Professional Documents
Culture Documents
Strategi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumedang Dalam Penyaluran Bantuan Sosial Di Masa Pandemi Covid-19
Strategi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumedang Dalam Penyaluran Bantuan Sosial Di Masa Pandemi Covid-19
net/publication/351299833
CITATIONS READS
0 495
2 authors:
8 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Nugrahana Fitria Ruhyana on 11 May 2021.
Abstract
The Covid-19 pandemic has caused massive social restrictions so that many people's
productive activities have been disrupted, which has led to increased poverty. To
overcome this, the government is trying to channel a social safety net for the poor and
near-poor. However, the distribution of social safety nets so far has not been fully
targeted, thus reducing the effectiveness of these funds. This study aims to provide
alternative policies for the Sumedang Regency Government in overcoming the problem of
distributing social safety nets to make them more targeted. The method used is a problem
solving approach based on literature studies. The fundamental problem with the
ineffective social safety net is the inaccurate data on beneficiaries. It requires active
community participation in data collection on the poor who deserve to receive a social
safety net. Another policy that can be taken so that the beneficiaries do not increase is by
providing a psychological effect in the form of labeling the social safety net recipient's
house.
Keywords : Policy, Social Safety Net, Poverty, Sumedang
Abstrak
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan pembatasan sosial secara massif sehingga banyak
aktivitas produktif masyarakat terganggu yang berujung pada meningkatnya kemiskinan.
Untuk mengatasinya, pemerintah berupaya menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat
miskin dan hampir miskin. Namun, penyaluran bantuan sosial selama ini masih belum
sepenuhnya tepat sasaran sehingga mengurangi efektivitas bantuan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk menyusun strategi kebijakan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang
dalam mengatasi permasalahan penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran. Metode
yang digunakan melalui pendekatan problem solving berdasarkan studi literatur.
Permasalahan mendasar dari belum efektifnya bantuan sosial adalah data penerima
bantuan yang masih belum akurat. Diperlukan partisipasi aktif masyarakat dalam
pendataan masyarakat miskin yang layak menerima bantuan. Kebijakan lain yang dapat
ditempuh untuk mengurangi lonjakan penerima bantuan adalah dengan pemberian efek
psikologis berupa pelabelan pada rumah penerima bantuan sosial.
Kata Kunci : Kebijakan, Bantuan Sosial, Kemiskinan, Sumedang
ekonomi akibat penyebaran virus corona kemiskinan satu digit, yaitu 9,2%
menjadi 2,3% lebih rendah dari target penduduk miskin yang semakin
mencapai 33,2 juta penduduk (1). Keuangan juga telah merealokasi dana
perjalanan dinas, belanja non media sosial dengan topik yang paling
Social safety net yang akan diberikan seluruh Pemerintah Daerah bahkan
meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia. Hal yang sama dialami oleh
Kartu Sembako atau Bantuan Pangan publik mengenai bansos yang tidak
pemantauan media sosial twitter oleh kepada pusat pengaduan yang dikelola
diantaranya bertanya tentang penyaluran bansos harus sesuai nama dan alamat
yang telah dipaparkan maka penelitian ini kependudukan. Penyaluran bansos dari
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Sosial pasti akan lebih berat dihadapi
terkesan melempar bola panas kepada Penerima Bantuan; dan (3) Data
menyusun basis data penerima bansos. tepatan sasaran penyaluran bansos dapat
tanggungjawab yang besar disaat sistem bantuan sosial pada setiap desil yang
data kependudukan dan data kemiskinan diolah dari data Susenas Tahun 2018
Gambar 1, terlihat masih ada satu pun program bantuan sosial, baik
menerima bantuan sosial, bahkan ada evaluatif berdasarkan data dan studi
yang menerima lebih dari satu program literatur. Data yang dianalisis berupa
(warna merah). Hal inilah yang perlu statistik kemiskinan dan data penerima
dilakukan pada, atau analisis terhadap informasi dari sumber lainnya seperti
berorientasi pada tindakan atau tingkah penelitian yang relevan serta dukungan
laku pragmatik (7). Dengan demikian data sekunder yang akan memperkuat
pada telaah pustaka yang lebih berbasis ditempuh agar bantuan sosial bisa
teraan Sosial. Hal ini penting untuk rentan, termasuk saat Pandemi Covid-
2. Pengumpulan informasi seputar garis besar, ada tujuh jurus sakti yang
Tunai (PKT), Bantuan Langsung Tunai terutama yang terkait dengan data
karena alasan dari dalam diri maupun partisipasi dalam bentuk tenaga,
wilayahnya adalah langkah awal untuk suatu proyek setelah proyek tersebut
selaras dengan teori yang dikemuka- masyarakat pada tingkatan ini berupa
kan Cohen dan Uphoff yang dikutip tenaga dan uang untuk meng-
masyarakat dalam pembangunan terdiri yang telah dibangun; dan (d) Partisipasi
dan daerah lain di Jawa Barat diberikan untuk menggerakkan atau melakukan
tokoh agama juga dapat meminimalisir agar bansos Covid-19 dapat tepat
Tokoh agama adalah orang yang tidak Pelabelan Rumah Tangga Miskin
Penerima Bantuan Sosial
799 | Khazanah Intelektual Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
bantuan yang datang dari pemerintah
Untuk mengurangi permasa-
tepat sasaran.
lahan terkait data penerima bansos,
Dengan adanya label tersebut
sebagian daerah menggunakan cara
nantinya bantuan yang akan diberikan
Pelabelan pada rumah masyarakat yang
oleh pemerintah sudah jelaskan
menerima bansos. Pelabelan ini
diberikan kepada orang-orang yang
digunakan memfilter rumah keluarga
telah menerima label tersebut sehingga
miskin yang berhak menerima bansos.
tidak ada lagi orang yang mengaku-
Di Kabupaten Nganjuk, cara ini cukup
ngaku miskin yang semata hanya untuk
efektif memberikan efek psikologis
mendapatkan bantuan.
dimana masyarakat yang merasa
Sedangkan persepsi negatif
mampu mengundurkan sebagai
yang diberikan oleh masyarakat
penerima bansos (17).
terhadap pemberian label rumah tangga
Hasil penelitian di Kelurahan
miskin yaitu mereka merasa malu
Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota
diberikan label tersebut karena label
Padang mengenai persepsi masyarakat
tersebut terlihat mencolok kalau dilihat
terhadap pemberian label rumah tangga
oleh orang lain. Mereka juga berpikir
miskin mengungkapkan bahwa
kalau pemberian label tersebut seperti
masyarakat memberikan persepsi
mengumumkan kepada orang banyak
positif dan negatif terhadap kebijakan
kalau mereka tersebut adalah orang
pemberian label tersebut (18). Persepsi
miskin.
positif yang diungkapkan oleh
Persepsi yang lain yang
masyarakat terhadap pemberian label
diungkapkan oleh masyarakat dalam
rumah tangga miskin yaitu agar
penelitan ini (13), bahwa pemberian
sama saja dengan bantuan yang tidak layak menerima bantuan akan
label rumah tangga miskin tersebut yang layak seiring dengan program
data penerima bantuan baik hal ini pelibatan tokoh agama dan