You are on page 1of 10

150 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No.

02, Juni 2015

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA
HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA LARASATI DUSUN
WIYORO BATURETNO BANGUNTAPAN BANTUL
YOGYAKARTA 2015
Salafudin1), Sri Handayani2)

ABSTRACT

Background: Hypertension was a condition is person which experience in crease blood pressure
in high normal on examination of blood pressure. The disease was categorized as the silent
disease, which can shorten life someone as well as increasing the chances had a heart attack,
stroke, vision disorders, damage kidney function, and swelling large arteries in the body. One
of non-pharmacological therapies in the treatment of hypertension was Benson relaxation
techniques, which serves to lower the sympathetic nerve activity and increases the
parasympatic of nerves work. So that it made vasodilatation in the some of blood vessels.
Purpose: The purpose of this research was to know the effect of benson relaxation techniques
on blood pressure in elderly hypertension patients.
Methods: This reseach was a Quantitative reseach, this type of research was a pre
eksperimental design with one group pretest-posttest design. The data was taken from 30
respondens by using purpose sampling method. Data analysis techniques used Wilcoxon Sigh
Test.
Result: The result of this research was there was the effect of Benson relaxation techniques
on blood pressure in elderly hypertension patients. The data statistic used wilcoxon test with
significant level á = 0,05 with p = 0,000 where p < á was 0,000 < 0,05 so Ho was rejected.
Conclusion: There was a Benson relaxation technique effects on blood pressure in elderly
hypertension patients in Elderly Health Center Larasati Hamled Wiyoro Baturetno
Banguntapan Bantul Yogyakarta.
Keywords: Benson relaxation techniques, blood pressure, elderly, hypertension.of labor

PENDAHULUAN mendatang, proporsi jumlah penduduk yang


berumur 60 tahun atau lebih dalam populasi
A. Latar belakang dunia diperkirakan meningkat dari 800 juta
Penuaan merupakan sebuah proses yang penduduk menjadi dua milyar penduduk lansia
terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari atau mengalami lonjakan dari 10% hingga 22%
oleh setiap orang. Dalam empat dekade (World Health Organization, 2012).

1) Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta (0856-4366-7143)


