Professional Documents
Culture Documents
Joshua Melo Jurnal 6 Kesetimbangan Asam Basa
Joshua Melo Jurnal 6 Kesetimbangan Asam Basa
4. ARAS NUGRAHA
5. KARINA A
a. Pengamatan
1
b. Perhitungan
1.1 Pengenceran
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,1 M = 50 mL x M2
M2 = 0,01 M = 10-2 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,01 M = 50 mL x M2
M2 = 0,001 M = 10-3 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,001 M = 50 mL x M2
M2 = 0,0001 M = 10-4 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,0001 M = 50 mL x M2
M2 = 0,00001 M = 10-5 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,00001 M = 50 mL x M2
M2 = 0,000001 M = 10-6 M
2
1.2 Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah (Ka)
1. 0,1 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎1 =
[M]
2
[10-3 ]
𝐾𝑎1 =
[0,1]
𝐾𝑎1 = 10−5 M
2. 0,01 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎2 =
[M]
2
[10-4 ]
𝐾𝑎2 =
[0,01]
𝐾𝑎2 = 10−6 M
3. 0,001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎3 = [M]
2
[10-5 ]
𝐾𝑎3 = [0,001]
𝐾𝑎3 = 10−7 M
4. 0,0001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎4 =
[M ]
2
[10-6 ]
𝐾𝑎4 =
[0,0001]
3
𝐾𝑎4 = 10−8 M
5. 0,00001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎2 =
[M]
2
[10-6 ]
𝐾𝑎2 =
[0,00001]
𝐾𝑎3 = 10−7 M
1,121 × 10−5
=
5
= 2,242 × 10-6 M
1. 0,1 M
10−pH
𝑎1 = × 100%
[M ]
10−2
𝑎1 = [0,1 M]
× 100%
𝑎1 = 10 %
2. 0,01 M
10−pH
𝛼2 = × 100%
[M ]
10−3
𝑎2 = [0,01 M]
× 100%
𝑎2 = 10 %
4
3. 0,001 M
10−pH
𝛼3 = [M]
× 100%
10−4
𝑎3 = [0,001 M]
× 100%
𝑎3 = 10%
4. 0,0001 M
10−pH
𝛼4 = × 100%
[M ]
10−5
𝑎4 = × 100%
[0,0001 M]
𝑎4 = 10%
5. 0,00001 M
10−pH
𝛼5 = × 100%
[M]
10−6
𝑎5 = × 100%
[0,00001 M]
𝑎5 = 10%
α1 + α2 + α3+α4 + α5
∑ α HCOOH =
𝑛
10 % + 10 % + 10 % + 10 % + 10 %
=
5
= 10 %
5
2. Asam Cuka (CH3COOH)
2.1 Pengenceran
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,1 M = 50 mL x M2
M2 = 0,01 M = 10-2 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,01 M = 50 mL x M2
M2 = 0,001 M = 10-3 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,001 M = 50 mL x M2
M2 = 0,0001 M = 10-4 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,0001 M = 50 mL x M2
M2 = 0,00001 M = 10-5 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,0001 M = 50 mL x M2
M2 = 0,000001 M = 10-6 M
6
2.2 Penentuan Kesetimbangan Asam Lemah (Ka)
1. 0,1 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎1 =
[M ]
2
[10-3 ]
𝐾𝑎1 =
[0,1]
𝐾𝑎1 = 10−5 M
2. 0,001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎2 =
[M]
2
[10-4 ]
𝐾𝑎2 =
[0,01]
𝐾𝑎2 = 10−6 M
3. 0,0001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎3 =
[M]
2
[10-5 ]
𝐾𝑎3 =
[0,001]
𝐾𝑎3 = 10−7 M
4. 0,00001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎4 =
[M]
2
[10-6 ]
𝐾𝑎4 =
[0,0001]
7
𝐾𝑎4 = 10−8 M
5. 0,000001 M
2
[10-pH ]
𝐾𝑎5 =
[M]
2
[10-7 ]
𝐾𝑎5 =
[0,00001]
𝐾𝑎5 = 10−9 M
2,21 ×10−5
= = 4,42 × 10 -6 M
5
1. 0,1 M
10−pH
𝑎1 = × 100%
[M ]
10−3
𝑎1 = × 100%
[0,1 M]
𝑎1 = 1 %
2. 0,01 M
10−pH
𝛼2 = × 100%
[M]
10−4
𝑎2 = × 100%
[0,01 M]
𝑎2 = 1 %
8
3. 0,001 M
10−pH
𝛼3 = × 100%
[M]
10−5
𝑎3 = × 100%
[0,001 M]
𝑎3 = 1%
4. 0,00001 M
10−pH
𝛼4 = × 100%
[M]
10−6
𝑎4 = × 100%
[0,0001 M]
𝑎4 = 1%
5. 0,00001 M
10−pH
𝛼5 = × 100%
[M]
10−7
𝑎5 = × 100%
[0,00001 M]
𝑎5 = 1%
α1 + α2 + α3+α4 + α5
∑ α HCOOH =
𝑛
1%+1%+1%+1%+1%
=
5
=1 %
9
B. PEMBAHASAN
Percobaan kesetimbangan asam basa ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai
pH dari larutan asam lemah, mengetahui pengaruh pengenceran terhadap nilai pH, serta
menentukan derajat ionisasi asam lemah, yang dimana bahan atau larutan yang digunakan
