You are on page 1of 17

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 17

JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

COMMUNITY ORGANIZATION COMMUNICATION NETWORK IN DEVELOPMENT


M Luthfie1a
1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1
Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a Korespondensi: Muhammad Luthfie, Email: mluthfie@unida.ac.id

(Diterima: 20-12-2017; Ditelaah: 21-12-2017; Disetujui: 27-02-2018)

ABSTRACT
This study analyzes the role of Muhammadiyah in rural development. To introduce its
existence and support its participation in development in the village of Plompong,
Muhammadiyah Plompong as a community organization has formed and expanded its
communication network with relevant parties, especially with the Village Government of
Plompong. This is very reasonable, because organizational dynamics will not be separated
from the communication of external organizations. Organizational systems consisting of
many subsystems are built through the exchange of energy, information and meaning
through networks and communication channels. Communication networks can be done
spontaneously or planned, while channels are usually determined and restricted. To describe
the Muhammadiyah Plompong communication network in order to introduce its existence
and its participation in village development in Plompong Village, it is necessary to identify
the communication interaction process that took place between Muhammadiyah Plompong
and related parties to form a communication network. The purpose of the study was to
identify and then describe the communication structure and the communication interaction
process that took place between Muhammadiyah Plompong and related parties to form a
communication network. Research uses a qualitative approach with data collection
techniques through observation, in depth interviews, and focus group discussions. The
results showed that the communication structure and Muhammadiyah communication
networks had been able to create harmony and access of the organization in the
development of villages in Plompong Village.
Keywords: communication structure, communication network, communication channel.

ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis peran Muhammadiyah dalam pembangunan desa. Untuk
memperkenalkan eksistensinya dan mendukung partisipasinya dalam pembangunan di Desa
Plompong, Muhammadiyah Plompong sebagai organisasi masyarakat telah membentuk dan
memperluas jaringan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Pemerintah
Desa Plompong. Hal ini sangat beralasan, karena dinamika organisasi tidak akan terlepas
dari komunikasi organisasi eksternal. Sistem-sistem organisasi yang terdiri dari banyak sub
sistem dibangun melalui pertukaran energi, informasi dan makna melalui jaringan dan
saluran komunikasi. Jaringan komunikasi (communication network) dapat dilakukan secara
spontan atau terencana, sementara saluran biasanya ditentukan dan dibatasi. Untuk
menggambarkan jaringan komunikasi Muhammadiyah Plompong dalam rangka
memperkenalkan eksistensinya dan partisipasinya dalam pembangunan desa di Desa
Plompong, perlu dilakukan identifikasi proses interaksi komunikasi yang terjadi antara
Muhammadiyah Plompong dan pihak-pihak yang terkait sehingga membentuk jaringan
komunikasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kemudian mendeskripsikan
18 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

struktur komunikasi dan proses interaksi komunikasi yang terjadi antara Muhammadiyah
Plompong dan pihak-pihak yang terkait sehingga membentuk jaringan komunikasi.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, indepth interview, dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa struktur komunikasi dan jaringan komunikasi Muhammadiyah telah mampu
menciptakan harmonisasi dan akses organisasinya dalam pembangunan desa di Desa
Plompong.
Kata kunci: struktur komunikasi, jaringan komunikasi, saluran komunikasi.

Luthfie, M. 2018. Jaringan Komunikasi Organisasi Masyarakat dalam Pembangunan. Jurnal


Sosial Humaniora 9(1): 17-33.

seperti memberikan saran, berbagi


PENDAHULUAN pengetahuan dan aliansi.
Publikasi tentang keberadaan atau Kedudukan pemuka pendapat (opinion
eksistensi dan rencana terlibat dalam leader) diakui sangat penting dalam
interaksi komunikasi yang lebih luas, sangat jaringan komunikasi terutama untuk
penting dilakukan oleh organisasi mewujudkan difusi inovasi. Pemuka
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang pendapat (opinion leader) memainkan
ada, termasuk dalam pembangunan desa. peranan kunci untuk mengevaluasi inovasi,
Todo et al (2011) dalam hasil penelitiannya, menjaga komunikasi antar jaringan,
menyatakan jaringan komunikasi yang memfasilitasi kesempatan untuk
merupakan jaringan sosial sering mendapatkan program, pelatihan dan
didasarkan pada promosi aliran menciptakan serta mempertahankan
pengetahuan, pertemuan dan sebaliknya hubungan dengan organisasi eksternal.
jaringan komunikasi tidak akan terbentuk Pemimpin opini diidentifikasi sebagai
tanpa ada pertemuan, hal ini menunjukan sumber informasi dan inovasi untuk
pentingnya tatap muka dalam difusi anggota komunitas dan pemimpin opini
pengetahuan. Selanjutnya Todo et al juga sangat terlibat aktif dalam mengevaluasi
menjelaskan bahwa beberapa aspek lain hasil-hasil inovasi yang diterapkan dalam
seperti agama dan etnis adalah aspek komunitasnya, mempertimbangkan apakah
penting terbentuknya jaringan sosial di inovasi tersebut sesuai bagi rekan-rekannya
dalam masyarakat. dan juga mempertimbangkan kondisi sosial,
Jaringan penting dalam mengamati ekonomi dan lingkungan yang sangat
perilaku manusia melalui struktur mempengaruhi proses keputusan mereka.
komunikasi dalam suatu sistem (Rogers & Di lingkungan Muhammadiyah Plompong,
Kincaid 1981) dan menggambarkan tugas- pimpinan Ranting terutama ketuanya akan
tugas penting karena jaringan menjadi opinion leader sekaligus sentral
menghubungkan interpersonal atau individu yang memainkan peran sebagai
individu atau antar organisasi dalam suatu perancang atau pengatur jaringan
sistem (Harris & Nelson 2008). Efektivitas komunikasi organisasi internal maupun
komunikasi organisasi dalam jaringan dapat eksternal.
ditentukan dari derajat hubungan dan Rumusan masalah penelitian adalah
kualitas hubungan yang terjadi dalam bagaimana struktur komunikasi dan proses
jaringan (Rogers & Kincaid 1981). Pada interaksi komunikasi yang terjadi antara
jaringan komunikasi, aktor-aktor baik Muhammadiyah Plompong dan pihak-pihak
idividual, group atau organisasi yang terkait sehingga membentuk jaringan
terhubungkan melalui interaksi sosial komunikasi. Berdasarkan rumusan tersebut,
maka tujuan penelitian adalah
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 19

mengidentifikasi dan menganalisis struktur wawancara mendalam (indepth interview),


komunikasi dan proses interaksi Focus Group Discussion (FGD), dan studi
komunikasi antara Muhammadiyah dokumentasi. Tujuannya adalah untuk
Plompong dan pihak-pihak yang terkait memperoleh deskripsi tentang struktur
hingga membentuk jaringan komunikasi komunikasi dan proses interaksi
yang positif. komunikasi antara Muhammadiyah
Plompong dan pihak-pihak yang terkait
hingga membentuk jaringan komunikasi
MATERI DAN METODE yang positif.

