You are on page 1of 24

Presented by: Nur Endah Saputri, S.TP., M.

Sc

PROGRAM STUDI ILMU DANTEKNOLOGI


PANGAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KONTRAK PERKULIAHAN

Ujian Awal Semester (UTS) = 30%


Ujian Akhir Semester (UAS) = 40%
Tugas/Kuis = 20%
Kehadiran = 10%
INTRODUCTION

Palm oil is one of the world's most produced and


consumed oils. This cheap, production-efficient and
highly stable oil is used in a wide variety of food,
cosmetic and hygiene products, and can be used as
source for bio-fuel or biodiesel. Most palm oil is
produced in Asia, Africa and South America because
the trees require warm temperatures, sunshine and
plenty of rain in order to maximize production.
Global palm oil production is dominated by Indonesia
and Malaysia. These two countries, together, account
for around 85 to 90 percent of total global palm oil
production. Indonesia is the largest producer and
exporter of palm oil worldwide.
RSPO : The Commitment of Sustainability in
Palm Oil Sector
Vision
RSPO ensures palm oil contributes to a
better world
Mission
RSPO promotes the production,
procurement and use of sustainable palm
oil, through development,
implementation and verification of
credible global standards, supported by
engagement of and communication to
stakeholders along the supply chain

www.rspo.org
SCOPE OF DISCUSS

Palm Oil Postharvest

Upstream Palm Oil Technology

Downstream Palm Oil Technology


Strategically Located Refineries & Plantations

PLANTATION LAND BANK REFINERY


PALM OIL POSTHARVEST
Palm Oil Fruit Across Slice

1. Perikarpium (Epikarp/Kulit Buah, Mesokarp/Daging Buah)


2. Biji (Endokarp/cangkang/tempurung; Endosperm/Kernel/Biji/Inti Biji);
Lembaga/Embrio)
Proses pemanenan (Alat : Dodos (panjang mata pisau 8 cm); Egrek;
dan Batu Asah)
Perlukaan buah akibat penggunaan alat panen seminimal mungkin.

Pengumpulan TBS di TPH (Tempat Pengumpulan Hasil)


TBS disusun 5-10 tandan/baris Harvest Steps
Alat : Tojok/Gancu dan Angkong

Pengangkutan menggunakan truck dengan kapasitas ± 6 Ton


Terdapat 12% - 14% brondolan dalam TBS yang dipanen,
sehingga jika per 1 ton TBS (12% X 1000 Kg = 120 Kg
Brondolan atau 6 karung karena 20 Kg/karung)
POSTHARVEST

HARVEST AND Derajat


Fraksi Jumlah brondolan jatuh Rendemen
Kematangan
HARVEST CRITERIA
00 Tidak ada buah warna hitam Sangat mentah 16,0%
• Tanaman kelapa sawit 0 Satu brondolan sd 12,5% brondolan Mentah 21,4%
mulai berbuah pada umur 1 12,5% - 25,0% brondolan Kurang Matang 22,1%
tanaman 3-4 tahun 2 25,0% - 50,0% brondolan Matang I 22,2%
• Buah masak 5-6 bulan 3 50,0% - 75,0% brondolan Matang II 22,2%
proses penyerbukan,
4 75,0% - 100% brondolan Lewat Matang I 22,2%
terjadi perubahan warna
5 Buah dalam ikut membrondol Lewat Matang II 21,9%
kulit (dari hijau ke kuning
kemerahan.
• Buah overripe akan Fraksi yang tepat dalam pengolahan adalah fraksi 1,2, dan 3.
terlepas dari tangkai Derajat kematangan buah berpengaruh kepada %ALB yang
(janjang buah) disebut dihasilkan.
membrondol Rendemen brondolan mencapai 50% - 56% terhadap daging
buah atau 40% - 42% terhadap TBS
POSTHARVEST

Perlukaan secara mekanis diminimalisasi untuk mencegah pembentukan Asam Lemak Bebas.
Komposisi minyak kelapa sawit yang terdiri dari sebagian besar minyak dapat memicu respirasi
pada buat pasca panen. Sehingga terjadi metabolism etilen sehingga menyebabkan buah cepat
matang dan terjadi perubahan kimia selama periode pascapanen.
Toleransi pengolahan buah kelapa sawit restant tidak lebih dari 2 x 24 jam, dianggap sudah
banyak mengalami susut pascapanen (postharvest losses)
Penerimaan TBS
UPSTREAM PALM OIL
Sterilisasi TECHNOLOGY
Mesin Bantingan

Tandan Kosong Buah sawit

Pengrepesan
Ekstraksi CPO ± 20 %
Ekstrakai PKO ± 2,5% Biji sawit Serat
CPO kotor

Penjernihan Pemecahan biji


Limbah cair Limbah cair
CPO jernih Hydro cyclone
Pengolahan Pengolahan
limbah limbah Palm Kernel Cangkang

Digunakan Pembuangan
untuk pupuk sesuai ketentuan Digunakan untuk bahan
tanaman pemerintah bakar boiler
15
Sterilization Station

Stasiun perebusan (basic of upstream) bertujuan :


1. Menonaktifkan enzim lipase
2. Melunakan dan memudahkan pelepasan daging
buah dan biji pada proses digester
3. Memudahkan proses pemisahan molekul dari
daging buah (St. Pressing)
4. Brondolan mudah terlepas dari janjang (St.
Thressing

Terdapat 2 macam proses sterilisasi (continuous dan


batch). Mass balance pada St. Sterilisasi adalah 100%
TBS menjadi 88% TBS dan 12 % moisture.

