You are on page 1of 15

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POP UP DAN MEDIA BIG BOOK

TERHADAP MINAT BACA PESERTA DIDIK

Ervi Rahmadani
Prodi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: ervirahmadn@gmail.com

Abstract: This study aims at examining the effect of the use of pop up media and big book media on
students’ reading interst and the difference in reading interest between students who use pop up media
and students who use big book media. This study used an experimental research with a quantitative
approach. The population in this study were all high classes in SD Negeri 100 Dare Bunga-Bunga’e.
Determination of sample class used purposive sampling technique so it was obtained class V.
Furthermore, the determination of experimental classes I and II used the random sampling method; thus,
it was obtained class Va as the first experimental class and class Vb as the second experimental class.
Data were obtained by employing questionnaire and observation sheet techniques, which were analyzed
by using descriptive and inferential statistics analyses. The result of the study reveal that (1) there is an
effect of the use of pop up media on students’ reading interest, (2) there is an effect of the use of big
book media on students’ reading interest, (3) there are differences in reading interest between students
who were taught by using pop up media and students who were taught by using big book media. Based
on the N-gain score, the reading interest of the first experimental class is 0.44 while the second
experimental class is 0.324.
Key words: learning media, pop up media, big book media, reading interest

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pop up dan
media big book terhadap minat baca peserta didik serta perbedaan minat baca antara peserta
didik yang menggunakan media pop up dengan peserta didik yang menggunakan media big
book. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas tinggi di SD Negeri 100 Dare Bunga-
Bunga’e. Penentuan kelas sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga terpilih
kelas V. Selanjutnya, penentuan kelas eksperimen I dan II menggunakan metode random
sampling sehingga kelas Va sebagai kelas eksperimen I dan kelas Vb sebagai kelas eksperimen
II. Data diperoleh dengan teknik angket dan lembar observasi yang dianalisis secara statistik
deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh penggunaan
media pop up terhadap minat baca peserta didik, (2) ada pengaruh penggunaan media big book
terhadap minat baca peserta didik, (3) ada perbedaan minat baca antara peserta didik yang diajar
menggunakan media pop up dengan peserta didik yang diajar menggunakan media big book.
Berdasarkan nilai N-gain score, minat baca kelas eksperimen I lebih tinggi daripada kelas
eksperimen II dengan nilai N-gain score kelas eksperimen I 0,44 sedangkan kelas eksperimen
II 0,324.

Kata Kunci : Media pembelajaran, media pop up, media big book, minat baca.
PENDAHULUAN