2) Dosen Prodi S1 Keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta

150
Jadmiko, K., “The Labelling Benefit Of The Outer Drugs Of The Shake Parem ....” 151

Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Su- bentuk relaksasi yang sudah ada adalah relak-
senas) tahun 2009, jumlah penduduk lansia di sasi nafas dalam, guided imagery, relaksasi
Indonesia pada tahun 2009 mencapai 19,32 juta progresif, terapi musik, distraksi, dan massage.
orang (8,37% dari total seluruh penduduk Dari bentuk relaksasi di atas belum pernah
Indonesia). Propinsi yang menjadi peringkat dimunculkan kajian tentang bentuk relaksasi
pertama dengan proporsi penduduk lansia religius. Relaksasi religius ini merupakan
tertinggi ditempati oleh Provinsi Daerah pengembangan metode respon relaksasi
Istimewa Yogyakarta (14,02%) kemudian diikuti dengan melibatkan faith factor (Benson, 2000
oleh propinsi lainnya. Kabupaten Bantul dalam Anggraini, 2013).
merupakan kabupaten di Daerah Istimewa
Teknik Relaksasi Benson merupakan terapi
Yogyakarta yang mempunyai jumlah lansia yang
religius yang melibatkan faktor keyakinan
besar. Kabupaten Bantul memiliki penduduk
agama. Pada masa lansia ini cenderung untuk
lansia sebesar 178.025 laki-laki dan 188.749
lebih meningkatkan spiritualnya dan lebih
wanita (BPS Kabupaten Bantul, 2011).
mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga
Seiring bertambahnya usia maka fungsi- teknik relaksasi yang tepat untuk dilakukan
fungsi tubuh akan mengalami penurunan dan dalam menangani masalah kesehatan pada
mengakibatkan para lansia jatuh dalam kondisi lansia yaitu dengan teknik relaksasi Benson
sakit. Penurunan fungsi-fungsi tubuh ini (Setyowati, 2004 dalam Inayati, 2012).
disebut dengan proses degeneratif. Salah satu
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan
proses degeneratif yang terjadi adalah pada
pada bulan Februari 2015 di Posyandu Lansia
sistem kardiovaskular. Penyakit kardiovaskuler
Larasati Dusun Wiyoro Baturetno Banguntapan
yang paling banyak dijumpai pada lansia adalah
Bantul Yogyakarta terdapat masalah kesehatan
penyakit jantung koroner, hipertensi, serta
yaitu hipertensi pada lansia warga Wiyoro yaitu
penyakit jantung pulmonik (Prawiro, 2012).
dari 89 lansia terdapat 39 orang menderita
Hipertensi merupakan salah satu penyakit hipertensi. Dari wawancara terhadap 10 orang,
kardiovaskuler yang penting di indonesia, didapatkan cara penyembuhan hipertensi
karena menjadi penyebab kematian tertinggi dengan minum obat anti hipertensi dan selain
(Widodo, 2010). Data WHO tahun 2000 menun- dengan obat anti hipertensi, pencegahan yang
jukkan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang dilakukan adalah dengan menjaga pola makan
atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi yaitu dengan diet rendah garam dan istirahat.
dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% Sejauh ini belum pernah dilakukan terapi
wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat relaksasi Benson untuk pengobatan non farma-
menjadi 29,2% di tahun 2025. (Suhadak, 2010). kologis bagi lansia penderita hipertensi di
Sedangkan untuk populasi di Indonesia, angka Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro Batu-
kejadian hipertensi itu berdasarkan Riset retno Banguntapan Bantul Yogyakarta.
Kesehatan Dasar (Riskedas) Departemen
Berdasarkan uraian diatas lansia penderita
Kesehatan RI tahun 2007 mencapai sekitar 31%
hipertensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun
dan angkanya pun meningkat 2-3 kali lipat
Wiyoro Banguntapan Bantul tergolong cukup
(Girsang, 2013).
banyak. Sedangkan akibat tekanan darah tinggi
Untuk mengatasi hipertensi dapat di lakukan yang berlanjut dan tidak tertangani secara tepat,
pengobatan farmakologi dan non farmakologi. mengakibatkan terkena serangan jantung,
Salah satu cara penatalaksanaan secara non stroke, gangguan penglihatan, kerusakan fungsi
farmakologi salah satunya adalah dilakukan ginjal, dan pembengkakan arteri terbesar di
teknik relaksasi yang bermanfaat pada sebagian tubuh.
orang (Nirmawanti, 2014). Berbagai macam
Dengan melihat melihat banyaknya lansia
152 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015

penderita hipertensi dan masih belum ada Banguntapan Bantul Yogyakarta


tindakan berupa relaksaasi Benson, maka Sebagai tambahan pengetahuan dalam
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penanganan hipertensi, dan dapat diupaya-
tentang “Pengaruh Teknik Relaksasi Benson kan sebagai terapi non farmakologi selain
terhadap Tekanan Darah pada Lansia Penderita pemberian obat anti hipertensi.
Hipertensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun
3. Bagi peneliti lain
Wiyoro Baturetno Banguntapan Bantul
Yogyakarta”. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
tambahan pengetahuan serta penilaian
B. Rumusan masalah untuk penelitian lebih lanjut khususnya
Rumusan masalahnya adalah apakah ada yang berhubungan dengan hipertensi dan
pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap teknik relaksasi Benson.
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
METODE PENELITIAN
di Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro
Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Pre
Eksperimental Design dengan menggunakan
C. Tujuan penelitian rancangan penelitian “One group pretest-
Tujuan umum penelitian adalah diketahui- postest design” dimana pada rancangan jenis
nya pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap ini pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dilakukan penelitian perlakuan. Perbedaan
di Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro kedua hasil pengukuran sebagai efek perlakuan
Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta. (Saryono, 2010). Penelitian dilaksanakan pada
bulan Maret s/d April 2015. Populasi yang
Tujuan khusus penelitian adalah sebagai digunakan dalam penelitian ini adalah semua
berikut : lansia yang menderita hipertensi di Posyandu
1. Diketahui tekanan darah pada lansia sebe- Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno
lum dilakukan pemberian teknik relaksasi Banguntapan Bantul Yogyakarta yang berjumlah
Benson. 39 lansia. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non
2. Diketahui tekanan darah pada lansia sete-
probability sampling dengan metode purposive
lah dilakukan pemberian teknik relaksasi
sampling dengan menetapkan kriteria inklusi
Benson.
dan eksklusi didapatkan jumlah sampel dalam
D. Manfaat Penelitian penelitian ini berjumlah 30 lansia.

