You are on page 1of 9

e-ISSN : 2527±564X

Website Journal : http://www.ejournal-academia.org/index.php/renaissance

PERAN CAMAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DI KECAMATAN CILEDUG
KOTA TANGERANG

Suhanda
Program PascasarjanaInstitut Pemerintahan Dalam Negeri Jakarta
email: suhandajulian@gmail.com

Paper Accepted: 05 Juni 2017 ABSTRACT


Paper Reviewed: 12-22 Juni 2017
Paper Edited: 03-15 Juli 2017 The purpose of this study is to identify and explai about role and effort
Paper Approved: 20 Juli 2017
of theHead of District by the implementing of Remodelling the House
Unihabitable in the Tajur and Paninggilan Disrict area of Tangerang
City. The theory used are government organization, the concept of
society development, leadership concept and the role of concept. The
research method used descriptve qualitative method by using
observation and interview techniques. Results of this reseacrh knowed
by successfull of the Head of Ciledug District with the capacity of its
ability to provide guidance, assigement and coordination to the
implementing of Remodelling of Housing Uninhabitable in the Tajur
and Paninggilan Village as the scope of activities of the human
development, and establish institution that could including the active
partisipation of the Village together with RW and RT, and Society of
Self-Reliance Agency (BKM) in each Village and with the whole
society has shown the Head-District role as a policy, as a tools of
communication, and as a strategy. These three roles are performed with
the principle of solidarity, openess, deliberation and participation, so it
can get problem solving through socialization to provide an explanation
for the problem of complaints from the local society on priority
beneficiaries, as well as budget constraints Tangerang Government
delegated as an authority in its implementation to the Ciledug Head of
District.

Keywords:Remodelling in House Uninhabitable, the Society


Empowerment, Role of Head District

PENDAHULUAN administratif yang dapat membangun


kepercayaan publik, sehingga dapat
Latar Belakang Masalah
menciptakan rasa keterhubungan antara warga
Pemimpin dalam pemerintahan perlu masyarakat dengan pemerintah (Strive & King
mengembangkan cara pemerintahan yang aktif dalam Hamdi, 2014:25-26).
(active administration) agar dapat mendorong
Peran camat dalam program pemberdayaan
terlaksananya kegiatan kolaboratif bersama
masyarakat di Kota Tangerang Provinsi Banten
dengan warga masyarakat, dimana peran
sebagaimana diatur dalam Perda Kota
pemimpin sebagai administrator aktif dapat
Tangerang No. 13/2014 tentang Organisasi
bertindak secara kreatif dalam mengarahkan
Perangkat Daerah, serta Peraturan Walikota
warga masyarakat, dengan cara memberikan
Tangerang No. 89/2014 tentang Tugas, Fungsi
informasi, bermusyawarah, mau belajar dari
dan Tata Kerja Kecamatan dinyatakan bahwa
pengalaman yang dialami oleh warga
Camat adalah pemimpin dalam
masyarakat, dan membuat proses atau praktik
mengkoordinasikan penyelenggaraan

