You are on page 1of 20

ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK INDUSTRI KECIL

SEBAGAI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS


(KASUS INDUSTRI KERAJINAN ROTAN, RUMBAI,
PEKANBARU)

Kasmiruddin1

ABSTRACT
Small industrial sector is one of the economic sectors that have the
potential to thrive in the area of Pekanbaru Riau in general and in particular,
which are small rattan craft industry. The opening business opportunities and
easy entry of new competitors in the business of rattan has put an increasingly
competitive business position. Theoritically, creative entrepreneurs who created
the product development strategy is considered able to retain and win business
competition rattan. This study was conducted with the intention to portray and
describe the implementation of rattan product development efforts as a strategy to
face competition. The respondents were entrepreneurs Rumbai furniture makers
in the region, data collection techniques using a structured questionnaire and
data analysis using descriptive statistics. From the results of the study found the
overall product development strategy is not effective, the effort produces rattan
products are diverse (different), modify the handicraft products, produce rattan
products are limited and produce different handicrafts products for specific
consumer groups. Group of employers who are less effective implement product
development due to the limited ability of entrepreneurs rattan craftsmen in terms
of capital and business experience. While the group has been effectively carry out
product development and capital characterized as having a better experience or
insufficient.

Keywords: Product development, small enterprise, business competiveness

1
Program Studi Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau,
Kampus Bina Widya KM. 12.5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293. Telp. 0761-63277. Email:
kasmiruddin1962@yahoo.com

[69] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


ABSTRAK
Sektor industri kecil merupakan salah satu sektor ekonomi yang cukup
berpotensi untuk berkembang di daerah Riau pada umumnya dan Pekanbaru pada
khususnya, diantaranya adalah industri kecil kerajinan rotan. Terbukanya peluang
bisnis dan mudahnya pesaing baru masuk dalam bisnis kerajinan rotan telah
menempatkan posisi bisnis yang semakin kompetitif. Secara teoritis, pengusaha
yang kreatif menciptakan strategi pengembangan produk dianggap mampu
mempertahankan dan memenangkan persaingan bisnis kerajinan rotan. Penelitian
ini dilakukan dengan maksud untuk mengambarkan dan menguraikan pelaksanaan
usaha pengembangan produk kerajinan rotan sebagai suatu strategi menghadapi
persaingan. Responden penelitian adalah pengusaha pengrajin rotan di wilayah
Rumbai, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur dan teknik
analisa data menggunakan statistic deskriptif. Dari hasil penelitian secara
keseluruhan ditemukan strategi pengembangan produk masih belum berjalan
secara efektif, yaitu usaha menghasilkan produk kerajinan rotan yang beraneka
(berbeda), memodifikasi produk kerajinan, menghasilkan produk kerajinan rotan
yang terbatas serta menghasilkan produk kerajinan yang berbeda untuk kelompok
konsumen tertentu. Kelompok pengusaha yang masih kurang efektif
melaksanakan pengembangan produk disebabkan keterbatasan kemampuan
pengusaha pengrajin rotan dari segi permodalan dan pengalaman usaha.
Sedangkan kelompok yang sudah efektif melaksanakan pengembangan produk
dicirikan memiliki modal dan pengalaman yang lebih baik atau mencukupi.
Kata kunci: Pengembangan produk, industri kecil, persaingan bisnis

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [70]


PENDAHULUAN mempertahankan usahanya dari
Era globalissi ekonomi merupakan ancman persaingan bisnis. Semua
suatu era yang ditandai masuknya pelaku ekonomi selau dihadapkan
sistem ekonomi kapitalisme atau dengan tantangan persaingan bisnis,
mekanisme pasar ke dalam kehidupan sehingga diperlukan usaha kreatif dan
ekonomi semua negara di dunia, inovatif dari pengusaha dalam
diantaranya Indonesia sebagai negara menjalankan usahanya, baik usaha
yang sedang berkembang, yang kecil, menengah dan maupun usaha
ditandai semakin meluas peranan besar.
perdagangan bebas ke berbagai negara Sektor ekonomi skala kecil atau
di belahan dunia ini. Salah satu industry kecil merupakan salah satu
dampak yang dirasakan saat ini adalah sector ekonomi yang terkena pengaruh
telah terjadnya berbagai perubahan dan dari perkembangan ekonomi global
perkembangan sektor perekonomian yang cenderung semakin kompetitif,
dalam masayrakat yang dihasilkan dari mereka menghadapi persaingan bukan
penerapan system mekanisme pasar hanya dari sisi munculnya pesaing-
atau struktur persaingan dalam pesaing baru bahkan bersaing dengan
menjalankan aktivitas dan transaksi produk-produk substitusi yang
ekonomi. dihasilkan para pengusaha lainnya,
Secara teoritis, memang penerapan diantaranya industry pengrajin rotan.
struktur persaingan dalam Pengusaha pengrajin rotan harus
perekonomian diharapkan para pelaku mampu menghadapi persaingan bisnis
ekonomi dapat meningkatkan efisiensi kerajinan rotan dengan cara
ekonomi, agar keinginan untuk menerapkan strategi bersaing yang
memenangkan persaingan dapat dapat membawa usahanya mencapai
diwujudkan dengan cara meningkatkan tujuan kesuksesan.
efisiensi usaha. Dengan kata lain, para Usaha Industri Kecil kerajinan
pengusaha selalu berfikir dan rotan harus mampu menghasilkan
bertindak secara ekonomis dan efisien produk yang memiliki daya saing
bilamana menginginkan untuk dengan produk-produk kerajinan rotan

