You are on page 1of 13

KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNITAS KONGKOW NULIS

DALAM MENINGKATKAN BUDAYA MENULIS DI KALANGAN MAHASISWA


KOTA PEKANBARU

Apriyani Caroline
Email: olinesiahaan@gmail.com

Pembimbing: Nova Yohana S.Sos, M.I.Kom

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik


Universitas Riau

Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau


Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

The low level of culture of students writing caused by several factors such as the low
reading interest, the assumption that writing is a difficult activitiy, and incorrect use of time,
on a large scale will affect to the quality of human resources. Kongkow Nulis is a comunity
that stands due to the low culture of writing among students, especially students in Pekanbaru.
The persuasive effort of Kongkow Nulis in persuading strudents to improve their culture of
writing is through their writing campaigns. This study aims to determine the credibility of
communicators, messages, and methods of persuasion used by Kongkow Nulis Community to
improve the culture of writing among students in Pekanbaru.
This research uses qualitative descriptive research method adn using persuasive
communication model of Apllebaum & Anatol. The reasearch informant consisted of Founder,
co-Founder, 4 Members, and 2 Students from general circles had parcitipated in Kongkow
Nulis activities selected bye using purposive techique. Data collections techniques were
conducted throug interviews, non-participant observation, and documentation. To achieve the
validity of the data in this study, the researcher used triangulation and reference adequacy.
This results showed, first Kongkow Nulis community builds credibility as a
communicator through two components, that is expertness and trust worthiness. Second,
persuasive message consist of verbal and nonverbal messages. Verbal message conveyed are
information about the authorship, such as steps to get started and get used to writing activities,
tips and writing tricks, whose pattern is adopted from the programs of Kongkow Nulis through
the use of languange with the components of clarity, assignments, and accurancy. As well as
nonverbal messages through the use of colors and interesting designs, physical artifacts
through work in the form of book, as well as vibrant, assertive and relaxed communicator
intonation. Third, efforts in improving the writing culture are done through persuasion
methods with approaches adapted to the cognitive, lifestyle, and emotional needs of students
in Pekanbaru.

Key Word : Persuasive Communication, Writing, Kongkow Nulis

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 1


Pendahuluan Belum lagi anggapan beberapa
Menulis merupakan sebuah kelompok yang mengatakan bahwa menulis
keterampilan yang digunakan untuk merupakan kegiatan yang sulit. Seperti
berkomunikasi dengan orang lain secara yang dikemukakan Akhadiah (1998: 2)
tidak langsung. Satini dkk. (2015:30) bahwa banyak mahasiswa yang
berpendapat bahwa kegiatan menulis menganggapnya menulis sebagai beban
merupakan proses penuangan pikiran, ide berat. Anggapan tersebut timbul karena
kreatif, dan perasaan ke dalam sebuah kegiatan menulis adalah kegiatan aktif yang
tulisan dengan bahasa yang sistematis agar membutuhkan banyak tenaga, waktu, serta
dapat dimengerti dan dinikmati oleh orang perhatian yang sungguh-sungguh
lain. Dalam proses pelaksanaanya, Tarigan dibanding membaca yang merupakan
(dalam Rachmawati 2014 : 41) menjelaskan kegiatan pasif yang tidak terlalu banyak
bahwa keterampilan menulis dipengaruhi membutuhkan tenaga. Di samping itu, ada
dan membutuhkan kerjasama dengan pula kelompok yang meragukan
keterampilan lainnya yaitu membaca dan kegunaanya, apalagi jika tugas dikaitkan
menyimak. Artinya menulis menuntut dengan mata kuliah yang bukan merupakan
pengalaman membaca, karena meskipun mata kuliah bidang studinya. Padahal
berbeda, keterampilan ini saling kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan
bekerjasama dan berkesinambungan. Lebih dalam seluruh proses belajar yang dialami
dalam, Satini dkk. (2015:30) juga oleh kalangan pelajar (baik siswa maupun
menjelaskan bahwa kualitas menulis dapat mahasiswa). Pengamatan peneliti juga turut
berkembang dengan memperbanyak didukung oleh pendapat seorang tenaga
kegiatan membaca, karena mereka yang pengajar yang mengajar di beberapa
mampu menulis, biasanya adalah mereka perguruan tinggi di Pekanbaru yakni Chelsy
yang mampu menyimak informasi dan Yesicha S.Sos, M.I.Kom yang
mempunyai kualitas bacaan yang bagus. mengemukakan pandangannya tentang
Namun seiring berjalannya waktu, minat menulis yang sekedar saja di
minat dalam dunia kepenulisan semakin kalangan mahasiswa di Kota Pekanbaru.
menurun. Berdasarkan pemaparan di atas, (Hasil wawancara dengan Chelsy Yesicha,
minat menulis berhubungan dengan minat S. Sos, M. I Kom 05 September 2017).
membaca. Berikut adalah studi yang Rendahnya budaya menulis dapat
menggambarkan minat baca di Indonesia. menimbulkan masalah yang lebih
Studi "Most Littered Nation In the World" kompleks dari sekedar permasalahan
yang dilakukan oleh Central Connecticut kecanggungan dalam menulis, yaitu
State University pada Maret 2016 lalu, ancaman rendahnya kualitas SDM yang
menyatakan Indonesia menduduki serius, dan tidak mampu bersaing di pasar
peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat global.
membaca.(http://edukasi.kompas.com Menyadari masalah tersebut ada
diakses pada 09 Maret 2017). Survei beberapa komunitas yang berdiri
UNESCO juga menyatakan bahwa minat karenanya. Beberapa komunitas berdiri
baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 %. karena rasa kepedulian terhadap kualitas
Artinya, di suatu daerah, dalam seribu SDM, namun belum ada komunitas dengan
masyarakat hanya ada satu orang yang social movement yang luas yang berfokus
memiliki minat membaca pada kegiatan menulis. Komunitas
(http://techno.okezone.com diakses 09 Kongkow Nulis adalah komunitas yang
Maret 2017). Dari fakta dia atas, dapat berdiri karena realita tersebut, dan satu-
disimpulkan bahwa minat membaca di satunya komuitas yang berfokus pada
setiap daerah di Indonesia sangat rendah kegiatan membaca dan menulis tanpa
dan mempengaruhi minat menulis di terbatas genre di kota Pekanbaru.
Indonesia. Komunitas ini didirikan oleh Hairil Habibi