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017, hlm: 278-286


pemerintahan di wilayah kerja Kecamatan yang Penetapan warga masyarakat yang dinyatakan
berfungsi untuk mengkoordinasikan kegiatan sebagai penerimaan manfaat dari bantuan
pemberdayaan masyarakat, seperti pada subsidi dana bedah rumah di Kecamatan
program kegiatan penyediaan pemukiman dan Ciledug dinyatakan berdasarkan hasil ketetapan
perumahan layak huni, serta sanitasi lingkungan dari Musrembang di tingkat Kecamatan yang
yang telah diatur dalam Perda Kota Tangerang melibatkan delapan kelurahan yang ada di
No. 7/2012 tentang Penanggulangan wilayah Kecamatan Ciledug, dan pada tahap
Kemiskinan. pelaksanaannya dilakukan melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM), setelah
Pada tahun 2015, Pemerintah Kota Tangerang dilakukan proses pendataan, survei dan
yang dipimpin oleh Walikota, H. Arief R. verifikasi data yang melibatkan pengurus Rukun
Wismansyah telah mencanangkan program Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) di dua
Tangerang Berbenah dengan melakukan kelurahan tersebut.
serangkaian kegiatan berupa bedah rumah tidak
layak huni, dan pembuatan sanitasi atau MCK Pada tahun 2015 hingga memasuki awal tahun
(mandi, cuci, kakus) yang diperuntukkan bagi 2016 telah berhasil merenovasi bangunan rumah
masyarakat tidak mampu. Program ini bertujuan tidak layak huni sebanyak 10 bangunan rumah
untuk mewujudkan komitmen Pemerintah Kota di kelurahan Paninggilan, dan 11 bangunan
Tangerang dalam melakukan pembangunan rumah di kelurahan Tajur. Akan tetapi,
berbasis masyarakat, dan mewujudkan tata keberhasilan dalam merenovasi bangunan
kelola pemerintahan yang baik (good rumah tidak layak huni tersebut, ditemukan
governance). masih terdapat keluhan warga masyarakat yang
tinggal di dua kelurahan tersebut. Keluhan
Pemerintah Kota Tangerang mengalokasikan warga masyarakat tersebut menilai masih
dana yang bersumber dari APBD Kota terdapat Kepala Keluarga dari penerima manfaat
Tangerang Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. bantuan subsidi dana yang tidak tepat sasaran.
2,5 milyar sebagai subsidi bantuan yang
diberikan kepada Kepala Keluarga kategori Keluhan warga masyarakat diketahui dengan
masyarakat tidak mampu yang termasuk dalam adanya ketidaktepatan dalam melakukan
program bedah rumah. Pencapaian hasil dari verifikasi data, yaitu pada tahap survei
pelaksanaan program tersebut, pada tahun 2015 menunjukkan ada ketidak cocokan antara data
telah membangun 1.040 bangunan rumah sehat, pemohon dengan hasil verifikasi di lapangan,
dan 1.632 jamban sehat. Kemudian, memasuki sehingga muncul penilaian terhadap hal yang
awal tahun 2016, Pemerintah Kota Tangerang dikeluhkan oleh masyarakat setempat, yaitu
mengalokasikan dana bersumber dari APBD masih terdapat sifat ketidak jujuran yang
Kota Tangerang Tahun Anggaran 2016 sebesar ditunjukkan melalui adanya ketidakterbukaan
Rp. 77 milyar, dengan target sasaran dari pada hasil Musrembang di Kecamatan Ciledug
program tersebut adalah membedah rumah Kota Tangerang.
warga miskin yang tidak layak huni sebanyak
2.800 rumah warga miskin yang tidak layak Adanya keluhan warga masyarakat di dua
huni, dan perbaikan sanitasi dengan membuat kelurahan tersebut menunjukkan pentingnya
2.000 jamban sehat. peran Camat Ciledug dalam mengkoordinasikan
program pemberdayaan masyarakat di delapan
Peneliti telah melakukan pengamatan awal dari kelurahan yang berada di wilayah Ciledug. Oleh
pelaksanaan program bedah rumah tidak layak karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
huni di dua kelurahan yang termasuk dalam SHQHOLWLDQ WHQWDQJ ³Peran Camat Ciledug
wilayah kecamatan Ciledug, yaitu di kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat
Paninggilan dan kelurahan Tajur. Hasil di Wilayah Kecamatan Ciledug Kota
pengamatan awal diketahui bahwa pelaksanaan Tangerang ´
program bedah rumah tidak layak huni pada
tahun 2015, jumlah penerima manfaat bantuan Identifikasi Masalah
berupa subsidi dana sebesar Rp. 20 juta per
1. Pelaksanaan program Tangerang Berbenah
Kepala Keluarga untuk dilaksanakan program
pada tahun 2015 hingga awal tahun 2016
bedah rumah tidak layak huni di kelurahan
telah melakukan serangkaian kegiatan
Paninggilan adalah sebanyak 10 KK, dan di
berupa kegiatan bedah rumah tidak layak
wilayah kelurahan Tajur sebanyak 11 KK.
huni. Akan tetapi, masih menunjukkan
perlu adanya peran Camat Ciledug untuk

