You are on page 1of 10

KONTRASEPSI VASEKTOMI PADA AKSEPTOR KB PRIA DI

KECAMATAN TAPUNG HILIR

By:
Lutfinanda Rizka
Pradipta
E-mail: Lutfie_calem@yahoo.com
Supervisor: Dr. Achmad Hidir, M.Si
Bibliografi: 20 Buku, 1 artikel, 5 situs internet
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Kampus Bina widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

This research is motivated KB Low participation of men with vasectomies


in some areas in Kampar, but not so for the District of Tapung Downstream
vasectomy acceptors numbers increasing from year to year. The success of family
planning programs in Kampar affected by these individual motivation to do their
best in order to achieve the desired objectives. Dissemination and promotion of
family planning, especially men with vasectomies can Rekanalisas reconnection
of the vas deferens and not permanent sterilization, had a huge impact on men's
participation in family planning Tapung Downstream vasectomy. The research
method used in the study authors are descriptive research method. Supporting
factor is the availability of health resources in the District Tapung Downstream,
wherein regarding health care facilities, affordability of health resources,
priorities and the government's commitment to health and health skills.
Furthermore, the driving factor in the District Tapung Downstream men to join
KB vasectomy is a factor that pushed for the occurrence of a particular behavior,
in which there are opinions, support, good criticism of the family, especially his
wife, co-workers, community leaders, religious leaders, as well as from health
workers themselves. All of these factors are determinants of a man to act as a
family planning vasectomy. This is consistent with the perspective of social action
proposed Parson, human action is based on motivational orientation and
orientation values available in the environment in which he lived.

Key word : Vasektomi, Kontrasepsi dan Tindakan Sosial

Pendahuluan menjelaskan motivasi keikutsertaan


Penelitian ini bertujuan untuk pria untuk mengikuti program KB
mengeksplorasi penyebab pria terlibat Vasektomi yang meningkat dari tahun
dalam penggunaan Kontrasepsi ke tahun berbanding terbalik bila
Vasektomi di Kecamatan Tapung sandingkan dengan keikutsertaan pria
Hilir Kabupaten Kampar, Provinsi untuk untuk melakukan Vasektomi
Riau. Fokus kajian dalam tulisan ini yang masih rendah bahkan tidak ada
sama sekali di Kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Kampar.

JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1


