You are on page 1of 12

Penerapan Peran Public Relations Pada Program Employee Relations Sebagai Upaya

Meningkatkan Loyalitas Karyawan.

(Studi Kasus tentang Penerapan Peran Public Relations Pada Program Employee Relations Oleh
Divisi Human Capital Development PT. Kao Indonesia)

Enjang Pera Irawan


Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana
Jl. Meruya Selatan No.01, Kembangan, Jakarta Barat 11650
Email: enjang_irawan@yahoo.com
Telp: 085659143130 & 081298409713

ABSTRACT
This study titled: Application of Public Relations Role in Employee Relations Program as an
Effort to Increase Employee Loyalty. The object of this research is PT. Kao Indonesia. The
background of this research is due to the employee relations program at PT. Kao Indonesia is
conducted by the Division of Human Capital Development, but in It’s implementation on daily
life it’s adopt the role and tasks of Public Relations. This study aims to examine and analyze how
the implementation of Public Relations role can increase the employee loyalty at PT. Kao
Indonesia. The theory and concepts used is the concept of public relations and employee
relations. The research uses qualitative approach with a studycase design. The results showed
that the Human Capital Development Division had implemented a Public Relations role in
implementing employee relations program, although more needs to be repaired. This program
aims to establish a great way of communication, convenient, and mutual understanding between
the employee and corporate management. The participation of the employees about employee
relations program was relatively high, because this program was the idea of the employee and
represents the wishes and needs of the employees.

Keywords: Employee Relations, Public Relations, Human Capital Development.

A. PENDAHULUAN komunikasi harmonis dan kondusif. Iklim


Keberhasilan suatu perusahaan tidak komunikasi seperti inilah yang kemudian
terlepas dari totalitas dan produktivitas secara psikologis dapat mempengaruhi
karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu, motivasi dan produktivitas kerja karwayan.
tidak berlebihan jika karyawan dipandang Pemahaman akan kebutuhan
sebagai aset perusahaan yang paling karwayan inilah yang sangat jarang
berharga. Tentu keberadaan karyawan sudah diperhatikan dan disentuh oleh para
seharusnya dipandang sebagai bagian dari manajemen perusahaan. Tidak sedikit para
keluarga perusahaan dan bukan hanya manajemen mempersepsikan secara sempit
sebagai mesin produksi semata. Perlu kita bahwa kebutuhan karyawan hanya terbatas
ketahui bahwa produktivitas karyawan akan pada tunjangan dan tambahan uang lembur
tercapai jika mereka didukung oleh iklim semata. Tidak dipungkiri bahwa pemenuhan

15
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 16

kebutuhan materil memang penting, tetapi Corcom atau dan praktisi komunikasi
kenyamanan dan lingkungan kerja yang lainnya, memiliki peran vital dalam menjaga
kondusif juga merupakan sebuah kebutuhan komunikasi tetap kondusif, sehingga
yang harus dipenuhi oleh perusahaan. produktivitas karyawan tetap terjaga dan
Ketika kenyamanan dan iklim bahkan terus meningkat.
komunikasi tidak diperhatikan, maka hal ini Sebagai perusahaan internasional, PT
akan menstimuli permasalahan yang jauh Kao Indonesia merupakan perusahaan
lebih besar. Karyawan akan merasa tidak gabungan antara Jepang dan Indonesia
nyaman dalam bekerja, sehingga akan dengan jumlah saham 51% dimiliki oleh
mempengaruhi iklim komunikasi menjadi Jepang dan 49% dimiliki oleh Indonesia.
tidak kondusif. Hasil akhir dari Sebagai perusahaan berskala internasional,
ketidaknyamanan ini yaitu akan berdampak PT. Kao Indonesia senantiasa
tidak hanya mempengaruhi produktivitas memperhatikan berbagai kebutuhan
karyawan, tetapi dapat mempengaruhi termasuk kenyamanan karyawannya. Hal ini
terhadap tingginya angka keluar masuknya dilakukan bukan hanya sebagai upaya untuk
karyawan pada perusahaan. Tentu hal ini menjaga iklim komunikasi yang kondusif,
sangat berimplikasi terhadap stabilitas dan tetapi sebagai bagian dari upaya
produktivitas perusahaan itu sendiri. menyelaraskan nilai-nilai dan budaya kerja
Jika dikaji secara seksama, maka Jepang dan Indonesia.
impikasi dari tingginya pergantian karyawan Salah satu upaya untuk memberikan
sangatlah besar bagi perusahaan. Kerugian kenyamanan serta membangun hubungan
yang harus ditanggung dari tingginya yang lebih dekat dengan para karyawannya,
pergantian kayawan diantaranya yaitu PT. Kao Indonesia menyelenggarakan
mempengaruhi aktivitas produksi, program employee relations yang
perusahaan harus mempersiapkan anggaran partisipatif. Tidak sedikit program-program
untuk aktivitas recruitment hingga training employee relations yang diselenggarakan
pegawai dan lain sebagainya. Tentu PT. Kao Indonesia merupakan berasal dari
kerugian yang akan dialami tidak hanya ide-ide karyawan yang disampaikan kepada
bersifat finansial semata, tetapi dapat perusahaan. Artinya para karyawan bukan
berpengaruh pada aspek-aspek lain seperti semata-mata menjadi objek dari progam
efisiensi dan efektivitas kerja perusahaan employee relations, tetapi mereka
menjadi menurun. merupakan subjek dari program tersebut.
Untuk itulah di dalam suatu Berbagai program employee
perusahaan diperlukan praktisi komunikasi relations yang diselenggarakan oleh PT Kao
seperti Public Relations, Corcom dan lain Indonesia diantaranya yaitu memancing,
sebagainya, yang senantiasa mengingatkan bersepeda, yoga, erobik, poki, jumba,
manajemen perusahaan untuk terus sensitif photography, lari dan gathering. Seperti
terhadap keinginan dan kebutuhan yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
karyawannya. Melalui sentuhan program program-program employee relations ini
praktisi komunikasi, berbagai masalah dan merupakan masukan dari ide-ide karyawan,
hambatan komunikasi dapat diselesaikan hal ini bertujuan agar program ini lebih
dengan rasa saling memuaskan. Keberadaan keinginan dan kebutuhan karyawan.
dan peran praktisi komunikasi pada suatu Secara konsep idealnya program
oganisasi tidak terbantahkan lagi. Hal ini employee relations merupakan tanggung
pun disadari PT. Kao Indonesia bahwa jawab Public Relations, namun di PT. Kao
praktisi komuniksi seperti Public Relations, Indonesia justru program employee relations
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 17

