You are on page 1of 9

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Universitas Siliwangi

Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 13-21


http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print)
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 109 PADA LEMBAGA
AMIL ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DI KOTA
TASIKMALAYA
Rini Muflihaha, Nisa Noor Wahidb,
a
Sekolah Tinggi Agama Islam Tasikmalaya, Indonesia
b
Universitas Siliwangi, Indonesia
a
rinimuflihah@gmail.com
Diterima: Mei 2019. Disetujui: Mei 2019. Dipublikasikan: Juni 2019

ABSTRACT
The more advanced development of Indonesia has an impact on the increasing income
of citizens. It is from this increased income that in Islamic teachings especially needs to be
issued as an obligation or in other words zakat. Zakat, infaq and Sadaqah are what will
actually advance this individual, society and country. But many people have not been able to
channel their zakat into a zakat institution. The factor of distrust in the zakat institution
becomes the main factor, so the zakat institution needs to make a guideline for making financial
reports in accordance with PSAK No. 109 concerning Zakat Accounting. This study aims to
analyze the suitability between the application of PSAK No109 and the Accounting System at
the Amil Zakat, Infaq, and Sadhaqah Institutions in Tasikmalaya City. This Statement of PSAK
No. 109 aims to regulate the recognition, measurement, presentation and transactions of zakat,
infaq and shadaqah. This type of research is a case study at amil zakat institutions in the city
of Tasikmalaya. The research method used is descriptive analysis with data collection
techniques is the documentation and interview techniques. The results showed that the
concepts of recognition, measurement, presentation and disclosure of zakat, infaq and
shadaqoh in amil zakat institutions in the city of Tasikmalaya were not in accordance with
PSAK No. 109.
Keywords: Analyze; Amil Zakat Institution; PSAK No 109
ABSTRAK
Perkembangan Indonesia yang semakin maju membawa dampak akan penghasilan warga
negara yang semakin meningkat. Dari penghasilan yang meningkat itulah dalam ajaran islam terutama
perlu dikeluarkan sebagai kewajiban atau dengan kata lain zakat. Zakat, infaq dan shadaqah inilah yang
sebenarnya akan memajukan individu, masyarakat dan negara ini. Tetapi banyak orang yang belum
bisa menyalurkan zakatnya ke sebuah lembaga zakat. Faktor ketidak percayaan pada lembaga zakat
menjadi faktor utama, sehingga lembaga zakat perlu membuat suatu pedoman pembuatan laporan
keuangan yang sesuai dengan PSAK No 109 mengenai Akuntansi Zakat. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kesesuaian antara penerapan PSAK No109 dan Sistem Akuntansi pada Lembaga Amil
Zakat, Infaq, dan Sadhaqah Di Kota Tasikmalaya. Pernyataan PSAK no 109 ini bertujuan untuk
mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan transaksi zakat, infaq dan shadaqah, Jenis penelitian
ini adalah studi kasus di lembaga amil zakat di kota tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan
adalah analisis deskritif dengan teknik pengumpulan data adalah dengan teknik dokumentasi dan
wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan zakat, infaq dan shadaqoh pada lembaga amil zakat di kota tasikmalaya belum sesuai
dengan PSAK no 109.
Kata Kunci: Analisis; Lembaga Amil Zakat; PSAK No 109
14
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