Tahun 2016, Direktorat Jenderal sebagainya, dibutuhkan ilmu pengetahuan


Pendidikan Dasar dan Menengah yang diperoleh dari kebiasaan dan minat
membentuk Gerakan Literasi Sekolah baca yang tinggi sejak dini. Kegiatan
(GLS) yang merupakan bentuk kepedulian membaca merupakan hal yang sangat
pemerintah atas rendahnya kompetensi penting, sehingga minat baca di berbagai
peserta didik dalam bidang matematika, kalangan selayaknya harus ditumbuhkan.
sains, dan membaca (Atmazaki, 2017). Morrison dalam Gustini, et al.
Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah akan (2016) mengemukakan bahwa membaca
berhasil jika mendapat dukungan dari dapat diartikan sebagai proses belajar untuk
semua pihak yang terlibat di dalamnya. mengucapkan kata. Sedangkan menurut
Sulzby dalam USAID (2013: 2) Sutarno dalam Nurrochmah, et al. (2014: 6)
mengartikan bahwa literasi secara sempit bahwa membaca adalah “mengamati dan
yaitu “sebagai kemampuan membaca dan atau mempelajari teks buku untuk mengerti
menulis”. Literasi baca tulis merupakan isi tulisan”. Jadi membaca adalah kegiatan
salah satu literasi yang digalakkan oleh mengamati, meresapi dan memahami
pemerintah saat ini. tulisan atau bahan bacaan.
Indonesia telah berhasil Minat adalah kecenderungan
menurunkan angka tuna aksara secara seseorang terhadap sesuatu. Menurut
signifikan. Pada tahun 2014 tersisa 3,7% Sukardi dalam Susanto (2013: 58) bahwa
masyarakat yang masih belum melek aksara minat adalah suatu kesukaan, kegemaran
(Anbarini, et al. 2016). Namun, tantangan atau kesenangan akan sesuatu. Minat
berikutnya adalah bagaimana merupakan dorongan dalam diri seseorang
menumbuhkan minat baca di kalangan yang menimbulkan ketertarikan, sehingga
masyarakat Indonesia terutama pada menyebabkan yang dipilihnya suatu objek
peserta didik, karena “bisa membaca” dan yang menguntungkan, menyenangkan dan
“gemar membaca” adalah dua hal yang mendatangkan kepuasan (Susanto, 2013).
berbeda. Oleh karena itu, untuk Jadi minat bersumber dari dalam diri
mempersiapkan generasi muda sejak dini seseorang untuk melakukan sesuatu secara
dengan teknologi dan inovasi, maka sukarela dan menguntungkan bagi dirinya.
dibutuhkan kemampuan membaca yang Menurut Sutarno dalam Saipuddin
baik, karena kemajuan dari inovasi, (2015: 274) bahwa minat membaca adalah
kecerdasan, bioteknologi, internet dan “kecenderungan hati yang tinggi pada
seseorang terhadap sumber bacaan masalah yang ditemukan berkaitan dengan
tertentu”. Pendapat tersebut sejalan dengan minat baca. Pertama, frekuensi membaca
Rahim dalam Dalman (2017: 141) bahwa peserta didik lebih sedikit, dengan kata lain
“minat baca adalah keinginan yang kuat peserta didik lebih memilih menghabiskan
disertai usaha-usaha seseorang untuk banyak waktu untuk bermain daripada
membaca”. Orang yang demikian membaca. Kedua, kunjungan peserta didik
senantiasa haus terhadap bacaan. Seseorang ke perpustakaan belum rutin. Peserta didik
yang memiliki minat baca, maka mereka hanya berkunjung ke perpustakaan satu
akan sadar tentang pentingya membaca, minggu sekali yaitu saat giliran kunjungan
namun kesadaran itu belum mengakar pada mereka tiba. Ketiga, peserta didik lebih
sebagian masyarakat Indonesia. cenderung membaca karena tuntutan guru
Tinggi rendahnya minat membaca dan aturan-aturan dari sekolah, sehingga
peserta didik dapat diukur melalui beberapa ketika guru tidak mengawasi, mereka
aspek atau indikator. Menurut Crow dan mengobrol tanpa memperhatikan tujuan
Crow dalam Sa’diyah (2015) minat baca yang akan dicapai. Keempat, guru belum
seseorang yang tinggi ditandai dengan menerapkan kegiatan 15 menit membaca
komoponen-komponen berikut yaitu sebelum pelajaran dimulai secara rutin.
pemusatan perhatian, penggunaan waktu, Kelima, penggunaan media dalam
motivasi untuk membaca, emosi dalam pembelajaran belum bervariasi untuk
membaca dan usaha untuk membaca. menarik minat baca peserta didik.
Menumbuhkan minat baca dapat dimulai Jika masalah tersebut tidak segera
dari diri sendiri sebagaimana yang diatasi, maka peserta didik sebagai generasi
diungkapkan oleh Periyeti (2017) yaitu penerus bangsa akan kesulitan untuk dapat
bangunlah motivasi diri, mulailah membaca bersaing dengan negara-negara lain,
dengan bahan bacaan yang disukai, disebabkan kualitas sumber daya
menyisihkan waktu yang tepat dan nyaman manusianya tidak optimal, karena
untuk membaca, menumbuhkan rasa ingin keengganan peserta didik dalam menambah
tahu, minta seseorang merekomendasikan ilmu pengetahuan melalui membaca,
buku dan membacalah seperlunya saja. sehingga peneliti dan pihak sekolah
Berdasarkan hasil observasi yang berusaha untuk merancang pembelajaran
telah dilakukan oleh peneliti terhadap yang dapat menarik perhatian peserta didik
