You are on page 1of 9

Dinamika Lingkungan Indonesia, Juli 2017, p 109-116 Volume 4, Nomor 2

ISSN 2356-2226 109

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai


(Studi Pantai Indah Sergang Laut di Pulau Singkep)
Attur Mudzy Domo1, Zulkarnaini2, Dessy Yoswaty2
1
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabuapeten Lingga
Jl. Istana Kota Baru Daik Lingga
2
Dosen Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Riau
3
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Jalan Binawidya KM 12,5 Simpang Panam

Abstract: This research has been conducted in March until July 2017 in the tourist area of
Pantai Indah Sergang Laut of Singkep Island of Lingga Regency. This study aims to analyze
the suitability of tourism and the carrying capacity of the region and formulate tourism area
management strategies. The research used survey method and descriptive analysis. Primary
data were collected through direct measurements and interviews using questionnaires. The
research results have suitability of tourism of the Pantai Indah Sergang Laut according to the
index of 91%. Ecological carrying capacity of 1.174 persons days-1 for the 2.02 hectare
coastal area so that the visitor activity and the sustainability of the area can be well
maintained, have a good social support and the development of this tourist attraction has a
good effect on the level of tourism business revenue. From SOAR analysis, there are three
alternative strategies to develop this tourism object, namely (a) optimizing the potential,
capacity and public participation to realize sustainable tourism management, (b)
strengthening the existing tourist attraction to enhance competitiveness in attracting tourist
and segment broader markets, and (c) the development of tourism partnerships to improve the
quality and improvement of tourism economics in supporting regional development.
Therefore, good coordination among stakeholders related to the implementation of
alternative strategies has been formulated so as to realize sustainable tourism management.
Key words : Coastal Tourist, SOAR, Sergang Laut, Singkep

Pantai adalah perbatasan daratan dengan laut pembangunan pariwisata yang telah mencakup
atau bagian yang terpengaruh air laut dengan antisipasi terhadap tuntutan kebutuhan bagi
daerah pasang tertinggi dan surut terendah. generasi yang akan datang. Aspek yang paling
Pantai sebagai objek wisata adalah elemen dari penting dalam konsep pemanfaatan sumber daya
pantai yang dapat dijadikan tempat untuk alam untuk tujuan wisata adalah kesesuaian
melakukan kegiatan rekreasi. Menurut Fandeli sumber daya dan daya dukung kawasan yang
(2000), pantai merupakan salah satu objek mendukung kegiatan wisata (Hutabarat et al.,
wisata yang memiliki potensi daya tarik bagi 2009). Belum adanya kriteria jumlah kunjungan
wisatawan karena wujud dan suasana yang pada objek wisata Pantai Indah Sergang Laut
variatif. Senoaji (2009) menyatakan bahwa dapat mempengaruhi kapasitas daya dukung
untuk tujuan wisata pantai, objek tersebut lingkungan kawasan ini. Selama ini pengelola
berpotensi dimanfaatkan mulai dari kegiatan hanya memikirkan tingkat pengunjung tetapi
pasif (berupa menikmati pemandangan) hingga tidak menghiraukan daya dukung kawasan yang
aktif (seperti jogging). Kawasan objek wisata sebenarnya menjadi acuan suatu kawasan wisata
Pantai Indah Sergang Laut harus dikembangkan sehingga keberadaannya tetap terus terjaga dan
dengan konsep yang berwawasan lingkungan dapat bersifat berkelanjutan. Kesesuaian wisata
agar terwujud pariwisata berkelanjutan yang untuk kegiatan rekreasi pantai harus
tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan, memperhatikan karakteristik lingkungan pantai.
memberikan jaminan kehidupan layak bagi
masyarakat di sekitarnya, baik sekarang maupun BAHAN DAN METODE
untuk yang akan datang.
Dalam konsep pariwisata berkelanjutan, Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret
pengembangan pariwisata harus memperhatikan hingga Juli 2017 di kawasan wisata Pantai Indah
aspek lingkungan agar terjaganya keberlanjutan
110

Sergang Laut Pulau Singkep Kabupaten Lingga Ni : Nilai parameter ke-i (Bobot x Skor)
(Gambar 1). Nmaks : Nilai maksimum dari kategori wisata
Selanjutnya dilakukan penyusunan kelas
kesesuaian untuk kegiatan wisata rekreasi
pantai. Dalam penelitian ini, kelas kesesuaian
dibagi menjadi 3 (tiga) kelas, meliputi: Sesuai
(77,78 - 100%), Sesuai Bersyarat (55,56 -
<77,78%) dan Tidak Sesuai (<55,56%).
Kategori parameter meliputi Sangat Layak (S1),
Layak (S2), Kurang Layak (S3) dan Tidak Layak
(Sn). Parameter yang diamati dapat dilihat pada
Lokasi Penelitian Tabel 1.

