Professional Documents
Culture Documents
Jaringan Komunikasi Organisasi Masyarakat Dalam Pembangunan Community Organization Communication Network in Development
Jaringan Komunikasi Organisasi Masyarakat Dalam Pembangunan Community Organization Communication Network in Development
ABSTRACT
This study analyzes the role of Muhammadiyah in rural development. To introduce its
existence and support its participation in development in the village of Plompong,
Muhammadiyah Plompong as a community organization has formed and expanded its
communication network with relevant parties, especially with the Village Government of
Plompong. This is very reasonable, because organizational dynamics will not be separated
from the communication of external organizations. Organizational systems consisting of
many subsystems are built through the exchange of energy, information and meaning
through networks and communication channels. Communication networks can be done
spontaneously or planned, while channels are usually determined and restricted. To describe
the Muhammadiyah Plompong communication network in order to introduce its existence
and its participation in village development in Plompong Village, it is necessary to identify
the communication interaction process that took place between Muhammadiyah Plompong
and related parties to form a communication network. The purpose of the study was to
identify and then describe the communication structure and the communication interaction
process that took place between Muhammadiyah Plompong and related parties to form a
communication network. Research uses a qualitative approach with data collection
techniques through observation, in depth interviews, and focus group discussions. The
results showed that the communication structure and Muhammadiyah communication
networks had been able to create harmony and access of the organization in the
development of villages in Plompong Village.
Keywords: communication structure, communication network, communication channel.
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis peran Muhammadiyah dalam pembangunan desa. Untuk
memperkenalkan eksistensinya dan mendukung partisipasinya dalam pembangunan di Desa
Plompong, Muhammadiyah Plompong sebagai organisasi masyarakat telah membentuk dan
memperluas jaringan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Pemerintah
Desa Plompong. Hal ini sangat beralasan, karena dinamika organisasi tidak akan terlepas
dari komunikasi organisasi eksternal. Sistem-sistem organisasi yang terdiri dari banyak sub
sistem dibangun melalui pertukaran energi, informasi dan makna melalui jaringan dan
saluran komunikasi. Jaringan komunikasi (communication network) dapat dilakukan secara
spontan atau terencana, sementara saluran biasanya ditentukan dan dibatasi. Untuk
menggambarkan jaringan komunikasi Muhammadiyah Plompong dalam rangka
memperkenalkan eksistensinya dan partisipasinya dalam pembangunan desa di Desa
Plompong, perlu dilakukan identifikasi proses interaksi komunikasi yang terjadi antara
Muhammadiyah Plompong dan pihak-pihak yang terkait sehingga membentuk jaringan
komunikasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kemudian mendeskripsikan
18 Luthfie Jaringan komunikasi ormas
struktur komunikasi dan proses interaksi komunikasi yang terjadi antara Muhammadiyah
Plompong dan pihak-pihak yang terkait sehingga membentuk jaringan komunikasi.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, indepth interview, dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa struktur komunikasi dan jaringan komunikasi Muhammadiyah telah mampu
menciptakan harmonisasi dan akses organisasinya dalam pembangunan desa di Desa
Plompong.
Kata kunci: struktur komunikasi, jaringan komunikasi, saluran komunikasi.
komunikasi menghasilkan sosiogram yang ada, tetapi mereka bukan anggota sistem
menggambarkan struktur komunikasi yang dari kelompok-kelompok tersebut.
terjalin di lingkungan komunikasi Ranting Untuk menentukan star dalam penelitian,
Muhammadiyah Plompong. Prosesnya tidak membutuhkan tindakan yang
menunjukkan siapa berkomunikasi dengan mendalam, sebab:
siapa serta bagaimana suatu informasi 1. Tokoh-tokoh yang berpengaruh di
terdistribusi. Selain itu, memperlihatkan internal dan eksternal Muhammadiyah
gambaran siapa saja yang terjangkau oleh Plompong dari awal pendiriannya
informasi, bagaimana informasi sampai penelitian berlangsung masih
terdistribusi ke semua anggota sistem ada dan mudah ditemui.
