Professional Documents
Culture Documents
1. Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, Jl.Rawamangun muka raya, Jakarta Timur,
12670, Indonesia
E-mail :
lisnawati_1410620040@mhs.unj.ac.id, kinkinsubarsa@unj.ac.id
Abstract
Communication is a means of interaction between individuals with groups, groups with groups, or individuals
with other individuals, which is commonly encountered in everyday life. This study aims to explore the
correlation between BEM communication patterns, Faculty of Social Sciences, State University of Jakarta in
developing member loyalty. The method used in this research is descriptive qualitative research method. The
primary data source of the research is the Core Daily Executive Board (BPHI) BEM FIS UNJ. This study uses
interview techniques in data collection. An interview is a conversation between two or more people and takes
place between an interviewer (a person who needs information) and an informant (a person who is suspected of
having information about an object) with the aim of obtaining data that can explain a research problem. The
results of this study can be concluded that in the BEM FIS UNJ organization, communication that occurs
between leaders and members and members and members has good interactions and relationships. The intensity
of interpersonal communication for an organization between leaders and members has a great effect, with good
interpersonal communication between the two of them can grow the desire of the organization to be achieved.
Abstrak
Komunikasi merupakan suatu alat interaksi individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, atau
individu dengan individu lainnya, yang lazim dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan
menelusuri korelasi antara pola komunikasi BEM Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta dalam
pengembangan loyalitas anggota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Sumber data primer dari penelitian adalah Badan Pengurus Harian Inti (BPHI) BEM FIS
UNJ. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data. Wawancara adalah percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara pewawancara (seorang yang membutuhkan informasi) dan
informan (seorang yang diduga memiliki informasi tentang suatu objek) dengan tujuan memperoleh data yang
dapat menjelaskan suatu permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam
organisasi BEM FIS UNJ, komunikasi yang terjadi antara pimpinan dengan anggota dan anggota dengan
anggota memiliki interaksi dan hubungan yang baik. Intensitas komunikasi interpersonal untuk suatu organisasi
antara pimpinan dan anggota mempunyai efek besar, dengan adanya komunikasi interpersonal yang baik antar
keduanya dapat menumbuhkan keinginan dari organiasi itu tercapai.
5
anggota BEM FIS UNJ dapat saling suatu organisasi hendak mempunyai
mengenal. kekuasaan akan organisasi tersebut agar
dapat mengawasi kinerja dari anggota
Selanjutnya adalah pertanyaan organisasi tersebut, sehingga dari setiap
mengenai bagaimana cara BPHI BEM FIS anggota dapat melayani satu sama lain
mempertahankan semangat dan produktivitas ketika terjadi sebuah permasalahan yang
setiap anggota. Pastinya, dengan melakukan tidak terduga, serta bertanggung jawab
internalisasi dan juga dengan menjaga dengan tugas mereka sebagai anggota
kenyamanan di dalam lingkup BEM FIS UNJ sebagai penanggung jawab disetiap
yang dapat dilakukan dengan memberikan program maupun non program kerja.
apresiasi dan juga penghargaan. Lalu dengan (Jauhari, 2014)
menjaga hubungan baik dalam hal pekerjaan
maupun pribadi. - Teori Sistem Sosial
Pertanyaan terakhir adalah terkait apa Teori yang satu ini menyebutkan
yang akan dilakukan jika terdapat kegagalan bahwa hubungan antar anggota
dalam salah satu proker/nonproker di BEM memungkinkan suatu organisasi mampu
FIS. Mereka menjawab tentunya aka nada bertahan lebih lama daripada anggota
pengevaluasian terkait kegiatan tersebut. yang ada di dalamnya. Kalimat tersebut
Kemudian jika penilaian tidak sesuai dengan memiliki arti walaupun seseorang masuk
ketentuan yang telah disepakati oleh ke dalam sebuah organisasi (anggota
OPMAWA FIS maka aka nada denda dan kelompok tertentu) tetapi tidak ikut
hukuman yang diberikan. berkontribusi di dalamnya, orang tersebut
akan digantikan oleh anggota-anggota
4.2 Pembahasan yang baru. Kats dan Kahn mengatakan
bahwa hubungan antara anggota satu
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan yang lainnya di dalam suatu
kepada organisasi mahasiswa Universitas organisasi adalah hal yang lebih penting
Negeri Jakarta, Badan Eksekutif Mahasiswa daripada hubungan antara jabatan formal
Fakultas Ilmu Sosial, terdapat kaitan – kaitan tertentu. Dalam Teori public relations
yang terkait dengan beberapa teori dari yang dikemukakan oleh Ron Ludlow,
komunikasi organisasi yaitu : komunikasi organisasi merupaka bagian
dari teori public relations, teori ini
- Teori Struktural Klasik menjelaskan upaya yang dapat dilakukan
Teori ini muncul semenjak tahun secara terencana dan berkelanjutan secara
1800, serta bisa dikatakan sebagai teori menyeluruh oleh suatu organisasi. Upaya
mesin. Teori ini menjelaskan bahwa tersebut dilakukan untuk menciptakan
organisasi ditafsirkan sebagai suatu dan juga memelihara komunikasi yang
lembaga yang sentral kepada tugas– baik antar organisasi dan khalayaknya.
