Professional Documents
Culture Documents
GAMBARAN PERILAKU ANC DAN VAKSINASI IBU HAMIL PADA ERA PANDEMI
COVID-19 DI PUNGGELAN 1 KABUPATEN BANJARNEGARA
ABSTRACT
Objective: to find out the description of ANC behavior for pregnant women and vaccinations in the era
of the covid-19 pandemic at the Punggelan 1 Health Center, Banjarnegara Regency.
Methodology: Quantitative research with the type of survey method. Samples were taken from visits by
pregnant women in the second and third trimesters in October 2021 by accidental sampling as many
as 41 respondents. Data collection was done by sharing a google form link to fill out research
questionnaires for pregnant women via Whatsapp.
Results: The results showed Antenatal Care behaviors include that 97.56% of pregnant women visited
routinely, 97.56% of pregnant women who read MCH books at home during the pandemic, 68.29% of
pregnant women who attended online classes for pregnant women, 68.29% of pregnant women who
checked their pregnancies to doctors during the pandemic. 80.49%, pregnant women who made an
appointment before checking their pregnancy 58.54% and pregnant women who had been vaccinated
against covid-19 were 70.73%.
Conclusion: Antenatal behavior in the era of the Covid-19 pandemic were carried out by considering
the prevention of Covid-19 transmission for mothers, babies, and health workers. The implementation
of antenatal and postpartum visits is preceded by an appointment / tele-registration through
communication media to look for risk factors and symptoms of Covid-19.
Keywords: ANC, vaccination, pandemic, covid-19
ABSTRAK
Tujuan: untuk mengetahui gambaran perilaku ANC ibu hamil dan vaksinasi di era pandemi covid-19
di Puskesmas Punggelan 1 Kabupaten Banjarnegara.
Metodologi: Penelitian kuantitatif dengan jenis metode survei. Sampel diambil dari kunjungan ibu
hamil Trimester II dan III di bulan Oktober 2021 secara accidental sampling sebanyak 41 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan membagi link google form untuk mengisi kuesioner penelitian
bagi ibu hamil melalui Whatsapp.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perilaku ANC meliputi kunjungan ibu hamil dilakukan rutin
97.56%, ibu hamil yang membaca buku KIA di rumah selama pandemi 97.56% responden, ibu hamil
yang mengikuti kelas ibu hamil secara on line 68.29%, bahwa ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya ke dokter selama pandemi 80.49 %, ibu hamil yang membuat janji terlebih dahulu
sebelum memeriksakan kehamilan 58.54% dan ibu hamil yang sudah melakukan vaksinasi covid-19
sejumlah 70.73%.
Kesimpulan: perilaku ANC di era pandemi Covid-19 diselenggarakan dengan mempertimbangkan
pencegahan penularan Covid-19 baik bagi ibu, bayi, maupun tenaga kesehatan. Pelaksanaan kunjungan
antenatal dan pasca salin didahului dengan janji temu / teleregistrasi melalui media komunikasi untuk
mencari faktor risiko dan gejala Covid-19.
Kata Kunci: ANC, vaksinasi, pandemi, Covid-19
Page | 1
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
Page | 2
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
setelah itu ibu akan dirujuk ke dokter. 2) Ibu dan vaksinasi di era pandemi Covid-19 di
hamil wajib memahami isi buku KIA dan Puskesmas Punggelan 1 Kabupaten
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Banjarnegara.
Jika ada tanda bahaya selama kehamilan, ibu
hamil harus segera pergi ke fasilitas medis. 3) Metode Penelitian
Selama pandemi Covid-19, aktivitas kelas ibu Penelitian ini merupakan penelitian
hamil dapat ditunda sementara atau diikuti kuantitatif dengan jenis metode survei. Tempat
secara online. 4) Membuat janji temu/registrasi penelitian Puskesmas Punggelan 1 Kabupaten
melalui telepon untuk mengetahui faktor risiko Banjarnegara. Jumlah populasi adalah 65 ibu
dan gejala Covid-19 serta menekankan bahwa hamil dari bulan Januari-Oktober 2021. Jumlah
pasien perlu memakai masker saat memasuki sampel pada penelitian adalah ibu hamil
fasilitas kesehatan (Kementerian Kesehatan, Trimester II dan III sebanyak 41 responden.