(kelompok) dan struktur jaringan
komunikasi yang terbentuk serta bagaimana 2. Tokoh-tokoh yang ditentukan sebagai
peran-peran dari aktor-aktor atau pihak- star dipertimbangkan melalui sumber-
pihak dalam struktur jaringan komunikasi sumber data yang dimilikinya serta
tersebut. seringnya mereka dijadikan sumber
informasi dan komunikasi
Pada prosesnya, jaringan komunikasi di Muhammadiyah Plompong.
lingkungan Ranting Muhammadiyah
Plompong sendiri bervariasi, dari peran Dari penelitian yang dilakukan, dari
yang sedikit sampai yang banyak. Peran- wilayah penelitian terkait dengan kajian
peran tersebut dapat diidentifikasi dalam jaringan komunikasi di masing-masing
berbagai nama, dan berbagai bentuk atau periode kepemimpinan Ranting
konfigurasi sosiometris, sesuai dengan Muhammadiyah Plompong, ada 13 orang
kelaziman dan penamaan yang ada dalam informan yang menjadi star dengan posisi
model penelitian analisis jaringan sentral (sentralitas), baik sentralitas lokal,
komunikasi. Analisisnya berawal dari sentralitas global, maupun sentralitas
adanya posisi star yang diisi oleh Sesepuh antara atau kebersamaan. Sepanjang sejarah
Muhammadiyah (H Mahroni dan H Mu’min Muhammadiyah Plompong, star dengan
Thoif) yang eksis terutama pada masa-masa sentralitas lokal sekaligus sentralitas global
awal Ranting Muhammadiyah Plompong; pada penelitian di lingkungan internal
tokoh-tokoh pimpinan Muhammadiyah Muhammadiyah Plompong terdapat pada
Plompong (Wahibpudin dan Marzuki) yang diri H Mahroni, M Wahibpudin SAg MAg dan
berperan pada masa sekarang; pimpinan Marzuki SAg, di mana ketiganya pernah
lembaga pendidikan Muhammadiyah memegang atau sedang memegang amanah
Plompong dari tahun 2000-sekarang sebagai ketua ranting. Walaupun di
(Tohirin, Taufik, Solahudin Hernawan, M Muhammadiyah tidak ada budaya
Taip Subandi, Sahroni, Aini Inayati, dan Umi menempatkan seseorang sebagai yang
Zuhanah); Pemerintah, terutama Kepala dimuliakan, tetapi dalam proses komunikasi
Desa Plompong (Fatoni); serta ketua NU internal Muhammadiyah Plompong atas
Plompong (Bunyamin). Bridge adalah para dasar struktur organisasi atau tidak, ketiga
pengurus yang mengelola humas organisasi orang itu selalu dijadikan tempat untuk
atau tim-tim kerja yang ditugaskan untuk bertanya dan meminta pertimbangan.
mengelola hubungan antar lembaga, dan Alasannya, seperti dikemukakan oleh Drs
tokoh-tokoh Desa Plompong, seperti Tohirin MPd (wawancara tanggal 15
sekretaris desa dan kepala-kepala dusun. Oktober 2015) dilihat dari kapabilitas dan
Sedangkan Liaisons adalah anggota-anggota kedudukan sosial ketiganya. H Mahroni
masyarakat desa, termasuk para siswa dan adalah sesepuh sekaligus pelaku dan ketua
orang tua siswa di lembaga-lembaga pertama Pimpinan Ranting Muhammadiyah
pendidikan Muhammadiyah Plompong, Plompong yang mengetahui banyak sejarah
yang sering dilibatkan dalam proses Muhammadiyah di Desa Plompong,
komunikasi dari kelompok-kelompok yang Wahibpudin adalah tokoh Muhammadiyah
yang pernah menjadi ketua Pimpinan
22 Luthfie Jaringan komunikasi ormas
Ranting Muhammadiyah Plompong dan saat lainnya yang dalam jaringan komunikasi
ini menjabat sebagai ketua Pimpinan Muhammadiyah Plompong sering diajak
Cabang Muhammadiyah Sirampog, serta berembuk. Keterlibatan pemuka-pemuka
Marzuki adalah ketua Pimpinan Ranting pendapat itu dalam komunikasi program-
Muhammadiyah Plompong yang sedang program Muhammadiyah Plompong,
berjalan. Sehingga alur jaringan komunikasi umumnya didasarkan kepada
di internal Muhammadiyah Plompong pertimbangan-pertimbangan, antara lain
(misalnya melalui studi jaringan komunikasi muatan program yang baru pertama
Pimpinan Ranting Muhammadiyah dijalankan atau kepada sifat program yang
Plompong periode 2000-2015), akan sensitif dan dapat memicu konflik dengan
berawal dari Marzuki kemudian diskusikan pihak lain.
