1 SM

You might also like

You are on page 1of 18

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.

2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

Estimasi Biaya Konstruksi Menggunakan Metode Parameter Pada Proyek


Pemeliharaan Berkala Jalan Di Kota Manado
Peter A. Eman 1, Lintong Elisabeth 2, Freddy Jansen 3

1)
Mahasiswa Program studi Teknik Sipil Pasca Sarjana Unsrat
2),3)
Staf Pengajar Program studi Teknik Sipil Pasca Sarjana Unsrat
e-mail : p.alexander74@yahoo.com

ABSTRACT

Cost estimation plays an important role in the implementation of construction projects. Activity
estimation is one of the main processes in a construction project to know the amount of funds that must
be provided for a building. In general, a construction project costs a lot. The inaccuracies that occur in
the supply will be less good to the parties involved. However, the owner of the project requires cost
estimation in order to prepare the project budget. In estimating the initial cost of the periodic
maintenance project the road still uses a simple way. The most commonly used method is to estimate
the road length parameters, ie by calculating the periodic maintenance cost of the road for every 1 km
of road length based on the previous project data. So that with the budget available the owner of the
project (owner) can provide long information path that will get regular maintenance activities.
The length of a road segment shows the physical characteristics and size of a periodic road
maintenance project that in practicality this information can be readily available in the early stages of
project planning. Along with the need for efficiency, it is necessary to develop techniques for making a
simple cost estimation model. What is important in the cost estimation model in the early stages of
project planning is to be quick, easy to use, accurate and generate reliable estimates.
The aims of this research are to produce the project cost estimation model of periodic road
maintenance for the relationship between Total Project Cost and LPA volume and ACWC volume,
To produce a project cost estimation model of periodic road maintenance for the relationship between
the Total Project Cost and the ACWC volume and to produce the project cost estimation model of
periodic road maintenance for the relationship between Total Project Cost and LPA volume.
The method used are parameter method. Based on the results of the analysis that has been done, it
can be concluded in order to estimate the cost of the periodic maintenance project of roads in Manada
city, in accordance with the research objectives as follows: The project cost estimation model for the
relationship between Total Project Cost of Routine Road Maintenance with LPA volume and ACWC
volume is as follows: Total Cost = 2373898,22 LPA + 115476,64 ACWC + 283033186,7 with
correlation value equal to 94,70% and determination value equal to 89,70%. The project cost estimation
model for the relationship between the Total Cost of the Road Maintenance Project Period with ACWC
volume ie: Total Cost = 186688,461 ACWC + 699100355,10 with r = 89,90% and r2 = 80,80%. The
project cost estimation model for the relationship between Total Project Cost of Routine Road
Maintenance with LPA volume ie: Total Cost = 4567920,593 LPA + 30710896,10 with correlation
value of 87.40% and determination value of 76.40%.

Keywords: cost estimation, parameter method, total project cost, road routine maintenance.

