You are on page 1of 8

JI

Teknobiologi
Jurnal Teknobiologi, II(1) 2011: 41 – 48
SAT ISSN : 2087 – 5428

Jurnal Ilmiah Sains Terapan


Lembaga Penelitian Universitas Riau

Pendekatan Stokastik dalam Kajian Kelayakan Pembangunan Jalan Tol


Studi Kasus Rencana Ruas Tol Kandis - Dumai
Alfian
Laboratorium Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293
HP. 08127519863, e-mail : ALFmalik@gmail.com

Abstract The Kandis - Dumai toll road is designed at a second phase of Pekanbaru-Kandis-
Dumai toll road development plan. Construction of toll road projects require high
capital outlays with a long payback period. In addition, from a business perspec-
tive, the toll road construction project has a sensitive and vulnerable to risk and
uncertainty characters. Investment feasibility assessment methods commonly used
are as follow : a) Net Present Value, b) Internal Rate of Return, c) Average Rate of
Return, and d) Payback Period. Those parameters use a deterministic approach will
yield result of single point estimate value. The results are considered to yield a very
limited information and do not represent risks and uncertainties that may be en-
countered as the reality of the investment itself. For investors, business strategy
decisions with minimal information which is of course very risky. This study ana-
lyzed using stochastic approach to find the sensitivity level of the variables that
influence (risk), as an effort to provide more comprehensive information in relation
to decision making at the level of confidence. The analysis was done by using his-
torical data for some risk variables, expert opinions, and results of previous studies.
Results of analysis with a stochastic approach showed that with 35 years conces-
sion period and the tariffs of vehicle Class I is Rp. 490/Km, Kandis-Dumai toll
road financially feasible. Based on the results of research on risk variables showed
that the variables that are very sensitive and influential in a row are: 1) Bank Indo-
nesia Certificates (SBI), 2) Inflation, and 3) volume of vehicles Class III, IV, and
V.
Key words: disscount rate, investments, NPV-at-Risk, stochastic, toll road

1. Pendahuluan Fitriani dkk. 2006). Proyek infrastruktur jalan tol


memerlukan investasi awal relatif besar (up-front high
Pada tahun 2010 pemerintah melalui BPJT (Badan capital) dengan karakter sensitif dan rentan terhadap risiko
Pengatur Jalan Tol) mengeluarkan daftar rencana 30 ruas dan ketidakpastian. Kajian ini bertujuan untuk melakukan
jalan tol yang akan ditawarkan kepada investor. Rencana analisa terhadap kelayakan pembangunan jalan tol Kandis
jalan tol dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : 15 – Dumai melalui pendekatan stokastik untuk memperoleh
(lima belas) ruas jalan tol kategori Priority Project informasi yang lebih lengkap tentang kelayakan finansial
sepanjang 401,73, dan 15 (lima belas) ruas jalan tol serta faktor-faktor yang berpengaruh dan berisiko terhadap
kategori Potencial Project sepanjang 943,28 kilometer. keputusan investasi.
Rencana ruas tol Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang
135,34 kilometer yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi 1.1. Skema Pengusahaan Jalan Tol
Riau termasuk kedalam kategori potencial project.
Pembiayaan pembangunan proyek infrastruktur jalan Kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (public-
tol oleh pihak swasta umumnya bersumber dari kombinasi private partnership) pada pengusahaan jalan tol di
equity dan debt dengan menggunakan konsep non- Indonesia umumnya diselenggarakan melalui skema BOT
recourse. Pada sektor transportasi seperti jalan tol, (Build Operate Transfer) yang mengatur hak, kewajiban,
biasanya nilai DER berada pada kisaran 70:30 (Kohli et al. dan kewenangan semua pihak dalam membangun,
1997, Ahluwalia 1997, Ferreira dan Khatami 1999, dalam mengoperasikan, dan memelihara jalan tol selama masa
Alfian Pendekatan Stokastik dalam Kajian Kelayakan

Uncertainly in Cashflow Discount Rate under Risk

Identifikasi Komponen Arus Metode Risk Adjusted


Kas dan Asumsi Parameter Discount Rate (RADR)

Pengembangan Model Finansial rd CAPM


(Hubungan antar Variabel) re

Penentuan Fungsi Distribusi WACC


Probabilitas Variabel Risiko (weighted average cost of capital)
(Data Historis & Subjectif)