[71] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


dari luar Pekanbaru serta produk bisnis industry kerajinan rotan secara
kerajinan pengganti kerajinan rotan. factual menghadapi lingkungan sangat
Ini didorong kemungkinan ke depan kompetitif dan penuh dengan
pemerintah akan membatasi intervensi ketidakpastian.
untuk memberikan pembinaan pada Keberhasilan strategi bersaing
UKM yang lemah. Kunci utama pengusaha kerajinan rotan terletak
keberhasilan pengusaha kerajinan pada kemampuan mengembangkan
rotan dalam menghadapi dan produk kerajinan agar tercipta daya
memenangkan persaingan bisnis tarik konsumen untuk memilih produk
adalah harus memiliki keunggulan yang dijual. Usaha untuk mewujudkan
bersaing, agar mampu strategi pengembangan produk
mempertahankan dan meningkatkan kerajinan rotan, diataranya;
jumlah konsumen. memperbaharui produk dan kemasan
Peningkatan daya saing produk produk, menghasilkan produk yang
kerajinan rotan, pengusaha dapat berbeda dan menghasilkan produk
melakukan perubahan dan modifikasi khusus untuk kelompok konsumen
terhadap produk kearah yang lebih tertentu. Adanya kenyataan dilapangan
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan yang menunjukkan beberapa
konsumen yang selalu mengalami pengusaha kerajinan rotan mengalami
perubahan, agar konsumen tetap kesulitan berkembang dan beberapa
tertarik memilih produk yang pengusaha menutup usaha
ditawarkan. Suatu cirri dari indutri produksinya, ini mengindikasikan
kecil yang memiliki keunggulan masih kurang efektifnya penerapan
kompetitif ditandai adanya strategi pengembangan produk
kemampuan dalam memahami kerajinan rotan di Rumbai Pesisir.
perubahan struktur pasar dan mampu
LandasanTeori
memilih strategi bisnis atau pemasaran
Pelaku bisnis industri kecil terus
yang efektif (Porter, 1986)
berusaha menghadapi persaingan
Menciptakan keunggulan atau daya
diantara sesama pelaku usaha kerajian
saing produk, mengindikasikan bahwa

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [72]


dan bahkan jika memunkin merebut 1. Penetrasi Pasar
pelanggan dari pesaing. Menurut Yaitu berusaha untuk meningkatkan
Porter, bahwa dalam struktur pasar pangsa pasar untuk produk atau jasa
persaingan, tidak memungkinkan yang sudah ada dipasar melalui usaha
penjual dan pembeli mempengaruhi pemasaran yang gencar. Usaha-usaha
harga, jika penjual menaikkan harga yang dilakukan diantaranya;
menyebabkan konsumen tidak ada menambah jumlah pramuniaga,
yang membeli dan jika diturunkan menambah belanja iklan, promosi
maka penjual mengalami kerugian, penjualan ekstensif atau meningkatkan
untuk bisa memenangkan persaingan – upaya publisitas.
merebut dan mempertahankan Beberapa faktor yang perlu
pelanggan– pelaku usaha harus dipertimbangn agar penggunaan
memiliki kemampuan meningkatkan strategi ini berjalan efektif, yaitu;
efisiensi produksi (Manajemen a. Ketika pasar tidak jenuh dengan
Pemasaran, 1995) Namun dalam produk atau jasa tertentu.
situasi persaingan bisnis yang b. Ketika angka penggunaan produk
dipentingkan adalah kemampuan atau jasa para pelanggan dapat
menciptakan keunggulan bersaing ditingkatkan secara signifikan.
yang diterapkan oleh masing-masing c. Ketika pangsa pasar pesaing utama
plaku usaha kecil untuk memenangkan sedang merosot sedangkan total
persaingan bisnis, mengingat mereka penjualan industry sedang
semua dalam industri yang sama. meningkat.
Menurut Fred R. David untuk d. Ketika naiknya skala ekonomi
meningkatkan posisi persaingan menjadi keunggulan kompetitif
perusahaan atau market share dalam yang besar.
rangka meningkatkan pertumbuhan 2. Pengembangan Pasar
atau perkembangan usaha melalui Yaitu strategi yang bertujuan
produk-produk yang ada, dapat memperkenalkan produk-produk atau
digunakan strategi diantaranya; jasa yang ada ke wilayah geografis
(Manajemen Strategis”, 2004) baru. Iklim pengembangan pasar

