You are on page 1of 9

E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(2), 193-201

ISSN 2087-3565 (Print) dan ISSN 2528-5041 (Online)


Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas

Kreativitas Guru PAUD dalam Mengembangkan Literasi Dwibahasa


melalui Media Sosial Blog di Kecamatan Limo dan Cinere
Anastasia Dewi Anggraeni
Universitas Indraprasta PGRI
angelinanasta@gmail.com

Received: 8 Agustus 2017; Revised: 3 April 2018; Accepted: 18 Mei 2018

Abstract
PAUD teachers' creativity as an important factor in learning in early childhood
affects the learning process. Various factors and how the development of creativity
is formed so that the creativity of teachers can be improved and needed to be
studied. Activity of bilingual literacy is the activity that can explore one's
competence in terms of cognitive, affective, and psychomotor. One of them through
social media blog. Because through social media blogs, the creativity of teachers'
writing can be expressed and explored. Many literacy activities they can develop
include writing short stories, poems, poetry or writing articles about information
such as school activities. Qualitative research methods provide an in-depth
analysis of teacher creativity and assessment of the factors that influence it.
Community service activities are conducted in early childhood in the district of
Limo and Cinere, Depok city. Method of activity of devotion to this society is
lecture (exposition) and practice (learning by doing). The results of community
service activities show that through the social media blogs can improve the
creativity and literacy skills of teachers of early childhood education.

Keywords: creativity, literacy, bilingual, blog

Abstrak
Kreativitas Guru PAUD sebagai faktor penting dalam pembelajaran pada PAUD
mempengaruhi proses pembelajaran. Berbagai faktor dan bagaimana
perkembangan kreatifitas itu terbentuk agar kreativitas guru dapat ditingkatkan
perlu dikaji. Kegiatan literasi dwibahasa merupakan salah satu kegiatan yang dapat
menggali kompetensi seseorang dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah
satunya melalui media sosial blog. Karena melalui media sosial blog, kreativitas
menulis para guru dapat tersalurkan. Banyak kegiatan literasi yang dapat mereka
kembangkan, antara lain menulis cerpen, puisi, pantun, atau menulis artikel
mengenai suatu informasi kegiatan sekolah. Metode penelitian kualitatf
memberikan analisis mendalam terhadap terbentuknya kreativitas guru dan
pengkajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini dilakukan di PAUD yang ada di Kecamatan Limo dan
Cinere, Kota Depok. Metode kegiatan pengabdiaan kepada masyarakat ini adalah
ceramah (eksposisi) dan praktek (learning by doing). Hasil kegiatan pengabdian
kepada masyarakat menunjukan bahwa dengan melalui media sosial blog dapat
meningkatkan kreativitas dan kemampuan literasi dwibahasa para guru PAUD.

Kata Kunci: kreativitas, literasi, dwibahasa, blog

193
E-DIMAS
EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
VOLUME 09 NOMOR 02 SEPT 2018

A. PENDAHULUAN dengan internet yang bisa diakses dari

Guru adalah pendidik profesional smartphone. Dalam menumbuhkan budaya

dengan tugas utama mendidik, mengajar, literasi, guru seharusnya harus mampu

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, menjadi contoh dan pelopor gerakan sadar

dan mengevaluasi peserta didik pada literasi, memiliki minat yang tinggi terhadap

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan membaca dan menulis. Dan tentunya,

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan memiliki karya tulis sebagai hasil buah

menengah. Seorang guru profesional tentunya pikirnya. Hal tersebut sebagai sebuah

harus selalu mengikuti perkembangan zaman, kebanggan, juga bisa menjadi inspirasi dan

meng-update informasi, ilmu pengetahuan motivasi bagi rekan sejawat dan para

dak teknologi terbaru supaya bisa siswanya untuk melakukan hal serupa.

menyampaikan materi yang aktual dan Dengan kata lain, membaca dan menulis

kontekstual kepada peserta didik. Jangan adalah modal utama sekaligus kompetensi

sampai ilmu yang disampaikannya out of seorang guru.