Simulasi :
- Teknik Sampling Monte Carlo
- Penentuan Jumlah Iterasi

Dual Risk-Return
(Mean - Covariance)

NPV-at-Risk
(Confidence Level 95%)

Gambar 1 Model NPV-at-Risk


Sumber : Heni Fitriani, 2006

konsesi, lalu diserahkan kembali kepada pemerintah pada Tabel 1 berikut.


setelah masa konsesi berakhir. Pendanaan proyek oleh
pihak swasta umumnya menggunakan azas non-resource
project financing (NRPF), dimana pembayaran hutang 1.3. Pendekatan Stokastik
piutang (debt service) kepada kreditor semata-mata Pendekatan stokastik dilakukan sebagai upaya untuk
dibebankan kepada cash flow proyek dan aset-asetnya. mengakomodasi ketidakpastian dalam kajian investasi
jalan tol. Parameter yang dihasilkan adalah berupa tingkat
pengembalian (mean) dan risiko (covariance), yang
1.2. Karakteristik Lalulintas
dikenal dengan metode dual risk-return (Wibowo, 2005c).
Bain dan Wilkins (2002) dalam Wibowo (2005a) Salah satu metode yang menggunakan pendekatan
menyebutkan bahwa hal spesifik yang membedakan stokastik untuk mengevaluasi kelayakan investasi proyek
investasi jalan tol dengan investasi di sektor infrastruktur infrastruktur dalam kondisi ketidakpastian adalah model
lainnya adalah adanya periode penjajakan (ramp-up NVP-at-Risk. Dikembangkan oleh Ye dan Tiong (2000)
period). Standard & Poor’s di tahun 2002 melakukan studi terbatas pada kasus-kasus fiktif . Fitriani, dkk. (2006)
pengamatan empiris terhadap hubungan antara risiko kemudian mengembangkan model NPV-at-Risk dalam
volume lalulintas dan periode penjajakan (ramp-up kasus nyata pada proyek jalan tol Cisumdawu. Melalui
period). Hasil studi tersebut mencakup koreksi lalulintas pendekatan yang sama, Alfian (2010) melakukan kajian
pada tahun pertama operasional dan setelah masa kelayakan investasi pada rencana pembangunan jalan tol
penjajakan untuk masing-masing tingkat risiko seperti Pekanbaru – Dumai.

Tabel 1 Faktor Koreksi Menurut Tingkat Risiko

Tingkat Risiko Menurut Estimasi :

Faktor Koreksi Bank Pihak Lain


sedan renda sedan
rendah tinggi tinggi
g h g
Koreksi lalulintas di tahun
-10 -20 -30 -20 -35 -55
pertama (α1, %)
Durasi ramp-up (tahun) 2 5 8 2 6 8
Koreksi lalulintas setelah
0 -5 -10 0 -10 -20
rump-up period (αM, %)
Sumber : Bain dan Wilkins dalam Widiatmoko (2008)

