Professional Documents
Culture Documents
Sistem Pelayanan Administrasi Rekam Medik Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Poso
Sistem Pelayanan Administrasi Rekam Medik Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Poso
Fadlun
fadlunlun@ymail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako
Abstract
This study aimed to determine and to analyze the administrative services of inpatient medical
records at Poso General Hospital, referring to the opinion of Haryadi (2009: 6) comprising the
activities of receiving, processing, storing, presenting information, and treating or maintaining
patient medical records. This research was descriptive qualitative. Based on the results of data
collection, it was concluded that in general the activities of receiving, processing, storing,
presenting information, and treating or maintaining patient medical records had been implemented
in accordance with the provisions. However, there were still delays in the medical records services
during inpatients examination by physicians. The problem laid on the not-timely change system of
duty medical officers, especially for patients entering at night. Medical records frequently could not
be found because the duty medical officers accompanying the physicians did not know where the
medical records were kept by the duty medical officers before. Additionally, the problems of low
education and employment status of the honorary employees influenced the discipline and work
behavior of the duty medical officers.
Keywords: Administration System, Medical Records
12
13 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 12-21 ISSN: 2302-2019
dihasilkan sering mengecewakan karena tidak yang perlu dikaji secara mendalam guna
mencapai sasaran atau target yang diinginkan. memperoleh pemecahan secara obyektif
Pasien menjadi kecewa karena belum adanya Penentuan informan dilakukan
perubahan status kesehatan sehingga menggunakan tehnik pourposive sampling.
menimbulkan ketidakpuasan. Menurut Sugiyono (2011:301) tehnik
Berdasarkan uraian latar belakang purposive sampling adalah tehnik
tersebut di atas, maka permasalahan pokok pengambilan sampel sumber data dengan
dalam penelitian ini masih lambatnya sistem pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
pelayanan administrasi rekam medik rawat yaitu, orang yang dianggap paling mengetahui
inap yang disebabkan antara lain, misalnya pimpinan organisasi, sehingga
keterlambatan pencarian input data rekam memudahkan peneliti menjelajahi obyek/
medik pasien oleh petugas, pada situasi sosial yang diteliti.
gilirannyamenghambat proses penginputan Bentuk data utama yang diperoleh
data rekam medik pasien di ruang inap, untuk dalam penelitian ini yakni data kualitatif
dianalisis penyakitnya oleh dokter, sehingga berupa wawancara pada 5 orang informan
sasaran atau target kelancaran pelayanan yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun
kesehatan yang diinginkan tidak tercapai. data sekunder penelitian ini adalah data yang
diperoleh melalui studi referensi maupun
METODE dokumen-dokumen yang terkait peraturan
mengatur tentang Organisasi Perangkat
Penelitian ini adalah deskriptif dengan Daerah, penelitian terdahulu, studi
pendekatan kualitatif. Menurut tingkatannya, kepustakaan, internet, jurnal dan referensi-
penelitian deskriptif menurut Sugiyono referensi lainnya yang berkaitan dengan
(2005:11), adalah penelitian yang dilakukan penelitian. Aktivitas dalam analisis data
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik berupa a). editing data, b). Klasifikasi data,
satu variabel atau lebih (indevenden) tanpa c). Interpretasi data, dan d). Menyimpulkan
membuat perbandingan, atau menghubungkan Data.
antara variabel satu dengan variabel lain.
Penelitian kualitatif, menurut Bogdan HASIL DAN PEMBAHASAN
dan Taylor (Moleong, 2000:3), sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan Poso adalah fasilitas kesehatan milik
dari orang-orang dari perilaku yang diamati. Pemerintah Kabupaten Poso, yang
Sejalan dengan pengertian di atas, Kirk dan diperuntukkan memberikan pelayanan
Miller (Moleong, 2000:3), mendefenisikan kesehatan perorangan kepada setiap warga
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi masyarakat, baik yang ada di daerah
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang Kabupaten Poso maupun daerah sekitarnya.