2020a). Teknik sampling menggunakan teknik
Ibu hamil yang memiliki peningkatan accidental sampling.
risiko menjadi berat apabila terinfeksi Covid- Pengumpulan data dilakukan dengan
19. Hasil penelitian Chen et al (2020) membagi link google form untuk mengisi
menjelaskan bahwa dari 9 ibu hamil yang kuesioner penelitian bagi ibu hamil melalui
terinfeksi COVID-19 pada trimester 3, Whatsapp guna menghindari kontak langsung
sebanyak 4 kasus melahirkan prematur pada dan mencegah penyebaran Covid-19. Informasi
usia kehamilan 36 minggu, dan dua bayi lahir dan data yang dikumpulkan mencakup
dengan berat badan lahir rendah. Ada dua kasus pernyataan pada pedoman pelaksanaan ANC
lain yaitu gawat janin dan ketuban pecah dini. saat pandemi Covid-19 dan pemberian
Penelitian lain oleh Antoun et.al (2020) vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil. Analisis
menyebutkan dari 23 ibu hamil, terdapat 4 yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kasus yang mengalami gangguan pernafaasan analisis univariat.
berat dan mengakibatkan 1 kasus kematian ibu
hamil,7 kasus kelahiran prematur dan 2 kasus
Hasil Penelitian
pre-eklampsia. COVID-19 berkaitan erat
1. Gambaran Perilaku ANC di Era Pandemi
dengan kejadian kelahiran prematur, pre-
a. Kunjungan ANC Ibu Hamil
eklampsia dan persalinan secara caesar
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kunjungan
dibandingkan dengan kehamilan tanpa kasus
ANC Ibu Hamil Di Masa Pandemi
COVID-19. Dengan mempertimbangkan
Variabel f %
semakin tingginya jumlah ibu hamil yang
Rutin 40 97.56
terinfeksi Covid-19 dan tingginya risiko bagi Tidak rutin 1 2.44
ibu hamil apabila terinfeksi Covid-19 menjadi Total 41 100
berat dan berdampak pada kehamilan dan
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
bayinya, maka diperlukan bentuk upaya untuk
sebagian besar melakukan kunjungan
memberikan vaksinasi Covid-19 bagi ibu
ANC 40 (97.56%) responden.
hamil. Upaya pemberian vaksinasi COVID-19
Kunjungan ANC dikatakan rutin
bagi ibu hamil tersebut telah direkomendasikan
apabila pada kehamilan normal dilakukan
oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional
minimal 6x dengan rincian 2 kali pada
(ITAGI). Ini didasarkan pada surat edaran
trimester 1, 1 kali pada trimester 2, dan 3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
kali pada trimester 3 dengan minimal 2
HK.02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi
kali diperiksa oleh dokter saat kunjungan
Covid-19 Bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian
1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5
Skrinning Dalam Pelaksanaan Vaksinasi
di Trimester 3. Pelaksanaan kunjungan
Covid-19.
ANC dan pasca salin didahului dengan
janji temu / teleregistrasi melalui media
Tujuan Penelitian
komunikasi untuk mencari faktor risiko
Tujuan penelitian ini adalah untuk
dan gejala Covid-19.
mengetahui gambaran perilaku ANC ibu hamil
Page | 3
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
b. Membaca Buku KIA di Rumah Selama Tabel 5. mayoritas bahwa ibu hamil tidak
Pandemi membuat janji terlebih dahulu sebelum
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Membaca memeriksakan kehamilan sejumlah 24
Buku KIA di Rumah Selama Pandemi (41.46 %) responden.
