You are on page 1of 7

PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN SIKAMENT LN

SEBESAR 0,4% 0,6% 0,8% DAN 1% PADA PEMBUATAN BETON NORMAL

Tedi Ekki Saputra1) Chrisna Djaja Mungok2) Gatot Setya Budi2)

ABSTRACT
SNI 2000 is being used as a method when manufacturing the sample specimens, with cement water
ratio around 0,4. The cement that being used is PCC cement with type 1 of OPC. The sample specimens
are made in cylinder shaped with  15 cm, and height 30 cm and beam 60 cm x 15 cm x 15 cm. There are
five variations of the sample specimens that being made, which are normal concrete, concrete + sikament
LN 0,4%, concrete + sikament LN 0,6%, concrete + sikament LN 0,8%, and concrete + sikament LN 1%.
The examinations of the sample specimens are including compressive strength test, pull out test, and
modulus of elasticity test, also flexural strength test. From the evaluation of the compressive strength value
between the normal concrete and normal concrete with variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, and
1% at 28 days, each has compressive strength value of 44,416 MPa, 45,378 MPa, 45,828 MPa, 46,110
MPa, and 46,989 MPa. The avarage values of pull out test of normal concrete and normal conrete with
variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, and 1% are 3,276 MPa, 3,323 MPa, 3,394 MPa, 3,677 MPa,
and 3,724 MPa. Average of modulus of elasticity of normal concrete and normal conrete with variation of
sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1% are 14957,007 MPa, 16853,651 MPa, 16359,308 MPa, 16624,149
MPa, and 17672,353 MPa. The flexural strength values of normal concrete and normal conrete with
variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, and 1% are 4,832 MPa, 4,917 MPa, 4,958 MPa, 5,048 MPa,
5,880 MPa. From the research above, the use of Sikament LN on concrete can improve the compressive
strength of the characteristic of the concrete itself.

Keyword: sikament ln, compressive strength, pull out, modulus of elasticity, flexural strength

1. PENDAHULUAN terungkap sebelumnya dan juga upaya


Beton merupakan bahan yang banyak mengatasi kekurangan yang ada. Dari
dipakai di dalam industri kontruksi sehingga material yang hanya terdiri dari air, pasir,
banyak pula usaha untuk membuatnya semen dan kerikil sampai penggunaan bahan
semakin canggih dan semakin ekonomis. lain yang meningkatkan kinerja beton.
Kecanggihan itu dinyatakan dalam
pembuatan beton dengan mutu yang tinggi, 2. TINJAUAN PUSTAKA
sedangkan biaya berusaha ditekan serendah Sikament LN merupakan cairan
mungkin. Selain itu ada usaha untuk superplasticizer yang sangat efektif dengan
memanfaatkan sifat-sifat beton yang belum aksi ganda untuk produksi beton yang

1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT UNTAN 1


2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT UNTAN
mengalir atau bahan untuk mengurangi air  Memudahkan pengecoran untuk
beton untuk membantu menghasilkan struktur ramping dengan penulangan
kekuatan awal dan kekuatan akhir tinggi, yang rapat.
bebas klorin serta sesuai dengan ASTM C  Mengurangi jumlah getaran yang
494-92 tipe F. dibutuhkan.
Kegunaan sikament LN ini sebagai  Waktu pengerasan normal tanpa
superplasticizer dalam produksi beton yang perlambatan (retardation).
mengalir sebagai berikut:  Mengurangi resiko pemisahan
 Pelat dan Pondasi. (segregation) secara signifikan.
 Dinding, kolom dan dermaga.  Pengurangan air hingga 20% akan
 Bangunan ramping dengan memberikan peningkatan 40% kuat
penulangan rapat. tekan dalam umur 28 hari.
 Permukaan dengan finishing
bertekstur. 3. METODE PENELITIAN
Tujuan pembuatan benda uji adalah
Juga berfungsi sebagai bahan untuk mendapatkan benda uji yang berbentuk
pengurang air untuk beton dengan kekuatan silinder dan balok. Dalam pembuatan benda
tinggi sebagai berikut : uji, pekerjaan yang harus dilakukan antara
 Beton pra-cetak. lain :
 Beton pra-tekan.
3.1. Penimbangan Benda Uji
 Jembatan dan struktur penyangga.
Penimbangan ini dilakukan agar dapat
 Area dimana cetakan atau bekesting
hasil yang sesuai dengan proporsi hitungan
harus cepat dipindahkan atau segera
yang telah dilaksanakan sebelumnya.
dibeban.