Tabel 1. Matrik kesesuaian wisata kategori rekreasi


Gambar 1. Lokasi penelitian di kawasan objek wisata pantai
Pantai Indah Sergang Laut No Parameter Bobot
Kategori
Skor
Kategori
Skor
Kategori
Skor Kategori Sn Skor
S1 S2 S3

1. Tipe pantai 5 pasir 4 pasir 3 pasir 2 lumpur, 1


Penelitian ini bertujuan untuk putih putih, hitam, berbatu,
menganalisis kesesuaian wisata, daya dukung karang karang karang
terjal terjal
kawasan, dan merumuskan strategi pengelolaan
2. Lebar pantai 5 >15 4 10-15 3 3-<10 2 <3 1
kawasan wisata. Metode penelitian (m)
menggunakan metode survei dan analisis 3. Material dasar 5 pasir 4 karang 3 pasir 2 lumpur 1
perairan berpasir berlumpur
deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui
pengukuran langsung dan wawancara 4. Kemiringan 4 <10 4 10-25 3 >25-45 2 >45 1
pantai (%)
menggunakan kuesioner. Pengukuran langsung
5. Penutupan 3 kelapa, 4 semak 3 belukar 2 mangrove, 1
di lapangan dilakukan untuk parameter biofisik lahan pantai lahan belukar, tinggi pemukiman,
terbuka savana pelabuhan
pantai yang meliputi: tipe pantai, lebar pantai, rendah
material dasar perairan, kemiringan pantai, 6. Ketersediaan 3 <0,5 4 >0,5-1 3 >1-2 2 >2 1
penutupan lahan dan ketersediaan air tawar. air tawar (km)

Wawancara dilakukan terhadap responden yang Sumber: Yulianda (2007)


meliputi pengelola, pengunjung, masyarakat
sekitar, pelaku usaha wisata kawasan objek Daya dukung kawasan dihitung agar
wisata serta pemerintah setempat melalui diketahui jumlah maksimum pengunjung yang
kuesioner yang telah disusun dan dipersiapkan secara fisik dapat ditampung di kawasan yang
peneliti. Dalam teknik wawancara ini, selain tersedia pada waktu tertentu tanpa menimbulkan
kuesioner yang telah disusun secara terstruktur, gangguan pada alam dan manusia. Rumus yang
juga dapat dilakukan pengembangan pertanyaan digunakan dalam analisis ini juga mengacu pada
untuk menggali informasi secara lebih Yulianda (2007) yaitu:
mendalam yang disesuaikan dengan wawancara
di lapangan (Denzin dan Yvonna, 2009). Jumlah
responden untuk penelitian ini sebanyak 100 Keterangan:
orang (Kriyantono, 2012). DDK : Daya Dukung Kawasan (orang)
Analisis kesesuaian wisata menggunakan K : Potensi ekologis pengunjung per satuan
matriks kesesuaian yang disusun berdasarkan unit area (orang)
kepentingan setiap parameter untuk mendukung Lp : Luas area (m2) yang dapat dimanfaatkan
kegiatan pada daerah tersebut (Adi et al., 2013). Lt : Unit area untuk kategori tertentu (m2
Analisis kesesuaian wisata rekreasi pantai atau m)
merujuk pada Yulianda (2007), yaitu: Wt : Waktu yang disediakan untuk kegiatan
dalam satu hari (jam)
∑( ) Wp : Waktu yang dihabiskan pengunjung
Keterangan: untuk setiap kegiatan (jam)
IKW : Indeks Kesesuaian Wisata (rekreasi)
111

