You are on page 1of 10

ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.

3, Oktober 2016

MULTIMEDIA IN LITERACY DEVELOPMENT AT REMOTE


ELEMENTARY SCHOOLS IN WEST JAVA

MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI


DI SEKOLAH DASAR TERPENCIL JAWA BARAT
Oleh :
Tatat Hartati
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr.Setiabudhi No.229 Bandung, Tlp. 022.2013163
Email : tatat@upi.edu
Abstract. This research aims to design a multimedia based literacy learning model using
PAIKEM (Active, Innovative, Creative, Effective, Fun Learning). This research was located in a
remote area in West Java. This research used Research and Development approach. The data was
collected through library study, observation, interview, questionnaire and performance assess-
ment. The instruments used include RPP, IPKG I, and IPKG II in order to assess the RPP and the
learning process. The data analysis was qualitatively descriptive which include: 1) Theoretical
analysis about literacy, multimedia and PAIKEM; 2) The analysis of teacher's ability in literacy
learning, media and PAIKEM approach; 3) Assessment of teacher's need for media; 4) The devel-
opment of learning models which are suitable with teachers' and students' need in remote areas;
5) The analysis of the model developed; 6) Analysis for improvement; 7) Analysis for refinement
and dissemination. This research involved two remote schools in Subang regency dan West Ban-
dung regency. The results showed that teachers in remote areas of West Java needed training on
literacy materials and methods based on PAIKEM and computer use for learning media. The
teachers were trained on making learning media using powerpoint and camtasia studio.

Keywords: multimedia, literacy, PAIKEM, remote elementary schools

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pembelajaran literasi ber-
basis multimedia dengan menggunakan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kre-
atif, Efektif, Menyenangkan). Penelitian ini berlokasi di daerah terpencil Jawa Barat. Pada
penelitian ini menggunakan pendekatan, “Research Development” . Teknik pengumpulan data
melalui kajian pustaka, observasi, wawancara, angket dan penilaian kinerja. Instrumen penelitian
terdiri dari RPP dan IPKG I serta IPKG II untuk menilai RPP dan pelaksanaan pembelajaran di
sekolah dasar. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif mencakup: 1) Analisis teoritis
tentang literasi, multimedia dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif dan Menyenangkan
(PAIKEM); 2). Analisis kemampuan guru dalam pembelajaran literasi, media dan pendekatan
PAIKEM; 3) Analisis kebutuhan guru (need assessment) tentang media; 4) Pengembangan model
pembelajaran sesuai kebutuhan guru dan murid di daerah terpencil;5)Analisis hasil pengembangan
model, 6) Analisis untuk perbaikan, 7) Analisis penyempurnaan dan penyebarluasan. Setting yang
digunakan adalah dua sekolah terpencil di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru di daerah terpencil Jawa Barat memerlukan pelati-
han materi dan metode literasi berdasarkan PAIKEM dan penggunaan komputer untuk media pem-
belajaran. Media computer yang dilatihkan adalah powerpoint dan camtasiastudio.

Kata Kunci: multimedia, literasi, PAIKEM, sekolah dasar terpencil

A. PENDAHULUAN ciri utama dalam pembangunan masyara-


Pendidikan pada abad ke-21 merupa- kat kota dan desa. Peran guru sekolah
kan pendidikan era teknologi informasi dasar dalam era digital ini sangat kom-
yang memandang pengetahuan sebagai pleks dan menantang karena sekolah da-

