You are on page 1of 7

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI BEM FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DALAM MENGEMBANGKAN


LOYALITAS ANGGOTA
Lisnawati, K.Y.S Putri

1. Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, Jl.Rawamangun muka raya, Jakarta Timur,
12670, Indonesia

E-mail :
lisnawati_1410620040@mhs.unj.ac.id, kinkinsubarsa@unj.ac.id

Abstract
Communication is a means of interaction between individuals with groups, groups with groups, or individuals
with other individuals, which is commonly encountered in everyday life. This study aims to explore the
correlation between BEM communication patterns, Faculty of Social Sciences, State University of Jakarta in
developing member loyalty. The method used in this research is descriptive qualitative research method. The
primary data source of the research is the Core Daily Executive Board (BPHI) BEM FIS UNJ. This study uses
interview techniques in data collection. An interview is a conversation between two or more people and takes
place between an interviewer (a person who needs information) and an informant (a person who is suspected of
having information about an object) with the aim of obtaining data that can explain a research problem. The
results of this study can be concluded that in the BEM FIS UNJ organization, communication that occurs
between leaders and members and members and members has good interactions and relationships. The intensity
of interpersonal communication for an organization between leaders and members has a great effect, with good
interpersonal communication between the two of them can grow the desire of the organization to be achieved.

Keywords: Organizational Communication, Loyalty, Communication Pattern

Abstrak
Komunikasi merupakan suatu alat interaksi individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, atau
individu dengan individu lainnya, yang lazim dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan
menelusuri korelasi antara pola komunikasi BEM Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta dalam
pengembangan loyalitas anggota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Sumber data primer dari penelitian adalah Badan Pengurus Harian Inti (BPHI) BEM FIS
UNJ. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data. Wawancara adalah percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara pewawancara (seorang yang membutuhkan informasi) dan
informan (seorang yang diduga memiliki informasi tentang suatu objek) dengan tujuan memperoleh data yang
dapat menjelaskan suatu permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam
organisasi BEM FIS UNJ, komunikasi yang terjadi antara pimpinan dengan anggota dan anggota dengan
anggota memiliki interaksi dan hubungan yang baik. Intensitas komunikasi interpersonal untuk suatu organisasi
antara pimpinan dan anggota mempunyai efek besar, dengan adanya komunikasi interpersonal yang baik antar
keduanya dapat menumbuhkan keinginan dari organiasi itu tercapai.