279 | Suhanda. Peran Camat Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
dapat berpartipasi aktif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
koordinasi, terjun langsung ke lapangan Paninggilan dan Tajur yang termasuk dalam
guna memantau pelaksanaan dalam wilayah Kecamatan Ciledug Kota
kegiatan bedah rumah tidak layak huni Tangerang Provinsi Banten?
sebagai bagian dari program pemberdayaan 2. Upaya apa saja yang dilakukan oleh Camat
masyarakat di wilayah kecamatan Ciledug. Ciledug dalam menjalankan perannya
2. Masih terdapat keluhan warga masyarakat sebagai perangkat daerah untuk mengatasi
yang tinggal di kelurahan Paninggilan dan hambatan dalam pelaksanaan bedah rumah
Tajur yang mengeluhkan tentang penerima tidak layak huni sebagai program
manfaat bantuan subsidi dana bedah rumah pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
tidak layak huni adalah tidak tepat sasaran Paninggilan dan Tajur yang termasuk dalam
dikarenakan penerima manfaat tersebut wilayah di wilayah Kecamatan Ciledug
dinilai oleh warga setempat masih memiliki Kota Tangerang Provinsi Banten?
bangunan rumah yang layak huni, dan
masih termasuk kategori keluarga yang Tujuan Penelitian
mampu secara ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis,
3. Masih adanya sifat tidak jujur yang
mendeskripsikan dan menjelaskan tentang peran
ditunjukkan melalui adanya ketidak
dan upaya yang dilakukan oleh Camat Ciledug
terbukaan dalam Musrembang, karena
dalam program pemberdayaan masyarakat
masih terdapat tidak tepatnya sasaran pada
dalam pelaksanaan program Tangerang
penerima manfaat bantuan untuk
Berbenah pada kegiatan Bedah Rumah Tidak
pelaksanaan kegiatan bedah rumah sebagai
Layak Huni di Kecamatan Ciledug Kota
penyebab munculnya keluhan warga
Tangerang.
setempat. Hal ini menunjukkan peran
Camat perlu ditingkatkan dalam
mengkoordinasikan, dan mengawasi Manfaat Penelitian
pelaksanaan kegiatan bedah rumah tersebut
Manfaat secara akademis diharapkan penelitian
yang dilaksanakan melalui kepanitian yang
ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan
dibentuk melalui Badan Keswadayaan
yang berkaitan dengan administrasi
Masyarakat.
pemerintahan daerah, terutama pada peran
4. Masih terdapatnya ketidak cocokan data
Camat sebagai perangkat daerah yang diberikan
pemohon yang diajukan dalam
pelimpahan kewenangan dari Walikota untuk
Musrembang dengan hasil verifikasi
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan di
lapangan, semestinya dapat menjadi acuan
tingkat Kecamatan, terutama pada pelaksanaan
sebelum penetapan calon penerima manfaat
program pemberdayaan masyarakat.
bantuan subsidi dana bedah rumah tidak
layak huni. Hal ini menunjukkan perlunya Manfaat secara praktis diharapkan penelitian ini
peran Camat Ciledug guna mengatasi dapat memberikan kontribusi pemikiran
hambatan dari ketidak tepatan sasaran terhadap peran Camat dalam pelaksanaan
dalam pelaksanaan program bedah rumah di program pemberdayaan masyarakat, terutama
wilayah Kecamatan Ciledug Kota dalam penelitian ini diharapkan dapat
Tangerang. memberikan masukan dan pemikiran terhadap
pelaksanaan kegiatan bedah rumah sebagai
Pembatasan Masalah program pemberdayaan masyarakat di wilayah
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada
³3HUDQ &DPDW GDODP 3URJUDP 3HPEHUGD\DDQ
Masyarakat di Kecamatan Ciledug Kota Landasan Teori
7DQJHUDQJ´ GHQJDQ PHODNXNDQ VWXGL ODSDQJDQ Organisasi Pemerintahan
di Kelurahan Paninggilan dan Tajur dalam
pelaksanaan program Tangerang Berbenah pada Organisasi menurut Siagian (2012:7) adalah
kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni. setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja sama, secara formal terikat
dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah
Perumusan Masalah ditentukan, dalam ikatan di mana terdapat
1. Bagaimanakah peran Camat Ciledug dalam seorang/beberapa orang yang disebut atasan,
dan seorang/sekelompok orang yang disebut
mengkoordinasi-kan pelaksanaan bedah
rumah tidak layak huni sebagai program bawahan.