Potensi ekologis pengunjung per satuan perahu nelayan yang pulang melaut. Sekitar
area untuk kategori rekreasi pantai yaitu 50 m2 tahun 1980-an ketika sedang gencarnya usaha
luas pantai untuk setiap orang. Waktu yang pertambangan timah di Pulau Singkep, fungsi
dibutuhkan pengunjung adalah waktu rata-rata penting dari keberadaan pantai ini mulai
yang dihabiskan pengunjung di kawasan wisata dirasakan. Wilayah ini mulai digunakan
dan waktu yang disediakan pengelola kawasan karyawan perusahaan timah swasta yang
untuk kategori rekreasi pantai setiap harinya umumnya orang asing sebagai tempat mandi
adalah 9 jam (Yulianda, 2007). sekaligus untuk melepaskan lelah setelah
Analisis pengembangan menggunakan bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa pantai ini
Analisis SOAR (Stavros dan Hinrichs, 2009) ternyata memiliki potensi yang mampu menarik
yang dilakukan untuk merumuskan strategi minat orang asing untuk beristirahat dan
pengelolaan pengembangan kawasan wisata menghabiskan waktu di pantai ini. Tahun 1997,
Pantai Indah Sergang Laut. Analisis ini disusun salah seorang tokoh masyarakat dari kampung
dari faktor strategis yang menggambarkan Sergang (Hadi Sumatri/Ketua RW saat itu)
kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities) memunculkan gagasan untuk menjadikan
yang dihadapi dapat disesuaikan dengan aspirasi kawasan pantai ini sebagai destinasi wisata di
(aspirations) sehingga memperoleh hasil Dabo Singkep. Sejak saat itu, kawasan pantai ini
(results) yang terukur. Dalam kerangka kerja mulai dibenahi. Pemerintah Kabupaten
analisis SOAR didasarkan pada integritas Kepulauan Riau (saat itu) menyambut baik
melakukan inventarisasi faktor kekuatan, dengan membangun fasilitas wisata di kawasan
peluang, dan aspirasi yang selanjutnya mampu ini mulai tahun 2000. Akhirnya kawasan pantai
merumuskan hasil yang terukur sebagai ini menjadi sebuah objek wisata yang saat ini
alternatif strategi. dikenal dengan nama Pantai Indah Sergang
Laut. Selanjutnya, berkembangnya objek wisata
INITIATE INQUIRY IMAJINASI INOVASI INSPIRE TO IMPLEMENT

Keputusan Menggunakan Merancang masa Perancangan bersama Sistem Pengakuan dan ini mendorong peran Pemerintah Kabupaten
melakukan pertanyaan positif depan yang sasaran jangka pendek, Penghargaan.
SOAR
Framework.
guna mempelajari
nilai-nilai inti, visi,
diharapkan. Dalam
fase ini nilai-nilai
rencana taktikal dan
fungsional, program,
Lingga dengan menerapkan suatu kebijakan
kekuatan, dan diperkuat, visi dan misi sistem,
peluang potensial. diciptakan. Sasaran
jangka panjang,
dan struktur yang
terintegrasi untuk
guna meningkatkan kunjungan wisatawan di
alternatif strategis dan mencapai tujuan masa
rekomendasi
diumumkan.
depan yang
diharapkan.
objek wisata ini.
Gambar 2. Tahapan analisis SOAR Karakteristik Responden. Responden
(Stavros dan Hinrichs, 2009) penelitian ini terdiri dari 5 (lima) kelompok
yang meliputi pengelola, pemerintah daerah,
HASIL pelaku usaha wisata, pengunjung dan
masyarakat sekitar. Berdasarkan jenis kelamin,
Kondisi Umum Daerah. Pantai Indah Sergang responden penelitian terdiri dari 74% laki-laki
Laut adalah salah satu objek wisata potensial di dan 26% perempuan. Dari kategori umur,
Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau responder usia 15-19 tahun (10%), 20-24 tahun
yang terletak di Kampung Sergang Desa (10%), 25-29 tahun (11%), 30-34 tahun (12%),
Tanjung Harapan Kecamatan Singkep. Wilayah 35-39 tahun (5%) dan ≥ 40 tahun (52%).
tersebut berada di Pulau Singkep, yang Sebanyak 86% responden berdomisili di Pulau
dahulunya (hingga tahun 1990-an) dikenal Singkep, 11% berdomisili di luar Pulau Lingga
sebagai penghasil timah dengan reputasi dan 3% berdomisili di Tanjungpinang dan
penambangan selama hampir dua abad. Batam. Dari kategori pendidikan, 1% tidak
Keberadaan pertambangan timah ini telah tamat SD, 9% tamat SD, 22% tamat SLTP, 38%
menopang perekonomian dan kemajuan daerah tamat SLTA dan 30% tamat Perguruan Tinggi.
ini dibandingkan dengan daerah lain di Dari kategori pekerjaan, meliputi
Kabupaten Lingga. Berdasarkan catatan Dinas PNS/Pensiunan (26%), Honorer (5%),
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mahasiswa/Pelajar (11%), Ibu Rumah Tangga
Lingga per 30 April 2017, Desa Tanjung (2%), Pedagang (22%), Nelayan (6%), Buruh
Harapan berpenduduk 2.756 jiwa terdiri dari (4%) dan Wiraswasta (24%). Tingkat
1.376 jiwa laki-laki dan 1.380 jiwa perempuan. penghasilan responden berkisar < 1 juta (10%),
Pantai Indah Sergang Laut awalnya 1-2 juta (5%), 2-3 juta (26%), 3-4 juta (24%), 4-
hanya sebagai tempat berlabuhnya perahu- 5 juta (23%) dan > 5 juta (12%). Untuk tingkat
112