Kerangka Teoretis Penelitian Metode Penelitian


Setelah memahami berbagai teori tentang Penelitian menggunakan pendekatan
jaringan komunikasi (Rogers & Kincaid kualitatif yaitu berorientasi pada penjelasan
1981, Monge & Contractor 2003, Harris dan data deskriptif dari obyek yang diteliti
Nelson 2008), maka struktur jaringan dengan mengarahkan pendekatan-
komunikasi Muhammadiyah Plompong pendekatannya pada latar dan obyek
membentuk kepada jaringan yang tersebut secara alamiah dan holistik (utuh
menghubungkan proses komunikasi antara dan menyeluruh). Penelitian akan
Muhammadiyah Plompong dengan Anggota membangun gambaran yang kompleks dan
Organisasi subyek, Muhammadiyah dengan holistik, menganalisis kata-kata,
Pemerintah Desa Plompong, melaporkan pandangan informan secara
Muhammadiyah dengan Organisasi terperinci dan melakukan penelitian dalam
Masyarakat lainnya terutama NU, dan setting ilmiah.
Muhammadiyah dengan warga di Subyek penelitian dilakukan secara
lingkungan lembaga pendidikan sengaja (purposive), berdasarkan temuan
Muhammadiyah Plompong. Jaringan awal tentang jaringan komunikasi Ranting
komunikasi Muhammadiyah Plompong Muhammadiyah Plompong sebagai salah
pada analisisnya terkait dengan sosiogram satu organisasi masyarakat yang
dan indikator jaringan yaitu densitas dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan
sentralitas. desa di Desa Plompong. Penelitian
Sosiogram, adalah ilustrasi hubungan pendahuluan sudah dilakukan pada bulan
“siapa berinteraksi dengan siapa” atau Mei - Juni tahun 2014. Pengambilan data
gambaran pola komunikasi dalam suatu kualitatif secara lengkap dilakukan pada
jaringan sosial (Rogers & Kincaid 1981). bulan Oktober-Desember 2015.
Densitas adalah gambaran keterhubungan Data yang dikumpulkan dalam penelitian
individu dalam suatu hubungan. Densitas adalah data primer dan sekunder Data
pada jaringan biner adalah proporsi dari primer diperoleh dari informan penelitian
kemungkinan semua ikatan yang benar- untuk mengetahui data-data yang terkait
benar hadir (Hanneman & Ridle 2005). dengan rumusan masalah penelitian. Data
Sentralitas merupakan pengukuran sekunder diperoleh dari dokumen.
terhadap jaringan komunikasi yang Pengumpulan data dalam penelitian ini
ditemukan dalam konsep sosiometric dilakukan dengan cara wawancara
sebagai “star” yakni individu sebagai mendalam (indepth interview), Focus Group
sumber informasi. Sentralitas terdiri dari Discussion (FGD) dan studi dokumen. FGD
sentralitas lokal (local centrality), dilakukan dengan mengundang 5 orang
sentralitas global (global centrality) dan narasumber yang dipandang ahli dan
sentralitas antara (betweeness centrality). mengetahui pokok masalah penelitian.
Penelitian terhadap jaringan komunikasi Obyek penelitiannya, adalah tentang
dilakukan melalui pendekatan kualitatif struktur komunikasi dan jaringan
dengan pengumpulan data secara
20 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

komunikasi yang ada di lingkungan adalah individu yang berada dalam


Muhammadiyah Plompong. lingkungan suatu sistem, tetapi tidak
menjadi anggota dalam suatu sistem atau
individu yang tidak terlibat dalam jaringan
HASIL DAN PEMBAHASAN komunikasi (Rogers & Kincaid 1981). Satu
lagi adalah Penjaga pintu (gatekeeper) yaitu
Analisis Jaringan Komunikasi seseorang yang berada dalam suatu struktur
jaringan komunikasi yang memungkinkan
Analisis Jaringan Komunikasi adalah suatu
dia mengontrol arus informasi.
metode penelitian untuk
mengidentifikasikan struktur komunikasi Pada analisis jaringan komunikasi ini,
dalam suatu sistem, di mana data hubungan akan dikaji pula analisis jaringan
mengenai arus komunikasi dianalisis komunikasi tingkat individu untuk melihat
dengan menggunakan beberapa tipe ukuran sentralitas. Pengukuran sentralitas
hubungan-hubungan korelasional sebagai bertujuan untuk mengidentifikasi posisi
unit-unit analisis. Tipe hubungan dalam atau lokasi serta karakteristik aktor (node)
Analisis Jaringan bukanlah analisis monadic dalam suatu jaringan komunikasi (Hatala
(individu), tetapi dyadic (2 orang) atau 2006). Sentralitas juga dapat digunakan
lebih. Analisis jaringan komunikasi untuk mengukur keunggulan individu dalam
merupakan alat untuk mengidentifikasi sistem. Pengukuran sentralitas, meliputi
jaringan komunikasi dalam suatu sistem sentralitas lokal, sentralitas global dan
(Rogers & Kincaid 1981). kebersamaan atau sentralitas antara
(betweeness).
Peran seseorang dalam sebuah jaringan
komunikasi bervariasi, dari yang sedikit Pada penelitian, analisis terhadap
sampai yang banyak. Peran-peran tersebut jaringan komunikasi menghasilkan
dapat diidentifikasi dalam berbagai nama, gambaran tentang struktur komunikasi
dan berbagai bentuk atau konfigurasi yang terjalin di antara anggota Pimpinan
sosiometris, sesuai dengan kelaziman dan Ranting Muhammadiyah Plompong,
penamaan yang ada dalam model penelitian Pimpinan Ranting Muhammadiyah dengan
analisis jaringan komunikasi. Sekurang- anggota persyarikatan, Pimpinan Ranting
kurangnya ada 5 bentuk sosiometris; yaitu Muhammadiyah dengan Aparat
star, opinion leader, liaisons, bridges, atau Pemerintahan Desa Plompong, dan
isolated. Pimpinan Ranting Muhammadiyah dengan
Pimpinan organisasi masyarakat lainnya di
Star atau bintang adalah individu yang
Desa Plompong. Analisisnya akan
menempati posisi sentral dalam suatu
menghasilkan sosiogram, yaitu ilustrasi
jaringan, seseorang yang merupakan
hubungan “siapa berinteraksi dengan siapa”
pemusatan jalur komunikasi dari beberapa
atau gambaran pola komunikasi dalam
orang. Opinion leader adalah seorang
suatu jaringan sosial (Rogers & Kincaid
pemuka pendapat dan agen pembaharu
1981).
yang relatif sering dapat mempengaruhi
sikap dan tingkah laku orang lain untuk Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa
bertindak dalam cara tertentu secara Plompong membentuk jaringan komunikasi
informal. Liaisons atau penghubung adalah sebagai upaya mendesiminasi informasi
seorang individu yang menghubungkan dua eksistensi persyarikatan dan amal-amal
klik atau lebih dalam suatu sistem, namun ia usahanya. Jaringan komunikasi yang
tidak menjadi anggota klik manapun. Bridge terbentuk merupakan bentuk interaksi
adalah jembatan atau seorang individu yang aktor-aktor atau pihak-pihak yang terkait di
menghubungkan dua klik atau lebih dalam dalamnya yang menunjukkan perilaku
suatu sistem, dan ia menjadi anggota dari komunikasi mereka dalam memberi,
salah satu klik. Isolated atau pemencil menerima dan menyebarluaskan sebuah
informasi. Analisis terhadap jaringan
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 21

