Professional Documents
Culture Documents
3775 8115 1 SM Pengembangan Metode Fast Track Untuk
3775 8115 1 SM Pengembangan Metode Fast Track Untuk
Mochtar
Pengembangan Metode Fast-Track untuk Mereduksi Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek
MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
BMPTTSSI
ABSTRACT
ABSTRAK
1
Institut Teknologi Nasional, Malang
Jl. Halimun 1, Malang
E-mail : caturono@telkom.net, tjaturono@hotmail.com, 0816552147
2
FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Jl. Perumahan ITS Blok I-6, Sukolilo
E-mail : indrasurya@ce.its.ac.id
terelakkan. Diuraikan dalam tulisan ini cara percepatan waktu pelaksanaan pada
aktifitas di lintasan kritis agar waktu penyelesaian dapat dicapai sesuai rencana, tetapi
biaya pembangunan tidak membengkak. Salah satu upaya yang dilakukan di sini
adalah melakukan pengembangan metode fast-track pada aktifitas di lintasan kritis
dengan modifikasi penjadwalan model CPM, dan untuk kasusnya adalah pada
pembangunan rumah menengah di Malang, Jawa Timur. Metode yang digunakan
adalah observasi lapangan terhadap waktu dan biaya pelaksanaan aktifitas pada
lintasan kritis, dan wawancara dengan Site Manager serta Pengawas Lapangan. Data
diolah secara non-statistik. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa pengembangan
metode fast-track seperti ini memberikan keuntungan berupa penghematan waktu
sebesar 34% dari waktu yang umumnya dibutuhkan dan penghematan biaya sebesar
2,45%.
Kata kunci : Penghematan waktu, penghematan biaya, model CPM, fast-track,
rumah menengah.
tan pembangunan. Jadi kalau tetap mencapai tujuan tersebut, penelitian ini
menggunakan cara trade-off maupun dilakukan sebagai berikut: Pertama,
‘what if’, para pengembang terpaksa menghitung waktu dan biaya
harus menanggung rugi. pembangunan normal. Kedua, konsep
pengembangan metode fast-track
Metode percepatan jadwal pada
melalui modifikasi penjadwalan model
awalnya dipakai oleh Konsultan
CPM. Ketiga, menghitung waktu dan
Manajemen Proyek (KMP) untuk
biaya pembangunan setelah metode
mempercepat jadwal desain dan
fast-track diterapkan dengan modifikasi
pelaksanaan, dengan mengerjakan
penjadwalan CPM.
bagian-bagian lengkap proyek secara
parallel/tumpang tindih yang dikenal Data yang dipakai pada penulisan ini
dengan metode fast-track konvensional adalah dari hasil penelitian oleh penulis
(Soeharto, 2001; Easthan, 2002). terhadap pembangunan rumah me-
Misalnya, sebelum pembangunan suatu nengah tipe 70 sejumlah 40 unit rumah
jalan raya dilakukan, tetapi lokasinya yang dibagi dalam 8 kelompok masing-
sudah ditentukan, paket pekerjaan masing terdiri dari 5 unit rumah,
persiapan lahan sudah dapat berlokasi di Malang, dalam kurun waktu
dikontrakkan dan dilaksanakan lebih bulan Juli sampai dengan Nopember
dahulu sambil menunggu selesainya 2007.
desain jalan.
Metode fast-track ini hampir tidak MENGHITUNG WAKTU DAN BIAYA
pernah dibahas dan diterapkan pada PELAKSANAAN SECARA NORMAL
pembangunan rumah menengah.
Penjadwalan Pelaksanaan Secara
Dengan pendekatan ini, penulis
Normal dengan Network Diagram
mengembangkan metode fast-track
Model CPM
dengan modifikasi penjadwalan model
CPM pada aktivitas-aktifitas di lintasan Penjadwalan pada proyek konstruksi
kritis pada pembangunan rumah adalah menentukan lamanya waktu
menengah, agar waktu pelaksanaan pelaksanaan kegiatan dalam suatu
dapat dipercepat dan biaya lebih proyek dan urutan kegiatan yang logis
efisien, sehingga pengembang peruma- dari tiap kegiatan yang telah ditetapkan
han tipe menengah memiliki nilai sebelumnya (Callahan, 1992). Dalam
kompetitif. menyusun suatu jadwal proyek harus
Berdasarkan permasalahan yang diketahui terlebih dahulu hal-hal
diuraikan diatas, tujuan dari penulisan seperti: penentuan kegiatan yang akan
ini adalah untuk memberikan alternatif dilakukan, hubungan antar kegiatan,
kepada pengembang tentang cara sumber daya yang dibutuhkan oleh
mereduksi waktu dan biaya melalui setiap kegiatan, dan durasi dari setiap
pengembangan metode fast-track kegiatan.