Manfaat dari penelitian ini adalah sbagai a. Kriteria inklusi


berikut : 1) Lansia yang tinggal di Dusun Wiyoro
1. Bagi ilmu keperawatan gerontik Baturetno Banguntapan Bantul
Yogyakarta.
Penelitian ini dapat dijadikan bahan tam-
bahan pengetahuan dalam memberikan 2) Lansia yang menderita hipertensi ringan
asuhan keperawatan pada penderita hiper- dan sedang.
tensi pada lansia dengan menggunakan 3) Lansia laki- laki maupun perempuan yang
teknik relaksasi Benson. mengalami hipertensi dengan usia lanjut
60 tahun keatas.
2. Bagi lansia penderita hipertensi di Posyan-
du Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno 4) Lansia yang bersedia menjadi responden
Jadmiko, K., “The Labelling Benefit Of The Outer Drugs Of The Shake Parem ....” 153

b. Kriteria eksklusi
Pekerjaan IRT 13 43,3
1) Lansia dengan hipertensi berat Petani 9 30,0
Buruh 4 13,3
2) Mempunyai komplikasi penyakit lain
Pedagang 2 6,7
(jantung koroner, stroke, dan acute Guru 2 6,7
miokard infark) Riwayat Iya 6 20,0
merokok Tidak 24 80,0
3) Tidak bersedia menjadi responden Riwayat Ada 13 43,3
hipertensi Tidak 17 56,7
METODE ANALISA DATA Total 30 100
1. Analisa univariat
Sumber: Data Primmer (2015)
Analisa univariat yaitu menganalisa tiap-
tiap variabel penelitian yang ada secara
Berdasarkan tabel 1. Karakteristik responden
deskriptif dengan menghitung distribusi
berdasarkan usia, sebagian besar responden
frekuensi dan proporsinya untuk menge-
masuk pada kelompok umur 60-74 tahun
tahui karakteristik dari subyek penelitian
berjumlah 24 orang (80,0%). Berdasarkan jenis
dengan tujuan untuk menghasilkan persen-
kelamin, sebagian besar masuk pada kelompok
tase dari tiap variabel.
laki-laki berjumlah 21 orang (70,0%). Ber-
2. Analisa bivariat dasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar
Analisa bivariat merupakan analisa untuk masuk pada kelompok tidak sekolah sebanyak
mengetahui interaksi dua variabel, baik 11 orang (36,7%). Berdasarkan jenis pekerjaan,
berupa komparatif, asosiatif maupun kore- Sebagian besar masuk pada kelompok ibu
latif (Saryono, 2013). Analisa ini dilakukan rumah tangga sebanyak 13 orang (43,3%).
untuk mengetahui dan menerangkan ada- Berdasarkan riwayat merokok, sebagian besar
nya keeratan hubungan antara dua variabel. masuk pada kelompok tidak merokok sebanyak
Skala data yang digunakan adalah skala 24 orang (80,0%). Dan berdasarkan riwayat
ordinal. Uji statistik yang digunakan untuk hipertensi, sebagian besar masuk pada kelom-
menguji penelitian ini adalah Wilcoxon Sign pok tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 17
Test. 0rang (56,7%).

HASIL PENELITIAN 2. Analisa univariat


a. Pengukuran tekanan darah sistolik
1. Karakteristik responden
Tabel 2. Distribusi frekuensi pengukuran tekanan
Tabel 1. Karakteristik responden di Dusun Wiyoro
darah sistolik sebelum dan sesudah
Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta
perlakuan pada lansia penderita hiper-
Bulan Maret–April 2015
tensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun
Karakteristik Kelompok Frekuensi Persentase Wiyoro Baturetno Banguntapan Bantul
(f) (%) Yogyakarta Bulan Maret–April 2015
Umur 60-74 tahun 24 80,0
No Tekanan Pre test Post test
75-90 tahun 6 20,0
darah Freku Perse Freku Persen
>90 tahun 0 0
sistolik ensi ntase ensi tase
Jenis kelamin Laki-laki 9 30,0
(f) (%) (f) (%)
Perempuan 21 70,0
1 120 mmHg 0 0 2 6,7
Pendidikan Tidak 11 36,7
2 130 mmHg 0 0 6 20,0
sekolah
3 140 mmHg 8 26,7 11 36,7
SD 9 30,0
4 150 mmHg 12 40,0 8 26,7
SLTP 3 10,0
5 160 mmHg 4 13,3 2 6,7
SLTA 5 16,7
6 170 mmHg 6 20,0 1 3,3
Perguruan 2 6,7
Total 30 100 30 100
tinggi
Sumber: Data primer (2015)
154 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015

