You are on page 1of 15

PERBAIKAN LINI PRODUKSI DENGAN PERANCANGAN MODEL

SIMULASI UNTUK MENGURANGI OVERTIME DI PT.EBARA


INDONESIA
Sucipto Adisuwiryo, Parwadi Moengin, Obriga Nathaniel Menayang
Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Trisakti

ABSTRACT

PT Ebara Indonesia is a company that manufactures centrifugal pump. One of the type that
the company makes is the FS Pump. These pumps are getting requests from customers who require
these products produced faster. The problems that arise on the production floor is the imbalance of
production line which causes additional work time. The goal is to reduce overtime on the production
floor.
The study was conducted by calculating the operator utilization and TOC using the data
processing time from 10 observations as input, in which uniformity and adequacy of the data has been
tested. After calculation, it is known that the sandblast and inspection work station requires one more
operator. Production time in the simulation will be used as an indicator in validation.
Simulation approach is done by making the initial model representing the real situation. Then
the model will be verified, validated and replicated. After that, experiments will be made to achieve the
goal. Then from those experiment, the best scenario was obtained. The best scenario proposed that
sandblasting and inspection operator increase by one and one sand mold BC operator was moved.
Completion time obtained was reduced from 506.66 hours to 344.07 hours, so there is no overtime
needed.

Keywords : Overtime, Production Line, Operator Utilization, Theory of Constraint, Simulation

1. PENDAHULUAN Permasalahan yang ada di PT. Ebara


Indonesia adalah kurang seimbangnya lini
Produk-produk yang dihasilkan PT. produksi pada bagian lantai produksi/foundry.
Ebara Indonesia khususnya pada pompa FS Hal ini menyebabkan keterlambatan pada
yang memiliki bermacam-macam tipe proses produksi dan peningkatan overtime.
mengalami permintaan dari pelanggan yang Berikut ini data jam kerja reguler dan overtime
mengharuskan produk tersebut dapat diproduksi per operator bulan Agustus sampai Oktober
dengan waktu yang lebih cepat dari waktu 2014.
normal. Hal tersebut membuat perusahaan harus Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
meningkatkan jam kerja sehingga diperlukan bahwa persentase overtime dibandingkan
overtime agar target produksi dapat terpenuhi dan dengan jam kerja reguler cukup tinggi yaitu
tidak mengalami keterlambatan. Berdasarkan 17.55%. Perusahaan mengharapkan persentase
pengamatan yang telah dilakukan pada overtime dibawah 5%. Produk yang diteliti
sistem produksi PT. Ebara Indonesia dan adalah pompa FS, hal ini dikarenakan produk
juga wawancara langsung dengan manajer ini paling sering diminta dan diproduksi oleh
produksi, pabrik ini membutuhkan suatu PT. Ebara Indonesia. Jenis pompa ini
evaluasi dan perbaikan lini produksi atau alokasi mengalami proses di semua stasiun kerja di
operator agar dapat mengurangi waktu jam lantai produksi yang diteliti. Berikut ini data
kerja dan overtime. Pengurangan jam kerja ini hasil produksi pompa FS bulan Agustus sampai
penting karena overtime menyebabkan upah Oktober 2014.
pegawai yang harus dikeluarkan perusahaan
semakin banyak. Selain itu jam kerja tersebut
bisa dialokasikan untuk pengerjaan produk lain
disamping target produksi.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 1


Tabel 1. Data Jam Kerja Reguler Dan Overtime Per Operator

Tabel 2. Hasil Produksi Pompa FS Bulan Agustus sampai Oktober 2014

Pada Tabel 2 diketahui bahwa pompa FS 2. LANDASAN TEORI


terdapat beberapa jenis yaitu 10 jenis. Setiap
jenisnya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Pengukuran Waktu Kerja
Ukuran pompa FS 50x40 merupakan yang paling Pengukuran pendahuluan bertujuan
banyak diproduksi sedangkan ukuran pompa FS untuk mendapatkan perkiraan statistikal dari
250x200 yang paling sedikit. Dalam 3 bulan banyaknya pengukuran yang harus dilakukan
jumlah pompa FS yang diproduksi berjumlah untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan
2310 unit. yang diinginkan. Pengukuran pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk pertama dilakukan dengan mengukur beberapa
mengevaluasi keseimbangan lini produksi buah pengukuran yang banyaknya ditentukan
dengan mengidentifikasi tingkat utilitas operator. oleh pengukur. Setelah pengukuran tahap
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk pertama ini dijalankan, selanjutnya dijalankan
merancang model simulasi lantai produksi yang tahap-tahap kegiatan menguji keseragaman data
dapat digunakan untuk mengurangi tingkat dan menghitung jumlah pengukuran yang harus
overtime melalui skenario yang dibuat. dilakukan. Bila jumlah pengukuran yang
dilakukan belum mencukupi, dilanjutkan dengan
pengukuran tambahan, yaitu mengukur lagi untuk
“mengejar” jumlah minimum yang diperlukan.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 2


