You are on page 1of 4

Berk. Penel.

Hayati Edisi Khusus: 7A (139–142), 2011

PENGARUH DAUN MURBEI YANG TERPAPAR HUJAN ASAM


TERHADAP BERAT KOKON SEGAR, PANJANG SERAT DAN DAYA
GULUNG SERAT Bombyx mori L. RAS C-301 DAN BS-09
Jekti Prihatin*, A. Duran Corebima, Ariffin, Abdul Gofur
*Prodi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jember
*Corresponding author: jekti_pr@yahoo.com

ABSTRACT
Aim of this research was to determine effect of mulberry plant exposed acid rain to: (1) fresh cocoon weight, (2) filament length,
(3) cocoon reability of Bombyx mori L. The research used Randomized Block Design, under factorial arrangement, having 6 treatments
including a control with four repeats each. In this research, artificial rain were prepared using water demineralization which contained a
variety of minerals that exist in polluted rain in Sidoarjo, East Java, and then added with sulfuric acid. Mulberry plant Morus multicaulis
Perr. as many as 1,500 polybags, were watered using artificial acid rain pH of 6.2, 4.6 and control of well water (pH 7.0) 500 ml per 2
day for 5 weeks. The plants were sheltered to prevent rainfall from outside. C-301 and BS-09 silkworm races which is a double-cross
F1 Chinese X Japanese races were used in this experiment. Eggs were obtained from sericulture germ plasm bank of PPUS Perhutani
in Candiroto, Central of Java. Newly hatched silkworm as many as 720 individuals used in early research. Larvae feed mulberry leaves
that had been treated with artificial rainwater with different level of pH. Fresh cocoon weight, filament length, and cocoon reelability
were observed. Data were analyzed using Manova and followed by LSD 5%. The results showed that the treatments had significant
effect (P < 0.05) to the cocoon weight. While the cocoon weight and reelability were affected by the treatment interaction. BS-09 race
has a larger cocoon weight (1.8505 ± 0.6174 g) than C-301 race (1.7173 ± 0.0414 g). BS-09 race has a better reelability (72.51%) than
C-301 race (62.22%), in control. The treatments had not significantly effect to filament length. Filament length of C-301 and BS-09
were 793.11 ± 95.07 m and 801.62 ± 166.71 m, respectively. Acid rain treatment showed negative effect to cocoon weight, but it had
generate better reelability, and better tendency in filament length.

Key words: acid rain, cocoon reelability, cocoon weight, filament length, mulberry

PENGANTAR 2005). Pertumbuhan acarina Tetranychus cinnabarinus


dirangsang karena kandungan gula fosfat terlarut dan
Industri sutera Indonesia dewasa ini sedang mengalami
protein terlarut pada daun terong yang berubah, sehingga
kemerosotan produksi, sehingga impor benang sutera
lebih disukai oleh tungau. Akan tetapi, air hujan yang terlalu
mentah Indonesia meningkat tajam. Padahal potensi lahan
asam (pH < 3) menghambat pertumbuhan, baik terhadap
dan sumberdaya manusia Indonesia sangat tinggi untuk
tanaman inang maupun terhadap tungau itu sendiri (Wang
dapat mengembangkan budidaya ulat sutera. Di sisi lain,
dkk., 2006).
polusi udara yang menyebabkan hujan asam di dunia,
termasuk di Indonesia, sulit dikendalikan. Hujan asam Pada penelitian ini dilakukan uji coba perlakuan pH
dikenal menimbulkan kerugian bagi tanaman produksi. hujan asam terhadap serangga fitofagus, yaitu ulat sutera
Padahal jika ditinjau dari sisi sains-polusi, pada hujan Bombyx mori L. Ulat sutera tersebut dikenal sebagai
asam juga didapati unsur-unsur makro yang sangat penting serangga yang menghasilkan kokon sebagai bahan baku
bagi pertumbuhan tanaman (Legge dan Krupa, 2002; Santi pembuatan benang sutera alam yang bernilai tinggi.
dkk., 2008). Hujan asam terbukti merubah kandungan senyawa
Hasil pembahasan penelitian Wang dkk. (2006) biokimia daun murbei. Perlakuan simulasi hujan asam pada
menyebutkan simulasi hujan asam dapat merangsang pH 6,2 dengan lama pemaparan 4 minggu memperlihatkan
aktivitas 3 enzim protektif pada tanaman terong, yaitu hasil kandungan senyawa biokimia yang lebih tinggi,
SOD (superoxide dismutase), PID (peroxidase) dan CAT khususnya pada protein, gula total, dan vitamin C daun
(catalase). Enzim-enzim tersebut merupakan sistem utama murbei Morus multicaulis Perr. Sedangkan pemaparan
untuk enzim penetral H2O2 (hidrogen peroksidase) sebagai hujan asam pH 4,6 terbukti menurunkan kandungan
akibat kerusakan oksidatif pada tanaman (Munzuroglu dkk., senyawa tersebut (Prihatin, 2001). Adanya perubahan pada
140 Pengaruh Daun Murbei yang Terpapar Hujan Asam

