Professional Documents
Culture Documents
Article history Pregnant women will experience physiological changes during pregnancy that can make
these pregnant women more susceptible to infections, including Covid-19 infection. In
Received date Indonesia, there were 74,018 positive cases of Covid-19 until July 11, 2020, with a total
15 Jun 21 of 34,719 recovered cases and 3,535 deaths. As a result of this situation, leads to
increased stress and anxiety. One of the factors that influence anxiety is knowledge. This
Revised date study aimed to know relationship between knowledge about covid-19 and anxiety of third
23 Jun 21 trimester pregnant women at Tlogosari Wetan Community Health Center. The research
design used was observational with a cross-sectional approach. The sample of this study
Accepted date consisted of 40 respondents which were conducted on 27 October-10 November 2020.
03 Aug 21 The instruments used in this study were a knowledge questionnaire about Covid-19 and
an anxiety level questionnaire. The analysis used is the chi-square test. The results 18
pregnant women with sufficient knowledge, namely 7 pregnant women did not
Keywords: experience anxiety, and 11 pregnant women experienced mild anxiety. 22 pregnant
women who have less knowledge, namely 12 pregnant women do not experience anxiety,
Anxiety; and 10 pregnant women experience moderate anxiety. There is no significant relationship
Covid-19. between knowledge of Covid-19 and anxiety of third-trimester pregnant women at
Knowledge; Tlogosari Wetan Community Health Center (ρ-value=0,324).
Kata kunci: Ibu hamil akan mengalami perubahan fisiologis selama kehamilan yang dapat membuat
ibu hamil tersebut lebih rentan terkena infeksi, termasuk infeksi Covid-19. Di Indonesia
Kecemasan; kasus Covid-19 hingga tanggal 11 Juli 2020 sebanyak 74.018 jiwa positif dengan jumlah
Covid-19; kasus sembuh sebanyak 34.719 jiwa dan jumlah kasus meninggal 3.535 jiwa. Akibat
Pengetahuan. keadaan tersebut, mengarah pada peningkatan stres dan kecemasan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kecemasan adalah pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang Covid-19 dengan kecemasan ibu hamil
trimester III di Puskesmas Tlogosari Wetan. Desain penelitian yang digunakan adalah
observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 40
responden yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober-10 November 2020. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan tentang covid-19 dan
kuesioner tingkat kecemasan. Analisis yang digunakan yaitu uji Chi square. Hasil
penelitian menunjukkan ibu hamil dengan pengetahuan cukup 18 responden, yakni 7 ibu
hamil tidak mengalami cemas, dan 11 ibu hamil mengalami cemas ringan. Ibu hamil
yang memiliki pengetahuan kurang 22 ibu hamil, yakni 12 ibu hamil tidak mengalami
cemas, dan 10 ibu hamil mengalami cemas sedang. Tidak ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan tentang Covid-19 dengan kecemasan ibu hamil trimester III di
Puskesmas Tlogosari Wetan (ρ-value=0,324).
Corresponding Author:
Verawati
Program Studi Kebidanan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia
Email: verawati3737@gmail.com
234
Verawati, Hubungan Pengetahuan tentang Covid-19 terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III 235
pertama berlangsung dalam 13 minggu pertama, 19 tersebar di 216 negara dengan jumlah
trimester kedua berlangsung antara minggu 14 kematian 556.335 jiwa.
sampai minggu 27, dan trimester ketiga Di Indonesia hingga tanggal 11 Juli 2020
berlangsung dari minggu 28 hingga kelahiran sebanyak 74.018 jiwa positif tersebar di 32
(Evayanti, 2015). provinsi dengan jumlah kasus sembuh sebanyak
Ibu hamil akan mengalami perubahan 34.719 jiwa dan jumlah kasus meninggal 3.535
fisiologis pada sistem imun selama kehamilan jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah 5.892 kasus
yang dapat membuat ibu hamil tersebut lebih terkonfirmasi dengan 2.872 jumlah kasus sembuh
rentan terkena infeksi, termasuk infeksi virus dan 496 kasus meninggal. Di Kota Semarang
Corona dan ibu hamil lebih berisiko mengalami kasus terkonfrimasi menggalami peningkatan
gejala penyakit berat (Santi, 2020). menjadi 849 kasus, jumlah kasus sembuh 1338
Coronavirus merupakan virus yang jiwa dan kasus meninggal 250 jiwa. Sementara
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. itu hingga 11 Juli 2020 terdapat 1 kasus ibu
Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit hamil terkonfrimasi Covid-19 di Kota Semarang
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa (Farasonalia, 2020).
