You are on page 1of 5

Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.

2 Agustus-Januari 2014: 20-27

Hubungan Konsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Karies Gigi Pada


Anak Prasekolah Di TK B RA Muslimat PSM Tegalrejodesa Semen
Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan

(Sumini, Bibi Amikasari, Devi Nurhayati)

ABSTRAK

Sweet foods is a simple carbohydrate because it is soluble in water and is directly


absorbed by the body to convert into energy. The problem is almost entirely obtained in
10 children experience dental caries. From the preliminary study on 12 March 2014
obtained 7 children rarely eat sweet foods, caries gigidan 4 children 3 children not
experienced by charismatic teeth RA Moslem children in the village of Cement District of
PSM Tegalrejo Nguntoronadi Magetan. This study aims to determine the relationship of
sweet food consumption with incidence of dental caries in preschool children in RA
Moslem village of Cement District of PSM Tegalrejo Nguntoronadi Magetan.
The study was conducted in March to Mei.Metode used in this study are
correlational and cross-sectional survey design to use. The population of this study are all
children in the RA's Women PSM Tegalrejo, Cement Village, District, Nguntoronadi,
Ponorogo by 33 Children with saturated sampling techniques. Methods of data collection
using questionnaire and caries examination. Then the data were analyzed with the aid of
computerized using statistical test ChiSquare.
The results showed almost 26 respondents seluruhya consumption of sweet foods
(78.8%) who frequently consume sweet foods. And almost all of 30 respondents (90.9%)
had caries g Based on the results of data analysis using Chi-Square test statistic obtained
correlation coefficient 0.609 with significance level of 0.000. Because p-value = 0.000
<0.05, it can be concluded that Ho is rejected which means that there is a relationship
with the consumption of sweet foods incidence of dental caries in preschool children in
the RA's Women Psm Tegalrejo Cement Village Subdistrict Nguntoronadi Magetan.
The conclusion of this research is almost entirely children experience dental
caries, and how to prevent it is diligent in cleaning your child's teeth every day ie morning
and evening before bed, do counseling to parents on how to prevent dental caries, consult
and perform routine checks to the dentist.
Keywords:FoodConsumptionSweet,DentalCaries
adil. Indonesia sehat yang telah
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan
PENDAHULUAN mempunyai visi yang sangat ideal yakni
Pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia yang penduduknya
bertujuan meningkatkan kesehatan dan hidup
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sehingga dalam lingkungan yang sehat.
terciptanya masyarakat, bangsa dan Pembangunan di bidang kesehatan gigi
negara Indonesia yang hidup dengan merupakan bagian integral dari
perilaku dan lingkungan sehat, serta pembangunan kesehatan nasional, artinya
memiliki kemampuan untuk menjangkau didalam pembangunan kesehatan gigi
pelayanan kesehatan yang bermutu secara tidak boleh diabaikan.Pembangunan
20
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 20-27

