You are on page 1of 10

JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No.

01, April 2019

Analisis Tingkat Risiko Paparan NOx terhadap Pekerja di Gardu Tol


Akibat Volume Kendaraan di Pintu Tol Jagorawi, Bogor
(Analysis of NOx Risk Level Exposures to the Highways Workers Due To Vehicles
Volume at Jagorawi Highways Gate, Bogor)
Astri Salatin1, Chusnul Arif1*, dan Namira Dita Rachmawati 1

1
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia
*
Penulis korespondensi: chusnul_arif@apps.ipb.ac.id

Diterima: 15 Oktober 2018 Disetujui: 22 Maret 2019

ABSTRACT

Bogor as tourist destination at weekend bear quite high vehicles volume. The purpose of this research was
to analyze corelation between vehicles volume at highways gate and NOx exposure from the vehicles and
others sources surrounding the gate. The average concentration of NOx exposure level pollution can be
used to identify the risk to the health of highway gate worker. Analysis of NOx used Griess Saltzman method
referring to SNI 19-7119.2-2005 by some equipments including impinger. The result showed that type of
vehicle produced the highest amount of NOx pollutant was vehicles with diesel engine, and the gate with
highest NOx concentration was gate 08 with NOx concentration value 40.008 µg/m 3 on 09.00-10.00 am.
Risk quotient (RQ) to the workers with weighed 65-90 kg and had been working for 25 years was 0.041950
and it was RQ < 1. It’s means that the pollution caused by NO2 at the highways gate did not affected on the
workers. For the next research, it is recommended to identify the effects of O3 and NO3, because those
compounds are easily reacted with NOx in the air.

Keywords: diesel engine, highway, NOx concentration, risk analysis, vehicle.

PENDAHULUAN kemacetan di suatu kota dapat


meningkatkan terjadinya pencemaran
Penurunan dan perubahan kualitas udara di kota tersebut.
udara disebabkan oleh perubahan aktivitas Bogor sebagai kota wisata
manusia sehari-hari. Kondisi udara memiliki jumlah pengunjung dengan
tergantung dari lingkungannya yang akan jumlah besar dari luar Bogor khususnya
mempengaruhi kehidupan (Wardhana akhir pecan, sehingga volume kendaraan
2004). Pencemaran udara dikenal sebagai bermotor meningkat pesat. Beberapa
masalah lingkungan yang terasosiasi tempat yang memiliki konsentrasi
dengan wilayah perkotaan di seluruh pencemaran udara yang cukup tinggi di
dunia. Berbagai program pemantauan telah Bogor adalah persimpangan jalan, jalan
digunakan untuk menentukan kualitas protokol, pintu masuk tol, dan kawasan
udara dengan menggunakan sejumlah data industri (Pasha 2011). Obyek dalam
dari setiap konsentrasi polutan (Wu dan penelitian ini adalah gerbang tol Bogor.
Kuo 2013). Kepadatan dan kemacetan lalu Pada pintu masuk tol seringkali terdapat
lintas menyebabkan kendaraan tidak dapat kemacetan kendaraan bermotor, yang
beroperasi pada kecepatan optimum, diduga menghasilkan banyak gas
sehingga udara dari gas buang kendaraan pencemar. Volume lalu lintas yang padat di
akan mengumpul dan menghasilkan emisi gerbang tol Bogor terjadi khususnya pada
(Imansyah 2008). Oleh sebab itu, adanya saat akhir pekan, dengan tingkat kemacetan