Untuk kecermatan, setelah pengukuran output aktual dari operator dibagi dengan output
memenuhi syarat kecukupan data seperti yang yang diharapkan (Gordon, 2011).
telah dihitung, dilakukan lagi uji keseragaman
data dan perhitungan kecukupan data. Bila kali Sistem
ini data yang ada terhitung cukup, tambahan Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen
pengukuran dihentikan. Namun, bila belum juga yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
cukup, tambahan pengukuran perlu dilakukan diinginkan. Dari definisi tersebut dapat ditarik
lagi, dan proses pun berulang (Sutalaksana, beberapa kesimpulan yaitu sistem terdiri dari
2006). beberapa elemen, elemen-elemen tersebut saling
berhubungan dan bekerja sama, serta sistem ada
Kesimbangan Lini untuk mencapai tujuan yang spesifik. Dari
Keseimbangan lini adalah permasalahan perspektif simulasi, sistem dapat dikatakan terdiri
pemberian task kepada stasiun kerja sehingga dari entities, activities, resources, and controls
pembagian task merata (seimbang) dengan (Harrel, Ghosh, Bowden, 2003).
mempertimbangkan beberapa batasan (Sly et all, 1. Entities : item yang diproses pada sistem
2007). Keseimbangan lini sangat penting karena 2. Activities : tugas yang dilakukan dalam
akan menentukan aspek-aspek lain dalam sistem sistem baik yang secara langsung
produksi dalam jangka waktu yang cukup lama. maupun tidak langsung terlibat dalam
Beberapa aspek yang terpengaruh antara lain pemrosesan entities
biaya, keuntungan, tenaga kerja, peralatan, dan 3. Resources : sumber daya dari kegiatan
sebagainya. Keseimbangan lini ini digunakan yang dilakukan
untuk mendapatkan lintasan perakitan yang 4. Controls : Menjelaskan bagaimana, kapan
memenuhi tingkat produksi tertentu. Dengan dan dimana activities akan dilakukan
demikian penyeimbangan lini harus dilakukan
dengan metode yang tepat sehingga Model Konseptual
menghasilkan keluaran berupa keseimbangan Model konseptual adalah hasil dari usaha
lini yang terbaik. Kriteria umum keseimbangan pengumpulan data dan formulasi dalam
lintasan perakitan adalah memaksimumkan pemikiran seseorang tentang bagaimana sistem
efisiensi atau meminimumkan balance delay. beroperasi. Untuk membangun model simulasi
Tujuan pokok dari penggunaan metode ini haruslah dilakukan proses transformasi model
adalah untuk mengurangi atau meminimumkan konseptual ke model simulasi. Untuk melakukan
waktu menganggur (idle time) pada lintasan yang transformasi tersebut memerlukan dua hal
ditentukan oleh operasi yang paling lambat. penting dalam pemikiran seseorang. Pertama,
pemodel harus mampu untuk memikirkan sistem
Utilisasi dalam paradigma seorang pemodel yang
Utilisasi atau pemanfaatan (utilization) didukung oleh software yang sedang digunakan.
adalah rasio input yang benar-benar digunakan Kedua, berbagai cara berbeda yang
dengan jumlah input yang tersedia. Utilisasi memungkinkan untuk memodelkan sistem harus
tenaga kerja adalah rasio waktu kerja aktual yang di evaluasi untuk menentukan cara terefisien dan
dihabiskan dengan jumlah total waktu kerja yang terefektif dalam merepresentasikan system
tersedia. Perbedaan antara keduanya dapat (Harrel, Ghosh, Bowden, 2003).
disebabkan oleh inefisiensi dalam proses yang
menyebabkan kehilangan waktu kerja atau Simulasi
ketidakseimbangan dalam waktu siklus pada Simulasi merupakan suatu teknik meniru
setiap tahap proses yang mengarah pada waktu operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi
menganggur pekerja di beberapa tahap sementara dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat
mereka pada tahap lain bekerja. Utilisasi komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi
kapasitas adalah rasio dari kapasitas yang tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari
sebenarnya digunakan dengan kapasitas total secara ilmiah (Law and Kelton,1991). Pada
yang tersedia. Sementara itu kinerja adalah rasio

