You are on page 1of 9

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No.

4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

UJI EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR


(Jatropha curcas L.) TERHADAP Streptococcus mutans

Franky George Tiwa1), Heriyannis Homenta1), Bernat S. P. Hutagalung1)


1)
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran

ABSTRACT

Dental caries is one of the most prevalent oral health problems in Indonesia. The main
bacterial cause of dental caries is Streptococcus mutans. Jarak Pagar leaves sap (Jatropha curcas L.)
used as traditional medicine in Minahasa. Jarak Pagar leaves sap (Jatropha curcas L.) consisted of
active compounds that function as an antibacterial. They are saponins, flavonoids, alkaloids and tanins.
The aim of this study to determine the antibacterial effects of Jarak Pagar leaves sap (Jatropha curcas L.)
against Streptococcus mutans bacteria. This experimental study used post test only control group design.
The Jarak Pagar leaves sap (Jatropha curcas L.) were taken from Manado City. Streptococcus mutans
bacteria taken from a pure stock Microbiology Laboratories, Faculty of Medical Sam Ratulangi
University Manado. The result showed the average diameter of inhibition zone of Jarak Pagar leaves sap
(Jatropha curcas L.) against Streptococcus mutans bacteria was 19 mm and smaller than the averge
diameter of inhibition zone of antibiotic erythromycin. This study concluded that Jarak Pagar leaves sap
(Jatropa curcas L) has an antibacterial effect against Streptococcus mutans bacteria.

Key words: Jarak Pagar leaves sap (Jatropha curcas L.), Streptococcus mutans

ABSTRAK

Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling menonjol di
Indonesia. Bakteri utama penyebab karies gigi adalah bakteri Streptococcus mutans. Tanaman Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) sering digunakan dalam pengobatan tradisional di daerah Minahasa. Getah Daun
Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) mengandung senyawa aktif yang berfungsi sebagai antibakteri yaitu,
saponin, flavonoid, alkaloid dan tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antibakteri Getah
Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental laboratorik, menggunakan rancangan eksperimental murni (true experimental
design) dengan rancangan penelitian post test only control group design. Getah Daun Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) diambil dari Kota Manado. Bakteri Streptococcus mutans diambil dari stok bakteri
murni Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata diameter zona hambat Getah Daun Jarak Pagar (Jatropha
curcas L.) terhadap bakteri Streptococcus mutans sebesar 19 mm dan lebih kecil dibandingkan dengan
rata-rata diameter zona hambat antibiotik eritromisin. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Getah
Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.

Kata kunci: Getah Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.), Streptococcus mutans

