Professional Documents
Culture Documents
Fenomena Sampah Dan Pariwisata Bali Ni Ketut Sutrisnawati Dan A.A.A Ribeka M.Purwahita Akademi Pariwisata Denpasar
Fenomena Sampah Dan Pariwisata Bali Ni Ketut Sutrisnawati Dan A.A.A Ribeka M.Purwahita Akademi Pariwisata Denpasar
ABSTRACT
Garbage is an inseparable part of human life. Garbage is produced by humans as waste in
fulfilling their needs. However, the presence of the garbage cause major environmental
problems and threat to the tourism sector in Bali. Tourist comes to Bali to enjoy the
splendour of its nature and cultures, but they have to see the reality that the island is less
than their expectations. In contrast to Bali's image as a sun-drenched tropical island and the
last paradise on earth, the ugly truth is that the island is awash in garbage. The beaches
littered with plastic bags, bottles, straw, plastic wrappers. This phenomenon is getting worst
especially on rainy season where most of garbage which is washed into waterways by the
daily rains and carried into the sea resulting big mount of waste in the coast area.
Complaints came from tourists about this issue is an indication that they feel uncomfortable
with the presence of this garbage. If there is no serious action and commitment to solve this
issue, slowly but surely there are more tourist will skipping to visit Bali. Regarding to this
issue, Balinese have no one to blame but themselves. Garbage becomes a big problem
because people have a thought that illegal dumping is the norm. The active participation of
all stakeholders such as goverment, industry, local community also visitor is needed to
overcome this problem to realize sustainability of environment and tourism of Bali.
yang diunggah di akun youtube. Dalam video Menurut WHO (World Health
yang direkam dilokasi penyelaman Manta Point Organization) sampah ialah barang yang berasal
Nusa Penida dapat kita saksikan kondisi dari kegiatan manusia yang tidak lagi
perairan laut Bali yang sangat memprihatinkan digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi,
yang dipenuhi oleh sampah plastik. Selain itu ataupun yang dibuang. Dalam Kamus Besar
masih banyak media asing yang memberitakan Bahasa Indonesia (KBBI) mengatakan bahwa
tentang kondisi lingkungan di Bali. sampah adalah barang yang dibuang oleh
Permasalahan sampah tidak hanya terjadi di pemiliknya karena tidak terpakai lagi atau tidak
pulau Bali, berdasarkan data Jambeck (2015), dinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng
Indonesia berada di peringkat kedua dunia minuman, dedaunan, kertas. Pada Bab 1 Pasal 1
penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010 tentang
sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang pedoman pengelolaan sampah diuraikan bahwa
mencapai 262,9 juta ton. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
Kondisi tentang permasalahan sampah manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
ini tidak boleh dibiarkan karena secara perlahan- padat yang terdiri atas sampah rumah tangga
lahan akan menjadi bumerang bagi maupun sampah sejenis sampah rumah tangga.
kelangsungan hidup mahkluk hidup serta sektor B. Klasifikasi Sampah
pariwisata Bali. Pemerintah maupun kelompok 1. Berdasarkan Jenis
masyarakat (LSM) yang peduli terhadap a) Sampah organik adalah limbah yang
lingkungan telah melakukan berbagai cara untuk sebagian besar tersusun oleh senyawa-
mengatasi permasalahan sampah ini. Pada bulan senyawa organik, berasal dari sisa
November 2017 para pejabat dari Dinas makhluk hidup (alam) seperti hewan,
Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) manusia, tumbuhan yang mengalami
Kabupaten Badung Bali mendeklarasikan pembusukan atau pelapukan. Sampah
“darurat sampah” disepanjang 6 kilometer yang ini tergolong sampah yang ramah
mencakup pantai Jimbaran, Kuta, dan lingkungan karena dapat terurai
Seminyak. Pada pertemuan KTT G20 Summit 8 (degradable) oleh bakteri secara alami.