penghasilan < 1 juta umumnya adalah dari Strategi Pengembangan Objek Wisata.
kelompok Mahasiswa/Pelajar. Perumusan strategi pengembangan objek wisata
Kesesuaian Wisata. Analisis kesesuaian Pantai Indah Sergang Laut menggunakan
wisata menggunakan matriks kesesuaian yang analisis SOAR dimulai dengan melakukan
disusun berdasarkan kepentingan setiap identifikasi dan inventarisasi terhadap unsur
parameter untuk mendukung kegiatan wisata kekuatan (strengths), peluang (opportunities)
rekreasi pantai pada daerah tersebut. Parameter dan aspirasi (aspirations). Selanjutnya
kesesuaian wisata, meliputi: tipe pantai, lebar merumuskan hasil (results) yang dapat diukur
pantai, material dasar perairan, kemiringan dari kekuatan peluang dan aspirasi yang telah
pantai, penutupan lahan dan ketersediaan air diperoleh, disajikan pada Tabel 4.
tawar. Hasil analisis kesesuaian wisata Pantai
Indah Sergang Laut disajikan pada Tabel 2. Tabel 4. Matrik SOAR pengembangan objek wisata
Pantai Indah Sergang Laut
Kekuatan (Strengths) Peluang (Opportunities)
Tabel 2. Pengukuran dan analisis parameter kesesuaian
wisata Pantai Indah Sergang Laut 1. Tingkat kesesuaian 1. Pemerintah telah
No. Parameter
Bobot
Kategori
Skor
BxS
ekologis yang sesuai menyusun RIPPDA
(B) (S) 2. Daya dukung kawasan 2. Kunjungan wisatawan
1. Material dasar 5 Karang berpasir 3 15 memadai yang terus meningkat
perairan
2. Kemiringan 4 10,2 – 13,6% 3 12 3. Ketersediaan infrastruktur 3. Kepuasan wisata
pantai dan fasilitas wisata yang pengunjung yang baik
3. Lebar pantai 5 21 – 33 meter 4 20 baik 4. Aksesibilitas yang baik
4. Tipe pantai 5 Pasir putih 4 20
5. Penutupan lahan 3 Lahan terbuka, 4 12
4. Memiliki pengelola dan dan terjangkau
pantai cemara, kelapa sistem pengelolaan wisata 5. Memberikan keuntungan
6. Ketersediaan air 3 < 0,5 km 4 12 5. Ketersediaan kuliner yang ekonomi dan melibatkan
tawar baik masyarakat tempatan
Jumlah 25 91
6. Persepsi masyarakat yang
Sumber: Analisis Data (2017) baik
Aspirasi (Aspirations) Hasil (Results)
Dari Tabel 2 diketahui bahwa nilai indeks 1. Peningkatan kapasitas 1. Optimalisasi potensi,
kesesuaian wisata (IKW) Pantai Indah Sergang pengelolaan dan dukungan kapasitas dan partisipasi
Laut adalah 0,91 atau 91%. pemerintah untuk masyarakat untuk
meningkatkan kunjungan mewujudkan pengelolaan
Daya Dukung Kawasan. Daya dukung wisata pariwisata berkelanjutan
menunjukkan jumlah maksimum pengunjung 2. Pembangunan fasilitas (S1, S2, S6, O4, A1, A3)
yang secara fisik dapat ditampung di kawasan wisata untuk meningkatkan 2. Pemantapan daya tarik
kunjungan wisata wisata yang ada untuk
yang tersedia pada waktu tertentu tanpa 3. Penataan kawasan wisata meningkatkan daya saing
menimbulkan gangguan pada alam dan untuk meningkatkan daya dalam menarik
manusia. Hasil analisis daya dukung kawasan tarik wisata kunjungan wisatawan dan
4. Penyelesaian konflik di segmen pasar yang lebih
wisata Pantai Indah Sergang Laut disajikan pada kawasan wisata untuk luas (S3, O1, O2, O3, A2,
Tabel 3. perbaikan pengelolaan A6)
kawasan 3. Pembangunan kemitraan
Tabel 3. Analisis daya dukung kawasan wisata Pantai 5. Pemberdayaan pelaku pariwisata untuk
usaha wisata untuk meningkatkan kualitas
Indah Sergang Laut
meningkatkan daya tarik dan peningkatan ekonomi
Luas Daya
Potensi Unit Waktu Waktu wisata pariwisata dalam
Area Dukung
Ekologis Area Tersedia Kunjungan 6. Penyelenggaraan even dan
Pantai Kawasan menunjang pembangunan
(K) (Lp) (Lt) (Wt) (Wp) (DDK) promosi wisata untuk daerah (S4, S5, O5, A4,
(orang) (m2) (m2) (jam) (jam/orang) (orang) meningkatkan kunjungan A5)
1 20.218,38 50 9 3,1 1.173,97 wisata
Sumber: Analisis Data (2017) Sumber: Analisis Data (2017)