192
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN

Gigi berlubang atau karies merupakan untuk mengobati berbagai penyakit. Biji
salah satu penyakit rongga mulut dengan jarak pagar digunakan sebagai pencuci
frekuensi paling banyak di dunia yang perut, daunya digunakan sebagai obat
menyerang anak-anak maupun orang dewasa malaria dan pembeku atau penstabil darah.
(Kirch, 2008). Karies adalah proses Daun, biji dan kulit batang dapat direbus
penghancuran dan pelunakan email maupun sebagai anti peradangan juga obat rematik
dentin. Proses tersebut berlangsung sampai luar (Ganesha, 2008).
jaringan di bawahnya, dan ini merupakan Getah tanaman jarak pagar digunakan
awal pembentukan lubang pada gigi (Baum, masyarakat untuk mengobati pulpitis akut
2012). pada gigi dengan meneteskan getah tanaman
Karies disebabkan oleh empat faktor, jarak pagar. Getah dari tanaman jarak pagar
yaitu: gigi; substrat; mikroorganisme dan menjadi solusi yang mudah karena tanaman
waktu. Sisa makanan dalam mulut yang ini banyak ditemukan di pekarangan rumah.6
mengandung karbohidrat dapat diragikan Seluruh bagian tanaman jarak pagar
oleh beberapa bakteri tertentu dan mengandung getah yang di dalamnya
membentuk asam, sehingga pH plak akan mengandungalkaloid yang disebut jatrofin,
menurun sampai di bawah lima dalam waktu semacam senyawa antikanker dan tannin
satu sampai tiga menit. Penurunan pH yang sampai 10% sebagai antibakteri. Kandungan
berulang-ulang dalam waktu tertentu akan senyawa aktif tersebut kemungkinan besar
mengakibatkan demineralisasi permukaan yangbertanggungjawab atas pemanfaatannya
gigi yang rentan dan proses kariespun sebagai bahan obat (Mattulada, 2013).
dimulai. Berdasarkan percobaan yang Tanaman jarak pagar sebagai bahan obat
dilakukan oleh Keyes pada tahun 1960 alternatif sering digunakan oleh masyarakat
ditemukan bahwa, bakteri Streptococcus Indonesia, hal ini karena jumlahnya yang
mutans danlaktobasilus yang berperan dalam banyak dan mudah ditemukan. Berbagai
proses terjadinya karies (Kidd et al, 2002). penelitian banyak dilakukan untuk
Penelitian mengenai pengobatan karies mengetahui lebih lanjut manfaat yang bisa
dengan menggunakan bahan alam yang diperoleh dari tanaman jarak pagar.
mengandung sifat antibakteri terhadap Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik
bakteri Streptococcus mutans banyak untuk melakukan penelitian tentang “uji
dilakukan. Bahan alam dipercaya sejak efektivitas daya hambat getah daun jarak
dahulu oleh masyarakat karena mampu pagar terhadap Streptococcus mutans”
mengobati penyakit tanpa efek samping
dibandingkan obat yang menggunakan METODE PENELITIAN
bahan sintesis (Purnamasari dk, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian
Tanaman jarak pagar merupakan salah satu eksperimental laboratorik, menggunakan
bahan alam yangsering digunakan sebagai rancangan eksperimen murni (true
bahan obat karena memiliki banyak manfaat experimental design) dengan rancangan

193
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

penelitian post test only control group


design. D
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado pada D
Bulan Mei Tahun 2017. Subjek dari D
penelitian ini adalah bakteri Streptococcus
mutans. Metode pengujian menggunakan
metode Kirby-Bauer dengan menggunakan
sumuran. Media MHA disediakan sebanyak Gambar 1. Pengukuran diameter zona
5 cawan petri dengan 15 buah sumur. 5 hambat zat antibakteri
sumur pertama yang sudah terbentuk pada Keterangan:
media agar di 5 cawan petri diisi dengan : Zona hambat
getah daun tanaman jarak pagar sebagai Dv : Dimensi vertikal
kelompok intervensi, 5 sumur berikutnya Dh : Dimensi horizontal
diisi Eritromisin dengan pelarut akuades Ds : Diameter sumur
sebagai kontrol posiitif dan 5 sumur lainnya Observasi kelompok intervensi
tidak diisi apa-apa sebagai kelompok kontrol dilakukan sebanyak lima kali dan kelompok
negatif. Cawan petri selanjutnya diinkubasi kontrol juga sebanyak lima kali yaitu
dalam inkubator pada suhu 370C selama 24 kelompok kontrol positif lima kali dan
jam. Setiap cawan petri berisi satu sumur kelompok negatif lima kali. Data
kelompok intervensi, satu sumur kelompok perhitungan hasil diameter zona hambat
kontrol positif dan satu sumur kelompok pada setiap bahan coba diukur melalui nilai
kontrol negatif. rata-rata. Data yang sudah diolah akan
Pengamatan dilakukan setelah 24 jam disajikan dalam bentuk tabel dan tulisan.
masa inkubasi. Zona bening merupakan Perhitungan dilakukan dengan
petunjuk kepekaan bakteri terhadap bahan menggunakan program komputer.
antibakteri yang digunakan sebagai bahan
uji dan dinyatakan dengan diameter zona HASIL PENELITIAN
hambat. Zona hambat yang terbentuk Penelitian daya hambat dilakukan
disekitar sumur diukur diameter vertikal dan dengan mengukur zona hambat yang
diameter horizontal dengan satuan milimeter dihasilkan pada media yang mengandung
dengan menggunakan jangka sorong. bakteri Streptococcus mutans setelah
Pengukuran diameter zona daya hambat dilakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu
dapat dilihat pada Gambar 5. Diameter zona 37°C. Pertumbuhan bakteri setelah masa
hambat dapat diukur dengan rumus : inkubasi terlihat menjauhi sumur, artinya
terdapat pembentukan zona hambat pada
Dv + Dh sumur satu yang diisi getah daun jarak pagar
2 dan sumur dua yang diisi eritomisin sebagai
kontrol positif, namun tidak terdapat