Variabel f %
Membaca 40 97.56 2. Gambaran Vaksinasi Covid-19 Pada Ibu
Tidak membaca 1 2.44 Hamil
Total 41 100
Tabel 2 menunjukkan ibu hamil yang
membaca buku KIA di rumah selama Tabel 6. Distribusi Frekuensi Vaksinasi
pandemi sejumlah 40 (97.56%) Covid-19 Pada Ibu Hamil
responden. Variabel f %
Sudah vaksin 29 70.73
c. Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Secara On Belum vaksin 12 29.27
Line Total 41 100
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tabel 6 menunjukkan data bahwa ibu hamil
Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Secara On yang sudah melakukan vaksinansi Covid-19
Line sejumlah 29 (70.73%) responden.
Variabel F %
Ikut kelas ibu hamil on line 28 68.29 Pembahasan
Tidak ikut kelas ibu hamil 13 31.71 1. Gambaran Perilaku ANC di Era Pandemi
on line a. Kunjungan ANC ibu hamil
Total 41 100 Hasil penelitian menunjukkan
Tabel 3 bahwa ibu hamil yang mengikuti bahwa sebagian besar melakukan
kelas ibu hamil secara on line sejumlah kunjungan ANC ibu hamil secara rutin
28 (68.29%) responden. sebanyak 40 (97.56%) responden
sedangkan yang tidak melakukan
d. Pemeriksakan Kehamilan ke Dokter kunjungan secara rutin sebanyak 1
Selama Pandemi (2.44%) responden. Hal ini sama dengan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi hasil penelitian Azizah (2021) yang
Pemeriksakan Kehamilan ke Dokter menyampaikan bahwa sebagian besar
Selama Pandemi ibu hamil yang patuh dalam melakukan
Variabel f % kunjungan antenatal care di masa
Periksa ke dokter 33 80.49 pandemi Covid-19 berjumlah 52 orang
Tidak periksa ke dokter 8 19.51 (70,3%).
Total 41 100 Pelayanan antenatal Care pada
kehamilan normal dilakukan minimal 6x
Tabel 4 menunjukkan bahwa ibu hamil
dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x di
yang memeriksakan kehamilannya ke
Trimester 2, dan 3x di Trimester 3.
dokter selama pandemi sejumlah 33
Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat
(80.49 %) responden.
kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat
kunjungan ke 5 di Trimester 3.
e. Membuat janji terlebih dahulu sebelum
Kepatuhan para ibu hamil saat melakukan
memeriksakan kehamilan
ANC dapat terjadi bila ibu hamil sadar
Tabel 5. Distribusi frekuensi membuat
dengan manfaat yang didasari oleh
janji terlebih dahulu sebelum
perilaku kesehatan yang baik di masa
memeriksakan kehamilan
pandemi dengan menerapkan pedoman
Variabel F %
ANC yang telah ditetapkan oleh
Membuat janji 17 58.54
kemenkes. Perilaku yang baik terhadap
Tidak membuat janji 24 41.46
kesehatan, akan membuat ibu hamil lebih
Total 41 100
memahami akan pentingnya menjaga
kesehatan dan menerapkan dalam
Page | 4
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
Page | 5
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
ke dokter untuk dilakukan skrining. ANC dilakukan swab atau jika sulit untuk
kelima pada trimester III, skrining faktor mengakses RS Rujukan maka dilakukan
risiko persalinan dilakukan oleh Dokter Rapid Test. Pemeriksaan skrining faktor
juga dengan menerapkan protokol risiko kehamilan dilakukan di RS
kesehatan. Skrining dilakukan untuk Rujukan. Jika tidak ada gejala COVID-
menetapkan : 1) faktor risiko persalinan, 19, maka dilakukan skrining oleh Dokter
2) menentukan tempat persalinan, dan 3) di FKTP (Kemenkes RI, 2020a).
