You are on page 1of 10

PENGARUH TEHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT STRES LANSIA DI UNIT REHABILITAS SOSIAL WENING


WARDOYO UNGARAN

Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns. M.Sc*)

*) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRACT

Elderly stress is caused by physically, biologically, psychologically, and socially change. Beside of them,
it is also affected by the condition of elders circumstance who lived in parlor. One of the ways to
overcome the stress by non-pharmcologically is with Benson relaxation technique which is able to
balance O2 in the brain. This research aims to know the influence of Benson relaxation technique to
reduce stress level on elderly in Social rehabilitation Unit Wening Wardoyo Ungaran.
The research design is quasi experimental design. The number of population in this research is 90 elders.
While, the quantity of research sample is 30 respondents which are divided into 2 groups. Datas of
elder’s stress level were collected by the usage of Depression Anxiety Stress Scale questionnaire. The
univariate analysis was executed by monitoring the distribution of stress level frequencyat before and
after the treatment and bivariate analysis was executed by the usage of paired t-test and unpaired t-test.
The result shows that before Benson relaxation technique is applied towards intervened group, it is
obtained that the average of respondents stress level is 22,93 (mid-level) SD (3,353). After Benson
relaxation technique was applied, it is obtained that the average of respondents stress level was reducing
at 18,33 (low-stress) SD (2,820). Benson relaxation technique shows significantly influence to reduce
stress level at p-value of 0,002 (p < 0,05). Based on the result, the technique can be applied as the stress
treatment on elders in Social Rehabilitation Unit Wening Wardoyo Ungaran

Keywords : Benson relaxation technique, stress level, Elderly people.


Bibliographies : 36 (2003-2012)

186 Jurnal Keperawatan Jiwa


186 Volume
Jurnal1 No. 2 November 2013
Keperawatan Jiwa . Volume 1, No. 2, November 2013; 186-195
186-195
PENDAHULUAN Peningkatan jumlah penduduk lansia
apabila tidak segera ditangani akan
Lanjut usia adalah bagian dari proses menambah masalah yang sangat kompleks,
tumbuh kembang. Manusia tidak secara terutama dibidang kesehatan mengingat
tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang lansia merupakan periode di mana
dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya organisme telah mencapai kemasakan
menjadi tua. Hal ini normal, dengan dalam ukuran dan fungsi yang telah
perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat menunjukkan kemunduran sejalan dengan
diramalkan yang terjadi pada semua orang waktu. Masa tua banyak menghadapi
pada saat mereka mencapai usia tahap berbagai masalah kesehatan yang perlu
perkembangan tertentu. Lansia merupakan penanganan dengan baik, seperti diketahui
suatu proses alami yang ditentukan oleh bahwa memasuki lansia identik dengan
Tuhan Yang Maha Esa, semua orang akan menurunnya daya tahan tubuh dan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua mengalami berbagai penyakit degeneratif
merupakan masa hidup. Dimasa ini yang menyerang. Keadaan tersebut,
seseorang mengalami kemunduran fisik, berpengaruh pada permasalahan kondisi
mental dan sosial secara bertahap (Azizah, ketahanan tubuh lansia yang diterimanya
2011). dari lingkungan sekitar, maka tekanan atau
Berdasarkan data dari Biro Pusat stressor pada diri lansia berpengaruh pada
Statistik (BPS) menyatakan bahwa rasa kecemasan dan stres. Lansia mudah
peningkatan jumlah lansia di Indonesia mengalami stres karena fungsi dari
pada tahun 2000-2011 baik secara absolute kemampuan menyelesaikan masalah
maupun persentase mengalami peningkatan. (mekanisme koping) juga menurun
Persentase lansia terhadap jumlah penduduk (Anderson, 2008 dalam Rosita, 2012).
meningkat dari 9,27% pada tahun 2000 Stres pada lansia dapat didefinisikan
menjadi 10,57% pada tahun 2011. Hal ini sebagai tekanan yang diakibatkan oleh
antara lain disebabkan oleh meningkatnya stresor berupa perubahan-perubahan yang
usia harapan hidup sebagai hasil dari menuntut adanya penyesuaian dari lansia.
pembangunan di bidang kesehatan. Jumlah Tingkat stres pada lansia berarti pula tinggi
penduduk di Jawa Tengah pada tahun 2011 rendahnya tekanan yang dirasakan atau
berdasarkan proyeksi penduduk hasil SP dialami oleh lansia sebagai akibat dari
2010 menjadi 3,49 juta (BPS, 2011). stresor berupa perubahan-perubahan baik
Provinsi Jawa Tengah (Jateng), fisik, mental, maupun sosial dalam
termasuk salah satu dari tujuh provinsi di kehidupan yang dialami lansia (Indriana,
Indonesia yang berpenduduk dengan 2010). Beberapa faktor-faktor yang
struktur tua (lansia). Data Departemen mempengaruhi stres pada lansia meliputi,
Sosial (Depsos) menyebutkan, jumlah kondisi kesehatan fisik, kondisi psikologi,
penduduk dengan struktur tua (lansia) keluarga, lingkungan, pekerjaan (Fitria,
mencapai 9,36%. Jumlah lansia di 2007).
Indonesia setiap tahun cenderung Lanjut usia potensial biasanya hidup di
mengalami peningkatan. Jika pada tahun rumah sendiri atau tidak tinggal di Panti
1970 sebanyak 5,3 juta jiwa (4,48%), tahun Wredha. Mereka masih mampu bekerja dan
1990 menjadi 12,7 juta jiwa (6.29%), tahun mencari nafkah baik untuk dirinya sendiri
2000 sebanyak 14,4 juta jiwa (7,18%) dan maupun keluarganya. Lanjut usia tidak
tahun 2005 meningkat menjadi 16,8 juta potensial membutuhkan bantuan orang lain
jiwa (7,78%). Tahun 2020 jumlah lansia di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Indonesia diperkirakan akan mencapai 28,8 sehari-hari. Bagi yang masih memiliki
juta orang, atau sekitar 11,34%. Indonesia keluarga, maka mereka bergantung pada
termasuk negara berstruktur penduduk tua keluarganya. Bagi yang tidak lagi memiliki
(lansia), karena jumlah penduduk usia keluarga, bahkan hidupnya terlantar,
lanjutnya lebih dari 7% di atas ketentuan biasanya menjadi penghuni Panti Wredha
badan dunia (Depsos, 2009). yang berada di bawah naungan Departemen

Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas 187
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan SosialTingkat
Wening Stres
Wardoyo Ungaran
Lansia Di Unit 187
RehabilitasKadek
SosialOka Aryana,Wardoyo
Wening Dwi Novitasari
Ungaran
Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns. M.Sc
Sosial. Segala kebutuhan hidupnya menjadi pemarah, gelisah, pendiam dan perubahan
tanggung jawab Panti Wredha dan biasanya strategi koping dengan kondisi tersebut
mereka tinggal di sana sampai akhir maka lansia akan mudah mengalami stres
hidupnya. (Rosita, 2012).
Saat seseorang memasuki masa usia Salah satu upaya untuk mengatasi stres
lanjut, akan mengalami berbagai perubahan adalah dengan metode relaksasi. Hal itu
baik yang bersifat fisik, mental, maupun karna dalam relaksasi terkandung unsur
sosial. Memasuki usia lanjut tidak lain penenangan diri. Teknik ini disebutnya
adalah upaya penyesuaian terhadap relaksasi Benson yaitu suatu prosedur untuk
perubahan-perubahan tersebut. Sebagai membantu individu berhadapan pada situasi
proses alamiah, perkembangan manusia yang penuh stres dan usaha untuk
sejak periode awal hingga masa usia lanjut menghilangkan stress (Dalimartha 2008).
merupakan kenyataan yang tidak bisa Relaksasi ada beberapa macam
dihindari. Perubahan-perubahan menyertai (Miltenbarger 2004) mengemukakan ada 4
proses perkembangan termasuk ketika macan relaksasi yaitu relaksasi otot
memasuki masa usia lanjut. Ketidaksiapan (progressive muscle relaxation), pernafasan
dan upaya melawan perubahan-perubahan (diaphragmatic breathing), meditasi
yang dialami pada masa usia lanjut justru (attention-foccusing exercises), dan
akan menempatkan individu usia ini pada relaksasi prilaku (behavioral relaxation
posisi serba salah yang akhirnya hanya training).
menjadi sumber akumulasi stress (Indriana Relaksasi Benson merupakan
2012). Berat atau tidaknya suatu stress pengembangan metode respon relaksasi
tergantung dari penilaian seseorang pernafasan dengan melibatkan faktor
terhadap stress yang dialami. Seseorang keyakinan pasien, yang dapat menciptakan
yang mengalami stress apa bila tidak suatu lingkungan internal sehingga dapat
teratasi dapat menampilkan gejala-gejala membantu pasien mencapai kondisi
fisik, emosi, intelektual dan interpersonal kesehatan dan kesejahtraan yang lebih
(Prabowo, 2007). tinggi (Benson & Proctor 2000, dalam
Adanya penurunan pada kondisi lansia, Purwanto, 2006). Kelebihan latihan tehnik
maka akan mengalami perubahan aspek relaksasi dari pada latihan yang lain adalah
psikologis yang berkaitan dengan keadaan latihan relaksasi lebih mudah dilakukan
kepribadian Lansia. Karakteristik Lansia bahkan dalam kondisi apapun serta tidak
yang di panti werdha dengan Lansia yang memiliki efek samping apapun (Deleon,
bersama keluarga memiliki perbedaan 1999). Disamping itu kelebihan dari tehnik
karakteristik, karakteristik ini berpengaruh relaksasi lebih mudah dilaksanakan oleh
pada perilaku yang dilakukan sehari-hari. pasien, dapat menekan biaya pengobatan,
Karakteristik stres lansia di panti werdha dan dapat digunakan untuk mencegah
dipengaruhi lingkungan internal. terjadinya stres. Sedangkan kita tahu
Lingkungan internal dipersepsi individu pemberian obat-obatan kimia dalam jangka
berupa gejala dan kekecewaan atau waktu lama dapat menimbulkan efek
kemarahan pada anak atau keluarga. Seperti samping yang dapat membahayakan
diketahui lansia seharusnya berkumpul pemakainya seperti gangguan pada ginjal
dengan keluarga tetapi malah ditempatkan (Yosep, 2007).
pada panti jompo dan terdapat pula yang Proses pernafasan yang tepat
menginginkan untuk tinggal karena tidak merupakan penawar stres. Proses
mempunyai tempat tinggal dan keluarga, pernafasan merupakan proses masuknya O2
perasaan jauh dari keluarga dan rasa melalui saluran nafas kemudian masuk
terbuang dari orang-orang yang disayangi keparu dan diproses kedalam tubuh,
itulah yang membuat lansia merasa dirinya kemudian selanjutnya diproses dalam paru-
tersisih. Sehingga lansia yang ditempatkan paru tepatnya di bronkus dan diedarkan
di panti akan mengalami perubahan prilaku keseluruh tubuh melalui pembuluh vena
seperti mudah merasa kesal, tidak sabaran, dan nadi untuk memenuhi kebutuhan akan