194
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

pembentukan zona hambat pada sumur tiga Tabel 2. Diameter zona hambat erytromisin
yang diisi akuades sebagai kontrol negatif. (mm)
Zona hambat yang terbentuk dalam Erytromisin (Kontrol +)
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2
Cawan Diameter Diameter Diameter
Petri zona
Vertikal horizontal hambat

I 32 32 32

II 31 50 40,5

III 39 33 36

IV 52 45 48,5

V 42 39 40,5

Gambar 2. Zona hambat yang terbentuk Total 197,5


pada media MHA Rerata 39,5

Tabel 1. Diameter zona hambat getah daun


jarak pagar (mm) Tabel 3. Diameter zona hambat akuades
Getah daun jarak pagar (mm)
Akuades (Kontrol -)
Cawan Diameter Diameter Diameter
Petri horizontal zona Cawan Diameter Diameter Diameter
Vertikal hambat Petri zona
Vertikal horizontal hambat
I 19 23 21
I 0 0 0
II 14 15 14,5
II 0 0 0
III 21 21 21
III 0 0 0
IV 19 18 18,5
IV 0 0 0
V 20 20 20
V 0 0 0
Total 95
Total 0
Rerata 19
Rerata 0

195
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

aquades sebagai kontrol negatif, lalu


Tabel 4. Perbandingan diameter zona diinkubasi ke dalam inkubator dengan suhu
hambat 370C selama 24 jam.
Diameter Zona Hambat (mm) Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada lima kali pengujian di lima
Cawan Getah Eritromisin Akuades cawan petri memperlihatkan adanya zona
Petri Daun hambat yang terbentuk di sekitar sumur
Kontrol (+) Kontrol
Jarak (-) yang diberi getah daun jarak pagar. Rerata
Pagar diameter zona hambat yang dihasilkan getah
daun jarak pagar sebesar 19 mm. Getah daun
I 21 32 0 jarak pagar termasuk dalam golongan kuat
dalam menghambat pertumbuhan bakteri
II 14,5 40,5 0 Streptococcus mutans, sesuai dengan
III 21 36 0 kategori kekuatan daya hambat bakteri
menurut Davis dan Stout (1971) yang dibagi
IV 18,5 48,5 0 atas (1) tidak ada zona hambat, (2) lemah
yaitu zona hambat kurang dari 5 mm, (3)
V 20 40,5 0 sedang yaitu zona hambat 5-10 mm, (4) kuat
Total 95 197,5 0 yaitu zona hambat 11-20 mm, (5) sangat
kuat yaitu zona hambat 21-30 mm (Davis &
Rerata 19 39,5 0 Stout, 1997).
Uji efektivitas daya hambat getah daun
jarak pagar terhadap Streptococcus mutans
Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa lebih menguatkan dan membuktikan bahwa
terdapat zona hambat yang terbentuk di
getah tanaman jarak pagar memiliki daya
sekitar sumur yang diberi getah daun jarak
hambat sebagai antibakteri. Hasil yang
pagar, tetapi lebih kecil dibandingkan diperoleh sesuai dengan penelitian yang
dengan antibiotik eritromisin. dilakukan oleh Devi Restina dan Efrida
Warganegara di Lampung tahun 2016
PEMBAHASAN tentang getah jarak sebagai penghambat
Penelitian ini menggunakan uji
pertumbuhan bakteri Stretococcus mutans
eksperimen untuk mengetahui adanya efek pada karies gigi yang hasil penelitiannya
anti bakteri dari getah daun jarak pagar
menunjukan getah batang jarak pagar
dalam menghambat pertumbuhan bakteri
mengandung zat antibakteri yang efektif
Streptococcus mutans. Penelitian ini
dalam menghambat pertumbuhan bakteri
dilakukan dengan cara membiakkan bakteri Streptococcus mutans sehingga dapat
Streptococcus mutans dalam media Muller-
mencegah terbentuknya karies pada gigi
Hinton Agar disertai dengan tiga buah
(Devi dan Efrida, 2016). Uji efektivitas
sumur dengan diameter 6 mm yang diberi
getah tanaman jarak pagar terhadap bakteri
getah daun jarak pagar, antibiotik infeksi manusia lainnya pernah dilakukan,
eritromisin sebagai kontrol positif dan