kesehatan diselenggarakan dengan Makanan manis adalah Menu


memberikan prioritas kepada upaya manis salah satunya. Makna menu
peningkatan kesehatan, pencegahan manis bisa berarti dua, manis berasal
penyakit dengan tidak mengabaikan dari gula asli, dan manis dari
upaya penyembuhan dan pemulihan gula buatan (sweetener).
kesehatan, termasuk pada anak usia Dua-duanya bila dikonsumsi
sekolah dasar agar tercapai derajat berlebihan tidak menyehatkan. Anak
kesehatan secara optimal (Depkes RI, cenderung menyukai makanan manis.
2000). Tapi demi kesehatan, sebaiknya jenis
Menurut Zelvya (2003) dalam Uji menu yang serba manis perlu dibatasi.
Kawuryan (2008) penyakit gigi dan mulut Karena menu serba manis yang
yang paling banyak terjadi adalah karies berlebihan dapat mengakibatkan
gigi. Kerusakan pada gigi dapat kegemukan dan bisa berdampak terhadap
mempengaruhi kesehatan anggota tubuh kesehatan gigi ( www. Sahabat nestle ).
lainnya, sehingga akan mengganggu Makanan dengan pemanis buatan
aktivitas sehari-hari. Gejala awal suatu menipu tubuh dengan cara yang bisa
penyakit seringkali tidak diperhatikan meruntuhkan kebiasaan makanan yang
atau dianggap tidak terlalu penting. baik. Makanan manis berpotensi melatih
Kecenderungan ini juga terjadi pada anak untuk mengembangkan selera
penyakit gigi termasuk penyakit karies makanan manis dan makan secara
gigi. Karies gigi ini adalah penyakit berlebihan. Lebih baik untuk
infeksi yang telah dikenal sejak dulu. mengandalkan makanan dengan pemanis
Penyakit ini merusak struktur gigi dan alami, seperti buah dan bumbu manis,
menyebabkan gigi berlubang. Bahkan seperti kayu manis dan vanila, dan hanya
dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, menawarkan makanan serta minuman
infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bergula sebagai jajanan sesekali
kematian. (Walker,2006 : 171).
Karies gigi ini banyak terjadi Sebagian besar anak-anak balita
pada anak-anak karena anak-anak mengalami karies gigi . hal ini
cenderung lebih menyukai makanan diakibatkan terutama adanya komponen
manis-manis yang bisa menyebabkan karbohidrat dalam susunan makanan
terjadinya karies gigi. Mulut bukan merupakan faktor utama untuk timbulnya
sekedar untuk pintu masuknya makanan gigi berlubang. Karbohidrat yang lengket
dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dan dapat melekat pada permukaan gigi
dari itu dan tidak banyak orang bersifat lebih kariogenik dibanding
mengetahui. Mulut merupakan bagian dengan gula yang dilarutkan dalam air.
yang penting dari tubuh kita dan dapat Gula murni (refined sugars) yang diolah
dikatakan bahwa mulut adalah cermin menjadi lebih kariogenik di antara
dari kesehatan gigi karena banyak berbagai jenis karbohidrat tersebut.
penyakit umum mempunyai gejala-gejala Kariogenisitas karbohidrat bevariasi
yang dapat dilihat dalam mulut. Pada menurut frekuensi makan, bentuk fisik,
umumnya keadaan kebersihan mulut anak komponen kimia, cara masuk dan adanya
lebih buruk dan anak lebih banyak makan zat makanan lain. Karena sintesa
makanan dan minuman yang polisakararida ekstrasel dari sukrosa lebih
menyebabkan karies dibanding orang tepat dari pada glukosa, fruktosa, dan
dewasa. Anak-anak umumnya senang laktosa, maka sukrosa bersifat paling
gula-gula, apabila anak terlalu banyak kariogenik dan karena paling banyak di
makan gula-gula dan jarang konsumsi, maka dianggap sebagai etiologi
membersihkannya, maka gigi-giginya utama penyebab karies gigi obesitas
banyak yang mengalami karies (Mansjoer, 2000: 151).Sewaktu asam
(Machfoedz dan Zein, 2005). menekan pH plak di bawah PH5,5 terjadi

21
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 20-27

demineralisasi email, dan hal ini mengandung gula. Karies yang terjadi
umumnya di anggap sebagai tahap awal pada gigi sulung memang tidak
dalam proses terjadinya karies gigi, berbahaya , namun kejadian ini biasanya
Makin sering keadaan asam di bawah pH berlanjut sampai anak memasuki usia
5,5 terjadi dalam plak , makin cepat karies remaja, bahkan sampai dewasa. Gigi
terbentuk dan berkembang , hubungan ini yang berlubang akan menyerang gigi
telah diperlihatkan dalam berbagai permanen sebelum gigi tersebut berhasil
penelitian(Andlaw,2012: 37). Di menembus gusi (Arisman, 2004:56).
perkirakan bahwa 90 % dari anak- anak Berdasarkan studi pendahuluan
usia sekolah di seluruh dunia dan yang dilakukan oleh peneliti di RA
sebagian besar orang dewasa pernah Muslimat PSM Tegalrejo, diketahui 33
menderita karies. Prevelensi karies siswa hanya 8 siswa yang memiliki gigi
tertinggi terdapat di asia dan amerika bersih dan sehat, artinya sebesar 75,76%
latin. Prevelensi terendah terdapat di mengalami gigi berlubang (karies).
afrika. Di amerika serikat ,karies gigi Berdasarkan wawancara sementara,
merupakan penyakit kronis anak- anak terhadap 10 ibu dan siswa tersebut yang
yang sering terjadi dan tingkatannya 5 memiliki anak usia 4-6 tahun di dapatkan
kali lebih tinggi dari asma. Karies 8 anak menyukai makanan manis dan 2
merupakan penyebab patologi primer anak tidak menyukai makanan manis.
Dari 8 anak yang menyukai makanan
atas penanggalan gigi pada anak- anak
manis 7 anak mengalami karies gigi dan 1
antara 29 % hingga 59% orang dewasa
anak tidak karies gigi. Dari data tersebut
dengan usia lebih dari lima puluh tahun
artinya 80% sebagian besar banyak anak
mengalami karies. Jumlah kasus karies yang menyukai makanan manis, dan 20%
menurun di berbagai negara berkembang, tidak menyukai makanan manis.karena
karena adanya peningkatan kesadaran atas waktu mereka lebih banyak di sekolah
kesehatan gigi dan tindakan pencegahan sehingga untuk mengkonsumsi jajanan
dengan terapi florida (Irma, 2013:21). manis lebih banyak. Dampak dari karies
Anak balita merupakan gigi di RA muslimat PSM Tegalrejo
kelompok masyarakat yang jumlahnya adalah sakit gigi yang mengganggu proses
cukup besar dan memiliki pravalensi pengunyahan saat makan sehingga pola
karies gigi yang cukup tinggi, survei makan anak terganggu, menyebabkan
departemen kesehatan republik indonesia nafsu makan berkurang dan anak tidak
yang dilakukan pada pelita lll dan lV masuk sekolah.
menunjukkan bahswa prevelensi Dampak yang terjadi bila sejak awal
pendududuk indonesia yang menderita sudah mengalami karies adalah selain
karies gigi sebesar 80 % dan 90 % di fungsi gigi sebagai pengunyah yang
antarannyaa adalah anak- anak (Hidayat, terganggu,rewel, gusi bengkak anak juga
2009). Berdasarkan required treatment akan mengalami gangguan dalam
index ( RTI) di Propinsi Jawa Timur
menjalankan aktifitasnya sehari – hari,
menunjukkan bahwa prevalensi anak usia
sehingga anak tidak mau makan dan
1-12 tahun yang menderita karies aktif
akibatnya yang lebih parah bisa terjadi
66,7 % sedangkan yang bebas karies 33,3
% (Martapura,2012). malnutrisi, anak tidak dapat belajar karena
Penyebab dari karies gigi meliputi kurang berkonsentrasi sehingga akan
makanan yang merusak gigi (makanan mempengaruhi kecerdasan. akibat lain
melekat, misalnya permen, coklat, dari kerusakan gigi pada anak adalah
dodol). Anak belum mampu memelihara penyebaran toksin atau bakteri pada mulut
kebersihan gigi, biasa mengemut/ melalui aliran darah, saluran pernafasan,
menahan makanan di mulut (Santoso saluran pencernaan apalagi bila anak
dkk, 2004) . Lubang gigi sering terjadi menderita manultrisi, hal tersebut akan
pada anak, karena terlalu sering makan menyebabkan daya tahan tubuh anak
cemilan yang lengket dan banyak menurun dan anak akan mudah terkena
22
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 20-27