date, usang, tidak sesuai dengan Literasi lebih dari sekadar membaca

perkembangan zaman, dan tidak sesuai dan menulis, namun mencakup keterampilan

dengan kebutuhan peserta didik. berpikir menggunakan sumber-sumber

Guru sebagai salah satu sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,

belajar jangan sampai gaptek alias gagap digital, dan auditori. Di abad 21 ini,

teknologi, terdahului oleh peserta didik dalam kemampuan ini disebut sebagai literasi

mengetahui sebuah informasi atau ilmu informasi.

pengetahuan, apalagi peserta didik saat ini Kegiatan literasi dwibahasa

banyak kritis, dengan penguasaan Teknologi merupakan salah satu kegiatan yang dapat

Informasi (TI) yang relatif sudah tinggi. menggali kompetensi seseorang dari segi

Hampir semua peserta didik telah akrab kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah

194
Kreativitas Guru PAUD dalam Mengembangkan Literasi Dwibahasa
melalui Media Sosial Blog di Kecamatan Limo dan Cinere
Anastasia Dewi Anggraeni

satunya melalui media sosial blog. Karena banyak dilapangan para guru kurang

melalui media sosial blog, kreativitas menulis mengembangkan kegiatan literasi sehingga

para guru dapat tersalurkan. Banyak kegiatan salah satunya diperlukan kreatifitas guru paud

literasi yang dapat mereka kembangkan, dalam mengembangkan literasi dwibahasa

antara lain menulis cerpen, puisi, pantun, atau melalui media sosial blog.

menulis artikel mengenai suatu informasi Berkenaan dengan ini Kern (2000)

kegiatan sekolah. mendefinisikan istilah literasi secara

Kegiatan menulis memerlukan banyak komprehensif sebagai berikut. Literacy is the

tenaga, waktu, serta perhatian yang sungguh- use of socially-, and historically-, and

sungguh dan juga menuntut keterampilan culturallysituated practices of creating and

yang tidak dimiliki semua orang. Bahkan di interpreting meaning through texts. It entails

kalangan guru-guru masih banyak yang at least a tacit awareness of the relationships

mengalami kesulitan menulis dengan benar. between textual conventions and their context

Seorang guru dapat mengembangkan kegiatan of use and, ideally, the ability to reflect

menulis atau menuangkan karyanya di dalam critically on those relationships. Because it is

media blog, mengingat zaman sekarang purpose-sensitive, literacy is dynamic-not

perkembangan teknologi sangat pesat. Media static-and variable across and within

blog dapat diakses dengan memanfaatkan discourse communities and cultures. It draws

internet melalui smartphone. on a wide range of cognitive abilities, on

Pada akhirnya, blog harus knowledge of written and spoken language,

dimanfaatkan secara bijak dan juga serius on knowledge of genres, and on cultural

dalam dunia pendidikan demi upaya knowledge. Literasi adalah penggunaan

peningkatan kreatifitas bagi bagi guru-guru praktik-praktik situasi sosial, dan historis,

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kami serta kultural dalam menciptakan dan

sebagai pelaku penelitian melihat masih menginterpretasikan makna melalui teks.

195
E-DIMAS
EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
VOLUME 09 NOMOR 02 SEPT 2018

Literasi memerlukan setidaknya sebuah tersebut merupakan prinsip-prinsip dari

kepekaan yang tak terucap tentang hubungan- literasi.

hubungan antara konvensi-konvensi tekstual Menurut Robert Lado (dalam Chaer

dan konteks penggunaanya serta idealnya dan Agustina, 2004: 165-168),

kemampuan untuk berefleksi secara kritis kedwibahasaan merupakan kemampuan

tentang hubungan-hubungan itu. Karena peka berbicara dua bahasa dengan sama atau

dengan maksud/tujuan, literasi itu bersifat hampir sama baiknya. Secara teknis pendapat

dinamis – tidak statis – dan dapat bervariasi di ini mengacu pada pengetahuan dua bahasa,

antara dan di dalam komunitas dan kultur bagaimana tingkatnya oleh seseorang.