[73] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


internasional terus menjadi semakin produk atau jasa yang sudah ada.
kondusif, sehingga sangat sulit bagi Pengembangan produk biasanya
banyak industry seperti jasa pelayanan memerlukan biaya yang besar untuk
internet mengandalkan pasar atau penelitian dan pengembangan.
mempertahankan keunggulan Beberapa pertimbangan untuk
kompetitif. peggunaan strategi ini agar efektif,
Pertimbangan perusahaan yaitu;
menggunakan strategi ini agar efektif, a. Organisasi mempunyai produk
adalah; sukses yang mencapai tahap
a. Apabila ada saluran-saluran kematangan dalam siklus
distribusi baru yang diandalkan, hidupnya; idenya adalah untuk
murah dan bermutu baik. menarik para pelanggan yang puas
b. Apabila organisasi sangat berhasil untuk mengkonsumsi produk-
dalam hal yang dikerjakannya. produk baru.
c. Ketika ada pasar baru yang belum b. Ketika organisasi bersaing dalam
dimanfaatkan dan belum jenuh. industry di mana perkembangan
d. Ketika organisasi memiliki modal teknologi terjadi sangat cepat.
dan sumber daya yang dibutuhkan c. Ketika pesaing menawarkan utama
untuk mengelolan perusahaan yang produk dengan mutu lebih baik dan
semakin besar. harga yang sebanding.
e. Ketika organisasi memiliki d. Ketika organisasi bersaing dalam
kapasitas produksi yang industry yang tumbuh cepat.
berlebihan. e. Organisasi mempunyai
f. Ketika lingkup industry dasar kemampuan penelitian dan
organisasi menjadi global dengan pengembagan yang sangat kuat.
cepat. Alternatif strategi yang mungkin
3. Pengembangan Produk berpotensi bagi pengembangan bisnis
Yaitu suatu strategi yang berupaya industri kerajinan rotan saat ini adalah
meningkatkan penjualan dengan pengembangan produk kerajinan yang
memperbaiki atau memodivikasi lebih sesuai dengan perkembangan

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [74]


selera konsumen. Industri kerajinan mengembangkan produk baru atau
rotan memiliki peluang pasar yang menyempurnakan produk kerajinan
besar baik domenstik maupun yang ada guna memenuhi kebutuhan
internasional dan lebih khusus pasar pasar yang ada sekarang
lokal Riau. Keberhasilan bisnis (Bambang,1999) Tiga kemungkinan
kerajinan rotan di Riau terletak pada yang dapat dijalankan: 1) Perusahaan
sejauhmana kemampuan pengusaha dapat mengembangkan produk baru
pengrajin mengelola usahanya agar dan berbeda yang akan memikat
lebih sesuai dengan perubahan yang konsumennya, 2) Perusahaan dapat
terjadi pada selera konsumen, bukan menciptakan produk baru yang
pada pasarnya. Oleh karena itu, terbatas, dan 3) Perusahaan dapat
peneliti lebih tertarik melakukan kajian mengembangkan produknya untuk
terhadap kemampuan pengusaha keperluan memenuhi klompok pembeli
menerapkan strategi pengembangan tertentu.
produk kerajinan rotan dalam rangka Berdasarkan pra survey yang
menghadapi persaingan usaha. dilakukan dilapangan ditemukan
Pengembangan produk kerajinan bahwa pengusaha pengrajin rotan juga
rotan sebagai suatu strategi bisnis melakukan usaha modivikasi produk
mempertahankan atau memenangkan kerajinan agar disesuaikan dengan
persaingan diarahkan untuk mencapai keinginan konsumen. Atas dasar itu,
tujuan bisnis yaitu untuk dapat dirumuskan konsep
mengembangkan usaha yang dilihat pengembangan produk kerajinan rotan
dari indikator peningkatan volume mencakup unsur-unsur, yaitu;
penjualan produk setiap tahun. Dengan 1. Mengembangkan produk kerajinan
demikian dapat dirumuskan bahwa baru dan berbeda agar menarik
pelaksanaan strategi pengembangan minat konsumen.
produk yang tepat dapat 2. Memodivikasi produk kerajinan
mempengaruhi terjadinya peningkatan yang ada untuk menciptakan daya
penjualan produk kerajinan. Strategi tarik konsumen.
pengembangan produk adalah usaha

