You are on page 1of 7

Yulida Zakiyana, Supriatno, Ana Medawati, Efek Ekstrak Etanol ...

Efek Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.)


pada Invasi Sel Kanker Lidah Manusia (SP-C1) in vitro

Effects of Ethanol Extracts of Leaves Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme


Lodd.) on Human Tongue Cancer Cell Invasion (SP-C1) in vitro
Yulida Zakiyana1, Supriatno2, Ana Medawati3
1
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, 2Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Gadjah Mada, 3Bagian Biomedik Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

The aim of study was to examine the anti invasion potency ethanolic extract of
Typhonium flagelliforme Lodd. leaves toward the growth inhibition of human oral tongue cancer
cell Supri’s Clone-1 (SP-C1). The design of this study was pure laboratory experimental research
with the sample of human oral tongue cancer cell (SP-C1). SP-C1 invasion was inhibitad by
ethanolic extract of Typhonium flagelliforme Lodd. leaves in some concentrations (0, 25, 50,
75, 100, 125 µg/ml). The samples were then incubated in 24 hours. As a control SP-C1 was
grown in Rosswell Park Memorial Institute 1640 (RPMI-1640). Boyden chamber kit were used
in the study. Result of the study showed that ethanolic extract of Typhonium flagelliforme Lodd.
leaves was markedly inhibit the invasion of SP-C1 cell. The concentration of 125 µg/ml was
found ethanolic extract of Typhonium flagelliforme Lodd. leaves has more to inhibit potency
the invasion of SP-C1 cell. The conclusion ethanolic extract of Typhonium flagelliforme Lodd.
leaves has significant invasion to inhibit potency the invasion of human oral tongue cancer cell
line (SP-C1).

Key words: invasion, the human oral tongue cancer cell, Typhonium flagelliforme Lodd. leaves,
Boyden chamber

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek ekstrak etanol daun tanaman keladi
tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.) terhadap invasi sel kanker lidah manusia (SP-C1).
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris murni terhadap sel kanker
lidah manusia (SP-C1) yang diberi perlakuan dengan ekstrak etanol daun tanaman keladi
tikus. Biakan sel SP-C1 diinkubasikan dengan ekstrak etanol daun keladi tikus dalam berbagai
konsentrasi (0, 25, 50, 75, 100, 125 µg/ml) selama 24 jam, sebagai kontrol negatif digunakan
biakan sel SP-C1 dalam Rosswell Park Memorial Institute 1640 (RPMI-1640). Alat ukur yang
digunakan untuk mengetahui aktivitas invasi sel SP-C1 setelah diberi perlakuan ekstrak etanol
daun tanaman keladi tikus menggunakan alat Boyden chamber. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan penurunan jumlah biakan sel SP-C1 secara signifikan terlihat pada perlakuan
dengan ekstrak etanol daun keladi tikus konsentrasi 125 µg/ml dibandingkan kontrol maupun
kelompok perlakuan. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus mempunyai pengaruh
signifikan dalam menghambat invasi sel SP-C1.