Program Keluarga Berencana berdasarkan Laporan Hasil Pelayanan
Nasional di Provinsi Riau pertama Kontrasepsi ditingkat nasional 2013
kali diperkenalkan kepada masyarakat
tercatat bahwa jumlah partisipasi baru
pada tahun 1979, mengalami
KB pria sebesar 6,26% terdiri dari
kesuksesan yang sangat berarti hingga
kontrasepsi dengan menggunakan
saat ini. Keberhasilan tersebut tidak
Kondom 6,00% dan Vasektomi
lepas dari peran dan partisipasi aktif
0,26%..
istri yang dengan suka rela Laporan Hasil Pelayanan
menggunakan kontrasepsi untuk Kontrasepsi di Kabupaten Kampar-
mengatur jarak kelahiran anak atau Riau tercatat dimana pria ikut dalam
menghentikan kelahiran,namun bila program KB 2,68% terdiri dari
dilihat dari sudut mikro ternyata kontrasepsi menggunakan Kondom
masih menyisakan berbagai persoalan2,58% dan Vasektomi 0,13%, dari 20
dan fenomena yang harus dicermati Kecamatan yang ada, dan sebanyak
dengan seksama. Persoalan tersebut 97,32% akseptor KB dilakukan oleh
berkaitan dengan pelaksanaan
para wanita untuk daerah Kabupaten
program KB dengan metode
Kampar. Pencapaian tersebut dapat
vasektomi/MOP yang diperuntukkan disimpulkan bahwa persentase
bagi kaum pria. Jenis KB pria ini kesertaan pria dalam program KB
ternyata masih dapat dikatakan ditingkat daerah di Kabupaten
kurang berhasil jika dibandingkan Kampar-Riau masih sangat
jenis KB untuk wanita, karena rendah.Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel.berikut :
Tabel 1. Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) Dan Pencapaian
Peserta Baru KB Pria Di 20 Kecamatan Kabupaten Kampar
2013.
Jumlah Peserta MOP Peserta Kondom Jumlah peserta
Kecamatan
peserta baru KB pria
PPM Penca. PPM Penca.
Kuok 312 0 1 20 2 3
Kampar kiri 891 0 0 30 0 0
Bangkinang kota 1.051 0 0 50 26 26
Salo 815 2 3 26 26 29
Rumbio Jaya 508 0 3 80 27 30
Bkn.Seberang 170 1 0 30 2 2
XIII Koto Kampar 589 0 0 50 11 11
Siak Hulu 1427 1 2 50 38 40
Kampar 954 0 0 80 52 52
Tambang 989 0 0 85 11 11
Tapung 1048 1 0 30 18 18
Kampar Kiri Hulu 802 0 0 40 21 21
Kampar Kiri Hilir 257 1 1 40 6 7
Tapung Hilir 339 5 7 40 41 48
Tapung Hulu 511 0 0 40 49 49
Kampar timur 170 0 0 30 4 4
Kampar Utara 635 0 0 27 6 6
Kampar Kiri Tengah 222 1 2 26 14 16
Gunung Sahilian 247 0 0 10 1 1
Perhentian Raja 392 1 0 60 10 10
Sumber : Hasil laporan dan pencatatan BKBPP Kabupaten Kampar tahun 2014
Dari data tersebut ditahun 2013 peserta KB baru pria di Kecamatan
hingga Desember, penulis Tapung Hilir dengan menggunakan
menemukan ada sesuatu hal baik vasektomi partisipasinya lebih baik
untuk dicermati, yaitu tercatat jumlah dibanding kecamatan-kecamatan lain

JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober 2015 2


di Kabupaten Kampar. Dimana akseptor KB Kondom sepanjang
peserta KB Tapung Hilir yang tahun 2013.
berjumlah 339 orang dari keseluruhan Jika ditelusuri kembali
program KB yang dilakukan terdapat perkembangan keikutsertaan pria ber-
7 orang pria sebagai akseptor KB KB vasektomi dalam 4 tahun terakhir
vasektomi dan 41 orang pria sebagai di Kecamatan Tapung Hilir hingga
tahun 2013 menunjukkan angka
peningkatan yang lebih baik dari
tahun sebelumnya. Berikut ini
perkembangan kesertaan pria dalam
menggunakan kontrasepsi di
Kecamatan Tapung Hilir selama 4
tahun terakhir (2010-2013) :
Tabel 2. Jumlah Peserta KB aktif di Kecamatan Tapung Hilir
Pria
Peserta KB Jumlah peserta
Tahun Vasektomi
Kondom aktif Wanita KB aktif
/MOP
2010 3 65 1.053 1.121
2011 3 13 1.091 1.175
2012 6 19 1.132 1.244
2013 7 25 1.178 1.210
Jumlah 19 112 4.454 4595
Sumber : Hasil laporan dan pencatatan BKBPP Kabupaten Kampar tahun 2014
Dari data diatas dapat pencapaian sebanyak 7 akseptor pria
disimpulkan bahwa peserta KB aktif untuk KB vasektomi di tahun 2013 .
pria di Kecamatan Tapung Hilir Atas dasar itu peneliti tertarik untuk
dengan kontrasepsi vasektomi/MOP menggali dan menemukan informasi
mengalami pencapaian yang baik yang lebih pasti, sehingga penulis
dibanding kecamatan-kecamatan lain tertarik dan memutuskan untuk
di Kabupaten Kampar dari empat mengambil judul: “Kontrasepsi
tahun terakhir. Vasektomi Di Kecamatan Tapung
Berdasarkan uraian diatas, Hilir-Kabupaten Kampar”.
Penulis menemukan kajian yang
menarik ditengah partisipasi Pembahasan
masyarakat di Kecamatan Tapung Upaya pemerintahan
Hilir dalam ber-KB bahwasanya Kabupaten Kampar dalam program
terjadi angka partisipasi pria yang pembangunan Keluarga Berencana di
cukup baik di Kecamatan Tapung Kecamatan Tapung Hilir yang
Hilir dalam program KB dengan bertujuan untuk mengatasi kesetaraan
kontrasepsi Vasektomi/MOP. Karena gender berdampak positif bagi
berdasarkan laporan dan pencatatan masyarakat disekitarnya,khususnya
BKBPP Kabupaten Kampar Perkiraan program KB Vasektomi. Dari hasil
Permintaan Masyarakat (PPM) di data yang telah dihimpun oleh
Tapung Hilir adalah 5 akseptor pria BKBPP Kabupaten Kampar 4 tahun
KB vasektomi, namun perkiraan kebelakang dapat disimpulkan bahwa
tersebut terlampaui dengan keikutsertaan pria di Kecamatan
Tapung Hilir melakukan Vasektomi Vasektomi dari tahun ke tahun
menunjukkan grafik peningkatan melebihi jumlah permintaan yang
yang sangat baik. Diketahui bahwa diterima PLKB di Kecamatan Tapung
Pencapaian keikutsertaan untuk Hilir, Hal ini sangat baik jika
JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober 2015 3
disandingkan dengan pencapaian Meningkatnya keikutsertaan
Vasektomi dari tahun ketahun di Pria dalam Program Vasektomi di
kecamatan-kecamatan lainnya di Kecamatan Tapung Hilir disambut
Kabupaten Kampar yang tergolong hangat oleh Pemerintah daerah
masih rendah. setempat. Dengan adanya fakta baru
tersebut upaya yang dilakukan oleh
pengelolah dan pelaksana program
KB dinilai tidak sia-sia karena
kesuksesan program KB yang selama
ini umumnya hanya dilakukan oleh
wanita saja yang bisa dilihat pada
table dibawah ini :
Tabel 3. Pengguna KB Aktif Wanita dan Pria di Kecamatan Tapung Hilir
No. ALAT KONTRASEPSI WANITA PRIA
1. IUD (Spiral) 51 -
2. MOW 11 -
3. IMPLANT 470 -
4. SUNTIK 432 -
5. PIL 302 -
6. KONDOM 41
7. MOP 19
Jumlah 1.266 60
Sumber: Hasil Laporan dan Pencatatan BKBPP Kabupaten Kampar tahun2014
Wanita Tapung Hilir Sementara Pria Tapung Hilir
menggunakan 5 alat kontrasepsi yakni menggunakan 2 alat kontrasepsi yakni
IUD (Spiral) sebanyak 51 orang, Kondom 41 orang dan MOP 19
MOW sebanyak 11 orang, Implant orang, total penggunaan alat
470 orang, Suntik 432 orang dan Pil kontrasepsi KB pria di Tapung Hilir
302 orang, jadi total penggunaan alat berjumlah 60 orang.
kontrasepsi KB wanita di Tapung Peneliti mengumpulkan data
Hilir berjumlah 1.266 orang. Dimana para responden akseptor KB
yang terbanyak penggunaan alat Vasektomi di Kecamatan Tapung
kontrasepsi KB Implant sebanyak 470 Hilir yang berjumlah 19 orang.
orang dan yang sedikit MOW Berikut profil singkat responden
sebanyak 11 orang. dalam bentuk tabel.

JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober 2015 4


Tabel 4. Data Akseptor KB Pria Vasektomi Kecamatan Tapung Hilir
Pendapatan Vasektomi
No Nama Usia Agama Pekerjaan Pendidikan Anak Desa (x10000) (Tahun)
1. Suatno 55 thn Islam PNS SMA 4 Tapung Lestari 350 2011
2. Wasbi 54 thn Islam Wiraswasta SMA 3 Tapung Lestari 350 2011
3. Ilhamzah 35 thn Islam Wiraswasta SMA 3 Bandar Jaya 300 2012
4. Sarika Harahap 48 thn Islam Wiraswasta SMA 6 Bandar Jaya 250 2012
5. Restu Dianto 25 thn Islam Petani SMA 2 Bandar Jaya 250 2011
6. Mislam 52 thn Islam PNS Akademi/PT 3 Tapung Lestari 350 2010
7. Sutrisno 48 thn Islam Petani SMA 3 Tapung Lestari 250 2012
8. Supardi 49 thn Islam Supir SMP 3 Tapung Lestari 350 2011
9. M.Yusuf 47 thn Islam Peg.Swasta Akademi/PT 3 Bandar Jaya 250 2013
10. Bahroni Alwi 43 thn Islam Petani SMP 2 Tandan Sari 250 2013
11. Bayu 34 thn Islam Petani Akademi/PT 4 Tandan Sari 300 2012
12. Didik Harianto 44 thn Islam Petani SMP 2 Tandan Sari 250 2013
13. Soni 47 thn Islam Peg. Swasta Akademi/PT 4 Tapung Lestari 250 2011
14. Tomi 33 thn Islam Pedagang SMA 3 Tapung Lestari 285 2010
15. Zukri 36 thn Islam Petani SMP 3 Suka Maju 190 2012
16. Boby 32 thn Islam pedagang SMA 2 Tapung Makmur 250 2010
17. Amri 42 thn Islam PNS Akademi/PT 4 Tandan Sari 285 2011
18. Azwar 40 thn Islam Peg. Swasta Akademi/PT 3 Beringin Lestari 225 2010
19. Kaidir 36 thn Islam Petani SMP 2 Koto Bangun 185 2012
Sumber: Puskesmas Kecamatan Tapung
Hilir Dari ke-19 akseptor Hilir. Berikut data singkat ke-5
diatas penulis mengambil data responden beserta informasi yang
5 orang yang dijadikan key informan telah dirangkum oleh penulis dalam
KB pria vasektomi di bentuk
Kecamatan Tapung
Tabel 5. Key Informan KB Pria Vasektomi Di Kecamatan Tapung Hilir
Norma
Nama, Usia dan Alasan ber-KB Situasi dan
No. yang di Dukungan Isteri
Jumlah Anak Vasektomi Kondisi anut
1. Mislam, 52 th - Tidak ingin - Umur sudah tua KB diboleh Setuju suami ber-KB
3 anak menambah anak - Mau pensiun kan vasektomi,
- Isterinya tidak - Kondisi isteri pertimbangan
cocok ber-KB tidak sehat kebutuhan hidup
- Kebutuhan hidup ber- KB
makin tinggi
2. Ilhamzah,35th3 - Tidak ingin - Mengantisipasi KB diboleh Setuju suami ber-KB
anak menambah anak dulu kelahiran anak kan vasektomi mengingat
- Rekanalisasi dapat - Kondisi isteri dia tidak bisa ber-KB
dilakukan jika ingin tidak sehat ber- dan untuk menahan
menambah anak KB jumlah anak
3. Suatno, 55 th 4 - Tidak ingin - Umur sudah tua KB diboleh Setuju suami ber-KB
anak menambah anak - Mau pensiun kan vasektomi mengingat
- Tidak nyaman - Isteri tidak dia tidak bisa ber-KB
pakai kondom sehat ber-KB dan suami sudah
- Isterinya tidak mau pensiun
ingin ber-KB
4. Supardi,49 th - Ajakan pak Mislam - Umur sudah tua KB diboleh Awalnya isteri tidak
3 anak - Menghindari kelahiran - Isteri tidak kan setuju, karena takut
- Kebutuhan hidup cocok ber-KB suami jajan diluar.
makin tinggi - Isteri tidak mau Namun akhirnya
mencoba KB setuju karena suami
lain meyakinkan dirinya.
5. Bayu, 34 th - Tidak ingin punya - Anak sudah KB diboleh Isteri setuju
4 anak anak lagi karena 4 orang kan mengingat anak yang
sudah banyak anak - Isteri tidak dimiliki sudah 4
- Perekonomian agar cocok ber-KB, orang
lebih sejahtera karena gemuk
bila ber-KB