komunikasi menghasilkan sosiogram yang ada, tetapi mereka bukan anggota sistem
menggambarkan struktur komunikasi yang dari kelompok-kelompok tersebut.
terjalin di lingkungan komunikasi Ranting Untuk menentukan star dalam penelitian,
Muhammadiyah Plompong. Prosesnya tidak membutuhkan tindakan yang
menunjukkan siapa berkomunikasi dengan mendalam, sebab:
siapa serta bagaimana suatu informasi 1. Tokoh-tokoh yang berpengaruh di
terdistribusi. Selain itu, memperlihatkan internal dan eksternal Muhammadiyah
gambaran siapa saja yang terjangkau oleh Plompong dari awal pendiriannya
informasi, bagaimana informasi sampai penelitian berlangsung masih
terdistribusi ke semua anggota sistem ada dan mudah ditemui.
(kelompok) dan struktur jaringan
komunikasi yang terbentuk serta bagaimana 2. Tokoh-tokoh yang ditentukan sebagai
peran-peran dari aktor-aktor atau pihak- star dipertimbangkan melalui sumber-
pihak dalam struktur jaringan komunikasi sumber data yang dimilikinya serta
tersebut. seringnya mereka dijadikan sumber
informasi dan komunikasi
Pada prosesnya, jaringan komunikasi di Muhammadiyah Plompong.
lingkungan Ranting Muhammadiyah
Plompong sendiri bervariasi, dari peran Dari penelitian yang dilakukan, dari
yang sedikit sampai yang banyak. Peran- wilayah penelitian terkait dengan kajian
peran tersebut dapat diidentifikasi dalam jaringan komunikasi di masing-masing
berbagai nama, dan berbagai bentuk atau periode kepemimpinan Ranting
konfigurasi sosiometris, sesuai dengan Muhammadiyah Plompong, ada 13 orang
kelaziman dan penamaan yang ada dalam informan yang menjadi star dengan posisi
model penelitian analisis jaringan sentral (sentralitas), baik sentralitas lokal,
komunikasi. Analisisnya berawal dari sentralitas global, maupun sentralitas
adanya posisi star yang diisi oleh Sesepuh antara atau kebersamaan. Sepanjang sejarah
Muhammadiyah (H Mahroni dan H Mu’min Muhammadiyah Plompong, star dengan
Thoif) yang eksis terutama pada masa-masa sentralitas lokal sekaligus sentralitas global
awal Ranting Muhammadiyah Plompong; pada penelitian di lingkungan internal
tokoh-tokoh pimpinan Muhammadiyah Muhammadiyah Plompong terdapat pada
Plompong (Wahibpudin dan Marzuki) yang diri H Mahroni, M Wahibpudin SAg MAg dan
berperan pada masa sekarang; pimpinan Marzuki SAg, di mana ketiganya pernah
lembaga pendidikan Muhammadiyah memegang atau sedang memegang amanah
Plompong dari tahun 2000-sekarang sebagai ketua ranting. Walaupun di
(Tohirin, Taufik, Solahudin Hernawan, M Muhammadiyah tidak ada budaya
Taip Subandi, Sahroni, Aini Inayati, dan Umi menempatkan seseorang sebagai yang
Zuhanah); Pemerintah, terutama Kepala dimuliakan, tetapi dalam proses komunikasi
Desa Plompong (Fatoni); serta ketua NU internal Muhammadiyah Plompong atas
Plompong (Bunyamin). Bridge adalah para dasar struktur organisasi atau tidak, ketiga
pengurus yang mengelola humas organisasi orang itu selalu dijadikan tempat untuk
atau tim-tim kerja yang ditugaskan untuk bertanya dan meminta pertimbangan.
mengelola hubungan antar lembaga, dan Alasannya, seperti dikemukakan oleh Drs
tokoh-tokoh Desa Plompong, seperti Tohirin MPd (wawancara tanggal 15
sekretaris desa dan kepala-kepala dusun. Oktober 2015) dilihat dari kapabilitas dan
Sedangkan Liaisons adalah anggota-anggota kedudukan sosial ketiganya. H Mahroni
masyarakat desa, termasuk para siswa dan adalah sesepuh sekaligus pelaku dan ketua
orang tua siswa di lembaga-lembaga pertama Pimpinan Ranting Muhammadiyah
pendidikan Muhammadiyah Plompong, Plompong yang mengetahui banyak sejarah
yang sering dilibatkan dalam proses Muhammadiyah di Desa Plompong,
komunikasi dari kelompok-kelompok yang Wahibpudin adalah tokoh Muhammadiyah
yang pernah menjadi ketua Pimpinan
22 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

Ranting Muhammadiyah Plompong dan saat lainnya yang dalam jaringan komunikasi
ini menjabat sebagai ketua Pimpinan Muhammadiyah Plompong sering diajak
Cabang Muhammadiyah Sirampog, serta berembuk. Keterlibatan pemuka-pemuka
Marzuki adalah ketua Pimpinan Ranting pendapat itu dalam komunikasi program-
Muhammadiyah Plompong yang sedang program Muhammadiyah Plompong,
berjalan. Sehingga alur jaringan komunikasi umumnya didasarkan kepada
di internal Muhammadiyah Plompong pertimbangan-pertimbangan, antara lain
(misalnya melalui studi jaringan komunikasi muatan program yang baru pertama
Pimpinan Ranting Muhammadiyah dijalankan atau kepada sifat program yang
Plompong periode 2000-2015), akan sensitif dan dapat memicu konflik dengan
berawal dari Marzuki kemudian diskusikan pihak lain.
bersama Wahibpudin dan H Mahroni. Pada internal kepengurusan Ranting
Namun pada beberapa program, star Muhammadiyah Plompong, maka ketua
(sentralitas individu) akan berpindah ranting selain menjadi opinion leader akan
kepada pimpinan program/ amal usaha menjadi sentralitas individu sebagai star,
Organisasi subyek. Setelah itu, komunikasi yang pesannya disampaikan secara berantai
akan berlanjut kepada pihak-pihak yang kepada wakil ketua, kemudian disampaikan
menjadi jembatan informasi untuk kepada sekretaris ranting untuk diarsipkan
diteruskan kepada anggota Muhammadiyah kebijakan-kebijakannya, lalu diteruskan
maupun eksternal Organisasi subyek. Dari kepada bidang-bidang atau divisi-divisi
hasil FGD pada tanggal 20 Oktober 2015, yang terkait dengan program. Hingga
diketahui perpindahan star disebabkan kepengurusan periode sekarang, bidang-
oleh: bidang yang aktif bergerak dan terlibat
1. Kelaziman organisasi. Dari struktur dalam jaringan komunikasi internal Ranting
organisasi, maka ketua pimpinan Muhammadiyah Plompong, adalah bidang
Ranting Muhammadiyah akan menjadi tarjih, da’wah, pendidikan, dan bidang
star dalam organisasi. kerjasama sosial kemasyarakatan.
2. Program, seperti program pembangunan
sekolah. Star yang menjadi sentralitas Jaringan Komunikasi Muhammadiyah
akan terkait dengan pimpinan program, Plompong
kemudian dikomunikasikan dengan star Analisis jaringan komunikasi pada
lain untuk meminta pertimbangan, penelitian, diarahkan untuk menganalisis
dimusyawarahkan dengan pengelola jaringan komunikasi pada masa awal
sekolah, dan diimplementasikan berdirinya Ranting Muhammadiyah di Desa
kebijakannya kepada masyarakat luar. Plompong, jaringan komunikasi di bidang
3. Isu, misalnya terkait dengan isu-isu tarjih dan da’wah, jaringan komunikasi di
keagamaan atau kemasyarakatan, star bidang pendidikan, dan jaringan komunikasi
dapat berpindah kepada sesepuh atau di bidang kerjasama sosial kemasyarakatan.
ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Analisis jaringan komunikasi yang
Sirampog. digunakan dalam penelitian, adalah untuk
Pada beberapa program, jaringan melihat (1) Struktur komunikasi, yakni pola
komunikasi Muhammadiyah Plompong juga hubungan dan peran individu di lingkungan
melibatkan opinion leader yang relatif sering program Muhammadiyah Plompong, (2)
dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku Jaringan Komunikasi, yakni gambaran
orang lain untuk bertindak dalam cara interaksi antara aktor yang terlibat dalam
tertentu secara formal maupun informal. proses komunikasi dan upaya memberikan
Para pemuka pendapat itu beragam latar informasi mengenai pengembangan
belakangnya, ada yang berasal dari tokoh eksistensi dan pengembangan program/
pemuda, tokoh agama, maupun pihak-pihak amal usaha Muhamadiyah di Plompong.
Hasilnya akan memperlihatkan derajat
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 23