Dari Tabel 3 diketahui bahwa kawasan Hasil identifikasi dan inventarisasi


objek wisata ini dapat menampung wisatawan terhadap unsur-unsur tersebut sebagaimana
per harinya sebanyak 1.173,97 orang atau dalam Matrik SOAR (Tabel 4) dideskripsikan
sebanyak 1.174 orang dengan pemanfaatan luas sebagai berikut:
area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan Kekuatan (Strengths). Unsur kekuatan
selama 3,1 jam/orang/hari. (strengths) terkait objek wisata Pantai Indah
Sergang Laut, sebagai berikut: (a) Pantai Indah
Sergang Laut memiliki tingkat kesesuaian
113

ekologis yang sesuai dengan indeks kesesuaian sebanyak 12.280 orang. Fluktuasi kunjungan
wisata 91%. (b) Pantai Indah Sergang Laut wisata besar jumlahnya di hari sabtu, minggu
memiliki daya dukung kawasan yang memadai dan hari-hari libur dengan karakteristik
dengan luas kawasan 20.218,38 m2 memiliki pengunjung wisata sekitar 80% adalah
daya tampung pengunjung sebanyak 1.174 wisatawan lokal atau masyarakat sekitar Pulau
orang. (c) Infrastruktur sebagai sarana prasarana Singkep. (c) Motivasi pengunjung umumnya
wisata berupa fasilitas bermain, pondok santai untuk menikmati pemandangan (suasana
(gazebo), panggung rakyat, tempat mandi/bilas pantai), bersantai, berkumpul dengan keluarga
dan toilet serta fasilitas wisata lainnya dalam dan kuliner. Kebutuhan pengunjung untuk
kondisi baik. (d) Pemerintah telah menunjuk berwisata dapat terpenuhi dengan potensi wisata
pengelola kawasan wisata sebagai pihak yang yang tersedia di objek wisata ini yang umumnya
bertanggung jawab dan telah memberikan pengunjung puas berwisata. (d) Aksesibilitas
konsep pengelolaan sebagaimana yang tertuang menuju kawasan terjangkau dengan baik dengan
dalam Surat Keputusan Dinas Kebudayaan dan sarana dan prasarana yang tersedia berupa
Pariwisata Kabupaten Lingga Nomor 41 Tahun bandara dan pelabuhan. Pesawat udara tersedia
2012. Berarti pengelolaan objek wisata ini telah dari Pangkalpinang (Bangka), Jambi,
didukung pemerintah daerah. (e) Di area wisata Pekanbaru, Batam dan Tanjungpinang.
Pantai Indah Sergang Laut telah tersedia Angkutan air (kapal ferry maupun kapal Ro-ro)
berbagai makanan/kuliner dari para pelaku tersedia dari Jambi, Batam, Tanjungpinang dan
usaha wisata sebagai penunjang untuk Daik. Dari pelabuhan dan bandara tersedia baik
memenuhi kebutuhan pengunjung dengan angkutan darat menuju objek wisata. (e)
pelayanan baik dan harga makanan yang Berkembangnya wisata di kawasan ini
