Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari
Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab
kematian primer di dunia. Pasien dengan hipertensi umumnya mempunyai kualitas tidur yang
buruk, jika pasien hipertensi memiliki kualitas tidur yang buruk maka akan mempengaruhi tekanan
darah pasien. Terapi relaksasi benson bisa dijadikan metode penatalaksanaan non farmakologis
bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur dan membantu
meningkatkan kualitas tidur lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui pengaruh relaksasi
relaksasi benson terhadap gangguan pola tidur lansia dengan hipertensi. Desain penelitian quasy
eksperimental dengan pendekatan pre-test post-test design with control group. Metode
pengambilan Sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan 30 responden sebagai
sampel. Analisis yang digunkan dalam penelitian adalah univariate dan bivariate dengan
mengunakan Uji Wilcoxon . Hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, dengan hasil
signifikan 0,001. Yang artinya Ha diterima sehingga dapat disimpulkan pada kelompok intervensi
ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap gangguan pola tidur lansia hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kendalsari. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan variabel lain atau
faktor lain yang dihubungkan dengan teknik relaksasi benson.
31
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson… (Novalina, et al.)
32
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson… (Novalina, et al.)
Variable N
Mean +
Z
P- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
SD Value
- Kualitas Tidur Pada Penderita
Pre-Test 11,10 +
15 3,24 0,001
Intervensi 3,35
0 Hipetensi
Post-Test 5,38 + Hasil penelitian ini
15
Intervensi 2,42
- menunjukkan kualitas tidur pada lansia
Pre-Test 10,18 +
15 2,97
Kontrol 3,63
1 dengan hipertensi dari mengalami
Post-Test 7,64 +
15 0,003 terbangun untuk ke kamar mandi di
Kontrol 2,82
malam hari, mengalami mimpi buruk,
Berdasarkan hasil dari mengalami kedingingan saat tidur
perhitungan Wilcoxon Signed Rank malam dan tidak dapat tertidur selama
Test, maka nilai Z yang didapat pada waktu 30 menit sejak terbaring. Faktor-
kelompok intervensi sebesar -3.420 faktor yang mempengaruhi pola tidur
dengan p value (Asymp.Sig. 2-tailed) pada lansia yaitu faktor psikologis, sakit
sebesar 0,001 dimana kurang dari batas fisik, lingkungan, gaya hidup dan usia.
kritis penelitian 0,05. Ho ditolak yang Lansia yang mengalami gangguan pola
artinya Ha diterima sehingga dapat tidur dikarenakan terjadinya perubahan
disimpulkan pada kelompok intervensi fisik secara alami sehingga lansia mudah
ada pengaruh terapi relaksasi benson mengalami terbangun di tengah malam,
terhadap kualitas tidur lansia hipertensi mimpi buruk dan susah memulai tidur
di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari. malam. Lansia yang mengalami
gangguan pola tidur akan menyebabkan
Tabel 4. Hasil Uji Mann Whitney kebutuhan tidur tidak terpenuhi selama 6
Kelompok Mean Rank Sig (2-tailed) jam, sehingga menyebabkan lansia
Intervensi 9,60
Kontrol 21,40 0,000 mudah terserang penyakit seperti
hipertensi (Carpenito, 2007). Faktor
Tabel 4 diatas menunjukkan
psikologis seperti lansia mengalami
bahwa nilai pada kelompok intervensi
kecemasan tentang masalah pribadi
adalah 9,60 lebih rendah dibandingkan
sehingga susah memulai tidur awal saat
dengan kelompok kontrol dengan nilai
34
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson… (Novalina, et al.)
malam hari. Faktor sakit fisik seperti gangguan pola tidur pada lansia
mengalami sesak nafas sehingga hipertensi dapat melakukan teknik
terbangun di tengah malam. Faktor relaksasi benson selama dua kali atau
lingkungan seperti terdapat beberapa satu kali sehari dalam 2 minggu dengan
keluarga yang melakukan kegiatan pada durasi 10-15 menit.
malam hari sehingga menimbulkan Seperti penelitian yang
kebisingan yang menyebabkan lansia dilakukan oleh Handoko Fatkhur
tidak bisa tidur dan terbangun di tengah Rahman dkk (2019) bahwa terapi
malam. Faktor usia seperti terjadinya relaksasi benson berpengaruh terhadap
perubahan fisik sehingga lansia kualitas tidur pada lansia dengan Rata-
mengalami berbagai penyakit yang rata skor insomnia lansia sesudah
menyebabkan susah tidur dan terbangun diberikan terapi relaksasi benson di
di tengah malam (Kozier, 2010). BPSTW Ciparay Bandung pada
Gambaran Kualitas Tidur Sesudah kelompok intervensi adalah 16,25
Perlakuan Teknik Relaksasi Benson dengan standar devisiasi 0,447 dan pada
Hasil penelitian ini kelompok kontrol adalah 20,75 dengan
menunjukkan kualitas tidur pada lansia standar devisiasi 0,447.
hipertensi dengan hipertensi sesudah Pengaruh Relaksasi Benson pada
dilakukan terapi relaksasi benson pada Kelompok Intervensi
kelompok intervensi berjumlah 15 Hasil uji Wilcoxon di peroleh
orang, 13 orang (86,7%) memiliki nilai signifikasinya adalah 0,001 (<0,05)
kualitas tidur baik, dan sebanyak 2 yang artinya Hα diterima sehingga dapat
orang (13,5%) dengan kualitas tidur disimpulkan pada kelompok intervensi
buruk. Sedangkan pada kelompok ada pengaruh terapi relaksasi benson
kontrol berjumlah 15 orang, 13 orang terhadap kualitas tidur lansia hipertensi
(86,7%) memiliki kualitas tidur buruk, di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari.
dan sebanyak 2 orang (13,3%) dengan Pada penelitian ini sama dengan
kualitas tidur baik. Hal ini menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Hikmat
bahwa hasil pengukuran kualitas tidur Rudayana tentang Pengaruh Terapi
mengalami penurunan dimana pada Relaksasi Benson Terhadap Insomnia
kelompok intervensi responden yang Pada Lansia di Balai Perlindungan
mengalami gangguan pola tidur dengan Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay
kualitas tidur buruk lebih sedikit Bandung pada tahaun 2018 yang
daripada kelompok intervensi. Adanya mendapatkan hasil penelitian didapatkan
pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata skor insomnia kelompok
35
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson… (Novalina, et al.)
36
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson… (Novalina, et al.)
37