diskursus/wacana. Menurut Haugen (dalam Jendra, 1966: 123),

Literasi memerlukan serangkaian kedwibahasaan adalah tahu dua bahasa. Jika

kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa diuraikan secara umum maka pengertian

tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre, kedwibahasaan adalah pemakaian dua bahasa

dan pengetahuan kultural). Dari pernyataan di secara bergantian baik secara produktif

atas dapat diketahui bahwa literasi maupun reseptif oleh seorang individu atau

memerlukan kemampuan yang kompleks. masyarakat.

Adapun pengetahuan tentang genre adalah Pemerolehan bahasa pada anak usia

pengetahuan tentang jenis-jenis teks yang dini terdapat 2 tahapan yaitu pemerolehan

berlaku/digunakan dalam komunitas wacana bahasa pertama dan pemerolehan bahasa

misalnya, teks naratif, eksposisi, deskripsi dan kedua (bahasa asing). Yang dimaksud

lain-lain. Terdapat tujuh unsur yang pemerolehan bahasa pertama adalah bahasa

membentuk definisi tersebut, yaitu berkenaan pertama yang diperoleh dan dipahami anak

dengan interpretasi, kolaborasi, konvensi, dalam kehidupan dan berkomunikasi di

pengetahuan kultural, pemecahan masalah, lingkungannya. Bahasa pertama sering

refleksi, dan penggunaan bahasa. Ketujuh hal disebut juga bahasa ibu, karena anak pertama

196
Kreativitas Guru PAUD dalam Mengembangkan Literasi Dwibahasa
melalui Media Sosial Blog di Kecamatan Limo dan Cinere
Anastasia Dewi Anggraeni

kali berinteraksi dan belajar dengan ibu. seperti opini atau catatan perjalanan seseorang

Sedangkan bahasa kedua/asing adalah bahasa ketika berlibur, tutorial, ilmu pengetahuan,

anak yang diperoleh setelah bahasa pertama. informasi dan lain sebagainya. Karena setiap

Bahasa kedua anak di Indonesia pada tulisan itu mempunyai tujuan tersendiri maka,

umumnya Bahasa Indonesia dan asing. jadilah sebuah blog bisa diklasifikasikan

Pemerolehan Bahasa Indonesia diperoleh berdasarakan jenisnya seperti blog politik,

anak dalam lingkungan kehidupannya dan di blog hukum, blog agama, blog riset, blog

sekolah. Pemerolehan bahasa asing pada bisnis, blog sastra, blog pendidikan, blog seni

umumnya melalui pendidikan informal dan lain sebagainya.

maupun formal (Suhartono, 2005: 85).

Blog adalah singkatan dari "Web log". B. PELAKSANAAN DAN METODE

Tulisan-tulisan pada blog seringkali dimuat PAUD dan TK yang ada di

dalam urutan descending berdasarkan tanggal. Kecamatan Limo dan Cinere menjadi objek

Secara sederhana, pengertian blog adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

sebagai sebuah website yang berisi catatan Ada 35 TK/PAUD yang diundang dalam

harian seseorang. Weblog merupakan bentuk kegiatan pelatihan ini, namun yang hadir 24

aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan orang guru. Tahap pelaksanaan kegiatan

(yang dimuat sebagai posting) pada sebuah pengabdian kepada masyrakat ini dimulai dari

halaman web umum (Dedik Kurniawan survey lokasi, berkoordinasi dengan ketua

2009:1). Jadi, blog adalah media online yang IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak

digunakan untuk kegiatan menulis baik oleh Indonaesia) Kecamatan Limo dan Cinere,

personal, komunitas, institusi ataupun lainya hingga ke tahap pelaksanaan di TK Aku Anak

dengan tujuan tertentu dan dilengkapi dengan Indonesia (AAI) Limo.