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 2


dan Melati Octavia (Founder dan Co- lainnya. Memposisikan diri sebagai wadah
Founder Komunitas Kongkow Nulis) pada tempat member-nya untuk terus
September 2014, berawal dari keresahan berkembang dan meng-explore
mereka akan rendahnya minat membaca keterampilan menulis, Komunitas
dan menulis pada masyarakat Pekanbaru Kongkow Nulis melakukan beberapa
khususnya di kalangan pelajar seperti siswa kegiatan yang mampu melatih kemampuan
dan mahasiswa. menulis para member-nya.
Kongkow Nulis melakukan Tujuan dari kegiatan-kegiatan yang
penggebrakkan kembali kegiatan menulis telah dilakukan oleh Komunitas Kongkow
di kalangan mahasiswa Pekanbaru, melalui Nulis merupakan proses penyampaian
beberapa program yaitu diantaranya; yang kampanye membaca dan menulis untuk
pertama Weekend Baca, menggelar stand meningkatkan minat dan kesadaran tentang
buku-buku di tempat umum seperti Car pentingnya menulis sehingga membudaya
Free Day yang dibawa sehingga orang- dengan tujuan pembuatan karya. Dalam
orang lewat bebas membaca buku. ] Pada prosesnya kampanye menulis tersebut,
program ini member juga berbagi buku Komunitas Kongkow Nulis melakukan
dengan cara saling meminjamkan dalam upaya persuasif dengan pendekatan-
jangka waktu tertentu. Program kedua yaitu pendekatan tertentu seperti pendekatan
Kongkow Ngobrolin. Kegiatan ini rutin yang disesuaikan agar persuadee-nya
diadakan dengan bentuk sharing dan tertarik dan terbuka dengan upaya persuasi
pemberian edukasi oleh Komunitas yang dilakukan dengan tujuan
Kongkow Nulis yang berkolaborasi dengan meningkatkan budaya menulis mahasiswa.
tenaga profesional dalam dunia kepenulisan Mar’at (dalam Soemirat 2008: 1.30)
kepada kalangan pelajar, gratis dan terbuka mengemukakan pengertian persuasif yang
untuk umum. Program yang ke-tiga yaitu, artinya adalah proses penyampaian
komunitas ini mewajibkan setiap member- informasi atau masalah kepada pihak
nya untuk menulis satu tulisan perminggu tertentu dengan cara membujuk dengan
melalui sebuah kegiatan yang dinamakan tujuan setidaknya pengubahan tanggapan.
One Week One Post (OWOP). My Writing Kegiatannya dapat berupa upaya yang
Project (MWP) adalah kegiatan atau merubah sikap dan emosi komunikan atau
program ke-empat yang berfokus pada persuadee, seperti seluruh tujuan kegiatan
pembuatan proyek karya selama 6 bulan Kongkow Nulis untuk mengubah
sehingga menjadi karya terbaik versi pandangan mahasiswa Pekanbaru
dirinya sendiri . (Hasil wawancara dengan mengenai dunia kepenulisan
Hairil Habibi, Founder Kongkow Nulis 20 Lebih dalam lagi Winston
Juni 2017). Brembeck dan William Howell
Karena target sasarannya adalah menjelaskan mengenai komunikasi
anak-anak muda di Pekanbaru yang terdiri persuasif yaitu, ‘Usaha sadar untuk
atas kalangan mahasiswa, komunitas ini mengubah pikiran dan tindakan dengan
‘membungkus’ semua program kampanye memanipulasi motif-motif orang ke arah
menulis melalui pendekatan yang menarik tujuan yang sudah ditetapkan’ (dalam
dan disesuaikan dengan mahasiswa Soemirat dkk, 2008 :1.25). Tentu saja
Pekanbaru baik melalui kebiasaan gaya untuk merubah sikap atau emosi tersebut
hidup dalam memanfaatkan waktu luang memerlukan proses yang tidak sebentar,
(lifestyle), emosional, dan kebutuhan dan untuk memanipulasi motif-motif ke
kognitif sebagai mahasiswa. Dengan tujuan arah tujuan yang sudah ditetapkan juga
pengubahan mindset mengenai tidak mudah. Memerlukan pendekatan,
kepenulisan, yang dilakukan dengan metode khusus, dan proses yang cukup
berkolaborasi dan didukung tenaga-tenaga lama.
profesional dalam bidang kepenulisan

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 3


Demikian juga dalam proses Pengertian persuasi ini ditegaskan oleh
pengubahan pola pikir dan peningkatan Winston Brembeck dan William Howell
budaya menulis di kalangan mahasiswa di (dalam Soemirat dkk, 2008 : 1.25-1.28) :
Pekanbaru yang dilakukan oleh Komunitas “A means of Social Change” yang berarti
Kongkow Nulis. Beberapa upaya yang “Usaha sadar untuk mengubah pikiran dan
dilakukan oleh Komunitas Kongkow Nulis tindakan dengan memanipulasi motif-
yang melibatkan hubungan antara berbagai motif orang ke arah tujuan yang sudah
unsur komunikasi persuasif, seperti ditetapkan.” Kedua Profesor tersebut
keterlibatan persuader, pesan-pesan yang mengubah pendapatnya dengan
mereka ingin tanamkan kepada mahasiswa merumuskan persuasi sebagai
di Pekanbaru dapat diterima melalui “Communication intended to influence
pendekatan kepada mahasiswa agar choice” (komunikasi yang diperuntukkan
komunikasi persuasi pengkampanyean untuk memengaruhi pilihan). Lebih dalam,
menulis dapat berjalan secara efektif. Bettinghouse juga menjelaskan: “Agar
Berdasarkan fakta yang telah bersifat persuasif, suatu situasi komunikasi
dibahas di atas, penulis merasa tertarik harus mengandung upaya yang dilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses seseorang dengan sadar untuk mengubah
Komunitas Kongkow Nulis menggunakan perilaku orang lain atau sekelompok orang
komunikasi persuasif dalam meningkatkan dengan menyampaikan beberapa pesan.”
budaya menulis, dimana sasarannya Nothstine juga menjelaskan
merupakan anak muda/ kalangan pelajar pengertian yang sama mengenai persuasif
dan mahasiswa yang ada di Kota (dalam Soemirat dkk, 2008 : 1.25-1.28):
Pekanbaru. Sehingga penulis memilih “ Komunikasi Persuasif harus
peneilitian yang berjudul “Komunikasi mempertimbangkan beberapa faktor yaitu
Persuasif Komunitas Kongkow Nulis kejelasan tujuan, komunikan, dan metode
dalam Meningkatkan Budaya Menulis di yang tepat agar komunikan dapat
Kalangan Mahasiswa Kota Pekanbaru.” mengubah sikap, pendapat, dan
perilakunya”. Dalam proses menyentuh
TINJAUAN PUSTAKA rasa yakin dan percaya target yang akan
Komunikasi Persuasi dipersuasi, persuader biasanya
Komunikasi merupakan sebuah menggunakan pendekatan psikologis, dan
proses penyampaian informasi, baik berupa menyentuh aspek afeksi, yaitu hal yang
pesan, simbol, gagasan, yang dilakukan berkaitan dengan kehidupan emosional
oleh komunikator (pengirim pesan) kepada seseorang. Melalui cara emosional, aspek
komunikan (penerima pesan) untuk suatu simpati dan empati seseorang dapat
efek yang diinginkan. Kegiatan komunikasi digugah, sehingga muncul perasaan senang
tidak melulu bersifat informatif untuk pada diri orang yang akan dipersuasi (the
dimengerti orang lain saja, tapi juga bersifat liking process). “
persuasif untuk beberapa tujuan tertentu, Dari beberapa definisi persuasi oleh
seperti agar orang lain menerima paham para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
yang dimaksudkan oleh komunikator, atau bahwa Komunikasi Persuasif merupakan
melakukan suatu kegiatan, tanpa terpaksa proses pertukaran informasi dengan tujuan
sesuai kehendak komunikator. Komunikasi memengaruhi sikap, pendapat, dan
persuasif berasal dari bahasa Inggris yaitu perilaku satu orang atau lebih yang
‘persuation’ , sementara kata persuasi dilakukan komunikator baik secara verbal
sendiri itu berasal dari bahasa Latin maupun noverbal sehingga timbul rasa
‘pesuasio’ yang kata kerjanya adalah yakin dan percaya terhadap pesan yang
persuader yang berarti membujuk, merayu, disampaikan.
meyakinkan, dan sebagainya.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 4