kandungan senyawa biokimia daun murbei, diduga hujan dipelihara pada keranjang plastik yang berisi masing-
asam akan berpengaruh terhadap kualitas kokon dan serat masing 30 larva untuk setiap ulangan. Seluruh kokon
sutera yang dihasilkan. yang dihasilkan ditimbang untuk mendapatkan data berat
Kualitas kokon dan serat sutera juga dipengaruhi oleh kokon segar.
ras ulat. Ras ulat sutera yang dikembangkan dewasa ini di
Indonesia antara lain adalah ras C-301 dan BS-09. Keduanya Pengukuran Serat
merupakan hasil persilangan ulat sutera yang berasal dari Kokon sebanyak 10 butir setiap ulangan ditimbang,
F1 double cross China x Jepang. Hibrid C-301 sudah kemudian dimasukkan ke dalam jaring dan diberi tanda.
lama dibudidayakan dan sudah beradaptasi baik terhadap Selanjutnya kokon dioven pada suhu 70° C selama 3 jam.
iklim di Indonesia. Panjang filamen yang dihasilkan tiap Masing-masing perlakuan memiliki ulangan 4 kali. Adapun
kokon berkisar 758,7–904,2 m dengan berat kokon antara proses pemintalan adalah sebagai berikut.
1,39–1,48 g (Pudjiono & Na'iem, 2007). Sedangkan ras Kokon satu per satu direbus dalam air mendidih selama
BS-09 belum beradaptasi dengan baik terhadap iklim 4 menit sampai warnanya berubah menjadi agak bening
Indonesia dan perlu perawatan yang lebih teliti. Panjang atau sampai serisinnya larut. Kemudian dipindahkan ke
filamen yang dihasilkan antara 1000–1200 m dengan berat mangkok plastik berisi air panas suhu ± 65° C. Selanjutnya
kokon 1,9–2,3 g (Departemen Kehutanan, 2002). satu kokon yang akan dipintal diaduk searah menggunakan
Kajian pengaruh keasaman air hujan selama ini banyak lidi untuk menemukan ujung serat tunggalnya. Bila ujung
dilakukan pada serangga hama, akan tetapi pengaruhnya serat sudah ketemu, serat diikatkan pada haspel dan siap
terhadap serangga budidaya, khususnya ulat sutera belum dipintal.
ada. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk Alat pintal yang digunakan juga berfungsi sebagai
mengetahui pengaruh tanaman murbei yang terpapar hujan pengukur panjang serat. Sebelum digunakan, jarum
asam terhadap: (1) berat kokon segar, (2) panjang serat, dan pengukur panjang serat harus menunjukkan angka nol. Bila
(3) daya gulung serat Bombyx mori L., ujung serat sudah diikatkan pada haspel, selanjutnya haspel
diputar dengan hati-hati. Bila dalam pemintalan serat putus
BAHAN DAN CARA KERJA
maka putaran dihentikan dan serat harus segera diikatkan
Pembuatan Larutan Hujan Asam Buatan kembali pada haspel, kemudian haspel diputar kembali.
Larutan stok hujan buatan dibuat dengan cara Selama pemintalan, dicatat berapa serat putus waktu
menambahkan air demineralisasi dengan 7,2538 mg/L dipintal. Bila serat sudah habis atau tidak dapat dipintal
(NH4)2SO4, 9,8040 mg/L Na2SO4, 8,3009 mg/L MgSO4, lagi, panjang seratnya dihitung dengan jalan melihat skala
13,4125 mg/L CaCl2, 4,9897 mg/L KNO3, 3,2459 mg/L yang tertera pada alat pengukur panjang serat.
NaNO3, 0,3525 mg/L NaF, dan 2,1493 mg/L MgCl2. Pada Panjang serat ditentukan oleh hasil pemintalan satu
komposisi ionik hujan buatan tidak ditambahkan H2SO4, butir kokon dengan memakai alat pengukur panjang serat.
namun pada hujan pH 4,6, ditambahkan sejumlah H2SO4. Cara kerja alat pengukur panjang serat sebagai berikut.
Nilai pH semua larutan di-check menggunakan pH meter Mula-mula 1 butir kokon yang telah direbus diambil dan
digital. diikatkan pada haspel, kunci dibuka dengan cara menekan
Perlakuan Hujan Asam pelepas kunci, kemudian haspel diputar dengan cara
memutar engkol. Bila haspel berhenti berputar (mengunci),
Tanaman murbei berumur 4 MSP (minggu setelah
pelepas kunci ditekan kembali. Itu menunjukkan haspel
pangkas) diperlakukan dengan penyiraman air hujan asam.
telah memintal serat sepanjang 225 m. Jika serat masih bisa
Selama perlakuan, tanaman diletakkan dalam naungan
dipintal maka pemintalan diteruskan.
plastik, supaya tidak terkena hujan dari alam. Penyiraman
Serat selesai dipintal jika kokon sudah berhenti keluar
dilakukan dua hari sekali selama 5 minggu dengan volume
seratnya, meskipun masih ada pellade yang tertinggal, yang
masing-masing penyiraman sebanyak 500 ml tiap polybag.
Dengan demikian, jumlah pemaparan hujan asam sebesar ditandai dengan kokon tidak lagi berputar pada mangkok.
18 kali penyiraman. Bila serat sudah habis dan skala besar tidak berputar secara
Pemeliharaan ulat sutera pada penelitian ini penuh maka untuk kelebihan putarannya dibaca pada
menggunakan pedoman yang disusun oleh Perum Perhutani skala kecil, yang merupakan skala terkecil satu putaran.
Unit II Jawa Timur tahun 1997. Sebanyak 720 larva instar Kemudian untuk mengetahui panjang serat seluruhnya
I yang baru menetas digunakan dalam penelitian. Larva adalah menjumlahkan angka hasil dari skala besar yang
Prihatin, Corebima, Arifin dan Gofur 141

