahteraan (Chlor Plaant) seperti tekstil, kulit, kosmetik
di Jawa tengah yang terletak pada 60 4’3 26”- Garam dihasilkan melalui berbagai proses
7009’43” LS dan 110048’47” BT dan terletak mulai dari kristalisasi air laut melaui berbagi
Kabupaten Demak memiliki luas wilayah perebusan garam dan penjemuran langsung
seluas + 1.149,07 km2. Yang terdiri dari dengan menggunakan bantuan sinar matahari
2
Anonim. Http://idm.wikipedia.org online at
IAIN Kudus.ac.id. Diakses pada tanggal 15
Oktober 2019 pukul 12.11 WIB.
kecamatan Wedung sebagian besar masih Setelah kering pasir dimasukkan kedalam
menggunakan cara tradisional, baik anyaman bambu untuk menyaring air sanilitas
menggunakan evaporasi total maupun cara yang bertujuan untuk menghasilkan air yang
perebusan air laut. Dengan Perkembangan jenis dari dan siap direbus. Setelah proses
IPTEK dengan ditemukan berbagai teknologi perebusan tersebut nantinya akan didiamkan
untuk menghasilkan garam dengan memiliki teknik tradisional maupun teknologi akan
kualitas bagus dengan harga yang tinggi. mempengaruhi kualitas garam yang mencakup
Proses pembuatan garam secara konvensional warna garam, bentuk dan iodium yang ada
tulis.
Metode
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan asin serta mengandung kadar garam yang
Wedung Kabupaten Demak tepatnya di Desa tinggi. Salah satu hasil olahan dari
Kedung Mutih, yang sebagian dari pemanfaatan air laut yaitu garam.
Wedung terdiri dari 20 desa yaitu Babalan, banyak mengandalkan perekonomian terhadap
Menurut pernyataan Kepala Desa Kedung industri. Penggunaan garam selama ini
Mutih yaitu Bapak Suhari6, mengatakan ada terkonsentrasi pada tiga bidang, yaitu bahan
garam) dan bagian Timur (nelayan)” pencaharian warganya dari sektor perikanan
Dari pernyataan diatas dapat diketahui Mutih jumlahnya lebih dari 100 orang yang
bahwa Desa Kedung Mutih memiliki 3 RW tergabung dalam kelompok nelayan. Selain itu,
lebih banyak lagi sehingga desa Kedung Mutih (kepala desa)11 yaitu:
banyak, apalagi jika musim garam seperti pemanfaatan laut sangatlah banyak, mulai dari
sekarang garam dapat dihasilkan sampai airnya yang bisa diolah menjadi garam oleh
2 ton perhari. Hasil yang melimpah petani, memiliki potensi bidang perikanan dari
tersebut bahkan bisa mencukupi hasil laut maupun pariwisata dari masyarakat
11
Bapak Suhari (Kepala Desa). Warga Desa
9
Laninbot. Loc at. Online at IAIN Kudus.ac.id. Kedung Mutih. Wawancara. Tanggal 07 Oktober
Diakses pada tanggal 11 Oktober 20:05 WIB. 2019. Pukul 12.15 WIB.
10 12
Bapak Suhari (Kepala Desa). Warga Desa Bapak Musa (Petani Garam). Warga Desa
Kedung Mutih. Wawancara. Tanggal 07 Oktober Kedung Mutih. Wawancara. Tanggal 28 September
2019. Pukul 12.15 WIB. 2019. Pukul 13.40 WIB.
165 JURNAL IJTIMAIYA Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 86 – 186
masih bisa dimanfaatkan tambak-tambak membuat gudang-gudang besar di Desanya.