secara fundamental bergantung pada Sebagai organisasi formal, RSUD Poso
pengamatan pada manusia dalam kawasannya memiliki sistem pelayanan yang didasarkan
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang atas Standar Pelayanan Minimal (SPM)
tersebut dalam bahasanya dan dalam Rumah Sakit sebagaimana tertuang dalam
perisitilahannya. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit No.129 Tahun 2008. Berdasarkan Standar
Umum Daerah (RSUD) Poso, atas Pelayanan Minimal (SPM) tersebut, Rumah
pertimbangan bahwa permasalahan penelitian Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso dalam
tentang sistem pelayanan administrasi rekam menyediakan pelayanan kepada masyarakat
medik, adalah fenomena di organisasi tersebut menyusun Standar Operasional Prosedur
Fadlun, Sistem Pelayanan Administrasi Rekam Medik Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum ………………………………16
(SOP) yang menjadi pegangan bagi setiap catatan biasa, sesudah tercermin segala
pegawai dalam menjalankan tugas. Tujuannya informasi menyangkut seorang pasien yang
adalah untuk memudahkan masyarakat akan dijadikan dasar didalam menentukan
memanfaatkan jasa pelayanan rumah sakit tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan
dan sebagai bukti tanggungjawab pihak maupun tindakan medis lainnya yang
rumah sakit atas pelayanan yang diberikan diberikan kepada seseorang pasien yang
agar tidak merugikan pihak yang dilayani. datang ke rumah sakit. Data pasien hasil
Sistem pelayanan dirumah sakit pada diagnosa dokter yang terekam dalam catatan
umumnya terdiri dari pelayanan rawat jalan tertulis, kemudian didaftarkan pada buku
dan pelayanan rawat inap. Sebagai sistem rekam medik di setiap ruang inap berdasarkan
yang tetap (baku) berdasarkan Surat penyakit. Hasil diagnosa dokter tentang
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum penyakit yang bersangkutan bahwa pasien
Daerah (RSUD) Poso, Standar Operasional yang bersangkutan membutuhkan perawatan
Prosedur (SOP) pelayanan yang ditetapkan intensif sehingga harus rawat inap.
mulai pendaftaran, penyediaan fasilitas, Petugas jaga di setiap ruang inap
pembuatan rincian tagihan, pencatatan memiliki keterbatasan baik dari segi
pelaporan, dan pengarsipan. pengetahuan maupun kemampuan.
Untuk mengetahui hasil penelitian Pengetahuan yang harus dimiliki para petugas
tentang sistem pelayanan administrasi rekam di rumah sakit tidak lain adalah bagaimana
medik rawat inap di Rumah Sakit Umum membantu sesama dalam kesulitan, dan
Daerah (RSUD) Poso, dapat dilihat melalui kemampuan menjalankan tugas sesuai dengan
uraian indikator menerima, mengolah, pedoman yang telah ditetapkan. Pengetahuan
menyimpan, menyajikan informasi dan dan kemampuan itu ternyata tidak dapat
merawat atau memelihara data rekam medik membedakan petugas atau pekerja yang sudah
pasien. Adapun hasil penelitian terhadap berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
masing-masing indikator tersebut dikemukan yang masih berstatus honor. Dalam
sebagai berikut. menjalankan tugas, masih saja ada sebagian
petugas yang belum mematuhi ketentuan
Menerima walaupun hal itu sudah menjadi
Sistem pelayanan dalam kegiatan kewajibannya. Bagi petugas yang memiliki
menerima data rekam medik pasien di ruang pendapatan yang kurang memadai masih
rawat inap, sebagai aktivitas pelayanan di dimaklumi, namun bagi yang sudah PNS,
rumah sakit yang diawali dengan prosedur melalaikan tugas di rumah sakit sudah tentu
menerima data pasien berupa hasil diagnosa akan mengancam keselamatan seseorang.
dokter bahwa yang bersangkutan harus Berdasarkan uraian hasil wawancara tersebut
dirawat inap. Rekam medik adalah keterangan di atas, kegiatan menerima data rekam medik
baik yang tertulis maupun terekam tentang pasien rawat inap, belum menggambarkan
identitas, anamnesa, penentuan fisik, kualitas pelayanan yang diinginkan yaitu
laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pasien.
