You are on page 1of 8

KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE JAM HENTI


Khairunnisa Dyandra M.1, Brian Sabayu2, Irvan Khairul Ananda3, Nafroh Bifadhlih4
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Email: brian_sabayu@yahoo.com

Abstract
Time is an element to be considered in designing and improving a working system. Increasing the
efficiency of a system of absolute work related to working time is shown to obtain the standard time. The
usefulness of the measurement time work is to obtain the standard time used for production scheduling,
planning, financing and evaluation of productivity. Time measurement is an attempt to find out how long
it takes the operator to complete a job with reasonable and in the best work system design.
Measurement of working time is intended to apply measurement methods meode-time work in particular
by using the clock stopping by utilizing the information so obtained perfomansi rating and the learning
curve of the operator. The learning curve indicates the level of mastery of the work of the operator
(condition and working methods are standardized). The learning curve is very important in measuring the
working time. Measurement time employment was in a state yuang trained operator and master the
execution of both methods work. Level of mastery can be seen from the learning curve. The purpose of
the time measurement is to evaluate and optimize the work to be more productive. To better understand
the time measurement, conducted research in the form of the same lego assembly 30 times and then
calculated the standard time of these jobs. Derived from research conducted the form of a learning curve
time needed to complete a job increasingly shorter. It can be said that the more often a person doing the
same job, the performance of that person will increase.

Keywords: Time measurement, work system, standard time, learning curve

1. PENDAHULUAN
1.2 Batasan Masalah
Pengukuran waktu merupakan usaha untuk Adapun batasan masalah dari penelitian kami
mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan adalah :
operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan 1. Data diambil dari salah seorang
dengan wajar dan dalam rancangan sistem kerja
mahasiswa Jurusan Teknik Industri
yang terbaik. Pengukuran waktu kerja ditujukan
untuk menerapkan meode-metode pengukuran Universitas Andalas
waktu kerja khususnya dengan menggunakan jam 2. Data yang diambil terdiri waktu operator
henti dengan memanfaatkan informasi sehingga dalam menrakit lego
didapatkan rating perfomansi dan kurva belajar 3. Data yang diambil sebanyak 30 kali
dari operator. Selain itu pengukuran waktu kerja perakitan lego
bertujuan untuk mengevaluasi dan 4. Data yang diperoleh diolah untuk
mengoptimalkan suatu pekerjaan. Penelitian
mendapatkan nilai keseragaman data,
pengukuran waktu kerja dilakukan oleh mahasiswa
Jurusan Teknik Industri Universitas Andalas kecukupan data, waktu siklus, waktu
Padang dengan melakulan pemasangan dan normal, waktu baku, dan kurva belajar.
prakitan kembali sebuah lego yang dilakukan
sebanyak 30 kali, dimana pada tiap pemasangan 2. TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan pengukuran waktu kerja yang
dihabiskan oleh operator. 2.1 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
Teknik tata cara kerja pada awalnya
1.1 Tujuan merupakan hasil pengembangan ilmu yang
dilakukan oleh F.W Taylor dan F.B Gilbert. Teknik
Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah : tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari
1. Untuk mendapatkan hasil keseragaman data teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk
2. Untuk mendapatkan hasil kecukupan data mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari dari
3. Untuk mendapatkan hasil waktu baku, waktu sistem kerja [2]. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip
siklus, waktu normal dan kurva belajar. ini digunakan untuk mengatur komponen-
komponen sistem kerja yang terdiri manusia
dengan sifat-sifat dan kemampuannya, bahan,
perlengkapan dan peralatan kerja, serta
lingkungan kerja.
Ruang lingkup Teknik tata cara kerja secara umum terbagi atas pengaturan kerja dan
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
1
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