fasilitas umpan balik (feedback). Tulisan Untuk mencapai tujuan yang telah

tersebut bisa berupa hasil pemikiran pribadi ditetapkan, maka kegiatan pengabdian kepada

197
E-DIMAS
EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
VOLUME 09 NOMOR 02 SEPT 2018

masyarakat ini dilakukan dengan masing guru menggunakan satu komputer.

menggunakan dua metode sebagai berikut. Dengan demikian para guru sangat leluasa

1. Ceramah untuk menggunakan internet.

Metode ini dilakukan dengan

menyampaikan teori tentang internet C. HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan menghadirkan nara sumber yang Pengabdian kepada masyarakat bagi

menguasai internet. Materi yang guru-guru PAUD di Kecamatan Limo dan

disampaikan meliputi peningkatan Cinere dapat berjalan dengan baik. Kegiatan

kreativitas guru PAUD, literasi dwibahasa, pelatihan internet ini dilaksanakan setelah jam

cara mengoperasikan internet, membuat mengajar para PAUD. Melalui kegiatan ini

email, dan langkah-langkah membuat blog para guru dapat mempergunakan internet

sederhana. Materi yang diberikan memang sebagai media penelusuran sumber pustaka

sangat sederhana dan dasar sekali. Sebagai untuk keperluan pembelajaran.

pendukung materi ceramah, para peserta Para guru terlihat antusias mengikuti

diberikan makalah yang berisi panduan kegiatan pelatihan ini, terlebih bagi guru-guru

singkat mengenai pengoperasian internet yang belum pernah mengikuti kegiatan

untuk keperluan penelusuran sumber pelatihan semacam ini. Mereka merasa

pustaka. terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan ini

2. Praktik (Pendampingan) sebagai sarana untuk menambah sumber

Metode praktik (pendampingan) ini bahan ajar bagi guru-guru tersebut. Kegiatan

digunakan setelah para guru diberikan pelatihan ini seharusnya dihadiri oleh sekitar

materi singkat sebagai pendahuluan 35 orang guru, tetapi karena ada halangan dan

tentang internet. Ketika praktik guru-guru yang lain harus mengajar dan tidak

menggunakan internet sebagai media bisa meninggalkan kelas maka pelatihan

penelusuran sumber pustaka ini, masing- hanya diikuti oleh sekitar 24 orang. Dari 24

198
Kreativitas Guru PAUD dalam Mengembangkan Literasi Dwibahasa
melalui Media Sosial Blog di Kecamatan Limo dan Cinere
Anastasia Dewi Anggraeni

orang guru yang hadir, 8 (delapan) orang internet menjadi lambat, terutama ketika para

telah menguasai internet dan sisanya belum guru membuat email. Melalui browsing di

bisa sama sekali. Dari delapan orang yang internet para guru dapat mencari dengan

menguasai internet tersebut, selama ini mudah materi dan informasi terbaru tentang

mempergunakan internet hanya sebatas blog yang dapat digunakan sebagai sumber

membuat email dan browsing. pembelajaran.

Kegiatan pengabdian ini lebih banyak Hal ini akan sangat membantu

praktik langsung daripada ceramah. Ceramah meningkatkan kreativitas guru PAUD di

hanya digunakan sebagai pengantar awal dalam kegiatan literasi dwibahasa, mereka

pelatihan dan pemaparan umum tentang tidak hanya terbatas menggunakan buku teks

penggunaan internet sebagai media kegiatan saja sebagai sumber utama pembelajaran.

literasi dwibahasa. Materi yang diberikan Untuk materi tambahan pelatihan berupa

pada pelatihan ini mengenai peningkatan pembuatan blog, para guru masih banyak

kreativitas guru PAUD, literasi dwibahasa, mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan

cara mengoperasikan internet, membuat mereka sama sekali belum pernah

email, dan langkah-langkah membuat blog mendapatkan pelatihan dalam pembuatan

sederhana. Pada saat membuat email para blog. Pembuatan blog ini sebenarnya juga

guru masih banyak mengalami kendala karena sangat membantu para guru, misalnya para

keterbatasan mereka dalam Bahasa Inggris guru dapat menuangkan ide dan gagasanya ke

dan penggunaan internet secara bersama- dalam artikel dan memasukannya dalam blog.