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 280


Asas-asas yang perlu diperhati-kan untuk memecahkan masalah mereka sendiri (Soleh,
menyusun suatu organisasi yang baik menurut 2014:85).
Hardjito (2009:8) adalah sebagai berikut : (1)
Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas;
Lebih lanjut Sumadyo yang dikutip oleh Soleh
(2) Organisasi harus ada kesatuan komando; (3)
(2014:85) mengemukakan bahwa sasaran atau
Organisasi harus melaksanakan pembagian
lingkup kegiatan pemberdayaan masyarakat
kerja atau pembagian tugas. Dalam pembagian
disebut sebagai Tri Bina, yaitu bina manusia,
kerja perlu memperhatikan persyaratan sebagai
bina usaha dan bina lingkungan, sementara itu
berikut: (a) the right man in the right place, (b)
Mardikanto (dalam Soleh, 2014:86)
adanya keseimbangan antara wewenang dan
menambahkan satu sasaran lagi yaitu bina
tanggung jawab dalam pekerjaan, dan (c)
kelembagaan.
memperhatikan span of control; (4) Harus ada
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
Untuk melakukan program kegiatan
pemberdayaan masyarakat harus dilaksanakan
Pemerintah menurut Ndraha (1983:23) adalah
berdasarkan pada beberapa azas, yaitu azas
segenap alat perlengkapan negara atau lembaga-
kesukarelaan, azas kemandirian, azas
lembaga kenegaraan yang berfungsi sebagai alat
keswadayaan, azas keikutsertaan, azas
untuk mencapai tujuan nasional. Untuk
kesetaraan, azas musyawarah, dan azas
mencapai tujuan negara, di dalam negara
kebersamaan (Soleh, 2014:83-84).
demokrasi, pemerintah harus melindungi dan
memenuhi kebutuhan rakyatnya, seperti yang
Konsep pemberdayaan masyarakat pada
dikemukakan oleh Ndraha (2000:31) bahwa
penelitian tesis ini adalah berkaitan dengan
³3HPHULQWDK GLDUWLNDQ VHEDJDL SURVHV
pelaksanaan program kegiatan untuk
pemenuhan dan perlindungan kebutuhan yang
membangun keberdayaan masyarakat melalui
diperintah (rakyat, masyarakat, manusia) akan
interaksi masyarakat yang terlibat secara aktif
jasa publik yang tidak diprivatisasikan dan
dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
layanan civil tepat pada saat diperlukan oleh
pengawasan dan penilaian suatu
yang bersangkutan dan lembaga yang
program/kegiatan pemberdayaan dalam upaya
berkewajiban memenuhi kebutuhan itu disebut
meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat
SHPHULQWDK ´
setempat yang dikategorikan keluarga tidak
Menurut Rasyid (2000:49), pemerintah
mampu atau pra sejahtera yang menjadi
mempunyai tiga fungsi hakiki, yaitu pelayanan
kelompok sasaran pada pelaksanaan program
(service), pemberdayaan (empowerment), dan
kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni di
pembangunan (development). Pelayanan akan
wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
membutuhkan keadilan dalam masyarakat,
pemberdayaan akan mendorong kemandirian
Konsep Kepemimpinan
dalam masyarakat, dan pembangunan akan
menciptakan kemakmuran dalam Menurut Rasyid (2007:43), kepemimpinan
masyarakat.Selanjutnya, Rasyid (1997:10) pemerintahan bukanlah suatu yang bisa lahir
mengemukakan bahwa salah satu cara untuk begitu saja dalam suatu ruang sosial yang
mendekatkan pemerintahan kepada masyarakat hampa. Pada tingkat pertama diperlukan
adalah dengan menerapkan kebijakan penghayatan dan pemahaman atas ilmu
desentralisasi. Dengan demikian, menurut Kaho pemerintahan sebagai landasan bagi
(1997:14) sebagai akbat dari pelaksanaan terbangunnya kesadaran akan misi
desentralisasi timbullah Daerah Otonom. pemerintahan, komitmen untuk menaati etika
Asumsinya ialah kalau pemerintahan berada pemerintahan dan kemampuan menegakkan
dalam jangkauan masyarakat, maka pelayanan disiplin di lingkungan pemerintahan.
yang diberikan menjadi lebih cepat dan mudah.
Dalam penelitian pada tesis ini, kepemimpinan
Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Camat dalam kapasitas sebagai motivator pada
Pemberdayaan masyarakat adalah serangkaian pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, sangat ditentukan oleh peran Camat dalam
maupun unsur lain, seperti Lembaga Swadaya mengkoordinasikan antar instansi terkait dalam
Masyarakat (LSM) kepada masyarakat yang pelaksanaan program pemberdayaan
tidak berdaya (tuna daya) agar memiliki masyarakat. Oleh karena itu, peran Camat
kemampuan, kemauan dan keberanian untuk Ciledug sangat penting diperlukan dalam
mencapai sasaran pokok dari pelaksanaan

281 | Suhanda. Peran Camat Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
program Bedah Rumah di wilayah Kecamatan wilayah Kelurahan Paninggilan dan Kelurahan
Ciledug Kota Tangerang. Tajur.
Peran Camat Ciledug dalam Pembinaan
Konsep Peran
Manusia pada Pelaksanaan Kegiatan Bedah
Konsep peran yang dikemukakan oleh Briddle
Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan
dan Thomas (2007:85) adalah serangkaian
Paninggilan dan Kelurahan Tajur.
rumusan yang membatasi perilaku-perilaku
yang diharapkan dari pemegang kedudukan Peran Camat Ciledug dalam program
tertentu. pemberdayaan masyarakat dengan sasaran
kegiatan pada pembinaan manusia dapat dilihat
Dimensi peran dapat dikelompokkan kedalam bahwa sosialisasi dan peran aktif Camat Ciledug
beberapa kategori, yaitu (1) peran sebagai dapat membangun kebersamaan sehingga dapat
kebijakan; (2) peran sebagai strategi; (3) peran melibatkan partisipasi aktif dari semua pihak,
sebagai alat komunikasi; (4) peran sebagai alat baik jajaran pengurusan Kelurahan, RW dan RT
penyelesaian sengketa; (5) peran sebagai terapi. hingga pada keterlibatan aktif dari warga
setempat yang membantun dengan cara
Dalam penelitian tesis ini, peran Camat selaku bergotong royong untuk melakukan
pemimpin organisasi pemerintahan di tingkat pembedahan rumah yang tidak layak huni. Hal
Kecamatan harus dapat menunjukkan perannya ini menjadi faktor pendorong dalam
agar pelaksanaan kegiatan Bedah Rumah Tidak keberhasilan pada pelaksanaan kegiatan Bedah
Layak Huni di wilayah Kecamatan Ciledug Rumah Tidak Layak Huni di wilayah
Kota Tangerang. Kecamatan Ciledung Kota Tangerang, terutama
di kelurahan Tajur dan Paninggilan.
METODE PENELITIAN
Keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan
Penelitian pada tesis ini menggunakan
tersebut juga tidak lupa dari faktor penghambat
penelitian deskriptif kualitatif dengan studi
yaitu adanya penilaian dari warga masyarakat
penelitian lapangan menggunakan teknik
bahwa kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak
observasi dan wawancara berkaitan dengan
Huni adalah tidak tepat sasaran sehingga dapat
permasalahan mengenai peran camat dalam
berdampak terjadinya kecemburuan di antara
pelaksanaan program Bedah Rumah di wilayah
sesama warga masyarakat di wilayah kecamatan
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
Ciledug kota Tangerang.