Ada beberapa unsur dalam proses individu atau kelompok. Sumber tersebut
komunikasi persuasif yang saling adalah pembicara yang melakukannya
berkaitan. Beberapa unsur tersebut adalah secara verbal atau nonverbal dengan tujuan
berkomunikasi.
1. Sumber dan Penerima 2. Penerima (receiver) adalah individu atau
2. Pesan kelompok yang merupakan sasaran dari
3. Umpan balik sumber komunikasi. Sumber bertindak
4. Efek (effect) untuk membuat perubahan sikap, nilai, dan
atau perilaku penerima.
5. Lingkungan.
3. Pesan (message) adalah informasi yang
Metode Persuasi dioperkan antara sumber dan penerima.
Terdapat dua bentuk dasar pesan, nonverbal
Karena sasaran persuasi itu
dan verbal.
beragam dalam segala hal, maka persuader 4. Saluran (channel) adalah sarana di mana
tidak bisa secara kaku menerapkan metode pesan mengalir antara sumber dan
persuasi yang digunakan. Jika perlu, dapat penerima. Kita akan menyadari bahwa
diterapkan beragam metode yang saling untuk melakukan satu kali komunikasi,
menunjang dan slaing melengkapi. Berikut sangat perlu menggunakan lebih dari satu
adalah prinsip-prinsip metode persuasi saluran.
sebagai landasan untuk memilih metode 5. Feedback/Umpan Balik, mengacu pada
yang tepat dan baik. Prinsip-prinsip itu berulangnya proses komunikasi dimana
menurut Suzuki, (dalam Soemirat 2008: sumber dapat mengetahui bagaimana pesan
8.29) antara lain: yang disampaikan,diinterpretasikan.
6. Time (Waktu), yaitu waktu pelaksanaan
1. Pengembangan untuk berpikir kreatif
yang tepat untuk melakukan proses
2. Alangkah lebih baik jika persuasi komunikasi persuasi.
dilakukan pada tempat kegiatan sasaran; 7. Environement, yaitu konteks situasional
3. Setiap individu terikat pada lingkungan dimana proses komunikasi terjadi.
sosialnya
4. Harus dapat menciptakan hubungan Budaya Menulis
yang akrab dengan sasaran Kata ‘budaya’ berasal dari (bahasa
5. Harus dapat memberikan sesuatu untuk Sansekerta) buddhayah yang merupakan
terjadinya perubahan. bentuk jamak dari ‘buddhi’ yang berarti budi
atau akal. E. B Taylor (dalam Soerjono
Model Komunikasi Persuasif Soekanto 2014: 148) memberikan defenisi
mengenai budaya yaitu adalah kompleks yang
Applebaum dan Anatol
mencakup pengetahuan, kepercayaan,
Ronald L. Applebaum dan Karl W.E
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain
Anatol (dalam Soemirat dkk, 2008 :2.6) :
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-
membuat sebuah model komunikasi persuasif
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
dengan asumsi bahwa tidak ada model yang
sebagai anggota masyarakat. Secara formal
ideal maupun lengkap. Model pada dasarnya
budaya didefenisikan sebagai tatanan
adalah merefleksikan kepentingan tertentu
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai,
dengan asumsi-asumsi kita. Jadi dengan
sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan,
membuat model, kita dapat mengilustrasikan
hubungan ruang, konsep alam semesta, obyek-
bentuk dan unsur-unsur persuasi sehingga kita
obyek materi dan milik yang diperoleh dari
dapat melihat lebih jelas bagaimana operasi
sekelompok besar orang dari generasi ke
yang terjadi dalam kejadian atau peristiwa
generasi melalui usaha individu dan kelompok.
persuasi. Model komunikasi Applebaum dan
Anatol (Soemirat dkk. 2008: 2.6) menunjukkan Budaya yang membangkitkan
bahwa komunikasi persuasi dipengaruhi oleh minat, menempatkan diri dalam bentuk
aspek-aspek berikut ini: kegiatan dan perilaku yang berfungsi
1. Sumber (source) adalah unsur dari proses sebagai model-model bagi tindakan-
yang berusaha untuk menghasilkan efek tindakan penyesuaian diri dan gaya
persuasif. Sumber tersebut bisa berupa komunikasi yang memungkinkan orang-