PENDAHULUAN
1033
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

Latar Belakang penggunaannya, akurat dan menghasilkan


Estimasi biaya memegang peranan penting estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
dalam penyelenggaraan proyek konstruksi. Untuk proyek-proyek pemeliharaan berkala
Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama jalan di kota Manado maka item yang dominan
dalam proyek konstruksi untuk mengetahui yang sering dikerjakan yakni pada perkerasan
besarnya dana yang harus disediakan untuk aspal khususnya lapis aspal beton ACWC.
sebuah bangunan. Pada umumnya, sebuah Selanjutnya untuk perkerasan berbutir maka
proyek konstruksi membutuhkan biaya yang item pekerjaan yang sering dikerjakan untuk
cukup besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam proyek pemeliharaan berkala jalan yakni lapis
penyediaannya akan berakibat kurang baik pada pondasi agregat kelas A atau lebih dikenal
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi dengan sebutan LPA. Di sisi lain, metode
pemilik proyek (owner), estimasi biaya Parameter yang akan dikembangkan dalam
diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan penelitian ini diharapkan memberi jawaban
kebijakan yang dipakai untuk menentukan terhadap tuntutan akan tersedianya estimasi
besarnya investasi yang harus dilaksanakan. biaya awal proyek pemeliharaan berkala jalan di
Dalam pelaksanaan praktik konstruksi Kota Manado.
dibutuhkan beberapa macam estimasi yang Tujuan dari penelitian ini yakni sebagai
berbeda didasarkan tujuan penggunaan dan berikut :
peruntukannya. Pada tahap awal perencanaan 1. Menghasilkan model estimasi biaya proyek
proyek pemeliharaan berkala jalan, seperti pada pemeliharaan berkala jalan untuk hubungan
saat penyusunan anggaran proyek, jelas estimasi antara Total Biaya Proyek dengan volume
tidak mungkin didasarkan pada perhitungan LPA dan volume ACWC.
kuantitas (volume) pekerjaan karena uraian dan 2. Menghasilkan model estimasi biaya proyek
spesifikasi pekerjaan belum tersusun. Akan pemeliharaan berkala jalan untuk hubungan
tetapi bagaimanapun, pemilik proyek (owner) antara Total Biaya Proyek dengan volume
memerlukan estimasi biaya dalam rangka ACWC.
menyusun anggaran proyek. Dalam 3. Menghasilkan model estimasi biaya proyek
mengestimasi biaya awal proyek pemeliharaan pemeliharaan berkala jalan untuk hubungan
berkala jalan masih menggunakan cara antara Total Biaya Proyek dengan volume
sederhana. Metode yang paling sering digunakan LPA.
adalah dengan estimasi parameter panjang jalan,
yaitu dengan menghitung biaya pemeliharaan TINJAUAN PUSTAKA
berkala jalan untuk setiap 1 km panjang jalan
berdasarkan data proyek sebelumnya. Sehingga Proyek Jalan
dengan anggaran yang tersedia pemilik proyek Jalan merupakan salah satu prasarana
(owner) dapat memberikan informasi panjang transportasi yang sangat vital bagi pertumbuhan
jalan yang akan mendapatkan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Transportasi
pemeliharaan berkala. darat yang didukung oleh jaringan jalan
Panjang suatu ruas jalan memperlihatkan berfungsi sebagai fasilitas fisik infrastruktur bagi
karakteristik dan ukuran fisik dari suatu proyek kepentingan masyarakat. Pengelolaan
pemeliharaan berkala jalan yang dalam pemeliharaan jalan bukanlah pekerjaan mudah,
kepraktisannya informasi ini bisa tersedia lebih-lebih pada saat kondisi anggaran yang
dengan mudah pada tahap awal perencanaan terbatas serta beban kendaraan yang cenderung
proyek. Seiring dengan kebutuhan akan jauh melampaui batas dan kondisi cuaca yang
efisiensi, perlu dikembangkannya teknik kurang bersahabat.
pembuatan suatu model estimasi biaya yang Wewenang penyelenggaraan umum ada
sederhana. Hal yang penting dalam model pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
estimasi biaya pada tahap awal perencanaan sedangkan penguasaan atas jalan ada pada
proyek adalah harus cepat, mudah dalam Negara dan dengan tujuan agar peran jalan
dalam melayani kegiatan masyarakat dapat tetap
1034
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

terpelihara dan keseimbangan pembangunan ekonomi dan sosial masyarakatnya. Transportasi