dijalankan oleh Human Capital Relations pada aktivitas employee relations,


Depelopment. Dalam mengelola program sehingga program employee relations ini
employee relations-nya, divisi Human tidak hanya berfungsi membangun iklim
Capital Development menanamkan nilai The komunikasi yang kondusif dan nyaman,
Kao Way ke seluruh karyawan. The Kao namun mampu citra dan reputasi perusahaan
Way merupakan pondasi yang dapat di mata karyawan.
dijadikan pegangan, karna menanamkan
prinsip saling menghargai, menghormati dan PERUMUSAN MASALAH
bekerjasama. Untuk memperkuat sence of Berdasarkan latar belakang
belonging terhadap nilai The Kao Way, penelitian, maka peneliti tertarik untuk
maka perusahaan senantiasa melaksanakan meneliti bagaimana penerapan peran Public
training integrity sebagai upaya untuk Relations pada program employee relations
menyatukan persepsi karyawan bahwa sebagai upaya meningkatkan loyalitas
semua aktifitas bisnis harus mengacu pada karyawan di PT. Kao Indonesia.
nilai tersebut. Melalui program employee
relations yang dibingkai nilai The Kao Way IDENTIFIKASI MASALAH
inilah divisi Human Capital Development Berdasarkan perumusan masalah
berupaya membangun iklim kerja kondusif tersebut, kemudian diidentifikasikan ke
dan nyaman, sehingga hal ini dapat dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian
menstimuli loyalitas dan produktivitas sebagai berikut:
karyawan dalam bekerja di perusahaan. 1. Bagaimana penerapan peran Public
Dalam prakteknya, divisi Human Relations sebagai tecnicion
Capital Development menerapkan prinsip- communication pada program
prinsip kerja Public Relations dalam employee relations?
menjalankan program employee relations. 2. Bagaimana penerapan peran Public
Pengadopsian peran Public Relations Relations sebagai expert prescriber
dikarenakan peran dan prinsip kerja Public communication pada program
Relations sesuai dengan tujuan perusahaan employee relations?
yaitu berupaya membina hubungan yang 3. Bagaimana penerapan peran Public
harmonis dilingkungan perusahaan, Relations sebagai communication
sehingga terciptanya iklim komunikasi fasilitator. pada program employee
kondusif dan mendapat goodwill dari relations?
karyawan. 4. Bagaimana penerapan peran Public
Keunikan inilah yang kemudian Relations sebagai problem solving
memancing perhatian dan ketertarikan process fasilitator pada program
peneliti untuk meneliti lebih jauh. Peneliti employee relations?
berharap dapat mengekplorasi,
menganalisis, dan memahami lebih jauh TUJUAN PENELITIAN
mengenai bagaimana divisi Human Capital Berdasarkan uraian latar belakang
Development beradaptasi dan pada akhirnya penelitian, maka tujuan dari penelitian ini
mampu menjalankan peran Public Relations yaitu menguraikan dan menganalisis
pada program employee relations. Out put bagaimana penerapan peran Public
yang diharapkan pada penelitian ini yaitu Relations pada program employee relations
peneliti dapat memberikan berbagai sebagai upaya meningkatkan loyalitas
informasi dan masukan mengenai karyawan di PT. Kao Indonesia.
bagaimana penerapan nilai dan peran Public
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 18