42
Teknobiologi Vol. II No.1 : 41 – 48
ISSN: 2087 - 5428

Operasional model NPV-at-Risk secara umum Tabel 2. Data Teknis dan Finansial Proyek
diilustrasikan seperti pada Gambar 1. Prinsip utamanya
adalah memasukkan unsur ketidakpastian dalam cashflow Jenis Data Nilai
melalui pendekatan stokastik. Asumsi-asumsi komponen Tahun dasar perhitungan
cashflow didasarkan kepada indikator ekonomi dan 2004
(menurut SDI)
regulasi yang berkaitan dengan operasional jalan tol. Panjang jalan (KM) 89,14
Cashflow kemudian dimodelkan untuk memperjelas
hubungan operasional antar variabel dalam kondisi Masa konsesi (konstruksi +
35 (3 + 32)
ketidakpastian. Untuk merepresentasikan ketidakpastian operasi) (tahun)
suatu kejadian dari variabel acak dari sejumlah data yang Biaya pengadaan lahan (Rp) 53.487.000.000,00
tersedia digunakan fungsi distribusi probabilitas. Cashflow Biaya konstruksi (Rp) 1.996.613.700.789,00
didiskon dengan menggunakan WACC (weighted average Estimasi volume lalulintas
cost of capital), kemudian disimulasi dengan bantuan pada tahun pertama 28.581
software @Risk 4.5. Hasil simulasi adalah berupa tingkat (kendaraan/hari)
pengembalian (mean) dan risiko (covariance) yang Komposisi lalulintas
menyertainya dengan kriteria penerimaan pada tingkat 45,69 : 10,63 : 43,68
(Golongan I : IIA : IIB) (%)
keyakinan 95%. Tarif awal gol I (Rp./Km) 310
Pertumbuhan lalulintas (%) 9,50
2. Bahan dan Metode DER 70:30
2.1. Desain dan Pemodelan Biaya pendanaan (%) 1,00
Sumber : Diolah dari hasil SID Jalan Tol Pekanbaru – Dumai
Kajian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
ilmu rekayasa lalulintas dan ekonomi teknik khususnya
tentang penilaian kelayakan investasi. Kajian diawali a. Pengembangan Model Lalulintas
dengan melakukan telaah terhadap literatur yang
mendukung analisis, mencakup 1) kajian volume dan Pemodelan lalulintas direncanakan mengkuti fungsi
pertumbuhan lalulintas, 2) kajian sistem dan karakterisitik logaritmis yang dinyatakan dalam persamaan sebagai
pengusahaan jalan tol di Indonesia, 3) kajian analisa berikut :
investasi dengan pendekatan stokastik dan pemilihan
discount rate, 4) kajian model NPV-at-Risk, 4) fungsi ej = a ln j + b, untuk j = 1, 2, …, M ………...(1)
distribusi probabilitas, dan 5) simulasi. Penelitian ini
didesain agar dapat menjelaskan secara formal bagaimana dimana : ej adalah kesalahan prediksi lalulintas di tahun ke-
urutan dan tata cara penelitian ini dilakukan. j, a dan b adalah konstanta, dan M adalah panjang
Pengembangan model untuk faktor-faktor yang periode penjajakan (ramp-up period).
mengandung unsur risiko dan ketidakpastian diharapkan Kesalahan prediksi sebagai fungsi waktu
akan dapat memberi gambaran dan informasi secara ilmiah mengikuti persamaan :
tentang kelayakan pembangunan jalan tol Kandis – Dumai
dari perspektif bisnis infrastruktur di Indonesia.  M  1
 ln j  1 untuk j  1, 2,, M
e j   ln M
2.2. Data dan Analisa Data Penelitian 
 M untuk j  M
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder, meliputi data internal proyek yang
diperoleh dari dokumen Laporan Akhir Pekerjaan Studi …………………………………………………………..(2)
Investigasi dan Desain (SID) Jaln Tol Pekanbaru – Kandis
– Dumai, dan data eksternal proyek yang terkait dengan dimana : ej adalah kesalahan prediksi lalulintas di tahun ke-
indikator ekonomi daerah dan nasional tahun 2005-2010, j, α1 adalah koreksi volume lalulintas di tahun
seperti : Inflasi kota Pekanbaru, Sertifikat Bank Indonesia, pertama, αM adalah koreksi volume lalulintas di
Jakarta Inter Bank Offer Rate. Tahapan dalam proses akhir ramp-up period, M adalah akhir ramp-up
analisa data adalah : 1) mereview data investasi dan period.
lalulintas, 2) memprediksi volume lalulintas selama masa Volume lalulintas pada tahun j (Vj) dapat dihitung
operasional, 3) mengolah parameter ekonomi domestik, 4)
pemodelan variabel berisiko, 5) menetapkan discount rate dengan persamaan :
dan menghitung cashflow, 6) menganalisa variabel yang
sensitif (berpengaruh).  
V j  1  e j V j 1 untuk j  2, 3,, N ………(3)

dimana :
Vj adalah volume lalulintas pada tahun ke-j, ej adalah
kesalahan prediksi lalulintas pada tahun ke-j, Vj-1
adalah prediksi volume lalulintas tahun ke j-1

43
Alfian Pendekatan Stokastik dalam Kajian Kelayakan

i
Pertumbuhan lalulintas selama masa penjajakan (ramp- BPLi  BPLq  1  Fk  …………...........…. (7)
up period) dan pengaruh risiko kesalahan prediksi dihitung k q
dengan memanfaatkan studi empiris yang dilakukan oleh
Standard & Poor’s (2000). Wibowo (2005a) memanfaatkan dimana : BPLi adalah biaya pembebasan lahan yang
hasil studi tersebut untuk menginterpolasi pertumbuhan diestimasi pada tahun i, BPLq adalah biaya
volume lalulintas yang tidak biasa selama periode ramp-up pembebasan lahan yang diestimasi tahun q, Fk adalah
sebagaimana diformulasikan sebagai berikut : laju inflasi di tahun k (Fk = 0 jika q = i), dan i adalah
durasi pembebasan lahan.
- Pendapatan tol
    1      M  1   (revenue, REV)
  1   M ln k   1    1   ln k   1   dihitung dengan
  ln M  g    ln M   1 rumus sebagai
     