antar wilayah dapat terjaga maka negara darat yang didukung oleh jaringan jalan,
mengadakan pengaturan tentang pemberian berfungsi sebagai fasilitas fisik infrastruktur bagi
kewenangan penyelenggaraan jalan. Negara kepentingan masyarakatnya.
memberi wewenang kepada pemerintah propinsi Jaringan jalan merupakan suatu sistem yang
dan pemerintah kabupaten/kota untuk mengikat dan menghubungkan pusat-pusat
melaksanakan penyelenggaraan jalan. Pada UU pertumbuhan dengan wilayah yang berbeda
No. 38 tahun 2004 tentang jalan juga dalam pengaruh pelayanannya dalam suatu
menyebutkan bahwa masyarakat berperan serta hirarki. Menurut peran pelayanan jasa
dalam penyelenggaraan jalan. Khusus untuk distribusinya, sistem jaringan jalan terdiri dari:
pemerintah kabupaten, negara memberikan 1. Sistem jaringan jalan Primer, yaitu sistem
wewenang penyelenggaraan jalan meliputi jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa
penyelengggaraan jalan kabupaten dan jalan distribusi untuk pengembangan semua wilayah
desa. di tingkat nasional dengan semua simpul jasa
Selanjutnya sesuai dengan sistem distribusi yang kemudian berwujud kota.
pemerintahan yang berlaku di Indonesia 2. Sistem jaringan jalan sekunder, yaitu system
wewenang tersebut dilimpahkan kepada instansi jaringan jalan dengan peranan yang
yang ditunjuk di daerah. Wewenang menghubungkan pelayanan jasa distribusi untuk
penyelenggaraan jalan tersebut meliputi masyarakat di dalam Kota.
kegiatan-kegiatan yang meliputi seluruh siklus Pengelompokan jalan berdasarkan
kegiatan dan perwujudan jalan yang meliputi peranannya dapat digolongkan menjadi :
pengaturan, pembinaan, pembangunan dan 1. Jalan Arteri, yaitu jalan yang melayani
pengawasan jalan. Perumusan kebijakan angkutan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata
penyelenggaraan jalan di tinggi dan jumlah masuk dibatasi secara efisien.
kabupaten meliputi hal-hal sebagai berikut (Seri 2. Jalan Kolektor, yaitu jalan yang melayanai
Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, angkutan pengumpulan dan pembagian dengan
Departemen PU & Japan International ciri-ciri merupakan perjalanan jarak dekat
Cooperation Agency, 79, 2005): dengan kecepatan rata-rata rendah dan jumlah
1. Pemantapan kondisi jalan yang ada melalui jalan masuk dibatasi.
pemeliharaan dan rehabilitasi, 3. Jalan Lokal, yaitu jalan yang melayani
2. Pembangunan ruas jalan merupakan kegiatan angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan
mewujudkan ruas jalan baru agar jaringan jarak dekat, kecepatan rata-ratanya rendah
jalan dapat segera berfungsi melayani dengan jumlah jalan masuk dibatasi.
angkutan sebagai salah satu sistim jaringan Sedangkan klasifikasi jalan berdasarkan
transportasi, peranannya terbagi atas:
3. Penyerasian sistem jaringan jalan terkait
pengembangan wilayah agar terpadu dalam Sistem Jaringan Jalan Primer
membentuk struktur ruang dan memberikan 1. Jalan arteri primer yaitu ruas jalan yang
pelayanan jasa distribusi dalam konteks menghubungkan kota jenjang kesatu dengan
pemberian layanan yang handal dan prima kota jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas
serta berpihak kepada kepentingan jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua
masyarakat , yang berada dibawah pengaruhnya.
4. Pengembangan alternatif pembiayaan melalui 2. Jalan kolektor primer ruas jalan yang
sistim kontribusi langsung pengguna jalan menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota
dan reformasi penyelenggaraan jalan. jenjang kedua yang lain atau ruas jalan yang
5. Meningkatkan tanggung jawab dan peran menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota
serta dunia usaha dalam masyarakat dalam jenjang ketiga yang ada di bawah pengaruhnya
penyelenggaraan prasarana dan sarana jalan. 3. Jalan lokal primer ruas jalan yang
Jalan merupakan salah satu prasarana menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota
transportasi yang sangat vital bagi pertumbuhan jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu
1035
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil dan pemerintah kabupaten/kota untuk
serta ruas jalan yang menghubungkan kota melaksanakan penyelenggaraan jalan. Pada UU
jenjang ketiga dengan kota jenjang yang ada di No. 38 tahun 2004 tentang jalan juga
bawah pengaruhnya sampai persil. menyebutkan bahwa masyarakat berperan serta
dalam penyelenggaraan jalan. Khusus untuk
Sistem Jaringan Jalan Sekunder pemerintah kabupaten, negara memberikan
1. Jalan arteri sekunder ruas jalan yang wewenang penyelenggaraan jalan meliputi
menghubungkan kawasan primer dengan penyelengggaraan jalan kabupaten dan jalan
kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan desa.
kawasan sekunder kesatu degan kawasan Selanjutnya sesuai dengan sistem
sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan pemerintahan yang berlaku di Indonesia
sekunder kesatu dengan kawasan sekunder wewenang tersebut dilimpahkan kepada instansi
kedua yang ditunjuk di daerah. Wewenang
2. Jalan kolektor sekunder ruas jalan yang penyelenggaraan jalan tersebut meliputi
menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kegiatan-kegiatan yang meliputi seluruh siklus
kedua, yang satu dengan lainnya, atau kegiatan dan perwujudan jalan yang meliputi
menghubungkan kawasan sekunder kesatu pengaturan, pembinaan, pembangunan dan
dengan kawasan sekunder ketiga pengawasan jalan. Perumusan kebijakan
3. Jalan lokal sekunder ruas jalan yang penyelenggaraan jalan di kabupaten meliputi
menghubungkan kawasan-kawasan sekunder hal-hal sebagai berikut (Seri Panduan
kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Departemen PU
kedua dengan perumahan, atau menghubungkan & Japan International Cooperation Agency, 79,
kawasan sekunder kedua dengan kawasan 2005):
sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke Pemantapan kondisi jalan yang ada melalui
perumahan. pemeliharaan dan rehabilitasi,
Pembangunan ruas jalan merupakan kegiatan
1. Konsep Pengelolaan Pemeliharaan Jalan mewujudkan ruas jalan baru agar jaringan jalan
Pengelolaan pemeliharaan jalan dapat segera berfungsi melayani angkutan
bukanlah pekerjaan mudah, lebih-lebih pada saat sebagai salah satu sistim jaringan transportasi,
kondisi anggaran yang terbatas serta beban Penyerasian sistim jaringan jalan terkait
kendaraan yang cenderung jauh melampaui pengembangan wilayah agar terpadu dalam
batas dan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. membentuk struktur ruang dan memberikan
Menurut hasil studi Bank Dunia, disebutkan pelayanan jasa distribusi dalam konteks
bahwa setiap pengurangan US$ 1 terhadap biaya pemberian layanan yang handal dan prima serta
pemeliharaan jalan akan mengakibatkan berpihak kepada kepentingan masyarakat ,
kenaikan biaya operasional kendaraan sebesar Pengembangan alternatif pembiayaan melalui
US$ 2 sampai US$ 3 karena jalan menjadi lebih sistim kontribusi langsung pengguna jalan dan
rusak. reformasi penyelenggaraan jalan.
Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
2. Institusi Pengelola Pemeliharaan Jalan dunia usaha dalam masyarakat dalam
Wewenang penyelenggaraan umum ada penyelenggaraan prasarana dan sarana jalan.
pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, 3. Manajemen Pemeliharaan Jalan
sedangkan penguasaan atas jalan ada pada Secara fisik pemeliharaan jalan bisa
Negara dan dengan tujuan agar peran jalan berarti suatu kesatuan kegiatan langsung untuk
dalam melayani kegiatan masyarakat dapat tetap menjaga suatu struktur agar tetap dalam kondisi
terpelihara dan keseimbangan pembangunan mampu melayani (Haas, 1978). Menurut
antar wilayah dapat terjaga, maka negara NAASRA (1978), definisi pemeliharaan adalah
mengadakan pengaturan tentang pemberian semua jenis pekerjaan yang di butuhkan untuk
kewenangan penyelenggaraan jalan. Negara menjaga dan memperbaiki jalan agar tetap dalam
memberi wewenang kepada pemerintah propinsi keadaan baik atau pekerjaan yang berkaitan
1036
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