Berdasarkan pendapat beberapa terlibat dalam program KB, partisipasi


responden tersebut diatas yang yang dilakukan oleh akseptor pria di
wilayah Kecamatan Tapung Hilir untuk menyeimbangkan peran laki-
termasuk di dalam partisipasi bebas. laki dan perempuan di dalam
Partisipasi bebas ini terjadi bila perwujudan keluarga sejahtera.
seorang individu yang terlibat dalam Disamping partisipasi spontan
suatu partisipasi, melibatkan dirinya yang dilakukan oleh akseptor pria di
secara sukarela. Keterlibatan seorang Kecamatan Tapung Hilir, ada juga
akseptor pria secara sukarela dalam akseptor yang terlibat dalam program
program KB dapat dilihat dari KB karena permintaan sang istri.
keikutsertaan partisipasi suami dalam Dalam partisipasi yang terjadi karena
menggunakan kontrasepsi dengan permintaan istri, dikatakan bahwa
kesadarannya sendiri, tanpa diminta partisipasi yang dilakukan oleh
atau dipengaruhi oleh istri, tetangga, akseptor tergolong dalam partisipasi
teman atau petugas lapangan keluarga terbujuk. Partisipasi terbujuk adalah
berencana di wilayah tempat tinggal partisipasi yang dilakukan oleh
mereka. Dalam hal ini partisipasi individu setelah diyakinkan melalui
yang dilakukan oleh akseptor pria program penyuluhan atau pengaruh
dengan kesadaran penuh dari dalam dari kelompok tertentu, sehingga
dirinya sendiri merupakan partisipasi partisipasi secara sukarela yang
spontan, karena keputusan mereka mereka jalankan karena terbujuk.
berpartisipasi dalam program KB Karena permintaan sang istri yang
tidak dipengaruhi oleh penyuluhan menginginkannya menggunakan
atau ajakan-ajakan dari lembaga atau kondom dengan alasan istri masih
pihak perorangan. Semua murni dalam program menyusui, beliau
mereka lakukan karena kesadaran secara sukarela mengikuti keinginan
akan pentingnya penggunaan sang istri untuk menggunakan alat
kontrasepsi bagi kesejahteraan kontrasepsi KB vasektomi.
bersama. Partisipasi spontan yang Hal ini sama dengan partisipasi
dilakukan oleh akseptor pria di yang digolongkan berdasarkan
Kecamatan Tapung Hilir dapat dilihat derajad kesukarelaan seseorang dalam
dari pengungkapan alasan seperti suatu kegiatan partisipatif tertentu.
yang dikatakan oleh pak Suatno dan Yang pertama adalah partisipasi
beberapa akseptor lainnya. spontan, hal ini terjadi apabila
Keterlibatan beliau karena kesadaran seorang individu mulai berpartisipasi
akan pentingnya kontrasepsi bagi berdasarkan keyakinan tanpa
laki-laki dan perempuan di dalam dipengaruhi oleh penyuluhan atau
keluarga, tidak hanya keterlibatan ajakan-ajakan oleh lembaga maupun
perempuan saja yang dapat dilakukan perorangan. Dan yang kedua adalah
dalam pensuksesan program KB ini, partisipasi terbujuk, hal ini dapat
melainkan kesadaran suami untuk terjadi apabila seorang individu mulai
terlibat dalam penggunaan berpartisipasi setelah diyakinkan
kontrasepsi yang dianggap cocok melalui program penyuluhan atau
dengan dirinya dan kebutuhan dalam oleh pengaruh lain sehingga
keluarga juga penting dilakukan berpartisipasi secara sukarela di
dalam aktivitas kelompok tertentu.
Berdasarkan cara keterlibatan
dalam program KB, keseluruhan
akseptor yang berpatisipasi di
dalamnya terlibat secara langsung,