188 Jurnal Keperawatan Jiwa


188 Volume
Jurnal1 No. 2 November 2013
Keperawatan Jiwa . Volume 1, No. 2, November 2013; 186-195
186-195
O2. Apabila O2 dalam otak tercukupi maka dan 1 orang mengalami stroke, merasa
manusia berada dalam kondisi seimbang. kebingungan saat ditanya (pelupa), tidak
Kondisi ini akan menimbulkan keadaan brsemangat dan 4 lansia diantaranya tidak
rileks secara umum pada manusia. Perasaan mengalami stres. Upaya yang dilakukan
rileks akan diteruskan ke hipotalamus untuk pengasuh dalam menangani masalah ini
menghasilkan Corticotropin Releasing adalah dengan memberikan obat-obatan
Factor (CRF). Selanjutnya CRF seperti obat penenang. Berdasarkan latar
merangsang kelenjar di bawah otak untuk belakang tersebut, dapat dirumuskan
meningkatkan produksi masalah penelitian sebagai berikut “Adakah
Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga Pengaruh tehnik relaksasi benson Terhadap
produksi enkephalin oleh medulla adrenal Tingkat Stres Pada Lansia di Unit
meningkat. Kelenjar dibawah otak juga Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
menghasilkan  endorphin sebagai Ungaran?”.
neurotransmitter yang mempengaruhi
suasana hati menjadi rileks. Meningkatnya METODE PENELITIAN
enkephalin dan β endorphin kebutuhan
tidur akan terpenuhi dan lansia akan merasa Variabel independent dalam penelitian
lebih rileks dan nyaman (Taylor, 2001 ini adalah latihan tehnik relaksasi Benson
dalam Risnas 2005). sedangkan variabel dependent adalah
Penelusuran penulis, penelitian tingkat stres pada lansia. Subyek dalam
mengenai pengaruh teknik relaksasi Benson penelitian ini adalah semua lansia yang ada
terhadap penurunan tingkat stres pada di panti sosial wening wardoyo ungaran
lansia belum pernah diteliti sebelumnya, sampel dikumpulkan secara purposive
tetapi terdapat variabel penelitian yang sampling. Metode penelitian menggunakan
hampir mirip dengan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental)
sebelumnya, yaitu penelitian yang dnegan pendekatan Quasi Experimental
dilakukan oleh Trisnayanti (2010) pada with pretest & postest control group design
lansia di Panti Werdha Wening Wardoyo merupakan penelitian yang dimaksudkan
Ungaran. Kesimpulan yang dapat ditarik untuk mengetahui ada tidaknya
yaitu ada pengaruh teknik relaksasi Benson akibat”sesuatu” yang dikenakan pada
terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada subyek selidik. Jumblah subyek yang
lansia. digunakan dalam penelitian ini adalah 30
Hasil studi pendahuluan yang lansia yang terdiri dari 7 lansia wisma
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 Pandu, 8 lansia wisma Noroyono, 5 lansia
Maret 2013 di Unit Rehabilitasi Sosial wisma Werkudoro, 5 lansia wisma Larasati
Wening Wardoyo Ungaran diperoleh dan 5 lansia wisma Kunti.
informasi dari pegawai dinas sosial yang Kuisioner dalam penelitian ini
bertugas mengatakan bahwa kapasitas Unit menggunakan menggunakan kuisioner
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo adalah Depression Anxiety Stres Scale (DASS)
120 dan sekarang dihuni sebanyak 90 lansia yang sudah di modivikasi oleh peneliti yang
dengan rentang usia 60-90 tahun yang terdiri dari 14 pertanyaan yang bersifat
ditempatkan pada 15 bangunan asrama atau tertutup. Pada setiap peryataan subyek
wisma. Hasil observasi dan wawancara diminta untuk menjawab stiap pertanyaan
pada 10 lansia, didapatkan hasil: 6 lansia yamg sudah di tentukan yaitu sangat sering
diantaranya mengalami stres yaitu: 2 orang diberi sekor 3, sering diberi sekor 2, kadang
mengeluh penyakitnya tidak kunjung diberi sekor 1 dan tidak pernah diberi sekor
sembuh, susah tidur, sulit fokus terhadap 0. Pada tahab pengambilan data, peneliti
apa yang dikerjakan dan terlihat tidak datang ke panti subyek pada hari yang telah
bersemangat, 3 orang mengeluh kangen di tentukan sebelumnya dengan pihak