dengan keduanya, sehingga mencegah Lingkup Pekerjaan untuk AHSP Bina


kemunduran atau penurunan kualitas dengan laju Marga
perubahan pesat yang terjadi segera setelah Kegiatan pekerjaan fisik di Direktorat
konstruksi dilaksanakan. Jenderal Bina Marga atau dinas-dinas di daerah
terkait dengan pekerjaan Bina Marga pada
Klasifikasi program pemeliharaan yang dipakai umumnya mengikuti spesifikasi teknik untuk
dalam Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan dokumen kontrak pekerjaan yaitu Spesifikasi
adalah sebagai berikut : Umum dan Spesifikasi Khusus. Spesifikasi
tersebut sebagai dasar untuk menyusun Analisis
a) Pemeliharaan Rutin Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
Untuk spesifikasi umum pekerjaan
Merupakan pekerjaan yang skalanya cukup konstruksi jalan dan jembatan tahun 2012
kecil dan dikerjakan tersebar diseluruh jaringan (Revisi 2) yang berlaku di Ditjen Bina Marga
jalan secara rutin. Dengan pemeliharaan rutin, terdiri atas 10 Divisi. Dokumen ini merupakan
tingkat penurunan nilai kondisi struktural bagian dari dokumen kontrak pekerjaan,
perkerasan diharapkan akan sesuai dengan kurva digunakan sebagai ketentuan teknis untuk
kecenderungan kondisi perkerasan yang mencapai suatu produk pekerjaan mulai dari
diperkirakan pada tahap desain proses persiapan, metode pelaksanaan, bahan,
b) Pemeliharaan periodik peralatan, pengendalian mutu dan tata cara
pembayaran. Penerapan spesifikasi ini dilakukan
Pemeliharaan periodik dilakukan dalam selang selama periode pelaksanaan pekerjaan
waktu beberapa tahun dan diadakan menyeluruh konstruksi dan sebagai dasar penentuan
untuk satu atau beberapa seksi jalan dan sifatnya pembayaran serta tidak untuk digunakan pada
hanya fungsional dan tidak meningkatkan nilai pasca periode kontrak dan tidak untuk kegiatan
struktural perkerasan. Pemeliharaan periodik pasca audit (post-audit).
dimaksud untuk mempertahankan kondisi jalan
sesuai dengan yang direncanakan selama masa Estimasi Biaya Proyek
layanannya. Estimasi biaya proyek konstruksi merupakan
proses analisis perhitungan berdasarkan pada
c) Rehabilitasi atau Peningkatan metode konstruksi, volume pekerjaan, dan
ketersediaan berbagai sumber daya, dimana
Peningkatan jalan secara umum diperlukan keseluruhannya membentuk operasi pelaksanaan
untuk memperbaiki integritas struktur optimal yang membutuhkan pembiayaan.
perkerasan, yaitu meningkatkan nilai Estimasi dibuat jauh hari sebelum konstruksi
strukturalnya dengan pemberian lapis tambahan dimulai atau paling tidak selama
struktural. Peningkatan jalan dilakukan, apakah pelaksanaannya, maka jumlah biaya yang
karena masa layanannya habis, atau karena didapat berdasarkan analisis lebih merupakan
kerusakan awal yang disebabkan oleh taksiran biaya daripada biaya yang sebenarnya
faktorfaktor luar seperti cuaca atau karena atau actual cost (Dipohusodo, 1996 dalam
kesalahan perencanaan atau pelaksanaan Herizal, 2004). Estimasi dalam arti luas pada
rekonstruksi. hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau
memperkirakan suatu nilai melalui analisis
d) Rekonstruksi
perhitungan dan berdasarkan pada pengalaman.
Dalam hal perkerasan lama sudah dalam kondisi Dalam proses konstruksi, estimasi meliputi
yang sangat jelek, maka lapisan tambahan tidak banyak hal yang mencakup bermacam maksud
akan efektif dan kegiatan rekonstruksi biasanya dan kepentingan bagi berbagai strata manajemen
diperlukan. Kegiatan rekonstruksi ini juga dalam organisasi. Apabila ditujukan untuk
dimaksud untuk penanganan jalan yang memperkirakan pembiayaan konstruksi,
berakibat meningkatkan kelasnya. estimasi pada hakekatnya merupakan upaya
penerapan konsep rekayasa berlandaskan pada
1037
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