bersama Wahibpudin dan H Mahroni. Pada internal kepengurusan Ranting
Namun pada beberapa program, star Muhammadiyah Plompong, maka ketua
(sentralitas individu) akan berpindah ranting selain menjadi opinion leader akan
kepada pimpinan program/ amal usaha menjadi sentralitas individu sebagai star,
Organisasi subyek. Setelah itu, komunikasi yang pesannya disampaikan secara berantai
akan berlanjut kepada pihak-pihak yang kepada wakil ketua, kemudian disampaikan
menjadi jembatan informasi untuk kepada sekretaris ranting untuk diarsipkan
diteruskan kepada anggota Muhammadiyah kebijakan-kebijakannya, lalu diteruskan
maupun eksternal Organisasi subyek. Dari kepada bidang-bidang atau divisi-divisi
hasil FGD pada tanggal 20 Oktober 2015, yang terkait dengan program. Hingga
diketahui perpindahan star disebabkan kepengurusan periode sekarang, bidang-
oleh: bidang yang aktif bergerak dan terlibat
1. Kelaziman organisasi. Dari struktur dalam jaringan komunikasi internal Ranting
organisasi, maka ketua pimpinan Muhammadiyah Plompong, adalah bidang
Ranting Muhammadiyah akan menjadi tarjih, da’wah, pendidikan, dan bidang
star dalam organisasi. kerjasama sosial kemasyarakatan.
2. Program, seperti program pembangunan
sekolah. Star yang menjadi sentralitas Jaringan Komunikasi Muhammadiyah
akan terkait dengan pimpinan program, Plompong
kemudian dikomunikasikan dengan star Analisis jaringan komunikasi pada
lain untuk meminta pertimbangan, penelitian, diarahkan untuk menganalisis
dimusyawarahkan dengan pengelola jaringan komunikasi pada masa awal
sekolah, dan diimplementasikan berdirinya Ranting Muhammadiyah di Desa
kebijakannya kepada masyarakat luar. Plompong, jaringan komunikasi di bidang
3. Isu, misalnya terkait dengan isu-isu tarjih dan da’wah, jaringan komunikasi di
keagamaan atau kemasyarakatan, star bidang pendidikan, dan jaringan komunikasi
dapat berpindah kepada sesepuh atau di bidang kerjasama sosial kemasyarakatan.
ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Analisis jaringan komunikasi yang
Sirampog. digunakan dalam penelitian, adalah untuk
Pada beberapa program, jaringan melihat (1) Struktur komunikasi, yakni pola
komunikasi Muhammadiyah Plompong juga hubungan dan peran individu di lingkungan
melibatkan opinion leader yang relatif sering program Muhammadiyah Plompong, (2)
dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku Jaringan Komunikasi, yakni gambaran
orang lain untuk bertindak dalam cara interaksi antara aktor yang terlibat dalam
tertentu secara formal maupun informal. proses komunikasi dan upaya memberikan
Para pemuka pendapat itu beragam latar informasi mengenai pengembangan
belakangnya, ada yang berasal dari tokoh eksistensi dan pengembangan program/
pemuda, tokoh agama, maupun pihak-pihak amal usaha Muhamadiyah di Plompong.