pengukuran kerja. Berikut penjelasan mengenai


Sebagaimana halnya dengan kegiatan yang
ruang lingkup dari TTCK yaitu mengenai
lain, perlu ditetapkan tujuan yang ingin dicapai
pengaturan kerja dan pengukuran kerja :
dalam pengukuran waktu. Hal-hal penting yang
a. Pengaturan Kerja
harus diketahui dan ditetapkan pada tujuan
Kriteria pada pengarturan kerja ini membahas
pengukuran waktu adalah pekerjaan apa yang
mengenai manusia saja. Pengaturan kerja ini berisi
akan diteliti atau diukur, bila ada beberapa
prinsip-prinsip yang mengatur komponen-
pekerjaan yang dikerjakan dengan metode yang
komponen sistem kerja sehingga didapatkan
sama akan lebih baik bila diadakan pemilihan
alternatif-alternatif sistem kerja yang terbaik.
terhadap operator.
Komponen-komponen sistem kerja diatur sehingga b. Melakukan Penelitian Pendahuluan
secara bersama-sama berada dalam suatu
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk melihat
komposisi yang baik yaitu dapat memberikan
apakah suatu sistem kerja telah baik atau belum.
efisiensi dan produktifitas yang tinggi.
Apabila sistem kerja yang ada belum baik maka
b. Pengukuran Kerja sebaiknya dilakukan perbaikan dulu agar waktu
Kriteria pada pengukuran sistem kerja terdiri baku yang diperoleh tidak jauh menyimpang pada
dari manusia dan lingkungannya yang meliputi waktu penerapannya. Catatan atau pedoman
beberapa faktor seperti pengaturan waktu, tentang sistem kerja dan kondisi kerja yang telah
pengaturan tenaga, fisioligi, san sosiologi. Yang baik perlu dipelihara, walaupun pengukuran telah
dipandang sebagai pengukur yang baik tentang selesai [2].
kebaikan suatu sistem kerja yaitu waktu, tenaga, c. Memilih operator
psikologis dan sosiologis. hal yang sangat penting dalam melakukan
Pengukuran waktu merupakan pekerjaan pengukuran waktu yaitu pemilihan operator yang
mengamati dan mencatat waktu kerja baik untuk memenuhi syarat. Operator yang akan diukur
setiap elemen ataupun siklus dengan bukanlah orang yang diambil dari pabrik secara
menggunakan alat-alat yang telah disiapkan. acak, tetapi operator yang berkemampuan normal
Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk dan dapat diajak bekerja sama.
memperoleh waktu baku. Dalam sistem d. Melatih operator
manufaktur, waktu baku ini digunakan sebagai setelah mendapatkan operator yang baik,
dasar antara lain untuk penjadwalan produksi, terkadang masih diperlukan pelatihan terhadap
perencanaan, pembiayaan, dan evaluasi operator, terutama jika kondisi dan cara kerja
produktivitas. Waktu baku merupakan waktu yang yang dijalankan tidak sama dengan yang biasa
dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk dijalankan operator. Hal ini terjadi jika saat
menyelesaikan pekerjaannya secara wajar dalam penelitian pendahuluan dilakukan perubahan
sistem kerja terbaik (dan baku) pada saat itu [1]. terhadap cara kerja dan kondisi kerja.
Teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat e. Menguraikan pekerjaan atas elemen
dikelompokkan atas dua macam, yaitu: pekerjaan
1. Pengukuran Waktu Kerja Secara langsung Penguraian elemen-elemen dilakukan agar
Cara pengukuran waktu kerja dengan mudah dalam mengukur waktunya, dimana jumlah
menggunakan jam henti bisa dilaksanakan secara dari waktu setiap elemen ini merupakan waktu
kontinu dan secara terputus-putus. Cara kontinu siklus dari suatu pekerjaan.
dilakukan tanpa menghentikan jam henti selama Langkah terakhir sebelum melakukan
pengukuran berlangsung, sedangkan cara pengukuran adalah menyiapkan alat-alat yang
terputus-putus, jam henti dihentikan setiap diperlukan, antara lain: jam henti (stopwacth),
pengukuran satu siklus elemen kegiatan. lembaran-lembaran pengamatan, pena atau pensil
Pengukuran waktu dengan jam henti ini dapat serta papan pengamatan.
menggunakan stop watch yang memiliki jenis
B. Langkah Pelaksanaan
berbeda beda seperti:
Langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1) Jam henti biasa
a. Mengukur dan mencatat waktu pengamatan
2) Jam henti berjarum dua
setiap elemen kegiatan dengan cara kontinu
3) Tiga jarum hemti pada papan pemantau
atau terputus-putus, dengan jumlah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengulangan tertentu (sembarang sebagai
penentuan waktu kerja dengan menggunakan jam
pendahuluan).
henti adalah sebagai berikut ini :
b. Melakukan pengujian keseragaman data
A. Langkah Pendahuluan
Pengujian keseragaman data dilakukan untuk
Langkah pendahuluan tersebut adalah sebagai
mengetahui :
berikut :
1. Homogenitas data
a. Menetapkan tujuan pengukuran
2. Sumber data dari populasi yang sama
Langkah – Langkah Pembuatan Diagram
Keseragaman :
1. Hitung Batas Kontrol Atas dan Batas BKA  x  3 X
Kontrol Bawah
BKB  x  3 X
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
2
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