Data yang diperoleh peneliti adalah berupa hasil Adanya hambatan tersebut tentunya diperlukan
wawancara yang diberikan oleh sumber suatu upaya yang harus dilakukan oleh
informasi yaitu orang-orang yang diamati dan pemerintah daerah, terutama dilihat pada peran
memberikan data berupa kata-kata atau Camat Ciledug dalam menyikapi permasalahan
tindakan, serta mengetahui dan mengerti tentang yang terjadi pada masyarakat dengan cara
masalah yang sedang diteliti dengan melakukan sosialisasi dan memberikan
menggunakan teknik penelitian lapangan (field penjelasan terkait dengan keterbatasan
research) berupa wawancara sebagai data primer kemampuan dan anggaran yang dimiliki oleh
berupa hasil wawancara kepada Camat, Lurah, Pemerintah Daerah yang tidak sebanding
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), dengan data penduduk yang perlu dilakukan
Tokoh Masyarakat meliputi Ketua RW dan RT. pembangunan renovasi rumah yang tidak layak
Sedangkan data sekunder yaitu bersumber dari huni di wilayah Kecamatan Ciledug Kota
buku, jurnal, hasil riset, dokumen, foto, rekaman Tangerang.
dan peta.
Upaya sosialisasi dengan mendatangi secara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN langsung ke rumah warga masyarakat untuk
memberikan penjelasan terkait dengan
Penelitian ini tertuju pada peran Camat Ciledug
pelaksanaan bedah rumah yang dilakukan secara
dalam rangka bina manusia, bina kelembagaan
bertahap disebabkan keterbatasan anggaran dan
dan bina lingkungan untuk melaksanakan
kemampuan pemerintah daerah dalam
pelimpahan sebagian kewenangan dari Walikota
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Bedah
Tangerang dalam pelaksanaan kegiatan Bedah
Rumah Tidak Layak Huni di wilayah
Rumah Tidak Layak Huni di tahun 2015 dan
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
2016, yang dibatasi pada penelitian lapangan di

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 282


Oleh karena itu, peran Camat Ciledug yang yang tersedia, sehingga diperlukan upaya
didukung oleh jajaran pengurusan Kelurahan keswadayaan dari masyarakat setempat untuk
beserta RW dan RT dapat membangun turut membantu dilaksanakannya kegiatan
kebersamaan dengan warga masyarakat melalui Bedah Rumah Tidak Layak Huni di wilayah
cara bergotong royong dan swadaya masyarakat Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
sehingga dapat mengefisiensikan anggaran
untuk dapat dipergunakan bagi proses Dari adanya pendekatan partisipatif dan
pembedahan rumah warga miskin lainnya. penilaian pada ketersediaan sumberdaya yang
dimiliki sehingga dilakukan upaya pemecahan
Hal tersebut telah mencerminkan peran Camat masalah dalam kegiatan Bedah Rumah Tidak
Ciledug dalam melaksanakan program pember- Layak Huni di wilayah Kecamatan Ciledug
dayaan masyarakat dengan tujuan kegiatan dapat menunjukkan peran Camat sebagai
untuk melakukan pembinaan manusia dilakukan pemimpin di wilayah Kecamatan Ciledug yang
dengan cara mensosialisasikan dan melibatkan sejalan dengan pendapat yang dikemukakan
partisipasi dari semua pihak yang terlibat dalam oleh Rasyid (2011:140) yaitu merujuk pada
kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni kapasitas Camat Ciledug untuk membangun
sehingga dapat terbangun azas kebersamaan kesadaran kolektif dari seluruh komponen
yang tercipta melalui azas keterbukaan, azas masyarakat di wilayah Kecamatan Ciledug
musyarawarah dan azas keikutsertaan menjadi untuk secara bersama-sama mewujudkan tujuan
upaya yang dilakukan oleh pemecahan masalah dari kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni
(problem solving) bagi warga masyarkat yang di wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
dikategorikan miskin dan belum mendapatkan
prioritas untuk dilaksanakan pembedahan Mutu kepemimpinan dari Camat Ciledug telah
rumahnya yang tidak layak huni. ditunjukkan melalui pelaksanaan perannya
dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya
Adanya azas tersebut dalam pelaksanaan sebagai seorang Camat terkait dengan
program pemberdayaan masyarakat yang kemampuannya untuk memahami berbagai
bertujuan untuk pembinaan manusia telah permasalahan dari beragam pemangku
menunjukan peran Camat Ciledug untuk kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan Bedah
melakukan upaya pemecahan masalah (problem Rumah Tidak Layak Huni di wilayah
solving) terhadap penilaian ketidak tepatan Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
sasaran dalam kegiatan Bedah Rumah Tidak
Layak Huni yang dilakukan dengan cara Adapun mutu kepemimpin Camat Ciledug Kota
pendekatan partisipatif, sejalan dengan Tangerang dapat ditunjukkan melalui :
pernyataan yang dikemukakan oleh Soleh (1) Memahami sepenuhnya berbagai faktor
(2014:99-100) yang mengatakan bahwa yang merupakan kekuatan bagi organisasi,
pendekatan partisipatif berarti menempatkan yaitu peran Camat Ciledug telah dapat
keikutsertaan masyarakat sebagai titik sentral memahami adanya sifat gotong royong
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. dalam kehidupan masyarakat, sehingga
Camat Ciledug melakukan upaya untuk
Pendekatan partisipatif sebagai bagian yang membangun azas kebersamaan dan
menunjukkan peran Camat Ciledug untuk keikutsertaan dari semua pihak sebagai
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kekuatan yang dapat mendukung
penerima manfaat yang telah menjadi skala keberhasilan kegiatan Bedah Rumah Tidak
prioritas dalam kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni di wilayah Kecamatan Ciledug
Layak Huni namun menghadapi kendala ketika Kota Tangerang;
adanya keterbatasan kemampuan dan anggaran (2) Mengenali secara tepat berbagai bentuk
dari pemerintah daerah untuk membangun kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
renovasi rumah dari data warga miskin yang yakni peran Camat Ciledug dapat
tidak sebanding dengan kemampuan anggaran memahami keterbatasan anggaran dan
dari pemerintah daerah. kemampuan aparat pemerintah daerah
dalam pelaksanaan kegiatan Bedah Rumah
Hal ini terkait dengan prinsip dalam penilaian Tidak Layak Huni yang mendapatkan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan penilaian ketidak tepatan sasaran dari
melalui proses dan hasil pelaksanaan program warga masyarakat, sehingga Camat
atau kegiatan pemberdayaan masyarakat yang Ciledug meningkatkan partisipasi warga
menempatkan peran Camat Ciledug masyarakat untuk melakukan keswadayaan
mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya agar dapat saling membantu bagi warga