MANFAAT PENELITIAN perusahaan, dimana posisi yang


Secara teoritis penelitian ini diperankannya berada pada posisi sentral
diharapkan mampu memberikan sumbangan untuk menciptakan suasana kondusif pada
berupa ilmu dan pengetahuan pada kajian suatu perusahaan. Tantangan yang dihadapi
ilmu komunikasi, khususnya bidang Public PR tersebut tentu tidak mudah bahkan
Relations, yaitu terkait konsep dan aplikasi membutuhkan kerja keras dan kegigihan
bagaimana penerapan peran Public yang dapat diandalkan.
Relations dalam aktivitas employee
relations. Kemudian secara praktis Kemudian peran PR dapat dibedakan
penelitian ini diharapkan dapat memberikan menjadi dua, yakni peran managerial
kontribusi berupa masukan terhadap PT. (communication manager role) dan peran
Kao Indonesia dalam melaksanakan teknis (communication tehnican role). Ada
program employee relations. Selain itu empat peran utama PR yang
penelitian ini diharapkan dapat menjadi mendeskripsikan sebagian besar praktik
bahan evaluasi bagi PT. Kao Indonesia mereka. Akan tetapi, kadang-kadang praktisi
dalam melaksanakan program employee melakukan semua peran ini dan peran
relations dimasa mendatang. lainnya dalam tingkat yang berbeda-beda,
meskipun ada peran dominan dalam
B. TINJAUAN PUSTAKA pekerjaan mereka sehari-hari dan dalam cara
Peran Public Relations mereka berhadapan dengan orang lain.
Dalam sebuah perusahaan diperlukan Sehingga bila dijelaskan lebih jauh terhadap
bagian yang berperan untuk membangun empat peran, meliputi sebagai berikut:
dan membina hubungan timbal balik antara
1. Tecnicion Communication. Disini peran
publik internal dengan publik eksternal.
PR dianggap sebagai pelaksana teknis
Secara konsep, pihak yang paling
komunikasi. Disini peran PR dianggap
bertanggung jawab menjalankan peran
sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia
tersebut yaitu Public Relations. Namun
menyediakan layanan di bidang teknis,
dalam implementasinya dibeberapa
sementara kebijakan dan keputusan PR,
perusahaan ada yang menggunakan nama
melainkan keputusan manajemen dan PR
Public Relations, Corporate Comunications,
yang melaksanankannya. Misalnya
atau divisi komunikasi lainnya. Pada
melakukan kegiatan menulis dan
dasarnya penamaan divisi atau bidang
mengedit newsletter karyawan, menulis
komunikasi tentu tidak masalah, asalkan
news release dan feature,
divisi atau bidang komunikasi tersebut
mengembangkan isi Web, dan menangani
menjalankan peran komunikasi korporasi.
kontak media.
Frank Jefkins mendefinisikan PR 2. Expert Prescriber Communication.
adalah semua bentuk komunikasi yang Petugas PR dianggap sebagai orang yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, ahli. Dia menasehati pimpinan
antara suatu organisasi dengan semua perusahaan atau organisasi. Hubungan
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan- mereka diibaratkan seperti hubungan
tujuan spesifik yang berlandaskan pada dokter dan pasien.
saling pengertian.1 Sudah seharusnya PR 3. Communication Fasilitator. Peran PR
memiliki peran yang penting dalam suatu sebagai fasilitator komunikasi antara
perusahaan atau organisasi dengan
1 Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta: publik. Baik dengan publik eksternal
Erlangga. 2002 (Terjemahan). Halaman: 10
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 19