2. Hasil pengukuran diplot dalam grafik untuk 3. Metode Alignment Chart


memudahkan pengamatan.
Alignment chart untuk menentukan jumlah
c. Melakukan pengujian kecukupan data
observasi yang dibutuhkan untuk tingkat
Jika data yang diperoleh tidak cukup maka
kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%,
dapat dilakukan pengambilan data kembali
dan juga untuk menentukan limit kontrol
hingga data tersebut cukup. Ada beberapa
untuk control chart.
metode yang dapat digunakan dalam
menghitung uji kecukupan data, yaitu : C. Langkah Pengolahan Data
1. Metode Analitik Jika pengukuran-pengukuran telah selesai
Metode yang digunakan untuk mencari uji yaitu semua data yang didapat memiliki
kecukupan data dengan cara ini adalah yang keseragaman yang dikehendaki dan jumlahnya
paling sering di gunakan. Metode ini telah memenuhi tingkat-tingkat ketelitian dan
menggunakan rumus : keyakinan yang diinginkan maka selesailah
pengukuran waktu. Cara untuk mendapatkan
waktu baku dari data yang terkumpul adalah:
a. Perhitungan waktu siklus
Hitung waktu siklus rata-rata dengan:
i

√ (∑
) (∑
 xi
n 1
)
(1) Ws  N
[ ]
∑ (3)
2. Metode Maytag Dimana:
Untuk membuat estimasi mengenai jumlah Ws = Waktu siklus
pengamatan yang seharusnya dilakukan,  Xi = Waktu pengamatan ke i
maka The Maytag Company telah mencoba N = Jumlah pengamatan
memperkenalkan prosedur berikut [3] : b. Penentuan faktor penyesuaian
a. Laksanakan pengamatan awal dari Setelah pengukuran berlangsung,
elemen kegiatan yang ingin diukur pengukur harus mengamati kewajaran kerja
waktunya dengan ketentuan; 10 kali yang ditunjukkan operator. Pemberian faktor
pengamatan untuk kegiatan yang penyesuaian ini dilatarbelakangi karena setiap
berlangsung dalam siklus sekitar 2 menit orang mempunyai tingkat konsistensi yang
tau kurang, dan 5 kali pengamatan untuk berbeda-beda dalam bekerja. Berikut metode
kegiatan yang berlangsung dalam siklus yang digunakan dari faktor penyesuaian,
waktu yang lebih besar dari 2 menit. yaitu:
b. Tentukan nilai range, yaitu perbedaan 1. Metode Westinghouse
nilai terbesar (H) dan nilai terkecil (L) dari Performance rating dibagi 4 faktor,
hasil pengamatan yang diperoleh yaitu :
R=H–L (2) a. Keterampilan (Skill)
Keterampilah adalah kemampuan
c. Tentukan harga rata-rata yang
mengikuti cara kerja yang ditetapkan.
merupakan jumlah hasil waktu
Keterampilan ini dibagi atas enam kelas
pengamatan yang diperoleh dibagi dengan
yaitu: Super skill, Excellent skill, Good
banyaknya pengamatan (N) yang telah
skill, Average skill, Fair skill, dan Poor skill.
dilaksanakan. Harga rata-rata tersebut
secara kasar bisa didekati dengan cara b. Usaha (Effort)
menjumlahkan nilai data yang tertinggi Merupakan kesungguhan yang
dan data yang terendah dan dibagi dengan ditunjukkan atau diberikan operator ketika
dua atau dengan formulasi (H+L)/2. melakukan pekerjaannya yang juga terdiri
dari enam kelas yaitu: Excessive Effort,
d. Tentukan nilai range dibagi dengan
Excellent Effort, Good Effort, Average
harga rata-rata.
Effort, Fair Effort, dan Poor Effor.
e. Tentukan jumlah pengamatan yang
c. Kondisi Kerja (Condition)
diperlukan. Cari nilai range dibagi dengan
Merupakan kondisi fisik dari
harga rata-rata yang sesuai dan kemudian
lingkungannya seperti keadaan
dari kolom untuk sample size yang diambil
pencahayaan, temperatur dan kebisingan
( 5 atau 10 ) akan diketahui berapa jumlah
ruangan. Kondisi kerja ini terbagi atas
pengamatan yang diperlukan.
enam kelas yaitu: Ideal, excellent, Good,
f. Apabila harga range dibagi dengan Average, Fair, dan Poor.
harga rata-rata tidak ditemui pada tabel
d. Konsistensi (Consistency)
yang ada, maka dalam hal ini bisa diambil
Hal ini perlu diperhatikan karena pada
harga yang paling mendekati.
kenyataannya setiap pengukuran waktu,
angka-angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama. Konsistensi ini juga terbagi
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
3
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