Namun pada saat ini setiap orang


PENDAHULUAN
atau warga kota tasikmalaya dalam hal ini
Seiring perkembangan jaman, khususnya tidak semua menyalurkan
Indonesia juga mengalami kemajuan yang zakatnya ke Lembaga Zakat. Banyak
cukup pesat dimana Indonesia memiliki faktor-faktor yang dihadapi oleh si pemberi
tempat yang kaya akan sumber budaya dan zakat salah satunya mereka masih
sumber alam. Indonesia juga merupakan meragukan Lembaga Zakat yang sudah
negara yang memiliki warga muslim ada. Oleh sebab itu pemerintah berserta
terbanyak di dunia. Lambaga Zakat terkait harus melakukan
Dalam hal ekonomi Indonesia juga tranparasi mengenai Laporan
merupakan negara yang termasuk dalam Keuangannya.
negara miskin didunia. Tetapi hal ini tidak
seharusnya menjadi perdebatan disegala Lembaga zakat adalah lembaga
kalangan. Banyak faktor yang bisa yang posisinya berada ditengah-tengah
membuat Indonesia maju pesat salah masyarakat sehingga transparansi dan
satunya adalah Lembaga zakat. Zakat akuntabilitas perlu diperhatikan. Salah satu
adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh alat untuk melihat transparansi adalah
setiap muslim. Melalui zakatlah setiap adanya proses audit laporan keuangan.
orang khususnya orang yang beragama
Banyak lembaga zakat yang belum bisa
islam bisa membersihkan hartanya dan
juga jiwanya. Menurut pernyataan standar membuat laporan keuangan dengan baik
akuntansi keuangan PSAK No. 109, Zakat dan sesuai pedoman salah satu
adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh penyebabnya adalah kurangnya SDM yang
muzakki sesuai dengan ketentuan syariah ahli dibidangnya kemudian kurangnya
untuk diberikan kepada yang berhak sosialisasi tentang pedoman akuntansi
menerimanya (mustahiq). Sedangkan Infaq zakat dalam hal ini PSAK No 109.
dan Shadaqah menurut PSAK No.109
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu
yakni Infak/sedekah adalah harta yang
diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, faktor atau ukuran keberhasilan
baik yang peruntukannya dibatasi (Hidayat,2017). Dari fenomena inilah
(ditentukan) maupun tidak dibatasi. maka muncullah ketidakpercayaan
Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun masyarakat terhadap lembaga zakat
2011, bahwa zakat merupakan pranata tersebut ditambah laporan keuangan yang
keagamaan yang bertujuan untuk harus dibuat oleh lembaga zakat tersebut
meningkatkan keadilan kesejahteraan
masyarakat. harus sesuai PSAK yang berlaku. PSAK
Banyak manfaat dan pahala yang untuk zakat menggunakan PSAK No 109.
akan didapat apabila seseorang Berdasarkan Hasil penelitian yang
mengeluarkannya. Itu juga dapat dirasakan dilakukan oleh Pujianto dan Asrori (2015)
di dunia dan di akhirat. Zakat juga tidak hasil penelitian di lembaga zakat di kota
hanya bermanfaat untuk dirinya pribadi, semarang menyebutkan masih kurangnya
zakat juga bisa dirasakan oleh orang lain. sosialisasi Akuntansi Zakat oleh IAI
Artinya pemberi zakat bisa menyalurkan tentang PSAK 109 sehingga banyaknya
zakatnya kepada sipenerima zakat. pengelola zakat dalam hal ini amil tidak
Penyaluran zakat bisa oleh pribadinya berpengaruh terhadap minat
sendiri atau melalui badan Lembaga Zakat. mengimplementasikan praktik akuntansi
zakat, infaq dan shadaqah. Berikut juga
15
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

berdasarkan hasil penelitian yang bisa dipakai oleh sipemakai laporan


dilakukan oleh Eko Saputro, Noor Shodiq keuangan tersebut.
Askandar dan Afifudin (2017) menyatakan Akuntansi zakat itu sendiri adalah
hasilnya bahwa Pengakuan dan proses pengakuan kepemilikan muzzaqi
pengukuran infak/sedekah (Studi Kasus dalam rangka perhitungan zakat. Dalam
Pada LAZIS Sabilillah Kota Malang) penerapannya, akuntansi zakat dana
belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK mencakup teknik perhitungan harta wajib
109. Ditambah dengan penelitian yang zakat yang meliputi indentifikasi,
dilakukan oleh Aprilia (2017) penyajian pencatatan dan pelaporan. Konsep yang
dan pengungkapan LAZIS YBW UII perlu diketahui dalam akuntansi zakat
belum sesuai karena laporan keuangan adalah sebagai berikut:
yang disajikan hanya laporan perubahan 1. Penilaian atau harga pasar
dan penggunaan sumber dana. Laporan ini 2. Aturan satu tahun (haul)
tidak dapat menjelaskan pemasukan dan 3. Independensi
penyaluran dana secara rinci pada 4. Standar Realisasi
komponen laporan keuangan sesuai PSAK 5. Nisab
No 109. 6. Net Total (gros)
Dalam penelitian yang dilakukan 7. Kekayaan aktiva
oleh Sartika Wati HS, Hendrik Manossoh Konsep ini sudah ada dalam
dan Stanly W. Alexander (2017) pedoman PSAK No 109 (Nurhayati, 2019).
menyatakan bahwa BAZNAS Kota
Namun dalam kenyataannya masih ada
Manado dalam penyusunan laporan
keuangannya belum menerapkan lembaga yang belum sesuai dengan PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 109. Oleh karena itu tujuan penelitian
No. 109 Tentang Akuntansi Zakat, ini adalah mengetahui lembaga zakat, infaq
Infaq/Sedekah. Penyusunan laporan dan shadaqah yang ada di Tasikmalaya
keuangan BAZNAS Kota Manado masih apakah sudah menerapkan atau sesuai
berupa laporan penerimaan dan penyaluran PSAK No 109 tersebut.
saja. Sesuai dengan penelitian yang
terdahulu permasaahn yang muncul adalah METODE PENELITIAN
bagaimna cara mebuat laporan keuangan
Dalam pengumpulan data peneliti
yang sesuai dengan pedoman PSAK No
109. diminta untuk tidak mempublikasikan
Dalam Pembuatan laporan nama lembaga yang ditelitinya. Oleh
keuangan kita tidak akan lepas dari yang karena itu peneliti tidak mencantumkan
namanya Akuntansi (Rozy, 2017). nama lembaga yang memberikan data
Akuntansi artinya menghitung dan dalam untuk penelitian ini. Lembaga zakat yang
konsep akuntansi ada tiga dasar aktifitas diteliti hanya 1 lembaga yaitu lembaga
yaitu: zakat yang berada di Kota Tasikmalaya.
1. Indentifikasi Penulis bisa mengumpulkan data
2. Pencatatan yang diteliti berupa data kualitatif dimana
3. Pelaporan hanya informasi data dari lembaga zakat di
Ketiga aktifitas dasar tersebut akan kota tasikmalaya, diantaranya informasi
menjadi sebuah laporan keuangan yang mengenai infaq dan shadaqah dan
16
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