283 | Suhanda. Peran Camat Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
miskin sehingga dapat mengefisiensikan Berdasarkan dari hasil wawancara dan
keterbatasan anggaran yang tersedia. pengamatan di lapangan maka penulis dapat
menemukan peran Camat Ciledug dalam
Melalui mutu kepemimpinan dan peran Camat pembinaan kelembagaan pada pelaksanaan
Ciledug dalam pelaksanaan kegiatan Bedah kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni di
Rumah Tidak Layak Huni di wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang yang
Kecamatan Ciledug telah menunjuk-kan sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan
dimensi peran yang sejalan dengan pernyataan oleh Horoepoetri (2003:42) adalah peran
yang dikemuka-kan oleh Horoepoetri (2003:42) sebagai kebijakan, peran sebagai alat
yaitu peran sebagai suatu kebijakan dan dimensi komunikasi dan peran sebagai strategi. Ketiga
peran sebagai alat komunikasi. peran tersebut telah ditunjukkan melalui proses
perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan tersebut
Peran Camat Ciledug sebagai suatu kebijakan dalam menghadapi keluhan warga masyarakat
adalah terkait dengan pelimpahan sebagian yang menilai bahwa kegiatan tersebut adalah
kewenagan dari Walikota Tangerang dalam tidak tepat sasaran.
pelaksanaan program Tangerang Berbenah,
khususnya pada kegiatan Bedah Rumah Tidak Melalui pembinaan kelembagaan yang
Layak Huni di wilayah Kecamatan Ciledug dilakukan oleh Camat Ciledug dengan
dapat dikatakan peran Camat Ciledug pendekatan pada peran sebagai kebijakan maka
merupakan suatu kebijakan yang tepat dan baik Camat Ciledug telah melaksanakan fungsi dan
dilaksanakan karena adanya faktor pendukung tugas pokoknya untuk mengkoordinasikan antar
dan upaya pemecahan masalah (problem instansi pemerintahan pada tingkat Kelurahan
solving) yang dilakukan oleh Camat Ciledug bersama dengan pengurus RW dan RT beserta
melalui azas kebersamaa, keterbukaan, BKM di tiap kelurahan, agar menggunakan
musyawarah, dan keikutsertaan semua pihak indikator yang telah ditetapkan oleh pemerintah
yang dilibatkan dalam kegiatan pemberdayaan daerah meninggat keterbatasan kemampuan dan
masyarakat tersebut. anggaran sehingga Camat Ciledug menjalankan
perannya sebagai alat komunikasi untuk
Peran Camat Ciledug sebagai alat komunikasi memberikan pengarahan untuk memberikan
merupakan sesuai dengan fungsi Camat sebagai informasi terkait pemecahan masalah pada
pengkoordinasi antar instansi pemerintahan ketidak tepatan sasaran dalam kegiatan tersebut
daerah sehingga peran didayagunakan sebagai yaitu dengan mensosialisasi-kan kepada semua
instrumen atau alat untuk mendapatkan komponen masyarakat tentang indikator yang
masukan berupa informasi dalam proses digunakan dalam penentuan skala prioritas bagi
pengambilan keputusan berdasarkan atas azas warga miskin yang menerima manfaat bantuan
kebersamaan, keterbukaan, musyawarah dan dalam kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak
keikutsertaan dari semua pihak dilibatkan dalam Huni di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut.
Kedua peran tersebut telah ditunjukkan oleh
Peran Camat Ciledug dalam Pembinaan Camat Ciledug dalam rangka mendapatkan
Kelembagaan pada Pelaksanaan Kegiatan dukungan dari masyarakat sehingga kedua peran
Bedah Rumah Tidak Layak Huni di tersebut mendukung lahirnya peran Camat
Kelurahan Paninggilan dan Kelurahan Tajur Ciledug sebagai peran strategi untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat
Peran sebagai strategi sejalan dengan sehingga masyarakat dapat mendukung dan
pernyataan yang dikemukakan oleh Horoepoetri turut berpartisipasi secara aktif dalam
(2003:42) yaitu peran Camat sebagai pemimpin pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat
di tingkat Kecamatan dalam mendapatkan di wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
dukungan dari masyarakat dilakukan dengan
cara kepeduliannya terhadap kebutuhan Peran Camat Ciledug sebagai Peran
masyarakat sehingga setiap pengambilan Kebijakan, Strategi dan Alat Komunikasi
keputusannya adalah didasarkan pada pada Pelaksanaan Program Pemberdayaan
kebutuhan riil dari masyarakat sebagai penerima Masyarakat di Kecamatan Ciledug Kota
manfaat bantuan yagn sesuai dengan indikator Tangerang
yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat di wilayah Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. dari penelitian lapangan di kelurahan
Paninggilan dan kelurahan Tajur terkait dengan