terletak di bagian atas dengan hasil dari skala kecil yang Tabel 1. Rerata Berat Kokon
terletak di bagian bawah. Perlakuan Berat Kokon (gram)
Daya Gulung (DG) Ras C-301 Air Sumur pH 7,0 1,7178 ± 0,0470ab
Hujan Buatan pH 6,2 1,7025 ± 0,0911a
Daya gulung serat ditentukan oleh banyaknya serat
Hujan Asam pH 4,6 1,6658 ± 0,0544a
putus waktu dipintal.
Ras BS-09 Air Sumur pH 7,0 1,9814 ± 0,1053c
1 Hujan Buatan pH 6,2 1,8400 ± 0,0411b
DG (%) = × 100%
1 + jumlah serat putus waktu dipintal Hujan Asam pH 4,6 1,7365 ± 0,0242a

Keterangan: Rerata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan


HASIL tidak berbeda nyata pada LSD taraf signifikansi 5%
(P < 0,05).
Berat kokon segar merupakan parameter utama dalam
menentukan kualitas kokon karena mudah diukur dan tanpa Tabel 2. Rerata Panjang Serat
merusak kokon. Berikut ini adalah perbandingan besar Perlakuan Panjang Serat (m)
kokon pada penelitian (Gambar 1). Ras C-301 Air Sumur pH 7,0 783,95 ± 157,18
Hujan Buatan pH 6,2 775,29 ± 144,42
Hujan Asam pH 4,6 820,10 ± 131,46
Ras BS-09 Air Sumur pH 7,0 847,19 ± 114,79
Hujan Buatan pH 6,2 765,43 ± 158,41
Hujan Asam pH 4,6 806,03 ± 173,35

Tabel 3. Rerata Daya Gulung

Perlakuan Daya Gulung (%)