b. Pengukuran tekanan darah diastolik PEMBAHASAN


Tabel 3. Distribusi frekuensi pengukuran tekanan
darah diastolik sebelum dan sesudah
1. Tekanan darah sebelum diberikan
perlakuan pada lansia penderita hiper- perlakuan (teknik relaksasi Benson)
tensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun
Berdasarkan tabel 2, tekanan darah sebelum
Wiyoro Baturetno Banguntapan Bantul
Yogyakarta Bulan Maret–April 2015 dilakukan perlakuan (teknik relaksasi benson)
No Tekanan  Pre test Post test dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
darah  Freku Perse Freku Perse 30 responden sebagian besar responden
diastolik  ensi  ntase  ensi  ntase  dengan tekanan darah sistolik pada posisi 150
(f)  (%)  (f)  (%) 
1  60 mmHg  0 0 1 3,3 mmHg sebanyak 12 orang (40,0%), dan pada
2  70 mmHg  1  3,3  4  13,3  tabel 3, tekanan darah diastolik sebagian besar
3  80 mmHg  9  30,0  16  53,3 
pada angka 90 mmHg sebanyak 11 orang (36,7%).
4  90 mmHg  11  36,7  7  23,3 
5  100 mmHg  8  26,5  2  6,7  Hasil pengukuran menunjukkan bahwa seba-
6  110 mmHg  1  3,3  0  0  gian besar responden masuk dalam kategori
  Total  30 100 30 100
hipertensi ringan dengan kategori berdasarkan
Sumber: Data primer (2015)
WHO (World Healt Organization) rentan te-
kanan sistole antara 140-159 mmHg dan diastole
c. Perubahan tekanan darah antara 90-99 mmHg.
Tabel 4. Distribusi frekuensi pengukuran peru-
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah
bahan tekanan darah sesudah perlakuan
pada lansia penderita hipertensi di keadaan yang ditandai dengan terjadinya
Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta Hipertensi merupakan penyakit yang pada
Bulan Maret–April 2015
umumnya tidak menunjukkan gejala atau bila
ada gejalanya tidak jelas, sehinggatekanan yang
No Kategori  Frekuensi  Persentase 
perubahan  (f)  (%)  tinggi di arteri sering tidak dirasakan oleh
1  Tetap  4 13,3 penderita. Ukuran tekanan darah (tensi)
2  Turun  26  86,7  dinyatakan dalam dua angka: angka yang diatas
  Total  30 100
diperoleh pada saat jantung berkontraksi
(sistolik), angka yang di bawah diperoleh ketika
Sumber: Data primer (2015)
jantung berileksasi (diastolik). Itu sebabnya
tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik
3. Analisa bivariat garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80
Tabel 5. Pengaruh teknik relaksasi Benson ter- mmHg, (dibaca: seratus dua puluh per delapan
hadap tekanan darah pada lansia pen- puluh milimeter air raksa). Seseorang dikata-
derita hipertensi di Posyandu Lansia kan memiliki darah tinggi jika tekanan sistolik
Larasati Dusun Wiyoro Baturetno Bangun- posisi duduk mencapai 120 mmHg atau lebih,
tapan Bantul Yogyakarta Tahun 2015
tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau
Tekanan Darah  Z‐test Sig‐p Keterangan lebih, atau keduanya. Umumnya pada tekanan
Pre‐post sistolik  ‐4,689 ,000 Sig‐p < 0,05 ada  darah tinggi kenaikan terjadi pada tekanan
pengaruh yang 
sangat 
sistolik dan diastolik (Iskandar, 2010).
signifikakan 
Pre‐post  ‐4,021 ,000 2. Tekanan darah setelah diberikan
diastolik  perlakuan (teknik relaksasi benson)
Berdasarkan tabel 2, hasil penelitian setelah
Sumber: Data primer (2015) dilakukan teknik relaksasi benson, sebagian
besar responden dengan tekanan darah sistolik
Jadmiko, K., “The Labelling Benefit Of The Outer Drugs Of The Shake Parem ....” 155