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 3


dasarnya model simulasi dikelompokkan dalam 2. Dapat dilihat jumlah output yang
tiga dimensi yaitu (Law and Kelton, 1991) : dihasilkan maupun entitas yang masih
a) Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi tertinggal dalam sistem.
Dinamis. 3. Dapat menggambarkan sistem tanpa harus
Model simulasi statis digunakan untuk melakukan percobaan.
mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau 4. Lebih menghemat biaya jika dibandingkan
sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan dengan melakukan percobaan skala ril.
waktu. Sedangkan model simulasi dinamis
digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi Teory Of Constraint
oleh perubahan waktu. The Theory of Constraint adalah ilmu
b)Model Simulasi Deterministik dengan Model pengetahuan yang berhubungan dengan apa pun
Simulasi Stokastik. yang membatasi kemampuan suatu perusahaan
Jika model simulasi yang akan dibentuk untuk mencapai tujuannya. Constraint atau
tidak mengandung variabel yang bersifat random, kendala yang dimaksud dapat bersifat fisik
maka model simulasi tersebut dikatakan sebagi (seperti proses atau ketersediaan personil, bahan
simulasi deterministik. Pada umumnya sistem baku atau bahan) atau non fisik (seperti prosedur,
yang dimodelkan dalam simulasi mengandung semangat kerja dan pelatihan). Teori ini pertama
beberapa input yang bersifat random, maka pada kali dikembangkan oleh Dr. Eliyahu M. Goldratt
sistem seperti ini model simulasi yang dibangun dalam bukunya yang berjudul The Goal: A
disebut model simulasi stokastik. Process of Ongoing Improvement,1986.
c) Model simulasi Kontinu dengan Pendekatan dari teori ini ialah untuk menerima
Model Simulasi Diskret. ketidakselarasan dalam proses produksi, dimana
Untuk mengelompokkan suatu model terdapat sumber daya dengan kapasitas kurang
simulasi apakah diskret atau kontinyu, sangat dari sumber daya lainnya. Sumber daya yang
ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu sistem terbatas ini dikenal dengan nama constraint (M.
dikatakan diskret jika variabel sistem yang Umble dan E. Umble, 1998).
mencerminkan status sistem berubah pada titik Berikut langkah-langkah yang
waktu tertentu, sedangkan sistem dikatakan direkomendasikan dalam melakukan pendekatan
kontinyu jika perubahan variabel sistem untuk meningkatkan kemampuan sistem:
berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan 1. Identifikasi constraint dalam sistem
perubahan waktu. 2. Tentukan bagaimana memanfaatkan
Hasil simulasi dapat dianalisis untuk constraint tersebut.
dijadikan dasar dalam mengubah kondisi existing 3. Menangguhkan hal lain dan
atau untuk mengidentifikasi permasalahan dan memprioritaskan keputusan pada
solusi dari permasalahan tersebut. Keuntungan langkah kedua.
penggunaan simulasi komputer antara lain (Erma, 4. Tingkatkan kemampuan stasiun
2006) adalah constraint untuk memecahkan masalah
1. Dengan metode simulasi komputer, hasil 5. Jika pada langkah 4 constraint dapat
yang kita peroleh lebih kompleks dihilangkan, jangan biarkan timbul
baik lokasi maupun entitasnya dapat dilihat constraint baru. Jika timbul constraint
produktivitasnya. baru maka kembali ke langkah 1.