dokumen peleelangan, kondisi lapangan, dan biaya, yaitu pekerjaan yang menyangkut
sumber daya kontraktor. Keterkaitan ketiga pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu
unsur tersebut membentuk kerangka konsep yang akan dipakai sebagai bahan untuk
metode konstruksi yang harus diterapkan dalam menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain,
pelaksanaan pekerjaan. menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa
depan, memperhitungkan, dan mengadakan
Kemudian dengan berpijak pada prakiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin
pengalamannya, kombinasi metode konstruksi terjadi. Sedangkan analisis biaya
dengan rincian volume pekerjaan yang dihadapi menitikberatkan pada pengkajian dan
dan keadaan pasar pada umumnya akan pembahasan biaya kegiatan masa lalu yang akan
memberikan biaya konstruksi yang diperlukan. dipakai sebagai masukan.
Kualitas suatu perkiraan biaya yang berkaitan Menurut Hajek (1994) bahwa banyak
dengan akurasi dan kelengkapan unsur-unsurnya perusahaan dalam suasana ekonomi yang
tergantung pada hal-hal berikut (Soeharto, 1995) dinamis dewasa ini mengalami persaingan yang
sangat ketat. Kelangsungan hidup suatu
a. Tersedianya data dan informasi, organisasi tergantung pada keberhasilannya
b. Teknik atau metode yang digunakan , dalam menaksir biaya untuk berprestasi secara
memuaskan dalam berbagai kontrak. Pembuatan
c. Kecakapan dan pengalaman estimastor, Rencana Anggaran Biaya mengandung unsur
ketidakpastian data masukan, misalnya data
d. Tujuan pemakaian perkiraan biaya. penggunaan jam-orang, bahan yang digunakan,
alat yang digunakan, dan sebagainya yang sangat
e. Harga satuan pekerjaan tergantung pada pengalaman estimator di
lapangan. Dalam taksiran biaya harus
Untuk merencanakan suatu proyek,
diperhitungkan pula biaya cadangan yang cukup
perkiraan biaya harus didasarkan atas kebutuhan
guna menutup bidang-bidang resiko itu.
yang diperlukan proyek tersebut. Menurut
Perhitungan yang tidak mempertimbangkan
Soeharto, pembagian pembiayaan proyek,
cadangan untuk resiko-resiko yang akan terjadi,
terbagi untuk memenuhi beberapa kebutuhan
mungkin berhasil memenangkan tender karena
yang terdapat di proyek tersebut.
rendahnya penawaran, tetapi pada umumnya
Menurut Iman Soeharto (1997), estimasi akan mengalami kerugian yang menyangkut
biaya proyek memegang peranan penting dalam kontrak. Jelas, tidak ada perusahaan yang dapat
penyelenggaraan proyek. Pada tahap awal bertahan lama bisa beroperasi jika
dipergunakan untuk mengetahui berapa besar perusahaannya merugi. Sebaliknya perusahaan
biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu yang terlalu banyak mempertimbangkan
proyek. Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran cadangan untuk resiko-resiko yang akan terjadi
dalam hal perkiraan biaya terbatas pada tabulasi dalam perkiraan biayanya tidak akan
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan memenangkan tenderdan tidak akan dapat
tertentu proyek ataupun proyek secara berkembang.
keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan Dalam menaksir biaya yang hendak
perencanaan terinci perkiraan biaya dari bagian ditawarkan, estimator harus mempergunakan
atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan segenap pengalaman, kelihaian berusaha, serta
dengan waktu. Definisi perkiraan biaya menurut pengetahuannya untuk mendapatkan taksiran
National Estimating Society – USA adalah yang tidak hanya memungkinkannya untuk
sebagai berikut : “Perkiraan biaya adalah seni memenangkan tender, juga akan mendapatkan
memperkirakan ( the art of approximating ) keuntungan yang wajar bagi perusahaannya.
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan Kesulitan mendapatkan taksiran biaya yang tepat
untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas berbanding lurus dengan jumlah pekerjaan
informasi yang tersedia pada saat itu“. Perkiraan dalam perencanaan atau pengembangan yang
biaya di atas erat hubungannya dengan analisis dilaksanakan. Syarat utama adalah estimator
1038
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