terjangkau. (f) Persepsi masyarakat tempatan memberikan keuntungan ekonomi bagi pelaku
terhadap objek wisata ini adalah baik yang usaha wisata yang cukup besar berkisar 23,8 –
berarti berkembangnya objek wisata ini 88% dengan keterlibatan tenaga kerja lokal
tidak/belum memberikan dampak negatif sebesar 100%. Berarti belum ada pihak lain
terhadap estetika/norma sosial di masyarakat. yang ikut berpartisipasi sebagai pelaku usaha
Hal ini juga selaras dengan pendapat wisata.
pengunjung yang menyatakan bahwa sambutan Aspirasi (Aspirations). Aspirasi yang
masyarakat terhadap aktivitas wisata yang dihimpun dari stakeholder (responden)
dilakukan adalah baik. dikelompokkan dalam enam kategori, sebagai
Peluang (Opportunities). Unsur peluang berikut: (a) Peningkatan kapasitas pengelolaan
(opportunities) terkait objek wisata ini, sebagai dan dukungan pemerintah untuk meningkatkan
berikut: (a) Pemerintah Kabupaten Lingga telah kunjungan wisata. Aspirasi ini meliputi:
menyusun RIPPDA (Rencana Induk mengupayakan BUMDes menjadi pengelola
Pembangunan Pariwisata Daerah) Tahun 2013- wisata, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
2023 sebagai bentuk kebijakan terhadap terkait pariwisata, memberikan bantuan modal
pembangunan pariwisata. Dalam RIPPDA usaha bagi pelaku usaha wisata, menyusun
tersebut telah disusun arahan program strategis regulasi wisata setidaknya berupa peraturan
pembangunan pariwisata terkait kawasan desa (perdes), mengembangkan konsep desa
pengembangan pariwisata daerah berdasarkan wisata, pengembangan wisata berbasis
klaster salah satunya adalah Kawasan ekowisata, memfasilitasi investasi dengan pihak
Pengembangan Pariwisata (KPP) Singkep. lainnya, mewujudkan objek wisata berdaya
Objek wisata Pantai Indah Sergang Laut saing menjadi ikon wisata Singkep. (b)
termasuk dalam klaster KPP Singkep sehingga Pembangunan fasilitas wisata untuk
menjadi objek wisata yang diprioritaskan meningkatkan kunjungan wisata. Aspirasi ini
pengembangannya. (b) Jumlah pengunjung meliputi: memperbaiki fasilitas yang kurang
kawasan wisata Pantai Indah Sergang Laut terus layak kondisinya (kantor pengelola, tempat
meningkat dari tahun ke tahun dengan mandi/bilas, toilet), menambah fasilitas yang
peningkatan sebesar 42% pada tahun 2013 dan sudah ada (fasilitas bermain anak-anak, tempat
20,8% tahun 2015 serta 5,9% tahun 2016 sampah), membangun fasilitas yang belum ada
dengan jumlah pengunjung tahun 2016 (musholla, wahana berfoto, area camping, area
114