yaitu keseluruhan akseptor pria menggunakan alat kontrasepsi yang
melakukan kegiatan dalam dipilih dan dianggap cocok oleh
mereka. Dilihat berdasarkan cara yang dilakukan oleh akseptor telah
keterlibatan para akseptor tersebut, menghasilkan perwujudan dari
maka partisipasi yang mereka lakukan keseluruhan tujuan.
disebut sebagai partisipasi langsung. Berdasarkan keterlibatan
Dari intensitas dan frekuensi mereka dalam penggunaan
kegiatan yang dilakukan oleh kontrasepsi bertujuan untuk mengatur
akseptor pria di dalam program KB di dan menjarangkan kehamilan bagi
Kecamatan Tapung Hilir dilakukan istri dan sebagai perwujudan
secara intensif, yaitu dimensi pemeliharaan kesehatan reproduksi
partisipasi yang diukur berdasarkan wanita, untuk tujuan umumnya para
kuantitatif dari partisipasi yang akseptor ini terlibat dengan tujuan
dilakukan atau dapat dikatakan untuk mensejahterakan keluarganya.
partisipasi yang dilakukan secara Di dalam program KB seluruh
berkesinambungan, rutin dan ajeg. anggota masyarakat yang berkeluarga
Partisipasi yang dilakukan oleh para diwajibkan terlibat di dalamnya, baik
akseptor tersebut termasuk dalam laki-laki dan perempuan. Dalam hal
partisipasi intensif yang dilakukan ini subtansi keterlibatan seseorang
berdasarkan dimensi kuantitas. Untuk dapat dilihat dari perwilayahan
penggunaan metode opersi vasektomi tempat mereka tinggal. Para akseptor
penggunaannya hanya sekali pada yang tinggal di wilayah Kecamatan
waktu melakukan operasi sterilisasi. Tapung Hilir akan terlibat di dalam
Berdasarkan lingkup kegiatan, partisipasi yang ada di wilayah
partisipasi yang dilakukan terbatas tempat tinggal mereka dan kelompok
pada individu yang telah berkeluarga sasaran yang ingin dijadikan obyek
dan pasangan usia subur. Dalam dalam kepentingan-kepentingan
keikutsertaan seseorang di dalam tertentu. Dalam kajian penelitian ini,
program KB mempunyai syarat partisipasi yang terlibat difokuskan
tertentu, diantaranya bagi individu dalam partisipasi laki-laki saja di
yang telah menikah yang ingin dalam program KB di wilayah
mengatur dan merencanakan Kecamatan Tapung Hilir. Hal ini
kehamilan dengan baik. Dilakukan dapat dilihat dari keseluruhan
oleh laki-laki atau perempuan, disini responden yang menjadi sumber
diartikan sebagi suami istri. Jadi, dalam penelitian adalah para suami
kegiatan KB merupakan partisipasi yang menggunakan kontrasepsi
terbatas yang dilakukan oleh pihak operasi vasektomi.
yang telah berkeluarga. Hal ini dapat
di buktikan bahwa seluruh responden Penutup
dalam penelitian ini adalah semua Berdasarkan hasil penilitian
pihak yang telah menikah dan yang dihimpun dari key informan di
mempunyai anak. Kecamatan Tapung Hilir, maka
Partisipasi yang dilakukan oleh Penulis dapat mengambil kesimpulan
akseptor pria di Kecamatan Tapung sebagai berikut :
Hilir merupakan partisipasi efektif, 1. Motivasi yang mendorong
karena seluruh kegiatan partisipatif akseptor KB pria di Kecamatan
Tapung Hilir untuk berpartisipasi
dalam program KB vasektomi
murni kesadaran diri dari para
suami tanpa adanya paksaan dari
pihak lain semata-mata demi 2. Kebutuhan hidup yang semakin hari
kesejahteraan keluarganya. semakin tinggi tidaklah sepenuhnya
menjadi alasan untuk Pria di berguna untuk mensukseskan