atas enam kelas yaitu: Perfect, Excellent,


Setelah lama bekerja, operator
Good, Average, Fair, dan Poor.
membutuhkan istirahat yang cukup.
Setiap kelas dari keempat faktor
3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan
tersebut memiliki nilai-nilai. Pada
yang tak terhindarkan. Keterlambatan
penghitungan faktor penyesuaian, bagi
yang tidak dapat dihindari ini banyak
keadaan yang dianggap wajar diberi harga
terjadi karena masalah yang datangnya
P = 1, sedangkan terhadap penyimpangan
dari mesin, manusia atau faktor lainnya.
dari keadaan ini harganya ditambah b. Perhitungan waktu baku (Wb)
dengan angka-angka yang sesuai dengan
Waktu baku merupakan waktu kerja dengan
keempat faktor diatas.
mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor
kelonggaran (allowance).
Perhitungan waktu baku adala
2. Metode Shumard Wb  Wn(1  l) (5)
Metode ini memberikan patokan-
patokan penilaian melalui kelas-kelas Dimana:
performansi kerja dimana setiap kelas Wb = Waktu baku
mempunyai nilai sendiri-sendiri. Kelas- L = kelonggaran.
kelas performansi kerja operator dipatok 2. Pengukuran Waktu Kerja Secara Tidak
menurut kelas-kelas Superfast, Fast+, Langsung
Fast, Fast-, dan seterusnya. Pengukuran waktu kerja dapat dilakukan
3. Metode Persentase secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan
Pada metode ini faktor penyesuaian data waktu gerakan. Ada beberapa keuntungan
ditentukan sendiri oleh pengukur yang dapat diperoleh dari pengukuran waktu tidak
berdasarkan hasil pengamatannya selama langsung yaitu:
melakukan pengukuran. 1) Untuk pekerjaan yang besar , waktu
4. Metode Sintesa yang diperoleh dengan cepat.
Pada metode ini setiap elemen gerakan 2) Karena setiap elemen gerakan diketahui
dibandingkan dengan harga-harga yang waktunya, maka waktu
diperoleh dari tabel-tabel data waktu penyelesaiannya suatu operasinya
gerakan untuk kemudian dihitung harga dapat ditentukan sebelum operasinya
rata-ratanya. dilaksanakan.
3) Biaya untuk menentukan waktu baku
5. Metode Objektif dengan cara yang relatif lebih murah
Penyesuaian pada metode ini dilakukan 4) Untuk mengembangkan metode yang
menurut tingkat kesulitan dan kecepatan ada, dari metode lama dikembangkan
kerja. menjadi metode baru.
6. Metode Bedaux 5) Membantu perancangan produk
Cara ini tidak jauh berbeda dengan cara (product design), bila ternyata kondisi
shumard dimana pada cara ini nilai- fisik suatu puduk memberi pengaruh
nilainya dinyatakan dengan huruf pertama buruk terhadap waktu kerja maka dapat
Bedaux yaitu “ B “. diusahakan perbaikan.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan
c. Perhitungan waktu normal (Wn)
atas elemen–elemen gerakan telah melahirkan
Waktu normal merupakan waktu kerja
beberapa metode penentuan waktu baku secara
dengan telah mempertimbangkan faktor
sintesa. Terdapat diantaranya:
penyesuaian. (4) a. Pengukuran Waktu Gerakan (Motion Time
Wn  Measureament) …(2.8)
Ws.p
Dimana: MTM adalah suatu sistem penetapan awal
Wn = Waktu normal waktu baku (predetermine time standard)
P = penyesuaian yang dikembangkan berdasarkan gambar
gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi
a. Penentuan faktor kelonggaran (fk)
kerja industri yang direkam dalam film. MTM
Waktu kelonggaran ini bisa diklasifikasikan
lebih sesuai diterapkan untuk kerja setempat
menjadi personal allowance, fatique allowance,
dan repetitif.
dan delay allowance. (Sutalaksana, 1979).
1. Kelonggaran untuk keperluan pribadi b. Pengukuran Waktu Gerakan Dasar
(personal allowance). Meliputi kebutuhan (Maynard Operation Sequence Technique)
pribadi seperti makan, minum dan ke MOST merupakan salah satu metode
toilet. pengukuran waktu tidak langsung dengan
2. Kelonggaran untuk melepaskan lelah memanfaatkan data waktu gerakan. MOST ini
lebih sesuai untuk pengukuran di mana
terdapat perpindahan objek atau orang dan bahan pekerjaan yang repetitive setempat
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
4
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