sentralitas lokal (local centrality), derajat Struktur komunikasi yang mewarnai


sentralitas global (global centrality), jaringan komunikasi Muhammadiyah
kebersamaan (betweenees) dan hubungan Plompong melibatkan pimpinan ranting dan
(connectedness). anggota (internal), pemerintahan, dan
Sentralitas lokal adalah derajat yang organisasi-organisasi masyarakat lain
menunjukkan seberapa erat terhubungnya seperti NU (eksternal).
individu tertentu dalam lingkungan terdekat Analisis jaringan komunikasi telah
atau pertetanggaan mereka. Derajat ini memberikan gambaran tentang siapa saja
menunjukkan jumlah hubungan maksimal yang terjangkau oleh informasi, bagaimana
yang mampu dibuat individu tertentu informasi tersebar ke semua anggota sistem
dengan individu lain yang berada dalam dan struktur jaringan komunikasi yang
lingkungan terdekatnya. Sentralitas global terbentuk serta bagaimana peran-peran
adalah derajat yang menunjukkan berapa anggota sistem dalam struktur jaringan
jarak yang harus dilalui oleh individu komunikasi tersebut. Proses pembentukan
tertentu untuk menghubungi semua jaringan komunikasi terjadi melalui
individu di dalam sistem. Derajat ini interaksi yang dilakukan oleh pimpinan
menunjukkan kemampuan individu untuk Ranting Muhammadiyah Plompong dengan
dapat menghubungi semua individu dalam anggota sistem lain dengan tujuan
sistem. Kebersamaan (betweenees) adalah mendesiminasi informasi dari internal
frekuensi seorang individu dalam Muhammadiyah dan memenuhi kebutuhan
melakukan hubungan dengan pihak-pihak informasi dari luar yang dibutuhkan untuk
lainnya. Derajat ini menunjukkan memperkuat eksistensi dan keberhasilan
kemampuan individu untuk menjadi program Muhammadiyah di Desa Plompong.
perantara/penghubung antara satu aktor Jaringan komunikasi yang dilakukan sangat
dengan aktor lain dalam suatu jaringan. menentukan perubahan yang terjadi di
Hubungan (connectedness) adalah derajat di lingkungan internal dan di lingkungan
mana anggota-anggota sistem berhubungan eksternal Muhammadiyah Plompong.
dengan anggota-anggota lain dalam sistem.
Nilai connectedness diukur dengan Jaringan Komunikasi pada Periode
membandingkan semua ikatan yang sedang Pertama
terbentuk dengan kemungkinan hubungan
Pada periode pertama kepemimpinan
yang mungkin terjadi. Konektivitas dapat
Ranting Muhammadiyah Plompong
menjadi ukuran yang berguna untuk
diwarnai oleh jaringan komunikasi yang
mendapatkan pengertian tentang
materinya sebagian besar terkait dengan
ketergantungan dan kerentanan individu
masalah khilafiyah (perbedaan prinsip
(Hanneman & Riddle 2005).
ibadah/ fiqh). Sebagai gerakan
Pada konteks Muhammadiyah Plompong, pembaharuan di bidang keagamaan yang
jaringan komunikasi dikembangkan oleh ingin membasmi tahyul, bid’ah dan churafat
para pimpinannya dengan tujuan (TBC), Muhammadiyah harus
memperluas interaksi melalui komunikasi, bersinggungan dengan berbagai kelompok
untuk memperoleh hasil yang baik dari masyarakat, baik yang terorganisir ataupun
program-program yang dikembangkan dan tidak di Desa Plompong. Yang paling
meraih tujuan-tujuan lainnya. Selain untuk intensif dipicu oleh “peristiwa Perebutan
memenuhi interaksi melalui komunikasi di Adzan Satu” di masjid desa tahun 1964.
lingkungan internal, jaringan komunikasi Sentralitas individu sebagai star diperankan
juga dikembangkan kepada pihak-pihak oleh H Mahroni (HM), tokoh pendiri
eksternal organisasi, terutama kepada sekaligus ketua pertama di Ranting
pihak-pihak yang kedudukan dan Muhammadiyah Plompong. Ia mengajak
kesepahaman pandangannya dapat serta beberapa orang tokoh Muhammadiyah
menguntungkan Organisasi subyek. sebagai pemuka-pemuka pendapat; H
24 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

Ma’mun Thoif, Rofi’i Syukri, M Said Kholil, M (klik-klik lain) dalam jaringan komunikasi,
Fadhil Husaen, M Masroh Noer, Tohid Toha, antara lain harus berdialog dengan
M Mubari Muchtar, Muslim, Akyas, Abu Komandan Kodim dan dua orang stafnya,
Chaer, dan Sumar. dan harus berdialog dengan tokoh-tokoh
Jaringan komunikasi dalam internal organisasi masyarakat dan pemuka-pemuka
organisasi (sentralitas lokal) sangat sering masyarakat dari klik lain (KH Maskur
dilakukan, karena bertujuan untuk (KHM), Ustad Shohib (US), H Nurudin (HN),
mempersiapkan pesan-pesan yang akan H Muhidin (HM), KH Idyas (KHI). Materi
disampaikan dalam komunikasi atau dialog dialognya terutama menyangkut masalah
dengan pihak-pihak lain di Desa Plompong. khilafiyah yang bersumber dari perbedaan
Prinsip-prinsip keterbukaan tanpa pandangan terhadap fiqh. Menurut H
menutup-nutupi adanya perbedaan, Mu’min Thoif (wawancara tanggal 3
dijadikan landasan untuk melakukan November 2015) yang mendominasi
tindakan komunikasi dengan pihak komunikasi dalam dialog dengan pihak-
eksternal organisasi (Wahibpudin, pihak eksternal tersebut adalah H Mahroni
wawancara tanggal 27 Oktober 2015). sebagai star dan dirinya sebagai orang
Benturan komunikasi yang sangat keras kedua dalam tim. Anggota Muhammadiyah
terjadi pada peristiwa Perebutan Adzan lainnya lebih banyak berfungsi sebagai
Satu di atas, di mana masing-masing pihak penghubung dan kawan dalam berpikir.
bersikukuh dengan keyakinan fiqh (pesan) Demikian pula dengan di pihak NU, star nya
masing-masing, yang membawa pihak-pihak adalah KH Maskur (KHM), selebihnya
yang berbeda pendapat berhadapan dengan adalah pemuka pendapat atau kawan
solusi yang ditawarkan oleh pihak Kodim berpikir. Di pihak Kodim, Komandan Kodim
Brebes. sebagai star, dan selebihnya, yakni dua
orang stafnya sebagai penghubung bridge.
Komandan Kodim dalam analisis jaringan
komunikasi penelitian digolongkan sebagai Tabel 1 Identifikasi klik dalam jaringan
star sekaligus opinion leader karena komunikasi Muhammadiyah
berposisi sebagai pemuka pendapat yang Plompong periode pertama
berusaha mempengaruhi sikap dan tingkah
laku tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Klik Anggota Klik Jumlah
tokoh-tokoh organisasi masyarakat yang I (Organisasi HM, HMT, RS, 5
berseberangan untuk memperoleh solusi subyek) MSK, MFH
bersama. Komandan Kodim ini, pada II (Ormas KHM, US, HN, 5
akhirnya dapat meredam konflik dengan lain) HM, KHI
mendorong terjadinya kesepakatan- III (Kodim) K, S1, S2 3
kesepakatan di antara pihak yang
bertentangan dan mengawasi
implementasinya.
Pada peristiwa Perebutan Adzan Satu
tersebut, H Mahroni (HM), H Mu’min Thoif
(HMT), Rofi’i Syukri (RS), M Said Kholil
(MSK), dan M Fadhil Husaen (MFH) harus
merasakan bermalam di Makodim Brebes
dan disandera di sebuah pesantren oleh
pihak yang berseberangan dengan prinsip-
prinsip Muhammadiyah (Royyani 2011).
Tokoh Muhammadiyah yang menjadi star di
klik Muhammadiyah itu, membawanya pula Gambar 1 Jaringan komunikasi
kepada derajat sentralitas global karena Muhammadiyah Plompong
harus berhubungan dengan banyak pihak periode pertama
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 25