[75] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


3. Menciptakan produk kerajinan 3. Menciptkan produk kerajinan baru
baru yang terbatas dan Unik. yang terbatas adalah usaha
4. Mengembangkan produk menghasilkan produk kerajinan
kerajinannya untuk kelompok dalam jumlah yang terbatas agar
pembeli tertentu. konsumen lebih tertarik
menentukan pilihan. Indicator yang
digunakan:
Pengukuran Konsep
a. Corak dan Bentuk Produk
1. Menciptakan produk kerajinan
kerajinan tidak banyak dihasilkan
baru yang berbeda adalah usaha
b. Kualitas produk kerajinan tidak
yang dilaksanakan pengusaha
banyak dihasilkan
dengan menghasilkan produk
c. Kemasan produk memiliki
kerajinan baru dan berbeda dengan
keunikan
produk yang ditawarkan pengusaha
4. Menghasilkan produk kerjinan
lainnya. Indicator terdiri dari:
untuk kelompok pembeli tertentu
a. Bentuk (model) produk baru.
adalah usaha menyediakan produk
b. Produk memiliki perbedaan.
yang berbeda-beda sesuai dengan
c. Kemasan produk baru yang
kelompok pembeli tertentu agar
menarik
semakin mudah konsumen
2. Memodifikasi produk kerajinan
menentukan pilihan yang sesuai
adalah usaha menghasilkan produk
dengan selera dan kemampuannya.
kerajinan dengan merubah produk
Indikator yang digunakan:
yang ada atau produk yang sesuai
a. Menyediakan bentuk (model)
dengan selera konsumen. Indicator
produk yang berbeda-beda
yang digunakan :
b. Mengkalsifikasikan berbagai
a. Adanya perubahan pada bentuk
harga produk yang berbeda-beda
(model) produk yang ada
c. Mengelompokkan berbagai
b. Perubahan produk sesuai dengan
kualitas produk yang berbeda-
kebutuhan konsumen
beda.
c. Perubahan kemasan produk
kerajinan

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [76]


METODE PENELITIAN pertimbangannya adalah tingkat
Metode yang digunakan dalam pemahaman responden terhadap
penelitian ini adalah deskriptif yakni pertanyaan dipandang tidak
penelitian yang dilakukan menyulitkan.
dimaksudkan untuk menggambarkan
penerapan strategi pengembangan
Teknik Pengolahan dan Analisis
produk oleh pengusaha kerajinan
Data
rotan.
Menggunakan alat analisis data
statistik deskriptif, yakni tabulasi
Penentuan Populasi dan Sampling
frekuensi, dimaksudkan untuk
Objek atau populasi penelitan
menggambarkan kecenderungan
adalah semua pelaku bisnis industry
strategi pengembangan produk yang
kecil rotan di Rumbai yang berjumlah
dilaksanakan masisng-masing pelaku
32 orang pengusaha, mengingat
bisnsis industry kecil kerajinan rotan.
jumlah populasi terlalu kecil maka
penelitian menggunakan semua unit
populasi atau tidak menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
sample.
Dari hasil penyebaran kuesioner Identitas Responden
penelitian selama 1 bulan, jumlah Pengalaman Usaha Kerajinan Rotan
responden yang bersedia untuk Pengalaman dalam menjalankan
memberikan jawaban penelitian hanya usaha kerajinan merupakan factor
16 responden. Sehubungan dengan itu, penting untuk meningkatkan
maka analisis penelitian dilakukan kemampuan bisnis guna mewujudkan
pada 16 responden yang diteliti. tujuan perusahaan, melalui
peningkatan penjualan produk
Teknik Pengumpulan Data kerajinan. Dalam menghadapi situasi
Teknik pengumpulan data persaingan bisnis yang kompleks dan
menggunakan angket atau penyebaran dinamik, kemampuan memahami dan
kuesioner yang terstruktur, mengatasi solusi permasalahan bisnis

[77] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


dibutuhkan. Oleh karenanya, tinggi pengalaman seseorang dalam
pengetahuan seseorang pelaku bisnis menjalankan bisnis maka semakin
meningkat sejalan dengan adanya besar peluang pengusaha untuk sukses
peningkatan kemampuan teknik dalam menghadapi berbagai permasalahan
menjalankan usaha kerajinan. Dengan dalam bisnis.
demikian, dikatakan bahwa semakin

Tabel 1. Pengalaman Menjalankan Usaha Kerajinan Rotan


No. Pengalaman Kerja dalam Jumlah Persentase (%)
Kerajinan Pengusaha
1. 4 Tahun s/d 9 Tahun 3 18.75
2. 10 Tahun s/d 14 Tahun 2 12.50
3. 15 Tahun s/d 19 Tahun 7 43.75
4. 20 Tahun s/d 24 Tahun 3 18.75
5. > 24 Tahun 1 6.25
Jumlah 16 100,00
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari tabel 1 dapat disimpulkan Jumlah Modal Usaha Kerajinan Rotan
bahwa pengusaha kerajinan rotan Modal usaha merupakan variabel
memiliki pengetahun dari pengalaman yang penting dalam mempengaruhi
kerja yang bervariasi, mulai dari 4 keberhasilan bisnis, semakin besar
tahun hingga lebih dari 24 tahun. modal usaha memberikan peluang
Pengusaha pengrajin yang paling lebih besar untuk melakukan berbagai
banyak memiliki pengalaman kerja perubahan pada produk kerajinan yang
kerajinan rotan adalah sebanyak di pasarkan, dibanding dengan
18.75% responden, sedangkan 20 pengusaha yang kurang memiliki
tahun ke atas hanya 6,25%. Perbedaan modal usaha menghadapi kesulitan
tingkat pengalaman usaha tentu tidak melakukan berbagai perubahan strategi
dapat dilepaskan keterkaitananya pengembangan produk kerajinan.
dengan kemampuan pengusaha dalam Untuk lebih jelas gambaran jumlah
mengelola usaha kerajina rotan yang modal yang digunakan pengusaha
lebih efektif.