196
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

seperti penelitian oleh Andi Bau Susilowati pagar terhadap Candida albicans secara In
Ar di Makassar tahun 2014 tentang vitro, menunjukan terdapat perbedaan yang
pengaruh getah tanaman jarak pagar signifikan antara beberapa konsentrasi getah
terhadap daya hambat bakteri batang jarak pagar terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus secara In vitro, Candida albicans secara In vitro dengan
menunjukan bahwa getah tanaman jarak zona hambat paling besar adalah 18,13 mm
pagar memiliki daya hambat terhadap yang terbentuk pada konsentrasi 100%.
Staphylococcus aureus. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian murni
yang digunakan adalah Eksperimental laboratoris dengan rancangan post test only
Laboratorium dengan rancangan penelitian control group design. Sampel pada
yang digunakan adalah posted-only control penelitian ini adalah candida albicans yang
group design. Dalam penelitian ini didapat dari biakan murni Laboratorium
menggunakan Variabel Independen yaitu Fakultas Kedokteran Hewan UGM
Getah Tanaman Jarak Pagar, Variabel Yogyakarta. Bahan yang diuji dalam
Intervening yaitu kandungan Getah Jarak penelitian ini adalah Getah Batang Jarak
Flavonoid, Tanin dan Saponin, serta Pagar (Fathan 2014).
Variabel Dependen yaitu Staphylococcus Getah daun jarak pagar mengandung
aureus (Susilowati, 2014). Aksam Hidayat senyawa yang bersifat antibakteri seperti
di Makassar tahun 2013 pernah melakukan saponin, flavonoid, alkaloid dan tanin.
penelitian tentang pengaruh getah jarak Saponin merupakan senyawa penurun
pagar dan lendir bekicot terhadap daya tegangan permukaan yang kuat, saponin
hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus bekerja sebagai antimikroba dengan
mutans, hasil penelitian ini memperlihatkan mengganggu stabilitas membran sel bakteri
bahwa getah jarak pagar lebih memiliki sehingga menyebabkan sel bakteri
pengaruh terhadap daya hambat bakteri mengalami lisis (Waji dan Sugrani, 2009).
Streptococcus mutans dari pada lendir Flavonoid merupakan senyawa
bekicot. Jenis penelitian ini ialah metabolik sekunder yang terdapat pada
Eksperimental Laboratorium dengan tanaman hijau. Flavonoid termasuk senyawa
rancangan penelitian the posted-only control fenolik alam yang potensial sebagai
group design. Dalam penelitian ini antioksidan dan mempunyai bioktivitas
menggunakan Variabel Independen yaitu sebagai obat. Senyawa-senyawa ini dapat
Getah jarak dan Lendir bekicot, Variabel ditemukan pada daun, batang dan buah.
Dependen yaitu Streptococcus mutans dan Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi
Variabel Intervening yaitu Kandungan sebagai antioksidan sehingga sangat baik
Saponin, Tannin, dan Flavanoid di getah untuk pencegahan kanker. Manfaat
jarak dan kandungan Protein Achasin di flavonoid antara lain ialah untuk melindungi
lendir bekicot (Hidayat, 2013). struktur sel, meningkatkan efektivitas
Penelitian lainnya oleh Nondy Zharfita vitamin C, antiinflamasi, mencegah keropos
Nan Fathan di Surakarta tahun 2014 tentang tulang dan sebagai antibiotic. Flavonoid
pengaruh konsentrasi getah batang jarak juga bersifat lipofilik yang akan merusak