dengan suasana di rumah, jarang ditengok pengurus panti dan responden diminta
sama keluarga, terkadang memilih sendiri untuk mengisi kuisioner yang telah
dan menangis saat teringat dengan keluarga, disediakan. Pada saat pengambilan data,
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas 189
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan SosialTingkat
Wening Stres
Wardoyo Ungaran
Lansia Di Unit 189
RehabilitasKadek
SosialOka Aryana,Wardoyo
Wening Dwi Novitasari
Ungaran
Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns. M.Sc
peneliti didampingi oleh pengawas masing- Semakin bertambahnya usia seseorang
masing pegawai wisma. Pada akhir akan mengalami penurunan dari semua
pengambilan data, kuisioner yang terisi sistem dalam tubuhnya. Mengingat lansia
berjumblah 30. Tidak terdapat data yang merupakan periode dimana organisme telah
tidak valid karena semua pernyataan mencapai kemasakan dalam ukuran dan
dijawab oleh responden. Variabel tingkat fungsi yang telah menunjukkan
stres dikategorikan menjadi stres normal 0- kemunduran sejalan dengan waktu.Masa
14, stres ringan 15-18, stres sedang 19-25, tua banyak menghadapi berbagai masalah
Sress berat 26-33, sangat berat : > 34. kesehatan yang perlu penanganan dengan
Analisa data yang digunakan adalah anilisa baik, seperti diketahui bahwa memasuki
univariat untuk mengetahui distribusi lansia identik dengan menurunnya daya
frekuensi dari masing-masing variabel tahan tubuh dan mengalami berbagai
sedangkan analisa bivariat menggunakan uji penyakit degeneratif yang
t test menyerang.Keadaan tersebut berpengaruh
pada permasalahan kondisi ketahanan tubuh
HASIL DAN PEMBAHASAN lansia yang diterimanya dari lingkungan
A. Analisis Univariat sekitar, maka tekanan atau stressor pada
1. Gambaran Tingkat Stres Lansia diri lansia berpengaruh pada rasa
Sebelum Diberikan Tehnik Relaksasi kecemasan dan stres.Lansia mudah
Benson pada Kelompok Intervensi dan mengalami stres karena fungsi dari
Kontrol. kemampuan menyelesaikan masalah
(mekanisme koping) juga menurun
(Anderson, 2008 dalam Rosita 2012).
Stres Pretest Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian lansia


Stres Ringan
Stres Sedang
Stres Berat

20
13.3 mengalami tingkat stres yang bermacam
macam. Sebagian besar lansia yang berada
dipanti werdha mengalami stres sedang
66.7 yang disebabkan karena kekecewaan atau
kemarahan pada anak, keluarga atau
lingkungan sekitar.Stres sedang biasanya
disertai keluhan seperti gangguan tidur,
Stres Pretest Kontrol
detak jantung lebih keras, ketegangan
emosional meningkat. Selain mengalami
stres sedang lansia juga ada yang
Stres Ringan
Stres Sedang
Stres Berat

13.3 13.3 mengalami stres ringan ini disebabkan


karena terlalu banyak tidur. Situasi seperti
ini biasanya berlangsung beberapa menit
73.3
atau jam.Bagi mereka sendiri, stresor ini
bukan resiko yang signifikan untuk
timbulnya gejala. Namun demikian, stresor
ringan yang banyak dalam waktu singkat
Berdasarkan hasil penelitian dapat dapat meningkatkan resiko penyakit. Tahap
diketahui bahwa sebelum diberikan tehnik stres ringan yaitu:semangat bekerja besar,
relaksasi Benson pada lansia di Unit pengelihatan tajam. Lansia juga ada
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo beberapa yang mengalami stres berat ini
Ungaran pada kelompok intervensi lansia disebabkan oleh situasi kronis yang dapat
mengalami stres sedang sejumlah 10 orang berlangsung beberapa minggu sampai
(66,7%), stres ringan 2 orang (13,3%), stres beberapa bulan hingga menahun, seperti
berat 3 orang (20%), sedangkan pada penyakit kronis yang tidak kunjung sembuh
kelompok kontrol mengalami stres sedang akan membuat situasi stres yang
sejumlah 11 orang (73,4%), stres ringan 2 berkepanjangan, sehingga makin tinggi
orang (13,3%), stres berat 2 orang (13,3%). resiko kesehatan yang ditimbulkan. Stres