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [78]


dalam usaha kerajinan rotan dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Jumlah Modal yang Digunakan Dalam Usaha Kerajinan Rotan
No. Jumlah Modal Kerajinan Rotan Jumlah Pengusaha Persentase (%)

1. Rp5 Juta s/d Rp30 Juta 5 31.25


2. >Rp30 Juta s/d Rp50 Juta 3 18.75
3. >Rp50 Juta s/d Rp75 Juta 3 18.75
4. >Rp 75 Juta 4 25.00
Jumlah 16 100,00
Sumber: Hasil Penelitian, 2013

Dari tabel 2 jelas menunjukkan persaingan bisnis yang semakin


bahwa jumlah pengusaha kerajinan komplek dan dinamik ditentukan
rotan yang memiliki modal dibawah sejauhmana pengusaha mampu
Rp50 juta 50,00% responden menghasilkan produk yang
sedangkan diatas Rp75 juta hanya berbeda dengan produk yang
25,00% responden pengrajin. ditawarkan pesaing lainnya.
Konsekuensi dari kondisi permodalan Perbedaan produk kerajinan rotan
pengusaha menjadikan pengusaha menjadi daya tarik tersendiri bagi
kesulitan untuk mengembangkan kalangan konsusmen dalam
produk kerajinan yang lebih inovatif konteks persaingan, konsumen
dan sesuai dengan perubahan selera lebih menyukai produk yang
konsumen. memiliki perbedaan dengan produk
yang banyak ditawarkan oleh
pesaing lainnya. Konsumen
Strategi Pengembangan Produk
merasakan adanya kebanggaan
Kerajinan Rotan
untuk memiliki produk yang
ditawarkan ternyata berbeda
Menghasilkan Produk Kerajinan
dengan produk-produk lain yang
RotanYang Berbeda
dihasilkan pengusaha kerajinan
1. Kunci kesuksesan seorang
lainnya. Beberapa langkah yang
pengusaha dalam menghadapi

[79] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


dapat dilakukan untuk b. Menghasilkan bentuk atau
menghasilkan produk kerajinan model produk kerajinan yang
yang berbeda tersebut melalui berbeda, dan
kegiatan: c. Menyediakan kemasan paket
a. Memperbaharui bentuk atau produk kerajinan yang menarik
model produk kerajinan yang
dihasilkan
Tabel 3. Kemampuan Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan yang Berbeda
Tanggapan Responden
No. Indikator Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Jumlah
Penelitian Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai
Memperbaharui 6 5 4 1 16
1. bentuk (model) (37,50) (31,25) (25,00) (6,25) 0 (100,00)
produk.
Menghasilkan 7 8 1 0 16
2. bentuk (model) (43,75) (50,00) (6,25) 0 (100,00)
produk yang
berbeda
Menyediakan 6 2 4 4 16
3. kemasan (37,50) (12,50) (25,00) 0 (100,00)
bungkus yang (25,00
menarik )
Jumlah 19 15 9 5 48
(39,58) (31,25) (18,75) (10,42) 0 (100,00)
Rata-Rata 6 5 3 2 0 16
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari 16 responden pengusaha bahwa sebagian pengusaha kerajinan
ditemukan 39,58% respsonden yang rotan masih kurang mampu melakukan
menerapkan strategi pengembangan perbaikan bentuk atau model produk
produk yang sudah efektif, dan kerajinan, menghailkan produk
31,25% responden yang menerapkan kerajinan yang berbeda serta kemasan
cukup efektif dan 29,17% responden paket produk yang menarik bagi
yang kurang efektif melaksanakan kalangan konsumen. Lemahnya
pengembangan produk kerajinan rotan. kemampuan mengembangkan produk
Hasil penelitian ini menunjukkan kerajinan rotan yang lebih menarik

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [80]


bagi konsumen, dapat menyebabkan melaksanakan pengembangan produk
terjadinya penurunan volume kerajinan adalah kelompok pengusaha
penjualan. yang memiliki modal atau investasi
yang relatif rendah.
Dari hasil penelitian lapangan
ditemukan bahwa kelompok
pengusaha yang telah melakukan Memodifikasi Produk Kerajinan Rotan
usaha pengembangan produk kearah Modifikasi produk kerajinan rotan
terciptanya produk berbeda merupakan merupakan bagian dari strategi
kelompok pengusaha kerajinan yang pengembangan produk yang banyak
memiliki modal yang relative besar digunakan pengusaha sebagai
dibandingkan dengan kelompok kebijakan bisnis guna menarik minat
pengusaha yang kurang efektif konsumen memilih produk kerajinan
melaksanakan pengembangan produk yang ditawarkan. Beberapa langkah
kerajinan. Modal yang lebih besar yang dilakukan guna melakukan
memberikan peluang besar untuk modifikasi produk, yaitu; melakukan
melakukan perubahan dan perbaikan perubahan bentuk produk kerajinan
serta memberikan pelayanan yang yang ada, perubahan bentuk produk
lebih berkualitas, sehingga daya tarik sesuai dengan kebutuhan konsumen
produk untuk menarik konsumen dan melakukan perubahan kemasan
menjadi semakain lebih besar. bungkusan produk kerajinan yang
Kelompok yang kurang efektif atau menarik.
tidak memiliki kemampuan untuk
Tabel 4. Kemampuan Memodifikasi Produk Kerajinan Rotan untuk Menarik
Konsumen
Tanggapan Responden
No. Indikator Penelitian Jumlah
Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai
Melakukan perubahan 8 6 2 0 0 16
1. bentuk produk (50,00) (37,50) (12,50) (100,00)
Perubahan bentuk 9 6 1 0 0 16
2. produk sesuai dengan (56,25) (37,50) (6,25) (100,00)