harus mengetahui apa yang diperlukan dalam estimasi yang kurang terperinci dan selanjutnya
suatu penawaran atau pendekatan rekayasa apa dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai
yang akan dipakai untuk memenuhi persyaratan. berikut :
Untuk mendapatkan perhitungan yang cepat 1. Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal
maka harus dikembangkan suatu model proyek dalam rangka upaya pendekatan
perhitungan biaya untuk meningkatkan kelayakan ekonomi di samping tujuan
pemahaman tentang proyek dan untuk pengendalian pembiayaan.
mengkomunikasikan konsep yang komplek. 2. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar
Beberapa metode estimasi biaya menurut hitungan volume pekerjaan, biaya, serta harga
Soeharto (1997) adalah sebagai berikut : satuan pekerjaan.
1. Metode Parameter, ialah metode yang 3. Estimasi definitif, merupakan gambaran
mengaitkan biaya dengan karakteristik fisik pembiayaan dan pertanggungjawaban rampung
tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, untuk suatu proyek dengan hanya kemungkinan
berat, volume dan sebagainya. kecil terjadi kesalahan.
2. Memakai daftar indeks harga dan informasi
proyek terdahulu, yaitu dengan mencari angka Metode Parameter
perbandingan antara harga pada suatu waktu 1. Pengertian Umum
(tahun tertentu) terhadap harga pada waktu a. Pengertian Statistik dan Statistika
(tahun) yang digunakan sebagai dasar. Juga Statistik adalah kumpulan angka yang
pemakaian data dari manual, hand book, katalog, sering disusun, diatur, atau disajikan ke dalam
dan penerbitan berkala, amat membantu dalam bentuk daftar/tabel, sering pula daftar atau tabel
memperkirakan biaya proyek. tersebut disertai dengan gambar-gambar yang
3. Metode menganalisis unsur-unsurnya biasa disebut diagram atau grafik. Data yang
(Elemental Cost Analysis), yaitu dengan cara diperoleh itu dapat berupa bilangan yang
menguraikan lingkup proyek menjadi unsur- melukiskan suatu persoalan.
unsur menurut fungsinya. Statistika adalah pengetahuan yang
4. Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
bahwa terdapat angka korelasi diantara harga data, pengolahan atau penganalisaannya dan
peralatan utama dengan komponen-komponen penarikan kesimpulan atau interprestasi
yang terkait. terhadap hasil analisis kumpulan data tersebut.
5. Quantity take-off, yaitu dengan membuat Statistika dikelompokkan dalam dua
perkiraan biaya dengan mengukur kuantitas kelompok yaitu statistika deskriptif dan
komponen-komponen proyek dari gambar, statistika inferensia. Statistika deskriptif
spesifikasi, dan perencanaan. adalah metode yang berkaitan dengan
6. Metode harga satuan, yaitu dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
memperkirakan biaya berdasarkan harga satuan, sehingga memberikan informasi yang berguna.
dilakukan bilamana angka yang menunjukkan Statistika deskriptif ini menggambarkan dan
volume total pekerjaan belum dapat ditentukan menganalisa data dalam suatu kelompok tanpa
dengan pasti, tetapi biaya per unitnya (per meter membuat/menarik kesimpulan tentang populasi
persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung. atau kelompok yang lebih besar, s edangkan
7. Memakai data dan informasi proyek yang pengertian statistika inferensia adalah metode
bersangkutan, yaitu metode yang memakai yang berhubungan dengan analisis sebagian
masukan dari proyek yang sedang ditangani, data untuk kemudian sampai pada peramalan
sehingga angka-angka yang diperoleh atau penarikan kesimpulan tentang seluruh
mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. gugus data induknya. Dalam statitistik
Seiring dengan laju kemajuan pelaksanaan inferensial berkaitan dengan kondisi-kondisi
proyek, tataran kecermatan dan ketelitian dimana data dari sampel dianalisis tersebut
estimasi yang diperlukan sudah tentu akan ditarik kesimpulan untuk populasi dari mana
semakin meningkat pula. Sehingga biasanya sampel tersebut diambil.
suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam
1039
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