Hasilnya akan memperlihatkan derajat
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 23
Ma’mun Thoif, Rofi’i Syukri, M Said Kholil, M (klik-klik lain) dalam jaringan komunikasi,
Fadhil Husaen, M Masroh Noer, Tohid Toha, antara lain harus berdialog dengan
M Mubari Muchtar, Muslim, Akyas, Abu Komandan Kodim dan dua orang stafnya,
Chaer, dan Sumar. dan harus berdialog dengan tokoh-tokoh
Jaringan komunikasi dalam internal organisasi masyarakat dan pemuka-pemuka
organisasi (sentralitas lokal) sangat sering masyarakat dari klik lain (KH Maskur
dilakukan, karena bertujuan untuk (KHM), Ustad Shohib (US), H Nurudin (HN),
mempersiapkan pesan-pesan yang akan H Muhidin (HM), KH Idyas (KHI). Materi
disampaikan dalam komunikasi atau dialog dialognya terutama menyangkut masalah
dengan pihak-pihak lain di Desa Plompong. khilafiyah yang bersumber dari perbedaan
Prinsip-prinsip keterbukaan tanpa pandangan terhadap fiqh. Menurut H
menutup-nutupi adanya perbedaan, Mu’min Thoif (wawancara tanggal 3
dijadikan landasan untuk melakukan November 2015) yang mendominasi
tindakan komunikasi dengan pihak komunikasi dalam dialog dengan pihak-
eksternal organisasi (Wahibpudin, pihak eksternal tersebut adalah H Mahroni
wawancara tanggal 27 Oktober 2015). sebagai star dan dirinya sebagai orang
Benturan komunikasi yang sangat keras kedua dalam tim. Anggota Muhammadiyah
terjadi pada peristiwa Perebutan Adzan lainnya lebih banyak berfungsi sebagai
Satu di atas, di mana masing-masing pihak penghubung dan kawan dalam berpikir.
bersikukuh dengan keyakinan fiqh (pesan) Demikian pula dengan di pihak NU, star nya
masing-masing, yang membawa pihak-pihak adalah KH Maskur (KHM), selebihnya
yang berbeda pendapat berhadapan dengan adalah pemuka pendapat atau kawan
solusi yang ditawarkan oleh pihak Kodim berpikir. Di pihak Kodim, Komandan Kodim
Brebes. sebagai star, dan selebihnya, yakni dua
orang stafnya sebagai penghubung bridge.
Komandan Kodim dalam analisis jaringan
komunikasi penelitian digolongkan sebagai Tabel 1 Identifikasi klik dalam jaringan
star sekaligus opinion leader karena komunikasi Muhammadiyah
berposisi sebagai pemuka pendapat yang Plompong periode pertama
berusaha mempengaruhi sikap dan tingkah
laku tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Klik Anggota Klik Jumlah
tokoh-tokoh organisasi masyarakat yang I (Organisasi HM, HMT, RS, 5
berseberangan untuk memperoleh solusi subyek) MSK, MFH
bersama. Komandan Kodim ini, pada II (Ormas KHM, US, HN, 5
akhirnya dapat meredam konflik dengan lain) HM, KHI
mendorong terjadinya kesepakatan- III (Kodim) K, S1, S2 3
kesepakatan di antara pihak yang
bertentangan dan mengawasi
implementasinya.
Pada peristiwa Perebutan Adzan Satu
tersebut, H Mahroni (HM), H Mu’min Thoif
(HMT), Rofi’i Syukri (RS), M Said Kholil
(MSK), dan M Fadhil Husaen (MFH) harus
merasakan bermalam di Makodim Brebes
dan disandera di sebuah pesantren oleh
pihak yang berseberangan dengan prinsip-
prinsip Muhammadiyah (Royyani 2011).