(per-gerakan tangan saja). Konsep MOST


berdasarkan pada perpindahan objek. Seperti
misalnya mengangkat besi, menggeser panel
kendali, dll kecuali berfikir.
c. Faktor-Faktor Kerja (Work Factors)
Faktor kerja suatu pekerjaan dibagi atas
beberapa elemen- elemen gerak menjangkau,
membawa, memegang, mengarahkan
sementara, merakit lepas rakit, memakai,
melepaskan, dan proses mental. Sistem faktor
Gambar 2. Kurva belajar II
kerja merupakan salah satu sistem dari
Predetermined Time System yang paling awal
dan secara luas diaplikasikan. Sistem ini
3. METODOLOGI PENELITIAN
memungkinkan untuk menetapkan waktu
untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan
menggunakan data waktu gerakan yang telah
ditetapkan lebih dahulu.

2.2 Kurva Belajar


Kurva belajar menunjukkan tingkat
penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukan (kondisi dan metode kerja sudah
distandarkan). Kurva belajar ini sangat penting
dalam melakukan pengukuran waktu kerja.
Pengukuran waktu kerja dilakukan dalam keadaan
operator yuang sudah terlatih dan menguasai
dengan baik metode pekerjaan yang dilakukanya.
Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva
belajar. Perumusan matematis dari kurva belajar
adalah sebagai berikut:
Y = K.X-A (6)
Dimana :
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n ( n = 1,2,3….. )
K = antilog ( log YI + A log XI )

 i i

n (log Xi. log Yi) (log Xi. log (7)
Yi) 
Ws   n1 i n1
i


 n  (log Xi)2 
 ( log Xi)2 
 n1 n1 

Berikut ini contoh gambar kurva belajar : Gambar 3. Flowchart Metodologi Penelitian

3.1 Studi Literatur


Studi literatur ini menjelaskan mengenai
tinjauan pustaka yang berhubungan dengan
Pengukuran waktu kerja. Teori-teori mengenai
pengukuran waktu kerja ini diperoleh dari berbagai
referensi seperti buku, artikel dan jurnal yang
berkaitan dengan analisis pengukuran kerja.