pada percobaan pertama adalah larutan asam formiat (HCOOH) dengan konsentrasi 0,1 M.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah labu semprot, tabung reaksi, plat tetes, labu
takar, thermometer, pipet tetes, dan pipet volume. Adapun indikator yang digunakan adalah
Prosedur pada percobaan pertama yaitu menyiapkan 5 buah labu takar 50 mL. Diambil 5
mL larutan asam formiat 0,1 M dan dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Ditambahkan
air suling hingga pada batas tanda dan dihomogenkan. Diambil 10 mL dan dimasukkan ke
dalam gelas ukur dan diteteskan ke dalam plat tetes. Selanjutnya, larutan diukur suhu dan
pH-nya. Lalu diambil 5 mL larutan asam formiat sisa dari percobaan sebelumnya dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL. Ditambahkan air suling hingga batas tanda dan
dalam plat tetes. Diukur pH-nya dengan menggunakan kertas pH universal dan suhunya
dengan termometer. Lakukan hal yang sama sampai pada labu takar kelima, dan didapatkan
larutan asam formiat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0,1 M, 0,01 M, 0,001, 0,0001 M
dan 0,00001 M. Setelah dilakukan percobaan maka didapatkan data pengamatan yaitu berupa
nilai pH masing masing konsentrasi. Larutan asam formiat yang konsentrasinya 0.1 M diukur
dilakukan perhitungan pengenceran larutan dan didapati hasil seperti pada data perhitungan
1.1 pengenceran larutan asam formiat, dapat dilihat bahwa semakin semakin encer suatu
10
larutan asam lemah pengaruh terhadap nilai pHnya akan semakin tinggi, terlihat pula pada
jumlah konsentrasi larutan, yang dimana adanya perubahan nilai pH dikarenakan jumlah
terhadap nilai kesetimbangan, ketika pengenceran pada suatu larutan semakin kecil maka
nilai kesetimbangan (Kɑ) yang dihasilkan juga akan semakin kecil hal ini dapat dilihat pada
Lalu pada percobaan kedua, prosedurnya tetap sama dengan prosedur percobaan pertama
tetapi bahan larutan yang digunakan adalah asam cuka (CH3COOH) dengan konsentrasi 0,1
M. Dalam hasil analisis pun dilakukan sama seperti asam formiat, dan di dapatkan larutan
asam cuka dengan masing masing konsentrasi berbeda yaitu 0,1 M, 0,01 M, 0,001, 0,0001 M
pengenceran larutan dan didapati hasil seperti pada data perhitungan 2.1. Setelah dilakukan
analisis dan perhitungan maka didapatkan hal yang sama pula seperti asam formiat, dimana
pada pengenceran asam lemah larutannya semakin bersifat netral atau semakin mendekati pH
7 artinya semakin encer suatu larutan asam lemah pHnya akan semakin tinggi. Dengan
ini sesuai percobaan yang telah dilakukan pada pengenceran 1-5. Nilai Kɑ akan semakin
kecil jika larutan semakin diencerkan. Derajat ionisasi (α) merupakan perbandingan antara
jumlah mol zat yang terionisasi dengan jumlah mol mula-mula, tetapi tidak ada perubahan
nilai derajat ionisasi dari kedua larutan. Larutan asam formiat dan asam cuka dalam air akan
mengalami reaksi ionisasi menjai ion-ion pembentuknya, misalkan saja asam formiat dalam
air akan terjadi reaksi ionisasi menjadi ion H+ dan ion HCOO-.
11
C. KESIMPULAN
kesimpulan yaitu :
1. Hasil penentuan nilai pH berdasarkan masing masing konsentrasi larutan yaitu, pada
asam formiat (HCOOH) 0,1 M, yaitu 3, 0,01 M pHnya 4, 0,001 M pHnya 5, 0,0001 M
pHnya 6, 0,00001 M pHnya 6, sedangkan pada larutan asam cuka (CH3COOH) 0,1 M,
2. Pengaruh pengenceran terhadap nilai pH yaitu semakin encer suatu larutan asam lemah
maka pH-nya semakin menurun dan tetapan kesetimbangannya juga akan semakin
3. Untuk derajat ionisasi ditentukan berdasarkan nilai pH. Nilai α dari larutan asam formiat
yang didapatkan yaitu 10% dan juga dengan asam cuka didapatkan 1%
12