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 5


orang tinggal dalam suatu masyarakat di teoritis. Penelitian ini didasarkan pada
suatu lingkungan geografis tertentu pada sebuah kerangka berfikir yang berasal dari
suatu tingkat perkembangan teknis tertentu sebuah realita di semua lapisan masyarakat,
dan pada suatu saat tertentu. Budaya yang khususnya di masyarakat kota Pekanbaru,
dibahas dalam penelitian ini adalah Budaya yaitu rendahnya minat untuk melakukan
Menulis. Dalam artian peneliti menaruh kegiatan menulis di masyarakat terkhusus
fokus perhatian pada kegiatan yang menjadi pelajar dan ancaman serius mengenai
kebiasaan, dan perilaku sosial, yaitu rendahnya kualitas SDM yang tidak mampu
mengenai budaya kegiatan menulis di bersaing di pasar global. Realita ini yang
kalangan Mahasiswa Kota Pekanbaru. memunculkan komunitas-komunitas yang
Komunitas peduli dengan hal tersebut, namun tidak ada
Kertajaya Hermawan (dalam yang berfokus pada penggalakan kegiatan
Danela, 2013: 13) menyatakan komunitas menulis dan belum memiliki social
adalah sekelompok orang yang saling movement yang luas. Maka dari itu
peduli satu sama lain lebih dari yang komunitas Kongkow Nulis ini berdiri
seharusnya, dimana dalam sebuah dengan kegiatan yang berfokus
komunitas terjadi relasi pribadi yang erat mengkampanyekan budaya membaca dan
antar para anggota komunitas tersebut menulis melalui beberapa kegiatan yaitu;
karena adanya kesamaan interest atau Weekend Baca, Kongkow Ngobrolin,
values. OWOP (one week one post), dan MWP (My
Kongkow Nulis adalah sebuah Writing Project) . Penelitian ini bertujuan
komunitas yang menjadi wadah bagi remaja untuk mengetahui kredibilitas komunikator
kota Pekanbaru untuk menyalurkan hobi, Komunitas Kongkow Nulis sebagai
khususnya membaca dan menulis. persuader, bentuk pesan persuasif yang
Komunitas ini berdiri pada September 2014 disampaikan, dan metode persuasi yang
dengan 4 tagline yaitu read, write, publish, digunakan untuk meningkatkan budaya
and inspire. Sesuai dengan tagline, menulis. Model Komunikasi Persuasif
kampanye membaca dan menulis Applebaum dan Anatol dapat
merupakan tujuan utama dari komunitas mendeskripsikan masalah yang diteliti dan
tersebut,baik itu melalui media online dapat menjadi acuan untuk menemukan dan
maupun offline. Menurut informasi yang memecahkan masalah.
yang tertera pada website resmi komunitas Metode Penelitian
berdiri atas realita yang ada, bahwa Desain penelitian
banyaknya komunitas yang sama namun Dalam penelitian ini, peneliti
tidak memiliki social movement yang luas menggunakan penelitian kualitatif
dan tidak berfokus pada kegiatan membaca deskriptif. Penelitian ini merupakan suatu
dan menulis. Komunitas ini juga tidak proses mencari atau menemukan fakta
hanya berfokus pada kegiatan membaca secara sistematik dalam waktu tertentu
dan menulis saja, namun komunitas ini juga dengan menggunakan metode ilmiah
membantu siapapun yang memang berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
mempunyai bakat menulis untuk Fokus Penelitian
menerbitkan hasil karya tulisannya. Fokus penelitian dalam sebuah
Kerangka Pemikiran penelitian dimaksudkan untuk membatasi
Kerangka pemikiran merupakan studi, sehingga dengan pembatasan studi
acuan sekaligus alur dari bagaimana sebuah yang dilakukan tersebut akan
penelitian dilakukan. Dalam rangka mempermudah penelitian dan dalam
memperjelas jalannya penelitian yang mengelola data yang kemudian menjadi
dilaksanakan, maka penulis merasa perlu sebuah kesimpulan. Maka yang menjadi
menyusun kerangka pemikiran mengenai fokus penelitian yaitu :
konsepsi tahap-tahap penelitian secara

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 6


a. Kredibilitas Komunikator Komunitas referensi yang dapat menguji dan
Kongkow Nulis dalam Meningkatkan mengoreksi hasil penelitian yang telah
Budaya Menulis di Kalangan dilakukan, baik referensi yang berasal dari
Mahasiswa Kota Pekanbaru. orang lain maupun referensi yang diperoleh
b. Bentuk Pesan Persuasif Komunikator selama penelitian seperti gambar, rekaman
Komunitas Kongkow Nulis dalam wawancara, maupun catatan-catatan harian
Meningkatkan Budaya Menulis di dilapangan dengan menggunakan perekam
Kalangan Mahasiswa Kota Pekanbaru. suara, perekam gambar (handycam) dan
c. Metode Persuasif Komunitas Kongkow kamera foto.
Nulis dalam Meningkatkan Budaya Dalam penelitian ini penulis
Menulis di Kalangan Mahasiswa Kota mengumpulkan referensi dari buku, jurnal,
Pekanbaru. penelusuran online mengenai tulisan-tulisan di
Teknik Pengumpulan Data website dan akun media sosial pribadi member
Kongkow Nulis, artikel, atau berita yang
Dalam penelitian ini peneliti
berkaitan dengan bahasan penelitian.
menggunakan beberapa cara untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan.
Pembahasan dan Hasil Penelitian
yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu : Pada bagaian ini penulis
menyajikan semua data yang diperoleh dari
a. Observasi: Pengumpulan data dengan hasil selama penelitian dengan cara
melakukan pengamatan langsung. wawancara kepada para narasumber dan
b. Wawancara: Wawancara dimaksudkan informan. Dalam hal ini akan memberikan
sebagai upaya memperoleh informasi dari uraian dan penjelasan hasil penelitian
orang yang diwawancarai (informan). berdasarkan fokus tinjauan. Berdasarkan
c. Dokumentasi: Pengumpulan data berupa data yang diperoleh dari hasil wawancara
dokumen atau arsip, dan karya ilmiah yang bersama Komsioner Komisi Pemilihan
relevan dengan penelitian ini
Umum Kota Samarinda dan Sekretaris
Teknik Analisis data Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda,
Model Analisis Data Interaktif berikut hasil wawancaranya sesuai dengan
Penyajian
fokus penelitian penulis.
Pengumpul
an data Data Kredibilitas Komunikator Komunitas
Kongkow Nulis dalam Meningkatkan
Budaya Menulis di Kalangan Mahasiswa
Reduksi di Kota Pekanbaru
Penarika
Data
n/ Salah satu unsur persuasi adalah
Kesimpu
persuader. Dalam upaya persuasi
peningkatan budaya menulis, yang
Sumber: Miles & Huberman, 1992: 20 bertindak sebagai persuader adalah
Founder, co-Founder dan volunteer.
Teknik Keabsahan Data Seperti yang dikatakan oleh Soemirat (2008
Triangulasi Data : 2.25) Persuader/komunikator adalah
Teknik pemeriksaan keabsahaan orang dan atau sekelompok orang yang
data yang relevan didalam penelitian ini, menyampaikan pesan persuasif dengan
yaitu triangulasi. Teknik pemeriksaan tujuan mengubah pandangan dan perilaku.
keabsahaan data dengan triangulasi Komunitas ini berfokus melakukan write
memungkinkan peneliti untuk me-recheck campaign, orang-orang yang tergabung
temuannya dengan jalan dalam Kongkow Nulis pada umumnya
membandingkannya dengan berbagai memiliki satu persamaan yaitu ketertarikan
sumber, metode, atau teori. dalam dunia kepenulisan walaupun berbeda
Kecukupan Referensi genre menulis. Kongkow Nulis melihat
Keabsahan data hasil penelitian juga suatu fakta dimana peminatan terhadap
dapat dilakukan dengan memperbanyak dunia baca tulis yang rendah akan