peserta didik di SD Negeri 100 Dare agar minat baca mereka lebih baik, yaitu
Bunga-Bunga’e Kecamatan Lilirilau dengan menggunakan media yang praktis,
Kabupaten Soppeng, terdapat beberapa inovatif dan kreatif.
Media praktis yang dapat digunakan bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan
untuk meningkatkan minat baca peserta gambar dengan ukuran kertas yang beragam
didik diantaranya adalah media pop up dan dan harus mempertimbangkan segi
media big book. Menurut Muktiono dalam keterbacaan seluruh peserta didik di kelas
Haryanti (2017: 65) bahwa “pop up adalah yang besar. Solehudin dalam Puspaningrum
sebuah buku yang memiliki tampilan dan Gunansyah (2015) mengemukakan
gambar yang bisa ditegakkan serta bahwa big book memiliki beberapa
membentuk objek-objek yang indah dan keunggulan diantaranya: (1) memberikan
dapat bergerak atau memberi efek yang kesempatan kepada peserta didik terlibat
menakjubkan”. Menurut Fadillah dan dalam kegiatan membaca dengan cara tidak
Lestari (2016) ada tiga poin kelebihan dari menakutkan, (2) memungkinkan semua
media pop up yaitu: (1) praktis digunakan peserta didik melihat tulisan yang sama
serta mudah dibawa, (2) memiliki dimensi ketika guru membaca tulisan tersebut, (3)
ketika buku itu dibuka, sehingga menambah memungkinkan peserta didik bekerjasama
antusiasme peserta didik, (3) mengajak memberi makna pada tulisan di dalamnya,
interaktivitas peserta didik dalam (4) memberikan kesempatan kepada peserta
penggunaannya serta peserta didik dapat didik yang lamban membaca, (5) memberi
menggunakannya secara mandiri maupun pengalaman sosial kepada peserta didik
berkelompok. Media pop up mempunyai pada saat mengomentari gambar dan bacaan
kemampuan untuk memperkuat kesan yang big book.
ingin disampaikan dalam sebuah cerita atau Solehudin dalam Puspaningrum dan
bacaan sehingga lebih dapat terasa. Gunansyah (2015) juga mengungkapkan
Menurut Haryanti (2014) pop up dapat bahwa penggunaan media big book dalam
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pelajaran membaca memiliki beberapa
yang dapat meningkatkan semangat dan manfaat diantaranya: (1) menggali
minat belajar peserta didik dalam membaca informasi, (2) memberi pengalaman
serta memahami materi yang biasanya membaca, (3) membantu peserta didik
dianggap membosankan oleh peserta didik. memahami buku, (4) mengenalkan berbagai
Berbeda dengan pop up, media big jenis bacaan kepada peserta didik, (5)
book adalah media buku yang berbentuk melibatkan siswa secara aktif dalam
dua dimensi. Big book memiliki tampilan pembelajaran dan (6) menyediakan contoh
yang lebih besar dan lebih menarik teks yang baik kepada peserta didik.
dibandingkan media gambar biasa. Menurut Adanya berbagai kelebihan dan manfaat
USAID (2013) big book adalah buku yang dimiliki masing-masing media, baik
pop up maupun big book, maka keduanya penggunaan media big book terhadap
diyakini dapat berpengaruh terhadap minat keterampilan literasi peserta didik kelas.
baca peserta didik. Adapun tujuan penelitian ini yaitu
Ada beberapa penelitian relevan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
mengenai penggunaan media pembelajaran media pop up dan big book, serta perbedaan
pop up maupun big book terhadap minat baca antara peserta didik yang
kemampuan berbahasa khususnya mendapat pembelajaran menggunakan
membaca yang pernah dilakukan oleh media pop up dengan peserta didik yang
peneliti, diantaranya oleh Auliyah (2011) mendapat pembelajaran menggunakan
yang meneliti tentang penggunaan media media big book di SD Negeri 100 Dare
buku pop up terhadap minat baca. Hasil Bunga-Bunga’e Kab. Soppeng.
penelitian menunjukkan bahwa ada Berdasarkan dari berbagai masalah yang
pengaruh penggunaan media buku pop up telah dikemukakan, kelebihan dan manfaat
terhadap minat baca. Hal ini dibuktikan dari media pop up dan big book serta hasil
dengan terjadinya peningkatan secara penelitian relevan yang telah diuraikan,
signifikan skor rata-rata minat baca peserta maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu
didik. Penelitian lain dilakukan oleh masing-masing ada pengaruh penggunaan
Sulaiman (2017) tentang pengaruh media pop up dan media big book terhadap
penggunaan media big book dalam minat baca peserta didik serta ada
pembelajaran terhadap keterampilan literasi perbedaan minat baca antara peserta didik
siswa. Keterampilan literasi peserta didik yang mendapat pembelajaran menggunakan
setelah menggunakan media big book media pop up dengan peserta didik yang
dalam pembelajaran, skor rata-rata yang mendapat pembelajaran menggunakan
diperoleh adalah 83,98 yang berada pada media big book di SD Negeri 100 Dare
kategori sangat tinggi, sehingga Bunga-Bunga’e.
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