Kecamatan Tapung Hilir untuk program KB Vasekomi.
melakukan KB Vasektomi karena Untuk Pemerintah setempat
fakta dilapangan penulis dapat yaitu :
menyimpulkan kondisi ekonomi 1. Pemerintah daerah perlu
para akseptor KB pria bisa melakukan secara rutin upaya
dikatakan berkecukupan. pengenalan atau sosialisai KB
3. Salah satu alasan penting yang tentang vasektomi untuk para pria
mendorong pria di Kecamatan berkeluarga di seluruh desa-desa
Tapung Hilir untuk melakukan yang ada di kecamatan Tapung
Vasektomi disebabkan adanya Hilir, agar pemahaman
pengaruh gangguan kesehatan dari masyarakat yang minim tentang
beberapa istri mereka yang tidak vasektomi akan menjadi lebih baik
mendukung untuk mengikuti sehingga tertarik untuk melakukan
program KB. Fakta tersebut yang KB vasektomi.
mendorong istri mereka untuk 2. Agar program KB vasektomi
memberi izin kepada suami berjalan lebih baik sesuai dengan
mereka yang melakukan yang diharapkan Pemerintahan
vasektomi. daerah setempat harus berupaya
4. Keterlibatan pria di Kecamatan meningkatkan berbagai pelayanan
Tapung Hilir untuk menjadi medis yang selama ini masih
akseptor KB vasektomi tidak kurang yaitu, menambah dan
terlepas dari norma agama yang melengkapi fasilitas medis yang
memperbolehkan atau halal untuk dikususkan untuk KB vasektomi di
melakukan vasektomi. rumah sakit setempat berupa alat-
5. Pilihan rekanalisasi disambut alat operasi obat-obatan serta
sangat baik dan sesuatu yang menambah jumlah tenaga dokter
sangat vital bagi para akseptor KB yang ahli.
vasektomi di kecamatan Tapung Untuk Pasangan Suami dan Istri
Hilir. Dengan proses rekanalisasi peserta KB yaitu :
yaitu, penyambungan kembali 1. Agar bisa aktif dalam kegiatan-
saluran sperma yang telah diputus kegiatan yang berhubungan dengan
akan sangat berguna bagi mereka KB untuk memotivasi masyarakat
suami dan isteri yang ingin sekitar terutama untuk bisa ikut
kembali memiliki keturunan. berpatisipasi langsung dalam
Adanya pilihan rekanalisasi program KB.
menjadi salah satu faktor utama 2. Untuk istri terus mendukung
keterlibatan pria di kecamatan suaminya yang ikut dalam program
Tapung Hilir dalam upaya KB agar keduanya bisa
melakukan vasektomi. mendapatkan keamanan dan
Dari hasil penilitian dari para kenyamanan dalam melakukan
responden, maka ada beberapa saran aktifitas seksual.
yang dapat penulis sampaikan yang 3. Tetap setia pada pasangannya
meskipun telah memilih
alat/metode kontrasepsi yang aman
dan nyaman seperti Vasektomi
karena tidak menimbulkan efek
samping misalnya kehamilan.
Daftar Pustaka Buku-buku:
Everest, Gordon C., 2005 Paul. Johnson, Doyle, 2010, Teori
Fundamentals of Sosiologi Klasik dan Modern,
Database Jakarta; Gramedia Pustaka
System Benyamin Tokyo. Utama
Friedman, Marilyn M., 1998, Ritzer, George. 2008. “Teori
“Keperawatan Keluarga : Teori Sosiologi Modern”. Cet. ke-5,
dan Praktik”, edisi 3, EGC, Agustus. Jakarta: Kencana.
Jakarta.
Ritzer, George. 2009. ”Sosiologi Ilmu
Handayani, Trisakti. 2010. “Konsep Pengetahuan Berparadigma
Dan Teknik Penelitian Ganda”. Jakarta : PT.
Gender”. Edisi Revisi: RajaGrafindo Persada.
Universitas Muhammadiyah
Malang Press., Malang Saifuddin. (2006). “Pelayanan
Kesehatan Maternal &
Hartanto, Hanafi. 2004. “Keluarga Neonatal”. Jakarta : Yayasan