Kata Kunci: Komunikasi Organisasi, Loyalitas, Pola Komunikasi


1
1. Pendahuluan Loyalitas serta rasa solidaritas tumbuh
berkembang dalam diri masing-masing
1.1 Latar Belakang anggota dalam suatu organisasi. Setiap
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari individu bekerjasama dengan baik serta saling
komunikasi, karena tiap individu selalu bahu membahu dalam mencapai tujuan utama
berkemauan untuk mendapatkan persetujuan dari organisasi tersebut.
dan tercapainya harapan melalui
berkomunikasi. Karena dengan Sebuah organisasi dapat dikatakan
berkomunikasi aktivitas sosial antar manusia memiliki komunikasi yang baik apabila
yang lain dapat berlangsung, baik antar didalamnya dapat mencapai tujuan bersama.
individu, individu dengan kelompok dan Didalam organisasi dibutuhkan juga rasa
kelompok dengan kelompok. Di dalam suatu saling bertanggung jawab satu sama lain,
susunan organisasi, komunikasi adalah alat saling membantu untuk kepentingan bersama
atau sarana yang memiliki peran sebagai garis dengan begitu loyalitas akan terjalin dan
penghubung sekaligus pemantik rasa motivasi mempererat tali persaudaraan yang setiap
dalam tubuh keanggotaan, sehingga anggotanya mempunyai satu kesamaan visi
organisasi tersebut dapat berproses lebih baik dan misi.
kedepannya. Dalam hal ini, salah satu syarat
1.2 Rumusan Masalah
terbentuknya kerjasama yang baik ialah
dengan penerapan proses/pola komunikasi 1. Apakah korelasi antara pola komunikasi
yang bersifat efektif. Hal ini tentunya BEM Fakultas Ilmu Sosial Universitas
dilakukan demi mencapai tujuan utama dari Negeri Jakarta dalam pengembangan
organisasi. loyalitas anggota?
Komunikasi antar manusia adalah suatu 2. Bagaimana tindakan yang dilakukan
proses yang dilalui oleh individu dalam dalam menjaga loyalitas anggota dalam
hubungannya, dalam kelompok, dalam BEM Fakultas Ilmu Sosial Universitas
organisasi dan dalam masyarakat untuk Negeri Jakarta?
menciptakan, mengirimkan dan menggunakan 3. Apa indikator bahwa pola komunikasi
informasi untuk mengkoordinasi BEM Fakultas Ilmu Sosial UNJ untuk
lingkungannya dan orang lain (Prasanti, menjaga loyalitas anggota telah berjalan
2017c) Konteks yang digunakan dalam dengan baik?
penelitian ini adalah konteks komunikasi
organisasi. 1.3 Tujuan Penelitian
Komunikasi organisasi dapat Tujuan dari penelitian ini adalah :
diidentifikasikan sebagai pengirim & 1. Mengetahui apakah ada korelasi atau
penerima pesan, dalam suatu kelompok hubungan antara pola komunikasi BEM FIS
bersifat formal ataupun informal dalam UNJ dalam pengembangan loyalitas anggota
sebuah organisasi. Semakin besar dan 2. Mengetahui tindakan apa saja yang
kompleks sebuah organisasi, maka akan dilakukan oleh BEM FIS UNJ untuk menjaga
membuat proses komunikasinya menjadi loyalitas anggotanya
semakin kompleks pula. 3, Mengetahui indicator keberhasilan BEM
FIS UNJ dalam mempertahankan loyalitas
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
anggotanya
Indonesia) loyalitas diartikan sebagai
kepatuhan atau kesetiaan. Secara garis besar,
loyalitas dapat diartikan sebagai sifat
1.4 Kegunaan Penelitian
solidaritas serta rasa cinta terhadap suatu hal,
Terdapat beberapa manfaat teoritis
yang terbentuk dalam suatu organisasi atau
yang diharapkan dalam penelitian ini,
