You are on page 1of 5

PENELITIAN ILMIAH

GAMBARAN MOTIVASI MAHASISWA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ABSTRACT
UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN
PROFESI NERS Profession phase is a continuation of the
academic stage program that must be followed by
all graduates of nursing undergraduate who
previously followed the promise of the court.
Based on a preliminary study conducted on March
27, 2017 against 10 students of the seventh
DESCRIPTION OF STUDENT MOTIVATION semester, students are interested in continuing the
NURSING STUDY PROGRAM TO CONTINUE ners program for a nursing degree.
PROFESSIONAL EDUCATION NERS
The method used in this study was
descriptive with cross sectional approach. The
variable was motivation of VIII students to
ZURYATY *) continue professional education ners. Total
RAHMAD SEPTIAN REZA *) population was 138 respondents, the sampling
*) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia used total sampling, the instrument used was
Husada Madura student motivation questionnaire semester VIII.

The result of this study obtained that 89


respondents with the percentage (64.5%) had
strong motivation. Tthe data analysis showed that
students of 8th semester. Motivation to continue
the professional education in STIKes Ngudia
Husada Madura were mostly good.

Based on the result, it is expected for


teaching team to do approach to students by
providing good support and motivation to the
students to continue the professional education
program.

Keywords: Motivation, Student and Ners


Education Program.

Correspondence: Zuryaty, Jl. R.E. Martadinata No. 45 Bangkalan,Indonesia.

1
PENDAHULUAN kurang untuk tidak melanjutkan pendidikan
profesi Ners adalah karena hati nurani di dalam
diri sendiri memang tidak ingin melanjutkan
Kemampuan teknis, interpersonal, moral pendidikan profesi ners, resiko tertular penyakit
dan inteletual merupan hal yang harus di miliki sangat tinggi, pencapaian kompetensi yang
oleh seorang profesi keperawatan. susah dan banyak. Namun salah satu
Peningkatan kemampuan profesi keperawatan mahasiswa mengatakan akan mengikuti
dilakukan dengan program pendidikan Ners. pendidikan profesi. Selain itu tuntutan orang
Program tersebut merupakan program tua merupakan salah satu alasan mengikuti
pemerintah dalam rangka mengembangkan pendidikan profesi. Hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan kesehatan menuju iptek khusunya masih ada mahasiswa yang kurang termotivasi
dalam bidang kesehatan di institusi pendidikan untuk melanjutkan pendidikan profesi ners.
dan praktek klinik di rumah sakit serta
komunitas (Nursalam, 2011). Motivasi merupakan salah satu faktor
untuk melanjutkan jenjang profesi. Sedangkan
Program profesi merupakan praktek faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
langsung menuju keterampilan professional. mahasiswa tersebut adalah atribut pribadi,
Keterampilan tersebut meliputi pelaksanaan lingkungan, sistem hubungan, danpersepsi
asuhan keperawatan, sikap dan intektual yang yang menimbulkan motivasi. Atribut pribadi
diterapkan dalam program profesi. Tujuan dari seperti halnya usia, gender, kesiapan emosi
program profesi mempersiapkan mahasiswa sedangkan lingkungan yang dimaksud adalah
yang professional dalam tindakan asuhan karakteristik lingkungan (Bastable, 2002).
keperawatan secara komprehensif
(Nursalam,2012). Dampak saat motivasi rendah yaitu tidak
ada dorongan manusia untuk berbuat, tidak ke
Program profesi menghasilkan perawat arah tujuan yang hendak akan dicapai, dan
yang memiliki sikap dan prilaku seorang tidak bisa menyeleksi perbuatan (Sadirman,
perawat, sehingga mampu beradaptasi dan 2010). Dapat disimpulkan bahwa saat
bertindak secara profesioanl dalam mahasiswa tidak memiliki motivasi cenderung
memberikan asuhan keperawatan di tidak akan melanjutkan kejenjang profesi.
masyarakat. Seorang perawat tidak melanjutkan program
profesi tidak dapatdikatakansebagaiperawat.
Pendidikan profesi ners di Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKes Ngudia Husada Motivasi merupakan dorongan
Madura menyebutkan bahwa mahasiswa seseorang untuk mendapatkan tujuan setiap
sarjana keperawatan pada tahun 2014- individu (Saam dan Wahyuni, 2012). Menurut
2015yaitu 156 mahasiswa, yang melanjutkan Notoatmodjo (2012), motivasi merupakan
pendidikan profesi ners sebanyak keinginan individu dalam melakukan kegiatan
125mahasiswa dan 31 mahasiswa kurang untuk tercapainya tujuan yang telah di
berkenan mengikuti pendidikan profesi ners, rencakan. Motivasi terlaksana secara eksternal
pada tahun2015-2016yaitu139 mahasiswa dan internal. Motivasi eksternal dipengaruhi
yang melanjutkan pendidikan profesi ners dari luar individu, sedangan motivasi internal
sebanyak 101 mahasiswadan38 mahasiswa keluar dari individu itu sendiri secara alami
tidak melanjutkan pendidikan profesi ners, (Notoatmodjo, 2012).
sedangkanpadatahun 2016-2017 yaitu
180mahasiswa yang melanjutkan pendidikan Kesediaan mengikuti pendidikan profesi
profesi ners sebanyak 143 mahasiswa dan Ners merupakan perilaku yang positif dari
39mahasiswa tidak melanjutkan pendidikan mahasiswa. Menurut Notoatmodjo (2011),
profesi ners. perilaku merupakan langkah awal keyakinan
untuk mendapatkan pengalaman dan
Dari hasil studi pendahuluan pada pengetahuan. Sehingga memperngaruhi
tanggal 27 Maret 2017 yang di lakukan di motivasi dan sikap seseorang dalam berprilaku
STIKes Ngudia Husada Madura dari 10 dalam kehidupan sehari-hari
reponden di dapatkan 3 responden dengan
motivasibaik untuk melanjutkan pendidikan Menurut Bastabel (2002), salah satu
profesi Ners, 5 responden dengan motivasi faktor meningkatkan motivasi adalah atribut
cukup untuk melanjutkan pendidikan profesi pribadi, yang dapat mempengaruhi lingkungan,
Ners, dan 2 responden dengan motivasi kurang dan sistem hubungan. Atribut pribadi berupa
untuktidak melanjutkan pendidikan profesi persepsi yang dapat dihasilkan dari
Ners. Alasan 2 responden dengan motivasi kemampuan kognitif. Kemampuan individu