301 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

sar fondasi pendidikan selanjutnya yang untuk berkomunikasi dalam suatu


memiliki ciri-ciri khusus seperti sistem masyarakat yang literat. Menurut
guru kelas yang menuntut guru terampil UNESCO (2008) literasi adalah kemam-
mengajar dan menguasai berbagai mata puan mengenal, memahami, meramal,
pelajaran. Salah satu mata pelajaran mencipta, berkomunikasi, menghitung,
pokok yang menjadi dasar bagi pen- dan menggunakan bahan cetak dan penu-
guasaan mata-mata pelajaran lain adalah lisan dengan berbagai konteks.Literasi
mata pelajaran bahasa Indonesia yang di melibatkan satu kontinum pembelajaran
sekolah dasar berfokus pada kemampuan yang memungkinkan seorang individu
literasi (baca-tulis). mencapai tujuannya, membangun penge-
Literasi diyakini oleh masyarakat ma- tahuannya dan potensinya serta turut serta dalam
pembinaan masyarakat.
ju sebagai kebutuhan yang sangat pent-
Literasi bukanlah sekedar
ing bagi setiap manusia sebagai warga
keterampilan membaca dan menulis
masyarakat dunia yang bergerak sangat
secara mekanis. Literasi meliputi
cepat.Sebagian besar peneliti mengang-
tanggapan, pemahaman, dan kegiatan
gap literasi sebagai hak asasi warga
kehidupan sehari-hari yang tersusun dan
negara yang wajib difasilitasi oleh setiap
diaplikasikan melalui kegiatan
negara.Oleh karena itu, banyak negara
pembelajaran yang berkelanjutan. Dalam
khususnya yang sedang membangun atau
hal ini konsep literasi mempunyai arti
berkembang menjadikan literasi sebagai
yang luas sebagaimana disarankan
agenda utama pembangunan yang ban-
Wagner (1987), Freire dan Maceo
yak menelan biaya.Hal ini karena
(1987), Nammudu (1989) dan Unsworth
kesadaran pemerintah bahwa literasi
(1993) yaitu penguasaan suatu tahap
dapat memberi peluang terhadap pem-
ilmu yang berdasarkan keterpaduan
bangunan ekonomi dan sosial menuju
antara keterampilan mendengar,
kesejahteraan hidup, baik individu mau-
berbicara, membaca, menulis, berhitung
pun masyarakat (Hartati, 2010).
dan berpikir. Kemampuan ini melibatkan
Literasi secara tradisi dimaknai se-
kegiatan mengumpulkan pengetahuan
bagai kemampuan menggunakan bahasa
yang mengarahkan seseorang untuk
untuk membaca, menulis, mendengar
memahami dan menggunakan bahasa
dan bertutur. Dalam konteks masa kini,
yang tepat sesuai dengan situasi sosial.
literasi merujuk kemampuan membaca
Dengan demikian dalam konteks
dan menulis pada tahap yang memadai
sekarang, literasi memiliki makna yang
302 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

luas, literasi dapat bermakna melek Kajian tentang kemampuan literasi


teknologi, misal literasi komputer (Razali pelajar Indonesia pernah dipublikasikan
Nor, 1996), literasi politik, berpikir kritis oleh PISA (Programme for International
dan peka terhadap lingkungan sekitar. Student Assessment, 2003) yang
Krisch dan Jungelbut dalam Literacy: menyimpulkan rendahnya kemampuan
Profile of America’s Young Adult (dalam literasi pelajar Indonesia yang berumur
Pikiran Rakyat, 26-03-05) 15 tahun. Menurut PISA (2003), prestasi
mendifinisikan literasi kontemporer literasi pelajar Indonesia menduduki
sebagai kemampuan seseorang dalam peringkat ke-39 dari 42 negara yang
menggunakan informasi tertulis atau dijadikan sampel penelitian. Hasil
cetak untuk mengembangkan penelitian ini menunjukkan bahwa
pengetahuan sehingga mendatangkan kemampuan baca-tulis pelajar Indonesia
manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh, jauh tertinggal jika dibandingkan dengan
seseorang baru dapat dikatakan literat negara lain, misal dengan negara
kalau ia sudah dapat memahami sesuatu tetangga Thailand yang menduduki
karena membaca dan melakukan sesuatu peringkat ke-32. Prestasi literasi pelajar
berdasarkan pemahaman bacaannya. Indonesia hampir sama dengan prestasi
Dalam dua dekade terakhir, pelajar Macedonia dan sedikit di atas
penelitian tentang literasi banyak prestasi pelajar Peru dan Albania.
diminati karena diketahui 43% Kualitas pendidikan Indonesia yang
penduduk dunia tergolong manusia yang rendah itu ditunjukkan pula dalam
memiliki kemampuan literasi rendah dan kategory The Primary Years Program
mereka terdiri dari golongan ekonomi yang menyatakan bahwa dari 146.052
lemah (miskin).Sebagian dari mereka SD di Indonesia hanya delapan sekolah
(17%) mereka bergantung kepada saja yang mendapat pengakuan dunia,
bantuan makanan dari pemerintah, demikian pula peringkat SMP hanya
sementara yang lainnya (70%) tidak delapan sekolah yang masuk kategori
memiliki pekerjaan tetap (pekerjaan The Middle Years Program dari 20918
sambilan). Kemampuan literasi yang SMP. Untuk peringkat SMA hanya tujuh
rendah senantiasa dikaitkan dengan sekolah yang mendapat pengakuan dunia
pendapatan, pekerjaan serta pendidikan dari 8036 SMA (Balitbang, 2003).
yang rendah dan kemiskinan yang turun- Di Provinsi Jawa Barat penelitian
temurun (Hartati, 1999). tentang literasi sangat jarang,