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 7


berdampak pada kualitas SDM masyarakat, kredibilitas merupakan persepsi
maka dari itu komunitas ini membuat persuadee/komunikan tentang diri
sebuah gerakan untuk hal tersebut. persuader yang berkaitan dengan tingginya
Upaya yang dilakukan dalam keahlian, dapat dipercaya, kompeten,
meningkatkan budaya kepenulisan di dinamisme, dan karismatik.
kalangan mahasiswa di Pekanbaru, Berdasarkan data yang penulis
komunitas ini membutuhkan keseriusan peroleh dari hasil wawancara dengan
dan orang-orang yang satu visi dalam informan penelitian dan observasi pada
memandang dunia kepenulisan. Orang-
kegiatan-kegiatan yang mereka hadiri dan
orang yang ingin bergabung menjadi
member atau volunteer harus lewati suatu mereka selenggarakan, peran fungsi
proses seleksi terlebih dahulu. Kongkow komunikator dipegang oleh Founder dan
Nulis memposisikan dirinya sebagai co-Founder, serta beberapa volunteer yang
stimulator yang menstimulan target dipilih berdasarkan pengalamannya dalam
sasarannya yaitu kalangan mahasiswa dunia kepenulisan. Kredibilitas yang
untuk menyukai menulis, sebagai dibangun oleh Komunitas Kongkow Nulis
akselerator dan sarana atau wadah belajar
selaku persuader terdiri atas 2 aspek yaitu:
bersama-sama untuk mengembangkan
bakat dan meningkatkan minat dalam dunia 1. Keahlian (Expertness)
kepenulisan di kota Pekanbaru. Pihak-pihak yang telah ditunjuk
Dalam rangka peningkatan budaya sebagai persuader tentunya harus memiliki
menulis pada kalangan mahasiswa di keahlian (expertness) yang baik mengenai
Pekanbaru, tidak lepas dari peran kepenulisan agar dapat menjadi seorang
komunikator yang mewakili Komunitas persuader yang kredibel, baik dari segi
Kongkow Nulis dalam menyampaikan pengetahuan, cara-cara menulis yang baik,
pesannya. Hovland dan Weiss (dalam cara membuat isi cerita yang menarik,
Soemirat 2008: 4.10) mengemukakan maupun kemampuan mereka dalam
bahwa persuader yang memiliki berinteraksi. Seperti yang dikemukakan
kredibilitas tinggi cenderung sukses dalam oleh Rakhmat (dalam Soemirat 2008: 4.4)
mengubah perilaku persuadee. Kredibilitas bahwa keahlian merupakan pesan yang
berkaitan dengan persepsi penerima tentang dibentuk penerima tentang kemampuan
diri sumber. Sebagai pihak yang melakukan sumber komunikasi persuasi mengenai
upaya untuk melakukan penggebrakan topik yang dibicarakan. Keahlian yang
dalam dunia menulis di kalangan dimiliki tentu akan membantu mereka
mahasiswa, komunikator komunitas untuk dapat menjelaskan segala sesuatunya
Kongkow Nulis harus membangun dan dengan baik kepada mahasiswa sebagai
memiliki kredibilitas yang mumpuni. persuadee.
Hovland, Janis dan Kelly (dalam Komunikator yang mewakili
Soemirat 2008: 4.4) menyebutkan bahwa Kongkow Nulis memang banyak di emban
paling tidak terdapat dua komponen oleh Founder dan co-Founder, dan
kredibilitas sumber, yakni keahlian beberapa volunteer senior yang sudah
(expertness) dan dapat dipercaya (trust memiliki banyak pengalaman pribadi
worthiness). Selain itu Berlo, Lemert, dan dalam dunia kepenulisan. Namun, selain itu
Mertz menjelaskan bahwa penerima dalam untuk pemilihan komunikator dari
menilai sumber berdasarkan pada faktor volunteer sendiri, dipilih juga sama dengan
rasa aman (safety), kualifikasi syarat pemilihan mentor untuk program My
(qualification), dinamisme (dynamism), Writing Project, yaitu berdasarkan
dan sosiabilitas (sociability) (dalam pengalaman dalam dunia kepenulisan atau
Soemirat dkk. 2008: 4.4). Soemirat dkk. sudah menerbitkan beberapa karya. Dengan
(2008 : 4.3) menyimpulkan bahwa begitu pengalaman dan ilmunya dapat