3.2. Pangadukan Campuran


Karakteristik superpasticizer sikament Pengadukan campuran dilakukan
LN ini berupa : dengan menggunakan mesin molen. Pertama
 Kelecakan (workability) meningkat pasir dimasukkan dan diikuti dengan semen,
tajam. mesin molen dalam keadaan berputar
sehingga pasir dan semen dapat tercampur
merata, kemudian agergat kasar (batu)

2
dimasukan sampai campuran merata. Setelah 3.6. Pengetesan Benda Uji
campuran tersebut merata masukan air. Pengetesan benda uji yang dilakukan
pada penelitian ini adalah pengetesan beton
3.3. Pengujian beton segar
segar dan pengetesan beton sebagai berikut :
Pengetesan beton segar merupakan
a. Percobaan slump dilakukan untuk
cara untuk melihat konsistensi campuran
memantau homogenitas dan
sebagai dasar untuk kemudahan pekerjaan.
workability adukan beton segar.
Uji beton segar yang dilakukan pada
b. Percobaan slump flow dilakukan
penelitian ini adalah uji slump dan uji slump
untuk mengukur kemampuan dalam
flow.
mengisi (mengalir) dari beton muda.
c. Pengujian kuat tekan beton dilakukan
3.4. Pengecoran Campuran
untuk mengetahui tegangan yang
Adukan beton yang telah merata
dicapai benda uji berdasarkan umur
dituang kedalam tempat cetakan yang telah
hari.
disiapkan, sebelumnya cetakan telah diolesi
d. Pengujian kuat lentur dilakukan
dengan oli, dalam hal ini cetakan yang
untuk mengetahui nilai tegangan tarik
digunakan berbentuk silinder dengan ukuran
yang dihasilkan dari momen lentur
Ø15 cm dan tinggi 30 cm dan balok dengan
dibagi dengan momen penahan
ukuran 60 cm x 15 cm x 15 cm.
penampang benda uji.
3.5. Perawatan Benda Uji e. Pengujian kuat tarik belah beton
Setelah beton yang dicor berumur satu dilakukan untuk mengevaluasi
hari (24 Jam), bekesting atau cetakan beton ketahanan geser dari komponen
dibuka kemudian benda uji berbentuk struktur yang terbuat dari beton yang
silinder yang telah dibuka dari cetakannya menggunakan agrerat ringan.
dimasukan kedalam air yang telah disediakan f. Pengujian modulus elastisitas beton
di Laboratorium Bahan dan Kontruksi dilakukan untuk mengetahui
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. perbandingan dari tekanan yang
Perendaman tersebut dilakukan sampai diberikan dengan perubahan bentuk
sampel beton tersebut akan dilakukannya persatuan panjang, sebagai akibat dari
pengujian terhadap sampel tersebut. tekanan yang diberikan.

3
4. ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Uji Slump
30,000 25,833
23,383
25,000

SLUMP 20,000 14,917


15,000 11,167
8,583
10,000
5,000
0,000
Beton Beton N + Beton N + Beton N + Beton N +
Normal Sika LN 0.4 Sika LN 0.6 Sika LN 0.8 Sika LN 1 %
% % %
VARIASI BENDA UJI

Gambar 1. Hasil Uji Slump

4.2. Hasil Uji Slumpflow


50,000 43,875
36,500
40,000
SLUMP FLOW

26,250
30,000
17,250
20,000 13,875

10,000

0,000
Beton Beton N + Beton N + Beton N + Beton N +
Normal Sika LN 0.4 Sika LN 0.6 Sika LN 0.8 Sika LN 1 %
% % %
VARIASI BENDA UJI