Kata kunci: invasi, kanker lidah manusia, daun keladi tikus, Boyden chamber

160
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 160 - 166, Juli 2010

Pendahuluan Lodd.).7 Kandungan kimia pada keladi tikus


diantaranya alkaloid, saponin, steroid,
Kanker merupakan proliferasi sel glikosida.8 Adanya kandungan saponin pada
abnormal, yang menghasilkan invasi ke tanaman keladi tikus membuktikan bahwa
jaringan normal di sekitarnya dan penyebaran saponin paling banyak ditemukan pada
ke organ jauh.1 Salah satu dari sepuluh lokasi daun-daunan dan dapat digunakan sebagai
tubuh yang paling sering terserang kanker di antikanker9. Hasil penelitian Mohan dkk.
dunia adalah rongga mulut. Kanker rongga Pada tahun 2008 juga menunjukkan ekstrak
mulut sering kali baru terdeteksi dalam daun tanaman keladi tikus memperlihatkan
stadium lanjut setelah timbul gejala klinis adanya kandungan senyawa aktif fenol.10
yang dirasakan penderita. Stadium lanjut Senyawa fenol merupakan golongan dari
dari kanker rongga mulut pada umumnya polifenol yang dapat berfungsi sebagai
menginvasi ke jaringan sekitar.2 antikanker.9
Lebih dari 90% kanker rongga mulut Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk
merupakan karsinoma sel skuamosa.3 mengkaji efek ekstrak etanol daun tanaman
Daerah yang mempunyai frekuensi tinggi keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.)
terhadap karsinoma sel skuamosa di rongga terhadap invasi sel kanker lidah manusia
mulut adalah lateral dan ventral lidah. Bagian (SP-C1).
2/3 posterior lidah dan dasar lidah jika sudah
terkena karsinoma sel skuamosa, maka Bahan dan Cara
prognosis menjadi memburuk karena sulit
mencapai daerah lesi dan lokasinya dekat Pembuatan ekstrak etanol daun
dengan organ vital. Tindakan yang tepat tanaman keladi tikus. Pertama daun
sangat diperlukan karena menurut data tanaman keladi tikus dikeringkan dalam
statistik 2/3 dari seluruh pasien karsinoma almari pengering pada suhu 45o C. Daun
sel skuamosa di rongga mulut meninggal.4 tanaman keladi tikus yang sudah kering
Tindakan perawatan pada penderita dijadikan serbuk dengan menggunakan
kanker rongga mulut dilakukan dengan blender sampai halus. Pembuatan ekstrak
pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan ini menggunakan cara maserasi, yaitu
kombinasi atau biasa disebut pengobatan dengan merendam 1000 mg bubuk simplisia
konvensional.4,5 Selain pengobatan daun tanaman keladi tikus dalam 1000 ml
konvensional, dapat dilakukan pengobatan etanol 70% selama 1 minggu. Selanjutnya
non konvensional dengan memanfaatkan dilakukan pemisahan zat aktif dan etanol
potensi alam. Melihat kenyataan yang ada, menggunakan vaccum evaporator. Zat aktif
pengobatan dengan cara non konvensional dibuat stok 1 gr/ml, selanjutnya diencerkan
lebih dipilih. Beberapa faktor yang melatar menjadi konsentrasi 0, 25, 50, 75, 100 dan
belakangi pengobatan non konvensional 125 µg/ml.
lebih dipilih, seperti takut atau trauma Persiapan biakan sel SP-C1. Sel SP-
dengan pengobatan konvensional terutama C1 dibiakkan dalam larutan RPMI-1640, FBS
pembedahan, kondisi sosial ekonomi yang 10% dan antibiotik (penisilin-streptomisin
tidak mendukung, tidak tahan terhadap 0,1%) dalam cawan petri dengan diameter
efek dari kemoterapi dan radioterapi.5,6 100 mm. Sel diinkubasi pada suhu 37o C
Meninjau uraian-uraian sebelumnya maka dengan kelembaban udara 95% dan CO2
perlu menemukan obat yang tepat untuk 5%.
mengobati penyakit karsinoma sel skuamosa Uji hambatan invasi sel skuamosa
pada lidah manusia. kanker lidah manusia. Aktivitas ekstrak
Pengobatan non konvensional etanol daun tanaman keladi tikus terhadap
dengan pemanfaatan potensi alam salah invasi sel skuamosa kanker lidah manusia
satunya dengan terapi tanaman obat. (SP-C1) dievaluasi menggunakan alat
Salah satu tanaman obat yang menarik Boyden chamber. Sel kanker yang tumbuh
diteliti sebagai pengobatan penyakit kanker dipanen menggunakan Tripsin-EDTA
adalah keladi tikus (Typhonium flagelliforme 0,25%. Membran polyvinyl-pyrrolidone