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 8


dibagikan kepada kalangan member dan website, agar mahasiswa dari kalangan luar
nonmember. sendiri, dapat menilai proses yang ada di
Keahlian menjadi hal yang sangat dalam Kongkow Nulis.
diperlukan persuader di komunitas 2. Dapat Dipercaya (Trust Worthiness)
Kongkow Nulis. Persuader selaku Selanjutnya adalah aspek yang
penyampai pesan persuasif, kredibilitas harus diperhatikan oleh komunikator yang
menjadi hal yang sangat diperhitungkan mewakili Komunitas Kongkow Nulis
dan diperlukan. Walaupun memiliki adalah dapat dipercaya. Soemirat (2008:
pengalaman dalam dunia menulis, untuk 4.5) mengemukakan dapat dipercaya adalah
dapat menjadi seorang persuader mewakili komponen kredibilitas dalam kesan si
Kongkow Nulis, para komunikator tetap penerima mengenai sumber komunikasi
meningkatkan pemahaman dan persuasif (persuader) yang berkaitan
kemampuan menulisnya melalui pelatihan- dengan wataknya, seperti kejujuran,
pelatihan yang diikuti. Pelatihan menulis ketulusan, kebermoralan, sopan, dan
yang bekerjasama dengan profesional sebagainya.Hal ini penting untuk
dalam dunia kepenulisan. Seperti pelatihan meyakinkan mahasiswa mahasiswa
menulis oleh Satrawan Riau, mengenai Pekanbaru yang sedang dipersuasi
penulisan sastra dan fiksi, dan kelas mengenai hal-hal yang disampaikan.
menulis bersama seorang editor dari Berdasarkan hasil pengamatan dan
penerbit untuk penulisan nonfiksi. observasi penulis baik melalui portal-portal
Pemilihan komunikator yang berita online, komunikator Kongkow Nulis
menjadi penyampai write campaign dari juga tak jarang dipercaya untuk menjadi
komunitas Kongkow Nulis ini juga berlaku juri dan pembicara dalam acara-acara
sama dengan pemilihan mentor dalam kepenulisan.
program My Writing Project. Selain wajib Sebagai persuader yang atraksinya
menulis, komunitas ini juga mewajibkan dikaji oleh pihak persuadee, Founder, co-
setiap member untuk memiliki satu proyek Founder, dan salah satu volunteer yang
karya tulisan. Dalam proses pembuatan menjadi komunikator membangun
karya tersebut, Komunitas Kongkow Nulis kredibilitas mereka melalui suatu bentuk
berperan sebagai pendamping atau mentor bukti fisik yang dapat dilihat, yaitu sebuah
yang akan mendampingi perkembangan buku dan karya. Untuk Founder Kongkow
dari pembuatan karya tersebut sampai Nulis sendiri, bukunya sedang dalam proses
selesai. Sehingga karya tersebut mejadi produksi, Melati Octavia, co-Founder dari
sebuah bentuk dan bukti fisik dari Kongkow Nulis yang sudah menerbitkan
kemampuan menulis setiap member yang sebuah buku, begitu juga dengan volunteer
mampu menginspirasi orang di luar yang menjadi komunikator Komunitas
komunitas Kongkow Nulis untuk ikut juga Kongkow Nulis yang juga telah
menulis. Syarat sebagai mentor di dalam menerbitkan beberapa buku. Secara
komunitas ini adalah sudah berhasil keseluruhan juga, komunitas ini telah
menerbitkan buku. memproduksi sebuah karya dalam bentuk
Namun, di dalam komunitas ini buku hasil kolaborasi member yang ada
selain karena sudah memiliki pengalaman yang berjudul ”Pekanbaru Boring? Siapa
menulis pribadi, namun setiap Bilang?”. Sehingga setiap member yang
komunikatornya juga membangun ingin berpartisipasi dapat merasakan
kredibilitasnya dengan meningkatkan pengalaman untuk menghasilkan sebuah
kemampuan menulis mereka dengan buku.
bekerja sama dengan tenaga profesional Selain dengan karya, dalam salah
untuk memberikan pelatihan kepenulisan, satu penyelenggaraan program mereka
dan memperbaiki kualitas media berbagi yang terbuka untuk umum, yaitu Kongkow
tulisan pribadi mereka seperti blog atau Ngobrolin berkolaborasi dengan tenaga

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 9


profesional di bidangnya. Walaupun merupakan produk dari pengertian sumber
kegiatan atau program Kongkow Ngobrolin komunikasi dalam pengorganisasian isi, tata
bersifat free atau gratis, komunitas ini bahasa, dan cara menggunakan kode, akan
berkolaborasi dan didukung dengan tenaga berpengaruh terhadap peristiwa persuasif,
profesional dari Riau dengan berbagai latar demikian Kongkow Nulis dalam
belakang genre tulisan, seperti jurnalis, menyampaikan pesan-pesan menggunakan
penulis novel, sastrawan, dosen, dan kode verbal. Dalam proses penyampaian pesan
sebagainya yang menunjukkan keseriusan persuasi untuk kegiatan kepenulisan Kongkow
komunitas ini dalam upaya persuasif Nulis menggunakan pendekatan bahasa yang
penggebrakan dalam dunia kepenulisan. sesuai dengan target persuadee-nya.
Kongkow Nulis selalu
Penggunaan bahasa tersebut mengandung tiga
menghadirkan pembicara atau pemateri
unsur, yaitu kejelasan, kelugasan, dan
yang berbeda-beda tergantung tema yang
ketepatan. Seperti yang disampaikan oleh
dibahas. Memiliki keahlian di bidangnya.
Hal ini semata-mata untuk memberikan Soemirat (2008: 5.38) bahwa penggunaan
pengetahuan baru sesuai passion dan minat bahasa yang jelas dapat memperkecil faktor
dalam dunia kepenulisan kepada member- ambiguitas yang mungkin terjadi, agar bahasa
nya terlebih kepada sasarannya diluar menjadi jelas, serta menjelaskan gaya bahasa
membership yang memiliki ketertarikan tersebut dengan memberi petunjuk. Untuk
yang sama dengan tema yang dibahas menyampaikan pesan-pesan tersebut secara
langsung dari ahlinya. Sehingga sasaran lisan, komunikator-komunikator Kongkow
yang dijangkau lebih banyak. Nulis menyampaikannya secara runut dengan
penggunaan bahasa yang sederhana sehingga
Pesan Persuasi Komunitas Kongkow persuadee-nya dapat mengerti dan menerima
Nulis dalam Meningkatkan Budaya
pesan yang disampaikan dengan terbuka.
Menulis di Kalangan Mahasiswa di Kota
Pekanbaru Selain dengan penyampaian tips dan
Salah satu unsur dalam proses trik menulis yang polanya diadopsi dari
komunikasi persuasi adalah pesan. Seperti Kongkow Nulis, pemakaian tagline atau
yang dikatakan oleh Simons (dalam slogan ini juga dicantumkan di seragam
Soemirat 2008: 2.34) pesan adalah apa yang yang mereka gunakan, yaitu Read, Write,
diucapkan oleh komunikator melalui kata, Publish and Inspire. Tagline ini adalah
gerak tubuh, dan nada suara. Pesan menjadi
beberapa kata yang secara singkat dan lugas
unsur yang paling penting atau yang utama
dalam proses komunikasi persuasi oleh mengajak sasarannya untuk berkarya, dan
Komunitas Kongkow Nulis dalam menginspirasi dengan prestasi dari karya
meningkatkan peminatan dan budaya tulisannya. Tujuan penggunaan tagline dan
menulis. Pesan-pesan persuasif ini berperan slogan ini merujuk untuk membuat kesan
sebagai input yang akan di transfer kepada dan tidak terlupakan. Seperti penggunaan
persuadee-nya yaitu kalangan mahasiswa kata kiasan atau sintaksis untuk membuat
di Kota Pekanbaru. Penyampaian pesan
kesan yang tidak terlupakan (dalam
berupa ajakan untuk mulai menulis, karena
menulis itu tidak sulit, dan menjadikan Soemirat 2008: 5.38).
menulis sebagai kebiasaan dan gaya hidup. Soemirat (2008: 5.38) juga
Pesan yang disampaikan oleh komunikator mengemukakan bahwa penggunaan bahasa
Kongkow Nulis terbagi atas dua komponen, yang tepat dapat membantu persuader dalam
yaitu pesan verbal dan pesan nonverbal. menyampaikan kesan memengaruhi sikap dan
Pesan Verbal perilaku khalayak. Penyampaian pesan verbal
Seperti yang dikemukakan oleh yang dilakukan oleh Kongkow Nulis selalu
Soemirat (2008: 2.7) bahwa pesan verbal memperhatikan bahasa yang digunakan,