Gambar 2. Hasil Uji Slump flow

4
4.3. Hasil Uji Kuat Beton

60

50
Kuat Tekan (MPa)
40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728
Log. (Normal) Umur Log. (N+Sika LN 0,4%)
Log. (N+Sika LN 0,6%) Log. (N+Sika LN 0,8%)
Log. (N+Sika LN 1%)

Gambar 3. Hasil Uji Kuat Beton

4.4. Hasil Uji Kuat Lentur Beton


7,000
5,880
6,000
4,832 4,917 4,958 5,048
KUAT LENTUR (MPA)

5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0,000
Normal N + Sika N + Sika N + Sika N + Sika 1%
0,4% 0,6% 0,8%
VARIASI BENDA UJI

Gambar 4. Hasil Uji Kuat Lentur

5
4.5. Hasil Uji Kuat Tarik Belah Beton
3,800 3,727
3,680
3,700

TARIK BELAH (MPA)


3,600
3,500 3,397
3,400 3,326
3,279
3,300
3,200
3,100
3,000
Normal N+Sika LN N+Sika LN N+Sika LN N+Sika LN
0,4% 0,6% 0,8% 1%
VARIASI BENDA UJI

Gambar 5. Hasil Uji Kuat Tarik Belah Beton

4.6. Hasil Uji Modulus Elastisitas


18000 17672,353
MODULUS ELASTISTAS (MPA)

17500 16853,651
17000 16624,149
16359,308
16500
16000
15500 14957,007
15000
14500
14000
13500
Beton Beton N + Beton N + Beton N + Beton N +
Normal Sikament Sikament Sikament Sikament
LN 0,4% LN 0,6% LN 0,8% LN 1%
VARIASI BENDA UJI

Gambar 6. Hasil Uji Modulus Elastisitas Beton

6
DAFTAR PUSTAKA
__________. 2011. Standar Nasional
__________. 2000. Standar Nasional
Indonesia (SNI). SNI-1974-
Indonesia (SNI). SNI-03-
2011. Cara Uji Kuat Tekan
2834-2000. Tata Cara
Beton Dengan Benda Uji
Pembuatan Rencana
Silinder. Jakarta.
Campuran Beton Normal.
Jakarta.
__________. 2011. Standar Nasional
Indonesia (SNI). SNI-4431-
__________. 2002. Standar Nasional
2011. Cara Uji Kuat Lentur
Indonesia (SNI). SNI-03-
Beton Normal Dengan Dua
2847-2002. Tata Cara
Titik Pembebanan. Jakarta.
Perhitungan Beton Untuk
Bangunan Gedung (Beta).
Badan Standarisasi Nasional. 1990.
Jakarta.
Standar Nasional Indonesia
(SNI). SNI-03-1974-1990.
Metode Pengujian Kuat
__________. 2002. Standar Nasional
Tekan. Jakarta.
Indonesia (SNI). SNI-03-
2491-2002. Metode
EFNARC. 2002. Specification and
Pengujian Kuat Tarik
Guidelines for Self-
Belah Beton. Jakarta.
Compacting Concrete.
Farnham.
__________. 2004. Standar Nasional
Paul Nugraha dan Antoni. 2007.
Indonesia (SNI). SNI-15-
Teknologi Beton.
2049-2004. Semen
Yogyakarta: Andi.
Portland. Jakarta.
Tri Mulyono, MT. 2004. Teknologi
__________. 2004. Standar Nasional
Beton. Yogyakarta: Andi.
Indonesia (SNI). SNI-15-
7064-2004. Semen Portland
Wuryati Samekto, M.Pd dan Candra
Komposit. Jakarta.
Rahmadiyanto, ST. 2001.
Teknologi Beton.
__________. 2008. Standar Nasional
Yogyakarta: Kanisus.
Indonesia (SNI). SNI-1972-
2008. Cara Uji Slump
Beton. Jakarta.

You might also like