maupun publik internal. Istilah yang diumpamakan sebagai dua sisi mata uang
paling umum adalah sebagai jembatan yang mempunyai arti sama dan saling terkait
komunikasi antara publik dengan satu sama lain. Hubungan kepegawaian
perusahaan. Sebagai media atau penengah (employee relations) di pengaruhi oleh
bila terjadi miscommunication. hubungan komunikasi internal antar
4. Problem Solving Process Fasilitator. karyawan dengan karyawan lain, atau
Yakni peranan sebagai fasilitator dan hubungan antar karyawan dan manajemen
proses pemecahan masalah. Pada peran perusahaan yang efektif.4
ini PR melibatkan diri atau dilibatkan Untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam manajemen (krisis). Dia menjadi maka perusahaan dituntut harus adanya
anggota tim, bahkan bila memungkinkan keselarasan, semangat kerja sama di antara
menjadi leader dalam penanganan krisis para anggota perusahaan melalui
manajemen.2 komunikasi yang baik antara manajemen
PR tentu tidak sekedar penggali dan karyawan. Komunikasi ke dalam dengan
informasi dari segenap publik, kemudian melalui kegiatan aktivitas Employee
menyampaikannya kepada manajemen, tentu Relations diharapkan akan menimbulkan
tidak berhenti disitu saja. Lebih dari itu, PR hasil yang positif yaitu karyawan merasa
harus mampu menjadi penghubung bagi dihargai dan diperhatikan oleh pihak
kepentingan manajemen dan publik. PR pun pimpinan perusahaan. Sehingga dapat
harus mampu berdiri dengan dua kaki, menciptakan rasa memiliki (sense of
dimana kaki yang satu berada pada wilayah belongin), motivasi, Kreatifitas, dan ingin
manajemen, dan kaki yang lain berada di mencapai prestasi kerja yang semaksimal
wilayah publik. Artinya PR harus mampu mungkin. Disamping itu akan mengurangi
mempertemukan kepentingan yang saling dampak negative terhadap manajemen suatu
menguntungkan antara manajemen dan perusahaan: seperti timbulnya rasa jenuh
publik. dan bosan bagi para pekerjanya.5
Employee Relations mempunyai
Employee Relations fungsi yaitu untuk menghilangkan kesalah
Komunikasi karyawan (employee pahaman atau hambatan-hambatan
relations) adalah usaha praktisi PR untuk komunikasi antara manajemen perusahaan
menjalankan komunikasi efektif antar dengan para karyawan. Adapun manfaat
karyawan, antara karyawan dan manajemen Employee Relations adalah sebagai berikut:
dalam organisasi, sejak karyawan mulai a. Sebagai sarana komunikasi internal
masuk sampai ke luar.3 Namun employee secara timbal balik yang dipergunakan
relations menurut Frank Jefkins dalam buku dalam suatu organisasi perusahaan.
Public Relations (1992) hubungan public b. Untuk menghilangkan kesalah pahaman
internal tersebut sama pentingnya dengan atau hambatan komunikasi antara
hubungan masyarakat eksternal, karena manajemen perusahaan dengan para
kedua bentuk hubungan tersebut karyawannya.
c. Sebagai media komunikasi inernal bagi
2 Cutlip M. Scott, Center H. Allen, Broom M.
Glen. Effective Public Relations. Jakarta:
pihak karyawan untuk menyampaikan
Kencana. 2007. Halamana: 24
4 Rosady Ruslan, Manajemen Public
3 Dan Lattimore, Otis Baskin et all. Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:
Relations, Profesi dan Praktif, edisi PT Raja Grafindo. 2012.Halaman:273
terjemahan. Jakarta, Salemba Humanika, 5 Saydam Gouzali, Manajemen Sumber Daya
2010. Halaman:233 Manusia, Djambatan. Jakarta. 2000. Halaman: 424
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 20

keinginan-keinginan dan informasi serta batas-batas antara fenomena dan konteks tak
laporan kepada pihak manajemen tampak dengan tegas dan multisumber bukti
perusahaan (pimpinan).6 dimanfaatkan.8
Dari penjelasan diatas dapat Studi kasus tunggal dipilih sebagai
disimpulkan bahwa aktivitas employee desain penelitian dikarenakan agar penulis
relations memiliki banyak manfaat bagi dapat fokus pada satu pokok permasalahan
perusahaa. Aktivitas employee relations yang tidak bisa diidentifikasikan ke dalam
sebagai sarana komunikasi internal untuk sub lain, dan hanya menggunakan satu kasus
timbal balik bagi perusahaan, sebagai sarana dan tidak membandingkan dengan kasus
mediasi dalam mengatasi hambatan lainnya. Sementara berkaitan dengan
komunikasi antara manajemen perusahaan konteks penelitian, peneliti mencoba
dengan para karyawannya dan sebagai menggunakan desain studi kasus untuk
media komunikasi internal perusahaan. meneliti bagaimana penerapan peran Public
Aktivitas Employee Relations Relations pada program employee relations
merupakan bagian kegiatan internal dari pada PT. Kao Indonesia.
seorang Public Relations. Public Relations
senantiasa berkenaan dengan kegiatan SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
penciptaan pemahaman melalui Subjek dalam penelitian ini adalah
pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan Associate Vice President Human Capital
tersebut diharapkan akan muncul suatu Development PT. Kao Indonesia, selaku
dampak yakni berupa perubahan yang pengelola program employee relations.
positif. Dengan demikian, kunci sukses Adapun objek penelitiannya yaitu penerapan
Public Relations adalah melalui komunikasi. peran Public Relations oleh Divisi Human
Capital Development dalam mengelola
C. METODE PENELITIAN progam employee relations.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kualitatif, dengan
desain penelitian studi kasus. Metode
D. HASIL PENELITIAN DAN
kualitatif adalah salah satu prosedur
PEMBAHASAN
penelitian yang menghasilkan data deskriptif
Seperti yang telah dijelaskan
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku
sebelumnya bahwa aktivitas employee
orang-orang yang diamati. Melalui
relations pada umumnya dilaksanakan oleh
penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali
Public Relations, namun berbeda dengan
subjek, merasakan apa yang mereka alami
PT. Kao Indonesia yang mana aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari.7 Kemudian
employee relations-nya dilaksanakan oleh
studi kasus secara umum dapat diartikan
divisi Human Capital Development. Hal
sebagai suatu model penelitian kualitatif
inilah yang kemudian menstimuli peneliti
yang terperinci meneliti fenomena
untuk lebih memahami bagaimana Human
kehidupan nyata tentang individu atau suatu
Capital Development memerankan peran
unit sosial tertentu. Studi kasus adalah suatu
Public Relations dalam mengelola aktivitas
inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena
employee relations.
di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana

8 Yin K. Robert. Studi Kasus: Desain &


6 Rosady Ruslan, ibid, Hal.277 Metode. Penerjemah: M. Djauzi Mudzakir.
7 Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2011.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008. Halaman:1 Halaman: 18
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 21

Adapun progam employee relations konvensional Public Relations diatas,


yang dilaksanakan oleh PT. Kao Indonesia seorang praktisi komunikasi diharuskan
meliputi program sebagai berikut: untuk terus dapat mengikuti trend
memancing, bersepeda, yoga, erobik, jumba, perkembangan komunikasi dan harus
photography, family gathering dan training. menguasai penggunaan berbagai media
Program employee relations ini merupakan komunikasi terbaru saat ini.
masukan dari ide-ide karyawan. Hal ini Dalam konteks ini, divisi Human
dikarenakan perusahaan mengharapkan Capital Development mengerjakan
karyawan menjadi bagian dari subjek aktivitas-aktivitas teknis komunikasi
program dan bukan objek program. Selain sebagai sarana pendukung keberhasilan
itu, program yang diadaptasi dari dari ide- program employee relations. Deskripsi
ide karyawan dinilai lebih sesuai dengan kerja divisi Human Capital
kebutuhan dan keinginan karyawan. Development dalam konteks ini yaitu
Berdasarkan hasil penelitian mengelola berbagai media komunikasi
menunjukan bahwa divisi Human Capital internal seperti papan pengumuman, dan
Development dalam menjalankan program e-mail. Media tersebut dipergunakan
employee relations-nya mengadaptasi peran sebagai wadah penyampaian informasi
Public Relations. Kemudian setelah dianalis dan sebagai sarana komunikasi
dan diidentifikasi menunjukan bahwa divisi karyawan dan manajemen perusahaan.
Human Capital Development mengadaptasi Selain itu, penyampaian informasi dari
empat peran Public Relations seperti: expert mulut dianggap sebagai cara yang paling
preciber communication, problem solving mudah dan efisien sehingga karyawan
process fasilitator, communication menjadi lebih mudah mendapatkan
fasilitator, tecnicion communication. informasi mengenai kegiatan-kegiatan
Adapun deskripsi dan penjelasannya yang di fasilitasi oleh perusahaan.
mengenai bagaimana divisi Human Capital Dari penjelasan diatas terlihat bahwa
Development menjalankan peran Public divisi Human Capital Development
Relations yaitu sebagai berikut: menerapkan peran Public Relations
1. Tecnicion Communication (Teknisi sebagai tecnicion communication
Komunikasi) (teknisi komunikasi). Namun keragaman
Kebanyakan praktisi masuk ke bidang media komunikasi yang digunakan
ini sebagai teknisi komunikasi. Para masih sangat terbatas yaitu hanya
praktisi Public Relations dituntut untuk melalui papan pengumuman dan email
mampu untuk menulis dan mengedit saja. Sebagai pihak penyelenggara
berbagai media komunikasi perusahaan aktivitas employee relations, tentu divisi
seperti newsletter karyawan, news Human Capital Development harus
release, mengembangkan isi Web, dan dapat menjalankan fungsi komunikasi
menangani kontak media.9 Peran ini dengan baik melalui berbagai metode
memang terlihat teknis, tetapi sangat dan didukung dengan berbagai media
vital untuk dikuasai dan dilaksanakan dan teknologi komunikasi. Selain itu,
oleh praktisi komunikasi, khususnya divisi ini harus adaptif terhadap
Public Relations. Selain memiliki perkembangan media komunikasi yang
kemampuan menulis pada media-media berbasis jejaring sosial dan media sosial.
Perkembangan media komunikasi seperti
9 Cutlip M. Scott, Center H. Allen, Broom M. Glen.
Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. 2007. internet meliputi Website, Blog, Path.
Halamana: 24 Facebook, Twitter, dan media sosial
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 22