Melalui software Ucinet 6, maka jaringan Jaringan komunikasi Muhammadiyah


komunikasi Ranting Muhammadiyah pada Plompong pada periode pertama tersebut,
periode pertama dapat dilihat pada grafik dihubungkan oleh agen-agen yang menjadi
sosiogram pada Gambar 1. bridge (humas dan staf). Komunikasinya
Peristiwa Perebutan Adzan Satu di menjadi multi hubungan antara Organisasi
Masdid Desa Plompong itu sendiri baru subyek, pemerintah (Kodim), organisasi-
selesai secara bertahap pada periode organisasi masyarakat termasuk NU, tokoh-
kebangkitan Ranting Muhammadiyah tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lainnya
Plompong (tahun 1981-1990) yang yang terlibat dalam jaringan. Jaringan
dilandasi oleh kompromi dan kesadaran komunikasi yang terjadi tidak menghasilkan
organisasi masyarakat lain untuk kesamaan pandangan dari masalah-masalah
menyerahkan pengelolaan ibadah di masjid yang diperdebatkan oleh masing-masing
desa kepada Organisasi subyek. pihak (Muhammadiyah dan NU tetap pada
Pertimbangannya, mayoritas warga Desa keyakinannya) tetapi berhasil mewujudkan
Plompong lebih menyetujui ritual kompromi-kompromi dan ikatan-ikatan
keagamaan yang diselenggarakan oleh dalam isu bersama, seperti kepentingan
Muhammadiyah (terutama untuk shalat pembangunan desa, pendidikan masyarakat,
Jum’at dan dan shalat Shubuh) ketimbang keamanan lingkungan, dan toleransi antar
dikelola oleh organisasi keagamaan lainnya. umat beragama.
Muhammadiyah Plompong menerima Kesamaan pandangan dalam hal-hal di
kepercayaan itu, dan mengelola masjid desa luar fiqh itu secara bertahap mewujudkan
termasuk pembangunan fisiknya hingga integrasi antara Muhammadiyah dan pihak-
sekarang ini. Untuk menjaga keharmonisan, pihak lainnya yang semula berseberangan,
Muhammadiyah tetap melibatkan organisasi menghasilkan kompromi dan kerjasama
keagamaan lain dalam acara-acara yang dalam kegiatan-kegiatan pembangunan
diselenggarakan di masjid desa. desa hingga kini. Elemen-elemen
Secara garis besar, ada empat hal yang masyarakat desa itu bekerjasama dalam
menjadi pesan Muhammadiyah pada dialog- bidang keamanan, kesehatan, pendidikan,
dialognya dengan pihak-pihak yang terlibat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
dalam jaringan komunikasi di atas. Pertama, desa (wawancara Fatoni, tanggal 28
Muhammadiyah menekankan prinsip- Oktober 2015).
prinsip keagamaan yang diterapkan dalam
kehidupan anggota-anggotanya adalah Jaringan Komunikasi di Bidang Tarjih
sesuai dengan keputusan Tarjih dan Da’wah
Muhammadiyah yang mendasarkan diri Bidang tarjih, adalah bidang yang
kepada Al-qur’an dan sunnah Rasul. Kedua, mengurusi pelaksanaan ibadah dan ritual di
Muhammadiyah adalah organisasi lingkungan Organisasi subyek. Keputusan-
masyarakat di bidang sosial dan keagamaan, keputusan Majlis Tarjih menjadi standar
yang memiliki hak hidup di Republik atau paremeter pelaksanaan ibadah seluruh
Indonesia dan berhak berpartisipasi dalam anggota Organisasi subyek. Artinya,
pembangunan bangsa. Ketiga, anggota-anggota Muhammadiyah wajib
Muhammadiyah adalah organisasi yang tunduk dan patuh dengan keputusan tarjih,
toleran terhadap perbedaan, dan siap yang keputusan-keputusannya ditetapkan
bekerjasama untuk kemaslahatan umat. Dan setiap 5 tahun sekali bersamaan dengan
keempat, Anggota Muhammadiyah di Desa diselenggarakannya Muktamar Organisasi
Plompong adalah bagian dari kekerabatan subyek.
masyarakat Desa Plompong, karena
Keputusan Tarjih Muhammadiyah
memiliki ikatan keluarga yang umumnya
menjadi pedoman hidup warga Organisasi
sama dengan pihak-pihak yang
subyek, karena berisi seperangkat nilai dan
berseberangan.
norma Islami yang bersumber pada Al-
26 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi berhubungan dengan bidang da’wah
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam (bridge). Pesannya menyampaikan pokok-
menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga pokok kebijakan organisasi tentang Tauhid,
tercermin kepribadian Islami menuju peribadatan dan mu’amalah. Bidang da’wah
terwujudnya masyarakat Islam yang selanjutnya menyampaikan kepada masing-
sebenar-benarnya. Pedoman tersebut masing pimpinan lembaga pendidikan dan
merupakan pedoman untuk menjalani pesantren. Jaringan komunikasi berlanjut
kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, kepada siswa-siswi atau santri-santri di
bermasyarakat, berorganisasi, mengelola lembaga masing-masing, termasuk kepada
amal usaha, berbisnis, mengembangkan para orang tuanya (liaisons).
profesi, berbangsa dan bernegara, Media jaringan komunikasinya, adalah
melestarikan lingkungan, mengembangkan pengajian dan khutbah Jum’at, silaturami
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sekolah, dan melalui surat-surat edaran.
mengembangkan seni budaya yang Spanduk dan brosur dijadikan media
menunjukkan perilaku uswah hasanah atau komunikasi pada event-event tertentu,
teladan yang baik (Abdurrahman & Haedar seperti pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri
2003). dan Idul Adha. Pada bulan Ramadhan,
Komunikasi dan informasi tentang tarjih kajian-kajian intensif tentang keislaman
ini sangat intens dilakukan, sehingga yang dilakukan ba’da shalat tarawih,
materinya menjadi pesan-pesan yang sering menjadi media yang efektif pula untuk
disampaikan atau menjadi agenda dalam sosialisasi dan penjelasan tentang prinsip-
jaringan komunikasi Organisasi subyek. Di prinsip ibadah dalam sudut pandang
Ranting Muhammadiyah Plompong, Muhammadiyah kepada para jamaah,
penyebaran keputusan Tarjih ini dilakukan anggota dan simpatisan Organisasi subyek.
oleh Bidang Da’wah yang menyampaikan Selain itu, ada training wajib yang harus
pesan-pesan da’wahnya melalui pengajian, diikuti oleh warga Organisasi subyek,
khutbah dan ceramah-ceramah keagamaan. seperti Baitul Arqam untuk para pengurus
Materi keputusan tarjih, termasuk pokok- dan anggota Organisasi subyek, dan Darul
pokok pesan dalam jaringan komunikasi Arqam untuk para mahasiswa dan siswa di
Muhammadiyah Plompong. Pada periode lingkungan perguruan Organisasi subyek.
kepemimpinan 2010-2015, Bidang Da’wah Materi yang diberikan di samping aqidah,
dalam fungsinya dibantu oleh pengelola juga masalah keorganisasian dan
Taman-taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) kepemimpinan (leadership). Jaringan
Organisasi subyek, dan Pondok Pesantren komunikasi di bidang tarjih dan da’wah
Muhammadiyah Hj Nasikhah Maemanah. tersebut, materinya seiring sejalan dengan
Jaringan komunikasi di bidang tarjih dan jaringan komunikasi di bidang pendidikan.
da’wah ini lebih banyak ditujukan kepada Ada target-target luaran (out put) yang
anggota dan para pemimpin opini di sama-sama dituju oleh bidang pendidikan,
internal Organisasi subyek, dengan maksud seperti terciptanya peribadatan yang sesuai
memperkuat pemahaman dan amalan dengan keputusan tarjih Muhammadiyah
sesuai keputusan tarjih Organisasi subyek. dan pembinaan akhlakul karimah.
Pada beberapa acara seperti melalui Proses jaringan komunikasi yang saling
pengajian umum, sebaran da’wah menguatkan ini, memang menjadi sistem
Muhammadiyah juga menghampiri koordinasi terpadu di lingkungan
masyarakat lain yang bukan anggota Persyarikatan Organisasi subyek, termasuk
Organisasi subyek. Prosesnya dimulai dari di Ranting Muhammadiyah Plompong.
ketua dan pimpinan harian Ranting Sosiogramnya tersaji pada gambar 2.
Muhammadiyah Plompong (star) yang
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 27