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 284


pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pendekatan peran sebagai peran kebijakan, alat
dalam kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak komunikasi dan strategi dalam
Huni di wilayah Kecamatan Ciledug Kota mengkoordinasikan pelaksanaan bedah rumah
Tangerang dapat diketahui peran yang tidak layak huni di wilayah Kecamatan Ciledug
dilakukan oleh Camat Ciledug menunjukkan Kota Tangerang, dan dapat diperoleh upaya
peran sebagai kebijakan, strategi dan alat yang dilakukan oleh Camat Ciledug melalui
komunikasi. ketiga peran tersebut yaitu diperolehnya
pemecahan masalah untuk memberikan
Ketiga peran tersebut dapat diidentifikasikan penjelasan dan sosialisasi kepada semua warga
melalui adanya azas kebersamaan, keikusertaan, masyarakat terkait dengan keterbatasan
musyawarah, dan keterbukaan yang kemampuan dan anggaran agar masyarakat
dikoordinasikan oleh Camat Ciledug kepada dapat memahaminya dan ikut serta
semua pihak yang berkepentingan dalam berpartisipasi secara aktif dalam mencapai
program pemberdayaan masyarakat sehingga tujuan dari pelaksanaan program pemberdayaan
pelaksanaan kegiatan Bedah Rumah Tidak masyarakat di wilayah Kecamatan Ciledug Kota
Layak Huni dapat memperoleh pemecahan Tangerang.
masalah yang dihadapi terkait dengan
keterbatasan kemampuan dan anggaran, serta KESIMPULAN
adanya keluhan warga masyarakat setempat
Peran sebagai alat komunikasi digunakan oleh
yang menilai pelaksanaan kegiatan tersebut
Camat Ciledug dalam memberikan pengarahan,
adalah tidak tepat sasaran.
penjelasan berupa informasi terkait fungsi tugas
pokok Camat sebagai pengkoordinasi antar
Peran Camat Ciledug sebagai kebijakan, alat
instansi pemerintah di tingkat Kelurahan maka
komunikasi dan strategi setelah dilakukan
Camat Ciledug dengan menerapkan azas
pengamatan lapangan dalam upaya yang
kebersamaan, keterbukaan, musyawarah dan
dilakukan oleh Camat Ciledug dengan
keiktusertaan untuk memberikan penugasan
melakukan pembinaan manusia dan
dengan pengarahan berupa penjelasan tentang
kelembagaan dengan menggunakan azas
indikator untuk menentukan target sasaran
kebersamaan, keterbukaan, musyawarah dan
sehingga dapat diverifikasikan dan dilaksanakan
keikutsertaan sehingga Camat Ciledug telah
bedah rumah tidak layak huni. Melalui peran
memperlihatkan kemampuannya sebagai
sebagai alat komunikasi tersebut, Camat juga
seorang pemimpin yang mempunyai fungsi dan
melakukan sosialisasi kepada semua warga
tugas pokok untuk mengkoordinasikan antar
masyarakat melalui Kelurahan bersama dengan
instansi pemerintah di tingkat Kelurahan
pengurus RW dan RT dalam memberikan
bersama dengan pengurus RW dan RT beserta
penjelasan terkait dengan skala prioritas dan
BKM di tiap kelurahan untuk melakukan proses
indikator yang digunakan untuk menentukan
pendataan, verifikasi lapangan yang disesuaikan
warga yang berhak memperoleh manfaat dari
dengan indikator untuk menetapkan warga
kegiatan tersebut, sehingga tidak terjadi
miskin yang dapat memperoleh manfaat bantuan
penilaian dari warga masyarakat bahwa kegiatan
pada kegiatan Bedah Rumah Tidak Layak Huni
bedah rumah tidak laya huni adalah tidak tepat
di wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
sasaran.
Peran sebagai kebijakan, alat komunikasi dan Peran sebagai strategi digunakan oleh Camat
strategi yang digunakan oleh Camat Ciledug Ciledug dalam memper-oleh dukungan dari
telah menunjukkan keberhasilan pada masyarakat dengan cara meningkatkan
kemampuannya untuk melaksanakan program sosialisasi kepada semua pihak yang dilibatkan
pemberdayaan masyarakat dimana dengan dalam pelaksanaan kegiatan Bedah Rumah
ketiga peran tersebut, Camat Ciledug mampu Tidak Layak Huni di wilayah Kecamatan
memberikan pengarahan, penugasan dan Ciledug Kota Tangerang dengan menerapkan
mengikutsertakan partisipasi aktif dari warga azas kebersama-an, keterbukaan, musyawarah
masyarakat setempat dalam mendukung dan keiktusertaan sehingga Camat Ciledug
tercapainya tujuan dari kegiatan Bedah Rumah dengan kemampuan kapasitasnya sebagai
Tidak Layak Huni di wilayah Kecamatan pemimpin di wilayah Kecamatan dapat
Ciledug Kota Tangerang Tahun 2015 ± 2016. memper-oleh dukungan dari semua pihak,
terutama dukungan dari masyarakat sehingga
Berdasarkan hal tersebut maka penulis dapat melibatkan partisipasi masyarakat dalam
mendapatkan jawaban terhadap peran Camat bentuk keswadaya-an masyarakat yang dapat
Ciledug yang dilaksanakannya melalui meng-efisiensikan penggunaaan dari

