You are on page 1of 8

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan ISSN 0854-2172

Kelas Pendidikan Dasar & Menengah


Vol. 11, No. 1, Januari - April 2021

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR


KOMPLEKS MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

Budijah
Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Kota Tegal, Jawa Tengah
budijahsuprihatin@gmail.com

Abstract
The background of this research is the low learning outcomes of students in learning complex procedure texts.
This happens because of the lack of knowledge of students about the material being taught. In addition, the
active and creative attitude of students has not been seen in the learning process. Therefore, it is necessary to
make efforts to increase student creativity and the quality of learning Indonesian language materials through
appropriate learning models. The application of the Project Based Learning model of Indonesian language
balance material can improve learning outcomes in the aspect of knowledge (Knowledge), this is proven by
classical learning mastery in cycle 1 by 75%, increasing in cycle 2 by 87.5% which means there has been an
increase of 12, 5%. The quality of learning on the attitude assessment or the quality of changes in scientific
behavior in terms of student learning interest is 75% and student learning attitudes are 72% at the stage of
cycle 1 with an average of 73.5% included in the good category meaning that in the implementation the
learning process in cycle 1, the conditions of interest and learning attitudes of students showed a good spirit of
learning. It can be concluded that the application of the Project Based Learning model can improve the
learning outcomes of procedural text material.
Keywords: Learning outcomes, Procedure Text Learning, Project Based Learning Model.

Abstrak
Latar belakang dari penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
teks prosedur kompleks. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan peserta didik tentang
materi yang diajarkan. Selain itu, sikap aktif dan kreatif peserta didik juga belum terlihat dalam
proses pembelajarn. Oleh karena itu, perlu adanya upaya peningkatan kreativitas siswa dan
kualitas pembelajaran materi Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran yang tepat.
Penerapan model Project Based Learning materi kesetimbangan Bahasa Indonesia dapat
meningkatkan hasil belajar pada aspek pengetahuan (Knowledge), hal ini terbukti ketuntasan
belajar secara klasikal pada siklus 1 sebesar 75% meningkat pada siklus 2 sebesar 87,5% yang
berarti telah terjadi peningkatan sebesar 12,5%. Kualitas pembelajaran terhadap penilaian sikap
(attitude) atau kualitas perubahan perilaku ilmiah dalam hal minat belajar peserta didik sebesar
75% dan sikap belajar peserta didik sebesar 72% pada tahap siklus 1 dengan rata-rata sebesar
73,5% termasuk dalam kategori baik artinya pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus 1
kondisi minat dan sikap belajar peserta didik menunjukkan semangat belajar yang baik. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa, penerapan model Project Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar materi teks prosedur.
© 2021 Dinamika

Kata Kunci: Hasil Belajar; Pembelajaran Teks Prosedur; Model Project Based Learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN


MODEL PROJECT BASED LEARNING 1
Budijah
PENDAHULUAN
Pemberlakuan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik berpusat pada siswa
(student centered). Namun, pada kenyataannya di lapangan peserta didik masih kurang aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran teks prosedur kompleks. Hal tersebut terjadi karena kurangnya
pengetahuan peserta didik tentang materi yang diajarkan. Pendidik seharusnya, mempersiapkan
dengan matang dalam penyusunan skenario pembelajaran, salah satunya yaitu penggunaan model
pembelajaran yang tepat. perlakuan kurikulum yang memusatkan pembelajaran pada peserta didik
seharusnya melibatkan setiap peserta didik dalam proses pembelajaran untuk turut aktif dalam
pembelajaran guna mengembangkan kreativitas sesuai potensi yang dimiliki.
Penerapan kurikulum ini seharusnya dapat menciptakan proses pembelajaran yang
memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung
ini, siswa diharapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal
yang lebih abstrak. Peneliti ingin mengetahui sekaligus membuktikan model Project Based Learning
merupakan salah satu langkah yang digunakan guru di sekolah tersebut dapat meningkatkan
aktivitas belajar para siswa, sehingga sekolah tersebut dapat menghasilkan siswa yang benar-benar
berkualitas serta memahami materi. Tujuan akhir adalah agar peserta didik dapat mengaplikasikan
apa yang dipelajarinya, serta dapat menyelesaikan persoalan persoalan yang di hadapinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Perlu adanya suatu formulasi yang membawa siswa pada tingkat kreativitas yang lebih
dengan waktu yang cukup, sesuai dengan waktu yang digunakan untuk satu konsep bahasan, demi
tercapainya kurikulum yang sudah ditetapkan di sekolah juga penggunaan media dan model yang
tidak terlalu sulit dapat mempermudah siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model
pembelajaran yang dimaksud adalah model Project Based Learning.
Pembelajaran Berbasis Proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna
bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi siswa dalam
merancang sebuah proyek yang kemudian akan mereka kerjakan dalam waktu yang sudah guru
sediakan sesuai dengan konsep yang diajarkan. Pada akhirnya siswa akan memahami konsep
tersebut dengan proyek-proyek yang mereka lakukan yang akan menambah kreativitas siswa.
Bertitik tolak dari uraian diatas dalam upaya peningkatan kreativitas siswa dan kualitas
pembelajaran materi Bahasa Indonesia, perlu kita sebagai pendidik perlu mengubah paradigma lama
bahwa guru adalah pengelola kegiatan mengajar menggunakan hal yang tidak berorientasi pada
“Bagaimana saya belajar (Teacher Conterend)” tetapi lebih kepada “Bagaimana saya membelajarkan
siswa”.
Terdapat beberapa relevansi penggunaan model Project Based Learning dalam beberapa
penelitian yang dilakukan oleh Nurus (2017), Mandasari & Atmazaki (2018), dan Zummaroh
(2020). Penelitian yang dilakukan oleh Nurus (2017) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Hasil
belajar siswa menggunakan model pembelajaran problem based learning. Nilai rata-rata kondisi awal
adalah 65,59 meningkat menjadi 74,48 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi sebesar 77,34 di
siklus II. Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran problem based learning
dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil keterampilan menulis teks prosedur kompleks siswa
kelas X PM 2 SMK Negeri 4 Klaten tahun ajaran 2016/2017.
Selanjutnya, penelitian oleh Mandasari & Atmazaki (2018), menunjukkan terjadi peningkatan
yang signifikan dalam penggunaan model Project Based Learning dalam proses pembelajaran teks
prosedur. Pada penelitian ini juga menggunakan media gambar berrei dalam penerapan model
pembelajarannya. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis
proyek berpengaruh terhadap keterampilan teks prosedur dongeng siswa VIII MTsN Tiku.

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
2 Vol. 11. No. 1, Januari – April (2021)
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Zummaroh (2020) yang memperoleh hasil penelitian
berupa pengaruh positif yang signifikan dalam penggunaan model Project Based Learning dalam
pembelajaran teks prosedur. Hal ini terbukti dengan rata-rata nilai pretest 59,93 < rata-rata nilai
posttest 85,13. Hasil pengamatan sikap peserta didik memperoleh nilai 88,67 dengan kategori sangat
baik.

METODE PENELITIAN
a. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi lokasi penelitian, waktu penyelenggaraan penelitian.
Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Tegal, Jawa Tengah.
Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2015 Semester 2 Tahun 2014/2015.
b. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas X MIA 1. Sedangkan,
obyek dalam penelitian ini yaitu aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran teks prosedur
kompleks mata pelajaran Bahasa Indonesia.
c. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan ini meliputi siswa, guru, kolaborator, dan dokumen
proses dan hasil pembelajaran. Sumber data yang diperoleh dari peserta didik kelas X MIA 1 untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar setelah menerapkan model Project Based
Learning dalam pembelajaran teks prosedur kompleks.
d. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi pembelajaran, tabel hasil penilaian, lembar kerja siswa, lembar observasi siswa, lembar
catatan lapangan. Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa narasi, keterangan, atau deskripsi dari
suatu situasi atau kondisi. Data kuantitatif adalah data yang berupa gambar situasi atau kondisi
yang berupa angka angka, atau yang bisa diangkakan.
e. Validasi Data
Penelitian kualitatif dalam penelitian tindakan kelas dapat dikategorikan akurat dan dapat
dipercaya apabila dilakukan validasi data. Terdapat beberapa bentuk validasi data dalam penelitian
tindakan kelas ini, yaitu member check, triangulasi, audit traill, expert opinion, dan Key Respondents
Review.
f. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami, dan temuan
dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis
kualitatif, yaitu merangkum hasil pengamatan dengan menggunakan kode-kode, gambar, diagram,
dan tabel.
g. Indikator Keberhasilan
Kriteria/Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan peserta didik agar lebih aktif dan mempunyai rasa senang dalam melakukan
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan unjuk kerja siswa dalam pencapaian ketuntasan
belajar. Dengan kriteria yang dijadikan tolak ukur keberhasilan tindakan yang dimaksud 85% siswa
tuntas dengan nilai minimal 75.
h. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Class Action
Research) terdiri dari 2 siklus dengan langkah-langkah pada setiap siklus meliputi : perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (acting) dan pengamatan (observasing) serta refleksi (refleksing).

