Professional Documents
Culture Documents
Fullpapers Lnb717fcf812full
Fullpapers Lnb717fcf812full
KECAMATAN PULUNG 1
Nita Anggraini 2
Abstract
Problems reading interest of this nation is a problem with. Seen from the current
state of reading interest in Indonesia really worrying when compared with other countries.
To develop reading interest in a short time is very difficult, then required concentration in
develop reading interest specfic in early childhood. Growing awareness in importance
reading interest of children necessary cooperation between family members as a
socialization primary. Mother as closest to the figure, so has the potential to improve
reading interest of children. In addition the role of family also needed to improve reading
interest of children. The fact that is recites also main activities in education. To develop
reading interest child can begin at an early age to ensure that children are interested and
have read planting intentions for culture read be more difficult when applied to kids grow up.
In the research using descriptive quantitative methods,research sites is in district
pulung district ponoogo method of the sample using simple random sampel of sample from
100 respondents. The result of reseach shows that the role of older people in raise reading
kindergarten kids have good if figure from the role of parents as modeling, of all, organizing,
teaching and strategies parents in raising reading interest of children. According to the data
in the role of parents have good examination of various criteria-criteria in accordance with
the indicators. The role of older people raise reading interest the children more inclined in
reading materials pertaining materials children.
1 Diambil dari judul skripsi yang berjudul :”Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat
Baca Anak TK Di Kecamatamn Pulung”
2 Korespondensi : Nita Anggraini, Mahasiswa Ilmu Informasi Dan Perpustakaan, Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya, No. Telp: 087851100592,
Email : Nita22anggraini@gmail.com
Abstrak
Permasalahan minat baca bangsa ini adalah masalah bersama. Dilihat
dari kondisi saat ini minat baca di Indonesia sungguh memprihatikan bila
dibandingkan dengan negara-negara lain. Untuk menumbuhkan minat baca dalam
waktu singkat sangat sulit, maka diperlukan konsentrasi dalam menumbuhkan minat
baca yang tertuju pada anak usia dini. Menumbuhkan kesadaran dalam pentingnya
minat baca anak diperlukan kerjasama antar anggota keluarga sebagai agen
sosialisasi primer. Ibu sebagai figure terdekat dengan anak, sangat berpotensi untuk
meningkatkan minat baca anak. Selain itu peran keluarga juga dibutuhkan untuk
meningkatkan minat baca anak. Fakta-fakta bahwa kegiatan membaca juga kegiatan
utama dalam pendidikan. Untuk menumbuhkan minat baca anak bisa dimulai sejak
usia dini agar anak merasa tertarik dan memiliki niat membaca karena penanaman
budaya baca akan lebih sulit bila diterapkan pada anak sudah dewasa.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, lokasi penelitian
ini yaitu di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Metode pengambilan sampel
menggunakan simple random sampel dengan jumlah sampel sebanyak 100
responden. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam
meningkatkan minat baca anak TK tergolong baik jika dilihat dari peran orang tua
sebagai modeling, mentoring, organizing, teaching, dan strategi orang tua dalam
meningkatkan minat baca anak. Sesuai dengan data yang ada dilapangan bahwa
peran orang tua tergolong baik jika dilihat dari berbagai criteria-kriteria sesuai
dengan indikatornya. Peran orang tua dalam meningkatkan minat baca anak lebih
cenderung dalam kegiatan membaca bahan bacaan yang berkaitan dengan bahan
bacaan anak.