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 10


terlebih sasarannya adalah mahasiswa dan komunitas Kongkow Nulis agar terinspirasi
pesan yang disampaikan adalah pesan dan mau untuk menulis. Selain itu salah
kepenulisan. Penggunaan bahasa yang santai satu pesan nonverbal dari komunitas
dan membantu membangun kesan akrab, Kongkow Nulis juga berupa penekanan
karena pesan yang disampaikan akan jauh dari nada. Komunikator menyampaikan pesan-
kesan menggurui. pesan mengenai dunia kepenulisan juga
Pesan Verbal menggunakan intonasi nada yang
Menurut Tubbs dan Moss (dalam bersemangat dan tegas, namun santai
Soemirat 2008: 5.8) pesan nonverbal adalah dengan harapan semangat dari
meliputi semua pesan yang disampaikan tanpa penggebrakan dan peningkatan budaya
kata-kata atau selain dari kata-kata. Seperti menulis dari write campaign yang diusung
yang dikemukakan Cangara (2007 : 105) pesan oleh komunitas ini dapat ditrensfer kepada
nonverbal dapat meliputi beberapa bentuk persuadee-nya.
seperti; kinesics, gerakan mata, sentuhan, Metode Komunikasi Persuasi Komunitas
isyarat, diam, postur tubuh, kedekatan, warna, Kongkow Nulis dalam Meningkatkan
bukti fisik atauartifak. Pada proses komunikasi Budaya Menulis di Kalangan Mahasiswa
persuasif dalam peningkatan budaya menulis Kota Pekanbaru
oleh Komunitas Kongkow Nulis, dari hasil Metode merupakan cara atau jalan yag
wawancara dan observasi yang penulis lakukan, ditempuh untuk melakukan sesuatu. Seperti
komunitas ini juga menggunakan pesan-pesan yang dikemukakan Soemirat (2008 : 8.29)
nonverbal dalam penyampaian pesannya, di bahwa sasaran persuasi itu beragam dalam
berbagai kesempatan. Dengan memberikan segala hal, sehingga persuader tidak boleh
penekanan pesan dengan pendekatan anak terlalu kaku dalam menerapkan metode
muda baik melalui pemilihan warna dari persuasi yang digunakan. Metode persuasi yang
penggunaan logo. Selain permainan warna, oleh Kongkow Nulis dilakukan melalui
Kongkow Nulis juga membuat desain- beberapa pendekatan yaitu.
desain yang menarik agar orang tertarik Pendekatan Kebutuhan Kognitif
untu mengikuti program yang Kongkow Nulis memiliki sebuah
diselenggarakan oleh Kongkow Nulis yang program yang terbuka untuk umum dan
terbuka untuk umum, seperti Kongkow biasanya membahas tema materi menarik yang
Ngobrolin. Selain logo, design dari flyer disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan
atau spanduk acara Kongkow Nulis juga (kognitif) mahasiswa di Pekanbaru pada
dibuat semenarik mungkin agar mahasiswa program Kongkow Ngobrolin. dengan
tertarik untuk berpartisipasi dalam program pemilihan tema pesan/materi untuk
mereka dan menghilangkan kesan serius meningkatkan budaya menulis untuk umum
dan membosankan dari dunia kepenulisan. termasuk dari kalangan luar membership.
Selain warna, desain, artifak atau Pendekatan Lifestyle
bukti fisik juga menjadi salah satu pesan Soemirat (2008: 8.34) berpendapat
nonverbal. Sehingga buku pertama dari bahwa perilaku manusia juga dipengaruhi oleh
Kongkow Nulis, “Pekanbaru Boring, Siapa
kekuatan yang berasal dari luar individu, maka
Bilang?” menjadi suatu pesan tersirat yang
dari itu dalam melakukan komunikasi persuasi,
menyampaikan bahwa dengan menulis,
persuader harus mempertimbangkan budaya
setiap orang mampu berkarya, melalui hal-
hal yang di dekatnya. Seperti isi dari buku yang relevan. Begitu juga dalam melakukan
perdana Kongkow Nulis yang isinya persuasi ke kalangan mahasiswa di Pekanbaru,
mengenai Pekanbaru dari perspektif para Kongkow Nulis melakukan pendekatan melalui
member yang berkontribusi untuk buku gaya hidup mahasiswa di Pekanbaru pada
tersebut. Sesuai tagline, Read, Write, umumnya.
Publish, and Inspire, tulisan-tulisan dari Pendekatan Emosional
komunitas ini dimaksudkan untuk Metode persuasi melalui pendekatan
mempersuasi orang-orang di luar faktor emosional menjadi cukup berpengaruh