Juli 2017 presiden Indonesia Joko Widodo b) Sampah An-organik adalah sampah
berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik yang sebagian besar tersusun oleh
di laut sebanyak 30 % melalui reduce-reuse- senyawa-senyawa an-organik, dan tidak
recyle, dan menargetkan pengurangan sampah lapuk (non-degradable) yang sulit untuk
plastik di laut sebanyak 70% pada 2025. di urai oleh bakteri, contoh: plastik,
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh botol/kaca, logam, dll.
pemerintah, namun upaya ini belum mampu 2. Berdasarkan Bentuk
mengatasi permasalahan sampah yang terjadi. a) Sampah Padat: dapat berupa makhluk
Sampah masih menjadi ancaman bagi industri hidup (tumbuhan, hewan) maupun
pariwisata Bali. Untuk itu perlu dilakukan kajian benda-benda tak hidup (besi, kaleng,
cara mengatasi permasalahan sampah yang plastik, dan lain-lain).
terjadi di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk b) Sampah cair: Sampah cair dapat
mengetahui: bersumber dari pabrik / industri,
1. Dampak apa yang terjadi akibat pertanian, perikanan, peternakan,
pencemaran lingkungan karena sampah manusia, dan limbah rumah tangga.
terhadap sektor pariwisata di Bali? c) Sampah Gas: Sampah dalam bentuk gas
2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk dapat bersumber dari pabrik / industri,
mengatasi permasalahan sampah guna alat transportasi, rumah tangga,
mewujudkan pariwisata yang pembakaran, dan efek lanjutan
berkelanjutan? terurainya sampah padat dan
3. Selain pemerintah, peran serta apa yang cair, contohnya: karbon dioksida (CO2),
dapat dilakukan oleh masyarakat, karbon monoksida (CO), HCl, NO2,
wisatawan, serta para pelaku industry SO2 dll.
pariwisata untuk bersama-sama 3. Berdasarkan Sumber
mengatasi masalah sampah ini? a) Sampah Rumah tangga: merupakan
II TINJAUAN PUSTAKA limbah yang bersumber dari kamar
A. Definisi Sampah mandi, dapur, rumah makan, berupa
limbah yang merupakan cairan bekas
pendapat para ahli dan tokoh masyarakat beserta Hindu serta salah satu objek wisata di Bali.
keluhan dari wisatawan maka dapat simpulkan Ditempat parkir ini khususnya pada saat ada
bahwa sampah dapat membahayakan dan upacara Pujawali dimana sebagian besar umat
mengancam industri andalan Bali yaitu Hindu di Bali melakukan persembahyangan di
pariwisata. pura ini, dapat kita lihat sampah plastik, sisa-
B. Penyebab Permasalahan Sampah sisa maupun pembungkus makanan berserakan.
1. Pertambahan Jumlah Penduduk Kondisi ini sangat memprihatinkan karena
Tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi di areal pura yang disucikan dan patut
pertambahan jumlah penduduk berpengaruh dijaga kebersihannya. Contoh lainnya adalah
terhadap peningkatan jumlah sampah. masih adanya warga masyarakat khususnya
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia serta yang tinggal dipedesaan masih membuang
perubahan pola konsumsi dan gaya hidup sampah ke sungai. Ini dapat dilihat dari
masyarakat berpengaruh terhadap meningkatnya banyaknya sampah di sungai terutama pada saat
volume, jenis dan karakteristik sampah yang musim penghujan. Sampah- sampah yang
semakin beragam. Hal ini didorong oleh terbawa dari hulu ke hilir menyebabkan saluran
meningkatnya kebutuhan baik itu kebutuhan air tidak lancar hingga menimbulkan banjir. Ini
primer maupun sekunder. Berbagai produk hanyalah beberapa contoh dari kurangnya
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kesadaran masyarakat untuk menjaga
yang pada akhirnya akan menambah jumlah kebersihan melalui sampah. Selain itu salah satu
sampah baik di tingkat produsen maupun penyebab bertambahnya volume sampah adalah
konsumen. kurangnya pemahaman masyarakat tentang
2. Kesadaran Masyarakat Dalam Menjaga bahaya dari penggunaan plastik bagi kesehatan
Lingkungan Hidup dan lingkungan. Kantong plastik memang
Kesadaran masyarakat dalam upaya sangat praktis dipergunakan sebagai alat
menjaga lingkungan masih sangat rendah. bungkus maupun tas kantong dibandingkan
Masyarakat masih menganggap bahwa dengan pembungkus maupun kantong belanja
permasalahan sampah adalah permasalahan dari bahan lainnya seperti daun, kertas maupun
yang sepele, sehingga membuang sampah kain, di samping harganya yang sangat murah
sembarangan adalah sesuatu yang wajar dan dan tahan air serta kuat/ tidak mudah robek,
tidak akan menimbulkan permasalahan yang sehingga kantong plastik menjadi pilihan utama
besar. Berdasarkan survey International bagi para pedagang maupun konsumen. Namun
Network for Partnership and Sustainable plastik merupakan bahan yang tidak mudah
Development (INSPD) tahun 2007 (Dharma terurai. Membutuhkan waktu puluhan bahkan
Putra blogspot 2010) perilaku masyarakat ratusan tahun agar plastik dapat terurai.