3.2 Pendahuluan
Berisikan Tujuan dan batasan masalah yang
sudah ditentukan dalam pembuatan jurnal
pengukuran waktu kerja.
Gambar 1. Kurva Belajar I
3.3 Pengumpulan Data Data yang didapat yaitu data berupa waktu siklus
Berisikan data yang sudah dikumpulkan saat perakitan lego sebanyak 9 komponen yang
melakukan praktikum pengukuran waktu kerja. dilakukan 30 kali.
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
5
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

R = 9,76
3.4 Hasil dan Pembahasan
N’ = 0,74
Data yang sudah dikumpulkan kemudian
Dengan melihat tabel maytag maka dapat
dibahas dan didapatkan waktu normalnya dengan
dikatakan data cukup karena nilai N’<N.
mengetahui faktor penyesuaian terlebih dahulu,
4.3 Waktu Siklus
Waktu siklus merupakan waktu rata-rata dari
semua pekerjaan yang telah dilakukan. Waktu
Siklus dapat ditentukan dengan persamaan:
x i

kemudian dicari nilai kelonggarannya untuk Wsiklus  (8)


N
mendapatkan waktu baku. Setelah itu dilakukan Dimana : Xi = Waktu Operasi
perhitungan untuk mengetahui kurva belajar dari N = Jumlah komponen
operator. Sehingga dapat diketahui waktu kerja
yang optimal dari operator dengan melakukan Tabel 1. Tabel Waktu Siklus
evaluasi. Lego Xi
1 17,68
3.5 Penutup 2 14,62
Berisikan kesimpulan dan saran dari 3 15,21
4 12,37
praktikum. Kesimpulan yang ditarik berdasarkan
5 13,09
tujuan pembuatan jurnal, sedangkan saran yang 6 14,04
diberikan berdasarkan batasan masalah yang 7 16,87
sudah ditentukan. 8 15,79
9 14,58
10 15,12
11 13,45
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 12 15,03
13 20,92
4.1 Uji Keseragaman Data 14 14,76
Data yang didapatkan dari hasil praktikum 15 16,2
16 13,41
sebanyak 30 buah dilakukan pengujian seragam
17 17,23
dengan menggunakan minitab 16. Dapat 18 13,72
ditampilkan sebagai berikut : 19 12,87
20 13,59
21 11,92
Uji keseragaman data 22 13,59
UCL=17,871 23 12,37
18
24 11,61
17 25 11,16
26 11,2
16 27 11,34
28 11,7
Sample Mean

_ X=14,123 ∑Xi 395,44


15
Waktu Siklus 13,18133
13
14

Pembahasan : waktu siklus merupakan waktu


12
rata-rata pekerja dalam menyelesaikan
11 LCL=10,375 pekerjaannya, dengan mendapatkan waktu siklus
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
kita dapat melihat rata-rata kecepatan. Dari 30
Sample kali pengerjaan perakitan lego terdapat 2 data
yang ekstrim sehingga jumlah data menjadi
Gambar 4. Uji Keseragaman Data berkurang menjadi 28 dan didapatkan rata-rata
atau waktu siklus sebesar 13,18133.
4.2 Uji Kecukupan Data
Kecukupan data menunjukkan kemampuan 4.4 Waktu Normal
data untuk mewakili dari sampel yang ada. Adapun Waktu normal adalah Waktu penyelesaian
variabel-variabel terkait yang berhubungan dengan pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam
hal ini yaitu :
H = 20,92
L = 11,16
kondisi wajar dan kemampuan rata-rata. Dengan WN = WS x p (9)
menggunakan rumus : Dengan :
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
6
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