3. METODOLOGI PENELITIAN melakukan penelitian secara lebih terarah dan


memudahkan dalam menganalisis masalah,
Metodologi penelitian adalah langkah- serta menarik kesimpulan dari masalah yang
langkah dalam melakukan sebuah penelitian. sedang diteliti seperti yang terlihat pada Gambar
Tujuan membuat metodologi adalah membantu 1.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 4


Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Peneltian

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 5


4. HASIL DAN PEMBAHASAN variabel terkontrol atau tidak terkontrol dan
variabel respon seperti terlihat pada Gambar 2.
Sebelum melakukan simulasi, Sistem yang diamati adalah sistem produksi pada
dilakukan analisa pada sistem saat ini. Analisis pompa FS selama hari kerja reguler yaitu hari
sistem bertujuan untuk mengetahui semua Senin sampai Jumat.
variabel yang mempengaruhi sistem, baik

Gambar 2. Variabel-Variabel Dalam Sistem

Model konseptual digunakan dalam dilakukan pengumpulan data waktu proses


penelitian ini untuk mengetahui dan menguraikan produksi dan waktu transportasi, kemudian
variable-variabel yang memempengaruhi sistem dilakukan uji distribusi. Dalam penelitian ini
agar dapat menghasilkan usulan sebagai uji distribusi dilakukan dengan menggunakan
pemecahan masalah. Model konseptual dari software Stat: :Fit. Data hasil distribution
sistem yang akan disimulasikan dapat dilihat fitting ini akan digunakan pada software
pada Gambar 3. Berdasarkan model konseptual, Promodel 6.0 seperti terlihat pada Tabel 3 dan 4.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 6


Gambar 3. Model Konseptual

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 7


Tabel 3. Distribusi Waktu Proses

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 8


Tabel 3. Distribusi Waktu Proses (Lanjutan)

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 9


Tabel 3. Distribusi Waktu Proses (Lanjutan)

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 10


Tabel 3. Distribusi Waktu Proses (Lanjutan)

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 11


Tabel 3. Distribusi Waktu Proses (Lanjutan)

Tabel 4. Distribusi Waktu Transportasi

Berdasarkan model konseptual, sesuai dengan yang diinginkan. Model dikatakan


dilakukan perancangan model awal yang akan lolos tahap verifikasi apabila sudah tidak
disimulasikan. Selanjutnyan dilakukan verifikasi memiliki bugs dan errors. Model awal yang telah
terhadap model awal. Verifikasi adalah diverifikasi dapat dilihat pada Gambar 4.
pemeriksaan apakah program simulasi berjalan

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 12


Gambar 4. Model Awal Setelah Diverifikasi

Setelah model awal lolos uji verifikasi, valid apabila tidak terdapat perbedaan antara
selanjutnya dilakukan uji validasi. Validasi sistem nyata dengan model simulasi. Uji
merupakan proses pengujian apakah model validasi pada model dilakukan dengan
simulasi yang dibuat sudah merepresentasikan menggunakan output, yaitu waktu penyelesaian
sistem nyata yang ada sekarang. Uji validasi ini untuk mencapai target produksi. Output dari
dilakukan dengan membandingkan hasil output simulasi didapat dari general report pada bagian
dari sistem nyata dengan hasil output dari simulasi scheduled hours. Perbandingan output waktu
seperti terlihat pada Tabel 5. Simulasi dinyatakan penyelesaian produk FS adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Perbandingan Waktu Penyelesaian Target Sistem


Nyata dengan Simulasi selama 3 Bulan

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa interval 5 kali replikasi. Berdasarkan perhitungan
yang didapatkan antara -17.338≤µ (1-2)≤ 30.042 diperoleh nilai hw 0.265, merupakan nilai yang
yang memuat bilangan 0 (nol), sehingga dapat cukup besar. Oleh karena itu, nilai tersebut akan
diputuskan bahwa Ho diterima. Dengan dikurangi menjadi nilai yang lebih kecil agar
diterimanya Ho dapat disimpulkan bahwa model memperoleh nilai replikasi yang lebih tepat. Nilai
yang telah dibuat dinyatakan valid dalam errornya dikurangi menjadi 0.136. Berdasarkan
mempresentasikan model nyata yang diamati . hasil perhitungan, untuk mendapatkan error 0.136
Dalam penelitian ini awalnya dilakukan dibutuhkan 10 kali replikasi.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 13