khususnya di Kawasan Bali Selatan yang Sedangkan plastik yang dibakar akan
membuang sampah secara sembarangan menghasilkan zat yang sangat berbahaya bagi
dinyatakan sebagai penyebab terbanyak (37%) tubuh manusia serta lapisan atmosfer Bumi.
terjadinya pencemaran lingkungan hidup. Selain 3. Kurangnya Sosialisasi tentang hidup
itu, sebab lainnya adalah masyarakat yang tidak bersih dan sehat dengan membuang
mempunyai septik tank (25 %) dan masyarakat sampah pada tempatnya.
yang tidak peduli terhadap lingkungan (18%). Kurangnya sosialisasi tentang hidup
Ketiga pernyataan tersebut memiliki kesamaan sehat serta dampak negatif dari sampah terutama
karena menunjukkan perilaku masyarakat yang sampah plastik merupakan salah satu penyebab
tidak ramah lingkungan, sehingga merupakan kurangnya pengetahuan masyaraat tentang
satu kesatuan (80%). Dapat disimpulkan sampah. Masyarakat awam tidak paham bahwa
bahwa pencemaran lingkungan hidup tindakan membuang sampah di sungai dapat
di Bali paling besar diakibatkan oleh perilaku membawa bencana bagi lingkungan serta
masyarakat yang tidak mengelola sampah dan manusia lainnya. Masyarakat juga belum paham
limbah secara benar. Masyarakat belum sepenuhnya bahwa membuang sampah
sepenuhnya menyadari bahwa untuk sembarangan dilarang oleh pemerintah serta
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sudah diatur dalam peraturan daerah maupun
berawal dari kebiasaan dalam membuang pusat.
sampah. Salah satu contoh nyata di Bali dapat 4. Lemahnya Penerapan Regulasi
kita lihat adalah di Parkiran Pura Besakih yang Pemerintah Dalam Hal Penanganan
merupakan tempat persembahyangan umat Sampah
Pemerintah baik pusat maupun daerah mempergunakan produk plastik sekali pakai dan
telah mengeluarkan peraturan serta kebijakan lebih mempergunakan produk organik yang
dalam penanggulangan terhadap sampah. ramah lingkungan; sampah yang dihasilkan oleh
Namun demikian, hal ini tidak serta merta rumah tangga dipilah antara sampah organik
membawa perubahan positif secara signifikan dengan sampah anorganik; setelah proses
terhadap prilaku masyarakat untuk memiliki pemilahan masyarakat dapat memilah ulang
kepedulian untuk menjaga lingkungan terbebas sampah yang masih bisa dimanfaatkan atau
dari sampah. masyarakat masih beranggapan dikelola secara mandiri, sampah organik dapat
bahwa membuang sampah sembarangan adalah diolah menjadi kompos yang berguna untuk
tindakan yang wajar dan tidak melanggar pupuk tanaman, sampah anorganik seperti
hukum, sehingga masih ada masyarakat yang plastik, kaleng, kertas dapat dimanfaatkan ulang
membuang sampah di sungai maupun ditempat- maupun dijual di bank sampah atau pihak-pihak
tempat umum. yang menjalankan usaha jual-beli sampah;
5. Kurangnya Tempat Pembuangan sampah-sampah yang tidak bisa dipergunakan
Sampah khususnya ditempat-tempat selanjutnya dikumpulkan ke tempat
umum. penampungan sampah sementara (TPS) sesuai
Kurangnya fasilitas berupa tempat dengan jadwal yang ditentukan. Pengelolaan
sampah di tempat umum juga merupakan salah sampah melalui masyarakat diharapkan dapat
satu faktor penyebab dari permasalahan sampah. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
Ketersediaan tempat pembuangan sampah di peduli terhadap lingkungan serta paham akan
tempat-tempat umum seperti di terminal, pasar, bahaya sampah bagi seluruh mahkluk hidup
taman kota masih sangat terbatas sehingga serta alam.