13
Ihsanuddin, dkk. “Strategi Pemberdayaan
14
Ekonomi Petani Garam Melalui Pendayagunaan Bapak Suhari (Kepala Desa). Warga Desa
Aset Tanah Pegaraman”. Economic Development Kedung Mutih. Wawancara. Tanggal 07 Oktober
Analysis Journal 5 (4) (2016). Hlm 400. 2019. Pukul 12.15 WIB.
pendistribusian garam ke berbagai daerah juga sungai yang berisi air laut. Sesuai wawancara
dapat memperluas jaringan penjualan garam dengan Bapak Musa (petani garam) 16 yaitu:
kebutuhan. Menurut Siangian menjelaskan dari sungai melalui kincir besar dari kayu dan
bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bambu dengan memanfaatkan angin supaya air
memiliki peran penting dalam peningkatan bisa mengalir ke beberapa tambak. Pengairan
produksi garam dan berpengaruh besar di sekitar kincir berguna untuk proses
terhadap perkembangan manajemen sumber pengolahan air laut agar mencapai air garam
mencapai 24-29. Waktu tersebut merupakan impuritas dari kolam penguapan. Selain itu
umum bagi produksi garam kasar atau krosok penggunaan terpal akan meningkatkan
pada petani garam Desa Kedung Mutih. efisiensi pemanenan karena deposit garam
Media Isolator atau Geoisolator disyaratkan berkisar 0,5% dan senyawa SO4
dimanfaatkan oleh petambak untuk membuat tidak melebihi batas 2,0%. Kadar iodium
garam yang berkualitas dan dalam jumlah berkisar 30-80 ppm.19 Iodium adalah suatu
banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar unsur bukan logam yang termasuk golongan
bisa dilihat seperti itu (sambil menunjuk Pada tahapan ini petani garam Desa
tambak yang sudah dipasang terpal Kedung Mutih masih menggunakan cara
plastik). Dengan media itu garam yang tradisional dengan memanfaatkan sinar
dihasilkan bisa lebih bagus dari segi matahari melalui proses penguapan di lahan
warnanya lebih putih dan jernih”. yang luas, serta mengandalkan angin sebagai
matahari. Hasil garam diambil kemudian kewadah dan biarkan sekitar 4-5 hari pada
dicuci agar bersih serta sesedikit mungkin tahapan pengeringan. Poses pembentukan
mengandung senyawa lain yang tidak garam diperlukan berbagai aspek yang
NaCI dengan aliran listrik (Elektrodialisa). Air perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan
laut dimasukkan dalam sel-sel elektrolisa yang diantaranya saluran sekunder dilengkapi
dialiri listrik sehingga didapatkan larutan NaCI dengan pintu masuk mengamankan kebutuhan
jernih. Larutan ini kemudian dikristalisasi. bahan baku air laut dengan luas lahan tertentu,
Hasil re-kristalisasi dikeringkan, diayak dan guluk untuk penyimpanan atau pemadatan
kain yang berfungsi untuk memisahkan Selain negara yang luas akan wilayah
kotoran dengan air laut, rebus air laut pada lautnya, Indonesia juga memiliki kearifan
kuali tersebut sampai mendidih hingga budaya yang dapat menopang perekonomian
menyisakan volume sekitar 10% dari semula masyarakatnya. Dalam pengertian kamus,
gambaran, pengetahuan tradisional yang model pengolahan sumber daya alam secara
menjadi acuan dalam perilaku yang telah lestari, arif, bijaksana dan bertanggung
28
Sartini. Ibid. Hlm 27.
29
Eko Noer Kristiyanto, “Kedudukan Kearifan
27
Sartini, Menggali Kearifan Lokal Nusantara Lokal dan Peranan Masyarakat dalam Penataan
Sebuah Kajian Filsafat, Jurnal Filsafat, Jilid 37, Ruang di Daerah”. Jurnal Recthvinding, Vol.
Nomor 2, Agustus 2004. Hlm 25. 6, No. 2, agustus 2017. Hlm. 164.