pendidikan, akreditasi, pembangunan


fasilitas pendidikan, dukungan wali siswa
terhadap kegiatan belajar mengajar, dan
lain sebagainya. Individu yang menempati
posisi sentral (star) dalam jaringan
komunikasi di bidang pendidikan, ditempati
oleh para pimpinan lembaga pendidikan,
walaupun dalam program-program tertentu
posisinya bergeser kepada individu
pimpinan program.
Pada prosesnya, kepala sekolah
Gambar 2 Jaringan komunikasi menyampaikan instruksi program kepada
Muhammadiyah bidang tarjih dan wakil-wakil kepala sekolah; urusan
da’wah kurikulum kepada wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, urusan keuangan kepada
Jaringan Komunikasi di Bidang wakil kepala sekolah bidang keuangan, dan
Pendidikan urusan kesiswaan/ kerjasama kepada wakil
Bidang pendidikan, adalah bidang yang kepala bidang kesiswaan. Selanjutnya
pesan-pesannya paling banyak berada bidang-bidang itu melakukan rapat dengan
dalam jaringan komunikasi Muhammadiyah para guru, tata usaha dan OSIS (untuk
Plompong. Agenda-agenda bidang bidang kesiswaan).
pendidikan, sangat mewarnai jaringan Selain untuk menginformasikan
komunikasi Organisasi subyek, apalagi kebijakan sekolah, rapat-rapat sekolah
Muhammadiyah memang dikenal sebagai diselenggarakan untuk memperoleh
organisasi kemasyarakatan yang piawai feedback, masukan atau kritikan yang
dalam menangani masalah pendidikan. Saat membangun. Materi-materi rapat
ini secara nasional Muhammadiyah telah sebelumnya juga dikonsultasikan dulu
memiliki 10.381 lembaga pendidikan, yang kepada pimpinan ranting dan hasilnya
umumnya terakreditasi dengan baik dilaporkan pula kepada pimpinan ranting
sebagaimana disajikan pada tabel 2 (Data untuk dimintakan persetujuan. Pada bidang
AUM 2016). pendidikan, pimpinan ranting sering berada
pada posisi opinion leader yang memberikan
Tabel 2 Amal usaha Muhammadiyah di pertimbangan atau pendapat terhadap
bidang pendidikan program-program yang akan dilaksanakan
No Lembaga penidikan Jumlah di lingkungan kerja Ranting Muhammadiyah
1 TK/TPQ 4.623 Plompong. Pada beberapa program, star
2 Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604 dalam bidang pendidikan ini berperan pula
Sekolah Menengah Pertama 1.772 sebagai bridge yang menghubungkan antar
3 (SMP)/MTs anggota sistem jaringan. Kondisi seperti itu
Sekolah Menengah Atas 1.143 terjadi, jika anggota-anggota yang
4 (SMA)/SMK/MA seharusnya menjadi penjembatan tidak aktif
5 Pondok Pesantren 67 atau sedang berada pada posisi lain. Namun
Perguruan tinggi Organisasi 172 demikian, jaringan komunikasi tetap
6 subyek berproses dalam suatu sistem, yaitu
Jumlah 10.381 struktur jaringan komunikasi
Muhammadiyah Plompong.
Agenda-agenda bidang pendidikan yang Menurut data yang diperoleh dari hasil
seringkali menjadi pesan dalam jaringan penelitian, segala urusan yang menyangkut
komunikasi Muhammadiyah Plompong bidang pendidikan selalu dibuat jaringan
adalah penyempurnaan kurikulum komunikasinya. Tujuannya, selain untuk
28 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

menginformasikan kebijakan, juga Jaringan Komunikasi di Bidang


dilakukan untuk memperoleh masukan- Kerjasama Sosial Kemasyarakatan
masukan untuk kesempurnaan pelaksanaan
program (wawancara Drs Tohirin MPd, Bidang kerjasama sosial kemasyarakatan,
tanggal 15 Oktober 2015). Hasilnya memiliki fungsi untuk menjembatani
memang menciptakan kebersamaan yang komunikasi eksternal dan informasi kepada
kuat di antara pimpinan ranting dan para pihak desa dan organisasi-organisasi
pengelola sekolah, serta berhasil kemasyarakatan lainnya. Bidang ini adalah
mendorong terwujudnya pembangunan front terdepan Muhammadiyah di tengah
amal-amal usaha Muhammadiyah yang masyarakat. Fungsi kehumasan menjadi
secara umum bermanfaat untuk warga Desa cirinya, yang selalu bergerak saat
Plompong. Muhammadiyah Plompong membutuhkan
dukungan dari pemerintahan desa atau
Pada bidang pendidikan ini, starnya ada 6 yang di atasnya, dan organisasi-organisasi
individu, masing-masing adalah kepala masyarakat lain yang ada di Desa Plompong,
sekolah/ kepala lembaga pendidikan dari 6 atau ketika Muhammadiyah Plompong akan
buah lembaga pendidikan yang dimiliki oleh berpartisipasi aktif dalam pembangunan
Ranting Muhammadiyah Plompong, yang desa di Desa Plompong. Bidang kehumasan
berhubungan melalui komunikasi dengan dalam jaringan komunikasi Muhammadiyah
para staf dan dan panitia-panitia program Plompong menjadi bridge atau jembatan
(bridge). Para kepala sekolah selalu yang menghubungkan Muhammadiyah
mengundang ketua ranting, sekretaris dengan pihak-pihak lainnya di Desa
ranting dan bendahara ranting untuk Plompong. Hingga tahun 2015, kinerjanya
dimintakan pertimbangan atau pendapat, dinilai baik karena dapat turut mewujudkan
termasuk dalam masalah rancangan harmonisasi di Desa Plompong dan mampu
keuangan. Selain itu dewan guru dan para menyamakan pemahaman antar pihak-
orang tua siswa melalui POMG diajak juga pihak yang ada di Desa Plompong terhadap
untuk berembug dalam masalah program- isu-isu atau kepentingan bersama, seperti
program sekolah. Di antara kepala sekolah pelaksanaan qurban Idul Adha terpadu, dan
pun memiliki hubungan koordinasi, untuk sebagainya.
membicarakan berbagai kebijakan,
terutama kebijakan yang datang dari Pada jaringan komunikasi di bidang
pimpinan Organisasi subyek. Pada konteks kerjasama sosial kemasyarakatan star tetap
ini, ketua ranting diposisikan sebagai dipegang oleh pimpinan Ranting
opinion leader. Ilustrasi sosiogramnya pada Muhammadiyah Plompong, dalam hal ini
Gambar 3. ketua dan pimpinan harian lainnya.
Posisinya menjadi sentralitas individu
dalam sentralitas lokal dan global. Dari star
prosesnya akan menuju bridge, yang mana
penjembatan itu akan meneruskan
komunikasi kepada para pengurus di bidang
kerjasama sosial kemasyarakatan untuk
dibahas dan didiskusikan, dan selanjutnya
di sampaikan kepada pihak eksternal
organisasi yang menjadi tujuan atau
didesiminasikan kepada masyarakat luas.
Pihak-pihak eksternal dalam penelitian,
adalah aparat pemerintahan Desa
Plompong, tokoh-tokoh masyarakat
Gambar 3 Jaringan komunikasi (opinion leader) dan tokoh-tokoh organisasi
Muhammadiyah Plompong masyarakat lainnya. Musrebangdes, adalah
bidang pendidikan salah satu medianya. Jika terdapat
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 29

problematika di lapangan, tanpa melalui terbesar disebut star (bintang) dan individu
bridge, para pimpinan ranting yang menjadi yang memiliki sentralitas lokal terkecil
star akan berkomunikasi langsung dengan disebut isolate (pencilan). Dari pengukuran
para sesepuh atau penasehat ranting untuk sentralitas akan diperoleh derajat beragam
meminta pendapat atau pertimbangannya individu dalam sosiogram yang
(lihat gambar 4). menunjukkan seberapa baik terhubungnya
suatu individu dengan lingkungannya.
Sentralitas juga dapat digunakan untuk
mengukur keterunggulan individu dalam
sistem. Pada penelitian, pengukuran
sentralitas meliputi sentralitas lokal,
sentralitas global, sentralitas antara atau
kebersamaan (betweeneess) dan hubungan
(connectedness) mengenai penyebaran
komunikasi dan informasi Muhammadiyah
di Desa Plompong.

