The genus 

Lavandula is native to the lands surrounding the Mediterranean Sea

and southern Europe through northern and eastern Africa and Middle Eastern
countries to southwest Asia and southeast India. It includes more than 30 species,
dozens of subspecies, and hundreds of hybrids and selected cultivars. Lavender
are divided into four main categories: L. angustifolia, commonly known as
English Lavender, is a frost hardy species that has many pretty cultivars, habit,
and blossom color (formerly known as L. vera or L. officinalis); L. stoechas is a
large plant with greenish-grey foliage and late blooming with a very strong odor
(sometimes known as French lavender); L. latifolia, a Mediterranean grass-like
lavender; and L. intermedia, which is a sterile cross between L. latifolia and L.
angustifolia.

Akar adalah salah satu organ pada tumbuhan yang pada umumnya berfungsi
untuk memperkuat berdirinya tanaman, menyerap air dan nutrient dari tanah, serta
mengangkutnya dari tanah menuju ke batang dan daun. Pada tanaman lavender,
system perakarannya adalah akar tunggang. Akar tunggang adalah system akar
yang biasa dimiliki oleh tumbuhan eudikotil yang mana akar utama tumbuh dari
radikula. Akar utama biasanya mudah dibedakan dengan akar lateral karena
pertumbuhan akar utama jauh lebih cepat dari pada akar lateral sehingga
ukurannya pun jauh berbeda. Namun pada gambar, akar tumbuhan lavender
terlihat seperti akar serabut. Hal ini dikarenakan bentuk akar tunggang pada
tanaman lavender adalah filiformis atau berbentuk seperti benang. Akar ini
terbentuk jika akar tunggang tumbuh kecil seperti akar serabut dan juga sedikit
memiliki akar lateral.

The root is one of the organs in plants which generally functions to strengthen the
plants, absorb water and nutrients from the soil, and transport it from the soil to
the stems and leaves. Lavender has taproot. Taproot is a root system that is
commonly owned by eudicot plants where the main root grows from the radicles.
Main roots are usually easily distinguished from lateral roots because the growth
of the main root is much faster than the lateral root so that the size is much
different. But in the picture, the roots of lavender plants look like fibrous roots.
This is because the form of taproots in lavender plants is filiform or shaped like a
thread. This root is formed if the taproot grows small like a fibrous root and also
has a lateral root.

Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis, respirasi, maupun

transpirasi. Syarat sel dapat melakukan fotosintesis salah satunya adalah adanya
kloroplas dan kloroplas inilah yang menyebabkan sebagian besar daun tanaman
berwarna hijau. Besar-kecilnya helaian daun merupakan adaptasi tumbuhan
terhadap lingkungannya yang berhubungan dengan proses tranpirasi, agar
tumbuhan tidak kehilangan terlalu banyak air. Tumbuhan eudicot pada umumnya
memiliki daun yang tidak lengkap yang mana daunnya hanya terdiri dari tangkai
dan helaian daun saja, tidak memiliki pelepah daun. Daun lavender berbentuk
lanceolatus. Ciri-ciri daun benrbentuk lanceolatus adalah perbandingan panjang
dan lear daun antara 3:1 sampai 5:1. Struktur tepinya bergerigi dengan permukaan
daun terdapat struktur seperti bulu atau sering disebut pilosus.

The leaves function as a place for photosynthesis, respiration, and transpiration.

One of the requirements for cells to carry out photosynthesis is the presence of
chloroplasts. These chloroplasts are what causes most of the leaves of plants have
a green colour. The size of the leaf is an adaptation of plants to their environment
which is related to the process of respiration, so that plants do not lose too much
water. Eudicot plants generally have incomplete leaves which only consist of
petiole and leaf blade, do not have leaf sheath. Lavender has lanceolate leaf shape.
The characteristics of lanceolate leaves are the ratio of leaf length and lear
between 3: 1 to 5: 1. It has jagged-edge leaves structure with hair-like structures
on the surface of the leaves or often called pilosus.