penyakit. Bila gigi sulung sudah Hubungan konsumsi makanan


berlubang dan rusak maka dapat manis dengan kejadian karies
diramalkan gigi dewasanya tidak akan gigi pada anak prasekolah di TK
sehat nantinya (Martapura, 2012). B RA Muslimat PSM
Tegalrejodesa Semen Kecamatan
TINJAUAN PUSTAKA Nguntoronadi Kabupaten
1) Konsep Dasar Konsumsi Makanan Magetan. Jurnal Delima
manis Harapan, 2014, 1.1: 20-27
a) Pengertian
Makanan manis/ gula
adalah pemanis yang tidak dapat
dipisahkan dari makanan yang kita
konsumsi. Ia ada dalam setiap
makanan dan minuman, baik
pada buah, minuman rendah
gula, maupun saus. Ketika
mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat,
seperti gula atau zat tepung,
maka tubuh langsung
mengubahnya menjadi glukosa.
Gula juga dapat menyebabkan
masalah gigi. Residu gula di gigi
yang tidak disikat dengan benar
mendorong perkembangbiakan
bakteri alami yang menghasilkan
asam. Akibatnya, gigi menjadi
mudah berlubang (Darwin,2013:17-
38). b) Tingkatan karies pada gigi
2) Konsep Dasar Karies Gigi Menurut Susanto ( 2007)
a) Pengertian tingkatan karies pada gigi ada
Karies merupakan suatu empat yaitu : 1) Karies pada
jaringan keras gigi ( email, dentin, lapisan email Karies ini baru
dansementum) yang bersifat mencapai daerah email atau
kronik progesif dan di sebabkan daerah terluar dari lapisan gigi.
aktifitas jasad renik dalam Pada karies ini penderita belum
karbohidrat yang dapat di ragikan merasakan sakit, ngilu dan rasa
ditandai dengan demineralilasi apapun sebagai akibat dari lubang
jaringan keras dan diikuti ini, namun ada yang peka,
Kerusakan zat organiknya sehingga kadang- kadang merasa
(Mansjoer, 2000 : 151) ngilu bila kena dingin ( post line,
Karies gigi adalah 2011 ). 2) Karies pada dentin
kerusakan jaringan keras gigi yang Jika kerusakan telah mencapai dentin,
disebabkan oleh asam yang ada biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu
dalam karbohidrat melalui setelah makan atau minum manis, asam,
perantara mikroorganisme panas atau dingin.
yang ada dalam saliva. (Irma, ( post line , 2011)
2013: 18). 3) Karies pada pulpa
Apabila seseorang mengeluh rasa sakit
bukan hanya setelah makan saja, berarti
SUMINI, Sumini; AMIKASARI, kerusakan gigi sudah mulai mencapai
Bibi; NURHAYATI, Devi.
pulpa. Kerusakan pulpa yang akut akan
23
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 20-27

terjadi apabila keluhan sakit terjadi terus


menerus yang akhirnya mengganggu
aktivitas sehari- hari. (post line, 2011).
4) Karies pada akar gigi dan kuman
menembus sampai ke daerah gusi.

24

You might also like