lainnya, serta berbagai aplikasi dan expert prescriber communication


media sosial yang terdapat dalam (penasehat ahli) bagi perusahaan,
Smartphome seperti Line, WhatApp, khususnya pada program employee
BBM dan lain sebagainya, tentu harus relations. Berbagai terobosan dan solusi
dipikirkan dan dipertimbangkan sebagai telah ditorehkan oleh divisi ini. Misalnya
media komunikasi alternatif. membalik proses perumusan progam
Pemanfaatan media tersebut selain employee relations yang biasanya
efektif dan efisien, media ini pun sangat berasal dari kebijakan manajemen
digemari oleh banyak kalangan termasuk perusahaan, kini justru para karyawanlah
para karyawan. Hampir sebagian besar yang memberikan ide-ide pada program
karyawan saat ini memiliki dan tersebut.
menggunakan berbagai aplikasi tersebut. Melibatkan dan menampung berbagai
Mengingat program-program employee ide-ide para karyawan pada program
relations berbasis pada ide, keinginan employee relations ini dimaksudkan agar
dan kebutuhan karyawan, maka karyawan dapat terlibat sebagai subjek
diperlukan sebuah media atau sarana dan bukan objek pada program tersebut.
komunikasi yang familiar dikalangan Program employee relations ini
karyawan. Tentu kita ketahui bersama diselenggarakan bukan semata-mata
bahwa berbagai program dan aplikasi di sebagai prasarat atau formalitas semata,
internet maupun Smartphone merupakan melainkan mendorong terselenggaranya
media-media yang saat ini diminati oleh program-progam positif yang berpotensi
masyarakat, sehingga penambahan meningkatkan produktivitas kerja
media tersebut pada program employee karyawan. Hasilnya cukup
relations sangatlah disarankan. menggembirakan, dimana sebagaian
besar program employee relations
berjalan dengan baik. Karyawan sangat
2. Expert Prescriber Communication menikmati program employee rations,
(Penasehat Ahli) dan mereka memiliki sence of belonging
Maksud dari expert prescriber yaitu yang tinggi pada program tersebut.
ketika para praktisi komunikasi Untuk memastikan program employee
mengambil peran sebagai pakar atau relations ini berjalan dengan baik, divisi
ahli, sehingga orang lain akan Human Capital Development secara
menganggap mereka sebagai otoritas konsisten melakukan kegiatan evaluasi
yang memiliki kewenangan dalam secara terus-menerus. Ketika menyusun
persoalan komunikasi dan solusinya. program baru maupun menilai program
Para praktisi ini bekerja sebagai pakar yang telah berjalan, divisi Human
yang bertugas mendefinisikan problem, Capital selalu memulai dengan proses
mengembangkan program, dan identifikasi masalah dan pengumpulan
bertanggungjawab penuh atas data-data dan informasi, menyusun
implementasinya.10 perencanaan perbaikan program
Hasil penelitian menunjukan bahwa employee relations,
divisi Human Capital Development mengkomunikasikan/implementasi
berupaya menjalankan perannya sebagai perbaikan program employee relations,
dan berikutnya melakukan evaluasi
10 Cutlip M. Scott, Center H. Allen, Broom M. Glen.
Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. 2007. program employee relations secara
Halamana: 24 konsisten. Semua kegiatan ini dilakukan
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 23

secara terus menerus, sehingga berbagai memberikan informasi yang dibutuhkan


program employee relations dapat oleh manajemen maupun publik dalam
berjalan dengan baik sesuai dengan merumuskan berbagai keputusan demi
keinginan dan kebutuhan para kepentingan bersama. Intinya peran
karyawannya. Tidak sedikit divisi communication fasilitator (fasilitator
Human Capital Development komunikasi) ini yaitu menjalankan
memberikan rekomendasi perbaikan kewenangannya sebagai praktisi
bahkan penggantian program baru komunikasi untuk bertindak sebagai
kepada manajemen perusahaan. Tentu sumber informasi dan agen kontak resmi
berbagai informasi dan rekomendasi antara ogranisasi dengan publiknya.11
yang disampaikan tentu berdasarkan Pada konteks ini, divisi Human Capital
hasil riset yang komprehensif dengan Development menjalankan perannya
mempertimbangkan kebaikan sebaik mungkin, dengan menjadi
perusahaan serta berdasarkan keinginan fasilitator komunikasi yang
dan kebutuhan karyawan. mementingkan kepentingan dua belah
Dari berbagai aktivitas yang dilakukan pihak yaitu kepentingan manajemen
oleh divisi Human Capital Development perusahaan maupun kepentingan para
pada program employee relations, karyawan. Dari hasil riset menunjukan
terlihat bahwa divisi ini mencoba bahwa manajemen perusahaan dan
menjalankan peran expert prescriber karyawan sangat puas terhadap kinerja
communication (penasehat ahli), dimana divisi Human Capital Development
divisi ini berperan untuk mengantisipasi dalam menjalankan perannya sebagai
dan menangani masalah-masalah yang fasilitator komunikasi.
muncul pada program employee Kemudian secara spesifik peran sebagai
relations. Selain itu, divisi ini juga fasilitator komunikasi yang dijalankan
memiliki tugas untuk memberikan oleh divisi Human Capital Development
berbagai informasi dan rekomendasi pada program employee relations yaitu
mengenai perbaikan kualitas program sebagai penyampai berbagai kebijakan
employee relations kepada manajemen manajemen perusahaan kepada para
perusahaan. karyawan, misalnya pemberitahuan
3. Communication Fasilitator (Fasilitator bahwa karyawan diberikan kesempatan
Komunikasi) untuk menyampaikan ide-ide mereka
Peran fasilitator komunikasi bagi terkait pengembangan, pengajuan jenis
seorang praktisi komunikasi, khususnya program employee relations, sehingga
Pubic Relations yaitu memposisikan diri karyawan merasa di perhatikan oleh
sebagai pendengar yang peka (perantara) perusahaan.
komunikasi. Selain menjadi pendengar Selain menjadi penyampai pesan atau
yang baik, fasilitator komunikasi juga informasi dari manajemen perusahaan
bertindak sebagai perantara (liaison) dan kepada karyawan mengenai berbagai
mediator antara organisasi dengan kebijakan baru dalam program employee
publiknya. Para praktisi ini harus mampu relations, divisi Human Capital
menjaga, memfasilitasi dan Development juga senantiasa
menghilangkan hambatan komunikasi menampung berbagai aspirasi dari
dua arah. Hal ini dilakukan agar saluran
11 Cutlip M. Scott, Center H. Allen, Broom M. Glen.
komunikasi tetap terbuka. Tujuan dari Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. 2007.
fasilitator komunikasi ini yaitu Halamana: 24
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 24