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN


MODEL PROJECT BASED LEARNING 3
Budijah
Kondisi awal yang menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, menyebabkan proses
pembelajaran hanya terpusat pada guru sehingga peserta didik kurang aktif sehingga mutu proses
tersebut menjadi rendah dan hasil belajar belum mencapai KKM secara klasikal. Oleh karena itu
perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan yang lain.
Meninjau ulang dari hasil belajar peserta didik pada tahun pelajaran terdahulu yang belum
mencapai KKM, penulis menerapkan metode Project Based Learning melalui Penelitian tindakan
Kelas (PTK) dengan 2 (dua) siklus yaitu tindakan pada siklus 1 dan tindakan pada siklus 2.
Pada siklus 1 (pertama) kelas dibagi dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta didik
yang heterogen menurut kemampuannya dan selanjutnya setiap kelompok diberi tugas
mengerjakan, mendiskusikan dan selanjutnya setiap kelompok diberi tugas mengerjakan,
mendiskusikan serta mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen tentang macam-macam
pembuatan teks prosedur kompleks.
Pada siklus 2 (kedua) kelas juga dibagi dalam 6 kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik yang
heterogen menurut kemampuannya dan selanjutnya setiap kelompok diberi tugas mengerjakan soal
tentang pembuatan prosedur membuat dan mengapresiasikan puisi sesuai dengan petunjuk.
Selama proses pembelajaran berlangsung untuk membuat laporan hasil baik pada siklus 1
maupun siklus 2 dilakukan pengamatan oleh 2 guru Bahasa Indonesia guna mengetahui dan menilai
mutu proses pembelajaran, selanjutnya dilakukan kegiatan refleksi terhadap kegiatan guru maupun
kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagai bahan laporan penelitian. Kemudian,
setiap akhir siklus (siklus 1 maupun siklus 2) dilakukan tes hasil belajar dan penulis menganalisisnya
selanjutnya dilakukan refleksi tentang hasil yang telah diperoleh untuk membuktikan keberhasilan
hipotesis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Siklus Pertama (I)
Pada siklus 1 (pertama) kelas dibagi dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta didik
yang heterogen menurut kemampuannya dan selanjutnya setiap kelompok diberi tugas
mengerjakan, mendiskusikan dan selanjutnya setiap kelompok diberi tugas mengerjakan,
mendiskusikan serta mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen tentang macam-macam
pembuatan teks prosedur kompleks.
Nilai hasil belajar siklus 1 berdasarkan hasil tes tertulis pada April 2015 pada peserta didik
kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Tegal Semester 2 Tahun 2014/2015 ditunjukkan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 1.1 Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus 1
Jumlah
Rentang Persentase Tindak
No Kualitas Peserta
Nilai (%) Lanjut
Didik
1 Belum Tuntas <75 8 25% Remidial
2 Tuntas 75 – 100 24 75% -
3 Nilai Terendah 60 - - -
4 Nilai Tertinggi 87 - - -
5 Nilai Rata-rata 75, 64 - - -
6 Jumlah - 32 100 -
7 Ketuntasan Klasikal - - 75% -
Tindakan
8 Kesenjangan KKM - - 5
Siklus 2