menentukan apakah diperlukan rujukan Janji temu/teleregistrasi adalah
terencana atau tidak (Kemenkes RI, pendaftaran ke fasilitas pelayanan
2020a). kesehatan untuk melakukan pemeriksaan
antenatal, nifas, dan kunjungan bayi baru
lahir melalui media komunikasi
e. Membuat janji terlebih dahulu sebelum (telepon/SMS/WA) atau secara daring.
memeriksakan kehamilan Saat melakukan janji temu/teleregistrasi,
Hasil penelitian menunjukkan petugas kesehatan wajib menanyakan
bahwa ibu hamil membuat janji terlebih tanda, gejala, dan faktor risiko COVID-
dahulu sebelum memeriksakan kehamilan 19 serta menekankan pemakaian masker
sejumlah 17 (58.54%) responden dan bagi pasien saat datang ke Fasilitas
yang tidak membuat janji terlebih dahulu Pelayanan Kesehatan (Kemenkes RI,
sebelum memeriksakan kehamilan 2020a).
sejumlah 24 (41.46 %) responden. Hasil pengabdian masyarakat
Janji temu/teleregistrasi dengan yang dilakukan oleh Angraini et al (2020)
skrining anamnesa melalui media menyampaikan bahwa untuk dapat
komunikasi (telepon)/ secara daring meningkatkan kesehatan dan menjaga
dilakukan sebelum ibu melakukan kesehatan ibu hamil di era new normal
kunjungan antenatal secara tatap muka, akibat dari pandemi Covid-19 ini yaitu
hal ini dilakukan untuk mencari faktor dengan cara menerapkan kegiatan e-KIE.
risiko dan gejala Covid-19. Jika ada
gejala Covid-19, ibu dirujuk ke RS untuk
pemberian vaksinasi dilakukan lebih detail
2. Gambaran vaksinasi covid-19 pada ibu dibandingkan sasaran yang lain. Format
Hamil skrining pada kendali untuk ibu hamil sudah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dipersiapkan oleh Kementerian
ibu hamil yang sudah melakukan vaksinansi (mediaindonesia.com)
covid-19 sejumlah 29 (70.73%) responden Surat edaran Kementerian Kesehatan
dan yang tidak atau belum melakukan Republik Indonesia HK.02.01/I/2007/2021
vaksinansi covid-19 sejumlah 12 (29.27%) tentang Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil
responden. dan Penyesuaian Skrinning Dalam
Ibu hamil menjadi salah satu Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, bahwa
kelompok yang sangat beresiko apabila vaksinasi pada ibu hamil dapat dilakukan
terpapar Covid-19. Untuk melindungi ibu pada Trimester II (14-28 minggu) dan
hamil dan bayinya dari infeksi Covid-19, Trimester III (29 minggu s.d. aterm). Surat
Kementerian Kesehatan memberikan vaksin edaran tersebut menjelaskan syarat vaksinasi
Covid-19 kepada ibu hamil. Pemberian bagi ibu hamil yaitu: ibu hamil dengan
vaksinasi Covid-19 dengan sasaran ibu tekanan darah diatas 140/90 mmHg tidak
hamil juga telah direkomendasikan oleh dianjurkan untuk melakukan vaksinasi
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Covid-19 dan dirujuk ke RS, ibu hamil yang
(ITAGI). Vaksinasi bagi ibu hamil masuk memiliki gejala kaki bengkak, sakit kepala,
kriteria khusus. Oleh karenanya, proses nyeri ulu hati dan pandangan kabur akan
skrining/penapisan terhadap status ditinjau ulang untuk menerima vaksin
Kesehatan sasaran sebelum dilakukan vaksinasi dan dirujuk ke RS, jika
Page | 6
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
mempunyai penyakit jantung, asma DM, diijinkan oleh suami atau keluarga,
penyakit paru HIV, hipertiroid, ginjal kecemasan tersendiri untuk kesehatan baik
kronik, dan penyakit hati harus dalam ibu dan bayinya bahkan ada rasa takut.