dengan modifikasi penjadwalan model Didalam penjadwalan proyek peruma-
CPM, baik karena telah terjadi han ini dipakai model network diagram
keterlambatan maupun percepatan critical patch method yaitu jaringan
waktu pada perencanaan normal. Untuk kerja activity on arrow dari kegiatan
C 5 5 5 F Q 37
140 37
37 S
30 53 53
5 10 10 10 4 6 53 6
0 5 14 9 31 47 59 43
0 0 A 3 3 3 D 9 9 9 E 14 14 14 G 17 17 17 I 31 31 31 N 50 50 50 R 59 59 59 U 74 74 74 V 77 77
10 20 40 50 14 70 17 80 31 130
50
160
59
170
74
180
77
0 0 3 3 3 3 6 9 9 9 5 14 14 3 17 17 14 31 31 19 50 50 9 59 59 15 74 74 3 77
9 0 8 17 36 31 44 50 46 59
2 K
38 33 Oa 2
33
90 38
38 33
H 2 2 L 42 47
T 4
120
42
40 35 47
42 47
35
100
40
40 35
O4
3M
6 15 42
43 3838 43 59
B 6 6 6 J 10 38 38 P 42 42
60 110 150
59
6 15 15 39 4 43 43 55 4 59
Tabel 3. Volume pekerja, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan total biaya tetap
berdasarkan produktivitas SNI 2002
C 5 5 5 F Q 37
140 37
37 S
30 53 53
5 10 10 10 4 6 53 6
0 5 14 9 31 47 59 43
0 0 A 3 3 3 D 9 9 9 E 14 14 14 G 17 17 17 I 31 31 31 N 50 50 50 R 59 59 59 U 74 74 74 V 77 77
10 20 40 50 14 70 17 80 31 130
50
160
59
170
74
180
77
0 0 3 3 3 3 6 9 9 9 5 14 14 3 17 17 14 31 31 19 50 50 9 59 59 15 74 74 3 77
9 0 8 17 36 31 45 50 46 59
SS2 SS4 SS4 SS2 SS8 SS11 SS5 SS12
2 K
38 33 Oa 2
33
90 38
38 33
H 2 2 L 42 47
T 4
120
42
40 35 47
42 47
35
100
40
40 35
O 4
3M
6 15 42
43 3838 43 59
B 6 6 6 J 10 38 38 P 42 42
60 110 150
59
6 15 15 39 4 43 43 55 4 59
Dari Gambar 2 network diagram setelah pada lintasan kritis yang belum
dilakukan percepatan pada lintasan dipercepat (dengan penjadwalan fast-
kritis didapatkan total durasi untuk track II) yakni pada lintasan K-L-M-O-
menyelesaikan pembangunan menjadi Oa seperti pada Gambar 4. Percepatan
53 hari.Terjadi perbedaan 2 hari dari kedua minimal > 2 hari agar durasi
perencanaan fast-track, hal ini total pembangunan yang diperoleh
disebabkan lintasan kritis bergeser ke sesuai dengan waktu pelaksanaan yang
lintasan A-D-E-G-I-K-L-M-O-Oa-R-U-V diinginkan/minimum, yakni sebesar 51
(Gambar 3). hari. Pelaksanaan percepatan pada
aktifitas di lintasan kritis yang baru
Untuk mencapai tujuan durasi pe-
dapat dilihat pada Tabel 5 dan lintasan
laksanaan yang diinginkan/minimum,
kritis kembali pada lintasan kritis lama
dilanjutkan percepatan pada lintasan
yakni lintasan A-D-E-G-I-N-R-U-V. Hasil
kritis baru. Percepatan pada aktifitas-
akhir network yang dilaksanakan
aktifitas kritis yang sudah dipercepat
diperoleh seperti pada Gambar 5.