F    M  1 
ln k  1   1   ln k  1   1  
berikut :
  1   M 1
 1  
g k     ln M     ln M  

untuk k  2,3,..., M


 g f untuk k  M .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ( 4)
dimana :
gk adalah pertumbuhan lalulintas di tahun k, gF adalah
pertumbuhan lalulintas konstan, α1 adalah koreksi u
volume lalulintas di tahun ke-1, αM adalah koreksi REV j  P  V tj tj  L  330, untuk j  C  1,..., N
volume lalulintas di akhir ramp-up period, M t 1
adalah akhir ramp-up period.
…………………………………………………….(8)
b. Pengembangan Model Cashflow
dimana : REVj adalah operating revenue di tahun j,
Untuk menggambarkan hubungan antar variabel dalam
Ptj adalah tarif tol untuk kendaraan golongan t di
perhitungan cashflow proyek, pemodelan cashflow
tahun j, Vtj adalah volume lalulintas harian kendaran
dilakukan dengan mengacu kepada Fitriani, dkk (2006)
jenis t per kilometer, N adalah periode konsesi, L
sebagai berikut:
adalah panjang jalan tol (km), dan 330 adalah
- Total Biaya Investasi (TBI).
annualization factor.
TBIi = TBPi + BPLi + BF + IDC
- Penentuan tarif tol pada tahun berikutnya mengikuti
…………..………………....………........ (5) rumus sebagai berikut :

 1  F ,
N
dimana : TBIi adalah total biaya investasi pada tahun Pt  j 1  Ptj j  C  1,..., N .....(9)
j
i, TBPi total biaya proyek pada tahun i, BPLi adalah
j C 1
biaya pembebasan lahan pada tahun i, BF adalah
biaya finansial, IDC (interest during construction), i dimana : Pt(j+1) adalah tarif tol untuk kendaraan
adalah durasi pelaksanaan konstruksi. golongan t pada tahun (j + 1), dan Ptj adalah tarif tol
- Biaya konstruksi (BK) dan pengaruh ketidakpastian untuk kendaraan golongan t pada tahun j, Fj adalah
biaya konstruksi : laju inflasi di tahun j, N adalah periode konsesi.
- Volume Lalulintas dalam ketidakpastian dihitung
i dengan rumus:
BK i  BK q  1  Fk 
k q   
Vt  j 1  min Vtj 1  g j 1   j ; rt  ,  
………….….………………………...……..…........... (6) untuk j  C  1,..., N
dimana : BKi adalah biaya konstruksi yang diestimasi …………………………………………………(10)
pada tahun i, BKq adalah biaya konstruksi yang
diestimasi tahun q, Fk adalah laju inflasi di tahun k (Fk dimana : Vt(j+1) adalah volume lalulintas kendaraan
= 0 jika q = i), dan i adalah durasi pelaksanaan golongan t di tahun (j+1),Vtj adalah volume lalulintas
konstruksi. kendaraan golongan t di tahun j (di awal operasi), gj
- Biaya pembebasan lahan (BPL) diformulasikan adalah laju pertumbuhan lalulintas di tahun j, dan εj
adalah kesalahan peramalan pertumbuhan lalulintas di
sebagai berikut : tahun j, rt adalah komposisi kendaraan masing-

44
Teknobiologi Vol. II No.1 : 41 – 48
ISSN: 2087 - 5428

masing golongan, dan  adalah traffic threshold distribusi normal dan lognormal. Kedua, pemodelan risiko
(kendaraan/ hari) melalui analisa subyektif menggunakan pendapat para ahli
dan informasi dari penelitian sebelumnya.
- Biaya Operasional dan Pemeliharaan (BOM)
Tabel 3 Pemodelan Variabel Berisiko
 