161
Yulida Zakiyana, Supriatno, Ana Medawati, Efek Ekstrak Etanol ...

(PVP) berpori 8 µm diinkubasi dalam gelatin dilakukan pada 4 bidang berbeda untuk
0,1 mg/ml selama 30 menit. Ruang bawah setiap sampel.
Boyden chamber diisi RPMI-1640, FBS
10% dan berbagai konsentrasi ekstrak Hasil
etanol daun tanaman keladi tikus (0, 25, 50,
75, 100 dan 125 µg/ml). Lapisi ruang bawah Data rerata jumlah dan standar deviasi
Boyden chamber menggunakan membran sel SP-C1 yang mengalami invasi setelah
PVP. Ruang atas Boyden chamber diisi perlakuan dengan menggunakan ekstrak
sel SP-C1. Setelah inkubasi selama 24 etanol daun keladi tikus dapat dilihat pada
jam, membran PVP diambil dan dicuci Tabel 1.
menggunakan aquades. Fiksasi membran Tabel 1 memperlihatkan rerata
PVP yang telah dicuci menggunakan jumlah invasi sel SP-C1 setelah perlakuan
alkohol 96% dan cuci kembali dengan dengan menggunakan ekstrak etanol daun
PBS. Selanjutnya dilakukan pewarnaan keladi tikus yang mengalami peningkatan
dengan merendam membran PVP dalam tidak bermakna pada konsentrasi 25 µg/
hematoxylin selama 24 jam. Cuci membran ml dengan rerata 27.75 ± 1.3. Hal tersebut
PVP setelah direndam dalam hematoxylin terjadi karena media pertumbuhan sel SP-
dengan menggunakan aquades sebanyak C1 lebih kuat berefek dibandingkan ekstrak
2x. Terakhir cuci membran PVP dengan etanol daun keladi tikus pada konsentrasi
PBS dan kemudian diusap pada kertas 25 µg/ml, sehingga invasi sel SP-C1 masih
saring yang telah ditetesi dengan aquades. terlihat lebih kuat. Konsentrasi selanjutnya
Invasi sel kanker pada membran PVP sudah menurun dengan meningkatnya konsentrasi
dapat dihitung di bawah mikroskop cahaya
ekstrak etanol daun keladi tikus.
dengan pembesaran 100x. Pengukuran

Tabel 1. Rerata Jumlah dan Standar Deviasi Sel SP-C1 yang Mengalami Invasi pada
Membran Polyvinyl-Pyrrolidone (PVP).

Konsentrasi ekstrak Rerata jumlah invasi Standar deviasi


0 µg/ml 25,25 1,7
25 µg/ml 27,75 1,3
50 µg/ml 24,50 1,3
75 µg/ml 23,00 1,8
100 µg/ml 19,50 2,1
125 µg/ml 15,00 2,2

**
Rerata jumlah invasi sel SP-C1

50 **
*
*
* *
40

30

20
Konsentrasi ekstrak etanol daun Keladi tikus(mg/ml)
10 Sel SP-C1

0
0 25 50 75 100 125

Gambar 1. Grafik Rerata Jumlah Invasi Sel SP-C1 setelah Perlakuan dengan Ekstrak Etanol Daun
Keladi Tikus Konsentrasi 25, 50, 75, 100, dan 125 µg/ml Selama Inkubasi 24 jam.

162
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 160 - 166, Juli 2010

Konsentrasi ekstrak etanol daun keladi data terdistribusi normal atau tidak.
tikus pada Tabel 1 yang menunjukkan hasil Selanjutnya dilakukan uji Analisis Varian
paling efektif dalam menghambat invasi (ANAVA) satu jalur dan uji LSD dengan nilai
sel SP-C1 adalah 125 µg/ml dengan rerata signifikansi p<0,05.
jumlah invasi sel SP-C1 15.00 ± 2.2. Hasil Pada Tabel 2 terlihat angka signifikansi
penelitian lebih jelasnya dapat di lihat pada Shapiro-Wilk p>0,05, maka data tersebut
Gambar 1. dikatakan terdistribusi normal. Langkah
Invasi sel SP-C1 pada gambar 5 selanjutnya adalah melakukan uji varians
diketahui mulai mengalami penurunan dari data.
konsentrasi 50 µg/ml sampai konsentrasi Pada Tabel 3 terlihat angka signifikansi
tertinggi (125 µg/ml). Perbedaan paling 0,864 (p>0,05), maka data tersebut dikatakan
bermakna terdapat pada konsentrasi 125 mempunyai varians sama, sehingga untuk
µg/ml dengan rerata jumlah invasi sel SP- menilai tingkat signifikansi invasi sel SP-C1
C1 15,00. Rerata jumlah invasi sel SP-C1 dilakukan uji parametrik ANAVA (Analisis
paling banyak adalah 27,75 pada sel SP-C1 Varian) satu jalur.
yang diberi perlakuan menggunakan ekstrak Hasil uji ANAVA satu jalur pada Tabel
etanol daun keladi tikus dengan konsentrasi 4 menunjukkan nilai signifikansi 0,000
25 µg/ml. (p<0,05), maka dapat diambil kesimpulan
Analisis statistik hasil penelitian daya bahwa terdapat perbedaan yang sangat
hambat ekstrak etanol daun keladi tikus bermakna dari jumlah sel SP-C1 yang
terhadap invasi sel kanker lidah manusia mengalami invasi setelah diberi berbagai
(SP-C1) dilakukan dengan menggunakan uji konsentrasi ekstrak etanol daun keladi
normalitas Shapiro-Wilk untuk mengetahui tikus.