pada posisi 140 mmHg sebanyak 11 orang tekanan darah diastoliknya sebagian besar
(36,7%), dan berdasarkan tabel 3, tekanan darah berada pada posisi 80 mmHg sebanyak 16 orang
diastolik 80 mmHg sebanyak 16 orang (53,3%). (53,3%).
Berdasarkan kondisi tersebut mengindikasikan
Hasil tersebut diatas mengindikasikan
adanya perbedaan perubahan tekanan darah
bahwa pemberian teknik relaksasi benson
setelah diberikan perlakuan (relaksasi benson),
dapat membantu terjadinya perubahan teka-
sehingga tujuan pemberian perlakuan (relak-
nan darah pada pasien hipertensi ringan dan
sasi benson) pada penelitian adalah untuk
sedang, baik tekanan darah sistolik maupun
membantu dalam pengendalian kejadian
diastolik. Dengan kata lain ada perbedaan
hipertensi dapat tercapai.
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
Secara garis besar pengobatan hipertensi sebelum dan sesudah diberikan relaksasi
dapat dilakukan dengan farmakologi dan benson. Dalam konteks penelitian ini, teknik
nonfarmakologi. Pengobatan farmakologi relaksasi Benson yang diberikan adalah mena-
dengan memberikan obat seperti deuretik, beta rik nafas dalam dengan perlahan sambil meng-
blocker atau inhibitor. Sedangkan pengobatan ucapkan kata-kata religius atau kata yang
secara non farmakologi seperti penurunan berat disenangi di dalam hati, yang dilakukan 1 kali
badan, membatasi asupan natrium, hindari sehari selama 5 hari dengan durasi 10-20 menit.
minuman beralkohol, olahraga teratur dan Hasil tersebut juga didukung dengan penelitian
berhenti merokok. Dalam konteks penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yanti (2012)
ini, dengan adanya teknik relaksasi benson bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap
kepada masyarakat diharapkan tekanan darah penurunan kadar glukosa darah setelah dila-
tinggi yang dialami dapat terjadi perubahan kukan perlakuan teknik relaksasi benson
kearah penurunan sehingga teknik relaksasi selama 10-20 menit dalam 5 hari berturut-turut.
benson merupakan salah satu dari jenis terapi
Hasil pengujian hipotesis sesuai dengan
untuk menangani penyakit hipertensi dan bisa
tabel 5 juga membuktikan bahwa secara
dilakukan secara berkesinambungan.
statistika telah terjadi perubahan tekanan darah
3. Pengaruh teknik relaksasi Benson sebelum dan sesudah diberikan teknik
terhadap tekanan darah relaksasi benson. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji wilcoxon didapatkan tekanan
Berdasarkan tabel 4 perubahan tekanan darah sistolik dengan nilai Asymp. (sig-p
darah setelah dilakukan perlakuan (teknik 0,000)<0,05, dengan nilai Z hitung -4,689 dan
relaksasi benson), menunjukkan bahwa seba- tekanan darah diastolik dengan nilai Asymp.
gian besar responden terjadi perubahan (sig-p 0,000)<0,05, dengan nilai Zhitung -4,021 yang
menurun yaitu 26 orang (86,7%) diikuti mereka berarti Ho di tolak dan Ha diterima yang artinya
yang tidak mengalami perubahan atau dengan ada pengaruh teknik relaksasi benson terhadap
tekanan darah yang tetap (tidak berubah) tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
sebanyak empat orang (13,3%). Dari tekanan di posyandu lansia larasati dusun Wiyoro
darah sebelum diberikan perlakuan, tekanan Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta,
darah sistolik responden sebagian besar pada dengan Zhitung -4,689 yang berarti tekanan darah
posisi 150 mmHg sebanyak 12 orang (40,0%) dan pada lansia penderita hipertensi dapat menu-
tekanan darah diastoliknya pada posisi 90 run dengan pemberian teknik relaksasi Benson.
mmHg sebanyak 11 orang (36,7%). Kemudian
setelah diberikan perlakuan berupa teknik Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi
relaksasi Benson, tekanan darah sistolik pada yang digabung dengan keyakinan yang dianut
responden sebagian besar berada pada posisi oleh pasien. Formula kata atau kalimat yang
140 mmHg sebanyak 11 orang (36,7%) dan dibaca berulang-ulang dengan melibatkan unsur
156 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015