BOM j  BOM g 1  F j , untuk j  C  1,..., N (11) Fungsi
Distribu Keterang
Variabel
dimana : BOMj adalah biaya operasi dan Ketidakpas
si
Parameter
an
pemeliharaan pada tahun j (setelah penyesuaiana tian
Probabil (sumber
terhadap inflasi), BOMg adalah biaya operasi dan itas data)
pemeliharaan pada tahun j (sebelum penyesuaian (PDF)
terhadap inflasi), Fj adalah inflasi di tahun j. µ = 9,18%, σ = BPS
- Depresiasi (DEP). Inflasi kota Normal
4,23 % Provinsi
Pekanbaru (empiris)
Riau
TBI Normal µ = 9,24%, σ = BI (Jan 05
DEPj  , untuk j  C  1,..., N ………... (12) SBI
N C (empiris) 2,01% – Des 10)
Normal µ = 10,15%, σ = BI (Jan 05
dimana : DEPj adalah depresiasi pada tahun j, TBI JIBOR
(empiris) 2,21% – Des 10)
adalah total biaya investasi, N adalah
periode konsesi, dan C adalah periode Biaya Lognorm µ = 20% dari
konstruksi. operasi dan al pendapatan kotor Wibowo
pemeliharaa (subjectif per tahun (%) (2005a)
- Pendapatan Bersih (NCFAT). n (Rp) ) COV = σ/μ = 10%
Lognorm μ=
Biaya

NCFAT j  REVtotal j  BOM j  PBB j  DEPj  pengadaan
al Rp.86.885.000.00
(subjektif 0,00
1  T   DEPj lahan
) COV = σ/μ = 20%
…....................................................................... (13) Durasi Normal
μ = 1 tahun
pengadaan (subjektif
dimana : NCFATj adalah net cashflow after tax , COV = σ/μ = 50%
lahan )
REVtotal j adalah pendapatan total, BOMj
adalah biaya operasi dan pemeliharaan, Lognorm μ= - Mean
PBBj adalah Pajak Bumi dan Bangunan, Biaya al Rp.3.528.446.000. (µ) dari
DEPj adalah depresiasi, T adalah pajak konstruksi (subjektif 000,00 hasil
pendapatan, j adalah tahun perhitungan ) COV = σ/μ = 20% SID
pendapatan. - DED μ = 1 thn, Proyek
Durasi Normal - COV,as
COV = 5%
- Net Present Value (NPV) DED dan (subjektif umsi
- konst. μ = 3 thn,
konstruksi ) subjek-
COV = 20%
tif dari
NPV  NCFAT 1   k 1  TBI (14) Volume praktisi
lalulintas
dimana : NPV adalah net present value, NCFAT awal µ (Kandis-Dumai)
adalah netcashflow after tax, δk adalah discount rate Lognorm
operasi = 21.491, 5.000,
di tahun k,TBI adalah total biaya investasi al
(Golongan 10.273, 5.1364,
(subjectif
I, II, III, IV, 5.1364
Cashflow proyek didiskon dengan risk-free rate, )
dan V) COV = σ/μ = 10%
mengacu kepada Wibowo (2005a) yang cenderung kendaraan/h
menerapkan risk-free discount rate sebagai discount rate ari
untuk pendekatan stokastik dengan memanfaatkan SBI.
Tahun dasar (basis) penelitian ini adalah tahun 2010,
c. Pemodelan Risiko dan Ketidakpastian
dimana ruas jalan Tol Kandis – Dumai diasumsikan
beroperasi awal tahun 2017 dengan volume lalulintas awal
Variabel yang dianggap berisiko dan pemodelan
47.037 kendaraan per hari. Pertumbuhan lalulintas normal
variabel berisiko dalam penelitian ini seperti pada Tabel 2.
dan stabil adalah 9,5% (hasil SID Jalan Tol Pekanbaru –
Pemodelan risiko dilakukan dengan cara; Pertama,
Dumai). Ruas jalan tol Kandis – Dumai di desain 2 lajur 2
pemodelan fungsi kepadatan probabilistik (probabilistic
arah dengan pembatas median (4/2D). Kapasitas layanan
density function, PDF) dibuat dengan bantuan software
maksimum sebesar 155.429 kendaraan per hari
BestFit versi 4.5. Hasil running software dipilih fungsi
(perhitungan menurut MKJI 1997). Batas ambang (jenuh)
kepadatan probabilistik yang lazim digunakan yaitu

45
Alfian Pendekatan Stokastik dalam Kajian Kelayakan

lalulintas (resiko rendah) akan terjadi pada tahun ke-14 Distribution for NPV-at-RISK/risiko
masa konsesi. rendah/KDS-DUM/AD45
8
7 Mean=1,194787E+07