kelompok sosial dengan tujuan yang sama.
2
diantaranya yaitu identifikasi atas korelasi kekeluargaan, mandiri, demokratis,
antara pola komunikasi organisasi dengan fungsional, dan bertanggung jawab yang
tingkat loyalitas anggota BEM FIS UNJ, dibentuk dari dan untuk setiap anggota perihal
apakah hal tersebut berkaitan dengan persepsi menaungi maupun membina setiap anggota di
atas atribut/variabel tertentu dari hasil dalamnya. MOTTUL kerap kali mengadakan
wawancara yang dilakukan secara formal berbagai acara rutin berkala yang bertujuan
melalui survei terhadap BPHI BEM FIS UNJ. menjanlin hubungan baik antaranggota.
Selain aspek tersebut, penelitian ini Dari penelitian tersebut, diperoleh
diharapkan dapat secara rinci mengetahui kesimpulan bahwa terdapat dua faktor yang
kondisi serta permasalahan internal BEM FIS mendorong terciptanya solidaritas
UNJ terutama pola komunikasi dalam internal antaranggota yaitu dengan komunikasi yang
BEM itu sendiri, sehingga penelitian ini juga berkelanjutan antaranggota dan dengan
diharapkan dapat menemukan solusi serta kegiatan atau event yang dilakukan secara
pemecahan masalah terkait pola komunikasi rutin oleh organisasi. Adanya perbedaan
yang terjadi dalam internal BEM FIS UNJ. jabatan pada masing-masing pengurus dan
anggota, tidak menjadikan salah satunya
Upaya peningkatan pola komunikasi menjadi terpisah, semua saling berkaitan dan
dalam tubuh BEM FIS UNJ sendiri ditujukan saling terhubung satu sama lain. Oleh karena
untuk membentuk iklim komunikasi yang itu, satu rasa dapat terjaj di dalam diri masing-
nyaman serta harmonis dalam internal masing anggota jika satu merasa satu sakit,
organisasi, hal ini diharapkan dapat maka semua akan sakit juga. Dengan begitu,
meningkatkan rasa solidaritas serta loyalitas terbentuklah suatu solidaritas anggota pada
para anggota dalam tubuh BEM FIS UNJ, dan organisasi (Prasanti, 2017c)
juga dapat menjadikan BEM FIS UNJ sebagai
wadah organisasi yang tepat bagi seluruh 2.2 Teori
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dalam
menyalurkan baik minat, bakat, maupun a) Teori Struktural Klasik
aspirasinya selama periode Titik Balik.
Teori ini merujuk pada pola interaksi
yang terjadi, lalu menghasilkan status sosial
2. Kajian Pustaka dan Kerangka yang berbeda yang biasanya disebut dengan
Pemikiran struktur karena memiliki jaringan hubungan
dan kepercayaan yang berbeda. Dalam teori
2.1 Tinjauan Literatur ini, terdapat pendektan Taylor terhadap
manajemen yang secara khusus membahas
Berdasarkan penelitian terdahulu yakni anatomi organisasi. Manajemen Ilmiah Taylor
“Pola Komunikasi Organisasi dalam memiliki empat kunci, yakni pembagian
Mempertahankan Loyalitas Anggota (Studi kerja, hierarki proses fungsional, struktur, dan
Deskriptif: Mempertahankan Loyalitas pengawasan yang ketat. Pembagian kerja
Anggota Komunitas (MOTTUL) Motor Tua adalah tentang pembagian pekerjaan bagi
Lawas Sragen)”. MOTTUL adalah salah satu para tenaga kerja di dalam organisasi.
komunitas penghohi dan pecinta Honda Hierarki adalah tingkatan yang diurutkan
Motor Classic. Organisasi ini bergerak pada meulaui fungsi dan juga peranan. Struktur
bidang otomotif yang bertempat di wilayah adalah sebuah ikatan hubungan dan juga