karyawan yang kemudian disampaikan Human Capital Development


kepada manajemen perusahaan. Artinya menyampaikan berbagai temuannya
divisi Human Capital Development ini yang sangat vital mengenai faktor
tidak hanya menjadi fasilitator penyebab menurunnya minat karyawan
komunikasi pihak manajemen terhadap program employee relations.
perusahaan, tetapi juga sebagai Divisi Human Capital Development
fasilitator komunikasi bagi para mendeteksi bahwa faktor penyebab
karyawan. menurunnya minat karyawan pada
Peran yang dijalankan oleh divisi program employee relations sebelumnya
Human Capital Development sebagai dikarenakan ketidaksesuaian program
communication fasilitator (fasilitator dengan keinginan dan kebutuhan
komunikasi) ini bertujuan untuk karyawan. Hal ini dikarenakan masih
meminimalisir atau bahkan minimnya tingkat partisipasi karyawan
menghilangkan hambatan komunikasi, dalam perumusan program employee
menumbuhkan rasa pengertian, relations.
membangun iklim komunikasi yang Temuan yang baik ini sangat diapresiasi
kondusif. Hasil akhir yang diharapkan oleh manajemen perusahaan, dan pada
dari aktivitas ini yaitu mewujudkan akhirnya berbagai pengajuan dan perbaikan
komunikasi yang kondusif antara program employee relations senantiasa
manajemen perusahaan dengan para melibatkan karyawan baik itu berupa
karyawan, sehingga berbagai kebijakan informasi, saran dan ide-ide lainnya. Selain
organisasi dapat dirumuskan memberikan solusi terhadap penurunan
berdasarkan harapan, keinginan, dan partisipasi karyawan, divisi Human Capital
kebutuhan dua belah pihak secara Development sering kali membuat berbagai
memuaskan. solusi dari berbagai masalah-masalah teknis
4. Problem Solving Process Fasilitator pada program employee relations, misalnya
(Fasilitator Proses Pemecahan Masalah) pada event-event internal perusahaan seperti
Tugas praktisi komunikasi sebagai gathering, biasanya divisi Human Capital
fasilitator proses pemecah masalah ini Development mengkonsep event itu sendiri,
tentu tidaklah mudah, diamana para dan melibatkan berbagai pihak di
praktisi harus berkolaborasi dengan perusahaan untuk terlibat dalam kepanitiaan
menejer lain untuk mendefinisikan dan event tersebut. Tentu hal ini memiliki
memecahkan masalah. Mereka menjadi maksud selain dapat meminimalisir biaya,
tim perencanaan strategis, sehingga tetapi hal ini dapat membangun iklim
mereka akan dipertimbangkan dalam kerjasama antar karyawan.
pembuatan keputusan manajemen Berbagai temuan dalam penelitian ini
perusahaan.12 menunjukan bahwa divisi Human Capital
Dalam konteks ini, divisi Human Development disadari atau tidak, telah
Capital Development menjalankan peran menjalankan peran Public Relations
sebagai fasilitator proses pemecahan meliputi peran tecnicion communication
masalah pada berbagai masalah (teknisi komunikasi), expert prescriber
komunikasi, khususnya pada program communication (penasehat ahli),
employee relations. Misalnya divisi communication fasilitator (fasilitator
komunikasi), dan problem solving process
12 Cutlip M. Scott, Center H. Allen, Broom M. Glen.
Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. 2007. fasilitator (fasilitator proses pemecahan
Halamana: 24 masalah) pada program employee relations
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 25