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
4 Vol. 11. No. 1, Januari – April (2021)
75%

25%

Grafik 1 Hasil Belajar Tes Siklus 1


Data di atas menunjukkan bahwa ketuntasan Individual peserta didik yang tuntas dengan
nilai 75-100, sebesar 75%. Kemudian, peserta didik yang belum tuntas, nilai <75 sebesar 25%.
Ketuntasan Klasikal sejumlah 32 peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 24 peserta didik
sehingga daya serap klasikal sebesar 75% belum mencapai ketuntasan klasikal 80% sehingga masih
terjadi kesenjangan sebesar 5%. Oleh karena hasil belajar berdasarkan tes siklus 1 hanya mencapai
ketuntasan klasikal sebesar 75% yang berarti belum mencapai 80% maka penelitian dilakukan pada
siklus yang ke 2.
B. Siklus Kedua (II)
Pada siklus 2 (kedua) kelas juga dibagi dalam 6 kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik yang
heterogen menurut kemampuannya dan selanjutnya setiap kelompok diberi tugas mengerjakan soal
tentang pembuatan prosedur “membuat dan mengapresiasikan puisi” sesuai dengan petunjuk.
Nilai hasil belajar siklus 2 berdasarkan hasil tes tertulis pada bulan Mei 2015 pada peserta
didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Tegal Semester 2 Tahun 2014/2015 ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1.2 Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus 2
Jumlah
Rentang Persentase Tindak
No Kualitas Peserta
Nilai (%) Lanjut
Didik
1 Belum Tuntas <75 4 12,5% Remidial
2 Tuntas 75 – 100 28 87,5% -
3 Nilai Terendah 70 - - -
4 Nilai Tertinggi 97 - - -
5 Nilai Rata-rata 80,75 - - -
6 Jumlah - 32 100 -
Kondisi
7 Ketuntasan Klasikal - - 87,5%
Akhir

Berikut ini, disajikan pula grafik hasil belajar peserta didik pada tahap siklus II.

100,0%

50,0%

0,0%
<75 75 - 100
Grafik 1.2 Hasil Belajar Tes Siklus 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN


MODEL PROJECT BASED LEARNING 5
Budijah
Data di atas menunjukkan bahwa Ketuntasan Individual peserta didik yang tuntas dengan
nilai 75-100, sebesar 87,5%. Kemudian hasil belajar peserta didik yang belum tuntas, nilai <75
sebesar 12,5%. Ketuntasan Klasikal sejumlah 32 peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 28
peserta didik sehingga daya serap klasikal sebesar 87,5%.
Oleh karena hasil belajar berdasarkan tes siklus 2 mencapai KKM sebesar 87,5% yang berarti
telah melampaui atau mencapai ketuntasan klasikal 80% bahkan mencapai skor maksimal KKM
dengan demikian penelitian telah berhasil dan dinyatakan selesai.

C. Perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II


Tabel 1.3 Perbandingan Hasil Belajar siklus 1 dan sikuls 2
Rentang Tindak
No Kualitas Awal Siklus 1 Siklus 2
Nilai Lanjut
Jml % Jml % Jml %
1 Belum Tuntas <75 18 56 8 25 4 12,5 Remidial
2 Tuntas 75 – 100 14 44 24 75 28 87,5 -
3 Nilai Terendah - 50 - 60 - 70 - -
4 Nilai Tertinggi - 83 - 87 - 97 - -
5 Nilai Rata-rata - 67,09 - 75,64 - 80,75 - -
6 Jumlah - 32 100 32 100 32 100 -
Ketuntasan
7 - 44 75 87,5 -
Klasikal
Peningkatan Kondisi
8 - - 31% 43,5%
KKM Akhir