[81] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


kebutuhan konsumen

Melakukan perubahan 5 5 5 1 0 16
3. kemasan produk (31,25) (31,25) (37,50) (6,25) (100,00)
kerajinan
Jumlah 22 17 8 1 0 48
(45,83) (35,42) (16,67) (2,08) (100,00)
Rata-Rata 7,33 5,67 2,67 0,33 0 16
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari 16 pengusaha kerajinan rotan dan memiliki modal rata-rata diatas
ditemukan 45,83% responden Rp70 juta. Dengan pengalaman yang
pengusaha sudah melaksanakan dimiliki tersebut dapat mempermudah
berbagai perubahan dan modifikasi melakukan penyesuaian produk yang
produk kerajinan yang disesuaikan lebih menarik dan sesuai dengan
dengan kebutuhan konsumen, yakni perubahan selera dan kebutuhan
perubahan bentuk atau model produk, konsumen, sehingga mampu mengatasi
merubah bentu produk sesuai dengan berbagai persaingan usaha kerajinan
kebutuhan konsumen dan melakukan rotan di Pekanbaru. Keunggulan
perubahan kemasan produk kerajinan pengalaman tersebut diperkuat oleh
yang dibeli konsumen. Pengusaha keunggulan kepemilikan modal usaha
memandang bahwa dalam situasi dalam usaha kerajinan rotan yang
persaingan usaha dan kurangnya daya dapat memberikan fleksibelitas untuk
tarik konsumen terhadap produk memilih berbagai modifikasi produk
kerajinan rotan, mengharuskan kerajinan yang konsekuensinya
pengusaha melakukan berbagai membutuhkan biaya relative besar.
modifikasi produk guna meningkatkan Sedangkan kelompok pengarjin
daya tarik konsumen dalam memilih rotan yang dipandang masih belum
produk kerajinan rotan. maksimal dan kurang melakukan
Pengusaha yang telah menerapkan usaha perubahan atau modifikasi
strategi pengembangan produk yang produk kerajinan sebesar 18,75%
efektif merupakan pengusaha yang responden tidak mengutamakan usaha
sudah berpengalaman diatas 15 tahun modifikasi produk sebagai alternative

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [82]


penting untuk meningkatkan daya Untuk mempermudah pelaksanaan
saing guna meningkatkan volume strategi pengembangan produk yang
penjualan, mereka hanya melakukan dipandang dapat menarik minat
perubahan atau modifikasi produk konsumen, maka diharapkan
ketika merasa bahwa semua pengusaha pengusaha kerajiinan rotan mampu
lain sudah melakukan perubahan, memahami kharakteristik perilaku
artinya pengusaha kelompok ini konsumen dalam membuat keputusan
bersifat reaksi, yakni hanya merespon pembelian produk, untuk
ketika sudah terjadi masalah. Dan mempermudah penentuan strategi
kelompok pengusaha yang kurang atau pengembangan produk yang
tidak melakukan modifikasi produk dipandang dapat menarik minat
dalam menjalankan bisnis kerajinan konsumen. Ketertarikan konsumen
rotan, cenderung tidak melakukan terhadap suatu produk dipengaruhi
perubahan-perubahan pada bentuk atau oleh tampilan produk yang dihasilkan,
model dan kemasan produk kerajinan, apakah produk itu banyak yang
hal inilah menyebabkan daya tarik dipasarkan atau jumlahnya terbatas.
produk untuk memikat keinginan Konsumen lebih tertarik memilih jenis
konsumen relative rendah, dan pada atau bentuk produk, kualitas produk
akhirnya kondisi ini akan membawa dan kemasan bungkusan produk
dampak pada rendahnya volume kerajinan yang tidak banyak dihasilkan
penjualan produk. oleh pengusaha lainnya di pasaran.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan
yang Terbatas
Tabel 5. Kemampuan Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan yang Terbatas
untuk Menarik Minat Konsumen.
Tanggapan Responden
No Indikator Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Jumlah
Penelitian Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Tidak (%)
Sesuai
Menghasilkan 7 2 4 3 0 16
1. bentuk (model) (43,75) (12,50) (25,00) (18,75) (100,00)