Sragen. Organisasi ini sendiri memiliki sifat peranan di dalam organisasi, serta
3
pengawasan yang ketat adalah suatu hal yang menganalisis suatu objek dan peristiwa pada
biasa dilakukan pada organisasi yang suatu penelitian. Penelitian kualitatif memiliki
memiliki struktur yang tinggi. tujuan untuk menjelaskan dengan rinci
melalui pengumpulan informasi/data secara
b) Teori Sistem Sosial rinci, penelitian kualitatif juga tidak berdasar
pada besarnya komunitas, sehingga data yang
Menurut Parson, Sistem sosial terkumpul cukup untuk menjawab rumusan
merupakan sebuah sinergi yang saing masalah pada penelitian, maka tidak
bergantung dan terkait antara berbagai sub dibutuhkan sampling lainnya (Kriyantono,
sistemnya. Dengan adanya hubungan yang 2010).
berkaitan ini, maka interaksi juga saling
tergantung. Konsep dari teori ini merupakan Sumber data primer dari penelitian ini
sebuah alat untuk membantu menjelaskan adalah Badan Pengurus Harian Inti (BPHI)
tentang kumpulan manusia yang memiliki BEM FIS Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
pandangan bahwa kumpulan manusia Diantaranya, Sofyan Hamzah selaku Ketua
merupakan sebuah sistem. Komponen dari Umum, Haikal selaku Wakil Ketua, Latifah
sistem sosial ini merupakan sebuah abstrak, firdausah dan Anggi Detia Agnesari selaku
namun jika menggunakan konstruksi Sekretaris Umum, serta Yoandra putri dan
berpikir, maka komponennya dapat Annisa Julia Ramadhani selaku Bendahara
dibayangkan. Dalam perkembangannya, Umum.
sistem merupakan tindakan yang tumbuh
bersama nilai dan norma yang berlaku, lalu Penelitian ini menggunakan teknik
norma dan nilai inilah yang membentuk wawancara dalam pengumpulan datanya.
interaksi sosial. Interaksi sosial membuahkan Wawancara adalah percakapan antara 2 orang
sebuah upaya untuk mengatasi perbedaan atau lebih dan berlangsung antara
kepentingan dan pendapat yang terjadi di pewawancara (seorang yang membutuhkan
dalam masyarakat. informasi) dan informan (seorang yang
diduga memiliki informasi tentang suatu
3. Objek dan Metode Penelitian objek) dengan tujuan memperoleh data yang
dapat menjelaskan suatu permasalahan
Berdasarkan latar belakang, rumusan penelitian (Prasanti, 2017c). Wawancara ini
masalah, dan tujuan penelitian ini, metode dilakukan penulis dengan BPHI BEM FIS
yang digunakan dalam penelitian ini adalah UNJ yang terdiri dari satu orang ketua umum,
metode penelitian deskriptif kualitatif. satu orang wakil ketua, dua orang sekertaris
Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2005) umum dan dua orang bendahara umum.
adalah metode yang digunakan untuk Proses analisis data dimulai dengan
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil mengorganisasikan sekumpulan informasi
penelitian namun tidak untuk digunakan yang diperoleh dari wawancara dan kemudian
dalam membuat kesimpulan yang luas dianalisa oleh penulis, sehingga
(Prasetyo, 2016). Menurut Nazir (1988), mempermudah penulis dalam menganalisis
Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif dan mengidentifikasi permasalahan.
merupakan metode yang meneliti status Penarikan kesimpulan dari penelitian
kelompok manusia, suatu objek, kondisi, dan kualitatif ini menggunakan prinsip induktif
sistem pemikiran atau peristiwa pada masa (khusus ke umum) dan mempertimbangkan