Sentralitas Lokal
Gambar 4 Jaringan komunikasi Sentralitas lokal adalah derajat yang
Muhammadiyah Plompong menunjukkan seberapa baik terhubungnya
bidang soskemas individu tertentu dalam lingkungan terdekat
atau pertetanggaan mereka. Derajat ini
Analisis Jaringan Komunikasi di menunjukkan jumlah hubungan maksimal
Tingkat Individu yang mampu dibuat individu tertentu
dengan individu lain yang berada dalam
Scott (2000), menyatakan derajat
lingkungan terdekatnya. Menurut Freeman
pengukuran sentralitas terdiri dari derajat
dalam Scott (2000), local centrality atau
beragam individu dalam sosiogram yang
sentralitas lokal memperhatikan
dapat menunjukkan seberapa baik
keunggulan relatif individu yang menjadi
terhubungnya individu tertentu dengan
star dalam hubungan pertetanggaan.
lingkungan mereka. Pengukuran Sentralitas
bertujuan untuk mengidentifikasi posisi Keterhubungan aktor-aktor dalam
atau lokasi serta karakteristik aktor (node) jaringan komunikasi Muhammadiyah
dalam suatu jaringan komunikasi (Hatala Plompong beragam. Ada yang mampu
2006). Sentralitas lokal adalah derajat di menghubungi banyak orang, karena
mana seorang individu berhubungan kedudukan atau fungsinya, dan ada pula
dengan individu lain dalam sistem. yang hanya dapat berhubungan dengan satu
Sentralitas lokal menunjukkan jumlah atau dua orang saja. Nilai sentralitas lokal
hubungan yang dapat dibuat individu tertinggi untuk semua topik pembicaraan
dengan individu lain dalam sistem. Menurut dalam jaringan komunikasi dimiliki para
Freeman dalam Scott (2000), sentralitas pucuk pimpinan Ranting Muhammadiyah
lokal dapat bersifat relatif. Hal ini akan Plompong, khususnya ketua ranting.
menjadi sangat penting jika ukuran Sementara, individu yang memiliki nilai
kelompok tidak sama. Sentralitas lokal sentralitas lokal terendah merupakan
memperhatikan keunggulan relatif individu individu yang memiliki kontak minimal
yang menjadi star dalam hubungan dengan individu lain dalam lingkungan
lingkungan terdekat. terdekatnya, seperti pada individu-individu
yang hanya menjadi anggota pasif. Ia hanya
Nilai sentralitas lokal menunjukkan
berperan sebagai pencari informasi, bukan
jumlah lingkungan yang mampu dibuat
sebagai sumber informasi dalam lingkungan
individu dalam lingkungan terdekatnya.
Individu yang memiliki nilai sentralitas lokal
30 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

dengan artian, ia berperan sebagai yang sentralitas global yang rendah. Ukurannya,
menghubungi bukan yang dihubungi. star dan anggota sistem lainnya mempunyai
Kedudukan dan fungsi dalam organisasi kemampuan lebih cepat untuk
atau sistem sosial yang berlaku, menjadi menghubungi individu lain dalam suatu
ukuran dari nilai sentralitas lokal dalam sistem, dan lebih sedikit membutuhkan
jaringan komunikasi Muhammadiyah perantara (intermediaries). Pada konteks
Plompong. Individu dengan nilai sentralitas difusi informasi, individu dengan nilai
lokal rendah disebabkan oleh kurang sentralitas global rendah akan lebih dahulu
terlibatnya mereka dalam jaringan menerima informasi daripada individu
komunikasi dan kurang tersentuh oleh dengan nilai sentralitas global tinggi dalam
pertukaran informasi yang berada di suatu jaringan (Valente & Foreman, 1998).
lingkungan mereka. Hal ini juga yang Rendahnya nilai sentralitas global
menyebabkan mereka enggan dijadikan anggota sistem dalam jaringan komunikasi
sebagai sumber informasi atau pusat Muhammadiyah disebabkan oleh
perhatian dalam interaksi sesama anggota sederhananya lembaga-lembaga atau
sistem. Mereka hanya sampai pada titik individu-individu yang berinteraksi,
yang menghubungkan, tetapi tidak untuk sehingga siapa berkomunikasi dengan siapa
dihubungi dan tidak tidak terlibat dalam cepat dapat diindentifikasi. Pada jaringan
pembicaraan inti. komunikasi Muhammadiyah Plompong,
memang hanya ada tiga unsur besar di
Sentralitas Global dalamnya, yaitu Muhammadiyah sendiri,
Pengukuran sentralitas global diekspresikan Pimpinan NU, dan Pemerintahan Desa
dalam istilah “distance” di antara beragam Plompong. Di Desa Plompong, ketiga
individu. Global centrality atau sentralitas kekuatan sosial itu yang menjadi pemuka
global memperhatikan keunggulan aktor dalam pembangunan desa.
dengan keseluruhan jaringan. Nilai
sentralitas global menunjukkan jumlah
Kebersamaan (Betweeneess)
ikatan yang seseorang butuhkan untuk Kebersamaan merupakan pengukuran
menghubungi semua individu dalam sentralitas yang mengukur sejauh mana
jaringan. Sentralitas global dapat individu tertentu terletak di antara
memberikan gambaran kemampuan akses individu-individu lain dalam suatu jaringan.
individu di dalam sistem. Sentralitas global Menurut Freeman (1978) konsep
diperlukan sebagai bahan pertimbangan kebersamaan mengacu pada tingkat
untuk memilih orang yang tepat sebagai frekuensi seorang individu yang berada di
kunci penyebar informasi. Semakin kecil antara individu-individu yang berhubungan
nilai sentralitas global yang dimiliki individu dalam suatu jalur komunikasi. Jika
maka semakin besar kemampuan individu seseorang berada dalam suatu jalur
tersebut untuk menghubungi semua orang komunikasi yang menghubungkan antar
dalam sistem (Scott 2000). individu atau klik maka individu tersebut
Pada sentralitas global dalam jaringan memiliki posisi yang sentral. Individu
komunikasi Muhammadiyah Plompong, star dengan nilai kebersamaan tinggi
harus mampu berhubungan dengan klik mempunyai potensi kendali komunikasi
atau kelompok esternal. Ketua ranting dalam suatu jaringan. Individu lain akan
Muhammadiyah Plompong harus menjadi tergantung kepadanya jika jalur
berkomunikasi dengan ketua organisasi yang menghubungkannya dengan orang lain
masyarakat lain dan aparat pemerintahan, harus melewati individu tersebut.
khususnya Kepala Desa Plompong. Pada jaringan komunikasi internal
Penelitian menunjukkan, sentralitas global Muhammadiyah Plompong, ketua ranting
yang ada pada jaringan komunikasi dan pimpinan lembaga-lembaga pendidikan
Muhammadiyah Plompong memiliki nilai Muhammadiyah serta lembaga da’wah
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 31