[83] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


produk yang
terbatas.
Menghasilkan 9 4 1 2 0 16
2. kualitas produk (56,25) (25,00) (6,25) (12,50) (100,00)
yang terbatas.
Menghasilkan 2 10 3 1 0 16
3. kemasan produk (12,50) (62.50) (18,75) (6,25) (100,00)
yang unik dan
terbatas.
Jumlah 18 16 8 6 0 48
(37,50) (33,33) (16,67) (12,50) (100,00)
Rata-rata 6,00 5,33 2,67 2,00 0 16
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari 16 responden pengusaha Penerapan strategi pengembangan
ditemukan 37,50% responden yang produk dengan cara menciptakan
memiliki kemampuan menghasilkan produk kerajinan yang terbatas dalam
produk kerajinan yang terbatas dan rangka menarik minat konsumen
unik, ini dimaksudkan untuk merupakan strategi bisnis kelompok
menciptakan produk yang memiliki pengusaha yang secara relative sudah
daya tarik pada konsumen atas berpengalaman dan memiliki modal
berbagai macam produk kerajinan relative besar. Dengan pengalaman
rotan yang di pasarkan, semakin usaha kerajinan yang telah dijalankan
terbatas dan berbeda produk yang selama ini, telah dijadikan sebagai
dijual dengan produk-produk kerajinan modal dasar menciptakan keunggulan,
yang dipasarkan oleh pengusaha dimana pengusaha ini lebih proaktif
kerajinan lainnya maka ketertarikan memahami berbagai permasalahan
konsumen semakin tinggi untuk serta kebutuhan dan keinginan
memiliki produk tersebut. konsumen yang selalu mengalami
Pertimbangannya, konsumen memiliki perubahan terhadap produk-produk
perilaku yang cenderung menyenangi kerajainan rotan yang ditawarkan.
produk-produk kerajinan yang tidak Kondisi ini berbeda dengan pengusaha
banyak beredar dipasaran serta kerajinan yang belum maksimal atau
bentuknya unik atau berbeda dari yang kurang melaksanakan atau
biasanya. menghasilkan produk yang terbatas

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [84]


dan unik, karena mereka beranggapan pengembangan produk yang
bahwa semua produk kerajinan rotan dimaksudkan untuk memberikan
merupakan kebutuhan masyarakat dan kesempatan kepada kelompok
tidak perlu dilakukan usaha konsumen tertentu agar lebih mudah
pengurangan atau menghasilkan menentukan pilihan produk yang
produk secara lebih sedikit. sesuai dengan selera atau model dan
kemampuan ekonomi konsumen, dan
diharapkan pengusaha dapat
Menghasilkan Produk Kerajinan Yang
mempertahankan dan menarik minat
Berbeda Sesuai Dengan Kelompok
konsumen untuk berbelanja.
Konsumen.
Kemampuan menghasilkan produk
yang berbeda merupakan strategi
Tabel 6. Kemampuan Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan yang Berbeda
untuk Kelompok Konsumen Tertentu
Tanggapan Responden
No. Indikator Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Jumlah
Penelitian Sesuai Sesuai Sesuai Sesua Tidak (%)
Sekali i Sesuai
1. Menyediakan 9 6 1 0 0 16
berbagai jenis (56,25) (37,50) (6,25) (100,00)
bentuk produk
2. Menyediakan 8 5 3 0 0 16
berbagai (50,00) (31,25) (18,75) (100,00)
alternative harga
produk.
3. Menyediakan 7 4 5 0 0 16
berbagai kualitas (43,75) (25,00) (31,25) (100,00)
produk.
Jumlah 24 15 9 0 0 48
(50,00) (31,25) (18,75) (100,00)
Rata-Rata 8 5 3 0 0 16
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari 16 responden ditemukan beda untuk kelompok konsumen
50,00% pengusaha yang telah tertentu. Dengan menciptakan
memiliki kemampuan menciptakan keanekaragaman bentuk atau model
produk kerajinan rotan yang berbeda- produk, menyediakan klasifikasi aneka