saat ini (Prasetyo, 2016). Penelitian deskriptif pola-pola data yang ada (Tibyan, 2015). Dari
kualitatif dapat dikatakan sebuah metode yang data yang diambil dari wawancara, penelitian
4
ini menggunakan analisis data induktif Selanjutnya adalah pertanyaan terkait
mendapatkan hasil yang mengikuti teori yang apa yang akan dilakukan oleh BPHI BEM FIS
penulis gunakan dan penulis memaparkan jika salah satu anggota tidak berpartisipasi
kesimpulan dari sudut pandangnya untuk secara penuh dalam sebuah
mempertegas penelitian. kegiatan/proker/non proker. Mereka
menjawab bahwa pastinya bertanya terlbih
dahulu alasan yang bersangkutan kita ikut
4. Hasil dan Pembahasan berpartisipasi, selanjutnya akan ada teguran
terlebih dahulu karena berpartisipasi
4.1 Hasil merupakan sebuah tanggung jawab yang
dipilih.
Untuk memulai pertanyaan, penulis
Selanjutnya pertanyaan terkait
mempertanyakan apakah BPHI BEM FIS
bagaimana cara BPHI BEM FIS mengatasi
selalu melakukan pengawasan dan
masalah yang terjadi jika terdapat kebijakan
pengarahan pada setiap
yang ditentang oleh staff/anggota. Mereka
kegiatan/proker/nonproker yang dilaksanakan.
menjawab sepakat dengan mendiskusikannya
Jawaban yang serempak didapatkan dari
terlebih dahulu. Jika nantinya sebuah
BPHI BEM FIS dengan menjawab bahwa
kebijakan dirasa kurang baik makan akan
mereka selalu melakukan pengawasan dan
dilakukan revisi terhadap kebijakan tersebut.
juga pengarahan dengan pembagian tupoksi
antara ketua, wakil, sekretaris dan juga Pertanyaan selanjutnya adalah
bendahara. Ketua dan wakil sebagai streering bagaimana cara BPHI BEM FIS melakukan
committee yang mengawasi dan melakukan penilaian kinerja anggota. BPHI BEM FIS
pengarahan secara keseluruhan, sekretaris menjawab dengan melakukan monitoring
akan melakukan dan arahan dalam hal secara objektif terhadap pekerjaan yang
administrasi dan begitu juga bendahara yang dilakukan masing-masing individu dalam
akan mengawasi dan melakukan pengarahan menjalankan jobdesk di departemen/biro,
dalam hal keuangan. jobdesk jika mengikuti kepanitian dan
mengikuti bootcamp BEM FIS UNJ.
Selanjutnya, untuk pertanyaan kedua
Berikutnya adalah pertanyaan
terkait bagaimana komunikasi yang dilakukan
mengenai bagaimana kedekatan hubungan
ketika mendapati staff/anggotanya demotivasi
personal tiap anggota BEM FIS UNJ. Secara
untuk melakukan jobdesk yang ditetapkan.
umum, karena masih awal kepengurusan saat
BPHI BEM FIS sepakat menjawab untuk
ini jika dipresentasekan sudah 50% dalam
menghubungi staff yang bersangkutan
artian masih mengenal hanya teman satu
terlebih dahulu. Langkah selanjutnya yang
program studinya dan departement/bironya.
harus dilakukan adalah menganalisis dan
karena di dalam BEM FIS UNJ sendiri
observasi terlebih dahulu penyebab
terdapat berbagai anggota dari 11 program
demotivasinya dengan bertanya langsung ke
studi dengan latar belakang budaya prodi
staffnya atau jika masih tertutup maka akan
yang berbeda dan masih membutuhkan waktu
bertanya kepada kepala deparemen staff
untuk mengakrabkannya melalui beberapa
tersebut atau teman yang dekat dengannya.
program internalisasi salah satunya dengan
Lalu mencari cara dan solusi yang tepat untuk
famgath yang diharapkan agar sseluruh
mengatasi demotivasi staff tersebut.