tindakan medik yang diberikan kepada pasien Walaupun aktivitas menerima data rekam
dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat medik di ruang inap adalah pekerjaan yang
jalan maupun yang mendapatkan pelayanan cukup sederhana. Setiap petugas yang
gawat darurat. Secara sederhana, rekam menerima berkas data rekam medik pasien
medik seakan-akan hanya merupakan catatan langsung mencatatnya dalam buku registrasi
dan dokumen tentang keadaan pasien, namun harian perawatan. Namun, jika tugas yang
kalau dikaji lebih dalam rekam medis sederhana itu tidak diperhatikan dengan baik,
mempunyai makna yang lebih luas dari pada akan merugikan orang lain terutama
17 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 12-21 ISSN: 2302-2019
perseorangan dan keluarga. Oleh karena itu, yang berbeda. Seorang petugas rawat inap
menyimpan data rekam medik yang sudah yang belum memahami bagaimana
diolah sangat penting terutama sebagai menyajikan informasi rekam medik secara
informasi apabila suatu saat pasien yang cepat dan tepat, sudah tentu akan mengalami
bersangkutan membutuhkan pelayanan keterlambatan, dan pada gilirannya
kembali. pengambilan keputusan atas penanganan
Dari hasil analisis data kualitatif dari medis pasien akan mengalami keterlambatan
hasil penelitian dapat di deskripsikan bahwa, pula. Penyajian informasi rekam medik pasien
penyimpanan data rekam medik belum adalah bagian dari manajemen rumah sakit
didasarkan pada SOP yang menekankan pada yang berkaitan dengan kinerja para Dokter
kecepatan dan ketepatan menemukan kembali dan Asisten Dokter, Perawat, bahkan staff
data rekam medik pasien. Pelayanan masih administrasi yang memudahkan operasional
memprihatinkan dan ini dipengaruhi oleh kerja rumah sakit sehari-hari. Semakin cepat
tingkat kesadaran dan beban kerja petugas dan akurat penyajian informasi semakin baik
atau pegawai yang menanganinya. Rendahnya pelayanan terhadap pasien, dan pada saat
tingkat kesadaran pegawai untuk menemukan pasien keluar meninggalkan rumah sakit,
kembali data rekam medik yang tersimpan, tidak perlu menunggu lama untuk
disebabkan adanya sikap belum merasa penyelesaian administrasi, khususnya di rawat
memiliki dan rasa kesadaran membantu orang inap.
lain.
Merawat atau Memelihara
Menyajikan Informasi Sistem pelayanan kegiatan menerima
Sistem pelayanan kegiatan menyajikan dan memelihara data rekam medik pasien,
informasi data rekam medik pasien, sebagai sebagai aktivitas pelayanan merawat atau
aktivitas pelayanan menyajikan rekam medis memelihara rekam medik pasien yang telah
pasien rawat jalan dan rawat inap yang tersimpan agar tidak rusak dan hilang. Rekam
tersimpan dalam arsip pada saat dibutuhkan medik berisi riwayat penyakit pasien yang
guna perawatan lebih lanjut. Penyajian harus disimpan dan dijaga kerahasiaan
informasi data rekam medik tersebut, sehingga penyimpanannya perlu dirawat dan
merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk dipelihara agar sewaktu waktu dibutuhkan
dapat memudahkan ditemukannya data dapat digunakan lagi terutama dalam usaha
tersebut secara cepat, tepat dan akurat. Sistem pemulihan paripurna kesehatan seseorang.
pelayanan penyajian informasi data rekam Selain itu, merawat dan memelihara rekam
medik pasien rawat inap, pada umumnya medik terkait dengan manajemen informasi
menggunakan sistem desentralisasi yang kesehatan karena data-data di rekam medik
artinya sistem penyajiannya tidak dapat dipergunakan antara lain sebagai alat
terkoordinasi melalui satu pintu tetapi komunikasi (informasi) dan juga sebagai
masing-masing ruang inap menggunakan dasar pengobatan bagi dokter dalam
buku registrasi sendiri. Penyelenggaraan memberikan pelayanan medis untuk kasus
sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit penyakit yang sama.