yang diselenggarakannya. Dalam hal ini PT. Development telah menjalankan tugas
Kao Indonesia menyadari betul bahwa dan perannya dengan baik. Disadari atau
keberadaan praktisi komunikasi yang secara tidak, divisi ini telah menjalankan peran
khusus mengatasi masalah-masalah yang Public Relations meliputi peran tecnicion
berkaitan dengan hambatan komunikasi communication (teknisi komunikasi),
sangatlah dibutuhkan. Oleh karena itu, expert prescriber communication
kedepan divisi Human Capital Development (penasehat ahli), communication
akan membuka divisi corcom, yang salah fasilitator (fasilitator komunikasi), dan
satu tugasnya yaitu menangani program problem solving process fasilitator
employee relations. (fasilitator proses pemecahan masalah)
Hasil penelitian ini juga menunjukan pada program employee relations yang
bahwa berbagai program employee relations diselenggarakannya, walaupun masih
yang diselenggarakan PT Kao Indonesia banyak diperlukan perbaikan.
merupakan sebuah upaya untuk membangun 2. Program employee relations memiliki
iklim komunikasi yang kondusif, nyaman, manfaat yang luar biasa dalam
dan saling pengertian antara sesama mendukung iklim komunikasi dan iklim
keryawan dan karyawan dengan manajemen. kerja yang nyaman. Kemudian
Program employee relations ini dapat keberhasilan progam employee relations
dijadikan sarana komunikasi alternatif ini dikarenakan tingginya partisipasi
informal, sehingga memudahkan para karyawan meliputi aktivitas perencanaan,
karyawan untuk menyampaikan berbagai pelaksanaan, hingga evaluasi. Program
masukan dan ide-ide terhadap perusahaan. employee relations ini bertujuan untuk
Hal ini tentu sesuai dengan konsep yang membangun iklim komunikasi yang
menyatakan bahwa manfaat program kondusif dan menciptakan rasa nyaman
employee relations diantaranya: 1) sebagai bagi para karyawan, sehingga dapat
sarana komunikasi internal secara timbal menstimuli produktivitas kerja mereka.
balik yang dipergunakan dalam suatu 3. Keberadaan praktisi komunikasi
organisasi perusahaan, 2) untuk sangatlah vital dalam mendukung
menghilangkan kesalah pahaman atau aktivitas perusahaan, khususnya dalam
hambatan komunikasi antara manajemen mengelola program employee relations.
perusahaan dengan para karyawannya, dan Hal ini pun disadari oleh PT. Kao
3) sebagai media komunikasi inernal bagi Indonesia yang memandang bahwa
pihak karyawan untuk menyampaikan praktisi komunikasi dapat mengatasi
keinginan-keinginan dan informasi serta hambatan komunikasi melalui cara yang
laporan kepada pihak manajemen baik sehingga akan terwujud rasa saling
perusahaan (pimpinan). pengertian.

E. SIMPULAN DAN SARAN Saran


Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian, maka telah dilakukan, maka peneliti memberikan
dapat disimpulkan bahwa penerapan peran saran sebagai berikut:
Public Relations pada program employee 1. Implementasi progam employee relations
relations sebagai upaya meningkatkan harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
loyalitas karyawan yaitu sebagai berikut: Peneliti mendukung rencana
1. Sebagai penyelenggara program pembentukan corcom sebagai divisi yang
employee relations, divisi Human Capital bertanggungjawab atas aktivitas
Enjang Pera Irawan, Penerapan PR pada program ER sebagai upaya meningkatkan Loyalitas Karyawan 26

komunikasi korporat, khususnya


berkenaan dalam pengelolaan program
employee relations.
2. Media komunikasi dan publikasi program
employee relations disarankan untuk
ditambah, misalnya dapat melalui website
perusahaan, blog, media sosial, dan
media-media komunikasi popular lainnya
yang tengah diminati karyawan.
3. Program employee relations yang
diselenggarakan sebaiknya dievaluasi dan
direset secara simultan. Berbagai
perubahan program tidak hanya
berdasarkan masukan dari beberapa
karyawan saja, tetapi diperlukan riset
komprehensif untuk mengukur efektivitas
program tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif.


Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008.
Cutlip M. Scott, Center H. Allen, Broom M.
Glen. Effective Public Relations.
Jakarta: Kencana. 2007.
Dan Lattimore, Otis Baskin et all. Public
Relations, Profesi dan Praktif, edisi
terjemahan. Jakarta, Salemba
Humanika, 2010.
Rosady Ruslan, Manajemen Public
Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo. 2012.
Saydam Gouzali, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Djambatan. Jakarta. 2000.

Yin K. Robert. Studi Kasus: Desain &


Metode. Penerjemah: M. Djauzi
Mudzakir. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2011

You might also like