keimanan dan keyakinan akan menimbulkan dan berperan sebagai supportife-educative


respon relaksasi yang lebih kuat dibandingkan sehingga pasien dapat menggunakan relaksasi
dengan dengan hanya relaksasi tanpa meli- sebagai cara untuk mengurangi rasa takut
batkan unsur keyakinan ungkapan yang dipakai (Thommey dan Alligood, 2006). Relaksasi
dapat berupa nama Tuhan, atau kata-kata lain Benson juga merupakan salah satu terapi
yang memiliki makna menenangkan bagi pasien alternatif dan komplementer yang dikembang-
(Benson & Proctor, 2000 cit Yanti, 2012) kan oleh national center for complementary and
Relaksasi ini dilakukan dengan melakukan alternative medicine (NCCAM) (Suardana, 2007
inspirasi panjang yang nantinya akan men- cit Anggraeni, 2013).
stimulasi secara perlahan-lahan reseptor Keuntungan dari relaksasi religius ini selain
regang paru karena inflamasi paru. Keadaan ini mendapatkan manfaaf dari relaksasi juga
mengakibatkan rangsang atau sinyal dikirimkan mendapatkan manfaat dari penggunaan keya-
ke medulla yang memberikan informasi ten- kinan seperti manambah keimanan dan men-
tang peningkatan aliran darah. Informasi ini dapatkan pengalaman-pengalaman transen-
akan diteruskan ke batang otak, akibatnya saraf densi. Hubungan antara religius atau keimanan
para simpatis mengalami peningkatan aktifitan dengan penyembuhan telah terbukti dengan
dan saraf simpatis mengalami penurunan penelitian yang dilakukan oleh David B Larson
aktifitas pada kemoreseptor, sehingga respon dan Mr. Constance P. B. Menemukan bukti
akut peningkatan tekanan darah dan inflamasi bahwa faktor keimanan memiliki pengaruh
paru ini akan menurunkan frekuensi denyut yang luas dan kuat terhadap kesehatan. Di-
jantung dan terjadi vasodilatasi pada sejumlah dalam sintesisnya, The Faith factor: An anno-
pembuluh darah (Rice, 2006 cit Inayati, 2012). tated Bioliography of Chemical Research on
Respon relaksasi erat kaitannya dengan axis Spiritual Subject, mereka menemukan bahwa
Hipothalamus-Pituitary-Adrenal (HPA). Sese- faktor religius terlibat dalam peningkatan
orang dalam keadaan relaksasi, axis HPA ini kemungkinan tambahnya usia harapan hidup,
akan menurunkan kadar kortisol, epineprin, dan penurunan pemakaian alkohol, rokok, obat,
norepineprin yang dapat menurunkan tekanan penurunan kecemasan, depresi, kemarahan,
darah dan frekuensi nadi. Kadar kortisol dalam penurunan tekanan darah, perbaikan kualitas
darah berefek dalam vasokontriksi pembuluh hidup bagi pasien kangker dan penyakit jantung
darah. Penurunan kadar epineprin dan (Purwanto, 2007 cit Inayati, 2012).
norepineprin dapat menyebabkan vasodilatasi Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan
pembuluh darah. Kadar epineprin dan adanya pemberian intervensi teknik relaksasi
norepineprin dalam darah bekerja langsung di Benson terbukti dapat menurunkan tekanan
reseptor andregenik alfa otot polos vaskular darah dan merupakan salah satu cara
sehingga menyebabkan vasokontriksi (Guiton penanggulangan alternatif non farmakologi
& Hall, 2008 cit Darmawan, 2014). Vasodilatasi untuk mengurangi atau mengontrol tekanan
pembuluh darah yang disebabkan oleh penu- darah pada penderita hipertensi. Hasil dari
runan kadar epineprin dan norepineprin ini penelitian ini juaga mendukung penelitian
dapat menurunkan tahanan perifer total yang Kenia (2013) tentang pengaruh relaksasi
akan menurunkan tekanan darah. (aromaterapi mawar) terhadap perubahan
Relaksasi Benson ini merupakan intervensi tekanan darah pada lansia hipertensi di GBI
keperawatan mandiri. Konsep relaksasi meru- Setia Bakti. Dalam penelitian Setyaningrum
pakan bagian pengembangan “self care theory” (2012) penelitian tentang pengaruh teknik
yang dikemukanan oleh Orem, dimana perawat relaksasi Benson terhadap tingkat nyeri rema-
dapat membantu kebutuhan self care pasien tik pada lansia di Dusun Barongan Manisrenggo
Jadmiko, K., “The Labelling Benefit Of The Outer Drugs Of The Shake Parem ....” 157