Muhammadiyah menjadi individu-individu dalam sistem. Individu yang memiliki nilai


yang berada pada posisi kebersamaan minimum adalah individu yang paling
dengan nilai maksimum. Sebab komunikasi sedikit memiliki hubungan dengan individu
di antara mereka sangat intens dan lain dalam sistem.
masalah-masalah yang menjadi topik Dengan menggunakan software Ucinet 6,
pembicaraan juga sangat bervariasi, antara sebagaimana hasilnya tergambar pada
lain masalah kebijakan sekolah, kurikulum sosiogram-sosiogram di atas, maka dapat
Al Islam dan Keorganisasi subyekan (AIKA) diketahui bahwa para ketua Ranting
serta penerapan keputusan tarjih. Muhammadiyah Plompong, Kepala Desa
Sedangkan, pada jaringan komunikasi Plompong, dan Ketua NU Plompong adalah
eksternal, ketua ranting Organisasi subyek, individu-individu yang paling memegang
ketua NU dan Kepala Desa Plompong peranan dalam jaringan komunikasi
merupakan individu-individu yang berada Muhammadiya Plompong. Mereka menjadi
pada posisi kebersamaan dengan nilai sangat kuat karena memiliki peran dominan
maksimum. Posisi ketiganya terhadap dalam klik masing-masing pada jaringan
komunikasi di internal organisasi masing- komunikasi. Individu-individu yang paling
masing memiliki nilai kebersamaan yang sedikit memiliki hubungan dalam jaringan
tinggi dan menjadi sangat kuat karena komunikasi Muhammadiyah Plompong,
mampu menyambungkan antar individu adalah para anggota pengurus
dalam sistem jaringan komunikasi di Muhammadiyah yang dari sudut keaktifan
kelompoknya dan memiliki banyak kurang terlihat. Unsur terakhir itu, jarang
hubungan dengan sumber informasi dari terlibat dalam komunikasi, baik dalam
luar. Semua anggota sistem harus melalui pemberian gagasan, saran, maupun kritik.
mereka ketika akan berkomunikasi dengan Mereka terlibat jika ada acara-acara
anggota di sistem lain. Keadaan ini seremonial organisasi saja.
menyebabkan mereka banyak dihubungi
dan posisinya menjadi konektor atau
penghubung antar individu dalam jaringan Deskripsi Jaringan Komunikasi di
komunikasi Muhammadiyah Plompong. Ranting Muhammadiyah Plompong
Keterhubungan Dari hasil penelitian, pada dasarnya proses
komunikasi yang terjalin di antara anggota
Hubungan (connectedness) adalah derajat di
sistem jaringan komunikasi Muhammadiyah
mana anggota-anggota sistem berhubungan
Plompong, disebabkan oleh kedekatan
dengan anggota-anggota lain dalam sistem.
tempat tinggal, emosional, dan kepentingan
Nilai connectedness diukur dengan
bersama. Kesemua anggota cenderung
membandingkan semua ikatan yang sedang
berkomunikasi dengan orang atau pihak-
terbentuk dengan kemungkinan hubungan
pihak yang dinilai memiliki informasi yang
yang mungkin terjadi. Jika ada berbagai
dibutuhkan, mudah untuk diakses secara
jalur yang berbeda yang menghubungkan
fisik disertai adanya keterbukaan. Pemilihan
dua individu, maka mereka memiliki
sumber informasi yang berada di eksternal
“konektivitas” yang tinggi, dalam arti bahwa
organisasi dipilih berdasarkan kepentingan
ada beberapa cara untuk mencapai individu
tertentu, kemudahan akses sumber
yang lain. Konektivitas dapat menjadi
informasi dan atas dasar kepercayaan serta
ukuran yang berguna untuk mendapatkan
kemampuan sumber informasi dalam
pengertian tentang ketergantungan dan
memberikan informasi yang relevan.
kerentanan individu (Hanneman & Riddle
2005). Artinya, individu yang memiliki nilai Dinamika jaringan komunikasi
keterhubungan maksimum berarti individu Muhammadiyah Plompong, intensitasnya
tersebut adalah individu yang paling berjalan secara bertahap. Sesuai dengan
berpengaruh, yaitu yang paling banyak hasil penelitian, jaringan komunikasi yang
memiliki hubungan dengan individu lain kondusif baru tercipta sejak periode
32 Luthfie Jaringan komunikasi ormas

kebangkitan (1981-1990) sampai periode luas untuk berhubungan dengan aparat


sekarang. Hasilnya antara lain dapat pemerintahan, dan pimpinan organisasi
memperkuat konsolidasi organisasi dan masyarakat lainnya di Desa Plompong.
kerjasama dengan pihak-pihak luar, 4. Pada sentralitas global selain ketua
pemerintahan, dan organisasi-organisasi ranting yang paling banyak menjadi
masyarakat lainnya. Pada periode sumber informasi dalam sistem jaringan
sebelumnya, jaringan komunikasi komunikasi Muhammadiyah Plompong,
Muhammadiyah ditujukan hanya untuk posisi itu diisi pula oleh Kepala Desa
menyelesaikan konflik horizontal dan Plompong, dan Ketua NU Plompong.
memperkuat kedudukan organisasi sesuai Ketiga individu menjadi leader dalam
peraturan yang berlaku. kliknya masing-masing.
Dari gambaran-gambaran yang 5. Densitas jaringan menunjukkan hampir
dihasilkan, jaringan komunikasi pada semua anggota dalam sistem jaringan
konteks Muhammadiyah Plompong terlihat komunikasi Muhammadiyah Plompong
sebagai struktur jaringan komunikasi yang memiliki kesempatan menghubungi
bersifat personal memusat (interlocking sumber informasi atau memiliki
personal network). Pemusatan juga terjadi di kecepatan informasi yang relatif tinggi.
setiap klik, di mana individu anggota klik
cenderung berkomunikasi pada satu
individu. Rogers dan Kincaid (1981) DAFTAR PUSTAKA
menyatakan, jaringan personal yang
memusat (interlocking) mempunyai derajat Freeman LC. 1978. Centrality in social
integrasi yang tinggi. networks: Conceptual clarification. Social
Networks. 1: 215-239.
Hanneman, R.A., Riddle, M. (2005).
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Introduction to Social Network Methods.
Riverside, CA: University of California,
1. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Riverside, Online textbook, diakses 4
Plompong membentuk jaringan Desember 2011, dari
komunikasi sebagai upaya http://faculty.ucr.edu/~hanneman/nette
mendesiminasi informasi eksistensi xt/.
persyarikatan dan amal-amal usahanya. Harris TE, Nelson MD. 2008. Applied
2. Analisis terhadap jaringan komunikasi Organizational Communication. Theory
menghasilkan sosiogram yang and Practice in A Global Environment.
menggambarkan struktur komunikasi New York (US): Lawrence Erlbaum
yang terjalin di lingkungan komunikasi Associates.
Ranting Muhammadiyah Plompong. Hatala J. 2006. Social network analysis in
Selain itu, memperlihatkan gambaran human resource development: A new
siapa saja yang terjangkau oleh methodology. Human Reource
informasi, bagaimana informasi Deevelopment Review. 5 (1): 121-134
terdistribusi ke semua anggota sistem, Monge PR, Contractor NS 2003. Theories of
struktur jaringan komunikasi yang Communication Networks. New York
terbentuk serta bagaimana peran dari (US): Oxford University Press.
aktor-aktor dalam struktur jaringan Scott J. 2000. Social Network Analysis: A
komunikasi tersebut. Handbook. Second Edition. California
3. Sentralitas lokal menunjukkan ketua (US): Sage Publication Inc.
ranting sebagai individu yang paling Todo Y, Yatade DM, Matous P, Takahashi R.
banyak menjadi sumber informasi. Ia 2011. Effects of geography and social
juga berperanan dalam sentralitas networks on diffusion and adoption of
global, karena memiliki akses yang lebih agricultural technology: Evidence from
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 33

Rural Ethiopia. Paper Konferensi Valente TW, Foreman RK. 1998. Integration
International Sains Terapan Daerah Kyoto and radiality: Measuring the extent of an
University Jepang (JP), February. 1-28. individual's connectedness and
Rogers EM, Kincaid DL. 1981. reachability in a network. Social
Comunnication Networks. Toward a New Networks. 20 (1): 89-105.
Paradigm for Research. New York (US): A
Division of Macmillan Publishing Co. Inc.

You might also like