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 11


dalam meningkatkan budaya menulis. Salah Pembinaan Kemampuan Menulis
satu aspek emosional yang digunakan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gelora
komunitas Kongkow Nulis adalah dengan Aksara Pratama.
menciptakan keakraban dengan persuadee-nya. Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu
Selanjutnya juga terdapat program Kongkow Komunikasi. 2007. Jakarta:
Nulis yaitu One Week One Post yang Rajagrafindo Persada.
menggunakan pendekatan emosional terkhusus Iriantara, Yosal. 2007. Community
membership melalui pemberian reward dan Relations: Konsep dan
punishment. Pemberian reward dan punishment Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:
ini yang akhirnya memotivasi member untuk
Pustaka Utama Grafiti.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis
terus menulis Selanjutnya Kongkow Nulis juga
Riset Komunikasi. Disertai
membebaskan seluruh member-nya untuk
Contoh Praktis Riset Media,
menulis sesuai passion mereka atau tidak
Public Relations, Advertising,
terbatas genre. Komunikasi Organisasi
Kesimpulan Komunikasi Pemasaran. Jakarta:
1. Dalam upayanya mengkampanyekan Kencana
kegiatan menulis, komunikator Komunitas Moelong, Lexy. 2005. Metodologi
Kongkow Nulis membangun kredibilitas
Penelitian Kualitatif. Bandung:
melalui 2 unsur yaitu 1) Expertness
(Keahlian) 2) Truth Worthiness (Dapat Remaja Rosdakarya.
dipercaya) Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode
2. Bentuk pesan persuasif yang disampaikan Penelitian Kualitatif. Malang:
melalui pesan verbal dengan penggunaan Kelompok Intrans Publishing.
bahasa yang mengandung unsur kejelasan, Purnawan, EA. Dynamic Persuasion.
kelugasan, dan ketepatan yang mengajak Persuasi Efektif. Jakarta :
mahasiswa di Pekanbaru untuk menulis Gramedia Pustaka Utama
serta pesan verbal melalui penggunaan Forsyth, Patrick. 1998. Komunikasi
warna, design, karya, dan intonasi nada Persuasif Yang Berhasil.
komunikator. Diterjemahkan oleh: Arum
3. Metode persuasi yang digunakan melalui
Gayatri. Jakarta: Arcan
pendekatan kebutuhan kognitif mahasiswa,
lifestyle, dan emosional Narwoko, J. Dwi. Bagong Suyanto. 2011.
Saran Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana.
1. Sebaiknya dalam penyampaian pesan Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi
persuasif, usaha-usaha persuasif komunitas Komunikasi. Bandung: Remaja
Kongkow Nulis lebih gencar lagi dan Rosdakarya.
meperluas cakupan persuadee-nya. Ruslan, Rosady. 2013. Metode Penelitian
2. Pengoptimalam media-media penyebaran Public Relations dan Komunikasi.
informasi.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
3. Karena minat kepada kegiatan menulis ini
sangat rendah, hendaknya kaum akademis,
Soekanto, Soerjono. Budi Sulistyowati.
seniman, dan lainnya untuk turun tangan 2014. Sosiologi Suatu Pengantar.
mendukung gerakan-gerakan kampanye Jakarta: Raja Graffindo Persada.
menulis. Soemirat, Soleh. Dkk. 2008. Materi Pokok
Komunikasi Persuasif. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Universitas Terbuka.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian : Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Akhadiah, Sabarti. Maidar G. Arsjad. Sumber dari Jurnal dan Skripsi
Sakura H. Ridwan. 1998.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 12


Ria Satini, Atmazaki, Abdurahman 2015. Universitas Pendidikan Indonesia.
Hubungan Minat Baca dan
Motivasi Belajar Dengan
Keterampilan Menulis Berita Diastu Karlinda. 2013. Teknik Komunikasi
Siswa Kelas VIII SMPN 24 Persuasif Untuk Meningkatkan
Padang. Jurnal Bahasa, Sastra dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X
Pembelajaran, Universitas Negeri Program Keahlian Administrasi
Padang, Volume 2 Nomer 1, 2015 Perkantoran di SMK
hlm 30-36 Muhammadiyah
Yogyakarta..Skripsi. Universitas
Hasveni Khairunnisa. 2016. Komunikasi Negeri Yogyakarta. Pendidikan
Persuasif Indonesian Cat Administrasi. 09402244030.
Association (ICA) Cabang Tidak diterbitkan.
Pekanbaru dalam Merekrut
Pecinta Kucing di Kota Sumber dari Internet
Pekanbaru. Skripsi: Universitas
Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke –
Riau, Ilmu Komunikasi,
60 Dunia. 29 Agustus 2016.
1201120105. Tidak diterbitkan.
Diakses pada 09 Maret 2017
Rizky Okto Danela. 2013. Potret (http://edukasi.kompas.com/read/
Komunitas GRUNGE (Studi Pada 2016/08/29/07175131/
Komunitas Kaum Kucel di Bandar minat.baca.indonesia.ada.di.urut
Lampung). Skripsi: Universitas an.ke-60.dunia).
Lampung, Sosiologi, 0856011036.
Minat Baca Indonesia Terendah Kedua
Tidak diterbitkan.
Versi Unesco. 07 Oktober 2016.
Veronica Silitonga. 2014. Komunikasi Diakses pada 09 Maret 2017
Persuasif Agen Asuransi PT. (http://techno.okezone.com/read/2
Asuransi Alianz Indonesia 016/10/07/207/1509171/minat-
Cabang Kota Medan Dalam baca-indonesia-terendah-kedua-
Merekrut Calon Agen Asuransi versi-unesco)
.Skripsi. Universitas Sumatera
BPA Kota Pekanbaru Mewadahi Penulis
Utara. Ilmu Komunikasi,
dan Blogger di Komunitas
100904049, Tidak diterbitkan. Kongkow Nulis. Diakses pada 09
Dea Triani Racmawati. 2014. Penerapan Maret 2017. (bpa.pekanbaru.go.id
Metode Menulis Berantai Dalam https://bpa.pekanbaru.go.id/bpa-
Meningkatkan Kemampuan kota-pekanbaru-mewadahi-
Menulis Cerpen (Penelitian penulis-dan-blogger-di-
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas komunitas-kongkownulis diakses
VII di SMPN 1 Kasokandel Tahun pada 27 September 2017).
Ajaran 2013/2014). Skripsi: (http://kongkownulis.com diakses pada 09
Universitas Pendidikan Indonesia. Maret 2017).
Pendidikan Sastra dan Bahasa
Indonesia, 1002652. Tidak Arsip Kongkow Nulis
diterbitkan. Guidline Kongkow Nulis

Abdul Hasan. 2006. Model Pembelajaran


Menulis Artikel Melalui Workshop
dan Kolaborasi. Thesis.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 13

You might also like