Klaten Jawa Tengah. Dengan demikian, ber- benson terhadap tekanan darah pada lansia
dasarkan temuan dari hasil analisis yang telah penderita hipertensi.
dilakukan terdapat pengaruh teknik relaksasi
2. Bagi lansia penderita hipertensi di Posyan-
Benson terhadap tekanan darah pada lansia
du Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno
penderita hipertensi di posyandu lansia larasati
Banguntapan Bantul Yogyakarta.
Dusun Wiyoro Baturetno Banguntapan Bantul
Masyarakat mampu melakukan pengobatan
Yogyakarta.
dan langkah pencegahan secara mandiri di
KESIMPULAN rumah dengan terapi non farmakologi
teknik relaksasi Benson dan dapat mengon-
1. Tekanan darah pada lansia penderita hiper-
trol tekanan darah serta pengobatan farma-
tensi sebelum diberikan teknik relaksasi
kologi tidak lagi diperlukan atau kurang-
Benson yang sebagian besar dengan teka-
kurangnya ditunda dan pada saat obat anti
nan darah sistolik dalam kategori ringan
hipertensi diperlukan, pengobatan non
(150 mmHg) sebanyak 12 orang (40%).
farmakologi dapat digunakan sebagai pen-
2. Tekanan darah pada lansia penderita hiper- damping untuk mendapatkan efek pengo-
tensi setelah diberikan teknik relaksasi batan yang lebih baik.
Benson yang sebagian besar responden
3. Bagi peneliti lain
dengan tekanan darah sistolik dalam
kategori ringan (140 mmHg) sebanyak 11 Hasil penelitian ini diharapkan dapat
orang (36,7%). memberikan gambaran tentang pengaruh
teknik relaksasi Benson terhadap tekanan
3. Terdapat pengaruh pemberian teknik relak- darah pada lansia penderita hipertensi dan
sasi Benson terhadap tekanan darah pada sebagai tambahan pengetahuan serta
lansia penderita hipertensi. Hasil pene- penilaian untuk penelitian selanjutnya.
litian menunjukkan perbedaan yang signi-
fikan tekanan darah sebelum dan sesudah DAFTAR PUSTAKA
diberikan teknik relaksasi benson pada
Anggraini, N. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi
responden didapatkan tekanan darah
Benson terhadap kecemasan
sistolik dengan nilai Zhitung -4,689 dan nilai
pasien Pra Bedah di Bangsal Bedah
Asymp.sig. 0,000 (nilai p), maka p < 0,05. Dan
RSUD Panembahan Senopati
tekanan darah diastolik dengan nilai Zhitung -
Bantul Yogyakarta. Skripsi STIKES
4,021 dan nilai Asymp.sig. 0,000 (nilai p),
Surya Global Yogyakarta
maka p < 0,05. Berarti Ho di tolak dan Ha
diterima yang artinya ada pengaruh teknik Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu
relaksasi Benson terhadap tekanan darah Pendekatan Praktik. Rineka Cipta:
pada lansia penderita hipertensi di Posyan- Jakarta
du Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno
Banguntapan Bantul Yogyakarta. Benson, Herbert. (2004). Herbert Benson’s
Relaxation Response. Di peroleh
SARAN dari: http://seftalbi.com/fitur/15-
1. Bagi ilmu keperawatan gerontik penentu-efektifitas-seft/herbert-
benson relaxation-
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
meditation.html [di akses tanggal
masukan untuk menambah wawasan dan
09 Januari 2015]
sebagai bahan informasi bagi ilmu kepera-
watan untuk meningkatkan ilmu pengeta-
Darmawan, K. E. (2014). Pengaruh Relaksasi
huan mengenai pengaruh teknik relaksasi
Benson terhadap Tekanan Darah
158 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015