PENDAHULUAN
SIMPULAN
Berdasarkan temuan data dan pembahasan diatas, pada penelitian ini dapat
dirumuskan beberapa simpulan sebagai berikut:
Peran Orang Tua Sebagai Modeling, keluarga merupakan lingkup utama dimana
anak mendapatkan nilai dan norma pendidikan, pengajaran, dan pengalaman hidup. Tidak
bisa disangkal lagi bahwa keluarga menjadi basik pembentukan kepribadian anak sebelum
mereka mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan luar untuk menyerap dan mengolah
nilai-nilai yang mereka temui. Anak adalah individu yang gemar melakukan imitasi dan juga
modeling. Salah satunya adalah peran orangtua sebagai role model dari anak. Secara naluriah,
anak akan selalu mengikuti perilaku dan juga tindakan yang sering dilakukan oleh orangtua,
ataupun orang yang lebih tua seperti kakaknya, atau pengasuhnya. Orangtua harus mampu
untuk menjaga sikap dan perilakunya di depan anak-anak. Hal ini disebabkan karena sebagai
role model, anak akan mengikuti apapun perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh
orangtuanya. Kebiasaan membaca orang tua yang menjadi aktivitas rutin membaca di rumah
dengan skor 78%, rtinya orang ua melakukan kebiasaan mmebaca agar bisa ditiru oleh anak-
anaknya ketika berada dirumah.
Peran orang tua sebagai mentoring, memilki hubungan yang sangat dekat. Orang tua
menjadi penentu atas terbentuknya minat baca anak karena proses pendidikan pertama adalah
dilingkungan keluarga, sehingga orang tua harus menciptakan suasan yang nyaman dan
tenang agar minat baca anak bisa terbentuk. Selain itu orang tua juga perlu menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang fasilitas bagi anak. Hal ini berkaitan
dengan meningkatkan minat baca yang ada didalam lingkungan keluarga karena intensitas
waktu berkumpul dengan keluarga merupakan moment yang baik untuk mengenalkan anak
membaca. Selain itu kualitas pertemuan dengan keluarga harus disesuaikan dengan lama
membaca dalam keluarga. Intensitas waktu yang paling banyak dipilih oleh anggota keluarga
saat berkumpul bersama keluargamemilih waktu 15-30 dengan prosentase 29% (lihat tabel
3.16). Dari berkumpul dengan anggota keluarga tentunya kedekatan orang tua dengan anak
semkain dekat. Dengan adanya kedekatan dengan orang tua dan anak akan terjalin hubungan
emosi yang akan mengerti situasi dan kondisi anak. Orang tua ketika bersama anak kegiatan
yang bisa dilakukan bisa bermacam-macam, namun dalam kegiatan yang bermanfaat ketika
bersama anak orang tua bisa melakukan kegiatan membaca atau bersantai, nonton televisi.
Peran orang tua sebagai organizing merupakan kerjasaama antar anggota keluarga
dalam meningkatkan minat baca anak merupakan hal yang paling utama dalam keluarga.
Keluarga memilki peranan mendasar dalam menanamkan membaca. Peran orang tua sangat
menentukan bagi anak untuk lebih baik kedepannya dan kebiasaan membaca yang paling
sering ditiru oleh anaknya. Anak akan menerapkan apa yang sudah dilihat dan ditiru dari
orang tuanya. Menumbuhkan minat baca bagi anak dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja, namun tempat yang pas untuk meningkatkan minat baca anak dilingkungan keluarga
dan adanya kerjasama antar anggota keluarga agar menimbulkan kebiasaan membaca.
Kerjasama antar anggota keluarga dalam meningkatkan minat baca anak dengan skor 100%,
artinya orang tua mendukung dan ada kerjasama yang solid dalam meningkatkan minat baca
di lingkungan keluarga, terutama bagi anaknya.
Orang tua adalah guru pertama dan utama peranan orangtua dalam kehidupan
keluarga. Dalam kaitan dengan hal inilah orangtua sungguh mempunyai peranan sangat
penting yang tidak dapat diwakilkan kepada pihak manapun sebab orangtua adalah
pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Orang tua sebagai guru dalam
meningkatkan minat baca bagi anak dapat di stimulus dari sejak usia dini, hal ini akan
mempermudah anak untuk membiasakan membaca sejak usia dini. Dalam lingkungan
keluarga orang tua berperan aktif bagi anak. Orang tua biasanya memberikan arahan bagi
anaknya untuk melkukan kegiatan membaca. Dalam kegiatan membaca orang tua
biasanya memberikan intensitas waktu mengajari anak anak membaca maupun baca tulis.
Dalam hal ini orang tua yang memilih intensitas waktu mengajari anak baca tulis 15-30
menit dengan skor 66%.