pengunjung memiliki kecenderungan untuk 2. Pemanfaatan Teknologi Dalam
membuang sampah sembarangan. Pengelolaan Sampah
C. Upaya Dalam Penanganan Sampah Kemajuan teknologi dapat dipergunakan
Keberadaan sampah yang semakin secara maksimal untuk mengelola sampah.
mengkhawatirkan memerlukan upaya Pengelolaan sampah melalui penggunaan
penanganan yang tepat agar sampah dapat teknologi tepat guna dapat berkontribusi dalam
teratasi tanpa menimbulkan efek negatif. peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah
Berikut ini upaya-upaya yang dapat dilakukan satu contoh pemanfaatan teknologi dalam
sebagai upaya dalam penanganan sampah: pengelolaan sampah dapat kita lihat dari
1. Sistem Pengelolaan Sampah Mandiri program TOSS (Tempat Olah Sampah
Berbasis Masyarakat Setempat) yang dilakukan oleh Pemerintah
Langkah pertama yang dapat dilakukan Daerah Kabupaten Klungkung. TOSS
dalam menangani sampah adalah dengan merupakan sistem pengolahan melalui proses
melibatkan masyarakat secara aktif dalam peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan
penanganan sampah. Masyarakat / rumah tangga gasifikasi. Sampah diolah menjadi briket dan
merupakan penyumbang sampah terbanyak di pelet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
bandingkan dengan sampah pasar, sampah untuk proses memasak dan energi listrik dengan
industri, sampah dari hotel, restoran dan mempergunakan mesin pengolah sampah.
pertanian. Pengelolaan sampah berbasis Program TOSS diharapkan mampu mengatasi
masyarakat merupakan pengelolaan sampah permasalahan sampah serta mampu menjadi
yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat
Masyarakat dilibatkan pada pengelolaan sampah Klungkung.
dengan tujuan agar mayarakat menyadari bahwa D. Kearifan Lokal Dalam Penanganan
permasalahan sampah merupakan tanggung Sampah
jawab seluruh lapisan masyarakat (Cecep Dani Bali sebagai pulau dengan beragam
Sucipto, 2012). Hal pertama yang harus budaya memiliki kearifan lokal yang dijadikan
dilakukan adalah menciptakan kesadaran dan panduan dalam menjalani kehidupan bagi
kepedulian masyarakat tentang pentingnya masyarakatnya. Salah satu bentuk kearifan lokal
menjaga lingkungan bersih dan sehat di mulai yang menjadi acuan bagi kehidupan masyarakat
dengan sampah. Masyarakat diikut sertakan Bali adalah Awig-awig. Awig-awig merupakan
secara aktif dalam pengelolaan sampah melalui aturan yang dibuat oleh desa pakraman/
sistem 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). masyarakat adat di Bali, baik yang tertulis
Masyarakat diharapkan lebih bijaksana dalam maupun tidak tertulis yang dipakai sebagai
pedoman/ patokan dalam bertingkah laku. petunjuk ditempat mana hal tersebut
Awig-awig merupakan salah satu bentuk hukum boleh dilakukan.
adat yang berdasarkan rasa keadilan dan
kepatutan hidup dalam masyarakat
bersangkutan. Awig-awig sebagai hukum adat E. Peran Stakeholder Dalam Mengatasi
berisi tentang perintah, larangan dan kebolehan Sampah
yang dilengkapi dengan sanksi bagi yang Permasalahan sampah bukanlah
masyarakat yang melanggar awig-awig tersebut. permasalahan perseorangan. Permasalahan
Hal- hal yang diatur dalam Awig-awig antara sampah merupakan tanggung jawab semua
lain pelaksanaan Tri Hita Karana yang terdiri komponen baik itu pemerintah, masyarakat,
dari Parahyangan (harmonisasi hubungan antara swasta maupun wisatawan. Peran, kepedulian
manusia dengan Tuhan), Pawongan serta tindakan nyata dari setiap komponen
(harmonisasi hubungan antara manusia dengan sangat penting dalam mengatasi permasalahan
manusia lainnya), dan Palemahan (harmonisasi ini.