Berencana Dan Kontrasepsi”. Bina Pustaka Sarwono
Cet. Ke-5. Jakarta: Pustaka Prawirohardjo.
Sinar Harapan.
Salim, Agus. 2006. ”Teori Dan
Lawrence, Green W., 2005,.Helath Paradigma Penelitian Sosial”.
Education Planing A Diagnostik Yogyakarta: Tiara Wacana.
Approach, The Johns Hapkins
University: Mayfield Publishing Singarimbun. 1989. “Metode
Company, Penelitian Survey”,. Edisi
Revisi, LP3ES. Jakarta
Maryani, H., 2002, “Cara Tepat
Memilih Alat Kontrasepsi Slamet, Yulius. 2006. “Metode
Keluarga Berencana bagi Penelitian Sosial”. Surakarta:
Wanita”, dikutip dari Sebelas Maret University Press.
www.tempo.co.id 16 Oktober Sugiyono, 2005. “Memahami
2007 Penelitian
Moleong, Lexy. 2004. ”Metodologi
Penelitian Kualitatif”. Kualitatif”, Bandung: Alfabet
Bandung: PT. Remaja Sutopo, HB. 2002. “Metodologi
Rosdakarya Penelitian
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.
“Pendidikan Dan Perilaku Kualitatif”. Surakarta : Sebelas
Kesehatan”.. Rineka Cipta. Maret University Press.
Jakarta. Varney, Helen., Kriebs, Jan M &
Rahardjo, Djoko. 1996. ”Panduan Gegor, Carolyn L. (2006).
Pelayanan Vasektomi Tanpa “Buku Ajar suhan Kebidanan”.
Pisau”. Cet. Ke-2 Jakarta : Jakarta :EGC.
Perkumpulan Kontrasepsi Widyastuti, Yani. 2009. ”Kesehatan
Mantap Indonesia. Reproduksi”. Yogyakarta:
Fitrayama.
Jurnal Dan Skripsi :
Badan Pusat Statistik (BPS), Badan
Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN),
Departemen Kesehatan (Depkes (KB) MOP Di Wilayah Kerja
RI), dan ORC Macro Puskesmas
International Inc (MI), 2012.
Survey Demografi dan Yosomulyo Kecamatan Metro
Kesehatan Indonesia (SDKI) Pusat, Skripsi, 2008.
2012. Jakarta.
Purwaningsih, Studi Deskriptif
Badan Koordinasi Keluarga Faktor-Faktor
Berencana Nasional (BKKBN),
2011, Hasil Pencatatan Yang Mempengaruhi
Departemen Kesehatan (Depkes Rendahnya Pemakaian Alat
RI) peserta KB Vasektomi, Kontrasepsi Pria (MOP) Di
Jakarta RW V Dan VI Di Desa Jeruk
Data Kependudukan Kabupaten Agung Kecamatan Klirong
Kampar Tahun 2013. Kabupaten Kebumen, Skripsi,
2006.
Data Evaluasi Kecamatan Tapung
Hilir Tahun 2013. Surat Kabar
Laporan Pengendalian Lapangan Suara Merdeka, Vasektomi Tak
Program Badan Keluarga Lagi Haram, Akseptor diharap
Berencana dan Pemberdayaan Bertambah 17 Oktober 2012
Perempuan Kecamatan Tapung Data Internet :
Hilir Tahun 2011-2013.
http://www.indonesiaontime.com
Lubis, Ade Yus Muliani, Pengaruh Tentang KB Pria 3 Vasektomi.
Karakteristik Di akses pada tangal 29 Januari
2014.
Akseptor Vasektomi Dan
Kompensasi Terhadap http://www.menara-fm.com, Lebih
Tingkatan Keputusan Jauh Tentang Vasektomi. Di
Menggunakan Vasektomi Di akses pada tanggal 29 Maret
Kota Tebing Tinggitahun 2009, 2014.
Skripsi 2010 http://www.wikipedia.com,
Nafyahana, Pengaruh Program KB Vasektomi. Diakses pada
Vasektomi Terhadap Keadilan tanggal 01 Maret 2014.
Gender Pada Perempuan (Pada http://www.kependudukan.siakad.co
Masyarakat Desa Gembongan m, Pelayanan KB vasektomi
Kecamatan Sigaluh Kabupaten untuk Pria. Di akses Maret
Banjarnegara), Skripsi, 2011. 2014.
Pratiwi, Dwi, http://www.kompas.com, Minat Pria
Gambaran Pakai Alat Kontrasepsi Rendah.
Keikutsertaan Suami Menjadi Di akses Maret 2014
Akseptor Keluarga Berencana

You might also like