Professional Documents
Culture Documents
23.1. Jurnal Hutan Tropika Usaha Gaharu
23.1. Jurnal Hutan Tropika Usaha Gaharu
ABSTRACT
Gaharu is non timber forest product in the form of the rotted xylem of which yields fragrant resinous material
that produced from gaharu trees or tree eaglewood as Aquilaria spp. Gaharu trees are suitable planted at the
degraded peat-swamp forest that widely contained at the Central Kalimantan Province. This research was
aimed to analyze the feasibility of gaharu planted at the peat-swamp forest in Jabiren Raya sub District,
Pulang Pisau District, Central Kalimantan Province. The research was conducted at the gaharu (Aquilaria
malaccensis) plantation aged 1 to 6 years old. Inoculation of stems and harvesting were done at the moment
aged 5 and 6 years old respectively. Data analysis using NPV, BCR, and IRR with the assumption using
internl and external fund at the 7.5%, 7.75%, and 12% of rate. Research result showed that gaharu
cultivation is feasible with NPV, BCR, and IRR namely IDR 92.51 mill, 1.34, and 0.1686 respectively at the
7.5% of rate. At the rate of 7.75%, NPV, BCR, and IRR namely IDR 89.07 mill, 1.33, and 0.1686
respectively, and at the rate of 12%, NPV, BCR, and IRR namely IDR 40.46 mill, 1.17, and 0.1686
respectively. The value of IRR showed that gaharu cultivation is feasible conducted at the rate under 16.86%.
Keywords: external and internal fund, feasibility,gaharu
Kabupaten Pulang Pisau Provinsi 2013 (pada saat berumur 5 tahun) dan
Kalimantan Tengah dalam beberapa tahun telah dipanen pada tahun 2014 (pada saat
terakhir. Namun demikian, sampai saat berumur umur 6 tahun). Pengambilan
ini belum ada penelitian tentang pola data primer dan sekunder dilakukan pada
pertumbuhan tanaman gaharu serta bulan Agustus sampai November 2014
analisis kelayakan usaha khususnya di dilanjutkan pengolahan dan analisis data
lahan rawa gambut di daerah tersebut. pada bulan Desember 2014 sampai
Penelitian tentang pertumbuhan Februari 2015.
tanaman gaharu serta analisis kelayakan
usahanya, khususnya di lahan rawa Obyek Penelitian
gambut Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi
Penelitian dilakukan pada populasi
Kalimantan Tengah sangat diperlukan.
tanaman gaharu yang telah dipanen
Penelitian ini bertujuan untuk
berumur 6 tahun (kelas umur 6 tahun)
menganalisis kelayakan usaha dari aspek
seluas 2 ha dengan jumlah 1.056 tanaman.
finansial kegiatan budidaya tanaman
Pada tanaman ini dilakukan pendataan
gaharu pada umur 6 tahun yang ditanam
secara menyeluruh mengenai teknik
pada lahan rawa gambut di Kabupaten
silvikultur yang dipakai (pembibitan,
Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan
perawatan tanaman, inokulasi,
Tengah.
penebangan pohon dan pemanenan
gaharu), prosen hidup tanaman, jumlah
METODE PENELITIAN
pohon menggarbu serta semua komponen
biaya pengeluaran dan penerimaan dalam
Waktu dan Tempat
budidaya tanaman gaharu selama 6 tahun.
Penelitian dilakukan pada tanaman
gaharu (Aquilaria malaccensis) berumur 6
Analisis Data
(enam) tahun yang terdapat pada lahan
Analisis kelayakan usaha tanaman
rawa gambut di Desa Jabiren, Kabupaten
gaharu dilakukan dengan pendekatan Net
Pulang Pisau Provinsi Kalimantan
Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio
Tengah. Tanaman tersebut ditanam tahun
(BCR) dan Internal Rate of Return (IRR)
2008, dan telah diinokulasi pada tahun
28
Jurnal Hutan Tropika (ISSN: 1693-7643)
Vol. X No.1, Juni 2015. Hal. 26-34
n Bt n Cn n Bn - Cn Keterangan:
NPV = ∑ _________
-∑ __________
=∑ __________ Bt= Penerimaan yang diterima pada
tahun ke-t
t=0 (1+i)t t=0 (1+i)t t=0 (1+i)t
Ct= Biaya yang dikeluarkan pada
Kriteria pengambilan keputusan: tahun ke-t
- Bila NPV ≥ 0 , berarti usaha layak t = Umur tanaman
dijalankan I = Suku bunga
- Bila NPV < 0 , berarti usaha tidak IRR = Internal Rate of Return
layak dijalankan i1 = Tingkat diskonto untuk
Tabel 1. Analisis kelayakan usaha tanaman gaharu menggunakan NPV, BCR dan IRR dengan
asumsi pendanaan internal
Tabel 2. Analisis kelayakan usaha tanaman gaharu menggunakan NPV, BCR dan IRR dengan
asumsi pendanaan eksternal
ha, maka diperoleh hasil yang lebih usahanya. Untuk dapat memperoleh
banyak lagi. Menurut Soekartawi (2003), keuntungan besar dapat dilakukan dengan
terdapat 3 faktor yang mempengaruhi cara menekan biaya produksi atau
hasil produksi tanaman gaharu, yaitu: menaikkan harga jual (Firdaus, 2009;
a. Luas lahan yang digunakan untuk Baktiono, 2010). Keberlanjutan usaha
usaha budidaya gaharu budidaya gaharu ini ditentukan oleh
mempengaruhi skala usaha. Luas gambaran finansial usaha, sebab
dan banyaknya tanaman yang kemampuan suatu usaha dalam
dibudidayakan sangat mengembangkan modal terukur dalam
mempengaruhi pencapaian output. parameter investasi seperti kemampuan
b. Apabila lahan usaha lebih luas, usaha mengembangkan modal awal lebih
maka modal yang digunakan (baik besar daripada bunga bank serta
modal tetap dan tidak tetap) jauh keuntungan usaha pada tahun-tahun
lebih kecil dibandingkan dengan mendatang. Dengan kata lain usaha
hasil penerimaan usaha yang budidaya tersebut dapat bertahan jika
diperoleh. keuntungan yang diperoleh lebih besar
c. Tenaga kerja yang digunakan lebih daripada biaya yang dikeluarkan dimana
efisien. Tenaga kerja merupakan semuanya itu harus diputuskan layak
faktor produksi yang penting dan secara finansial (Fatah, 1994; Salam et al,
perlu diperhitungkan dalam proses 2006).