pada Pasien Hipertensi di Nasir., Muhith, A., & Ideputri, E. M. (2011). Buku
Puskesmas Denpasar Timur II. Ajar: Metodologi Penelitian
Jurnal Program Studi Ilmu Kesehatan. Nuha Medika:
Keperawatan: Fakultas Yogyakarta
Kedokteran Universitas Udayana.
Diakses 22 Januari 2015 Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik &
Geriatrik, Edisi 3. Jakarta: EGC
Inayati, N. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi
Benson Terhadap Tingkat Depresi Purwanto, S. (2006). Latihan Relaksasi Dzikir
Lanjut Usia Awal (Early Old Age) untuk Mengurangi Gangguan
Umur 60-70 Tahun Di Upt Insomnia. Fakultas Psikologi
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Universitas Muhammadiyah:
Jember. Skripsi: Program Studi Ilmu Surakarta
Keperawatan Universitas Jember
Riska et al,. (2012). Pengaruh relaksasi benson
Iswantoro, G. (2013). Mengolah Mata Hati terhadap penurunan kecemasan
Melalui Relaksasi Meditasi Hipnisis. pada pasien kangker serviks. Jurnal
Tugu Publisher: Yogyakarta Keperawatan Universitas Riau.
Kampus Binawidya: Pekanbaru
Jain, R. (2011). Pengaruh Alternative Untuk
Mengatasi Tekanan Darah. Riwidikdo, H. (2012). Statistik Kesehatan Belajar
Gramedia Pustakan Utama: Jakarta mudah teknik analisa data dalam
Penelitian Kesehatan Plus Aplikasi
Johan, D. (2011). Pengaruh Senam Yoga Softwere SPSS. Mitra Cendikia
Terhadap Penurunan Tekanan Press: Yogyakarta
Darah pada Lansia yang
Mengalami Hipertensi di Wilayah Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi
Kerja Puskesmas Air Dingin Penelitian Keperawatan. Nuha
Padang. Jurnal: Fakultas Medika: Ypgyakarta
Keperawatan Universitas Andalas
Saryono & Anggraini, D. M. (2013). Metode
Padang. Diakses tanggal 09 Januari
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
2015
dalam bidang kesehatan. Nuha
Kenia, M. N. (2013) Pengaruh Terapi Relaksasi Medika: Yogyakarta
(Aromaterapi Mawar) terhadap
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Perubahan Tekanan Darah pada
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Lansia Hipertensi di GBI Setia Bakti.
Alfabeta Bandung
Jurnal Keperawatan, volume 6, No.
1, Juli 2013. STIKES RS Baptis: Kediri Sunyoto, D. & Setyaningrum, N. (2012),
dengan judul Pengaruh Teknik
Mau et al,. (2012). Pengaruh Penerapan Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tingkat
Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Rematik pada Lansia di Dusun
Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Barongan Manisrenggo Klaten Jawa
Lansia di UPT Panti Sosial Tengah. Skripsi STIKES Surya
Penyantunan Lanjut Usia Budi Global Yogyakarta
Agung Kupang. Jurnal Program
Studi S1 Keperawatan. STIKES
Maranatha: Kupang
Jadmiko, K., “The Labelling Benefit Of The Outer Drugs Of The Shake Parem ....” 159

Susilo, Y. & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Yanti, N. (2012) Jurnal Keperawatan,
Mengatasi Hipertensi, Edisi I. Perbandingan Efektifitas Terapi Zikir
Yogyakarta: Andi dengan Relaksasi Benson terhadap
Kadar Glukosa Darah Pasien
Suwardianto, H. (2011). Pengaruh Terapi
Diabetes Militus di Sumatra Barat.
Relaksasi Napas Dalam (Deep
Fakultas ilmu keperawatan program
Breathing) terhadap Perubahan
studi megister ilmu keperawatan
Tekanan Darah pada Penderita
kekhususan medikal bedah: Depok
Hipertensi pi Puskesmas Kota
Wilayah Selatan Kota Kediri. Jurnal: Zuriati, A. (2010). Jurnal Keperawatan
STIKES RS Baptis Kediri, volume 4, Gerontik, Pengaruh Teknik
No. 1, Juli 2011 Relaksasi Otot Progresif terhadap
Penurunan Tekanan Darah Sistolik
Suyanto. (2011). Metodologi dan Aplikasi
pada Lansia dengan Hipertensi di
Penelitian Keperawatan. Nuha
Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar
Medika: Yogyakarta
Kelurahan Air tawar Barat Padang.
Tamher, S. & Noorkasiani (2009). Kesehatan Fakultas keperawatan universitas
Usia Lanjut dengan Pendekatan andalas: padang
Asuhan Keperawatan, Jakarta:
Salemba Medika

You might also like