197
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

membran mikroba. Di dalam flavonoid ribosom sub unit 50S dan umumnya bersifat
mengandung suatu senyawa fenol yang bakteriostatik, walaupun terkadang dapat
dapat mengganggu pertumbuhan bakteri bersifat bakterisidal untuk kuman yang
Streptococcus mutans. Fenol merupakan sangat peka. Efek terbesar eritromisin
suatu alkohol yang bersifat asam sehingga terhadap kokus Gram positif, seperti S.
disebut juga asam karbolat. Fenol memiliki pyogenes, dan S. pneumonia mempunyai
kemampuan untuk mendenaturasi protein kepekaan yang bervariasi terhadap
dan merusak membran sel. eritomisin (Setiabudy dan rianto, 2007).
Alkaloid memiliki kemampuan sebagai Efek antibakteri eritromisin dan
antibakteri. Mekanisme kerja alkaloid yaitu makrolid lainnya mungkin inhibitorik atau
dengan cara mengganggu komponen bakterisidal, terutama pada konsentrasi
penyusun peptidoglikan pada sel bakteri tinggi, bagi organisme yang rentan.
sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk Aktivitas meningkat pada pH basa. Inhibisi
secara utuh dan menyebabkan kematian sel sintesis protein terjadi melalui pengikatan ke
tersebut. Tanin merupakan senyawa aktif RNA ribosom 50S. Tempat pengikatan
metabolit sekunder yang diketahui terletak dekat dengan pusat
mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai peptidiltransferase dan pemanjangan rantai
antibakteri (Cheeke, 2004). peptide dicegah dengan menghambat saluran
Penelitian ini menunjukan bahwa getah keluar polipeptida. Akibatnya, peptidil
daun jarak pagar memiliki efek antibakteri tRNA terlepas dari ribosom. Eritromisin
untuk menghambat pertumbuhan bakteri juga menghambat pembentukan subunit
Stretococcus mutans, tetapi zona hambatnya ribosom 50S. Eritromisin aktif terhadap
lebih kecil dibandingkan dengan antibiotik galur-galur rentan organisme gram positif,
eritromisin, hal ini dipengaruhi oleh minimal khususnya pneumokokus, streptokokus,
inhibitory concentration (MIC) eritromisin stafilokokus dan korinebakteri. Resisten
telah diketahui yakni 32 µg/mL, sedangkan terhadap eritromisin biasanya disandi oleh
getah daun jarak pagar untuk menghambat plasmid. Telah diketahui terdapat tiga
pertumbuhan bakteri belum diketahui. mekanisme, yaitu (1) Berkurangnya
Antibiotik eritromisin digunakan permeabilitas membran sel atau efluks aktif,
sebagai kontrol positif karena memiliki efek (2) Pembentukan (oleh Enterobacteriaceae)
yang baik untuk melawan bakteri penyebab enterase yang menghidrolisis makrolid, dan
infeksi rongga mulut. Eritomisin merupakan (3) Modifikasi tempat pengikatan di ribosom
antibiotik pilihan untuk infeksi rongga mulut (yang disebut sebagai proteksi ribosom) oleh
pada pasien yang alergi atau resisten mutasi kromosom atau oleh metilase yang
terhadap penisilin. Eritomisin merupakan terbentuk secara konstituitif atau induksi
antibiotik golongan makrolid yang memiliki makroli (Katzung, 2014).
cincin lakton besar dalam rumus Hasil penelitian yang diperoleh terbukti
molekulnya. Golongan makrolid getah daun jarak pagar dapat menghambat
menghambat sintesis protein kuman dengan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans,
jalan berikatan secara reversible dengan dengan nilai rerata diameter zona hambat