tugasnya dan membagikan petunjuk Teori ini berhubungan dengan jawaban
mekanis strukturalnya yang bertabiat dari BPHI BEM FIS terkait ikut serta
kaku, monoton serta tanpa inovatif. Ada atau partisipasi dan juga hubungan
empat keadaan pokok dari teori ini, ialah interpersonal antara setiap anggota yang
kekuasaan, melayani, doktrin serta masih dalam persentase 50%, dan
disiplin. Teori ini terkait dengan jawaban diharapkan dengan program internalisasi
dari BPHI BEM FIS bahwa didalam yang dijalankan maka hubungan
6
interpersonal BEM FIS UNJ akan kemauan antar pimpinan dan anggota
semakin baik kedepannya. saling terpenuhi.
2. Motivasi kerja bagi anggota sangat
5. Kesimpulan dan Rekomendasi penting untuk dapat terpenuhi dalam
suatu organisasi, hal ini berkaitan
dengan kinerja anggota bagi anggota itu
5.1 Kesimpulan
sendiri. oleh sebab itu sangat penting
bagi suatu organisasi untuk serius dalam
Dari hasil penelitian ini, penulis dapat
hal mempertimbangkan keinginan dan
menyimpulkan bahwa dalam organisasi BEM
harapan anggota diwujudkan agar
FIS UNJ, komunikasi yang terjadi antara
motivasi kerja mereka kuat. Dengan
BPHI BEM FIS dengan anggota dan anggota
begitu organisasi dan pekerja akan
dengan anggota memiliki interaksi dan
saling memenuhi kebutuhan dan
hubungan yang baik. Komunikasi organisasi
keinginannya dalam bekerja.
merupakan perilaku pengorganisasian yang
terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat
dalam proses itu bertransaksi dan memberi
Daftar Pustaka
makna atas apa yang terjadi. Komunikasi
organisasi juga bisa diartikan sebagai
interaksi yang terjadi antara anggota dengan Jauhari, T. (2014). Perilaku Organisasi.
anggota dan anggota dengan atasan. Dalam
berorganisasi juga diperlukan adanya Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset
pengertian antara satu dengan yang lainnya, Komunikasi (Predana (ed.)). Media
agar tercipta suasana yang nyaman dan Grup.
semangat kerja yang baik di dalam organisasi
tersebut, hal-hal tersebut juga yang nantinya Prasanti, D. (2017c). POLA KOMUNIKASI
membuat tujuan dari organisasi tercapai. ORGANISASI DALAM
MEMPERTAHANKAN LOYALITAS
5.2 Saran ANGGOTA (Studi Deskriptif Kualitatif
Pola Komunikasi Organisasi Dalam
Mempertahankan Loyalitas Anggota
Berdasarkan hasil analisis wawancara
Komunitas (MOTTUL) Motor Tua
yang dilakukan, maka penulis memberikan
Lawas Sragen). Occupational Medicine,
beberapa saran dari hasil penelitian, sebagai
53(4), 130.
berikut:
Prasetyo, A. (2016). Pengertian Penelitian
1. Intensitas komunikasi interpersonal Deskriptif Kualitatif.
untuk suatu organisasi antara pimpinan
dan anggota mempunyai efek besar, Tibyan, M. (2015). Peran Komunikasi
dengan adanya komunikasi Organisasi Pada Loyalitas Karyawan
interpersonal yang baik antar keduanya (Studi Deskriptif Kualitatif pada
dapat menumbuhkan keinginan dari Perusahaan Otobus Blue Star Salatiga).
organiasi itu tercapai, oleh karena itu, 3(7), 59–78.
pembuatan serta pengembangan
intensitas komunikasi internal secara
positif perlu diberlakukan dalam suatu
organisasi agar kepentingan serta
7