190 Jurnal Keperawatan Jiwa


190 Volume
Jurnal1 No. 2 November 2013
Keperawatan Jiwa . Volume 1, No. 2, November 2013; 186-195
186-195
berat biasanya disertai keluhan seperti mengikuti latihan relaksasi Benson
gangguan pencernaan, konsentrasi sebagian besar mengalami stres yang
menurun, insomnia, kelelahan fisik. mengakibatkan mengalami perubahan
Berdasarkan peneletian yang yang prilaku seperti mudah merasa kesal, tidak
dilakukan oleh Trisnayati (2010) yang sabaran, pemarah, gelisah, pendiam dan
berjudul pengaruh tehnik relaksasi benson perubahan strategi koping dengan kondisi
terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada tersebut maka lansia akan mudah
lansia dengan hasil penelitian menunjukkan mengalami stres (Rosita, 2012).
kebutuhan tidur sebelum dan sesudah Seseorang yang mengalami Stres akan
diberikan tehnik “Relaksasi Benson” pada membuat segala masalah atau tuntutan
kelompok perlakuan signifikansi. penyesuaian diri, dan karena itu, sesuatu
Kesimpulan, ada pengaruh yang signifikan yang mengganggu keseimbangan kita.
antara “Relaksasi Benson” terhadap Terkadang stres ini juga dapat turun dengan
pemenuhan kebutuhan tidur dimana sendirinya karena seseorang yang
menunjukkan p-value = 0,000 <(0,05). mengalami stres dapat menenangkan
dirinya sendiri dalam artian seseorang ini
B. Analisis Bivariat menanggapi stres atau respon seseorang
terhadap stres tersebut tidak berlebihan, jika
1. Table 5.5 Perbedaan Tingkat Stres tanggapan atau strain itu berlebihan ini
Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan akan menjadi sebuah ketegangan atau
Tehnik Relaksasi Benson Pada Klompok tekanan yang akan membuat pola pikir,
Kontrol emosi dan perilaku akan menjadi kacau, ini
yang akan menyebabkan stres. Maka dari
Rata- itu stres dapat turun dengan dengan
Variabel Perlakuan n SD t p-value
rata sendirinya tergantung bagaimana seseorang
Tingkat Sebelum 15 0,733 3,399 1,1 0,274 menyikapi stres tersebut (Yosep, 2007).
Stres Sesudah 15 3,719 40
Dapat disimpulkan bahwa pada
kelompok yang hanya dikontrol tidak
memberikan efek apa-apa. Lansia
Berdasarkan table 5.5 dapat diketahui mengalami stres yang tidak mendapatkan
bahwa pada klompok kontrol rata rata skor perlakuan tidak mengalami penurunan
tingkat stres sebelum dan sesudah tingkat stres sehingga tidak terjadi
perlakuan sebesar 0,733. perbedaan antara sebelum dengan sesudah
Berdasarkan uji t dependen, didapatkan pada tingkat stres.
nilai t hitung sebesar 1,140 dengan p-value
sebesar 0,274. Terlihat bahwa p-value 2. Table 5.7 pengaruh tehnik relaksasi
0,274> (0,05), ini menunjukkan bahwa benson terhadap penurunan tingkat
tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat stress
stres lansia sebelum dan sesudah perlakuan
pada kelompok kontrol pada lansia di Unit Rata-
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Variabel N SD T p-value
rata
Ungaran.Dapat disimpulkan bahwa pada
Tingkat 15 -4,067 3,719 3,375 0,002
kelompok yang dikontrol tidak memberikan Stres
efek apa-apa.Lansia mengalami stres yang kelompok
tidak mendapatkan perlakuan tidak Intervens
mengalami penurunan tingkat stres yang
singnifikan sehingga tidak terjadi perbedaan Berdasarkan tabel 5.7 rata-rata
antara pre-test dengan post-test pada tingkat perbedaan tingkat stres lansia kelompok
stres. Berdasarkan fakta diatas peneliti intervensi sesudah diberikan tehnik
menyimpulkan bahwa pada lansia yang relaksasi Benson sebesar -4,067. Kelompok
tinggal di Unit Rehabilitas Sosial Wening intervensi yang diberikan tehnik relaksasi
Wardoyo Ungaran yang tidak aktif Benson lebih rendah dibandingkan lansia
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas 191
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan SosialTingkat
Wening Stres
Wardoyo Ungaran
Lansia Di Unit 191
RehabilitasKadek
SosialOka Aryana,Wardoyo
Wening Dwi Novitasari
Ungaran
Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns. M.Sc