METODE
Penelitian ini menggunakan Terdapat dua kelas yang digunakan dalam
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian. Kelas eksperimen I diberikan
penelitian adalah eksperimen. Desain perlakuan dengan menggunakan media pop
penelitian yang digunakan adalah quasi up dan kelas eksperimen II sebagai
ekperimental desain dengan pola pembanding yang diberikan perlakuan
nonequivalent control group design. dengan menggunakan media big book.
Kedua kelas tersebut diberi pretes untuk menggunakan media big book. Jumlah
mengetahui minat baca awal peserta didik keseluruhan anggota sampel yaitu 40
maupun respon awal mereka tentang media. peserta didik yang terdiri dari 20 peserta
Tahap akhir kedua kelompok diberikan didik kelas Va dan 20 peserta didik kelas
posttes untuk melihat pengaruh perlakuan Vb. Pengumpulan data dilakukan dengan
pengunaan media pop up dan media big menggunakan instrumen angket dan lembar
book terhadap minat baca peserta didik. observasi. Validasi instrumen dalam
Variabel bebas terdiri dari media pop penelitian ini dilakukan dengan validitas isi
up dan media big book sedangkan variabel dan validitas konstruk dan uji reliabilitas.
terikat adalah minat baca peserta didik. Validitas isi dilakukan dengan meminta
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bantuan pertimbangan ahli expert
kelas di SDN 100 Dare Bunga-bunga’e judgement. Sementara validitas konstruk
tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari dilakukan untuk menguji secara empirik
6 kelas dengan jumlah peserta didik hubungan antar butir soal dan untuk
sebanyak 246 orang. Untuk menentukan menentukan kelompok soal yang saling
kelas yang menjadi sampel penelitian, menentukan sebagai suatu faktor/konstruk
digunakan purposive sampling sehingga yang diukur melalui instrumen dengan
diplih kelas V sebagai kelas sampel. Kelas menggunakan korelasi product moment.
V terdiri dari 2 rombongan belajar, Reliabilitas tes berhubungan dengan
sehingga untuk menentukan kelas kepercayaan dan keajegan hasil tes dengan
eksperimen I dan kelas eksperimen II menggunakan teknik Alpha Cronbach.
dilakukan random sampling dengan Analsis deksriptif dan inferensial
pengundian. Dari pengundian diperoleh digunakan untuk analisis data yang telah
kelas Va sebagai kelompok eksperimen I terkumpul dengan menggunakan paired
dengan pembelajaran menggunakan media sample t-test dan independent sample t-test
pop up dan kelas Vb sebagai kelompok dengan bantuan program SPSS for windows
eksperimen II dengan pembelajaran 16.
dinyatakan berdistribusi normal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya hasil uji normalitas nilai
Berdasarkan hasil analisis Shapiro-
posttest kelas eksperimen I diperoleh nilai
Wilk bahwa output uji normalitas diketahui
sig. (2–tailed) 0,996. Nilai 0,996 > 0,005,
nilai sig. (2–tailed) yang diperoleh data
maka data nilai posttest juga berdistribusi
pretest kelas eksperimen I adalah 0,112.
normal. Untuk kelas eksperimen II, output
Nilai 0,112 > 0,005, maka data nilai pretest
uji normalitas diketahui bahwa nilai sig. (2–
tailed) yang diperoleh data pretest kelas ketiga pertemuan, keterlaksanaan
eksperimen II adalah 0,505. Nilai 0,505 > pembelajaran menggunakan media pop up
0,005, maka data nilai pretest dinyatakan terlaksana dengan baik dilihat dari aspek
berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji guru maupun peserta didik. Hal ini
normalitas nilai posttest kelas eksperimen II ditunjukkan oleh persentase rata-rata
diperoleh nilai sig. (2–tailed) 0,151. Nilai aktivitas guru menggunakan media pop up
0,151 > 0,005, maka data nilai posttest juga sebesar 82% yang berada pada kategori baik
terdistribusi normal. Penghitungan uji dan rata-rata aktivitas peserta didik juga
homogenitas angket minat baca berada pada kategori baik dengan
menggunakan uji Levene’s Test diketahui persentase sebesar 81%.
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,346. Berdasarkan hasil penelitian telah
Nilai 0,346 > 0,05. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa aktivitas penggunaan
disimpulkan bahwa data minat baca peserta media pop up yang dilakukan oleh guru dan
didik adalah homogen karena nilai peserta didik dalam proses pembelajaran
signifikansinya lebih dari 0,05. termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut
Gambaran hasil penelitian disebabkan karena penggunaan media buku
dijelaskan sebagai berikut: pop up pada proses pembelajaran dapat
1. Gambaran penggunaan media pop membantu guru dalam meningkatkan minat
up di SDN 100 Dare Bunga-Bunga’e
dan motivasi peserta didik untuk belajar.
Penggunaan media pop up dalam
Media pop up dapat mempermudah peserta
pembelajaran dilakukan di kelas Va sebagai
didik untuk memahami materi pelajaran,
kelas ekperimen I. Aktivitas pembelajaran
karena peneliti memberikan contoh cara
yang diobservasi adalah aktivitas
menyiapkan dan menggunakan media pop
pembelajaran yang berkaitan dengan
up, sehingga peserta didik mampu
langkah-langkah penggunaan media pop up
mengetahui cara menggunakan media pop
dan media big book yang dilakukan oleh
up tersebut. Keberhasilan penggunaan
guru dan peserta didik. Observasi terhadap
media pop up dalam proses pembeajaran
aktivitas pembelajaran tersebut mengacu
didukung oleh hasil penelitian dari Istasfi
pada lembar observasi yang telah
(2016) yang mengemukakan bahwa ketika
disesuaikan dengan langkah-langkah
pertama kali peserta didik melihat media
penggunaan media pop up. Dalam
pop up, peserta didik mulai tertarik dan
penelitian ini, peneliti berperan sebagai
menanyakan media tersebut. Peserta didik
guru, sedangkan guru kelas berperan
menunjukkan respon yang positif, sehingga
sebagai observer. Secara keseluruhan untuk
peserta didik bersemangat ketika belajar.
2. Gambaran penggunaan media big melakukan tahapan yang telah dirancang
book di SDN 100 Dare Bunga-
secara sistematis dalam menggunakan
Bunga’e
Pelaksanaan pembelajaran media big book, membuat peserta didik
menggunakan media big book dilakukan di mendapat stimulus untuk mengungkapkan
kelas Vb sebagai kelas eksperimen II kata-kata saat melihat setiap gambar yang
(pembanding). Aktivitas pembelajaran ditunjukkan oleh guru saat belajar. Hal ini
yang diobservasi adalah aktivitas diperkuat oleh hasil penelitian yang
pembelajaran yang berkaitan dengan dikemukakan oleh Julianto dan Istianah
langkah-langkah penggunaan media big (2017) bahwa peserta didik menunjukkan
book yang dilakukan oleh guru dan peserta respon yang positif saat menggunakan
didik. Adapun observasi terhadap aktivitas media big book yang ditunjukan pada saat
pembelajaran tersebut mengacu pada proses pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disediakan. media big book, peserta didik merasa
Secara keseluruhan untuk ketiga pertemuan senang dan mudah memahami materi.
keterlaksanaan pembelajaran menggunakan Respon peserta didik untuk
media big book terlaksana dengan baik. Hal mengungkapkan isi bacaan dan gambar
ini ditunjukkan oleh skor rata-rata aktivitas jelas, serta media nyaman saat digunakan
guru menggunakan media big book yaitu pada pembelajaran.
86% yang berada pada kategori baik dan 3. Gambaran minat baca peserta didik
di SDN 100 Dare Bunga-Bunga’e
rata-rata aktivitas peserta didik juga berada
Untuk mengetahui minat baca
pada kategori baik dengan persentase 86%.
peserta didik, peneliti mengumpulkan data
Berdasarkan analisis dari hasil
dari instrumen angket yang terdiri dari
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
minat baca awal peserta didik melalui
guru dan peserta didik menggunakan media
pretest dan minat baca peserta didik setelah
big book dalam proses pembelajaran juga
menggunakan media pop up dalam
termasuk dalam kategori baik. Hal ini
pembelajaran (posttest). Berdasarkan data
disebabkan karena penggunaan media big
yang telah diperoleh, berikut gambara
book dilakukan secara sistematis dengan
minat baca peserta didik sebelum dan
melakukan tahapan-tahapan tertentu yang
setelah setelah menggunakan media
telah dirancang untuk mengembangkan
pembelajaran pop up dan media big book.
minat baca peserta didik. Dengan
Tabel 1. Gambaran Minat Baca Peserta Didik
Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen I
Pretest Postest Interval Pretest Postest
f % f kelas Kategori f % f %
- 0% - 0% Sangat tinggi 127-150 - 0% - 0%
- 0% 19 95% Tinggi 103-126 - 0% 10 50%
11 55% 1 5% Sedang 79-102 10 50% 10 50%
9 45% - 0% Rendah 55-78 10 50% - 0%
- 0% - 0% Sangat rendah 30-54 - 0% - 0%