seperti itu memiliki karakteristik karena Permasalahan sistem pelayanan
berbagai macam penyakit pasien rawat inap. merawat atau memelihara rekam medis sangat
terkait dengan manajemen informasi
Dari hasil penelitian dapat di kesehatan. Sebagian besar rekam medis
deskripsikan bahwa metode penyajian selalu menghadapi masalah kurangnya ruang
informasi rekam medik brbeda-beda diantara penyimpanan. Satu rencana yang pasti tentang
par petugas staf karena pengalaman kerja pengelolaan rekam medis yang tidak aktif
19 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 12-21 ISSN: 2302-2019
harus ditetapkan sehingga selalu tersedia Permasalahan terletak pada sistem pergantian
tempat penyimpanan untuk rekam medis yang jaga petugas di ruang rawat inap yang tidak
baru. Untuk keperluan merawat atau tepat waktu, terutama pasien masuk pada
memelihara rekam medis dari kerusakan, waktu malam hari. Data rekam medik tidak
perlunya tempat yang memadai. Patokan ditemukan karena petugas jaga di ruang rawat
utama untuk menentukan rekam medis aktif inap yang mendampingi dokter pada saat
atau tidak aktif adalah besarnya ruangan yang memeriksa pasien tidak mengetahui rekam
tersedia untuk menyimpan rekam medis yang medik pasien disimpan oleh petugas jaga
baru. Rumah sakit menentukan antara 2 tahun sebelumnya. Selain itu, permasalahaan
hingga 5 tahun batas umur untuk rekam medis rendahnya pendidikan dan status kepegawaian
tidak aktif, mengingat terbatas ruang yang masih honor, mempengaruhi
penyimpanan. Pada umumnya rekam medis kedisiplinan dan perilaku kerja petugas jaga
dinyatakan tidak aktif apabila selama 5 tahun ruang rawat inap.
terakhir rekam medis tersebut tidak digunakan
lagi. Ketentuan tersebut mempertimbangkan Rekomendasi
pula ketersediaan tempat penyimpanan rekam 1. Pimpinan rumah sakit perlu memperhatikan
medis aktif. Namun, atas pertimbangan status kepegawaian petugas jaga, serta
terpeliharanya data dalam rekam medis, tidak peningkatan pendidikan dan pelatihan
menutup kemungkinan dilaksanakan kegiatan dalam rangka .
menyisihkan rekam medis yang aktif seirama 2. Untuk meningkatkan sistem pelayanan
dengan pertambahan jumlah rekam medis administrasi rekam medik rawat inap,
baru dan pada saat diambilnya rekam medis perlunya penerapan fungsi pengawasan
tidak aktif. Di tempat pengambilan harus oleh pimpinan atau koordinator petugas
diletakkan tanda keluar, untuk mencegah jaga di ruang rawat inap rumah sakit.
pencarian yang berlarut-larut pada saat Fungsi pengawasan adalah bagian dari
diperlukan. Rekam medis yang tidak aktif manajemen rumah sakit dalam rangka
dapat disimpan di ruangan lain yang terpisah pembinaan sumber daya manusia sebagai
dari bagian rekam medis atau dibuat pekerja dalam rangka meningkatkan
microfilm. Jika digunakan microfilm, rekam kualitas pelayanan kesehatan.
medis aktif dan tidak aktif dapat disimpan
bersamaan, karena penyimpanan microfilm UCAPAN TERIMAKASIH
tidak banyak memakan tempat.
Penulis menghaturkan ucapan terima
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof.
Dr. H. Sultan, MSi selaku ketua pembimbing
Kesimpulan dan Bapak Dr. Dirdja N. Jahya, M.Si selaku
Berdasarkan uraian hasil penelitian, anggota pembimbing yang telah memberikan
sistem pelayanan administrasi rekam medik arahan bimbingan, petunjuk, saran dan
rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
(RSUD) Poso, dilihat dari kegiatan menerima, penelitian dan pembuatan artikel ini.
mengolah, menyimpan, menyajikan informasi
dan merawat atau memelihara data rekam DAFTAR RUJUKAN
medik pasien, umumnya sudah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan. Namun, masih Ackof, D., 2011 Beberapa Pengertian Sistem,
terdapat kelambatan dalam pelayanan diakses melalui wikipedia &
penyediaan rekam medik pada saat febriani.staff.gunadarma.ac.id
pemeriksaan pasien rawat inap oleh dokter.
Fadlun, Sistem Pelayanan Administrasi Rekam Medik Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum ………………………………20