out bond, tempat olah raga, jogging track, tergolong sesuai karena berada pada rentang
banana boat dan jet sky), dan melengkapi 77,78 - 100%. Parameter material dasar perairan
fasilitas wisata lainnya (jaringan listrik dan dan kemiringan pantai tergolong dalam kategori
wifi). (c) Penataan kawasan wisata untuk layak. Sedangkan parameter lebar pantai, tipe
meningkatkan daya tarik wisata. Aspirasi ini pantai, penutupan lahan pantai dan ketersediaan
meliputi: melakukan penataan terhadap fasilitas air tawar tergolong dalam kategori sangat layak.
wisata untuk menciptakan keasrian kawasan, Indeks kesesuaian wisata (IKW) Pantai Indah
memperluas kawasan wisata dengan menggarap Sergang Laut tidak berbeda dengan penelitian
kawasan sekitarnya yang potensial, dan Yulisa et al. (2016) mengenai kesesuaian
mewujudkan kebersihan lingkungan kawasan ekowisata pantai kategori rekreasi pada Pantai
objek wisata. (d) Penyelesaian konflik di Laguna Desa Merpas Kabupaten Kaur yang
kawasan wisata untuk perbaikan pengelolaan menunjukkan nilai indeks kesesuaian ekowisata
kawasan. Aspirasi ini meliputi: penyelesaian (IKW) sebesar 90,6%. Hal ini karena parameter
batas lahan antara lahan kawasan dengan lahan kesesuaian wisata memiliki tingkat kelayakan
masyarakat dan penyelesaian konflik sewa lahan tinggi untuk mendukung wisata rekreasi.
di sekitar kawasan untuk penggunaan tempat Dari analisis daya dukung kawasan
usaha masyarakat. (e) Pemberdayaan pelaku diketahui bahwa luas kawasan pantai di objek
usaha wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata Pantai Indah Sergang Laut sebesar
wisata. Aspirasi ini meliputi: pelayanan kuliner 20.218,38 m2 (2,02 ha) dapat menampung
yang lebih baik, menciptakan keragaman wisatawan per harinya sebanyak 1.173,97 orang
kuliner, menciptakan kuliner khas melayu, atau sebanyak 1.174 orang dengan pemanfaatan
menyediakan tempat usaha souvenir/oleh-oleh, luas area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan
menyediakan tempat usaha tetap bagi para selama 3,1 jam/orang/hari. Tidak jauh berbeda
pedagang dan melibatkan BUMDes dalam dengan hasil penelitian Juliana et al. (2013)
kegiatan usaha. (f) Penyelenggaraan even dan mengenai daya dukung wisata bahari di perairan
promosi wisata untuk meningkatkan kunjungan Bandengan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
wisata. Aspirasi ini meliputi: menyelenggarakan pada luas pantai 524.600 m2 (52,46 ha) dapat
even seni dan budaya, menjadikan aktivitas menampung wisatawan sebanyak 27.978 orang
nelayan yang pulang melaut sebagai atraksi dengan pemanfaatan luas area 50 m2/orang
wisata buatan, melakukan promosi wisata untuk waktu kunjungan selama 3
melalui media online, reklame dan pameran. jam/orang/hari. Dilihat dari tingkat kunjungan
Hasil (Results) yang terukur. Dari wisatawan di Pantai Indah Sergang Laut
aspek kekuatan, peluang dan aspirasi yang telah sebanyak 12.280 orang untuk tahun 2016
dihimpun selanjutnya dirumuskan hasil yang (Disbudpar Lingga, 2017) maka rata-rata
dapat diukur sebagai alternatif strategi, meliputi: kunjungan wisatawan ke kawasan ini sebanyak
(a) Optimalisasi potensi, kapasitas dan 35 orang/hari. Apabila dihitung berdasarkan
partisipasi masyarakat untuk mewujudkan tingkat fluktuasi kunjungan dengan tingkat
pengelolaan pariwisata berkelanjutan. (b) kunjungan tertinggi adalah di hari minggu atau
Pemantapan daya tarik wisata yang ada untuk hari libur lainnya, masih belum melampaui
meningkatkan daya saing dalam menarik batas daya dukung kawasan.
kunjungan wisatawan dan segmen pasar yang Strategi pengembangan objek wisata
lebih luas. (c) Pembangunan kemitraan Pantai Indah Sergang Laut menggunakan
pariwisata untuk meningkatkan kualitas dan analisis SOAR telah dirumuskan tiga alternatif
peningkatan ekonomi pariwisata dalam strategi, yaitu:
menunjang pembangunan daerah. Optimalisasi potensi, kapasitas dan
partisipasi masyarakat untuk mewujudkan
PEMBAHASAN pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Hasil
ini dirumuskan dari tingkat kesesuaian ekologis
Nilai indeks kesesuaian wisata (IKW) Pantai yang sesuai (S1), daya dukung kawasan yang
Indah Sergang Laut dari hasil analisis memadai (S2), persepsi masyarakat yang baik
kesesuaian wisata adalah 0,91 atau 91%. (S6), aksesibilitas yang baik dan terjangkau
Menurut Yulianda (2007) kategori tersebut (O4), peningkatan kapasitas pengelolaan dan
115