Berdasarkan tabel 1 bahwa rata-rata Hipotesis penelitian I menyatakan


minat baca peserta didik di kelas bahwa “ada pengaruh penggunaan media
eksperimen I berada pada kategori tinggi, pop up terhadap minat baca peserta didik
sedangkan rata-rata minat baca peserta SDN 100 Dare Bunga-Bunga’e Kecamatan
didik di kelas eksperimen I berada pada Lilirilau Kabupaten Soppeng. Uji hipotesis
kategori sedang. yang digunakan adalah paired sample t-test.
4. Pengaruh penggunaan media pop up
terhadap minat baca peserta didik di
SDN 100 Dare Bunga-Bunga’e
Tabel 2. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas Eskperimen I
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std.
Difference
Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper T df Sig. (2-tailed)
Pair PRETEST_EKSP
1 ERIMENI -
POSTTEST_EKS -32.500 7.473 1.671 -35.997 -29.003 -19.450 19 .000
PERIMENI

Berdaarkan table 2 bahwa hasil uji penggunaan media pop up terhadap minat
hipotesis (uji t) adalah signifikansi 2-tailed baca peserta didik. Oleh karena itu,
= 0,000 dari 20 peserta didik. Nilai 0,000 < hipotesis I telah terbukti kebenarannya.
0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H0 Media pop up telah terbukti berpengaruh
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, terhadap minat baca peserta didik. Media
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pop up dapat membantu meningkatkan
kemampuan membaca peserta didik, karena peserta didik lebih senang untuk belajar.
mereka tertarik untuk membacanya. Hal ini diperkuat oleh adanya penelitian
Adanya ketertarikan tersebut dapat hasil sebelumnya yaitu tentang efektivitas
menumbuhkan kecintaan peserta didik media pop up dalam meningkatkan
terhadap membaca. Peserta didik baru kemapuan membaca yang dilakukan oleh
mengenal media tersebut, sehingga Djijar (2015). Hasil penelitian
membuat mereka penasaran untuk menunjukkan bahwa ada perbedaan
membacanya. Penerapan media buku pop signifikan antara hasil posttest pada
up menjadikan perhatian peserta didik tetap kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
tertuju pada media yang sedang diamati, Oleh karna itu, dapat disimpulkan bahwa
karena pop up memberikan kesan ilustrasi media pop up memang berpengaruh
yang menarik perhatian dengan gambar dan terhadap minat baca peserta didik di SDN
tulisan yang berwarna. 100 Dare Bunga-Bunga’e Kec. Lilirilau
Mikarsa dalam Mubarokah (2016) Kab. Soppeng.
mengemukakan bahwa minat merupakan 5. Pengaruh penggunaan media big
book terhadap minat baca peserta
dorongan dari diri seseorang atau faktor
didik SDN 100 Dare Bunga-Bunga’e
yang menimbulkan ketertarikan atau Hipotesis penelitian II menyatakan
perhatian secara selektif, yang bahwa “ada pengaruh penggunaan media
menyebabkan dipilihnya suatu objek atau big book terhadap minat baca peserta didik
kegiatan yang menguntungkan, SDN 100 Dare Bunga-Bunga’e Kecamatan
menyenangkan dan lama kelamaan akan Lilirilau Kabupaten Soppeng”. Uji hipotesis
mendatangkan kepuasan dalam diri pesrta digunakan adalah paired sample t-test.
didik. Pendapat ini menunjukkan bahwa Tabel 4.10 Hasil Uji Paired Sample T-Test
penggunaan media pop up menjadikan Kelas Eksperimen II
Tabel 3. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas Eskperimen II
Paired Samples Test