Values in 10^ -8
3. Hasil dan Pembahasan 6
5
a. Penerapan Model Stokastik. 4
3
2
Penggunaan komponen cashflow proyek ditetapkan 1
dengan urutan prioritas sebagai berikut : 1) biaya 0
0 40 80 120
operasional dan pemeliharaan, 2) depresiasi (non-cash Values in Millions
expenses), 3) bunga (interest), 4) pajak, 5) pokok utang, 90% 5%
3,6248 27,2342
dan 6) ekuitas. Perhitungan dilakukan pada lembar
spreadsheet dari Microsoft Excel dengan menggunakan Distribution for NPV-at-RISK/risiko
Rumus (1) s/d (4) untuk menghitung volume lalulintas, dan rendah/KDS-DUM/AD45
Rumus (5) s/d (14) untuk menghitung pendapatan dan 1,000
Mean=1,194787E+07
komponen cashflow lainnya. Perhitungan NPV (net present 0,800

value) dilakukan dengan menggunakan bantuan software 0,600


@Risk ver. 4.5. Cashflow proyek disimulasi sebanyak 0,400
10.000 iterasi dengan tipe sampling MCS (Monte Carlo
0,200
Sampling). Perhitungan dilakukan pada tingkat risiko
lalulintas rendah, sedang dan tinggi. Mengingat 0,000
0 40 80 120

keterbatasan ruang maka hasil simulasi ditampilkan dalam Values in Millions


bentuk resume seperti ditunjukkan pada Tebel 4 dan 3,6248
90%
27,2342
5%

Gambar 2 sebagai berikut :


Gambar 2. Kurva PDF dan CDF pada tingkat risiko
Tabel 4. Data Statistik NPV rendah
Data Statistik NPV-at-Risk (Rp. Salah satu kriteria penerimaan proyek adalah jika NPV
(risiko rendah, konsesi 35 Juta) > 0. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh informasi bahwa
tahun) (risk free rate) nilai [NPV-at-Risk] > 0 diperoleh mulai tahun ke-13 dari
NPV pada akhir konsesi 9.911.389,71 masa konsesi atau tahun ke-10 terhitung sejak jalan tol
Minimum 341.034,09 dioperasikan. Tabel 4 dan Gambar 2 memperlihatkan data
Maksimum 118.813.952,00 statistik Net Present Value proyek pada akhir masa konsesi
Mean 11.947.865,49 (tahun ke-35). Nilai NPV pada percentile 5% untuk semua
Median 9.911.253,00 tingkat risiko lalulintas bernilai positif (NPV > 0) sehingga
Standar Deviasi 8.161.352,81 bagi calon investor yang memiliki kecenderungan tidak
Percentile 5% 3.624.835,25 menyukai risiko (risk averse) dan memilih untuk membuat
Percentile 95% 27.234.180,00 batasan investasi pada probabilitas kerugian sebesar 5%,
maka investasi pada jalan tol Kandis – Dumai cukup
menarik dan dianggap memiliki risiko rendah.

Distribution for NPV-at-RISK/risiko rendah/KDS-


DUM/AD45

8 X=0 X = 272341
0% 95%
7
Values in 10^ -8

6 Mean =
1,194787E+07
5
4
3
2
1
0

-20 0 20 40 60
Values in Millions

Gambar 3 Kurva PDF pada NPV=0

Proyek jalan tol Kandis-Dumai layak diterima jika


tingkat keyakinan saat NPV = 0 lebih besar atau sama
dengan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan yaitu 95%

46
Teknobiologi Vol. II No.1 : 41 – 48
ISSN: 2087 - 5428

(metode NPV-at-Risk). Berdasarkan kurva pada Gambar 3, Regression Sensitivity for


tingkat keyakinan saat NPV tepat sama dengan nol adalah NPV-at-RISK/risiko rendah/KDS...
100%. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keyakinan -,741 FUNGSI PROB. / SBI/D67

yang dihasilkan lebih tinggi dari tingkat keyakinan yang FUNGSI PROB. / Inflasi-ria.../C67 ,5

disyaratkan. Hal ini memberikan informasi bahwa hanya Gol IIB/C28 ,045

0% probabilitas NPV proyek akan lebih kecil dari nol. -,044 Penyederhanaan biaya O & M.../C21