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Menurut rekomendasi penanganan infeksi
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Covid-19 dari persatuan obstetri dan ginekologi
Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory di Indonesia dipercaya bahwa ibu hamil memiliki
Syndrome (SARS) (Safrizal, Putra, Sofyan, & risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat
Bimo, 2020). Gejala klinis utama Covid-19 dimana angka morbiditas dan mortalitas lebih
adalah demam (suhu>380C), batuk terus- tinggi dibandingkan populasi masyarakat pada
menerus, dan kesulitan bernafas. Gejala lain yang umumnya. Hal ini terjadi karena ibu hamil
bisa timbul cepat lelah, nyeri otot, gejala sakit cenderung mengalami perubahan fisik yang bisa
perut seperti diare dan gejala saluran napas lain. menurunkan daya tahan tubuh. Jika daya tahan
Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, tubuh menurun, maka virus apapun bisa masuk,
sebagian dalam kondisi kritis bahkan meninggal. tak terkecuali Covid-19. Oleh karenanya, ibu
Penularan Covid-19 pada ibu hamil sama dengan hamil harus sadar akan risiko terjangkit Covid-19
populasi umum, yaitu melalui droplet dan kontak ini (Santi, 2020).
(Anggoro, 2020). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
Pada akhir tahun 2019, tepatnya 31 (WHO dalam Prasetyo, 2020), sejauh ini ibu
Desember 2019, Cina melaporkan kasus hamil tidak lebih mungkin mengalami gejala
pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. yang lebih parah dibanding orang lain. Dalam
Awalnya kasus ini dilaporkan di daerah Wuhan, analisisis terhadap 147 perempuan hamil, hanya
Provinsi Hubei. Dalam tiga hari, pasien dengan delapan persen yang memiliki penyakit parah dan
kasus tersebut berjumlah 44 orang dan terus 1 persen dalam kondisi kritis. Wanita yang
bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan dinyatakan positif untuk Covid-19 dan
kasus. Coronavirus disease 2019 (covid-19) menunjukkan pola keparahan penyakit yang
adalah penyakit yang sedang mewabah hampir di serupa dengan orang dewasa yang tidak hamil
seluruh dunia saat ini, yang disebabkan oleh virus yaitu: 86% ringan, 9% parah dan 5% kritis
Severe Acute Respiratory Syndrome (Prasetyo, 2020).
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Awalnya virus ini Akibat keadaan tersebut dan proses
diberi nama novel Coronavirus (2019-nCoV) penyebaran yang tidak terbatas pada populasi
kemudian pada tanggal 11 Februari 2020, World atau negara tertentu, mengarah pada peningkatan
Health Organization (WHO) memberi nama stres dan kecemasan. Hal ini juga tidak terlepas
virus baru tersebut Severe Acute Respiratory pada populasi ibu hamil. Kecemasan merupakan
Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan masalah emosional yang paling umum terjadi
nama penyakitnya sebagai coronavirus disease pada kehamilan. Kecemasan pada ibu hamil
2019 (Covid-19) (Sohrabi, 2020). dapat memengaruhi kehamilan seperti persalinan
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah preterm, pertumbuhan janin terhambat, dan
menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan perkembangan saraf dan perilaku yang buruk. Ibu
Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia, hamil dengan Covid-19 akan beresiko terhadap
kemudian pada 11 Maret 2020 COVID-19 ibu dan janinnya diantaranya pada ibu akan
ditetapkan sebagai pandemi, yang berarti Covid- mengalami kegagalan multi organ dan pada
19 yang telah menyebar kebeberapa negara atau janinnya akan mengalami pertumbuhan janin
benua, dan menjangkiti banyak orang. Hingga terhambat (PJT), lahir preterm, dan keguguran.
tanggal 11 Juli 2020 berdasarkan data dari WHO Kebanyakan ibu hamil merasa cemas jika
sebanyak 12.322.395 kasus terkonfrimasi Covid- melahirkan tanpa disertai orang-orang yang
236 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2021, hlm 234-241
penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan Wetan berusia 20-35 tahun yakni 35 ibu hamil
tentang Covid-19 sejumlah 18 pernyataan dan (87,5%) dan minoritas responden berusia <20
kusioner tingkat kecemasan ibu hamil terhadap tahun yakni 1 ibu hamil (2,5%). Tingkat
Covid-19 sejumlah 20 pernyataan. Ibu hamil pendidikan responden di Puskesmas Tlogosari
mengisi kuesioner dengan memberi tanda Wetan mayoritas berpendidikan menengah yakni
checklist sebelum melakukan pemeriksaan ANC 27 ibu hamil (67,5%) dan minoritas responden
maupun pemeriksaan laboratorium. berpendidikan atas yakni 5 ibu hamil (12,5%).
Analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas Tabel 2. Pengetahuan Covid-19 pada Ibu Hamil
dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Pengetahuan n %
Chi square. Jika uji Chi square tidak memenuhi Baik 0 0
syarat, maka akan dilanjutkan dengan uji Cukup 18 45
Krusskall-Wallis (Sastroasmoro, 2011). Ethical Kurang 22 55
clearance diajukan pada Komisi Bioetika
Penelitian Kedokteran/Kesehatan Fakultas Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa
Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung mayoritas responden di Puskesmas Tlogosari
Semarang No. 320/X/2020/Komisi Bioetik dan Wetan memiliki pengetahuan yang kurang
disetujui pada tanggal 1 Oktober 2020. tentang Covid-19, yakni dari 40 responden, ada
22 ibu hamil (55%) memiliki pengetahuan
dengan kategori kurang.
HASIL
Tabel 3. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Tabel 1. Karakteristik Responden Trimester III
Karakteristik n % Kecemasan n %
Usia Tidak cemas 19 47,5
< 20 tahun 1 2,5 Cemas ringan 21 52,5
20-35 tahun 35 87,5 Cemas sedang 0 0
> 35 tahun 4 10 Cemas berat 0 0
Pendidikan
Dasar (SD-SMP) 8 20 Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui
Menengah (SMA) 27 67,5 bahwa mayoritas ibu hamil trimester 3 di
Atas (Perguruan tinggi) 5 12,5 Puskesmas Tlogosari Wetan mengalami tingkat
kecemasan yang ringan, yakni 21 ibu hamil
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa (52,5%) dan tidak cemas 19 ibu hamil (47,5%).
mayoritas responden di Puskesmas Tlogosari
Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Tentang COVID-19 dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Tingkat Kecemasan
ρ
Tidak Cemas Cemas Cemas Total
value
cemas Ringan Sedang Berat
n % n % n % n % n %
Baik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tingkat
Cukup 7 38,9 11 61,1 0 0 0 0 18 100
Pengetahuan 0,324
Kurang 12 54,5 10 45,5 0 0 0 0 22 100
Total 19 47,5 21 52,5 0 0 0 0 40 100
Tabel 4 didapatkan hasil ibu hamil dengan sedang dan cemas berat. Dan tidak ada ibu hamil
pengetahuan cukup dengan total 18 responden, yang memiliki pengetahuan baik dalam kategori
yakni 7 (38,9%) ibu hamil tidak mengalami tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang
cemas, 11 (61,1%) ibu hamil mengalami cemas maupun cemas berat.
ringan, tidak ada ibu hamil mengalami cemas Hasil analisis uji Kruskall-Wallis pada
sedang dan cemas berat. Ibu hamil yang memiliki tingkat kemaknaan 95% menunjukkan bahwa tidak
pengetahuan kurang dengan total 22 ibu hamil, ada hubungan yang signifikan antarapengetahuan
yakni 12 (54,5%) ibu hamil tidak mengalami Covid-19 terhadap kecemasan ibu hamil trimester
cemas, 10 (45,5%) ibu hamil mengalami cemas III di Puskesmas Tlogosari Wetan yang ditandai
sedang, tidak ada ibu hamil mengalami cemas dengan nilai ρ-value=0,324>α= 0,05.
238 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2021, hlm 234-241
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya (p-value=0,39). Namun penelitian ini tidak
(Taubman-Ben-Ari, et al., 2020). sejalan dengan penelitian Widorini, et al. (2017),
Pengetahuan bidan yang baik dalam bahwa kecemasan tidak akan terjadi apabila
memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien pengetahuan seseorang tersebut cukup-baik.
pandemi Covid-19 akan memberikan efek mental Berdasarkan penelitian Yassa M, et al. (2020),
yang baik dan menghindarkan mereka mayoritas peserta khawatir tentang infeksi Covid-
mengalami tingkat kecemasan yang buruk. 19 pada bayi mereka yang baru lahir.