303 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

kebanyakan penelitian berfokus pada Berdasarkan hasil penelitian Depdik-


kesulitan membaca seperti yang bud (1998), anak yang sudah masuk
dilakukan Permanarian (1995). sekolah dasar pun masih berisiko tinggal
Menurutnya diperkirakan 2 – 10% murid kelas atau putus sekolah yang salah satu
sekolah dasar mengalami kesulitan penyebabnya adalah kesulitan membaca
belajar, termasuk di dalamnya kesulitan (disleksia), kesulitan menulis (disgrafia)
membaca dan menulis. Di samping dan kesulitan belajar berhitung
masalah kesulitan calistung (baca, tulis (dikalkulia).Kesulitan belajar umum ini
dan berhitung) di SD; Provinsi Jawa mencapai 14% dari populasi siswa SD di
Barat pun masih bermasalah dengan empat propinsi yang disurvai. Berikutnya
tingginya penyandang buta akasara. penelitian “The International Assosiation
Jumlah buta aksara di Provinsi Jawa Bar- in the Evaluation of Educational
at menempati urutan ketiga di Indonesia Achievment” menunjukkan bahwa dari
setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah 27 negara yang disurvai, nilai kemampu-
(Pikiran Rakyat,2006). Hal ini menun- an membaca pelajar Indonesia yang
jukkan betapa kompleksnya problemat- berusia antara 7-11 tahun berada pada
ika pendidikan di Indonesia dikaitkan urutan ke-26 di atas sedikit negara Ven-
dengan besarnya jumlah penduduk, luas ezuela (Hartati, 2004). Demikian pula
wilayah, letak geografis, pendanaan, rendahnya minat baca masyarakat Indo-
sumber daya manusia dsb. nesia sangat menghawatirkan. Enam
Rendahnya angka literasi dalam hal belas persen penduduk Indonesia masih
ini membaca, menulis dan berhitung buta huruf, jumlah penerbitan surat kabar
(Calistung) menunjukkan bahwa pendidi- hanya 2,8 % dari jumlah penduduk,
kan umum di Indonesia masih bergerak jumlah judul buku baru hanya 0,0009 %
pada level paling mendasar.Pendidikan dari jumlah penduduk (Unesco, 1993;
umum adalah pendidikan yang mau tidak UNDP, 1994).
mau harus dinikmati oleh setiap anak Akar permasalahan dari rendahnya
bangsa Indonesia. Gerakan Wajib Belajar kemampuan literasi masyarakat Indone-
Sembilan Tahun adalah implementasi sia, khususnya murid-murid sekolah da-
dari kewajiban setiap warga negara sar karena pembelajaran membaca-
mengenyam pendidikan umum, dan menulis di SD belum PAIKEM
kewajiban pemerintah untuk menyeleng- (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
garakannya. Efektif dan Menyenangkan). Dengan