Gol I/A28 ,018

-,018 Konst. KDS - DUM (1) / BES.../C44


b. Analisa Sensitivitas -,017 Konst. KDS - DUM (2) / BES.../C48

Gol IIA/B28 ,013

Variabel-variabel input yang dianggap berisiko dalam -1 -0,75 -0,5 -0,25 0 0,25 0,5 0,75 1

pembangunan jalan tol yang dianalisa adalah : 1) inflasi, 2) Std b Coefficients

Sertifikat Bank Indonesia, 3) Jakarta Inter Bank Offer


Rate, 4) volume lalulintas pada awal masa operasional, 5)
Gambar 4. Diagram Tornado Analisa Sensitifitas
biaya operasional dan pemeliharaan, 6) biaya pembebasan
Stokastik
lahan, dan 7) biaya konstruksi. Sedangkan variabel output
yang dianalisa adalah cashflow NPV-at-Risk pada akhir
Tabel 5 menampilkan resume hasil analisa berupa
masa konsesi. Analisa sensitivitas dilakukan dengan
urutan ranking variabel berisiko disertai nilai regresi
metode Diagram Tornado dengan bantuan software @Risk
(pengaruh) dan kolerasi (hubungan). Diagram Tornado
Ver. 4.5. Setiap variabel input akan dirubah nilainya secara
menggambarkan secara urut variabel yang sensitif diurut
otomatis dalam interval tertentu (dinyatakan dalam %) dan
dari variabel yang memiliki nilai regresi (pengaruh)
akan menghasilkan satu nilai output NPV. Pada saat satu
tertinggi yang dinyatakan oleh batang diagram terpanjang.
variabel input dirubah nilainya maka variabel input yang
Nilai yang ditampilkan dalam diagram sama dengan nilai
lain nilainya tetap pada nilai dasar. Analisa dilakukan
yang ditampilkan dalam tabel. Nilai regresi dan korelasi
dengan simulasi sebanyak 10.000 iterasi dan memberikan
berada antara 0 dan 1. Nilai nol menyatakan tidak ada
hasil dalam bentuk diagram dan tabel yang memaut
pengaruh atau hubungan, sedangkan nilai 1 menyatakan
informasi tentang ranking variabel berdasarkan tingkat
hubungan dan pengaruh yang sangat kuat. Tanda negatif (–
risiko seperti ditampilkan pada Tabel 5 dan Gambar 4
) menyatakan hubungan atau pengaruh yang berlawanan,
berikut.
sedangkan tanda positif (+) menyatakan hubungan atau
pengaruh searah. Dari data Tabel 5 dan Gambar 4
Tabel 5 Hasil Analisa Sensitivitas Stokastik
ditunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh
Sensitivitas (ranking 1) adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan
Ranking Variabel nilai regresi -0,741 dan korelasi -0,809. Karena nilainya
Berpengaruh
Regresi Korelasi mendekati satu dan bertanda negatif maka dapat dikatakan
Sertifikat Bank -0,741 -0,809 bahwa SBI memiliki hubungan dan pengaruh terbalik yang
1 cukup kuat dengan NPV. Apabila pemerintah menaikkan
Indonesia (SBI)
2 Inflasi 0,500 0,552 nilai SBI maka perolehan tol (NPV) akan turun, dan
Kendaraan Gol 0,045 0,063 sebaliknya. Inflasi berada pada ranking kedua dengan nilai
3 regresi +0,500 dan nilai korelasi +0,552. Hal ini
III, IV, dan V
Biaya Opr. Dan -0,044 -0,038 menunjukkan bahwa apabila terjadi inflasi maka perolehan
4 tol (NPV) akan naik karena biasanya inflasi akan disertai
Pemeliharaan
5 Kendaraan Gol. I 0,018 0,044 dengan penyesuaian tarif tol oleh pemerintah. Variabel
Biaya Konstruksi -0,018 -0,014 yang memiliki nilai kecil (mendekati nol) menandakan
6 bahwa hubungan dan pengaruhnya tidak signifikan dalam
Tahap 1
Biaya Konstruksi -0,017 -0,018 mempengaruhi perolehan jalan tol.
7
tahap 2
Kendaraan Gol. 0,013 0,000 4. Kesimpulan dan Saran
8
II
9 JIBOR 0,000 -0,009 4.1. Kesimpulan
Desain (DED- 0,000 0,008 Hasil analisa dengan pendekatan stokastik memberikan
10
FED) informasi bahwa investasi pada jalan tol Kandis – Dumai
layak secara finansial. Data statistik yang dihasilkan
memberikan informasi bahwa pada tingkat keyakinan 95%
diperoleh NPV tepat sama dengan nol dengan tingkat
keyakinan 100%. Artinya probabilitas akan mengalami
kerugian sebesar 5% adalah 0%. Net Present Value positif
mulai diperoleh pada tahun ke-13 dari masa konsesi atau
pada tahun ke-10 sejak tol dioperasikan, dimana tarif
kendaraan Golongan I ditetapkan sebesar Rp.490/km dan
umur konsesi 35 tahun. Namun demikian, investasi