dukungan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan daerah. Untuk itu perlu


kunjungan wisata (A1), dan penataan kawasan koordinasi yang baik antar stakeholder terkait
untuk meningkatkan daya tarik wisata (A3). implementasi alternatif strategi yang telah
Pemantapan daya tarik wisata yang ada dirumuskan sehingga mampu mewujudkan
untuk meningkatkan daya saing dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
menarik kunjungan wisatawan dan segmen
pasar yang lebih luas. Hasil ini dirumuskan UCAPAN TERIMA KASIH
dari ketersediaan infrastruktur dan fasilitas
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
wisata yang baik (S3), pemerintah telah
terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten
menyusun RIPPDA (O1), kunjungan wisatawan
Lingga dan masyarakat di sekitar kawasan
yang terus meningkat (O2), kepuasan wisata
wisata Pantai Indah Sergang Laut yang telah
pengunjung yang baik (O3), pembangunan
banyak membantu dalam melaksanakan
fasilitas wisata untuk meningkatkan kunjungan
penelitian ini.
wisata (A1), dan penyelenggaraan even dan
promosi wisata untuk meningkatkan kunjungan
DAFTAR PUSTAKA
wisata (A6).
Pembangunan kemitraan pariwisata
Adi, A.B., A. Mustafa dan R. Ketjulan. 2013.
untuk meningkatkan kualitas dan peningkatan
Kajian potensi kawasan dan kesesuaian
ekonomi pariwisata dalam menunjang
ekowisata terumbu karang Pulau Laras
pembangunan daerah. Hasil ini dirumuskan
untuk pengembangan ekowisata bahari.
dari objek wisata memiliki pengelolaan dan
Jurnal Mina Laut Indonesia. 1 (1) : 49-60.
sistem pengelolaan (S4), ketersediaan kuliner
Denzin, N, K dan S. L. Yvonna. 2009.
yang baik (S5), berkembangnya objek wisata
Handbook of qualitative research.
memberikan keuntungan ekonomi dan
(Terjemahan: Dariyatno). Pustaka
melibatkan masyarakat tempatan (O5),
Pelajar. Yogyakarta.
penyelesaian konflik di kawasan wisata untuk
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
perbaikan pengelolaan kawasan (A4), dan
[DISBUDPAR] Kabupaten Lingga.
pemberdayaan pelaku usaha wisata untuk
2017. Rekapitulasi Kunjungan Wisata di
meningkatkan daya tarik wisata (A5).
Objek Wisata Pantai Indah Sergang
Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga
SIMPULAN
Tahun 2013-2016. Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Lingga. Daik.
Kesesuaian wisata Pantai Indah Sergang Laut
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
tergolong sesuai dengan indeks 91%. Daya
[DISDUKCAPIL] Kabupaten Lingga.
dukung ekologis 1.174 orang/hari untuk luas
2017. Jumlah penduduk Desa Tanjung
wilayah pantai 2,02 hektar sehingga kegiatan
Harapan menurut umur dan jenis
pengunjung dan kelestarian kawasan mampu
kelamin. Dinas Kependudukan dan
terjaga dengan baik, memiliki daya dukung
Pencatatan Sipil Kabupaten Lingga.
sosial yang baik dan berkembangnya objek
Dabo Singkep.
wisata ini telah berpengaruh baik terhadap
Fandeli, C.M. 2000. Pengusahaan pariwisata.
tingkat pendapatan usaha wisata. Dari analisis
Gadjah Mada University Press.
SOAR, terdapat tiga alternatif strategi untuk
Yogyakarta.
mengembangkan objek wisata ini, yaitu (a)
Hutabarat, A.A., F. Yulianda, A. Fahrudin, S.
optimalisasi potensi, kapasitas dan partisipasi
Harteti dan Kusharjani. 2009.
masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan
Pengelolaan pesisir dan laut secara
pariwisata berkelanjutan, (b) pemantapan daya
terpadu. Bogor: Pusdiklat Kehutanan,
tarik wisata yang ada untuk meningkatkan daya
SECEM dan Korea International
saing dalam menarik kunjungan wisatawan dan
Cooperation Agency. Bogor.
segmen pasar yang lebih luas, dan (c)
Juliana, L. Sya’rani dan M. Zainuri. 2013.
pembangunan kemitraan pariwisata untuk
Kesesuaian dan daya dukung wisata
meningkatkan kualitas dan peningkatan
bahari di perairan Bandengan Kabupaten
ekonomi pariwisata dalam menunjang
116

Jepara, Jawa Tengah. Jurnal Perikanan Stavros, J. M dan G. Hinrichs. 2009. Thin book
dan Kelautan Tropis. 9 (1) : 1-7. of SOAR: building strenghts-based
Kriyantono, R. 2012. Teknik praktis riset strategy. Thin Book Publishers. Bend-
komunikasi. Cetakan Keenam. Kencana OR.
Prenada Media Group. Jakarta. Yulianda, F. 2007. Ekowisata bahari sebagai
Senoaji, G. 2009. Daya dukung lingkungan dan alternatif pemanfaatan sumberdaya
kesesuaian lahan dalam pengembangan pesisir berbasis konservasi. Institut
Pulau Enggano Bengkulu. Jurnal Bumi Pertanian Bogor. Bogor.
Lestari. 9 (2) : 159-166. Yulisa, E. N., Y. Johan dan D. Hartono. 2016.
Analisis kesesuaian dan daya dukung
ekowisata pantai kategori rekreasi Pantai
Laguna Desa Merpas Kabupaten Kaur.
Jurnal Enggano. 1 (1) : 97-111.
117

You might also like