kondisi terkontrol, jika mengidap penyakit Untuk mengoptimalkan vaksinasi Covid-19
autoimun harus dalam kondisi terkontrol dan bagi ibu hamil, maka perlu dilakukan upaya
dapat persetujuan dokter, jika memiliki untuk meyakinkan kembali kepada ibu
riwayat alergi berat harus mendapatkan hamil khususnya yang belum melakukan
pemantauan khusus apabila setelah vaksinasi bahwa vaksinasi Covid-19
mendapatkan vaksinasi untuk tersebut aman dan tidak membahayakan
mengantisipasi munculnya efek samping, kesehatan ibu hamil dan bayinya. Ibu hamil
jika ibu hamil sedang mendapat pengobatan merupakan kelompok yang berisiko terkena
untuk gangguan pembekuan darah, Covid-19, sehingga langkah yang dapat
kelaianan darah, defisiensi imun, penerima menekan seminimal mungkin agar tidak
tranfusi darah, mendapat pengobatan terkena covid-19 adalah dilakukan
kortikosteroid atau kemoterapi maka vaksinasi. Pemberian vaksinsi Covid-19
vaksinasi akan ditunda dan ibu hamil di tidak melindungi ibu hamil sepenuhnya dari
rujuk ke RS. virus corona, ibu hamil harus tetap
Menurut peneliti, ada beberapa menjalankan protokol kesehatan selama
faktor yang memungkinkan ibu hamil belum pandemi berlangsung.
melakukan vaksinasi Covid-19 selain dari
faktor kormobid itu sendiri seperti belum
Pelayanan ANC pada masa pandemi
Kesimpulan Covid-19 diselenggarakan dengan
Kunjungan ibu hamil dilakukan rutin mempertimbangkan pencegahan penularan
97.56%, ibu hamil yang membaca buku KIA di Covid-19 baik bagi ibu, bayi, maupun tenaga
rumah selama pandemi 97.56% responden, ibu kesehatan. Tenaga kesehatan harus lebih
hamil yang mengikuti kelas ibu hamil secara on menekankan kepada ibu hamil dan keluarga
line 68.29%, ibu hamil yang memeriksakan dalam meningkatkan kesadaran ibu dan
kehamilannya ke dokter selama pandemi 80.49 keluarga dalam memahami Buku KIA untuk
%, ibu hamil yang membuat janji terlebih mengenali tanda bahaya dan menerapkan
dahulu sebelum memeriksakan kehamilan perawatan selama kehamilan serta pasca
58.54% dan ibu hamil yang sudah melakukan persalinan dalam kehidupan sehari-hari.
vaksinasi covid-19 sejumlah 70.73%.
https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2020.07
Daftar Pustaka .008
Ariestanti, Y., Widayati, T., & Sulistyowati, Y.
Angraini, D. I., Karyus, A., Kania, S., Sari, M. 2020. Determinan perilaku ibu hamil
I., & Imantika, E. 2020. Penerapan melakukan pemeriksaan kehamilan
eKIE (komunikasi , informasi, dan (antenatal care) pada masa pandemi
edukasi elektronik) dalam upaya
meningkatkan kesehatan ibu hamil di
era new normal. Jurnal Pengabdian covid-19. Jurnal Bidang Ilmu
Masyarakat Ruwa Jurai, 66–69. Kesehatan, 10(2), 203–216
Antoun, L., Taweel, N. El, Ahmed, I., Patni, S., Ariestiyawati, E. 2018. Hubungan pengetahuan
& Honest, H. (2020). Maternal COVID- ibu hamil tentang antenatal care
19 infection, clinical characteristics , dengan perilaku pemeriksaan
pregnancy, and neonatal outcome : A kehamilan di posyandu bandungrejo
prospective cohort study. European wilayah kerja puskesmas kecamatan
Journal of Obstetrics and Gynecology, bantur kabupaten malang. Nursing
(2019), 8–11. News, 3(1), 470–480
Page | 7
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021
Page | 8