b. Data dalam Statistik sekunder. Semua data-data yang beru


Data adalah ukuran dari variabel. Data dikumpulkan dan belum pernah diolah disebut
diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih sebagai data mentah.
variabel dalam sampel (atau populasi). Data
dapat diklasifikasikan menurut jenis, menurut c. Populasi dan Sampel
dimensi waktu, dan menurut sumbernya. Populasi adalah keseluruhan pengamatan
Menurut jenisnya, data terdiri dari data yang menjadi perhatian kita baik yang
kuantitatif dan data kualitatif. berhingga maupun tak berhingga jumlahnya.
1) Data kuantitatif adalah data yang diukur Seringkali tidak praktis mengambil data dari
dalam suatu skala numerik (angka). Data keseluruhan populasi untuk menarik suatu
kuantitatif dapat dibedakan menjadi : kesimpulan. Untuk itu dilakukan pengambilan
a) Data interval, yaitu data yang diukur dengan sampel yaitu sebagian atau himpinan bagian
jarak di antara dua titik pada skala yang sudah dari populasi. Sampel yang diambil haris dapat
diketahui. merepresentasikan populasi yang ada.
b) Data rasio, yaitu data yang diukur dengan Prosedur pengambialan sampel yang
suatu proporsi. menghasilkan kesimpulan yang konsisten
2) Data kualitatif adalah adalah data yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai
dapat diukur dalam skala numerik. Namun suatu ciri populasi dikatakan berbias. Untuk
karena dalam statistik semua data harus menghindari kemungkinan bias ini perlu
dalam bentuk angka, maka data kualitatif dilakukan pengambian contoh acak atau contoh
umumnya dikuantifikasi agar dapat diproses. acak sederhana. Contoh acak sederhana
Kuantifikasi dapat dilakukan dengan didefinisikan sebagai contoh yang dipilih
mengklasifikasikan data dalam bentuk sedemikian rupa sehingga setiap himpunan
kategori. Data kualitatif dapat dibedakan bagian yang berukuran n dari populasi
menjadi : mempunyai peluang terpilih yang sama.
a) Data nominal, yaitu data yang dinyatakan
dalam bentuk kategori. Angka yang 2. Statistika Kuantitatif dan Statistika Kualitatif
menyatakan kategori ini menunjukkan bahwa Karena penelitian pada hakekatnya adalah
posisi data sama derajatnya. usaha mendapatkan informasi tentang sistem
b) Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan yang ada pada obyek yang sedang diteliti, maka
dalam bentuk kategori, namun posisi data peneliti perlu menentukan cara menemukan
tidak sama derajatnya karena dinyatakan informasi tentang sistem yang sedang dicari itu.
dalam skala peringkat. Cara menemukan informasi itulah yang
bervariasi, paling tidak mengikuti pola dua
Berdasarkan cara perolehannya data penelitian, yaitu penelitian Kuantitatif dan
kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit dan Kualitatif. Dimana perbedaan keduanya tentu
data kontinu. Data-data yang diperoleh dari hasil saja berawal dari paradigma pengetahuan yang
menghitung atau membilang termasuk dalam berbeda itu nampak pada praktek kegiatan
data diskrit, sedangkan data-data yang penelitiannya, yaitu dalam penentuan tujuan
diperoleh dari hasil mengukur termasuk dalam (masalah), penentuan macam data yang dicari,
data kontinu. penentuan sumber data, penentuan instrumen
Menurut sumbernya kita mengenal data pengumpul data, kegiatan pengumpulan dan
intern dan data ekstern. Data intern adalah analisis data.
data yang diperoleh dari perusahaan atau
instansi yang bersangkutan. Sedangkan data 3. Statistika Parametrik
ekstern diperoleh dari luar instansi atau Pada perkembangan statistika inferensial,
perusahaan tersebut. Data ekstern dibedakan metode-metode penafsiran yang berasal dari
menjadi data primer dan data sekunder. Data generasi awal, menetapkan asumsi-asumsi yang
primer adalah data yang dikeluarkan oleh badan sangat ketat dari karakteristik populasi yang
sejenis. Sedangkan data lainnya termasuk data diantara anggota-anggota populasinya diambil
1040
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