hubungan antara manusia dengan 1. Pemerintah
lingkungannya). Pemerintah baik pusat dan daerah
Salah satu awig-awig yang mengatur memiliki tugas dan tanggung jawab vital dalam
tentang kesucian dan kebersihan air yang dapat mengatasi permasalahan sampah yang terjadi.
dijadikan sebagai acuan dalam mengendalikan Pemerintah memiliki wewenang dalam
sampah adalah awig-awig subak Tembuku menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah
pawos 28 yang berbunyi: yang baik dan berwawasan lingkungan. Peran
1. Tan dados mebacin ring telabah gede pemerintah sangat dibutuhkan dalam kegiatan
miwah telabah jelinjing (Tidak boleh menetapkan kebijakan, melaksanakan
membuang kotoran di sungai maupun di pengelolaan sampah yang dimulai dari
saluran air). perencanaan, pelaksanaan, memfasilitasi dan
2. Rikala anak istri kapiambeng sebel, mengembangkan kerja sama dalam pengelolaan
patut pisan tan dados mabersih ring sampah, menyelenggarakan koordinasi,
tembuku aya, taler tan dados mesahin pembinaan, dan pengawasan kinerja pemerintah
sehanan pengangge ring genah punika daerah dalam pengelolaan sampah; dan
(wanita yang sedang kotor kain/ menetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan
menstruasi, tidak boleh mandi maupun antardaerah dalam pengelolaan sampah,
mencuci pakaian yang dipakai disaluran memberikan insentif/ penghargaan kepada
air sawah). lembaga maupun perseorangan yang melakukan
3. Soang-soang pelinggih pengunggangan inovasi serta memberi contoh dan teladan dalam
carik patut kasuciang sareng sami, penanganan sampah.
lamakane tan patut melaksana leteh Selain peran diatas, pemerintah juga
miwah romon ring genah punika diharapkan untuk aktif mengedukasi masyarakat
(tempat-tempat suci yang berkaitan untuk lebih peduli terhadap kesehatan
dengan sawah harus disucikan dan tidak lingkungan serta lebih disiplin dalam membuang
boleh mengotori/mencemari tempat sampah. Pemerintah terutama ditingkat daerah
tersebut). sangat perlu untuk mensosialisikan tentang
4. Tan dados nganyudang wek-wekan dampak negatif dari membuang sampah
pengangge miwah barang-barang romon sembarangan terutama di daerah aliran sungai
ring telabahe (tidak boleh membuang (DAS). Sangat penting juga untuk mengedukasi
sobekan kain /sobekan pakaian maupun masyarakat tentang bagaimana mengelola
barang bekas lainnya ke sungai). sampah, dari memisahkan antara sampah
5. Sapasira ugi pacang ngemen sagu, kayu, organik dan an-organik, meminimalisir produksi
miwah ramuan siyosan, ring telabahe, sampah serta pengelolaan sampah yang tepat.
sang madruwe patut mapiorah ring Pemerintah memiliki wewenang untuk
prajuru Subak mangda mapituduh ring membuat peraturan- peraturan yang berkaitan
genah sane kadadosang (setiap orang dengan sampah, seperti yang sudah dilakukan
yang akan merendam pohon sagu / oleh pemerintah kota Denpasar dengan
enau, kayu dan bahan-bahan lainnya di membuat Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun
sungai, harus memberitahukan kepada 2015 Tentang Ketertiban Umum Kota Denpasar
pengurus subak untuk mendapatkan mengenai pembuang sampah sembarang yang
disertai dengan sanksi berupa denda dari 500 terlebih di daerah aliran sungai, memisahkan
ribu hingga 5 Juta Rupiah bagi masyarakat yang sampah organik dan an-organik, serta
melanggar. Peraturan ini harus di sosialisasikan menerapkan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).