kelompok kontrol yang tidak diberikan napas. Diafragma adalah seperti selembar
tehnik relaksasi Benson. Berdasarkan uji t otot yang membentang pada dada,
independen, didapatkan nilai t hitung = - memisahkan dada dan perut umumnya hal
3,375 dengan p-value sebesar 0,002. Oleh ini berjalan dengan otomatis, pada saat
karena p-value 0,002< (0,05), maka dapat difragma relaks, paru-paru kontraksi dan
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang udara didorong keluar.
signifikan tingkat stres lansia sesudah Kedua paru dihubungkan bronkus yang
diberikan tehnik relaksasi Benson antara membawa oksigen ke dalam pembuluh
kelompok intervensi dan kontrol pada vena dan nadi. Pada saat darah
lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening meninggalkan paru-paru melalui pembuluh
Wardoyo Ungaran. Ini juga berarti bahwa nadi, warna merah cerah karena
ada pengaruh yang signifikan tehnik mengandung oksigen yang tinggi (kurang
relaksasi Benson terhadap tingkat stres dari 25%). Darah dipompa keluar oleh
lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening jantung melalui pembuluh darah nadi
Wardoyo Ungaran. kapiler, mencapai semua bagian tubuh.
Perbedaan antara kelompok intervensi Sebagaimana kehidupan disokong oleh
dan kelompok kontrol pada hasil sesudah oksigen yang ditukar oleh hasil pembakaran
diberikan tehnik relaksasi Benson yaitu di dalam sel, darah berwarna pudar. Darah
adanya penurunan tingkat stres pada kembali ke bagian kanan jantung dan
kelompok intervensi yang diberikan tehnik dipompa ke paru-paru dimana tersebar
relaksasi Benson dan pada kelompok berjuta pembuluh darah kecil, Pada saat
kontrol tidak ada perubahan karena lansia oksigen kontak dengan darah yang
tidak diberikan tehnik relaksasi Benson. bermuatan buangan, gelembung terjadi
Keadaan ini sesuai dengan dimana sel mengambil oksigen dan
pendapat(Benson & Proctor 2000, dalam mengeluarkan karbon dioksida. Setelah
(Purwanto, 2006) relaksasi Benson dibersihkan dan di oksigenasi, darah
merupakan pengembangan metode respon dikembalikan ke jantung kiri dan dialirkan
relaksasi pernafasan dengan melibatkan kembali ke seluruh tubuh (Kustanti, 2008).
faktor keyakinan pasien, yang dapat Jika jumlah udara segar yang masuk
menciptakan suatu lingkungan internal paru-paru tidak mencukupi, darah anda
sehingga dapat membantu pasien mencapai tidak dibersihkan atau dioksigenasi
kondisi kesehatan dan kesjahtraan yang sebagaimana mestinya. Hasil pembakaran
lebih tinggi. (buangan) yang seharusnya dibuang tetap
Saat dilakukannya latihan relaksasi ada dalam sirkulasi darah, dan perlahan-
Benson ini lansia dapat melatih tubuh lahan meracuni sistem tubuh. Jika darah
dengan mengatur irama pernafasan secara kekurangan oksigen, darah akan berwarna
baik dan benar sehingga pemusatan pikiran kebiruan dan hitam, serta dapat dilihat
dan penghayatan akan lebih mempercepat melalui warna kulit yang buruk dan
penyembuhan dan menghilangkan stres pencernaan terhambat. Organ dan jaringan
(depresi) atau memelihara dan anda menjadi kurang makanan dan
meningkatkan kesehatan. Relaksasi Benson memburuk. Kurangnya oksigen dalam
pada dasarnya merupakan latihan darah memperbesar kemungkinan
pernapasan, latihan pernafasan yang tepat terjadinya ansietas, depresi dan lelah, yang
merupakan penawar stress. Walaupun kita sering membuat setiap situasi stress
semua bernapas, beberapa dari kita tetap menjadi lebih sukar diatasi. Kebiasaan
mempertahankan kebiasaan alamiah, bernapas yang tepat penting untuk
pernapasan lengkap dialami oleh bayi atau kesehatan mental dan fisik (Davis et
orang primiti. Ketika menarik napas, udara all,1995 dalam, Kustanti, 2008).
dihirup ke dalam melalui hidung dan Seseorang yang melakukan relaksasi,
dihangatkan selaput lendir rongga hidung. aktifitas sistem limbik menurun, sebuah
Bulu hidung menyaring kotoran yang studi yang dilakukan pada tahun 1997 oleh
dikeluarkan pada saat menghembuskan peneliti di jepang dan Harvard Medical