informasi tambahan lainya yang digunakan pernah menerima zakat infaq dan
untuk membahas penelitian ini. shadaqah berupa non kas kecuali beras.

Penulis juga mencari sumber data 4. Penyaluran Zakat


berupa data primer diperoleh dari lembaga Zakat infaq dan shadaqoh yang
zakat guna memperoleh data dan dilakukan oleh lembaga yang
keterangan yang dibutuhkan. Dalam disalurkan kepada mustahiq berupa
program dakwah, sosial kemanusiaan,
penelitian ini juga ditambah sumberdata
pendidikan dan pembelian aset diakui
dari data sekunder misalnya dari bukti, sebagai pengurang dana zakat
dokumen, serta data yang berhubungan (Muhammad, 2018).
langsung dengan laporan keuangannya.
A. Pengakuan dan Pengukuran Zakat,
Teknik pengumpulan data dengan cara:
Infaq dan Shadaqah
1. Teknik Dokumentasi 1. Pengakuan Awal Zakat
2. Teknik Wawancara Zakat yang diterima dai muzzaqi diakui
sebagai penambah dana zakat
Teknik analisis data yang a) Jika dalam bentuk kas sebesar
digunakan oleh penulis adalah deskriptif jumlah yang diterima
yaitu metode dengan menggunakan data, b) Jika dalam bentuk nonkas maka
disusun, diinterprestasikan, dianalisis sebesar nilai wajarnya sesuai
sehingga memberikan keterangan yang harga pasar
lengkap.
Zakat yang diterima sebagai dana amil
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk amil dan dana zakat untuk bagian
Berdasarkan data yang didapat nonamil.
dilapangan bahwa konsep pengakuan,
peyaluran, dan pengungkapan lembaga 2. Pengukuran setelah pengakuan awal
amil zakat di kota tasikmalaya adalah zakat
sebagai berikut: Apabila ada penurunan nilai aset zakat
1. Pengakuan awal diakui sebagai:
Penerimaan zakat dari muzzaqi diakui a) Pengurang dana zakat, ini terjadi
oleh lembaga amil zakat di kota bukan akibat kelalaian amil.
tasikmalaya hanya sebagai b) Menjadi pengurang dana amil, ini
penambahan dana aset dan langsung terjadi akibat kelalaian amil.
direkapitulasi dan tidak membuat 3. Penyaluran zakat
jurnal. a) Jumlah dalam bentuk kas yang
2. Pengukuran sebagai pengakuan awal diserahkan.
Untuk pengukuran dan pengakuan awal b) Jumlah dalam bentuk nonkas yang
di lembaga amil zakat di kota tercacat.
tasikmalaya belum melakukan 4. Pengakuan Awal Infaq/Shadaqah
penyusutan aktiva tetap misalnya a) Jumlah yang diterima jika dalam
pembelian laptop itu tetap diakui sesuai
bentuk kas
dengan nilai nominal yang dibeli.
b) Nilai wajar bila dalam bentuk
3. Adapun sampai saat ini lembaga amil nonkas.
zakat di kota tasikmalaya belum
17
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

5. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal juga penerimaan nonhalal terjadi bila


Infaq/Shadaqah entitas melakukannya dalam kondisi
Apabila ada penurunan nilai aset zakat darurat contohnya jasa giro dan bunga
diakui sebagai: yang berasal biasanya dari bank
a) Pengurang dana zakat, ini terjadi konvensional. Ini juga akan disalurkan
bukan akibat kelalaian amil. dan diakui penerimaan nonhalal yang
b) Menjadi pengurang dana amil, ini memang akan dipisahkan dari dana
terjadi akibat kelalaian amil. zakat, infaq dan shadaqah (Alipudin,
6. Penyaluran Infaq/Shadaqah 2015). Dalam proses penyalurannya
Penyaluran infaq/shadaqah akan akan disesuaikan dengan syariah.
menjadi penguran dana infaq/shadaqah
sebesar : B. Penyajian Zakat, Infaq dan Shadaqah
a) Jumlah yang diserahkan bila Dalam hal ini nanti amil akan
dalam bentuk kas. menyajikan dana zakat, infaq dan sedekah,
b) Nilai tercatat asset bila dalam dana amil dan dana nonhalal secara
bentuk nonkas. terpisah dalam neraca (Sparta, 2010)
7. Dana Non halal (laporan posisi keuangan)
Tidak hanya saja penerimaan dalam
bentuk kas dan nonkas, biasanya ada

Tabel 1. Laporan Keuangan Penerimaan Zakat, Infaq dan Shadaqah Tahun 2018
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN PENERIMAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH
TAHUN 2018
Angsuran Pinjaman
Bulan Zakat Infaq Jumlah
Qardrul Hassan
Januari Rp 5,282,500 Rp 7,161,800 Rp 11,502,752 Rp 23,947,052
Februari Rp 5,645,000 Rp 6,454,500 Rp 9,307,752 Rp 21,407,252
Maret Rp 3,267,000 Rp 2,571,700 Rp 8,933,410 Rp 14,772,110
April Rp 2,145,000 Rp 4,127,100 Rp 7,556,410 Rp 13,828,510
Mei Rp 6,655,000 Rp 8,098,700 Rp 8,798,410 Rp 23,552,110
Juni Rp 43,860,000 Rp 25,340,300 Rp 9,057,410 Rp 78,257,710
Juli Rp 7,990,000 Rp 24,566,300 Rp 10,933,410 Rp 43,489,710
Agustus Rp 2,270,000 Rp 41,419,700 Rp 10,658,700 Rp 54,348,400
September Rp 3,020,000 Rp 10,857,400 Rp 10,503,200 Rp 24,380,600
Oktober Rp 2,995,000 Rp 54,346,400 Rp 12,648,700 Rp 69,990,100
November Rp 3,622,000 Rp 11,816,800 Rp 7,056,700 Rp 22,495,500
Desember Rp 3,920,000 Rp 8,903,800 Rp 15,709,700 Rp 28,533,500
JUMLAH Rp 90,671,500 Rp 205,664,500 Rp 122,666,554 Rp 419,002,554
Sumber: Laporan Keuangan Lembaga Zakat XYZ Kota Tasikmalaya

C. Pengungkapan Zakat, Infaq dan a) Kebijakan penyaluran zakat


Shadaqah b) Kebijakan pembagian dana amil
1. Zakat dan dana nonamil
Dalam transaksi zakat amil akan c) Metode penentuan nilai wajar
mengungkapkan terkait:
18
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

d) Rincian jumlah penyaluran dana e) Hasil dari pengelolaan dalam point


zakat (d) diungkap secara terpisah
e) Hubungan istimewa anatara amil f) Penggunana dana infaq dan shadaqah
dan mustah menjadi aset pengelolaan yang
2. Infaq/Shadaqah diperuntukkan bagi yang berhak
Amil harus mengungkapkan sebagai g) Rincian jumlah penyaluran dana
berikut: infaq dan shadaqah
a) Metode penilaian nilai wajar h) Rincian dana infaq dan shadaqah
b) Kebijakan pembagian dana amil dan berdsarkan peruntukkannya yang
dana nonamil terikat dan tidak terikat
c) Kebijakan penyaluran i) Hubungan istimewa antara amil dan
infaq/shadaqah penerima infaq dan shadaqah
d) Keberadaan dana infaq/Shadaqah
yang tidak langsung disalurkan atau
dikelola terlebih dahulu
Tabel 2. Laporan Penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah Tahun 2018