P = faktorpenyesuaian
menggunkannya untuk menetapkan waktu kerja
jika:
yang sesuai dengan pekerja.
P=1 bekerja wajar
P<1 bekerja terlalu lambat
4.6 Kurva Belajar
P>1 bekerja terlalu cepat
Faktor penyesuaian merupakan faktor yang Kurva belajar adalah kurva yang
digunakan untuk membuat waktu kerja dari menunjukkan tingkat penguasaan pekerja
pekerja menjadi normal, karena dalam faktanya terhadap pekerjaannya. Dengan perhitungan
terkadang pekerja ada yang bisa bekerja terlalu sebagai berikut :
cepat ataupun yang terlalu lambat. Dalam
perhitungan kali ini digunakan faktor penyesuaian
dengan cara westinghouse.
Berikut merupakan faktor penyesuaian yang
didapatkan berdasarkan hasil praktikum :
Tabel 4. Perhitungan Kurva Belajar
Tabel 2. Tabel Penyesuaian X Y Log X Log Y (Log X)^2 (Log Y)^2 Log X*Log Y A a K
No Faktor Kelas Kode Penyesuaian 1 0 0 0 0
1 keterampilan excellent B1 0,11 2 0,30103 0,0906191 0 0
3 17,68 0,47712 1,24748 0,2276447 1,556212 0,595200301
2 usaha good C1 0,05 4 14,62 0,60206 1,16495 0,3624762 1,3571024 0,701368205
3 kondisi good C 0,02 5 15,21 0,69897 1,18213 0,4885591 1,3974295 0,826272862
4 konsistensi average D 0 6 12,37 0,77815 1,09237 0,6055194 1,1932716 0,850028848
7 13,09 0,8451 1,11694 0,7141907 1,2475542 0,943923506
Total Penyesuaian 0,18 8 14,04 0,90309 1,14737 0,8155715 1,3164513 1,036175746
Jadi p = (1+0,18) = 1,18 9 16,87 0,95424 1,22712 0,9105788 1,5058114 1,170965376
10 15,79 1 1,19838 1 1,4361197 1,19838213
11 14,58 1,04139 1,16376 1,0844987 1,3543316 1,211928573
Pembahasan : faktor penyesuaian jika total 12 15,12 1,07918 1,17955 1,1646322 1,3913424 1,272950172
penyesuaian bernilai + maka ditambahkan dengan 13 13,45 1,11394 1,12872 1,2408698 1,274014 1,257332685
14 15,03 1,14613 1,17696 1,3136095 1,3852324 1,348945684
1 sehingga didapatkan faktor penyesuaian 1,18 15 20,92 1,17609 1,32056 1,3831906 1,7438832 1,553101049
dan dengan begitu didapatkan waktu normal 16 14,76 1,20412 1,16909 1,4499049 1,3667629 1,407720245
15,5539 s, didapatkan dari 13,1833 x 1,18. 17 16,2 1,23045 1,20952 1,5140045 1,4629266 1,488246445
18 13,41 1,25527 1,12743 1,5757091 1,2710956 1,415230346
-0,161 0,97082 9,35012
19 17,23 1,27875 1,23629 1,6352108 1,5284013 1,58090425
4.5 Waktu Baku 20 13,72 1,30103 1,13735 1,692679 1,2935744 1,479731815
21 12,87 1,32222 1,10958 1,7482639 1,2311646 1,467106164
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan 22 13,59 1,34242 1,13322 1,8020987 1,2841863 1,521259501
secara wajar oleh pekerja normal untuk 23 11,92 1,36173 1,07628 1,8543027 1,1583706 1,465595336
menyelesaikan pekerjaan yang dikerjakan dalam 24 13,59 1,38021 1,13322 1,9049831 1,2841863 1,564082234
sistem kerja terbaik saat itu. Terdapat faktor 25 12,37 1,39794 1,09237 1,9542363 1,1932716 1,527067307
26 11,61 1,41497 1,06483 2,0021496 1,1338677 1,506709211
kelonggaran yang mempengaruhi yaitu : 27 11,16 1,43136 1,04766 2,0488022 1,0976003 1,499588565
28 11,2 1,44716 1,04922 2,0942664 1,1008585 1,518384288
Tabel 3. Nilai Kelonggaran
29 11,34 1,4624 1,05461 2,1386079 1,1122087 1,54226402
No Faktor % 30 11,7 1,47712 1,06819 2,1818872 1,141021 1,57784004
1 Tenaga yang dikeluarkan 6 ∑ 32,4237 32,0551 38,999066 36,818252 36,5283049
2 Sikap kerja 0,5 Rata-rata 1,08079 1,14483 1,2999689 1,2272751 1,217610163
3 Gerakan kerja 0
4 Kelelahan mata 3 Tabel 5. Kurva Belajar untuk 100 Siklus Pekerjaan
5 Keadaan temperatur tempat 3 Merakit Lego
kerja
6 Keadaan atmosfer 0
7 Keadaan lingkungan 3
Total kelonggaran 15,5
Waktu Baku = Waktu Normal x (1
+ Kelonggaran)