49
JSIL | Salatin dkk. : Analisis Tingkat Risiko Paparan NOx

yang cukup besar. Hal ini menyebabkan 7119.2-2005. Alat utama yang digunakan
konsentrasi polutan yang terdapat di pintu adalah impinge yang diletakkan pada
tol menjadi lebih tinggi dibandingkan bagian belakang gardu transaksi dengan
dengan konsentrasi polutan pada ruas jalan ketinggian ±1.5 m.
dalam keadaan normal (Hickman et al. Selain alat tersebut, juga terdapat
1999). Salah satu jenis polutan dari beberapa peralatan yang digunakan seperti
kendaraan bermotor dan memiliki dampak
pompa vakum, flowmeter, gelas ukur 100
yang sangat berbahaya terhadap kesehatan
ml, pipet volumetrik, pipet ukur 1 ml, ball
adalah NOx.
Pada setiap pintu tol terdapat pipet, labu ukur 25 ml, spektrofotometer
petugas pintu tol yang bekerja sesuai dilengkapi kuvet, termometer, larutan
dengan shift kerjanya dalam jangka waktu penyerap Griess Saltzman, larutan standar
tertentu secara rutin dan natrium nitrit (NaNO2), dan aquades.
berkesinambungan. Hal ini menyebabkan
petugas pintu tol terpapar oleh emisi gas Pengambilan Sampel NOx
buang yang dihasilkan oleh kendaraan Sampel NOx ditempatkan pada
bermotor yang mengantre, berhenti, dan botol impinge yang diisi dengan 10 ml
kemudian melaju kembali pada pintu tol larutan penyerap Griess Saltzman. Setelah
selama waktu kerjanya. Banyaknya emisi itu, impinger pada flowmeter dihubungkan
kendaraan bermotor yang dihasilkan pada dan pompa vakum dengan kecepatan alir
ruas jalan biasa berbeda dengan emisi
0.4 l/menit. Selanjutnya, dipompa selama 1
kendaraan bermotor yang dihasilkan pada
ruas jalan tol. Hal ini dikarenakan ruas jam, kemudian didiamkan 15 menit dan
jalan biasa dan ruas jalan tol memiliki ukur absorbansi (A) pada panjang
desain jalan serta kondisi lalu lintas yang gelombang 550 ml. Pengambilan sampel
berbeda (Aprianti 2011). Melalui kualitas udara NOx dilaksanakan selama 6
penelitian ini diharapkan dapat diketahui hari untuk satu titik dengan komposisi 2
hubungan antara volume kendaraan di hari kerja, 2 hari libur dan dari hari tersebut
pintu tol terhadap paparan NOx di area yang mewakili kondisi dengan 4 lokasi
tersebut. Dengan mengetahui rata-rata gardu. Dengan komposisi ini diharapkan
konsentrasi NOx, dapat dianalisis berapa perolehan data yang variatif. Pengambilan
besar tingkat risiko pencemar terhadap sampel dilakukan selama 7 jam terhitung
kesehatan pekerja di gardu tol. pukul 06.00-13.00 WIB (satu shift kerja).
METODOLOGI
Penentuan Konsentrasi NOx
Observasi data dilakukan pada Penentuan konsentrasi NOx
bulan Maret hingga Mei 2017. diawali dengan pembuatan kurva kalibrasi.
Pengambilan data sekunder pada penelitian Pertama, larutan standar natrium nitrit
ini diperoleh dari PT. Jasa Marga, Tbk. dimasukan kedalam labu ukur 25 ml
Jalan tol yang ditetapkan sebagai model masing-masing sebanyak 0.0 ml, 0.1 ml,
dalam penelitian ini adalah jalan Tol 0.2 ml, 0.4 ml, 0.8 ml, dan 1.0 ml.
Jagorawi tepatnya di ruas Gerbang Tol Selanjutnya, ditambahkan larutan
Bogor pada empat gardu yaitu gardu nomor penyerap sampai tanda tera lalu dikocok
empat, delapan sepuluh dan sebelas. dengan baik dan dibiarkan selama 15 menit
Pengukuran NOx menggunakan metode agar terjadi pembentukan warna yang
Griess Saltzman sesuai dengan SNI 19- sempurna. Setelah didiamkan 15 menit
ukur absorbansi masing-masing larutan