Peningkatan pengetahuan seseorang diperoleh Menurut penulis bahwa tidak semua ibu
melalui hasil informasi. Jika penerimaan hamil trimester 3 di Puskesmas Tlogosari Wetan
informasi baru melalui proses yang didasarkan mengalami cemas dalam menghadapi pandemi
pada pengetahuan, kesadaran, dan sikap, maka Covid-19. Hal ini dikarenakan mereka
informasi tersebut tidak akan menimbulkan berkeyakinan bahwa ibu hamil dapat terjaga dan
kesalahan atau masalah. Namun apabila terlindungi dari Covid-19 dengan cara menjaga
informasi tersebut tidak dilandasi oleh kesehatan, mengkonsumsi makan makanan
pengetahuan dan kesadaran akan menimbulkan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, menjaga
kesalahan yang akan berdampak pada perasaan kebersihan tubuh dengan cara mencuci tangan
takut dan khawatir atau peningkatan kecemasan dengan langkah yang tepat, tidak keluar rumah
(Septiasari & Viandika, 2021). Hal ini penting atau pergi ke keramaian kecuali jika ada
untuk diketahui dan didukung oleh ibu hamil keperluan yang mendesak, belanja kebutuhan
dengan memberikan informasi yang akurat dan untuk satu minggu, melakukan ibadah di rumah.
terbaru. Berita di televisi tetap menjadi sumber Selain itu saat melakukan pemeriksaan ANC
informasi yang paling banyak digunakan. Beberapa mereka menerapkan protokol kesehatan seperti
orang menggunakan media sosial lain sebagai menjaga jarak minimal 1 meter, memakai
sumber informasi yang meyakinkan seperti masker, melakukan pengecekan suhu, mencuci
WhatsApp, Facebook, dan Google, mengingat tangan sebelum dan setelah dilakukan tindakan,
ketakutan menyebarkan disinformasi melalui media dan meminimalisir komunikasi antar pasien.
sosial. Data ini dapat digunakan untuk memandu Hal ini sesuai dengan penelitian di Cina,
kecemasan publik, perubahan perilaku, dan strategi sebagian responden tidak mengalami kecemasan
informasi kesehatan (Milne, et al., 2020). karena merasa patuh terhadap protokol
Menurut Bayrampour, et al. (2013), bahwa pencegahan Covid-19 karena mereka khawatir
semakin tinggi tingkat persepsi risiko ibu hamil akan berdampak buruk pada bayinya. Pihak
maka tingkat kecemasan akan semakin parah. Oleh managemen rumah sakit juga cepat tanggap
karena itu, tim medis harus membuat tingkat dalam pelaksanaan protokol pencegahan Covid-
persepsi risiko ibu hamil tepat dengan menyebarkan 19 pada ibu hamil (Peyronnet, et al., 2020). Hal
informasi yang akurat kepada mereka, untuk penting yang perlu dilakukan oleh ibu hamil
mengurangi tingkat kecemasan mereka. trimester III dalam pencegahan Covid-19 yaitu
Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil ibu seperti sering cuci tangan memakai sabun selama
hamil dengan pengetahuan cukup dengan total 18 20 detik, menggunakan cairan pembersih tangan
responden, yakni 7 ibu hamil tidak mengalami beralkohol, jaga jarak minimal 1 meter,
cemas, dan 11 ibu hamil mengalami cemas menghindari menyentuh wajah terutama mata,
ringan. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan hidung dan mulut, menghindari bersalaman serta
kurang dengan total 22 ibu hamil, yakni 12 ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi (Gugus
hamil tidak mengalami cemas, dan 10 ibu hamil Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, 2020).
mengalami cemas sedang. Hal ini menunjukkan Penelitian ini memberikan wawasan baru
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tentang hubungan pengetahuan tentang Covid-19
pengetahuan tentang Covid-19 dengan dengan kecemasan ibu hamil trimester III. Namun,
kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas hal itu menghadirkan suatu keterbatasan yaitu
Tlogosari Wetan yang ditandai dengan nilai ρ- waktu pengambilan data dilakukan di Puskesmas
value=0,324>α=0,05. Tlogosari Wetan sebelum responden melakukan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian pemeriksaan ANC maupun pemeriksaan
Sogut, Dolu, & Cangol (2020), bahwa Mayoritas laboratorium dimana sebagian responden
responden mengalami kecemasan rendah melakukan pendaftaran secara online, ketika berada
(94,4%), diikuti dengan kecemasan sedang di puskesmas tidak melalui antrian yang lama
(4,5%) dan berpotensi mengkhawatirkan (1,0%). sehingga responden kurang berkonsentrasi saat
Kami tidak menemukan korelasi yang signifikan mengisi kuesioner.
antara skor Beck Anxiety Inventory (BAI) dan
tingkat pengetahuan tentang infeksi virus corona
240 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2021, hlm 234-241
DAFTAR PUSTAKA