Tabel 2. Uji Normalitas Data

Konsentrasi Ekstrak Shapiro-Wilk


Statistic df Sig.
0 µg/ml 0,971 4 0,850
25 µg/ml 0,895 4 0,406
50 µg/ml 0,993 4 0,972
75 µg/ml 0,950 4 0,714
100 µg/ml 0,998 4 0,995
125 µg/ml 0,927 4 0,577

Tabel 3. Uji Homogenitas Varians

Levene Statistic df1 Df2 Sig.


0,368 5 18 0,864

Tabel 4. Hasil Uji ANAVA Satu Jalur

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Between Groups 418,500 5 83,700 27,146 0,000
Within Groups 55,500 18 3,083
Total 474,000 23

163
Yulida Zakiyana, Supriatno, Ana Medawati, Efek Ekstrak Etanol ...

Tabel 5. Uji LSD

Kelompok 0 25 µg/ml 50 µg/ml 75 µg/ml 100 µg/ml 125 µg/ml


konsentrasi µg/ml
0 µg/ml ------ 0,059 0,553 0,087 0,000(*) 0,000(*)
25 µg/ml 0,059 ------ 0,017(*) 0,001(*) 0,000(*) 0,000(*)
50 µg/ml 0,553 0,017(*) ------ 0,243 0,001(*) 0,000(*)
75 µg/ml 0,087 0,001(*) 0,243 ------ 0,011(*) 0,000(*)
100 µg/ml 0,000(*) 0,000(*) 0,001(*) 0,011(*) ------ 0,002(*)
125 µg/ml 0,000(*) 0,000(*) 0,000(*) 0,000(*) 0,002(*) ------

Keterangan : * perbedaan rerata signifikansi pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil dari uji LSD pada Tabel 5 mekanisme alamiah tubuh, sehingga
memperlihatkan adanya tanda (*) dibelakang memperkuat daya tahan tubuh untuk
angka berarti terdapat perbedaan rata-rata menghambat pertumbuhan sel kanker. 7
antara masing-masing konsentrasi ekstrak Penelitian lain tentang ekstrak daun
etanol daun keladi tikus, jika nilai signifikansi tanaman keladi tikus oleh Mohan dkk. pada
menunjukkan p<0,05. tahun 2008 menyatakan bahwa seyawa
aktif pada daun tanaman tersebut terbukti
Diskusi efektif sebagai antioksidan.10 Antioksidan
merupakan zat dengan kemampuan
mematikan secara langsung sel-sel
Tanaman keladi tikus adalah tanaman
kanker.7
sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm,
Hasil penelitian hambatan invasi sel
termasuk tumbuhan semak, menyukai
kanker lidah manusia (SP-C1) menggunakan
tempat lembab yang tak terkena sinar
ekstrak etanol daun keladi tikus in vitro
matahari langsung. Tanaman keladi tikus
menunjukkan rerata jumlah invasi sel SP-
ini berbatang basah, biasanya tumbuh di
C1 mengalami peningkatan tidak bermakna
tempat terbuka pada ketinggian 1000 meter
pada konsentrasi 25 µg/ml dengan rata-rata
di atas permukaan laut. Bentuk daun dari
jumlah invasi sel SP-C1 27,75 ± 1,3. Hal
tanaman keladi tikus bulat dengan ujung
tersebut terjadi karena media pertumbuhan
runcing berbentuk jantung, berwarna hijau
sel SP-C1 lebih kuat berefek dibandingkan
segar. Umbi tanaman keladi tikus berbentuk
konsentrasi ekstrak etanol daun keladi
bulat rata sebesar buah pala. Habitat hidup
tikus 25 µg/ml, sehingga invasi sel SP-C1
dari tanaman keladi tikus di Malaysia, Korea
masih terlihat lebih kuat. Penurunan rerata
bagian selatan, dan Indonesia. Di Indonesia
jumlah invasi sel SP-C1 mulai terlihat pada
penyebaran tanaman keladi tikus terdapat di
konsentrasi ekstrak etanol daun keladi tikus
sepanjang pulau Jawa, sebagian Kalimantan
dari 50 µg/ml sampai konsentrasi tertinggi
dan Sumatra dan Papua.11
(125 µg/ml). Penelitian ini sejalan dengan
Berdasarkan laporan dari lembaga
laporan Choon et al. Pada tahun 2008 yang
penelitian di Malaysia membuktikan bahwa
membuktikan bahwa konsentrasi tertinggi
sari tanaman keladi tikus dapat menghambat
(100 µg/ml) dari ekstrak tanaman Typhonium
pertumbuhan sel kanker, menghancurkan
flagelliforme Lodd. mempunyai kemampuan
sel kanker dan menghilangkan efek buruk
dalam menghambat pertumbuhan sel kanker
kemoterapi.5 Bagian dari tanaman keladi
paru-paru manusia (NCL-H23) >85%.12
tikus yang paling banyak digunakan sebagai
Mohan dkk. juga melaporkan kemampuan
obat antikanker adalah daun, batang, dan
ekstrak daun Typhonium flagelliforme Lodd.
umbi. Senyawa aktif yang terkandung dalam
sebagai antikanker sel darah manusia (sel
tanaman keladi tikus mampu memacu