50
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019

standar dengan spektrofotometer. Nilai 1 = korelasi sempurna


absorbansi dan jumlah NO2 yang didapat
dibuat kurva kalibrasinya. Koefisien determinasi berganda
2
atau R merupakan nilai yang penting
Uji Korelasi antara Total Volume dalam analisis regresi linier. Nilai R2 dapat
Kendaraan dengan Konsentrasi NOx digunakan untuk mengukur kontribusi
Untuk mengetahui hubungan antara seluruh variabel bebas (X1, X2, …, Xn )
keseluruhan volume kendaraan dengan dalam variabel terikat (Y).
konsentrasi NOx khusunya NO dan NO2 di
udara maka dilakukan dengan regresi Uji Korelasi antara Jenis Mesin
Kendaraan dengan Konsentrasi NOx
linier. Pengolahan ini dilakukan dengan
Setiap jenis kendaraan akan
menjumlahkan seluruh jenis kendaraan
mengemisikan jumlah polutan yang
yang terhitung dalam 1 jam dan berbeda. Setiap jenis mesin didesain
mengaitkannya dengan konsentrasi NO dan dengan perbedaan air/fuel ratio sesuai
NO2 pada jam tersebut, sehingga nantinya dengan peruntukan kendaraan. Jenis mesin
akan ditemukan satu variabel X, yaitu terbagi 2, yaitu mesin bensin dan mesin
jumlah kendaraan (SMP), sedangkan diesel. Untuk melihat kontribusi dan
variabel Y terdiri dari NO dan NO2. besaran korelasi antara kedua jenis mesin
pada kendaraan tersebut terhadap
𝑌 = 𝑎 ± 𝑏𝑋 (1) konsentrasi NO2, maka perlu dilakukan
perhitungan regresi linier berganda
Keterangan: (Radytia 2011).
2. = konsentrasi NO2 (µg/m3)
X = jumlah kendaraan (SMP) 𝑌 = 𝛼 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 (3)
α = intersept hasil korelasi linear
Keterangan:
b = gradient hasil korelasi linear Y = konsentrasi NO2 (μg/m3)
b1 = koefisien kendaraan dengan mesin bensin
Untuk mengetahui hubungan antara X1 = kendaraan dengan mesin bensin (SMP)
keseluruhan volume kendaraan dengan b2 = koefisien kendaraan dengan mesin diesel
X2 = kendaraan dengan mesin diesel (SMP)
konsentrasi NO dan NO2 di udara
dilakukan perhitungan menggunakan nilai
korelasi (r) yang didapatkan pada Untuk mengetahui hubungan antara
persamaan (2), nilai r untuk menunjukkan jenis kendaraan dengan konsentrasi NO2
kekuatan hubungan bersama-sama antara dilakukan perhitungan menggunakan nilai
dua atau lebih variabel bebas terhadap korelasi berganda (r) yang didapatkan pada
variabel berikut dengan nilai korelasi persamaan (3). Kemudian, nilai tersebut
sebagai berikut: disesuaikan dengan interval nilai korelasi
yang telah dijelaskan sebelumnya dan
𝑛Ʃ𝑥𝑦−(Ʃ𝑥)(Ʃ𝑦)
𝑟 = √{𝑛Ʃ𝑥 2 −(Ʃ𝑥)2 } {𝑛Ʃ𝑦 2−(Ʃ𝑦)2} (2) koefisien determinasi berganda atau R2.

Analisis Risiko
Keterangan: Analisis risiko digunakan untuk
0 = tidak ada korelasi antara variable menilai atau menaksir risko kesehatan
0 – 0,25 = korelasi sangat lemah manusia yang disebabkan oleh pajanan
0,25 - 0,5 = Korelasi cukup bahaya lingkungan. Karakteristik risiko
0,5 – 0,75 = korelasi kuat
kesehatan dinyatakan sebagai risk quotient
0,75-0,99 = korelasi sangat kuat
(RQ, tingkat risiko) untuk efek-efek

51
JSIL | Salatin dkk. : Analisis Tingkat Risiko Paparan NOx

nonkarsinogenik dan excess cancer risk standar dengan hasil pembacaan serapan
(ECR) untuk efek-efek nonkarsinogenik dan merupakan suatu garis lurus.
(Basri 2014). NO2 termasuk golongan Pembuatan kurva kalibrasi dalam
nonkarsinogenik. RQ dihitung dengan penelitian ini dibuat sebanyak tiga kali
membagi asupan nonkarsinogenik (Ink) dengan tujuan mendapatkan kurva yang
setiap agen risiko dengan dosis referensinya sesuai.
(RfD atau RfC) (Djafri 2014). Dosis referensi
dibedakan untuk pajanan oral (ingesi,
makanan, dan minuman) yang disebut RfD
dan untuk pajanan inhalasi (udara) yang
disebut RfC. RfD dan RfC dinyatakan
dalam milligram (mg) agen risiko per
kilogram (kg) berat badan per hari
(mg/kg/hari) pada persamaan berikut ini
(Dirjen PP dan PL 2011).
𝐼𝑛𝑘
𝑅𝑄 = 𝑅𝑓𝑐 (4)