Sumber: Laporan Keuangan Lembaga Zakat XYZ Kota Tasikmalaya


19
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

D. Komponen Laporan Keuangan Beberapa OPZ tidak menyusun laporan


Komponen laporan keuangan yang keuangan berdasarkan PSAK 109. Hal ini
disajikan oleh amil diantaranya: sejalan dengan apa yang di dapat dari hasil
1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan) penelitian yang dilakukan oleh penulis.
2. Laporan Perubahan Dana Penelitian yang dilakukan oleh
3. Laporan Perubahan Aset Kelolaan Hermawan dan Rini (2016) menyatakan
4. Laporan Arus Kas bahwa Manajemen ZIS (Sedekah, infaq dan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan sedekah) di Baznas dan Lazismu Sidoarjo
masih belum seutuhnya sesuai dengan
E. Laporan Keuangan Zakat, Infaq dan konsep Shariah Enterprise Theory secara
Shadaqah menyeluruh, khususnya aspek alam dan
Laporan keuangan Amil menurut karyawan.
PSAK 109 adalah Neraca, Laporan Pertiwi, R. A., M. Kholmi, dan E. T.
Perubahan Dana, Laporan Perubahan Aset Kurniawati (2017) temuannya juga berupa
kelolaan, Laporan Arus Kas dan Catatatan perlakuan akuntansi Zakat dan Infak di
Atas Laporan Keuangan pada Tabel 1. LAZISMU Kabupaten Malang yakni
terkait pengukuran, penyajian, dan
F. Laporan Keuangan Zakat, Infaq dan mengungkapan Zakat dan Infak/ sedekah
Shadaqah belum sesuai dengan PSAK 109.
Laporan keuangan Amil menurut Nikmatuniayah dan Marliyati
PSAK 109 adalah Neraca, Laporan (2015) mengungkapkan bahwa Laporan
Perubahan Dana, Laporan Perubahan Aset Keuangan tersedia seluruhnya di LAZ,
kelolaan, Laporan Arus Kas dan Catatatan kecuali Laporan Perubahan Aset Kelolaan.
Atas Laporan Keuangan pada Tabel 1. Sistem akuntansi seluruhnya 100%
Berdasarkan data yang telah diuraikan tersedia, kecuali flowchart dan jurnal.
diatas penulis membandingkan dengan Pengendalian intern belum sepenuhnya
penelitian sebelumnya diantaranya dipatuhi dan sebagaian besar LAZ belum
penelitian yang dilakukan oleh Fathony A menyajian Laporan Keuangan sesuai
dan Fatimah Ima (2017) bahwa Penelitian PSAK 109.
ini dilakukan dengan menggunakan Dari penelitian sebelumnya maka
metode survey yaitu dilakukan dengan peneliti juga menemukan ketidak sesuaian
cara membagikan kuesioner kepada para laporan yang berada di lembaga zakat yang
amil di Lembaga Pusat Zakat Umat diteliti dengan PSAK. Banyaknya faktor
PERSIS Bandung. Hasil survey pada diantaranya SDM yang kurang,
Lembaga Amil Zakat Pusat Zakat Umat pengetahuan akan pembuatan laporan
PERSIS Bandung menunjukan bahwa keuangan yang baik dan sosialisasi PSAK
lembaga tersebut sudah mulai No 109. Dari sinilah dibutuhkan
menerapkan PSAK 109 dan UU No 23 keterlibatan masyarakat, lembaga dan
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat , regulasi dalam hal ini pemerintah terkait.
dalam praktek akuntansi dan pengelolaan
zakatnya. Penerapan ini mempengaruhi SIMPULAN
Akuntabilitas Publik Lembaga Amil Berdasarkan hasil analisis penulis
Pusat Zakat Umat secara positif. mengenai penerapan PSAK no 109 di
Ada juga penelitian yang dilakukan lembaga amil zakat infaq dan shadaqah di
oleh Hasibuan (2016) menginvestigasi kota tasikmalaya maka diperoleh
kepatuhan OPZ di malang terhadap PSAK kesimpulan yaitu:
109 dalam pelaporan keuangan bahwa
20
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