304 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

demikian perlu terobosan pembelajaran b. Data kemampuan guru mengenai


yang PAIKEM dengan media pembela- perencanaan dan pelaksanaan pem-
jaran berbasis teknologi (PAIKEMTEK) belajaran termasuk penggunaan
terutama bagi SD di daerah terpencil media ICT.
yang selama ini belum terjamah teknolo- c. Data kebutuhan guru dalam pelati-
gi. han dan pembelajaran literasi
1. Metode dengan multimedia.
Penelitian ini menggunakan pen- Teknik pengumpulan data melalui
dekatan, “Research Development” ber- kajian pustaka, observasi, wawancara,
dasarkan desain Borg & Gall (1989) angket dan penilaian kinerja. Instrumen
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan penelitian terdiri dari RPP dan IPKG I
kondisi di lapangan.Langkah-langkah serta IPKG II untuk menilai RPP dan
penelitian meliputi studi awal (studi liter- pelaksanaan pembelajaran di sekolah
atur, studi hasil penelitian sebelumnya, dasar. Analisis data dilakukan secara
studi lapangan), rancangan model pem- deskriptif kualitatif mencakup: 1) Ana-
belajaran (penyusunan rencana pembela- lisis teoritis tentang literasi, multimedia
jaran, dan rancangan uji lapangan); dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif
ujicoba model dan validitas model. dan Menyenangkan (PAIKEM); 2). Ana-
Data yang dikumpulkan melalui lisis kemampuan guru dalam pembelaja-
kajian pustaka, observasi, wawancara, ran literasi, media dan pendekatan
angket, penyusunan Rencana Pelaksa- PAIKEM; 3) Analisis kebutuhan guru
naan Pembelajaran (RPP) dan pelaksa- (need assessment) tentang media; 4)
naan pembelajaran di sekolah dasar. Data Pengembangan model pembelajaran
atau informasi yang dikumpulkan, meli- sesuai kebutuhan guru dan murid di dae-
puti: rah terpencil;5)Analisis hasil pengem-
a. Data tentang pembelajaran literasi bangan model, 6) Analisis untuk perbai-
di SD, baik di Kelas Rendah (Kelas kan, 7) Analisis penyempurnaan dan
I,II dan III), maupun di Kelas Ting- penyebarluasan.
gi (Kelas IV,V dan VI) serta unsur- B. HASIL DAN PEMBAHASAN

unsur yang mempengaruhinya sep- Secara umum guru-guru pada dua


erti: jumlah siswa, sarana dan fasil- buah sekolah dasar di Kabupaten Subang
itas belajar, kualifikasi guru serta dan Kabupaten Bandung menyatakan
lingkungan belajar. memerlukan pelatihan di bidang literasi,

305 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

metode/teknik pembelajaran literasi dan point). Camtasia studio merupakan


penggunaan komputer sebagai media rekaman video dan tayangan skrin dalam
pembelajaran. Materi pelatihan literasi suatu masa. Dengan menggunakan Cam-
meliputi: konsep literasi terkini, teori dan tasia kita dapat merekam semua aktivitas
praktik membaca dan menulis permulaan dalam skrin sebagai video, kemudian
serta teori dan praktik membaca dan dapat disesuaikan sesuai materi/cerita
menulis lanjut untuk sekolah dasar kelas dalam berbagai slide (Aida binti Zainul
tinggi (Kelas IV,V, dan VI).Materi Azizdin, dkk; 2007). Dalam penelitian
pelatihan media pembelajaran, terdiri berikutnya akan menggunakan Camtasia
dari: pengolahan kata (word), power Studio dengan Powerpoint (Camtasia
point, tabulasi dan kalkulasi, internet, Studio Add-in for Powerpoint). Dengan
dan camtasia studio. Camtasia Studio Powerpoint memung-
Berdasarkan need assessment di atas kinkan hal-hal sebagai berikut: 1)
telah dilaksanakan pelatihan terhadap 21 Merekam dengan cepat dan menunjuk-
orang guru, baik guru berstatus PNS kan tampilan materi dalam powerpoint
maupun sukwan/honorer. Untuk materi sebagai sumber video interaktif yang
literasi SD Kelas Rendah terdiri dari: dapat ditampilkan dalam Web, 2)
pendekatan komunikatif, pendekatan te- Menambah dan menyusun kembali
matik, PAIKEM dan pendekatan whole cerita/materi pembelajaran dengan
languagedan beberapa teknik membaca menambah powerpoint, 3)Dapat dit-
dan menulis permulaan. Materi untuk ampilkan ulang rekaman powerpoint dan
guru SD kelas tinggi, antara lain: pen- menambah atau membuat perbaikan
dekatan permainan, conferencing, LEA suara, 4)Menyimpan rekaman power-
(Learning Experience Approach), pen- point sebagai file Camtasia Studio yang
dekatan keterampilan proses dan SSP memungkinkan dibuat video pada waktu
Bahasa Indonesia (Subject Specifict Ped- berikutnya.
agogy/Pendalaman Bidang Studi). Prosedur pelaksanaan Camtasia Stu-
Pelatihan multimedia terbatas pada dio Add-in for Powerpoint terdiri dari 3
dasar-dasar cara penggunaan komputer, tahap, yakni tahap kesatu membuka
dasar-dasar penggunaan internet, pem- tampilan powerpoint:1) Buat powerpoint
buatan power point dan pengenalan sesuai materi ajar,2) Pilih File & Open,
Camtasia Studio dengan Powerpoint 3) Pilih powerpoint yang akan dipakai
(Camtasia Studio Add-in for Power- lalu open. Tahap kedua adalah merekam