2
yang dimiliki oleh seseorang memberikan b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
motivasi yang dapat mempengaruhi tingkah Tabel 2 Distribusi Mahasiswa
laku seseorang (Robbins, 2008). Semester VIII Berdasarkan
Usia di STIKes Ngudia
Adapun upaya untuk meningkatkan Husada Madura
motivasi mahasiswa untuk melanjutkan
pendidikan profesi ners diantaranya degan No Usia Frekuensi Persentase
memberikan dorongan untuk menambah minat (%)
mahasiswa dengan tujuan lebih menambah
minat mahasiswa dengan cara memberikan 1 22 73 53
penyuluhan atau bimbingan tentang pendidikan tahun
profesi ners tersebut.
2 23 59 43
METODE PENELITIAN tahun

Dalam penelitian ini jenis penelitian 3 24 6 4


yang digunakan yaitu “Deskriptif Corelative tahun
Cross Sectional Non Experimental”.
Total 138 100
HASIL PENELITIAN
DATA UMUM dan DATA KHUSUS Sumber Data Primer, Juni 2017
Data Umum
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Berdasarkan distribusi frekuensi pada
Kelamin tabel 2 diatas diketahui bahwa mahasiwa
Tabel 1 Distribusi Mahasiswa Semester VIII semester VIII program studi keperawatan di
Berdasarkan Jenis Kelamin di STIKes Ngudia Husada Madura bulan Juli
STIKes Ngudia Husada Madura 2017 sebagian besar berumur 22 tahun
No Jenis Frekuensi Persentase yaitu sebanyak 73 mahasiswa (53%)
Kelamin (%)
1 Laki-laki 72 52
2 Perempuan 66 48
Total 138 100
Sumber Data Primer, Juni 2017

Berdasarkan distribusi frekuensi pada


tabel 1 diatas diketahui mahasiwa semester
VIII program studi keperawatan di STIKes
Ngudia Husada Madura bulan Juli 2017
sebagian besar laki-laki sebanyak 72
mahasiswa (52%) dan perempuan 66
mahasiwa (48%).

3
Data Khusus belajat, motivasi merupakan penggerak setiap
Distribusi Frekuensi Motivasi Mahasiswa individu untuk menuntun indivisu untuk mau
Pendidikan Profesi Ners Semester VIII belajar dan memahami hal-hal yang baru demi
untuk melanjutkan tercapainya tujaun akhir dari pembelajaran
tersebut.