Keterangan: Gambar 1 Kurva Kalibrasi NO


RQ = risk quotient
Ink = asupan karsinogenik Hasil pengolahan kurva kalibrasi
Rfc = dosis referensi pajanan inhalasi data didapatkan nilai R2 sebesar 0.999
seperti pada Gambar 1. Nilai R2 yang
Baik Ink maupun RfD harus spesifik mendekati 1 tersebut dikategorikan sangat
untuk bentuk spesi kimia agen risiko dan tepat karena melebihi ketetapan nilai R2
media lingkungan tertentu. Misalnya, RfD minimal sebesar 0.998 sesuai yang
TEL (tetraethyl lead) hanya digunakan tercantum pada SNI 19-7119.2-2005.
untuk menghitung RQ TEL, sedangkan RQ
Pb total tidak bisa dihitung memakai RfD Kondisi Volume Lalu Lintas Pintu Tol
TEL karena niali kedua RfD itu berbeda. Jagorawi, Bogor
Sedangkan nilai RfC untuk NO2 adalah Gerbang tol Bogor merupakan
0.02, risiko kesehatan dinyatakan ada dan salah satu bagian gerbang tol Jagorawi
perlu dikendalikan jika RQ>1. Jika RQ ≤ 1, yang dikelola oleh PT. Jasa Marga, Tbk.
risiko tidak perlu dikendalikan tetapi Gerbang tol Bogor memiliki empat belas
segala kondisi perlu dipertahankan agar gardu tol yang terdiri dari delapan gardu
nilai numerik RQ tidak melebihi 1. sebagai loket tiket pembayaran manual
arah Bogor, satu gardu e-toll arah Bogor
HASIL DAN PEMBAHASAN dan lima gardu e-toll arah Jakarta.
Berdasarkan data rekapan lalu lintas yang
Konsentrasi NOx memasuki kota Bogor setiap tahunnya
Pembuatan kurva kalibrasi sebagai mencapai 9 hingga 11 juta unit dari
salah satu persiapan dalam pengujian gerbang tol Bogor. Sementara rata-rata
sampel. Menurut SNI 19-7119.2-2005 jumlah kendaraan yang melewati satu
kurva kalibrasi merupakan cara uji kadar gardu tol per satu jam adalah 237 unit. Pada
nitrogen dioksida (NO2) dengan metode Gambar 2 dapat dilihat bahwa terjadi
Griezz Saltzman menggunakan fluktuasi jumlah kendaraan bermotor yang
sprektrofotometer yang menyatakan memasuki kota Bogor selama periode
hubungan antara konsentrasi larutan 2012-2016. Volume kendaraan yang

52
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019

memasuki kota Bogor melalui gerbang tol Konsentrasi NOx di Pintu Tol
terus mengalami peningkatan walupun Jagorawi, Bogor
tidak secara signifikan.
Analisis Harian Konsentrasi NO dan
NO2 di Pintu Tol Jagorawi, Bogor
Pada analisis harian ini akan
dijelaskan mengenai jumlah konsentrasi
dan fluktuasi NO dan NO2 yang telah
dilakukan, dengan mengambil konsentrasi
tertinggi dan terendah NOx selama 16 hari
pengukuran yang disajikan pada Tabel 1
yang melibatkan faktor transportasi, yaitu
jumlah kendaraan dan juga faktor
Gambar 2 Jumlah kendaraan bermotor/ meteorologis. Rata-rata konsentrasi NOx
tahun pada gerbang tol Bogor tertinggi selama delapan jam pengukuran
pada 16 hari tersebut terjadi pada hari
Sabtu, 22 April 2017 di gardu 08, sebesar
30.071 µg/m3 dengan kondisi cuaca cerah
pada pagi hari. Sementara konsentrasi NOx
terendah yaitu Rabu, 26 April 2017 sebesar
25.210 µg/m3.