164
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 160 - 166, Juli 2010

T4-lymphoblastoid) dengan konsentrasi yang menembus barier membrana basalis dan


paling berpotensi adalah 10,8 dan 5,8 µg/ menyebar melalui jaringan ikat subepitel
ml.13 Sesuai data hasil perhitungan statistik di bawahnya dengan dibantu oleh enzim
dari penelitian hambatan invasi sel SP-C1 matrix metalloproteinase (MMP). Terjadinya
menggunakan ekstrak etanol daun keladi pengulangan pengikatan dan lisis matriks
tikus yang paling efektif adalah konsentrasi ekstraseluler mengakibatkan sel kanker di
125 µg/ml dengan rata-rata jumlah invasi rongga mulut dapat berpenetrasi lebih jauh
sel SP-C1 15,00 ± 2,2. Hasil penelitian ini ke jaringan ekstraseluler sekitarnya.2
yang diperoleh dengan perhitungan statistik Hasil penelitian ini menyatakan
menggunakan Analisis Varian (ANAVA) satu bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus
jalur menunjukkan adanya perbedaan yang mempunyai efek farmakologis antikanker
sangat bermakna antara konsentrasi 25, 50, terhadap invasi sel SP-C1 yang dapat
75, 100, dan 125 µg/ml dengan p=0,000. digunakan sebagai alternatif pengobatan.
Invasi sel kanker di rongga mulut Hasil penelitian ini juga telah menjawab
merupakan suatu proses pertumbuhan hipotesis yang dikemukakan di tinjauan
yang kompleks, yang melibatkan interaksi pustaka, yaitu ekstrak etanol daun tanaman
spesifik antara sel kanker dengan matriks keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.)
ekstraseluler.2 Matriks ekstraseluler dapat menghambat invasi sel kanker lidah
merupakan penghalang utama bagi invasi manusia (SP-C1).
sel kanker. Invasi sel kanker dengan
mencerna dan berinteraksi dengan matriks Kesimpulan
ekstraseluler untuk menembus membrana
basalis. Matriks ekstraseluler terdiri dari
Daya hambat ekstrak etanol daun
kolagen, proteoglikan dan glikoprotein
keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.)
seperti laminin, fibronektin dan elastin.
terhadap invasi sel SP-C1 menunjukkan :
Sebelum sel kanker melepaskan diri dari
Ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhonium
matriks ekstraseluler, protein adhesi dari
flagelliforme Lodd.) mempunyai kemampuan
matriks ekstraseluler akan didegradasi
menghambat invasi sel kanker lidah manusia
terlebih dahulu oleh enzim protease.14
(SP-C1) dengan konsentrasi yang paling
Faktor penting dalam pertahanan
berpotensi adalah 125 µg/ml.
terhadap daya invasi dari sel kanker di rongga
mulut adalah keutuhan membrana basalis.
Mekanisme penetrasi awal dari invasi kanker Saran
rongga mulut melalui membrana basalis
terjadi dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah Penelitian ini dilakukan secara in
pengikatan dengan matriks ekstraseluler. vitro, sehingga diperlukan penelitian lebih
Ikatan awal sel kanker di rongga mulut lanjut dengan memperhatikan beberapa hal
dengan matriks ekstraseluler melibatkan sebagai berikut :
integrin dan komponen matriks jaringan 1. Perlu adanya penelitian sifat antikanker
seperti fibronektin, laminin, proteoglikan, ekstrak etanol daun keladi tikus terhadap
dan kolagen yang bertindak sebagai sel SP-C1 secara in vivo pada hewan
barier. Tahap kedua terjadi kerusakan coba sebelum digunakan sebagai obat
matriks ekstraseluler dan dilanjutkan berstandar pada manusia.
sekresi enzim matrix metalloproteinase 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
(MMP) oleh sel kanker rongga mulut yang untuk menentukan senyawa aktif yang
merusak komponen matriks jaringan. Tahap berfungsi sebagai antikanker pada
ketiga adalah pergerakan melalui jaringan ekstrak etanol daun keladi tikus.
interstisial. Begitu sel kanker terlepas dari 3. Penelitian lebih lanjut mengenai
matriks ekstraseluler, sel kanker menembus pengaruh ekstrak etanol daun keladi
sistem sirkulasi darah dan limfatik dengan tikus terhadap sel kanker rongga mulut
menembus membrana basalis terlebih di tempat lainnya.
dahulu. Sel kanker di rongga mulut