47
Alfian Pendekatan Stokastik dalam Kajian Kelayakan

dibayang-bayangi oleh risiko dan ketidak pastian akibat Fitriani H., Puti Farida, dan Andreas Wibowo, 2006. Ka-
faktor ekonomi dan pertumbuhan lalulintas. Tiga variabel jian Penerapan Model NPV-at-Risk Sebagai Alat
yang sangat sensitif (berpengaruh) terhadap investasi Untuk Melakukan Evaluasi Investasi Pada Proyek
secara berturut-turut adalah : Sertifikat Bank Indonesia Infrastruktur Jalan Tol. Jurnal Infrastruktur dan
(SBI), inflasi, dan jumlah kendaraan golongan III, IV, dan Lingkungan Binaan, Vol. II, No. 1, Juni.
V.
Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Pemukiman dan Prasara-
4.2. Saran na Wilayah, “Laporan Akhir Pekerjaan Studi In-
vestigasi dan Desain (SID) Jalan Tol Pekanbaru
Disarankan kepada para peneliti terutama pada – Dumai”, Pekanbaru.
penelitian kelayakan pembangunan infrastruktur sebaiknya
dilakukan dengan pendekatan stokastik (probabilistik) Wibowo, A. 2005a. Pendekatan Stokastik dan Determinis-
karena bersifat dual risk-return dan akan memberikan tik Dalam Kajian Investasi Proyek Infrastruktur.
pilihan-pilihan keputusan sehingga memberikan kontribusi Prosiding 25 Tahun Pendidikan MRK di Indone-
terhadap kualitas keputusan yang diambil, terutama sia, 18-19 Agustus 2005, Departemen Teknik Si-
keputusan investasi pada proyek yang secara empiris pil, Institut Teknologi Bandung.
dipengaruhi oleh berbagai risiko dan ketidakpastian seperti Wibowo, A. 2005c. Estimating General Threshold Traffic
pembangunan jalan tol. Levels of Typical Build, Operate, and Transfer
Toll Road Projects in Indonesia. Journal of Con-
Ucapan Terima Kasih struction Management and Economics, (Month
2005) 23, 1-10.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan sehingga artikel ini bisa Wibowo, A. Kochendorfer, B. 2005. Financial Risk Analy-
dipublikasikan. Terima kasih kepada Pimpinan beserta staf sis of Project Finance in Indonesia Toll Roads.
Bappeda Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau atas Journal of Construction Engineering and Man-
dukungan data dan informasi, terima kasih khusus kepada agement, Vol. 131, No. 9,963-973.
Dr. Ing. Andreas Wibowo dan Dani Widiatmoko, ST, MT
Widiatmoko, Dani. 2008. Model Stokastik Kelayakan Fi-
atas bimbingan dan arahannya.
nansial Proyek Jalan Tol Berbasis Adjusted
Present Value (APV) Studi Kasus Ruas Jalan Tol
Daftar Pustaka Dalam Kota Bandung. Master Tesis, Program
Alfian. 2010. Analisa Kelayakan Investasi Jalan Tol Pe- Pasca Sarjana Teknik Sipil UNPAR, Konsentrasi
kanbaru – Dumai Dengan Penerapan Model NPV- Pengelolaan Jaringan Jalan, Bandung.
at-Risk. Master Tesis, Program Pascasarjana Un- Ye, S. dan Tiong, R.L.K. 2000. NPV-at-Risk Method in
iversitas Riau, Pekanbaru. Infrastructure Project Investment Evaluation.
Brealey, R.A., Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus, Journal of Construction Engineering and Man-
2007. Fundamentals of Corporate Finance. fifth agement, Vol. 126, No.3, 227-233.
edition, Mc Graw Hill, New York.
Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Direk-
torat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasi-
tas Jalan Indonesia (MKJI).

48

You might also like