Tabel 1 Rata-rata konsentrasi NOx dan total volume kendaraan 16 hari

53
JSIL | Salatin dkk. : Analisis Tingkat Risiko Paparan NOx

Konsentrasi NO2 tertinggi pada Analisis Konsentrasi NOx dengan


Sabtu, 22 April 2017 di gardu 08 terjadi Volume Kendaraan
adalah jam 09.00-10.00 WIB yaitu sebesar Volume kendaraan sangat tinggi
27.618 µg/m3 dengan suhu sebesar 34.8°C. terjadi pada jam 07.00-08.00 WIB yaitu
Sementara, konsentrasi NO tertinggi sebesar 214 SMP dengan konsentrasi NOx
terjadi pada jam 10.00-11.00 WIB sebesar sebesar 19.909 µg/m3. Volume kendaraan
15.276 µg/m3 dengan kondisi awan terlihat terus mengalami penurunan pada jam
mendung, angin kencang dan kilatan 08.00-11.00 WIB dan naik kembali pada
cahaya petir di udara yang kemudian jam 11.00-12.00 diduga hal ini terjadi
diikuti oleh turunnya hujan. Tingginya karena mendekati waktu makan siang
nilai konsentrasi NO pada jam tersebut sehingga volume lalu lintas meningkat.
dibandingkan dengan waktu pengukuran Namun, konsentrasi NOx tertinggi terjadi
lainnya diakibatkan oleh reaksi atmosfer pada jam 12.00-13.00 WIB sebesar 34.220
yaitu terjadinya pembentukan NO secara µg/m3 dengan jumlah kendaraan sebesar
alami akibat adanya petir (Hill et al. 1979). 142.5 SMP. Kedua fenomena ini sesuai
Selain itu, dapat pula terjadi karena adanya dengan Baskar (2016) dan Maheshwari et
perubahan unsur nitrogen di udara menjadi al. (2011) bahwa, konsentrasi NOx yang
senyawa kimia. Perubahan ini dapat terjadi sangat dipengaruhi oleh intensitas
menyebabkan oksigen dan nitrogen yang matahari, suhu, dan petir dengan bantuan
terdapat di udara bereaksi dan membentuk energi petir.
nitrogen oksida (Maheshwari et al. 2011).
Uji Korelasi antara Total Volume
𝑁2 + 𝑂2 + 𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖𝑛𝑔 → 2𝑁𝑂 (5) Kendaraan dengan Konsentrasi NOx
Uji korelasi linier secara sederhana
Hal-hal tersebutlah yang antara jumlah kendaraan dengan pencemar
menyebabkan tingkat konsentrasi NO parameter NO dan NO2 dilakukan untuk
memiliki nilai yang tinggi pada saat melihat korelasi antara keseluruhan
mendung terutama saat terjadinya petir kendaraan dengan kedua parameter di atas.
(Hill et al. 1979). Pada pada Sabtu, 22 Regresi linier sederhana pada Tabel 2
April 2017 di gardu 08, fluktuasi suhu yang menggabungkan setiap jumlah kendaraan
memengaruhi konsentrasi NOx di udara (dalam satuan SMP) disetiap jenis
dengan konsentrasi NOx tertinggi terjadi kendaraan selama 15 hari saat kondisi
pada jam 09.00-10.00 WIB sebesar 40.008 cerah.
µg/m3 dengan suhu sebesar 34.8°C.
Sementara itu rata-rata nilai konsentrasi Tabel 2 Hasil perhitungan regresi linier
NOx terendah yaitu pada hari Rabu, 26 sederhana konsentrasi NOx kondisi cerah
April 2017 di gardu 10, sebesar 25.209
µg/m3 dengan fluktuasi NO dan NO2 yang
berubah setiap jamnya dan dipengaruhi
oleh faktor meteorologis serta transportasi.
Nilai konsentrasi NO dan NO2 mencapai
titik maksimum pada jam 12.00-13.00
Tabel 3 Hasil Perhitungan regresi linier
WIB sebesar 12.258 µg/m3 dan 23.962
sederhana konsentrasi NOx kondisi hujan
µg/m3.