Pada eksperimen model akan dil akukan utilitas operator, didapatkan bahwa terdapat 6
beberapa perubahan terhadap faktor-faktor yang skenario (skenario 2 = 416.41 jam, skenario 3 =
mempengaruhi keadaan sistem . Salah satunya 416.49 jam, skenario 4 = 416.38 jam, skenario 7
adalah dengan melakukan penambahan operator = 344.07 jam, skenario 8 = 369.9 jam, skenario 9
atau pun pemindahan operator dari stasi un kerj a = 416.61 jam) yang berhasil memenuhi target
satu ke stasiun kerja lain. Dasar eksperimen ini penyelesaian waktu pengerjaan 2310 pompa FS.
adalah dari hasil analisa penghitungan Theory Of 6 skenario tersebut waktu penyelesaiannya
Constraint dan Utilitas Operator. Dalam kurang dari 424.36 jam dan dibawah target
melakukan skenario, ada beberapa hal yang persentase overtime 5%
perlu dibatasi, yaitu : Dari perbandingan skenario yang
1. Perusahaan hanya memperbolehkan memiliki waktu penyelesaian terkecil diketahui
maksimal jumlah penambahan dan bahwa skenario yang terbaik adalah usulan
pemindahan operator dari stasiun kerja ketujuh yaitu penambahan 1 operator
lain berjumlah 2 orang. sandblasting & inspeksi baru dan pengurangan 1
2. Stasiun kerja yang hanya memiliki 1 operator sandmolding BC. Waktu penyelesaian
operator tidak dapat dipindah. yang didapatkan mengurangi waktu penyelesaian
Berikut merupakan rumusan dari 506.66 jam menjadi 344.07 jam sehingga
kemungkinan yang akan dibuat kedalam tidak terdapat overtime.
skenario model, yaitu:
1. Penambahan 1 operator sandblasting 5. KESIMPULAN
2. Penambahan 1 operator inspeksi
3. Pemindahan 1 operator sandmolding BC Berdasarkan hasil perhitungan waktu
ke inspeksi penyelesaian model awal dalam mencapai target
produksi dibutuhkan waktu 506.66 jam. Untuk
4. Pemindahan 1 operator peleburan FC ke
mengurangi waktu tersebut menjadi kurang dari
inspeksi
424,36 jam maka dilakukan 9 skenario. Dari 9
5. Penambahan 1 operator sandmolding
skenario tersebut, terdapat 6 skenario yang
BC ke sandblasting
mencapai target. Skenario yang terbaik adalah
6. Gabungan skenario 1 & 6 (2 operator usulan ketujuh yaitu penambahan 1 operator
sandblasting baru) sandblasting & inspeksi baru dan pengurangan 1
7. Gabungan skenario 1 & 4 (1 operator operator sand mold BC. Waktu penyelesaian
sandblasting & inspeksi baru) yang didapatkan mengurangi waktu
8. Gabungan skenario 1 & 5 (1 operator penyelesaian dari 506.66 jam menjadi 344.07
sandblasting & inspeksi baru) jam sehingga tidak terdapat waktu overtime.
9. Gabungan skenario 3 & 4 (2 operator
inspeksi baru) DAFTAR PUSTAKA
Setelah itu, skenario tersebut diterapkan
pada model simulasi agar diketahui bahwa Harrel, Charles , Biman K. Ghosh, Royce
percobaan tersebut dapat mencapai target O. Bowden Jr. (2003). Simulation Using
persentase overtime perusahaan. Dari hasil Promodel. Second Edition. Mc. Graw Hill
simulasi model awal didapatkan waktu International Edition. New York.
penyelesaian 506.66 jam. Artinya total jam Law,Averill.M dan Kelton,David.W. (1991).
kerja yang tersedia tanpa overtime pada simulasi Simulation Modeling & Analysis. Second
ini adalah 404.16 jam. Bila target persentase edition, McGraw-Hill, International.
overtime kurang dari 5% maka hasil skenario harus Gordon, Gregg (2011). Lean Labor Strategies.
dibawah 424.36 jam. Usulan yang akan digunakan page 68: Kronos Publishing.
adalah skenario yang memilki waktu penyelesaian Sly, et all. (2007). A Practical Approach to
produk paling sedikit dengan syarat target Solving Multi-objective Line Balancing
perusahaan harus terpenuhi terlebih dahulu. Problem. Proplanne.
Setelah melakukan 9 skenario yang Suryani, Erma. (2006). Pemodelan & Simulasi.
berdasarkan pada analisa TOC dan perhitungan Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 14


Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Umble, M. and E. Umble, (1998), "How to
Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja. Apply the Theory of Constraint's Process of
(2006). Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Continuous Improvement." Journal of Cost
Teknik Industri ITB. Bandung. Management, Vol. 12, No. 5, 5 - 14.

Perbaikan lini (Sucipto A, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 15

You might also like