Paired Differences
95%
Confidence
Interval of the
Std. Std. Difference
Deviat Error
Mean ion Mean Lower Upper T df Sig. (2-tailed)
Pair 1 PRETEST_EK
SPERIMENII
-
-23.900 9.453 2.114 -28.324 -19.476 -11.307 19 .000
POSTTEST_E
KSPERIMENI
I

Berdasarkan tabel 3 bahwa hasil uji mengingat mengenai materi yang telah
hipotesis (uji t) adalah signifikansi 2-tailed diberikan.
= 0,000 pada paired samples t-test dari 20 Nambiar dalam Laily dan
peserta didik. Nilai 0,000 < 0,05 maka Gunansyah (2018) mengemukakan bahwa
dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 salah satu keuntungan menggunakan media
diterima. Dengan demikian, dapat big book adalah peserta didik lebih tertarik
disimpulkan bahwa ada pengaruh dengan memiliki rasa keingintahuan tinggi
penggunaan media big book terhadap minat dan membangkitkan antusiasme peserta
baca peserta didik, sehingga hipotesis II didik dalam mengikuti pembelajaran,
telah terbukti kebenarannya. Beberapa karena media big book adalah sesuatu yang
faktor yang dapat menyebabkan peserta baru. Hal ini diperkuat oleh adanya
didik tertarik menggunakan media big book penelitian hasil sebelumnya yaitu tentang
diantaranya rasa keingintahuan peserta pengaruh penggunaan media big book
didik terhadap media tersebut, antusiasme terhadap kemampuan literasi infromasi
peserta didik juga ditunjukkan pada saat peserta didik di Sekolah Dasar yang
mengikuti pembelajaran. Peserta didik dilakukan oleh Puspaningrum dan
menjadi lebih aktif dari biasanya, misalnya Gunansyah (2015). Hasil penelitian
mengoreksi kesalahan temannya saat menunjukkan adanya peningkatan nilai
membaca, karena mereka dapat melihat yang sangat signifikan. Hal tersebut
langsung tulisan yang dibaca oleh temannya menunjukkan ada pengaruh pada
di depan kelas. Peserta didik juga lebih penggunaan media big book pada kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan. Oleh
karna itu, dapat disimpulkan bahwa media Hipotesis penelitian III menyatakan
pop up memang berpengaruh terhadap bahwa “ada perbedaan minat baca antara
minat baca peserta didik di SDN 100 Dare peserta didik yang mendapat pembelajaran
Bunga-Bunga’e Kec. Lilirilau Kab. menggunakan media pop up dengan peserta
Soppeng. didik yang mendapat pembelajaran
6. Perbedaan minat baca peserta didik menggunakan media big book di SD Negeri
yang diajar menggunakan media pop
100 Dare Bunga-Bunga’e Kecamatan
up dengan media big book
Lilirilau Kabupaten Soppeng”.
Tabel 4. Hasil Uji Independen Sample T-Test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality t-test for Equality of Means
of Variances
Sig. Std. 95% Confidence
Mean Interval of the
(2- Error
F Sig. t df Diffe Difference
taile Differ
rence
d) ence Lower Upper
Equal
MINA variances 1.527 .224 6.103 38 .000 8.700 1.426 5.814 11.586
T assumed
BACA
Equal
PESE
variances
RTA 6.103 37.689 .000 8.700 1.426 5.813 11.587
not
DIDIK
assumed