54
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019

Tabel 3 menjelaskan kondisi nilai koefisien yang lebih besar dibanding


regresi linier sederhana pada saat kondisi dengan kendaraan bermesin bensin, baik
hujan. Parameter NO dan NO2 memiliki untuk parameter NO maupun NO2. Dari
nilai b koefisien positif sebesar 0.017 dan hasil ini diketahui bahwa kontribusi mesin
0.097, yang memiliki arti bahwa setiap diesel terhadap konsentrasi pencemar NO
kenaikan 1 SMP akan menaikkan dan NO2 di udara ambien lebih besar
konsentrasi NO sebesar 0.017 µg/m3 dan dibandingkan dengan kontribusi kendaraan
juga menaikkan konsentrasi NO2 sebesar bermesin bensin. Hal ini sejalan dengan
0.097 µg/m3. Selain itu dapat terlihat Merker et al. (2009) yang menyatakan
bahwa kontribusi NO ketika hujan jauh bahwa mesin diesel memiliki kompresi
lebih besar dibandingkan dengan NO2 yang tinggi. Manahan (2005)
yaitu sebesar 83.7% dengan korelasi sangat menambahkan bahwa rasio kompresi yang
kuat. tinggi selalu disertai dengan termperatur
yang tinggi dan produksi nitrogen oksida
Uji Korelasi antara Jenis Mesin yang tinggi.
Kendaraan dengan Konsentrasi NOx
Pada perhitungan regresi ini jumlah Analisis Risiko
kendaraan dengan jenis mesin bensin akan Tingkat risiko pemaparan sebuah
disatukan, begitu juga dengan jumlah parameter pencemar terhadap kesehatan
kendaraan dengan mesin diesel. Sehingga manusia direpresentasikan sebagai RQ
didapatkan 2 variabel bebas, yaitu volume (Risk Quotient). Jika RQ>1 maka ada
kendaraan dengan mesin bensin dan risiko dan perlu dikendalikan. Perhitungan
volume kendaraan dengan mesin diesel RQ melibatkan asupan inhalasi (I) dan juga
seperti pada Tabel 4. dosis referensi (RfC). IRIS hanya
mengeluarkan nilai RfC untuk NO2,
Tabel 4 Hasil perhitungan regresi linier sehingga perhitungan analisis risiko
berganda konsentrasi NOx kondisi cerah dilakukan terhadap parameter NO2 (IPCS
2004).
Tabel 6 dapat membuktikan bahwa
tidak ada nilai RQ yang mencapai lebih
dari angka 1. Angka risiko yang paling
mendekati nilai 1 diterima oleh pekerja
dengan berat 65 kg dengan waktu kerja
Tabel 5 Hasil perhitungan regresi linier selama 25 tahun, yaitu sebesar 0.041950.
berganda konsentrasi NOx kondisi hujan Maka, rata-rata pencemaran yang
disebabkan oleh NO2 di pintu tol terhadap
pekerja di gardu tol tidak akan mengalami
risiko kesehatan. Namun, pada prinsipnya
pengendalian tetap harus dilakukan untuk
mereduksi nilai RQ yang ada. Hasil ini
membuktikan bahwa hipotesis risiko
kesehatan terhadap pekerja di gardu tol ada
Melalui persamaan regresi pada dan perlu dikendalikan adalah salah.
Tabel 4 dan Tabel 5 dapat diketahui bahwa
kendaraan bermesin diesel selalu memiliki