1. Lembaga amil zakat infaq dan shadaqah of Economics and Business, Vol. 01,
di lembaga kota tasikmalaya masih No. 03, pp. 339-354.
berupa laporan penerimaan dan Hermawan, S., dan R. W. Rini. (2016).
penyaluran dana zakat, infaq dan
Pengelolaan Dana Zakat, Infaq, dan
shadaqah dan tidak membuat jurnal. Shadaqah Perspektif Shariah
2. Lembaga amil zakat infaq dan shadaqah Enterprise Theory. Riset Akuntansi
di kota tasikmalaya belum melakukan dan Keuangan Indonesia, Vol. 01, No.
penyusutan aktiva tetap. 01, pp.12-24.
3. Penyaluran dana zakat infaq dan Hidayat, E. W, F. M. SN dan A.
shadaqah di lembaga amil zakat di kota Rahmatulloh, “Analisis Service
tasikmalaya diakui sebagai dana zakat. Quality untuk Mengukur Tingkat
Kepuasan Pengguna Layanan TIK di
Berdsarkan hasil analisi diatas maka
Universitas Siliwangi”
lembaga zakat di Kota Tasikmalaya belum
SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE,
menerapkan PSAK No 109, dilihat dari
vol. 5, no. 1, 2017.
laporan penerimaan dan penyaluran zakat,
infaq dan shadaqahnya. Muhammad, R, (2018). Akuntansi
Keuangan Syariah. Jakarta: PSEI.
Nurhayati, S, (2009). Akuntansi Syariah di
REFERENSI Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Alipudin, Ningsih, et.al. 2015. Penerapan Nikmatuniayah, dan M. Marliyati. (2015).
PSAK No. 30 Mengenai Perlakukan Akuntabilitas Laporan Keuangan
Akuntansi Sewa dan Pengaruhnya Lembaga Amil Zakat di Kota
pada Laporan Keuangan PT BFI Semarang. Mimbar: Jurnal Sosial dan
Finance Indonesia Tbk. JIAFE, 1(2), Pembangunan, Vol 31, No. 02, pp.
hal. 51-62. 485-494.
Aprilia, L, (2017). Analisis Penerapan Pujianto, Asrori. (2015). Implementasi
PSAK Syariah No 109 Pada Lembaga PSAK No 109 Pada Organisasi
Amil Zakat Dan Infaq/Sedekah Pengelola Zakat Dan Infaq/Sedekah Di
(LAZIS). Skripsi, S1 S.E Akuntansi. Kota Semarang. Jurnal Accounting
Yogyakarta: Universitas Sanata Analysis, Vol. 04, No. 01 pp. 1-9.
Dharma.
Pertiwi, R. A., M. Kholmi, dan E. T.
Fathony A dan Fatimah Ima. (2017). Kurniawati. (2017). Analisis
Pengaruh Penerapan PSAK 109 Dan Penerapan Akuntansi Dana Zakat dan
UU Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Infak/sedekah pada Lembaga Amil
Pengelolaan Zakat Terhadap Zakat Infak, dan Shodaqoh
Akuntabilitas Publik Di Lembaga Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten
Amil Zakat Pusat Zakat Umat Persis Malang. Jurnal Reviu Akuntansi dan
Bandung. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Keuangan, Vol. 5, No. 2, pp.751-758.
Vol.08, No. 01, pp. 10-21.
Sartika Wati HS, Hendrik Manossoh dan
Hasibuan, H. T. (2016). Statement of Stanly W. Alexander . (2017). Analisis
Financial Accounting Standard Penerapan PSAK No 109 Tentang
(PSAK) No. 109 and Its Akuntansi Zakat, Infaq/Shadaqah Pada
Implementation in Several Zakat Badan Amil Zakat Nasional Di Kota
Management Organizations in Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going
Malang, East Java. Shirkah: Journal Concern. Vol.12, No. 1, pp. 98-107.
21
Rini Muflihah, Nisa Noor Wahid/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 13-21

Saputro Eko, Askandar Shodiq Noor dan


Afifudin. (2017). Analisi Penerapan
PSAK No 109 Pada Lembaga Amil
Zakat (Studi Kasus Pada LAZIS
Sabilillah Kota Malang). E-JRA, Vol.
07, No. 04, pp. 94-103
Sparta & Safitri, Deavnty. 2010. Analisis
Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2007)
Tentang Sewa Guna Usaha pada PT
"X". Jurnal Akuntansi, 14(1), hal 88-
97
Rozy, Widhi Bayu Pratama dan Ahmad
Roziq (2017). Implementasi Akuntansi
Zakat Infaq dan Shadaqah
Berdasarkan PSAK 109. e-Journal
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Vol.
04, No. 01, pp. 35-39.

You might also like