Tokoh Muhammadiyah yang menjadi star di
klik Muhammadiyah itu, membawanya pula Gambar 1 Jaringan komunikasi
kepada derajat sentralitas global karena Muhammadiyah Plompong
harus berhubungan dengan banyak pihak periode pertama
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 25
Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi berhubungan dengan bidang da’wah
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam (bridge). Pesannya menyampaikan pokok-
menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga pokok kebijakan organisasi tentang Tauhid,
tercermin kepribadian Islami menuju peribadatan dan mu’amalah. Bidang da’wah
terwujudnya masyarakat Islam yang selanjutnya menyampaikan kepada masing-
sebenar-benarnya. Pedoman tersebut masing pimpinan lembaga pendidikan dan
merupakan pedoman untuk menjalani pesantren. Jaringan komunikasi berlanjut
kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, kepada siswa-siswi atau santri-santri di
bermasyarakat, berorganisasi, mengelola lembaga masing-masing, termasuk kepada
amal usaha, berbisnis, mengembangkan para orang tuanya (liaisons).
profesi, berbangsa dan bernegara, Media jaringan komunikasinya, adalah
melestarikan lingkungan, mengembangkan pengajian dan khutbah Jum’at, silaturami
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sekolah, dan melalui surat-surat edaran.
mengembangkan seni budaya yang Spanduk dan brosur dijadikan media
menunjukkan perilaku uswah hasanah atau komunikasi pada event-event tertentu,
teladan yang baik (Abdurrahman & Haedar seperti pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri
2003). dan Idul Adha. Pada bulan Ramadhan,
Komunikasi dan informasi tentang tarjih kajian-kajian intensif tentang keislaman
ini sangat intens dilakukan, sehingga yang dilakukan ba’da shalat tarawih,
materinya menjadi pesan-pesan yang sering menjadi media yang efektif pula untuk
disampaikan atau menjadi agenda dalam sosialisasi dan penjelasan tentang prinsip-
jaringan komunikasi Organisasi subyek. Di prinsip ibadah dalam sudut pandang
Ranting Muhammadiyah Plompong, Muhammadiyah kepada para jamaah,
penyebaran keputusan Tarjih ini dilakukan anggota dan simpatisan Organisasi subyek.
oleh Bidang Da’wah yang menyampaikan Selain itu, ada training wajib yang harus
pesan-pesan da’wahnya melalui pengajian, diikuti oleh warga Organisasi subyek,
khutbah dan ceramah-ceramah keagamaan. seperti Baitul Arqam untuk para pengurus
Materi keputusan tarjih, termasuk pokok- dan anggota Organisasi subyek, dan Darul
pokok pesan dalam jaringan komunikasi Arqam untuk para mahasiswa dan siswa di
Muhammadiyah Plompong. Pada periode lingkungan perguruan Organisasi subyek.
kepemimpinan 2010-2015, Bidang Da’wah Materi yang diberikan di samping aqidah,
dalam fungsinya dibantu oleh pengelola juga masalah keorganisasian dan
Taman-taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) kepemimpinan (leadership). Jaringan
Organisasi subyek, dan Pondok Pesantren komunikasi di bidang tarjih dan da’wah
Muhammadiyah Hj Nasikhah Maemanah. tersebut, materinya seiring sejalan dengan
Jaringan komunikasi di bidang tarjih dan jaringan komunikasi di bidang pendidikan.
da’wah ini lebih banyak ditujukan kepada Ada target-target luaran (out put) yang
anggota dan para pemimpin opini di sama-sama dituju oleh bidang pendidikan,
internal Organisasi subyek, dengan maksud seperti terciptanya peribadatan yang sesuai
memperkuat pemahaman dan amalan dengan keputusan tarjih Muhammadiyah
sesuai keputusan tarjih Organisasi subyek. dan pembinaan akhlakul karimah.
Pada beberapa acara seperti melalui Proses jaringan komunikasi yang saling
pengajian umum, sebaran da’wah menguatkan ini, memang menjadi sistem
Muhammadiyah juga menghampiri koordinasi terpadu di lingkungan
masyarakat lain yang bukan anggota Persyarikatan Organisasi subyek, termasuk
Organisasi subyek. Prosesnya dimulai dari di Ranting Muhammadiyah Plompong.
ketua dan pimpinan harian Ranting Sosiogramnya tersaji pada gambar 2.