192 Jurnal Keperawatan Jiwa


192 Volume
Jurnal1 No. 2 November 2013
Keperawatan Jiwa . Volume 1, No. 2, November 2013; 186-195
186-195
School dalam Satyanegara (2012) (73,4%), dan stress berat 2 orang
menunjukan bahwa prilaku ritual spiritual (13,3%).
seperti berdoa juga mempengaruhi 4. Tingkat stress lansia sesudah diberikan
hipotalamus, terutama pada daerah yang tehnik relaksasi Benson pada kelompok
bertanggung jawab atas pengaturan sistem kontrol yang mengalami stress ringan 3
saraf otonom. Karena sistem limbik orang (20,0%), stress sedang 10 orang
mengandung hipotalamus, yang mengontrol (66,7%), dan stress berat 2 orang
sistem saraf otonom, penerunan daerah (13,3%).
limbik dapat menjelaskan bagaimana 5. Ada perbedaan yang signifikan tingkat
relaksasi mengurangi stres dan stres lansia sebelum dan sesudah
meningkatkan stabilitas otonomnya dengan diberikan tehnik relaksasi Benson pada
meningkatnya kerja inti hipotalamus yang kelompok intervensi di Unit Rehabilitasi
mengatur sistem saraf parasimpatis. Sosial Wening Wardoyo Ungaran,
Sirkulasi peredaran darah terutama di didapatkan nilai t hitung sebesar 4,519
otot dan otak, berkaitan erat dengan dengan p-value 0,000 < (0,05).
kebutuhan metabolism jaringan, sangat 6. Tidak ada perbedaan yang signifikan
sensitif dan dan konsisten dalam responya tingkat stres lansia sebelum dan sesudah
terhadap prilaku manusia, sebuah studi oleh diberikan tehnik relaksasi Benson pada
Jevning et all (1996) dalam Satyanegara kelompok kontrol di Unit Rehabilitasi
(2012) menggambarkan suatu redistribusi Sosial Wening Wardoyo Ungaran,
menarik dalam aliran darah mediator. didapatkan nilai t hitung sebesar 1,140
Aliran darah ke ginjal dan hati menurun dengan p-value 0,274 > (0,05).
disetai dengan peningkatan output jantung 7. Ada pengaruh yang signifikan tehnik
yang cukup signifikan. Hal ini mendukung relaksasi Benson terhadap penurunan
hipotesis bahwa sebagian besar darah di tingkat stres pada lansia di Unit
distribusikan ke otak sehingga aliran darah Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
serebral meningkat selama melakukan Ungaran, didapatkan nilai t hitung
latihan nafas. sebesar -3,375 dengan p-value 0,002
Ketika melakukan tehnik relaksasi (<0,05).
Benson tekanan darah akan menurun.
SARAN
SIMPULAN DAN SARAN 1. Bagi Lansia
Dapat membantu lansia yang
Berdasarkan hasil penelitian dan mengalami stres agar secara mandiri
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan
dapat melakukan tehnik relaksasi
sebagai berikut:
1. Tingkat stress lansia sebelum diberikan Benson.
tehnik relaksasi Benson pada kelompok 2. Bagi Panti Wredha
intervensi yang mengalami stress ringan Tehnik relaksasi Benson dapat
2 orang (13,3%), stress sedang 10 orang dijadikan pengobatan alternatif
(66,7%), dan stress berat 3 orang dalam panti khususnya tentang stres
(20,0%). serta mampu menanggulangi
2. Tingkat stress lansia sesudah diberikan masalah psikologis lansia terutama
tehnik relaksasi Benson kelompok masalah stres yang muncul.
intervensi yang mengalami stress ringan 3. Bagi Perawat
9 orang (60,0%)dan stress sedang 6 Hendaknya melakukan latihan tehnik
orang (40,0%). relaksasi Benson terhadap lansia
3. Tingkat stress lansia sebelum diberikan yang mengalami stres.
tehnik relaksasi Benson pada kelompok 4. Bagi Penelitian yang Akan Datang
kontrol yang mengalami stress ringan 2
Hendaknya mampu mengontrol
orang (13,3%), stress sedang 11 orang
faktor faktor yang mempengaruhi

Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas 193
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan SosialTingkat
Wening Stres
Wardoyo Ungaran
Lansia Di Unit 193
RehabilitasKadek
SosialOka Aryana,Wardoyo
Wening Dwi Novitasari
Ungaran
Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns. M.Sc
tingkat stres responden seperti tipe Hidayat. 2004. Model konsep dan teori
prilaku responden saat beradaptasi keperawaan. Jakarta: EGC.
dengan lingkungan yang ada Indriani Y. 2010. Tingkat stress lansia
disekitarnya serta perbedaan suku, dipanti werdha pucanggading
semarang, Jurnal Psikologi Undip.
agama dan kebiasaan.
Vol. 8, no. 2
Lumbotobing, 2006.Kecerdasan pada usia
DAFTAR PUSTAKA lanjut dan dementia.Jakarta: FKUI.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Maryam, S, dkk. 2011. Mengenal usia
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
lanjut & perawatannya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Salemba Medika.
Azizah, L,M. 2011. Keperawatan lanjut
National Safety of Council.2004.
usia. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Manjemen stres. Jakarta: EGC.
Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
BPS, 2011. Profi llansia Jawa Tengah.
penelitian kesehatan. Edisi Revisi.
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.
Jakarta: Rineka Cipta.
Benson H. 2006. Trancesolutions the
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
relaxation response.
penelitian klinis. Jakarta: EGC.
www.trancesolutions.cominfo@trance
Nugroho. 2000. Keperawatangerontik.
solutions.com
Jakarta: EGC
Colbert Don, Md. 2011. Stress cara
Nursalam, P.S. 2008. Pendekatan praktis
mencegah dan mendangulanginya.
metodologi riset keperawatan. Jakarta:
Denpasar: Udayana Unuversity Press.
CV Sagung Seto.
Dalimartha, S., Purnama, Basuki, T., dkk.
Nursalam. 2003. Konsep & penerapan
2008.Care your self hipertensi.
metodologi penelitian ilmu
Cetakan 1. Jakarta: PenebarPlus.
keperawatan. Jakarta: Salemba
Darmojo & Martono, 2004. Buku ajar
Medika.
geriatri (Ilmukesehatanusialanjut).
Patrick, Jeff and Dyck, Murray and
Jakarta: FKUI.
Bramston, Paul.2010.Depression
Dempsey, P. A.& Arthur D. D. 2002. Riset
Anxiety Stress.
keperawatan buku ajar & latihan. Potter & Perry. 2005. Fundamental
Edisi 4. Jakarta: EGC.
keperawatan. Edisi ke-4. Jakarta:
Donsos, 2009,
EGC.
http://www.bkkbn.go.id/popups,
Prabowo, Hendro. 2007. Tritmenmeta
diunduh pada tanggal 7 November
music untuk menurunkan stress.
2011.
Proceeding pesat (psikologi,
Fitria. 2007.Prinsip Dasar dan Aplikasi
ekonomi, sastra, arsitek, &sipil)
Penulisan Laporan Pendahuluan dan
auditorium kampus gunatama, 21-22.
strategi pelaksanaan tindakan
Purwanto, S.2006. Relaksasi dzikir. Jurnal
keperawatan.Jakarta: SalembaMedika.
psikologi universitas Muhammadiayah
Gahbiche S. 2009. Ecolesuperieure des
semarang. 18(1).6-48.
sciences et Tehniques de La
Risnas, N. 2005.Pengaruh relaksasi benson
relaxation.http://www.google.co.id=in
terhadap pemenuhan kebutuhan
dication%20relaxation%20benson.
tidur pad alansia, jurnal kesehatan
Handoyo. 2004. Meditasi dan Muara Hati.
hlm: 1-26,
Jakarta: P.T Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/126027
Henry and John. 2005.The short-form
156
version of the Depression Anxiety Scale: is it valid for children and
Stress Scales (DASS-21):
adolescents? Journal of Clinical
Construct validity and normative data
Psychology, 66 (9). pp. 996-1007.
in a large non- clinical sample
ISSN 1097-4679.
(British Journal of Clinical
Psychology, 44, 227–239).
194 Jurnal Keperawatan Jiwa
194 Volume
Jurnal1 No. 2 November 2013
Keperawatan Jiwa . Volume 1, No. 2, November 2013; 186-195
186-195
Rosita, 2012. Stressor Sosial Biologi Lansia Surini, S dan Utomo, B. 2003.Fisikoterapi
Panti Werdha Usia dan Lansia padalansia. Jakarta: EGC.
Tinggal Bersama Keluarga, jurnal Trisnayanti M. 2010. Pengaruh relaksasi
BioKultur, Vol.I/No.1/, hal. 51. Benson terhadap gangguan pola tidur
Wahjuni, Endang Sri. 2012.Olahraga untuk lansia di unit rehabilitas sosial wening
menanggulangi stress, edisivol, 10 no wardoyo ungaran. Semarang.
1 Watson, Roger. 2003. Perawatan pada
http://ordik.jurnal.unesa.ac.id/128_ lansia. Jakarta: EGC.
870/olahraga--untuk--menanggulangi-- Widodo, Ari. 2008. Pengaruh tehnik
stress. relaksasi terhadap perubahan status
Stanley dan Beare. 2007. Buku ajar mental klien skrizopenia, jurnal
keperawatan gerontik. Edisi 2. kesehatan vol. 1 no. 3 hlm: 131-136.
AlihbahasaJuniartidanKurnianingsih Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan jiwa.
.Jakarta: EGC. Bandung : PT Refika Aditama.

Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas 195
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan SosialTingkat
Wening Stres
Wardoyo Ungaran
Lansia Di Unit 195
RehabilitasKadek
SosialOka Aryana,Wardoyo
Wening Dwi Novitasari
Ungaran
Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns. M.Sc

You might also like