[85] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


harga produk yang dijual serta perubahan yang terjadi pada keinginan
menyediakan aneka ragam produk dan kebutuhan konsumen terhadap
yang dikelompokkan berdasarkan produk kerajinan rotan.
kualitas produk, diharapkan dapat Ditemukan sebagian pengusaha
mempermudah mewujudkan yang belum maksimal atau lemah
ketertarikan konsumen melalui kemampuan menghasilkan produk
berbagai pilihan yang dapat kerajinan yang berbeda-beda untuk
dipertimbangkan, artinya kelompok menarik minat kelompok konsumen
konsumen tertentu dapat melakukan yang berbeda, disebabkan rendahnya
pilihan produk yang disesuaikan kreativitas pengusaha untuk
dengan selera atau keinginan dan menyediakan aneka ragam jenis
kemampuan ekonominya. Bagi produk kerajinan, menentukan variasi
kelompok konsumen yang harga produk dan variasi kualitas
berpendapatan “tinggi” cenderung produk kerajinan, sehingga
melakukan pembelian produk yang menyebabkan kurangnya daya tarik
lebih berkualitas dan bergaya modern konsumen melakukan pembelian
meskipun harganya mahal, demikian produk, dikarenakan konsumen tidak
juga sebaliknya kelompok konsumen diberikan kesempatan untuk
yang berpenghasilan rendah cenderung menentukan pilihan yang sesuai
memilih produk kerajinan yang kurang dengan selera atau keinginan dan
berkualitas karena sesuai dengan kemampuan ekonominya.
kemampuan keuangannya. Dari Keterbatasan sumber modal menjadi
penelitian lapangan ditemukan bahwa factor penghambat bagi pengusaha
kelompok pengusaha yang telah untuk dapat melakukan strategi
memiliki kemampuan menyediakan pengembangan produk ini, dan
produk yang beraneka ragam untuk pengusaha menyadari konsekuensi dari
kelompok-kelompok konsumen rendahnya aneka ragam jenis, harga
tertentu adalah kelompok pengusaha dan kualitas produk kerajinan terhadap
yang mempunyai modal lebih besar minat konsumen.
dan berpengalaman memahami

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [86]


SIMPULAN DAN SARAN produk kerajinan yang berbeda
untuk kelompok konsumen
Simpulan tertentu.
1. Dalam menghadapi persaingan 3. Keterbatasan kemampuan
bisnis kerajinan rotan, pengusaha pengusaha pengrajin rotan
pengrajin menerapkan strategi merupakan konsekuensi dari
pengembangan produk, 4 (empat) keterbatasan kemampuan
dimensi utama yang digunakan permodalan dan pengalaman
pengusaha, yaitu; menghasilkan usaha. Karena kedua factor ini
produk kerajinan rotan yang mempersulit proses penerapan
berbeda; memodifikasi produk strategi pengembangan produk
kerajinan rotan; menghasilkan kerajinan rotan, sehingga
produk kerajinan yang terbatas dan mempengaruhi kinerja pengusaha
menghasilkan produk yang menghadapi persaingan bisnis
berbeda sesuai dengan kelompok kerajinan rotan di Rumbai.
konsumen tertentu.
2. Penerapan keempat komponen Saran
strategi pengembangan produk 1. Untuk dapat melaksanakan strategi
masih belum berjalan secara pengembangan produk kerajinan
efektif, sehingga perlu lebih secara efektif oleh pengusaha
ditingkatkan penggunaan strategi kerajinan diperlukan campur
ini khusus menghadapi tangan pemerintah untuk
pekembangan persaingan bisnis, memfasilisasi kebutuhan
diantaranya kemampuan permodalan pengusaha guna
menghasilkan produk kerajinan melaksanakan unsur-unsur strategi
rotan yang beraneka (berbeda), pengembangan produk kerajinan
kemampuan memodifikasi produk rotan.
kerajinan, kemampuan 2. Untuk meningkatkan penjualan
menghasilkan produk kerajinan pengusaha kerajinan rotan
rotan yang terbatas menghasilkan diperlukan perubahan dan

[87] Kasmiruddin Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil


peningkatan kemampuan Keppres nomor 118 tahun 2000.
menghasilkan produk yang Kotler, Philip (1995). Manajemen
beraneka ragam, kemampuan Pemasaran: Analisis,
momodifikasi produk yang Perencanaan, Implementasi dan
menarik dan memperbaiki Pengendalian. Penerbit Salemba
kemampuan menghasilkan produk Empat: Jakarta.
kerajinan yang terbatas. Kuncoro, Mudrajad (2006) Strategi:
Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif. PT. Erlangga: Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Porter, Michael E. (2006). Strategi
Anatan, Lina dan Ellitan, Lena (2009)
Bersaing: Teknik Menganalisis
Strategi Bersaing: Konsep, Riset
Industri Pesaing, terjemahan Agus
dan Instrumen. Alfabeta: Bandung.
Maulana. PT. Erlangga: Jakarta.
Cahyono, Bambang Tri. (1999) Kasus-
Umar, Husein (2001). Strategic
Kasus: Manajemen Pemasaran.
Management In Action. PT
IPWI, Jakarta
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
David, Fred. R. (2004). Manajemen
Usmara, A. (2003) Implementasi
Strategis. PT.Indeks Kelompok
Manajemen Stratejik: Kebijakan
Gramedia: Jakarta.
dan Proses. Penerbit Amara
Jauch, Lawrence R. dan Glueck, W.F
Books: Jogjakarta.
(1999) Manajemen Strategis dan
Utami, Christina Widya (2010)
Kebijakan Perusahaan. PT.
Manajemen Ritel: Strategi dan
Erlangga: Jakarta.
Implementasi Operasional Bisnis
Kasmiruddin (2010). Teori
Ritel Modern Di Indonesia.
Organisasi: Suatu Perspektif
Salemba Empat: Jakarta.
Makro. Penerbit UR Press:
Pekanbaru.
Kepmenperindag
No.23/MPP/Kep/1/1998 tentang
Lembaga-Lembaga Usaha
Perdagangan

JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014 [88]

You might also like