sama. Perintah-perintah dalam internet yang Artikel yang dimuat dalam blog tersebut

menggunakan Bahasa Inggris sedikit dapat dibaca oleh para murid dan guru

menghambat penguasaan para guru terhadap lainnya, sehingga dapat dijadikan sarana

internet. Selain itu, jaringan internet yang untuk melakukan komunikasi dengan orang

diapakai secara bersama-sama membuat akses lain melalui dunia maya.

199
E-DIMAS
EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
VOLUME 09 NOMOR 02 SEPT 2018

Para guru PAUD di Kecamatan Limo D. PENUTUP

dan Cinere sangat antusias dalam mengikuti Simpulan

pelatihan yang diadakan oleh tim pengabdi. Para pendidik, khususnya guru-guru

Meskipun ada guru yang baru pertama PAUD yang ada di Kecamatan Limo dan

mengikuti pelatihan internet dan tidak bisa Cinere, Kota Depok diajak untuk memiliki

mengoperasikan komputer, tetapi tim dengan sejumlah kompetensi, yaitu:

sabar memandu mereka untuk bisa 1. Kompetensi professional sebagai pendidik

mengoperasikan internet. Sebagian besar para yang mengharuskan kreatif di dalam segala

guru yang tidak bisa mengoperasikan internet hal, terutama di dalam kegiatan belajar dan

dikarenakan di sekolah tempat mereka mengajar.

mengajar belum ada fasilitas internet dan 2. Kemampuan di dalam kegiatan literasi,

belum pernah mendapatkan pelatihan tentang dalam hal ini menulis.

internet. 3. Kemampuan memiliki dwibahasa (Bahasa

Kegiatan ini sangat membantu para Indonesia dan Bahasa Inggris) di dalam

guru PAUD di dalam kegiatan literasi kehidupan sehari-hari ataupun di dalam

dwibahasa. Ada banyak manfaat dengan kegiatan pembelajaran di kelas.

adanya media sosial blog, khususnya di dalam 4. Kemampuan mengenal ilmu pengetahuan

meningkatkan kreativitas para guru PAUD. dan teknologi (media sosial blog) sebagai

Berikut contoh blog yang telah dibuat oleh sarana menuangkan ide-ide atau kegiatan

salah seorang guru. literasi dalam dwibahasa.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat kami

sampaikan sebagai berikut:

Gambar 1. Blog Guru PAUD

200
Kreativitas Guru PAUD dalam Mengembangkan Literasi Dwibahasa
melalui Media Sosial Blog di Kecamatan Limo dan Cinere
Anastasia Dewi Anggraeni

1. Kreatifitas para guru PAUD masih harus internet guna meningkatkan kompetensi

terus digali dan ditingkatkan di dalam guru).

kegiatan pembelajaran.

2. Literasi ini diharapkan dapat dilakukan E. DAFTAR PUSTAKA

secara berkelanjutan guna terus Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004.

meningkatkan kompetensi secara pribadi Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

maupun untuk kegiatan pembelajaran di Jakarta: Rineka Cipta.

kelas/sekolah masing-masing. Jendra. 1966. Dasar-Dasar Sosiolinguisti.

3. Para guru PAUD harus lebih sering Denpasar: Ikayana

menggunakan bahasa asing (Bahasa Kern, Richard. 2000. Literacy and Language

Inggris) di dalam percakapan sehari-hari Teaching. Oxford: Oxford University

atau kegiatan pembelajaran di kelas. Press.

4. Para guru PAUD hendaknya lebih bijak Kurniawan, Dedik. 2009. Keajaiban Blogger.

dan efektif di dalam menggunakan Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

teknologi yang semakin canggih Suhartono. 2005. Pengembangan

(penggunaan laptop atau smartphone dan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini.

Jakarta: Diknas.

201

You might also like