Tulang daun merupakan stuktur penguat helaian daun. Struktur tulang daun terdiri
atas ibu tulang daun (costa), tulang cabang (nervus lateralis), dan urat daun (vena).
Daun lavender bertulang daun menyirip (penninervis). Pada system tulang daun
penninervis, posisi tulang cabang tersusun di sebelah kanan dan kiri ibu tulang
daun. Jadi, daun memiliki satu ibu tulang daun yang berada di tengah, dari
pangkal sampai ujung daun. Kemudian, dari ibu tulang daun tumbuh tulang
cabang ke samping kiri dan kanan. Umumnya tulang daun penninervis dimiliki
oleh tumbuhan dari kelas eudicot.
Leaf bone is a reinforcement structure for leaf strands. The structure of the leaf
bone consists of the main leaf bone (costa), branch bones (lateral nerve), and leaf
vein. Lavender has pinnate-shape leaves (penninervis). In the penninervis leaf
bone system, the position of the branch bones is arranged on the right and left side
of the main leaf bone. So, the leaf has one main leaf bone in the middle, from the
base to the tip of the leaf. Then, from the main leaf bone grows branch bones to
the left and right. Penninervis leaf bone generally belongs to eudicot plants.

Phyllotaxis ditentukan dari pola daun pada buku batang. Pada tanaman lavender,
pola daunnya adalah folia opposita. Pola ini bercirikan setiap buku daun terdapat
dua tangkai daun dengan posisi berpasangan atau berhadapan. Posisi daun pada
lavendel jika dibandingkan dengan node yang lain adalah bersilangan. Posisi daun
pada node sebelun atau selanjtnya adalah berhadapan memutar 90o terhadap daun
yang diamati. Jadi, apabila pada node ganjil posisi daunnya berada di kiri dan
kanan, maka pada node genap posisi daunnya berada di depan dan belakang.

Phyllotaxis is determined from the leaf pattern on the stem nodes. In lavender
plants, the leaf pattern is folia opposita. This pattern is characterized by each leaf
book containing two petioles in pairs in opposite positions. The position of the
leaves on the lavender when compared to other nodes is crossed. The position of
the leaves at the node before or next is to face rotating 90 ° to the observed leaf.
So, for example, if the odd nodes the leaves positions are on the left and right,
then the leaves positions are in front and back.

Lavender termasuk tumbuhan caulis, berarti tumbuhan tersebut mempunyai

batang sungguhan dan dabat dibedakan dengan organ lain dengan mudah.
Batangnya berkayu (ligneous) dengan dengan bentuk penampang lingkaran, ruas-
ruasnya terlihat jelas, serta permukaan yang yang berambut (pilosu). Lateral
branches tumbuh di setiap ruas-ruas batangnya. Namun pertumbuhan lateral
branches tidak secepat batang utama karena efek apical dominance, yaitu keadaan
dimana the closer an axillary bud is to an active apical bud the more inhibited its
growth. Oleh karena itu, jika ujung batang utama dipotong, maka pertumbuhan
lateral branches akan tumbuh semakin cepat karena hilangnya efek apical
dominance.

Lavender has a real stem and can be easily distinguished from other organs, often
called caluis. It has woody stem (ligneous) with a circular cross-section, clearly
visible nodes, and a hairy surface (pilosus). Lateral branches grow on each node
of the stem. However, lateral branches growth is not as fast as the main stem due
to the effect of apical dominance, which is a condition where the closer an axillary
bud is active an apical bud, the more inhibited its growth. Therefore, if the tip of
the main stem is cut, then the lateral branches will grow faster because of the loss
of the effect of apical dominance.

Koulivand, Peir H., Maryam Khaleghi Ghadiri, and Ali Gorji. 2013. Lavender
and the Nervous System.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3612440/ (April 16, 2020).