tidak dapat dilakukan lagi bila telah
optimal, sehingga percepatan dilakukan
Aktifitas pada
No. Kode Percepatan Total Percepatan
Lintasan
1 110 - 120 SS 2 1 1
2 110 - 120 SS 3 2 3
C 5 5 5 F Q 26
140 26
26 S
30 32 32
5 6 6 6 4 6 32 6
0 1 10 9 20 26 38 32
0 0 A 2 2 3 D 6 6 6 E 10 10 10 G 12
12 12 I 20 20 20 N 31 33 33 R 38 38 38 U 50 50 50 V 53 53
10 20 40 50 10 70 12 80 20 130
33 33
160
38
170
50
180
53
0 0 2 2 2 3 4 6 6 6 4 10 10 2 12 12 8 20 20 11 31 5 38 38 12 50 50 3 53
4 0 8 12 20 20 33 33 35 38
2 K
22 22
22
90 23 Oa 2
22 22
H 2 2 L 31 31
T 4
31
120
24 24 31
24 31 31
100
24
24 24
3 M O 4
6 10 27 31
27 27 27 34
B 6 6 6 J 10 27 27 P 31 31
60 110 150
34
6 10 15 23 4 27 27 30 4 34
0 1 10 9 20 26 38 32
0 0 A 2 2 3 D 6 6 6 E 10 10 10 G 12
12 12 I 20 20 20 N 31 33 33 R 38 38 38 U 50 50 50 V 53 53
10 20 40 50 10 70 12 80 20 130
33 33
160
38
170
50
180
53
0 0 2 2 2 3 4 6 6 6 4 10 10 2 12 12 8 20 20 11 31 5 38 38 12 50 50 3 53
4 0 8 12 20 20 33 33 35 38
2 K
22 22
22
90 23 Oa 2
22 22
H 2 2 L 31 31
T 4
31
120
24 24 31
24 31 31
100
24
24 24 SS2
3 M O4
SS2
6 10 27 31
27 27 27 34
B 6 6 6 J 10 27 27 P 31 31
60 110 150
34
6 10 15 23 4 27 27 30 4 34
C 5 5 5 F Q 26
140 26
26 S
30 30 30
5 6 6 6 4 6 30 6
0 1 10 9 20 24 36 32
0 0 A 2 2 3 D 6 6 6 E 10 10 10 G 12 12 12 I 20 20 20 N 31 31 31 R 36 36 36 U 48 48 48 V 51 51
10 20 40 50 10 70 12 80 20 130
31
160
36
170
48
180
51
0 0 2 2 2 3 4 6 6 6 4 10 10 2 12 12 8 20 20 11 31 31 5 36 36 12 48 48 3 51
4 0 8 12 21 20 30 31 34 36
2 K
23 22 Oa 2
22
90 23
23 22
H2 2 L 28 29
T 4
28
120
25 24 29
28 29
24
100
25
25 24
O2
2M
6 10 30
27 262627 32
B 6 6 6 J 10 26 26 P 30 30
60 110 150
32
6 10 15 23 4 27 27 28 4 32
Total biaya pembangunan setelah fast bangunan Gedung yang Efisien dan
track = Rp. 77.531.810,- (A + B) Efektif’ menyimpulkan bahwa metode
fast-track dapat mengatasi keterlam-
Dari rincian diatas, dapat disimpulkan
batan waktu pelaksanaan sebesar ±
bahwa telah terjadi penghematan biaya
30% dari waktu normal dan
tidak langsung sebesar: 26 hari x Rp.
menghemat biaya tidak langsung
75.000,- = Rp.1.950.000,- atau sebesar
sebesar 1.10%.
2,45% dari biaya normal pem-
bangunan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa
biaya tenaga kerja berdasarkan
Hasil yang didapat dengan penerapan
produktivitas SNI 2002 adalah sebesar
pengembangan metode fast-track ini
23,20% dari total biaya pembangunan,
adalah: percepatan waktu sebesar 34%
sedangkan pada penelitian Tjaturono
dari waktu normal dan biaya tidak
(2002) dengan produktivitas tenaga
langsung pembangunan dapat dihemat
kerja yang dipakai adalah Burgelijke
sebesar 2,45% dari total biaya normal
Openbare Werken (BOW) 1921
dengan produktivitas tenaga kerja
ditunjukkan bahwa besarnya biaya
berdasarkan SNI 2002.
tenaga kerja adalah 35,80% dari total
biaya pembangunan. Selain itu menurut
PERBANDINGAN PENGHEMATAN hasil penelitian Tjaturono (2005)
WAKTU DAN BIAYA TENAGA KERJA dengan produktivitas tenaga kerja yang
dipakai adalah produktivitas aktual
Hasil di atas agak berbeda dengan hasil
2004 menyatakan bahwa besarnya
penelitian yang dilakukan Tjaturono
biaya tenaga kerja adalah 17,14% dari
(2005) tentang penerapan metode fast-
biaya total pembangunan. Hal ini
track pada pembangunan rumah,
menunjukkan bahwa produktivitas
dimana penerapan pelaksanaannya
tenaga kerja adalah cukup besar
dipakai produktivitas tenaga kerja hasil
pengaruhnya terhadap percepatan
penelitian Tjaturono tahun 2004.
waktu dan total biaya pembangunan.
Dengan produktivitas aktual hasil pene-
litian 2004 dapat dicapai percepatan
waktu sebesar ±40% dari waktu KESIMPULAN
normal dan penghematan biaya tidak
Pengembangan metode fast-track
langsung sebesar 3% dari total biaya
pada pembangunan rumah me-
pembangunan. Sedangkan Easthan
nengah ini cukup fleksibel dan
(2002) melakukan penerapan fast-track
dinamis. Aktifitas yang dipercepat
pada desain dan konstruksi (fast-track
dapat dipilih pada jalur kritis
konvensional) pada pembangunan
dengan durasi yang paling panjang
rumah sakit dan hotel dengan hasil
atau durasi yang pendek. Sedang-
yakni fast-track dapat mereduksi waktu
kan pada penelitian ini waktu yang
rata-rata 29% dari jadwal.
dapat direduksi adalah sebesar 26
Demikian pula dengan hasil penelitian hari atau 34% dari total waktu
yang dilakukan Andrians (2008) tentang normal.
‘Analisa Metode Fast-Track Sebagai Percepatan waktu yang dilakukan
Alternatif Percepatan Waktu Pem- ternyata tidak menambah biaya,