198
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

yang dihasilkan getah daun jarak pagar Kedokteran Gigi Universitas


sebesar 19 mm. Muhammadiyah. Surakarta.
KESIMPULAN Ganesa E, 2008. Rahasia Jarak Pagar
Getah daun jarak pagar memiliki daya (Biodiesel) . LS h. 74,76. 19-20.
hambat terhadap pertumbuhan bakteri Hidayat A. 2013. Pengaruh getah tanaman
Stretococcus mutans. jarak pagar (Jatropa curcas L)
SARAN terhadap daya hambat bakteri
1. Diharapkan dapat dilakukan penelitian Straptococcus mutans. [Skripsi].
lanjut mengenai efektivitas tanaman Fakultas Kedokteran Gigi
jarak pagar terhadap bakteri Universitas Hassanudin. Makassar.
Streptococcus mutans pada berbagai Katzung, Bertram. 2014. Farmakologi
konsentrasi kepekaan getah/ekstrak, Dasar dan Klinik. Buku Kedokteran
sehingga dapat diketahui minimal ECG. Jakarta.
inhibitor concentration ekstrak terhadap Kidd EAM, Joyston S, Bechal. 1992. Dasar-
bakteri Streptococcus mutans. Dasar Karies Penyakit dan
2. Diharapkan agar ada penelitian lebih Penanggulanganya. Jakarta. Buku
lanjut mengenai efektivitas antibakteri Kedokteran EGC.;1 h. 2-3.
tanaman jarak pagar menjadi alternatif Kirch W. 2008. Encyclopedia of Public
obat di bidang kedokteran gigi. Health.Germany.Springer. p. 244.

Mattulada IK, 2013. Tampilan SEM gigi


DAFTAR PUSTAKA
Baum, Philips, Lund. 2012. Buku Ajar Ilmu yang terpapar getah jarak. Jurnal
Konservasi Gigi.3rded. Jakarta. Buku PDGI . Sept-Des; 6(23): h.71-74.
Kedokteran EGC; h. 36. Purrnamasari DA, Munadziroh E,
Cheeke RP. 2004. Saponins: surprising Yogiartono RM. 2010. Konsentrasi
benefits of desert plants. [online] Ekstrak Biji Kakao Sebagai Material
USA: Linus Pailing Institude Alam Dalam Menghambat
Davis WW, Stout TR. 1997. Disc plate Pertumbuhan Streptococcus Mutans.
method of microbiology antibiotic Jurnal PDGI 59(1): h.14.
assay. Microbiology; 22 (4): p. 659- Prana MS.2010. Budi Daya Jarak Pagar
65. (Jatropha curcas L) Sumber
Dwyana Z, Johanes Eva, Saerong W. 2011. Biodiesel. Jakarta. LIPI Press; h. 37.
Uji ekstrak kasar alga merah Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan
eucheuma cottonii sebagai antibakteri Terapi Edisi 5. Jakarta: Departemen
terhadap bakteri pathogen. Jurnal Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Universitas Hassanudin; h. 4-6. Kedokteran Universitas Indonesia; h.
Fathan NZN. 2014. Pengaruh konsentrasi 585-86, 723-24.
getah gatang jarak pagar (Jatropa Susilowati BA 2014. Pengaruh getah
curcas L) terhadap Candida albicans tanaman jarak pagar (Jatropa
secara In vitro. [Jurnal]. Fakultas curcas L) terhadap daya hambat
bakteri Staphylococcus aureus

199
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

Secara In vitro. [Skripsi]. Fakultas


Kedokteran Universitas Hassanudin.
Makassar.
Waji RA, Sugrani A. 2009. Makalah kimia
organik bahan alam flavonoid
(Quercetin). Program S2 Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Unhas;h. 4-10.
Warganegara E, Restina D. 2016. Getah
jarak (Jatropa curcas L) sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans pada karies gigi.
[Jurnal]. Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung. Lampung.

200

You might also like