306 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

tampilan powerpoint: 1)Record Audio belajaran (RPP) dengan menerapkan


(Klik Record), 2) Record Camera, 3) metode dan media hasil pelatihan
Teruskan pada slide berikutnya,4) Apabi- Setelah pelatihan guru-guru dapat
la selesai rekaman, tekan Esc. Tahap ke- menyusun Rencana Pelaksanaan Pem-
tiga, yakni menyimpan hasil kerja dan belajaran (RPP) dengan menerapkan
persiapan tampilan Powerpoint: 1) metode dan media hasil pelatihan.
Setelah menekan Esc,kita dapat menyim- Berdasarkan uji coba terbatas pada
pan file proyek Camtasia Studio, 2) Beri sekolah dasar di Kabupaten Subang dan
nama file tersebut dan pilih save,3) Cam- Kabupaten Bandung, pelaksanaan pem-
tasia Studio Powerpoint akan terpapar- belajaran dengan pendekatan whole lan-
kan, 4) Pilih Ok untuk membuat guage, tematik, PAIKEM dan media
rekaman,5)Pilih format WMV Windows powerpoint serta camtasia studio dapat
Media Streaming Video. Pilih Next,6) meningkatkan hasil belajar siswa dan
Dalam skrin Windows Media, gunakan memotivasi belajar siswa baik kelas ren-
setting yang sudah siap, yaitu Camtasia dah, maupun kelas tinggi. Hal ini dibuk-
Studio Screen and Audio High (CBR),7) tikan dengan rata-rata nilai siswa dengan
Pilih saiz video yang paling besar (320 X menggunakan model pembelajaran di
240),8) Pilih next untuk dilanjutkan,9) atas dapat melampaui nilai KKM (6,50).
Dalam Marker Option, pilih next, 10) Dengan demikian media powerpoint
Dalam skrin video, kita akan dibimbing dapat menambah variasi mengajar dan
untuk menamakan file video tersebut. dapat digunakan guru untuk menyam-
Pilih Finish. 11)Video akan mulai paikan pelajaran melalui teknik bercerita
dihasilkan, 12) Apabila proses (Stephern,2001).
menghasilkan telah siap, pilih finish dan Berikutnya teks dalam power-
video akan terpaparkan dalam Windows point dijadikan cerita bergambar seri sep-
Media Player. erti Big Book, dan dimasukkan ke dalam
Setelah pelatihan guru-guru dapat program camtasia studio. Contoh sebagai
menyusun Rencana Pelaksanaan Pem- berikut:

307 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

Tanggapan guru dengan adanya belajaran menggunakan camtasia studio


pelatihan pembuatan powerpoint dan sangat menarik dan menyenangkan baik
camtasia studio sangat positif karena bagi guru maupun bagi murid. Guru di-
menyenangkan, mudah, dapat dis- tuntut kreatif dan rajin menyiapkan ba-
esuaikan dengan kebutuhan serta dapat han ajar dalam powerpoint, kemudian
memotivasi para murid dalam proses dimasukkan ke program camtasia studio
pembelajaran, terutama dalam mening- sambil merekam teks. Bahan ajar ini
katkan keterampilan berbahasa, yaitu: dapat diulang kapan saja dan dapat dipa-
menyimak, berbicara, membaca, dan kai guru lain dengan dimasukkan ke da-
menulis. Validasi camtasia studio oleh lam CD.
guru-guru pada dua buah sekolah dasar
di Kabupaten Bandung, juga menya-
takan hal yang sama, pada dasarnya pem-