Ras C-301 Air Sumur pH 7,0 43,41 ± 32,28a
Hujan Buatan pH 6,2 62,13 ± 32,60ab
Hujan Asam pH 4,6 81,11 ± 29,49b
Ras BS-09 Air Sumur pH 7,0 79,34 ± 29,91b
Hujan Buatan pH 6,2 69,03 ± 31,65b
Hujan Asam pH 4,6 69,17 ± 34,09b
Keterangan:
R1 = Ras C-301; R2 = Ras BS-09 Keterangan: Rerata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
K = Kontrol air sumur tidak berbeda nyata pada LSD taraf signifikansi 5%
P1 = Hujan Buatan pH 6,2 (P < 0,05).
P2 = Hujan Asam pH 4,6
Gambar 1. Perbandingan Besar Kokon Panjang serat antar perlakuan menunjukkan hasil
tidak berbeda nyata (P > 0,05). Akan tetapi, jika dilihat
Gambar 1 menunjukkan bahwa besar kokon pada ras dari kecenderungan reratanya, perlakuan penyiraman
C-301 tidak terlihat berbeda besarnya. Akan tetapi pada hujan asam pH 4,6 menghasilkan serat yang lebih panjang
ras BS-09, perlakuan penyiraman hujan buatan pH 6,2 dan daripada penyiraman hujan buatan pH 6,2.
hujan asam pH 4,6 menimbulkan penurunan besar kokon. Daya gulung ras BS-09 secara umum lebih tinggi
Hal tersebut diperkuat oleh hasil pengukuran berat kokon dibandingkan dengan ras C-301. Daya gulung C-301
seperti yang terlihat pada Tabel 1. berbeda nyata, akan tetapi pada BS-09 tidak berbeda
Tabel 1 menunjukkan bahwa rerata berat kokon antara nyata. Interaksi pengaruh macam ras dan jenis penyiraman
Ras C-301 dan BS-09 berbeda nyata. Rerata berat kokon mempengaruhi daya gulung (P < 0,05).
antar perlakuan pada ras C-301 tidak berbeda nyata.
Sedangkan rerata berat kokon antar perlakuan pada ras PEMBAHASAN
BS-09 berbeda nyata. Kualitas kokon dan serat sutera ditentukan oleh sejumlah
Parameter kualitas serat dapat dilihat dari panjang serat parameter. Pada penelitian ini hanya dibahas kualitas kokon
dan daya gulung. Rerata panjang serat dan daya gulung berdasarkan berat kokon segar, dan kualitas serat sutera
dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. berdasarkan panjang filamen dan daya gulung.
142 Pengaruh Daun Murbei yang Terpapar Hujan Asam