produksi, baik kualitas, kuantitas
dan jenis ketrampilan tenaga kerja KESIMPULAN DAN SARAN
mempengaruhi hasil usaha.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan
Usaha budidaya tanaman gaharu di
analisis kelayakan usaha diatas dapat
Desa Jabiren Kabupaten Pulang Pisau
diketahui sampai dimana keberhasilan
layak dikerjakan. Dengan harga jual
yang telah dicapai selama usaha itu
Rp.800 ribu per kg dan tingkat suku bunga
berlangsung. Pengusaha atau petani dapat
7,5%; 7,75% dan 12% diperoleh NPV
menentukan tindakan untuk memperbaiki
masing-masing sebesar Rp 92,41 juta;
atau meningkatkan keuntungan dalam
33
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GAHARU (Herna Widyarini, Wahyudi, Reinhart Jemi)
89,07 juta dan 40,46 juta dengan BCR Fatah. 1994. Evaluasi Proyek. Aspek
Finansial Pada proyek Mikro CV.
masing-masing sebesar 1,34; 1,33 dan
Asona, Jakarta.
1,17. Nilai IRR sebesar 0,1686 Fathoni, T. 2010. Pengembangan
Teknologi Produksi Gaharu
menunjukkan bahwa usaha layak
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
dikerjakan bila suku bunga sama atau Sekitar Hutan. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan dan
lebih kecil dari 16,86%.
Konservasi Alam, Bogor.
Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis.
Saran Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Karim, AR, 2009. Analisis Kelayakan
Masyarakat tidak perlu ragu untuk Usaha. Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman.
melakukan usaha budidaya gaharu, karena
Joni, Lina, Widi. 2010. Faktor-faktor yang
usaha ini sangat layak dikerjakan dan Mempengaruhi Struktur Modal.
STIE Trisakti. Jurnal Bisnis dan
sangat menguntungkan. Perlu dilakukan
Akutansi. Vol. 12, No. 2, Hlm. 81-
penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi 96.
Kadariah, Karlina, C. Gray, 1999.
lebih jauh tentang kandungan gaharu
Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi
dengan kualitas yang lain (selain Revisi. Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
kemedangan) serta potensi kayu dan daun
Puteri. 2011. Analisis Pengaruh Sumber
gaharu, sehingga diperoleh nilai tambah Pendanaan Internal dan Eksternal
Terhadap Kemampuan Perusahaan
yang lebih tinggi.
Keluarga Berinvestasi. Fakultas
Ekonomi, Prodi Magister
Manajemen, Universitas Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Salam, Muis dan Rumengan. 2006.
Analisis Finansial Usaha Peternakan
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2007. Ayam Broiler Pola Kemitraan.
Peraturan Menteri Kehutanan Jurnal Agrisistem, ISSN 1858-4330
Nomor 35 Tahun 2007 tentang Hasil Singarimbun, Efendi. 2006. Metode
hutan bukan kayu. Departemen Penelitian Survai. Penerbit Pustaka
Kehutanan, Jakarta. LP3ES Indonesia, Jakarta, 2006.
Baktiono, R.A. 2010. Studi Kelayakan Siran, S.A. 2010. Perkembangan
Bisnis. Investment Criteria Analysis. pemanfaatan gaharu. Pusat
Universitas Narotama Surabaya. Penelitian dan Pengembangan Hutan
Bank Indonesia. 2014. Data Bank dan Konservasi Alam, Bogor.
Indonesia Rate. www.bi.go.id/id/ Sitepu, I.R., E. Santoso, M.Turjaman.
moneter/bi-rate/data/Default.aspx / 2011. Identification of eaglewood
Diakses tanggal 27 Nopember 2014. (gaharu) tree species susceptibility.
R & D Centre For Forest
Conservation And Rehabilitation,
34
Jurnal Hutan Tropika (ISSN: 1693-7643)
Vol. X No.1, Juni 2015. Hal. 26-34