agar masyarakat tahu tentang keberadaan dari Lingkungan yang bersih dan nyaman dapat pula
Perda ini serta tegas dalam memberikan sanksi diciptakan dengan melakukan kegiatan kerja
agar masyarakat menjadi lebih disiplin. Bakti/gotong royong dengan masyarakat di
2. Industri/Swasta sekitar tempat tinggal untuk membersihkan got
Industri/ swasta merupakan salah satu serta saluran air yang terdapat sampah sehingga
penghasil limbah baik itu limbah cair, padat air dapat mengalir dengan lancar. Selain
maupun gas. Untuk menciptakan lingkungan lingkungan bersih, dengan melakukan kerja
dan bersih terbebas dari sampah, peran swasta bakti akan dapat menciptakan kerukunan antar
ini sangatlah penting. Peran serta swasta dapat warga. Masyarakat juga dapat berpartisipasi
dilakukan dengan membuat penampungan dengan cara memberi saran, usul, pengaduan
limbah industri serta membuang limbah tersebut dan masukan dalam hal pengelolaan sampah dan
ditempat yang telah disediakan oleh pemerintah, menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan
peran berikutnya adalah meminimalisir sehat.
penggunaan plastik dan bahan-bahan an- 4. Wisatawan
organik, aktif melakukan kegiatan yang Wisatawan adalah mereka yang datang
berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan ke Bali untuk menikmati keindahan alam dan
melakukan program-program CSR (Corporate budaya Bali. Wisatawan dapat ikut
Social Responsibility) dengan menyediakan berpartisipasi dalam upaya penanggulangan
fasilitas kebersihan. sampah dan pelestarian lingkungan dengan cara:
3. Masyarakat membuang sampah ditempat yang telah di
Masyarakat merupakan kunci utama sediakan kemanapun wisatawan tersebut
dari permasalahan sampah. Sebagian besar dari berkunjung. Langkah lainnya adalah membeli
sampah berasal dari sampah rumah tangga. produk baik makanan dan minuman maupun
Sehebat apapun program yang dibuat oleh buah tangan dengan kemasan yang ramah
pemerintah untuk menanggulangi sampah akan lingkungan. Selain itu wisatawan dapat
sia-sia jika tidak ada peran serta dari menyumbangkan ide, wawasannya tentang cara
masyarakat. pengelolaan sampah sebagai bentuk kepedulian
Menurut Mujiburrahmad (2014) dalam terhadap lingkungan.
anonim, partisipasi masyarakat dalam proses V SIMPULAN & SARAN
pengelolaan sampah selain dapat mengurangi Sampah merupakan bagian yang tidak
beban lingkungan mengenai bahaya sampah dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
yang ada, juga dapat mendatangkan nilai Keberadaan sampah yang terus meningkat serta
keuntungan ekonomis bagi masyarakat apabila tidak pada tempatnya membawa berbagai
sampah dapat dirubah menjadi sesuatu yang permasalahan baik bagi lingkungan maupun
berguna dan bermanfaat seperti kerajinan atau kehidupan manusia. Sampah menjadi ancaman
barang seni, pupuk organik dan lain sebagainya. bagi sektor Pariwisata yang merupakan sektor
Peran masyarakat dalam pengendalian sampah yang dilakoni oleh masyarakat Bali. Sampah
tertuang/ diatur dalam pasal 34 Peraturan merupakan tanggung jawab dari semua pihak.
Menteri Dalam Negeri nomor 33 tahun 2010 Oleh karena itu peran aktif serta kesadaran dari
tentang pedoman pengelolaan sampah: semua pihak yaitu pemerintah, swasta,
a) menjaga kebersihan lingkungan; masyarakat, serta wisatawan perlu ditingkatkan
b) aktif dalam kegiatan pengurangan, untuk memerangi sampah guna menciptakan
pengumpulan, pemilahan, lingkungan yang bersih, indah dan sehat serta
pengangkutan, dan pengolahan sampah; pariwisata yang berkelanjutan.
dan DAFTAR PUSTAKA
c) pemberian saran, usul, pengaduan, Antara, Agregasi. 2018. Masalah Sampah di
pertimbangan, dan pendapat dalam Bali Jadi Sorotan Wisatawan.
upaya peningkatan pengelolaan sampah https://lifestyle.okezone.com/read/2018/
di wilayahnya. 04/11/406/1885115/masalah-sampah-di-
Menjaga kebersihan lingkungan dapat bali-jadi-sorotan-wisatawan. Diakses
dimulai dari lingkungan rumah tangga yaitu pada tanggal 10 maret
dengan tidak membuang sampah sembarangan, 2018