Berdasarkan table 4 bahwa hasil mendapat pembelajaran menggunakan


pengujian hipotesis adalah nilai signifikansi media big book. Dengan demikian,
pada kolom sig. (2-tailed) sebesar 0,000. hipotesis III telah terbukti kebenarannya.
Pengujian ini menggunakan uji dua sisi Beberapa faktor yang menyebabkan
(0,05 : 2 = 2,5%), maka dapat diketahui adanya perbedaan minat baca antara kedua
nilai ttabel = 2,021. Berdasarkan kolom t-test kelas tersebut adalah penerapan media buku
for equality means dapat diketahui nilai pop up menjadikan perhatian siswa tetap
thitung = 6,103. Dari perhitungan tersebut tertuju pada media yang sedang diamati,
diperoleh 6,103 > 2,021 (thitung > ttabel) dan karena pop up memberikan kesan ilustrasi
nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka yang menarik perhatian, sementara
dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 ketertarikan siswa terhadap media yang
diterima dengan kesimpulan bahwa ada digunakan di kelas eskperimen II yaitu
perbedaan minat baca peserta didik yang media big book tidak setinggi di kelas
mendapat pembelajaran menggunakan eksperimen I. Mubarokah (2016)
media pop up dan peserta didik yang mengatakan bahwa keunikan media pop up
merupakan salah satu keistimewaan media media big book. Berdasarkan paparan di
pembelajaran yang tidak dimiliki oleh atas dapat disimpulkan bahwa ada
media lain termasuk media big book, perbedaan antara minat baca peserta didik
bahkan sasaran penggunaan media pop up yang diajar dengan menggunakan media
tidak terbatas pada usia anak-anak saja, pop up dengan peserta didik yang diajar
melainkan juga dapat digunakan oleh dengan menggunakan media big book. Hal
semua orang dari berbagai usia. ini dibuktikan dengan adanya nilai N-gain
Adanya kelebihan-kelebihan yang score kelas eksperimen I sebesar 0,44,
dimiliki oleh media pop up yang telah sedangkan nilai N-gain score kelas
dipaparkan dalan kajian teori juga eksperimen II adalah 0,324, sehingga
merupakan salah satu penyebab minat baca selisihnya adalah 0,116. Hal tersebut berarti
peserta didik lebih tinggi di kelas minat baca peserta didik yang diajar
eksperimen I dibandingkan di kelas menggunakan media pop up lebih tinggi
eksperimen II, diantaranya daripada minat baca peserta didik yang
mengembangkan rasa cinta membaca, diajar menggunakan media big book di
membantu peserta didik memahami situasi SDN 100 Dare Bunga-Bunga Kec. Lilirilau
kehidupan nyata dengan gambar yang dapat Kab. Soppeng.
dipahami, mengembangkan kemampuan
SIMPULAN DAN SARAN
berfikir kritis dan kreatif peserta didik dan
Berdasarkan hasil penelitian yang
membantu peserta didik yang memiliki
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
hambatan belajar sehingga mendorong
(1) ada pengaruh penggunaan media pop up
keinginan peserta didik untuk membaca
terhadap minat baca peserta didik SDN 100
(Bluemel dan Taylor dalam Mubarokah,
Dare Bunga-Bunga’e, (2) ada pengaruh
2015).
penggunaan media big book terhadap minat
Hasil penelitian terdahulu juga
baca peserta didik SDN 100 Dare Bunga-
menyatakan bahwa penggunaan media pop
Bunga’e, (3) ada perbedaan antara minat
up lebih berpengaruh dibandingkan media
baca peserta didik yang diajar dengan
big book dalam proses pembelajaran.
menggunakan media pop up dengan peserta
Sebagaimana penelitian yang dilakukan
didik yang diajar dengan menggunakan
oleh Rachman (2018) tentang perbedaan
media big book.
pengaruh media pop up dan big book
Adapun saran-saran yang perlu
terhadap perkembangan emosi anak
dipertimbangkan bagi semua pihak yang
menunjukkan bahwa penggunaan media
berkepentingan terkait hasil penelitian
pop up lebih efektif dibandingkan dengan
adalah (1) bagi peserta didik, disarankan Panduan Gerakan Literasi
Nasional. Jakarta: Direktorat
untuk meningkatkan intensitas kegiatan
Jenderal Pendidikan Dasar dan
membaca dengan memanfaatkan berbagai Menengah Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
fasilitas yang disediakan di sekolah maupun
Auliyah, N. 2011. Penggunaan Media Buku
di rumah, diantaranya menggunakan media Pop Up Terhadap Minat Baca pada
Anak Tunarungu. Skripsi. Tidak
pop up dan media big book, (2) bagi para
diterbitkan. Surabaya: Universitas
guru, diharapkan menggunakan media yang Negeri Surabaya.
Fadillah, R. N. & Lestari, I. 2016. Buku Pop
mempermudah peserta didik dalam
Up untuk Pembelajaran Bercerita
meningkatkan minat baca. Alternatif media Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Perspektif Ilmu Pendidikan,