165
Yulida Zakiyana, Supriatno, Ana Medawati, Efek Ekstrak Etanol ...

Daftar Pustaka 9. Daris, A. 2008. Fitokimia Mencegah


Penyakit Degeneratif (Versi elektronik).
1. Rose, L.F., & Kaye., D. 1997. Buku Ajar Majalah Medisina, 2 (4).
Penyakit Dalam untuk Kedokteran Gigi 10. Mohan, S., Abdul, A.B., Wahab, S.I.A., Al-
(W. Kusuma, penerjemah). Jilid 1. Edisi Zubairi, A.S., Elhassan, M.M., & Yousif,
2. Jakarta: Binarupa Aksara. h. 503, 511- M. 2008. Investigations of Antioxidant
512. (Buku asli diterbitkan 1996). and Antibacterial Activities of Typhonium
2. Sudiono, J. (2008). Pemeriksaan flagelliforme (Lodd.) Blume Leaves.
Patologi Untuk Diagnosis Neoplasma Research Journal of Pharmacology, 2
Mulut. Cet. 1. Jakarta: EGC. h. vi, 1, 10- (4), pp. 47-51.
14, 32-38. 11. Harfia, M. 2006. Uji Aktivitas Ekstrak
3. Scully, C. 2004. Oral and Maxillofacial Etanol 50% Umbi Keladi Tikus
Medicine, The Basis of Diagnosis and (Typhonium flagelliforme (Lood.) Bl)
Treatment. Edinburgh: Elsevier Limited. terhadap Sel Kanker Payudara (MCF-7
pp. 231. Cell line) secara in vitro. Puslitbang
4. Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Biomedis dan Farmasi. Badan Litbang
Wardhani, W.I., & Setiowulan, W. 1999. Kesehatan.
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Edisi 12. Choon, S.L., Rosemal., H.M.H. Nair, N.K.
3. Cet. 1. Jakarta: Media Aesculapius. h. Majid, M.I.A. Mansor, S.M. & Navaratnam,
172-173. V. 2008. Typhonium flagelliforme
5. Mangan, Y. 2005. Cara Bijak Inhibits Cancer Cell Growth in vitro and
Menaklukkan Kanker. Cet. 1. Jakarta: Induces Apoptosis: An Evaluation by the
Agro Media Pustaka. h. iii & 58-59. Bioactivity Guided Approach. Journal of
6. Sonis, S.T., Fazio, R.C., & Fang, L. Ethnopharmacology, 118, pp.14-20.
Shu-Tung. 2003. Oral Medicine Secret. 13. Mohan, S., Bustamam, A., Ibrahim,
Philadelphia: Hanley & Belfus, Inc. pp. S., Al-Zubairi, A.S., & Aspollah,
228-229. M. 2008. Anticancerous Effect of
7. Mardiana, L. 2008. Kanker Pada Wanita: Typhonium flagelliforme on Human
Pencegahan dan Pengobatan Dengan T4-Lymphoblastoid Cell Line CEM-ss.
Tanaman Obat. Cet. 6. Jakarta: Penebar Research Journal of Pharmacology, 3,
Swadaya. h. vi, 5 & 55-56. pp 449-456.
8. Syahid, S.F., & Kristina, N.N. 2007. 14.Aziz, M.F., Andrijono., & Saifuddin, A.B.
Induksi dan Regenerasi Kalus Keladi 2006. Onkologi Ginekologi. Edisi 1.
Tikus (Typhonium flagelliforme. Lodd.) Cet. 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Secara in vitro. Jurnal Littri, 13(4), h. Sarwono Prawirohardjo. h. 64-72.
142-146.

166

You might also like