308 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

C. SIMPULAN 2. Saran
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas,
Multimedia yang dapat digunakan disarankan guru-guru sekolah dasar baik
dalam pembelajaran literasi di sekolah di perkotaan maupun di daerah terpencil
dasar terpencil dapat berupa multimedia untuk mempergunakan multimedia se-
sederhana berupa media powerpoint dan derhana semisal powerpointdan camtasi-
camtasiastudio bila kawasan tersebut astudio karena bagi murid-murid
ada jaringan listrik serta ada sekolah atau sekolah dasar penggunaan multimedia
guru yang memiliki komputer.Camtasia sangat menyenangkan dan bermanfaat.
studio merupakan rekaman video dan Selain itu multimedia berguna untuk
tayangan skrin dalam suatu masa. membangun melek literasi juga melek
Dengan menggunakan Camtasia kita teknologi sejak usia dini dan mengem-
dapat merekam semua aktivitas dalam bangkan kemampuan multiliterasi beri-
skrin sebagai video, kemudian dapat dis- kutnya.
esuaikan sesuai materi/cerita dalam Oleh karena itu, diharapkan
berbagai slide Dalam penelitian ini pemangku kepentingan, yaitu pihak
menggunakan Camtasia Studio dengan sekolah, orang tua, masyarakat dan Pem-
Powerpoint (Camtasia Studio Add-in for da setempat membantu fasilitas komput-
Powerpoint). Dengan Camtasia Studio er berikut ketersediaan jaringan listrik
Powerpoint memungkinkan hal-hal se- bagi daerah terpencil yang belum mem-
bagai berikut: 1) Merekam dengan cepat ilikI fasilitas penting tersebut.
dan menunjukkan tampilan materi dalam D. DAFTAR PUSTAKA
powerpoint sebagai sumber video inter- Ambigapati.1999. Literasi dan Pengaja-
aktif yang dapat ditampilkan dalam Web. ran. Penang: Universiti Sains Ma-
2) Menambah dan menyusun kembali laysia.
cerita/materi pembelajaran dengan Borg, W.R. & Gall, M.D.
menambah powerpoint. 3) Dapat dit- 1989.Educational Research: An
ampilkan ulang rekaman powerpoint dan Introduction, New York: Longman.
menambah atau membuat perbaikan Freire,P.&Maceo,D.1987.Reading the
suara. 4) Menyimpan rekaman power- World and the World. Massachu-
point sebagai file Camtasia Studio yang sets: Bergin and Garvey Publica-
memungkinkan dibuat video pada waktu tion.
berikutnya. Hartati, T. 2011. Pengembangan Literasi

309 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016

di Daerah Pinggiran Jawa Barat. search Centre.


Dalam Effy Mulyasari(Eds.) Peda- Permanarian, S. 1995.Bimbingan Belajar
gogik Praktis yang Berkualitas Membaca bagi Siswa Berkesulitan
(hlm. 73-80). Bandung: Rizki Membaca.Tesis tidak diterbitkan.
Press. Bandung: PPS IKIP Bandung.
Hartati, T. & Heryanto, D. 2009.Laporan Stephern J.T.2001.Decision-Making in
Hibah Pembelajaran Pendekatan Planning and Teaching.USA: Al-
Conferencing dalam Perkuliahan lyn & Bacon.
Membaca & Menulis di Sekolah Dasar. Usworth,Len. (Eds.)1993. Literary,
Bandung: Universitas Pendidikan In- learning and teaching. Melbourne:
donesia. MacMillan Educational Australia
Hartati, T. (Eds.).2010. Penulisan Kreatif Pte.Ltd.
di Sekolah Dasar. Penang: Uni- Wagner,D.A. 1987. Literacy Futures:
versiti Sains Malaysia. Five Common Problellin a chang-
Hartati, dkk. 2010. Laporan Penelitian ing World Vol.1. Pergamon Press.
Kerjasama Luar Negeri dan Pub- Wijayanto, R. 2010.Camtasia Studio.
likasi Internasional: Video Cirebon: Camtasia Studio M.
Streaming for Creative Writing at Yusoff, N., & Ghani, M. Z.
International Elementary School. 2007.Penggunaan Visual Grafik
Bandung: Universitas Pendidikan Animasi dalam Pengajaran Fizik
Indonesia. Sebuah Kolej Martikulasi.Diges
Jamaludin, R. 2005. Multimedia dalam Pendidik, Jilid 7 Bil. 2/2007 (46-
Pendidikan. Kuala Lumpur: 55)
PrinAd SDN.BHD.
Mulyasari, E. & Hartati, T., dkk. 2010.
Laporan Penelitian- Pengem-
bangan Compic (Computer Pic-
ture) Sebagai Media Grafis di
Sekolah Dasar. Bandung: Univer-
sitas Pendidikan Indonesia.
Nammudu,K. 1989.Mind Across: Pupils
and Their Community. Ottawa:
International Development Re-

310 Multimedia Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah Dasar Terpencil Jawa Barat

You might also like