yang dapat digunakan yaitu media pop up
(online), Vol. 30, No.1
dan media big book, (3) bagi sekolah, (journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip
/article/download/2618/1988,
diharapkan dapat menyediakan fasilitas
Diakses 12 Maret 2019).
untuk peserta didik yang sesuai dengan Gustini, N., Rohaniawati, D. & Imani, A.
2016. Budaya Literasi: Model
kebutuhanya, sehingga rendahnya minat
Pengembangan Budaya Baca Tulis
baca dapat teratasi serta wawasan dan Berbasis Kecerdasan Majemuk
Melalui Tutor Sebaya. Yogyakarta:
kemampuan peserta didik dapat
Deepublish.
berkembang dengan baik, (4) bagi peneliti Haryanti, A. 2017. Keefektifan Media Pop
Up Book pada Model Pembelajaran
lanjutan yang ingin melakukan penelitian
Cooperative Learning terhadap
tentang media pop up dan media big book Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD
Negeri di Gugus Diponegoro
disarankan untuk meperhatikan berbagai
Karangrayung Grobogan. Skripsi.
kelemahan-kelemahan dari kedua media Tidak diterbitkan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
tersebut, baik dalam proses pembuatan
Istasfi, N. E. 2016. Keefektifan Media Pop
media sampai pada proses pembelajaran, Up terhadap Pemahaman Konsep
Hewan dalam Pembelajaran IPA
sehingga hasil penelitian semakin lebih
pada Siswa Tunagrahita Kategori
baik. Sedang Kelas IV SDLB Di SLB N 1
Sleman. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Universitas Negeri
DAFTAR RUJUKAN
Yogyakarta.
Anbarini, R., Rogeleonick, A., Maulipaksi, Julianto, H. D. & Istianah, F. 2017.
D., Bahari, A., Gracia, G. & Pengaruh Media Big Book terhadap
Hartono, S. Jendela Pendidikan dan Hasil Belajar pada Materi Sumber
Kebudayaan: Gerakan Literasi Daya Alam Kelas IV Sekolah Dasar
untuk Tumbuhkan Literasi. Media Babatan 1/456 Surabaya. Jurnal
Komunikasi dan Inspirasi, tanpa Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
nomor, Tahun V, 3. (online), Vol. 05, No. 03
Atmazaki., Ali, N. B. V., Muldian, W., (https://media.neliti.com/media/pub
Miftahussururi., Hanifah, N., Nento, lications/254413-none-
M. N., & Akbari, Q. S. 2017.
e4990aa8.docx, Diakses 15 Dini. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Desember 2018). Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
Laily, E. K. & Gunansyah, G. 2018. Sa’diyah, Z. 2015. Peningkatan Minat Baca
Penggunaan Media Big Book Siswa di Sekolah Dasar Islam (SDI)
terhadap Kemampuan Berpikir Bani Hasyim Singosari Malang.
Kritis Siswa Kelas V SDN Rangkah Tesis. Tidak diterbitkan. Malang:
1 Surabaya. Jurnal Pendidikan Program Pascasarjana Universitas
Guru Sekolah Dasar, (online) Vol. Islam Negeri Maulana Malik
06, No. 10 Malang.
(jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index Saepuddin, E. 2015. Tingkat Budaya
.php/jurnalpenelitianpgsd/issue/vie Membaca Masyarakat : Studi Kasus
w/1529, Diakses 12 Maret 2019). pada Masyarakat di Kabupaten
Mubarokah, A. 2016. Keefektifan Penerapan Bandung. Jurnal Kajian Informasi
Media Pembelajaran Buku Pop Up dan
terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Perpustakaan,(online),Vol.3,No.2
Materi Seni Rupa Murni Kelas IV SD (jurnal.unpad.ac.id/jkip/article/view
Negeri 1 Jombor Kabupaten
/10003, Diakses 10 Maret 2019).
Temanggung. Skripsi. Tidak
Sulaiman, U. 2017. Pengaruh Penggunaan
diterbitkan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang. Media Big Book dalam
Pembelajaran Terhadap
Nurrochmah, O., Heryani, E., & Turwelis. Keterampilan Literasi Siswa Kelas
2014. Pedoman Pemberdayaan Awal Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kegemaran Membaca (PKM). Banta-Bantaeng Makassar. Jurnal
Bandung: Badan Perpustakaan dan al-Kalam, (online), Vol. IX, No. 2
Kearsipan Daerah. (journal.uin-
Puspaningrum, R. D. & Gunansyah, G. alauddin.ac.id/index.php/klm/articl
2015. Pengaruh Penggunaan Media e/viewFile/4486/4103, Diakses 15
Big Book terhadap Kemampuan Desember 2018).
Literasi Informasi Siswa Sekolah Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan
Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Sekolah Dasar, (online), Vol. 03, Jakarta: Prenamedia Group.
No. 02 (ganes- USAID. 2013. Pembelajaran Literasi Kelas
gunansyah.staff.unesa.ac.id , Awal di LPTK. Jakarta: USAID
Diakses 10 Maret 2019). Prioritas.
Rachman. L, G. (2018). Perbedaan
Pengaruh Penggunaan Media Pop
Up dan Big Book terhadap
Perkembangan Emosi Anak Usia

You might also like