171 JURNAL IJTIMAIYA Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 86 – 186
bertahap, dimulai dari perubahan yang bersifat penggunaan membran sebagai sarana
Dalam proses produksinya para petani di Dalam proses produksinya ini para petani
teknologi solar evaporation (pemanfaatan isolator, membran ini berupa plastik HDPE
garam. Dimana yang secara umum, pembuatan plastik HDPE ini berupaya agar garam yang
garam laut ini dilakukan dengan metode proses dihasilkan berwarna putih berkilau seperti
pemekatan dan proses pemisahan garam mutiara. Dalam pemasangan plastik HDPE ini
(kristalisasi).30 Proses pemekatan dilakukan pun memerlukan waktu yang lumayan lama
dengan penguapkan air laut dibantu dengan berkisar 3 minggu hingga lahan dapat diisi
pemanfaatan panas matahari. Setelah garam dengan air laut. Hal ini terjadi lantaran luas
melalui proses kristalisasi maka garam akan dan banyaknya area tambak yang harus
mengandung berbagai macam unsur mineral dipasang oleh setiap petani garam disana.
Pada saat produksinya, para petani garam tama lahan harus mengalami pemandatan.
pada zaman dahulu menggunakan alat yang Lahan yang lembek tidak akan bisa dipasangi
masih tradisional sekarang sudah plastik HDPE lantaran lahan yang lembek dan
proses produksi. Hal ini lantaran para petani mudah bocor dan pemasangan akan sia-sia.31
ingin meningkatkan kualitas garam yang Setelah lahan dirasa cukup padat, maka plastik
diproduksinya. Pemanfaatan teknologi ini HDPE akan dipasang sesuai ukuran lahan yang
berupa pemanfaatan teknologi isolator dan ada. Pemasangan Plastik HDPE harus rapi,
30
Assadad, L., & Utomo, B. S, “Pemanfaatan 31
Rusiyanto, Etty Soesilowati, Jumaeri.
Garam dalam Industri Pengolahan. Buletin “Penguatan Industri Garam Nasional Melalui
Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perbaikan Teknologi Budidaya dan Diversifikasi
Perikanan”, Vol 6, No.1, Juli 2011. Hlm. 26 – 37. Produk”. Vol. 11 No.2 Desember 2013. Hlm. 137.
berlangsung cukup lama mbak, kira-kira plastik HDPE tidak memiliki efek buruk
dengan diharapkan. Pada awalnya juga Hasil dari penelitian di Desa Kedung
para petani garam memang ragu-ragu Mutih tentang proses pembuatan garam dapat
hasilnya semua tambak yang ada di Desa pemanfaatan dari adanya laut di wilayah Desa
Kedung mutih ini memakai Platik HDPE Kedung Mutih sangat bermanfaat bagi
maka kearifan lokal ini dapat dijalankan. Yang Pemanfaatan laut yang tepat dapat
semula masyarakat masih ragu dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama
penggunaan media isolator oleh petani dalam selaku Rektor IAIN Kudus;
Mutih memiliki ciri khas yang berbeda dari 4. Kepada Bapak Dr. H. Mundakir, M. Ag
banyak terimakasih kepada semua pihak yang 8. Bapak Dany Miftah M. Nur, M.Pd (selaku
kepada kami semua. Pada kesempatan kali ini saran dan masukan yang membangun
penelitian ini.
1. Allah SWT dengan segala rahmat serta
bagi peneliti dalam menyelesaikan artikel keterangan kepada peneliti sehingga artikel
semua kebaikan yang telah diberikan yang Pemberdayaan Ekonomi Petani Garam
telah diberikan. Semoga penelitian ini dapat Melalui Pendayagunaan Aset Tanah
Akbar, Taufik & Mi’rojul huda. 2017. Bioteknologi Kelautan dan Perikanan”,
Jurnal WAHANA Volume 68, Nomor 1, 1 Luthfi, Assadad. 2011. “Pemanfaatan Garam
Mei.
Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Kec. Kedung Kab. Jepara”. Jurnal
Jurnal Recthvinding, Vol. 6, No. 2, Bangun Alat Pemisah Garam dan Air
Daerah Demak Untuk Mencapai Sni Sudarto. 2011. “Analisis pengaruh kebijakan
sebagai Media Pembelajaran IPA Susanto, dkk. 2014. “IBM Kelompok Usaha
Pengembangan Perdagangan
12.15 WIB.