Berat kokon segar pada dasarnya tergantung pada Pada penelitian ini, pemaparan hujan asam menurunkan
berat serat, berat pupa dan exuviae (kulit larva yang sudah berat kokon, akan tetapi menaikkan daya gulung serat.
mengelupas), serta banyaknya cairan sisa metabolisme ulat Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengaruh hujan asam
yang ada di dalam kokon. Dari hasil penelitian, ditemukan terhadap zat allelokhemik daun murbei.
bahwa berat kokon tidak selalu berkorelasi positif dengan
panjang serat. Faktor ketebalan serat yang berbeda juga
UCAPAN TERIMA KASIH
berperan dalam menentukan panjang serat. Akan tetapi,
SNI 13-6334-2000 tentang mutu kokon jenis Bombyx mori Terimakasih kepada Dirjen Dikti atas suport pendanaan
L. sebagai bahan baku benang sutera alam, menyatakan penelitian ini dari Hibah Penelitian Disertasi Doktor Tahun
standar kualitas kokon adalah berdasarkan berat kokon, 2010 Nomor: 495/SP2H/PP/DP2M/VI/2010 tanggal 11
persentase kulit kokon, dan persentase kecacatan kokon Juni 2010.
(Departemen Kehutanan, 2002). Perlu diperhatikan, usia
kokon saat diukur berpengaruh pula terhadap berat kokon, KEPUSTAKAAN
karena proses metamorfosa dari pupa menjadi ngengat.
Departemen Kehutanan, 2002. Mutu Kokon Segar Jenis
Pada ras C-301 yang merupakan ras yang sudah
Bombyx mori L., (Online),(http://www.dephut.go.id/
teradaptasi dengan lingkungan Indonesia, tampak bahwa
Halaman/Standardisasi_&_Lingkungan_Kehutanan/SNI/
jenis penyiraman tanaman murbei tidak mempengaruhi
KokonSegar.htm, diakses 2 Mei 2009).
berat kokon. Akan tetapi, berat kokon ras BS-09 sangat Gosh L, Alam MS, Ali MR, Shohael AM, Alam F and Islam R,
dipengaruhi jenis penyiraman. Penyiraman hujan buatan dan 2003. Changes in Biochemical Parameters of Mulberry
hujan asam menunjukkan pengaruh negatif terhadap berat (Morus sp.) Leaves After Infected with Leaf Spot Disease.
kokon. Penyiraman hujan asam pH 4,6 memperlihatkan Online Journal Biological Sciences 3 (5): 508-514.
berat kokon yang paling rendah. Penurunan berat kokon ini Hagen KS, Dadd RH, and Reese J, 1984. The Food of Insect. In
kemungkinan disebabkan menurunnya kandungan protein C.B Huffaker and R.L. Rabb (Eds). Ecological Entomology.
total pada daun. Pada penyiraman hujan asam pH 4,6 selama New York: John Willey and Sons.
4 minggu, kandungan protein daun murbei menurun dari Legge AH, and Krupa SV, 2002. Effects of Sulphur Dioxide. In
5,01% pada kontrol air sumur menjadi 4,3% pada pH 4,6 Air Pollution and Plant Life. 2nd Ed. Bell JNB and Treshow
(Prihatin, 2001). Protein yang terdapat pada daun pakan M (Eds). New York: John Wiley and Sons.
Munzuroglu O, Obek E, Karatas F and Tatar SY, 2005. Effects of
merupakan komponen utama pembentuk jaringan dan organ
Simulated Acid Rain on Vitamins A, E, and C in Strawberry
pada ulat sutera murbei. Variasi kandungan protein pada
(Fragaria vesca). Pakistan Journal of Nutrition, 4(6):
daun pakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
402–406.
kokon ulat sutera (Veda dkk., 1997; Gosh dkk., 2003). Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, 1997. Pedoman Pelaksanaan
Perlakuan hujan buatan dan hujan asam tidak Pemeliharaan Ulat Sutra.
mempengaruhi panjang serat. Hal ini karena ketebalan Prihatin J, 2001. The Effects of Simulated Acid Rain on Total
serat barangkali berbeda antara ras C-301 dan ras BS-09. Protein, Total Sugar and Vitamin C of Mulberry Leaves.
Menurut SK.369/MENHUT-VIII/2004, ulat sutera BS-09 In press.
memiliki ketebalan serat 3,0 sampai 3,3 denier. Lebih tebal Pudjiono S and Na'iem M, 2007. Pengaruh Pemberian Pakan
dari serat sutera ras C-301 sebesar 2,4 denier. Murbei Hibrid terhadap Produktivitas dan Kualitas Kokon.
Secara umum, daya gulung Ras BS-09 (72,5%) lebih Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 1(2).
baik dibandingkan dengan daya gulung Ras C-301 (62,2%). Santi E, Saeni MS, Mattjik NA, June T and Hardjomidjojo, 2008.
Daya gulung yang tinggi berarti serat memiliki kekuatan Impact and Model of Air Polution by Simulated Acid
Rain on the Growth of Orchid Plants. Indonesian Journal
rentang yang tinggi. Pada ras C-301 pemaparan hujan asam
of Agriculture, (Online), I (1): 34–43, (Error! Hyperlink
mempertinggi kemampuan daya gulung. Hal ini diduga
reference not valid., diakses 10 Juli 2009).
selain faktor nutrisi makanan, ada faktor non nutrisi, seperti
Veda K, Nagai I, and Horikomi M, 1997. Silkworm Rearing. New
zat allelokhemik yang ada pada daun murbei yang turut Hampshire: Science Publisher Inc.
mempengaruhi, termasuk di dalamnya adalah zat penolak Wang JJ, Zhang JP, He L, and Zhao ZM, 2006. Influence of Long-
makan (deteren) dan zat penarik makan (fagostimulan). Term Exposure to Simulated Acid Rain on Development,
Kemikalia tersebut mempengaruhi tingkah laku serangga, Reproduction and Acaricide Susceptibility of the Carmine
baik terlibat langsung dalam pencernaan maupun sebagai Spider Mite, Tetranychus cinnabarinus. Journal of Insect
efektor fungsi yang berbeda dari pencernaan (Hagen dkk., Science. 6 (19)
1984).

You might also like