Motivasi sangat diperlukan dalam proses


Tabel 3 Distribusi Frekuensi belajar. Motivasi akan keluar secara alami
Motivasi Mahasiswa sehingga menimbulkan rasa senang, semangat
Semester VIII untuk dan energy yang mampu membimbing siwa
Melanjutkan dalam kegiatan belajar. Mahasiswa yang
Pendidikan Profesi memiliki motivasi sedang dan rendah hal ini
Ners di STIKes bisa disebabkan salah satunya dorongan atau
Ngudia Husada minat mahasiswa dalam melanjutkan program
Madura pendidikan profesi ners disebabkan kondisi
mahasiswa juga sangat berpengaruh terhadap
Presentase motivasi dalam mengikuti program pendidikan
Motivasi Frekuensi
(%) profesi ners di kampus STIKes Ngudia Husada
Madura.
Baik 89 64,5
Motivasi juga dapat dipengaruhi oleh
Cukup 39 28,3 faktor jenis kelamin mahasiswa, hal ini dapat
dilihat bahwa mayoritas responden
Kurang 10 7,2 berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki
sebanyak 72 mahasiswa.
Total 138 100
Hal ini bertolak belakang oleh teori yang
SumSumber Data Primer, Juni 2017 dikemukakan oleh (Sadirman, 2010), yang
menjelaskan bahwa perbedaan motivasi dan
prestasi belajar perempuan dan laki-laki
dipengaruhi oleh perbedaan tingkat inteligensi.
Berdasarkan distribusi frekuensi pada Laki-laki lebih aktif dari pada perempuan. Tapi
tabel 3 di atas diketahui sebagian besar keaktifan laki-laki lebih sulit untuk diatur. Hal
motivasi mahasiswa semester VIII Program inilah yang menyebabkan perempuan memiliki
studi Keperawatan di STIKes Ngudia motivasi dan prestasi belajar yang lebih tinggi
Husada Madura pada Juli 2017 dengan dari laki-laki.
kriteria baik sebanyak 89 mahasiswa
(64,5%). Ketidak kesesuaian yang di kemukakan
oleh Rushton di pengaruhi oleh tempat praktik
pendidikan profesi ners berpindah-pindah dan
cukup menghabiskan biaya, yang mana
PEMBAHASAN perempuan mengalami kesulitan untuk
berpindah-pindah tempat tinggal karena harus
Berdasarkan hasil penelitian dari 138 mempertimbangkan lingkungan sekitarnya.
responden sebagian besar motivasi mahasiswa Pada umumnya perempuan tersebut berstatus
semester VIII untuk mengambil program profesi belum kawin dan tempat pendidikan profesi
ners di STIKes Ngudia Husada Madura ners jauh dari tempat tinggal sehingga
memiliki motivasi mahasiswa baik sebanyak 89 keluarga mengkhawatirkan kondisi tersebut
responden. Hal ini menunjukkan bahwa dan tidak mengizinkan untuk mengikuti
motivasi mahasiswa semester VIII untuk pendidikan profesi ners.
mengambil profesi ners dalam kategori baik.
Hal ini dapat dilihat dengan pernyataan ingin Sedangkan laki-laki memiliki keleluasaan
melanjutkan pendidikan profesi ners agar untuk mengikuti pendidikan profesi ners demi
memperoleh gelar perawat profesional. cita-cita dan masa depannya, untuk tempat
tinggal yang berpindah-pindah tidak menjadi
Hal ini sesuai teori yang disampaikan masalah bagi laki-laki, orang tuapun memberi
Sardiman (2010), yang menyatakan motivasi kepercayaan maksimal, karena laki-laki adalah
merupakan dorongan yag dapat menggerakkan calon kepala rumah tangga dan juga
jiwa setiap individu untuk bertingkah laku. merupakan proses pembelajaran untuk menjadi
Motivasi perperan penuh pada tiap individu utk lebih mandiri.
melakukan suatu kegiatan. Dalam kegiatan

4
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan:
KESIMPULAN Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Sebagian besar motivasi mahasiswa Profesional. Jakarta: Salemba Medika
semester VIII untuk melanjutkan pendidikan
profesi ners di STIKes Ngudia Husada Madura ________. 2014. Metodologi Penelitian Ilmu
dalam kategori baik. Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika
DAFTAR PUSTAKA .
Robbins, S. P. & Judge, T. A. 2008. Perilaku
Bastable, S. 2002. Perawat Sebagai Pendidik: Oragnisasi. Jakarta. Salemba Empat.
Prinsip-prinsip Pengajaran dan
Pembelajaran. Jakarta: EGC Saam, Z. & Wahyuni, S. 2012. Psikologi
Keperawatan. Jakarta: Raja Grafindo
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Persada.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, A. M. 2010. Interaksi dan Motivasi
_______________ 2012. Ilmu dan Perilaku Belajar Mengajar. Jakarta: Raja wali
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Press.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika

You might also like