Sterlisasi menggunakan system triple peak yang


terbagi dalam 16 interval waktu {1,5 bar (steam
masuk); 2,5 bar (penyempurnaan perebusan); dan 3
bar (puncak rebusan)} terlihat pada grafik. Total
waktu 90 menit ditambah waktu untuk preparasi alat
(buka-tutup ) 20 menit
Thressing Station

• Stasiun bantingan (Thressing) bertujuan


memisahkan buah kelapa sawit dari
tandang/janjang.
• Buah dari St. Perebusan dibawa oleh
conveyor/manual menuju Trippler (Alat untuk
menuangkan TBS ke dalam Thresser)
• Ada dua tipe utama thresser yaitu Beater arm
dan Rotary Drum.
Beater arm tersusun dari batang lengkung yang
terpasang kuat dengan spacer dan tie bar. Poros
as menyangga batang-batang. Beater arm tidak
menyentuh buah secara bersamaan tetapi
bergantian.
Rotary Drum memisahkan buah dengan kapasitas
20 Ton dan digerakkan oleh motor dengan
putaran 21 rpm yang menghasilkan 9 bantingan
per TBS/janjang.
• Janjang kosong dipisahkan sebagai bahan bakar
boiler.
Extration Station

• Digester merupakan tangki yang dipanaskan dengan


menggunakan steam dan dilengkapi ulir-ulir untuk
melumatkan buah.
• Kecepatan berkisar 26 rpm dengan tekanan 3-5 atm, suhu
operasi 90ºC - 100ºC.
• Temperatur tinggi bertujuan untuk mengurangi viskositas minyak,
kadar air, dan menghancurkan lapisan luar buah kelapa sawit
/exocarp.

• Screw Press berfungsi mengepres fruit mash yang sudah homogen untuk mengekstraksi
minyak dengan maksimal dan nut pecah minimal.
• Putaran motor 10 rpm dan dijaga pada tekanan 50 bar.
Clarification Station

Sand Trap Tank • Tanki penampung CPO kotor, suhu 80ºC - 85ºC

• Saringan 2 tingkat (20 mesh dan 30/40 mesh). Pemisahan CPO dari
Vibrating Screen
partikel fiber dan cangkang

• Tanki penampung CPO, suhu 60ºC - 70ºC. Memisahkan minyak dari


Crude Oil Tank
“diluted crude oil”.

Continuous Sentling • Memisahkan clean oil dengan sludge. Terdapat agitator dengan
Tank (CST) putaran 2.26 rpm, suhu 90ºC

• Tanki penampung clean oil. Moisture 0.6% - 1% & kotorang 0.07% -


Clean Oil Tank
1.5%

• Pemurnian minyak dengan cara pencucian menggunakan air suhu


Purrifer
80ºC. Selnjutnya dipisahkan

Sludge Tank • Tanki penampung sludge, suhu 90 - 95ºC


Sludge Centrifuge /
• Mengutip minyak dari CST menggunakan prinsip sentrifugasi
Decanter
DOWNSTREAM PALM OIL TECHNOLOGY
Strainer carry out filtration for pacticle
size >20 mesh. In a placed housing
strainer. Press. ±4 bar (more than that
pressure take a part & cleaning usage
blowing steam)
Capacity =185 Kg

PHE (Plat Heat Exchanger) used to heat


transfer 2 liquid oil output (90ºC ->
70ºC with oil input after going through
economizer (50ºC -> 120ºC). Press. 3 bar

Demishter (filter hold have the scrab


shape) exist in Dryer Tank. Drayer tank
is moisture decrease in the vacuum
condition (700mmHg) reach ± 0,005%.

Dinamyc Mixer is Phosporic


Fig. Degumming Flow Chart Acid (PA) mixer with CPO
(Rate. 2.960 rpm).
• DPO (Degummed Palm Oil) go into bleacher tank and
mixing with Bleaching Earth (BE/Activated Adsorbent) (flow
rate 0,6 – 1,5% from BPO quantity).
• Bleacher tank is vacuum condition & temperature
maintained ±101ºC)
• DPO with BE reaction streamed to Buffer tank until residue
formed.
• Residue separation make use of Niagara Filter

Fig. Bleaching Flow Chart


DEODORIZED
• DBPO mengandung aldehid, keton, alcohol, asam
DBPO lemak berberat molekul randah, hidrokarbon,
peroksida, pigmen.

Bag Filter • Bag filter mengantisipasi kotoran terikut

SHE • Penurunan suhu RBDPO 225ºC  120ºC


(Silinder Heat • Kenaikan suhu DBPO 90ºC  120ºC
Exchanger
• Memisahkan FFA melalui proses evaporasi (suhu
240ºC - 280ºC dan dikondensasi dengan PFAD (Palm
Packed Column
Fatty Acid Destillate) hasil proses sebelumnya.
• Dilengkapi packing material 27 layer

Deodorizer • Tank deodorizer terdiri dari 11 tray bertingkat.


• Proses dalam kondisi vakum (2-3 torr)
Reference
• Weichman, J., 1987. Postharvest Physicology of Vegetable. Marcel Dekker INC, New York.
• Murdiati, Agnes, 1991. Pengolahan Kelapa Sawit. Proyek Pengembangan Kelapa Sawit. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
• Ulfah, M,. Ruswato, A., Ngatirah., 2012. Panduan Magang Sarjana Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit
dan Turunannya. Institut Pertanian Stiper (INSTIPER), Yogyakarta.

You might also like