Hal ini berkaitan dengan meningkatkan minat membaca anak orang tua sudah
memperkenalkan buku sejak usia dini. Memang lebih baik kebiasaan membaca itu sudah
dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan karena berdasarkan penelitian anak sudah
bisa mendengar suara ayah dan ibunya. Anak-anak akan menjadi sangat antusias ketika
orangtua mengajak berdiskusi tentang apa yang baru saja kita ceritakan atau tentang buku
yang baru saja dibacanya. Kemudian membiasakan untuk mengajak anak ke toko buku dan
biarkan anak memilih sendiri buku yang anak minati tetapi tetap dalam batas-batas orangtua.
Orang tua menanamkan minat sejak dini supaya anak juga selektif dengan buku yang
dibacanya. Disamping itu, dengan memberi dorongan anak untuk rajin meminjam buku di
perpustakaan mana saja yang bisa dikunjungi apakah perpustakaan sekolah maupun
perpustakaan-perpustakaan lain yang bisa dikunjungi. Ini merupakan suatu hal yang positif
bagi anak untuk meningkatkan minat membaca sejak dini. Apabila membelikan buku yang
menarik bagi anak maka minat anak akan muncul dengan sendirinya tanpa paksaan dari
orang tua mapun orang sekitar. Jadi pahamilah apa minat anak dan fasilitasi dengan buku
yang sesuai minatnya supaya minat bacanya berkembang dengan antusiasme asalkan buku
tetap masih masuk dalam kategori bermutu.
Dari ke lima indikator dapat diambil kesimpulan yaitu bahwa peran orang tua dan
strategi meningkatkan minat baca anak TK masuk dalam peran orang tua sebagai modeling.
REFERENSI
Ahadiah S. Arsjad dan Ridwani, Sh. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia Jakarta : Erlangga, hlm 34.
Anna Yulia. 2005. Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo,.
Beritasatu (online) 2013. Jumlah penerbit buku Indonesia tergolong rendah tersedia pada
http://www.beritasatu.com/digital-life/143319-jumlah-penerbit-buku-indonesia-
tergolong-rendah.html,.diakses pada tanggal 5 Januari 2017
Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Think.
Edi, Suhardono.. Teori Peran :Konsep, Derivasi Dan Implikasinya. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 1994.
Kartini Kartono. 1992. Psikologi Wanita Mwngenal Sebagai Ibu Dan Nenek, Bandung
Mandar Maju, hlm 9.
Masjidi, Noviar. 2007.Agar Anak Suka Membaca : Sebuah Panduan Bagi Orang Tua.
Yogyakarta: Media Insane,
Norma, Standar. 2013. Prosedure, Dan Kriteria: Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman
Kanak-Kanak , Jakarta:
Pendidikan Dasar dan Menegah, Direktur Jendral (1995/1997). Garis-Garis Besar Program
Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak 1994, Jakarta Depdiknas.
Ponorogo Dalam Angka :Ponorogo In Figures 2015, Badan Pusat Statistic Kabupaten
Ponorogo.
Psikoma (online) 2016 .Orangtua Sebagai Role Model Anak: Baik Buruknya Anda
Berprilaku, Maka Anak akan Mengikuti. dapat diakses pada
http://www.psikoma.com/orangtua-sebagai-role-model-anak-baik-buruknya-anda/
Rolina, Nelva. Memahami Psikologi Perkembangan Anak Bagi Pengembangan Aspek Seni
Anak Usia Dini, dapat diakses di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/artikel-
utk-p4tk-sb.pdf
Slamet, Suyanto. 2003. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Spodek B dan Olivia N. Saraho. 1994. Right From The Start: Teaching Children Age Three
To Eight Toronto: Allyn and Baom, , hal.29
Statistik Daerah Kecamatan Pulung 2015 : Badan Pusat Statistik kabupaten Ponorogo
Supriyoko, 2004. minat baca dan kualitas bangsa, tersedia pada http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/0304/23/0801.htm,
Syamsu Yusuf LN, 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Remaja Rosdakarya,
Bandung. hlm. 47
Ibid., hlm 6
Tampubolon. 1991. Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung
: Angkasa,