285 | Suhanda. Peran Camat Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
keterbatasan anggaran yang tersedia. Dengan Thoha, Miftah. (2013). Kepemimpinan Dalam
demikian, peran sebagai strategi dapat menjadi Manajemen. Suatu Pendekatan Perilaku.
pemecahan masalah (solving problem) terhadap Jakarta: Raja Grafindo Persada
penilaian masyarakat tentang ketidaktepatan Uha, Ismail Nawawi. (2015). Budaya
sasaran dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Organisasi Kepemimpinan & Kinerja.
Proses Terbentuk, Tumbuh Kembang,
Upaya dan langkah yang telah dilakukan Dinamika, dan Kinerja Organisasi. Jakarta:
melalui peran Camat Ciledug yang dilaksanakan Prenadamedia Group.
melalui pendekatan peran sebagai kebijakan, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
alat komunikasi dan strategi dapat memperoleh Pemerintahan Daerah.
pemecahan masalah terkait dengan keterbatasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008
kemampuan dan anggaran yang tersedia, dan tentang Kecamatan.
adanya keluhan warga masyarakat terkait Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13
dengan ketidaktepatan sasaran dapat diupayakan Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat
melalui ketiga peran tersebut sehingga dapat Daerah.
memperoleh dukungan dari semua pihak dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 89 Tahun
dapat melibatkan partisipasi aktif dari warga 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
masyarakat untuk saling berbagi dan saling Kecamatan.
membantu dengan cara bergotong royong
sebagai bentuk keswadayaan masyarakat guna
mengefisiensikan anggaran dalam mewujudkan
tujuan dari pelaksanaan kegiatan Bedah Rumah
Tidak Layak Huni di wilayah Kecamatan
Ciledug Kota Tangerang Tahun 2015 ± 2016.

DAFTAR PUSTAKA
Hamdi, Muchlis. (2014). Kebijakan Publik.
Proses, Analisis dan Partisipasi. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Haroepoetri, Arimbi, Achmad Santosa. 2003.
Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan. Jakarta: Walhi.
Moleong, Lexi L. (1995). Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Natsir. (1999). Metode Penelitian. Bandung:
Universitas Padjajaran Bandung.
Rasyid, Ryaas. (2011). Makna Pemerintahan.
Tinjauan Dari Segi Etika Dan
Kepemimpinan. Jakarta: Yarsif Watampone.
Siagian, Sondang P. (2012). Teori dan Praktek
Kepemimpinan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Soleh, Chabib. (2014). Dialetika Pembangunan
dan Pemberdayaan. Bandung: Fokusmedia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sumaryo, Gitosaputro dan Kordiyana K.
Rangga. (2015). Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Konsep, Teori
dan Aplikasinya di Era Otonomi
Daerah.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutarto. (2010). Dasar-Dasar Organisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 286

You might also like