5
anggota BEM FIS UNJ dapat saling suatu organisasi hendak mempunyai
mengenal. kekuasaan akan organisasi tersebut agar
dapat mengawasi kinerja dari anggota
Selanjutnya adalah pertanyaan organisasi tersebut, sehingga dari setiap
mengenai bagaimana cara BPHI BEM FIS anggota dapat melayani satu sama lain
mempertahankan semangat dan produktivitas ketika terjadi sebuah permasalahan yang
setiap anggota. Pastinya, dengan melakukan tidak terduga, serta bertanggung jawab
internalisasi dan juga dengan menjaga dengan tugas mereka sebagai anggota
kenyamanan di dalam lingkup BEM FIS UNJ sebagai penanggung jawab disetiap
yang dapat dilakukan dengan memberikan program maupun non program kerja.
apresiasi dan juga penghargaan. Lalu dengan (Jauhari, 2014)
menjaga hubungan baik dalam hal pekerjaan
maupun pribadi. - Teori Sistem Sosial
Pertanyaan terakhir adalah terkait apa Teori yang satu ini menyebutkan
yang akan dilakukan jika terdapat kegagalan bahwa hubungan antar anggota
dalam salah satu proker/nonproker di BEM memungkinkan suatu organisasi mampu
FIS. Mereka menjawab tentunya aka nada bertahan lebih lama daripada anggota
pengevaluasian terkait kegiatan tersebut. yang ada di dalamnya. Kalimat tersebut
Kemudian jika penilaian tidak sesuai dengan memiliki arti walaupun seseorang masuk
ketentuan yang telah disepakati oleh ke dalam sebuah organisasi (anggota
OPMAWA FIS maka aka nada denda dan kelompok tertentu) tetapi tidak ikut
hukuman yang diberikan. berkontribusi di dalamnya, orang tersebut
akan digantikan oleh anggota-anggota
4.2 Pembahasan yang baru. Kats dan Kahn mengatakan
bahwa hubungan antara anggota satu
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan yang lainnya di dalam suatu
kepada organisasi mahasiswa Universitas organisasi adalah hal yang lebih penting
Negeri Jakarta, Badan Eksekutif Mahasiswa daripada hubungan antara jabatan formal
Fakultas Ilmu Sosial, terdapat kaitan – kaitan tertentu. Dalam Teori public relations
yang terkait dengan beberapa teori dari yang dikemukakan oleh Ron Ludlow,
komunikasi organisasi yaitu : komunikasi organisasi merupaka bagian
dari teori public relations, teori ini
- Teori Struktural Klasik menjelaskan upaya yang dapat dilakukan
Teori ini muncul semenjak tahun secara terencana dan berkelanjutan secara
1800, serta bisa dikatakan sebagai teori menyeluruh oleh suatu organisasi. Upaya
mesin. Teori ini menjelaskan bahwa tersebut dilakukan untuk menciptakan
organisasi ditafsirkan sebagai suatu dan juga memelihara komunikasi yang
lembaga yang sentral kepada tugas– baik antar organisasi dan khalayaknya.
tugasnya dan membagikan petunjuk Teori ini berhubungan dengan jawaban
mekanis strukturalnya yang bertabiat dari BPHI BEM FIS terkait ikut serta
kaku, monoton serta tanpa inovatif. Ada atau partisipasi dan juga hubungan
empat keadaan pokok dari teori ini, ialah interpersonal antara setiap anggota yang
kekuasaan, melayani, doktrin serta masih dalam persentase 50%, dan
disiplin. Teori ini terkait dengan jawaban diharapkan dengan program internalisasi
dari BPHI BEM FIS bahwa didalam yang dijalankan maka hubungan
6
interpersonal BEM FIS UNJ akan kemauan antar pimpinan dan anggota
semakin baik kedepannya. saling terpenuhi.
2. Motivasi kerja bagi anggota sangat
5. Kesimpulan dan Rekomendasi penting untuk dapat terpenuhi dalam
suatu organisasi, hal ini berkaitan
dengan kinerja anggota bagi anggota itu
5.1 Kesimpulan
sendiri. oleh sebab itu sangat penting
bagi suatu organisasi untuk serius dalam
Dari hasil penelitian ini, penulis dapat
hal mempertimbangkan keinginan dan
menyimpulkan bahwa dalam organisasi BEM
harapan anggota diwujudkan agar
FIS UNJ, komunikasi yang terjadi antara
motivasi kerja mereka kuat. Dengan
BPHI BEM FIS dengan anggota dan anggota
begitu organisasi dan pekerja akan
dengan anggota memiliki interaksi dan
saling memenuhi kebutuhan dan
hubungan yang baik. Komunikasi organisasi
keinginannya dalam bekerja.
merupakan perilaku pengorganisasian yang
terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat
dalam proses itu bertransaksi dan memberi
Daftar Pustaka
makna atas apa yang terjadi. Komunikasi
organisasi juga bisa diartikan sebagai
interaksi yang terjadi antara anggota dengan Jauhari, T. (2014). Perilaku Organisasi.
anggota dan anggota dengan atasan. Dalam
berorganisasi juga diperlukan adanya Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset
pengertian antara satu dengan yang lainnya, Komunikasi (Predana (ed.)). Media
agar tercipta suasana yang nyaman dan Grup.
semangat kerja yang baik di dalam organisasi
tersebut, hal-hal tersebut juga yang nantinya Prasanti, D. (2017c). POLA KOMUNIKASI
membuat tujuan dari organisasi tercapai. ORGANISASI DALAM
MEMPERTAHANKAN LOYALITAS
5.2 Saran ANGGOTA (Studi Deskriptif Kualitatif
Pola Komunikasi Organisasi Dalam
Mempertahankan Loyalitas Anggota
Berdasarkan hasil analisis wawancara
Komunitas (MOTTUL) Motor Tua
yang dilakukan, maka penulis memberikan
Lawas Sragen). Occupational Medicine,
beberapa saran dari hasil penelitian, sebagai
53(4), 130.
berikut:
Prasetyo, A. (2016). Pengertian Penelitian
1. Intensitas komunikasi interpersonal Deskriptif Kualitatif.
untuk suatu organisasi antara pimpinan
dan anggota mempunyai efek besar, Tibyan, M. (2015). Peran Komunikasi
dengan adanya komunikasi Organisasi Pada Loyalitas Karyawan
interpersonal yang baik antar keduanya (Studi Deskriptif Kualitatif pada
dapat menumbuhkan keinginan dari Perusahaan Otobus Blue Star Salatiga).
organiasi itu tercapai, oleh karena itu, 3(7), 59–78.
pembuatan serta pengembangan
intensitas komunikasi internal secara
positif perlu diberlakukan dalam suatu
organisasi agar kepentingan serta
7

You might also like