Pembahasan : waktu baku didapatkan yaitu


15,5539 s x 0,155 adalah 17,9648392 s. Dengan
mendapatkan waktu baku kita dapat
7 12,790 32 16,3361 57 17,927 82 19,008
X Y X Y X Y X Y
8 13,068 33 16,4173 58 17,978 83 19,045
1 9,350 26 15,799 51 17,609 76 18,777
9 13,318 34 16,4964 59 18,027 84 19,082
2 10,454 27 15,8953 52 17,664 77 18,817
10 13,546 35 16,5735 60 18,076 85 19,119
3 11,159 28 15,9887 53 17,719 78 18,856
11 13,756 36 16,6489 61 18,124 86 19,155
4 11,688 29 16,0793 54 17,772 79 18,895
12 13,950 37 16,7225 62 18,172 87 19,190
5 12,116 30 16,1673 55 17,825 80 18,933
13 14,131 38 16,7944 63 18,219 88 19,226
6 12,477 31 16,2528 56 17,876 81 18,971
14 14,300 39 16,8648 64 18,265 89 19,261
Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)
7
KELOMPOK 15 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

15 14,460 40 16,9337 65 18,310 90 19,295


Adapun untuk kedepannya dala pengukuran
16 14,611 41 17,0012 66 18,356 91 19,330
waktu kerja lebih baik mengukur pekerjaan yang
17 14,754 42 17,0672 67 18,400 92 19,364
18 14,891 43 17,132 68 18,444 93 19,398
tingkat kesulitannya moderate (medium) sehingga
19 15,021 44 17,1956 69 18,487 94 19,431 lebih banyak faktor-faktor yang dapat
20 15,146 45 17,2579 70 18,530 95 19,464 mempengaruhi pekerja.
21 15,265 46 17,3191 71 18,573 96 19,497
22 15,380 47 17,3791 72 18,614 97 19,530
23 15,490 48 17,4381 73 18,656 98 19,562 UCAPAN TERIMA KASIH
24 15,597 49 17,4961 74 18,697 99 19,594 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
25 15,700 50 17,5531 75 18,737 100 19,626
karena berkat nikmat darinya-Nya kami dapat
menyelesaikan jurnal kami dengan baik. Kepada
Kurva Belajar kedua orang tua kami yang telah mendukung
secara moril dan materil serta cinta juga kasih
waktu siklus

25.000 sayang yang tak henti-hentinya kepada kami.


Kepada jajaran dosen dan asisten yang telah
20.000 membantu dan membimbing kami sehingga
15.000 sempurnalah jurnal kami. Kepada teman-teman
seangkatan serta berbagai pihak yang membantu
10.000 dalam proses pembuatan jurnal kami. Tidaklah
5.000 bingkisan dapat kami hantarkan, tidak pula bunga
dapat kami berikan, maka tidak berlebihkan jika
0.000
kami ucapkan terima kasih atas segala bantuan
1 7 1319253137434955616773 dan dukungan selama ini.
Siklus ke

Gambar 5. Kurva Belajar Operator


DAFTAR PUSTAKA
Pembahasan : Berdasarkan perhitungan kurva
[1] Barnes, R. M. 1980. Motion and Time
belajar yang dilakukan dengan membuang data
esktrim didapatkan bentuk kurva yang menaik Study: Design and Measurement of work.
menunjukkan tingkat penguasaan operator dalam Sevent Edition. New York: Jhon Willey & Sons.
perakitan lego. [2] Sutalaksana. 1979. Teknik Tata Cara
Kerja.Bandung: Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung.
5. KESIMPULAN DAN SARAN [3] Wingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi,
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
yang dilakukan maka dapat dikatakan bahwa Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya :
waktu rata-rata pengerjaan perakitan lego adalah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
13,18 s. Waktu normal sebesar 15,554 s, serta Surabaya.
waktu baku didapatkan sebesar 17,964 s. Waktu
baku yang didapatkan nantinya bisa digunakan
untuk memperbaiki sistem kerja sehingga nantinya
pengerjaan perakitan bisa lebih dioptimalkan.

Jurnal Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 15)


8

You might also like