Muhammadiyah Plompong (star) yang
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 27
problematika di lapangan, tanpa melalui terbesar disebut star (bintang) dan individu
bridge, para pimpinan ranting yang menjadi yang memiliki sentralitas lokal terkecil
star akan berkomunikasi langsung dengan disebut isolate (pencilan). Dari pengukuran
para sesepuh atau penasehat ranting untuk sentralitas akan diperoleh derajat beragam
meminta pendapat atau pertimbangannya individu dalam sosiogram yang
(lihat gambar 4). menunjukkan seberapa baik terhubungnya
suatu individu dengan lingkungannya.
Sentralitas juga dapat digunakan untuk
mengukur keterunggulan individu dalam
sistem. Pada penelitian, pengukuran
sentralitas meliputi sentralitas lokal,
sentralitas global, sentralitas antara atau
kebersamaan (betweeneess) dan hubungan
(connectedness) mengenai penyebaran
komunikasi dan informasi Muhammadiyah
di Desa Plompong.
Sentralitas Lokal
Gambar 4 Jaringan komunikasi Sentralitas lokal adalah derajat yang
Muhammadiyah Plompong menunjukkan seberapa baik terhubungnya
bidang soskemas individu tertentu dalam lingkungan terdekat
atau pertetanggaan mereka. Derajat ini
Analisis Jaringan Komunikasi di menunjukkan jumlah hubungan maksimal
Tingkat Individu yang mampu dibuat individu tertentu
dengan individu lain yang berada dalam
Scott (2000), menyatakan derajat
lingkungan terdekatnya. Menurut Freeman
pengukuran sentralitas terdiri dari derajat
dalam Scott (2000), local centrality atau
beragam individu dalam sosiogram yang
sentralitas lokal memperhatikan
dapat menunjukkan seberapa baik
keunggulan relatif individu yang menjadi
terhubungnya individu tertentu dengan
star dalam hubungan pertetanggaan.
lingkungan mereka. Pengukuran Sentralitas
bertujuan untuk mengidentifikasi posisi Keterhubungan aktor-aktor dalam
atau lokasi serta karakteristik aktor (node) jaringan komunikasi Muhammadiyah
dalam suatu jaringan komunikasi (Hatala Plompong beragam. Ada yang mampu
2006). Sentralitas lokal adalah derajat di menghubungi banyak orang, karena
mana seorang individu berhubungan kedudukan atau fungsinya, dan ada pula
dengan individu lain dalam sistem. yang hanya dapat berhubungan dengan satu
Sentralitas lokal menunjukkan jumlah atau dua orang saja. Nilai sentralitas lokal
hubungan yang dapat dibuat individu tertinggi untuk semua topik pembicaraan
dengan individu lain dalam sistem. Menurut dalam jaringan komunikasi dimiliki para
Freeman dalam Scott (2000), sentralitas pucuk pimpinan Ranting Muhammadiyah
lokal dapat bersifat relatif. Hal ini akan Plompong, khususnya ketua ranting.
menjadi sangat penting jika ukuran Sementara, individu yang memiliki nilai
kelompok tidak sama. Sentralitas lokal sentralitas lokal terendah merupakan
memperhatikan keunggulan relatif individu individu yang memiliki kontak minimal
yang menjadi star dalam hubungan dengan individu lain dalam lingkungan
lingkungan terdekat. terdekatnya, seperti pada individu-individu
yang hanya menjadi anggota pasif. Ia hanya
Nilai sentralitas lokal menunjukkan
berperan sebagai pencari informasi, bukan
jumlah lingkungan yang mampu dibuat
sebagai sumber informasi dalam lingkungan
individu dalam lingkungan terdekatnya.
Individu yang memiliki nilai sentralitas lokal
30 Luthfie Jaringan komunikasi ormas
dengan artian, ia berperan sebagai yang sentralitas global yang rendah. Ukurannya,
menghubungi bukan yang dihubungi. star dan anggota sistem lainnya mempunyai
Kedudukan dan fungsi dalam organisasi kemampuan lebih cepat untuk
atau sistem sosial yang berlaku, menjadi menghubungi individu lain dalam suatu
ukuran dari nilai sentralitas lokal dalam sistem, dan lebih sedikit membutuhkan
jaringan komunikasi Muhammadiyah perantara (intermediaries). Pada konteks
Plompong. Individu dengan nilai sentralitas difusi informasi, individu dengan nilai
lokal rendah disebabkan oleh kurang sentralitas global rendah akan lebih dahulu
terlibatnya mereka dalam jaringan menerima informasi daripada individu
komunikasi dan kurang tersentuh oleh dengan nilai sentralitas global tinggi dalam
pertukaran informasi yang berada di suatu jaringan (Valente & Foreman, 1998).