55
JSIL | Salatin dkk. : Analisis Tingkat Risiko Paparan NOx

Tabel 6 Hasil pehitungan risk quotient untuk berbagai variasi berat badan

KESIMPULAN Kendaraan Di Pintu Tol Terhadap


Tingkat Konsentrasi TSP dan
Simpulan yang diperoleh terhadap Pengukuran Konsentrasi Timbal Di
analisis tingkat risiko paparan NOx Udara Ambien [skripsi]. Jakarta
terhadap pekerja di gardu tol akibat volume (ID): Universitas Indonesia.
kendaraan di pintu tol Jagorawi, Bogor [BSN] Badan Standardisasi Nasional.
adalah sebagai berikut. 2005. Udara Ambien – Bagian 2 :
1. Pengaruh volume kendaraan dengan Cara Uji Kadar Nitrogen dioksida
konsentrasi NOx memiliki pengaruh (NO2) dengan metode Griess
yang besar, sebab sebagian besar dari Saltzman Menggunakan
hasil uji korelasi antara total volume Spektrofotometer, SNI 19-7119.2-
kendaraan terhadap konsentrasi NOx 2005. Jakarta (ID): Badan
menghasilkan korelasi yang kuat. Standardisasi Nasional.
Untuk korelasi yang lemah disebabkan Baskar P, Senthilkumar A. 2016. Effects of
oleh faktor meteorologis. Oxygen Enchired Combustion on
2. Jenis kendaraan yang memberikan Pollution and Peformance
kontribusi terbesar terhadap pencemar Characteristic of a Diesel Engine.
NOx di udara ambien adalah kendaraan Engineering Science and
dengan jenis mesin diesel. Konsentrasi Technology, an International
NO2 di Gerbang Tol Jagorawi, Bogor Journal 7(19): 438-443.
masih di bawah baku mutu. [Dirjen PP dan PL] Direktorat Jenderal
3. Angka risiko yang diterima oleh pekerja Pengendalian Penyakit dan
dengan berat 65 kg dengan waktu kerja Penyehatan Lingkungan. 2012.
selama 25 tahun, yaitu sebesar Analisis Risiko Kesehatan
0.041950. Maka, rata-rata pencemaran Lingkungan (ARKL). Jakarta (ID):
yang disebabkan oleh NO2 di pintu tol Bakti Husada.
terhadap pekerja di gardu tol tidak akan Hickman A, Hassel D, Joumard R,
mengalami risiko kesehatan karena RQ Samaras Z. 1999. Methodology for
< 1. Calculating Transport Emissions
and Energy Consumption.
Luxembourg (LU): Transport
DAFTAR PUSTAKA Research Laboratory.
Hill R, Rinker R, Dale W. 1979.
Aprianti D. 2011. Analisis Pengaruh Atmospheric Nitrogen Fixation by
Tingkat Volume Lalu Lintas Lightning. American

56
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019

Meteorological Society 9(37): 179-


191.
Imansyah H. 2008. Sistem Transportasi
Perkotaan yang Buruk merupakan
Penyumbang Terbesar Polusi
Udara. Bandung (ID): Wahli.
[IPCS] International Programme on
Chemical Safety . 2004. Risk
Assessment Terminology. Geneva
(CH): WHO.
Maheshwari R, Bina R, Upma S, Chuhan
A, Diwakar S. 2011.
Photochemical Smog Pollution and
Its Mitigation Measures. Journal of
Advanced Scientific Research.
2(4): 28-23.
Manahan S. 2005. Environmental
Chemistry 8th Edition. New York
(US): CRC Press
Merker G, Schwarz C, Teichmann R. 2009.
Combustion Engine Development,
Mixture Formation, Combustion,
Emissions an Simulation. New
York (US): Springer.
Pasha A. 2011. Simulasi Dispersi Gas
Karbon Monoksida (CO) Dalam
Gardu Tol Menggunakan
Computational Fluid Dynamics
(CFD) Studi Kasus: Gerbang Tol
Bogor [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.

Radytia J. 2011. Pengaruh Volume


Kendaraan Terhadap Konsentrasi
Pencemar NOx pada udara ambien
di Pintu Tol Cililitan [skripsi].
Jakarta (ID): Universitas Indonesia.
Wardhana A. 2004. Dampak Pencemaran
Lingkungan. Yogyakarta (ID):
Penerbit ANDI.
Wu E, Kuo S. 2013. A Study on the Use of
a Statistical Analysis Model to
Monitor Air Pollution Status in an
Air Quality Total Quantity Control
District. Atmosphere 13(4): 349-
364.

57
JSIL | Salatin dkk. : Analisis Tingkat Risiko Paparan NOx

58

You might also like