Dari data tersebut di atas menunjukkan hasil belajar pada ulangan harian pertama (kondisi
awal), siklus 1 dan siklus 2, bahwa ketuntasan Individual peserta didik yang tuntas belajar dari tes
awal sebesar 44% setelah tindakan siklus 1 menjadi 75% sehingga terjadi peningkatan sebesar 31%
setelah siklus 2 menjadi 87,5% sehingga terjadi peningkatan yang kedua sebesar 43,5%. Jadi
peningkatan ketuntasan belajar perorangan (individual) setelah diadakan tindakan (action) guru dalam
PTK sebesar 43,5% dari kondisi awal sebesar 44% menjadi 87,5%.
Daya serap klasikal yang merupakan ketuntasan klasikal hasil belajar seluruh peserta didik
dalam suatu kelas. Ketuntasan klasikal hasil belajar tes awal dari sejumlah 32 peserta didik hanya
sebanya 14 peserta didik yang tuntas (44%), setelah tindakan siklus 1 menjadi 24 peserta didik (75%)
sehingga terjadi peningkatan yang pertama sebesar 31% serta setelah tindakan siklus 2 sebesar
sebanyak 28 peserta didik (87,5%) sehingga terjadi peningkatan yang kedua sebesar 43,5% dari
kondisi pra siklus. Jadi peningkatan ketuntasan klasikal setelah adanya tindakan dari kondisi awal
sebesar 44% menjadi 87,5% yaitu sebesar 43,5%.
Beberapa penelitian yang memiliki hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara
lain penelitian yang dilakukan oleh Prilestari, Zahrulianingdyah, & Supraptono (2019), Mukhlifida
(2021), Soleh (2021), dan Wiartis (2021). Penelitian yang dilakukan oleh Prilestari,
Zahrulianingdyah, & Supraptono (2019) menunjukkan bahwa hasil pengembangan model Project
Based Learning mata pelajaran kerajinan tangan untuk siswa kelas VII SMP menunjukkan tiga
penilaian yang meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Keefektifan model uji
kompetensi menunjukkan bahwa pengetahuan 20%, sikap 35%, dan keterampilan 85% yang
menghasilkan model pengembangan ini mampu menilai siswa secara efektif dan objektif. Manfaat
penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi peserta didik dalam belajar dan dapat dijadikan pedoman
bagi pendidik dalam menilai peserta didik.

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
6 Vol. 11. No. 1, Januari – April (2021)
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Mukhlifida (2021) memperoleh hasil penelitian
berupa ketuntasan setelah diterapkan model Project Based Learning. Hal ini dapat dibuktikan dari
ketuntasan yang didapat dari persentase hasil belajar pada Siklus I sebesar 66,6 % dan pada siklus 2
ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 84,6% dengan nilai KKM 75. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar bahasa Inggris pada keterampilan Speaking materi Descriptive lisan yang berterima siswa
kelas VII A SMP Negeri 1 IDI semester II tahun ajaran 2017/2018 dan di sarankan kepada guru –
guru untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan Speaking pada materi Descriptive Lisan
Sederhana yang berterima hendaknya menggunakan model Pembelajaran Project Based Learning.
Hasil penelitian serupa yaitu penelitian yang dilakukan Soleh (2021) yang mengungkapkan
bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek melalui Google Classroom dapat diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas IXF SMP Negeri 2 Mirit Kebumen. Sintaks Pembelajaran
Berbasis Proyek adalah pertama, pertanyaan mendasar, kedua, merancang perencanaan produk,
ketiga, menyusun jadwal pembuatan, keempat, memantau keaktifan dan pengembangan proyek,
kelima, menguji hasil, dan keenam, evaluasi pembelajaran pengalaman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara umum siswa dapat membuat teks prosedur dengan benar. Hasil belajar
siswa dapat digambarkan bahwa nilai rata-rata 81, nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 72. Ada satu
siswa yang mendapat 94, tiga siswa mendapat 88, tujuh siswa mendapat 86, dua siswa mendapat 84,
enam siswa mendapat 82, tiga siswa mendapat 78, dua siswa mendapat 76, dan ada tujuh siswa
mendapat 72.
Selain itu, terdapat penelitian lain yang serupa yakni penelitian yang dilakukan oleh Wiartis
(2021) yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ini
dapat melatih dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi baik itu dalam
proses pembuatan proyek maupun dalam melaporkan hasil yang didapat, (5) Membuat suasana
belajar menjadi lebih menyenangkan dan menantang, dan (6) Dengan berkolaborasi dengan mata
pelajaran lain, metode yang diterapkan ini dapat mengefesienkan waktu dan tugas yang dikerjakan
peserta didik. Simpulan yang diperoleh adalah Penerapan model pembelajaran Project Based Learning
dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik dalam Pembelajaran bahasa Inggris tentang
teks Prosedur.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini, dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yang signifikan terhadap
penggunaan model Project Based Learning dalam pembelajaran teks prosedur.
Penerapan metode pembelajaran tugas melalui model pembelajaran Project Based Learning
materi kesetimbangan Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Tegal
Semester 2 tahun 2014/2015 dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek pengetahuan, hal ini
terbukti hasil belajar pada kondisi awal (sebelum ada tindakan) diperoleh hasil ketuntasan klasikal
belajar peserta didik masih sangat rendah yaitu sebesar 44% meningkat pada siklus 1 dengan sebesar
75% dan meningkat lagi pada siklus 2 dengan KKM sebesar 87,5%.
Peningkatan KKM dari kondisi awal 44% menjadi 87,5% pada kondisi akhir, yang berarti
terjadi peningkatan 43,5%. Selain itu juga terbukti adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar
(ulangan harian) dari kondisi awal sebesar 67,09 meningkat menjadi 75,64 pada siklus 1 dan
meningkat lagi menjadi 80,75 pada siklus 2 sebagai kondisi akhir.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN


MODEL PROJECT BASED LEARNING 7
Budijah
SARAN
Berdasarkan atas simpulan tersebut di atas maka peneliti dapa memberikan saran untuk
pendidik dalam menerapkan Metode Pembelajaran Tugas Problem Based Learning hendaknya
ditindak lanjuti oleh semua guru dalam rangka meningkatkan Mutu Pembelajaran (Mutual Learning)
sehingga hasil belajar dapat tuntas secara klasikal.
Penggunaan fasilitas internet yang ada pada komputer, laptop, handphone maupun warung-
warung internet (warnet) agar dapat dikembangkan dan diprioritaskan kepada peserta didik dalam
rangka untuk menggunakan waktu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Setiap guru perlu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan gagasan
baru yang konstruktif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif secara kreatif, inovatif
dan menyenangkan pada setiap mata pelajaran.
Penggunaan berbagai macam sumber bahan ajar terutama yang kontekstual, aktual dan
faktual hendaknya ditingkatkan pada setiap pembelajaran karena terbukti mampu meningkatkan
daya kreativitas peserta didik SMA.

DAFTAR PUSTAKA

Mandasari, W. A., & Atmazaki, E. N. (2018). Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Media
Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Teks Prosedur. Pendidikan Bahasa Indonesia, 6(2), 401-408.
Mukhlifida, N. (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Pada Keterampilan Speaking Materi
Monolog Descriptive Lisan Sederhana Yang Berterima Melalui Model Project Based Learning. Educational:
Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran, 1(1), 143-152.
Nurus, S. A. (2017). Analisis Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran
Menulis Teks Prosedur Kompleks Kelas X Pm 2 Smk Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran
2016/2017 (Doctoral dissertation, Universitas Widya Dharma).
Prilestari, B. D., Zahrulianingdyah, A., & Supraptono, E. (2019). Developing Learning Model “Project-Based
Learning in Improving the Handycrafting Subject for Junior Hgh School”. Journal of Vocational and Career
Education, 4(2).
Soleh, D. (2021). Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning melalui Google Classroom dalam
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 6(2), 137-143.
Wiartis, W. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Belajar Siswa Melalui Kegiatan Kolaborasi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di SMP Negeri 6
Batam. Daiwi Widya, 7(4), 17.
Zummaroh, S. (2020). Keefektifan Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Menggunakan Model Problem Based
Learning (Pbl) Dan Model Project Based Learning (Pjbl) Berbantuan Media Video Ecobrick Berbasis
Jaringan Pada Peserta Didik Kelas XI SMA/SMK (Doctoral dissertation, Unnes).
.

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
8 Vol. 11. No. 1, Januari – April (2021)

You might also like