lingkungan mereka. Hal ini juga yang Rendahnya nilai sentralitas global
menyebabkan mereka enggan dijadikan anggota sistem dalam jaringan komunikasi
sebagai sumber informasi atau pusat Muhammadiyah disebabkan oleh
perhatian dalam interaksi sesama anggota sederhananya lembaga-lembaga atau
sistem. Mereka hanya sampai pada titik individu-individu yang berinteraksi,
yang menghubungkan, tetapi tidak untuk sehingga siapa berkomunikasi dengan siapa
dihubungi dan tidak tidak terlibat dalam cepat dapat diindentifikasi. Pada jaringan
pembicaraan inti. komunikasi Muhammadiyah Plompong,
memang hanya ada tiga unsur besar di
Sentralitas Global dalamnya, yaitu Muhammadiyah sendiri,
Pengukuran sentralitas global diekspresikan Pimpinan NU, dan Pemerintahan Desa
dalam istilah “distance” di antara beragam Plompong. Di Desa Plompong, ketiga
individu. Global centrality atau sentralitas kekuatan sosial itu yang menjadi pemuka
global memperhatikan keunggulan aktor dalam pembangunan desa.
dengan keseluruhan jaringan. Nilai
sentralitas global menunjukkan jumlah
Kebersamaan (Betweeneess)
ikatan yang seseorang butuhkan untuk Kebersamaan merupakan pengukuran
menghubungi semua individu dalam sentralitas yang mengukur sejauh mana
jaringan. Sentralitas global dapat individu tertentu terletak di antara
memberikan gambaran kemampuan akses individu-individu lain dalam suatu jaringan.
individu di dalam sistem. Sentralitas global Menurut Freeman (1978) konsep
diperlukan sebagai bahan pertimbangan kebersamaan mengacu pada tingkat
untuk memilih orang yang tepat sebagai frekuensi seorang individu yang berada di
kunci penyebar informasi. Semakin kecil antara individu-individu yang berhubungan
nilai sentralitas global yang dimiliki individu dalam suatu jalur komunikasi. Jika
maka semakin besar kemampuan individu seseorang berada dalam suatu jalur
tersebut untuk menghubungi semua orang komunikasi yang menghubungkan antar
dalam sistem (Scott 2000). individu atau klik maka individu tersebut
Pada sentralitas global dalam jaringan memiliki posisi yang sentral. Individu
komunikasi Muhammadiyah Plompong, star dengan nilai kebersamaan tinggi
harus mampu berhubungan dengan klik mempunyai potensi kendali komunikasi
atau kelompok esternal. Ketua ranting dalam suatu jaringan. Individu lain akan
Muhammadiyah Plompong harus menjadi tergantung kepadanya jika jalur
berkomunikasi dengan ketua organisasi yang menghubungkannya dengan orang lain
masyarakat lain dan aparat pemerintahan, harus melewati individu tersebut.
khususnya Kepala Desa Plompong. Pada jaringan komunikasi internal
Penelitian menunjukkan, sentralitas global Muhammadiyah Plompong, ketua ranting
yang ada pada jaringan komunikasi dan pimpinan lembaga-lembaga pendidikan
Muhammadiyah Plompong memiliki nilai Muhammadiyah serta lembaga da’wah
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 31
Rural Ethiopia. Paper Konferensi Valente TW, Foreman RK. 1998. Integration
International Sains Terapan Daerah Kyoto and radiality: Measuring the extent of an
University Jepang (JP), February. 1-28. individual's connectedness and
Rogers EM, Kincaid DL. 1981. reachability in a network. Social
Comunnication Networks. Toward a New Networks. 20 (1): 89-105.
Paradigm for Research. New York (US): A
Division of Macmillan Publishing Co. Inc.