sebagai sampel. Di bawah asumsi-asumsi Apa yang dapat dilakukan jika data tidak
tersebut, diharapkan angka-angka atau statistik menyebar normal, namun statistik parametrik
dari sampel, betul-betul bisa mencerminkan ingin tetap digunakan. Untuk kasus ini data
angka atau parameter dari populasi. Oleh karena sebaiknya ditransformasikan terlebih dahulu.
itu, dikenal dengan istilah Statistika Parametrik. Transformasi data perlu dilakukan agar data
Asumsi-asumsi tersebut antara lain: data mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat
(sampel) harus diambil dari suatu populasi yang dilakukan dengan mengubah data ke dalam
berdistribusi normal. Seandainya sampel diambil bentuk logaritma natural, menggunakan operasi
dari dua atau lebih populasi yang berbeda, maka matematik (membagi, menambah, atau mengali
populasi tersebut harus memiliki varians (S2) dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala
yang sama. Selain itu, statistika parametrik data dari nominal menjadi interval. Contoh
hanya boleh digunakan jika data memiliki nilai metode statistik parametrik diantaranya adalah
dalam bentuk numerik atau angka nyata. uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel),
Parametrik berarti parameter. Parameter korelasi pearson, perancang percobaan (2-way
adalah indikator dari suatu distribusi hasil ANOVA), dan lain-lain.
pengukuran. Indikator dari distribusi
pengukuran berdasarkan statistik parametrik Analisis Regresi
digunakan untuk parameter dari distribusi Analisis Regresi merupakan analisis
normal. Distribusi normal dikenal juga dengan ketergantungan dari suatu variabel yang tidak
istilah Gaussian Distribution. Distribusi normal bebas dengan suatu peubah bebas. Hubungan
mengandung dua parameter, yaitu rata-rata antara variabel-variabel ini akan membentuk
(mean) dan ragam (varians). Parameter- suatu garis pada grafik berdasarkan sebaran titik-
parameter ini memberikan karakteristik yang titik yang terbentuk. (Dajan, 1986 dan Newman,
unik pada suatu distribusi berdasarkan “lokasi”- 1990).
nya (central tendency). Berbagai metode
statistik mendasarkan perhitungannya pada Hubungan tersebut dapat berbentuk
kedua parameter tersebut. garis lurus (linier) atau berbentuk bukan garis
Penggunaan metode statistik parametrik lurus (non linier). Analisis terhadap variabel-
mengikuti prinsip-prinsip distribusi normal. variabel yang berhubungan secara linier disebut
analisis regresi linier, sedangkan untuk
Prinsip-prinsip dari distribusi normal adalah: hubungan yang tidak linier disebut analisis
a. Distribusi dari suatu sampel yang dijadikan regresi non linier. Persamaan yang diperoleh dari
obyek pengukuran berasal dari distribusi hasil analisis regresi disebut dengan persamaan
populasi yang diasumsikan terdistribusi regresi, (Siswanto, 1990).
secara normal.
b. Sampel diperoleh secara random, dengan Dengan menggunakan analisis ini maka
jumlah sampel yang dianggap dapat dapat dimodelkan suatu persamaan
mewakili populasi. proporsionalitas sumber daya, yang
c. Distribusi normal merupakan bagian dari menggunakan nilai kontrak, durasi kegiatan, dan
distribusi probabilitas yang kontinyu peralatan sebagai variable-variabel, dengan cara
(continuous probability distribution). melakukan tahapan pengujian terhadap
Implikasinya, skala pengukuran pun harus parameter-parameter dari data-data biaya
kontinyu. Skala pengukuran yang kontinyu pembangunan gedung yang telah terlaksana.
adalah skala rasio dan interval. Kedua skala Ukuran statistik digunakan untuk meringkaskan
ini memenuhi syarat untuk menggunakan dan menjelaskan data. Sebagai suatu ukuran,
uji statistik parametrik. statistik merupakan pusat segugus data dan oleh
Bila syarat-syarat ini semua terpenuhi, maka karena itu disebut ukuran lokasi pusat atau
metode statistik parametrik dapat digunakan. ukuran kecenderungan memusat atau ukuran
Namun, jika data tidak menyebar normal maka pemusatan. Yang lain mengukur keragaman
metode statistik nonparametrik dapat digunakan. antar pengamatan, dan oleh karena itu
digolongkan sebagai ukuran keragaman. Secara
1041
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

bersama, kedua ukuran statistik itu sangat 𝐻1 : 𝜃 > 𝜃0 , dan atau 𝐻1 : 𝜃 <
berguna dalam menjelaskan sebaran pengamatan 𝜃0
yang menyusun data kita.
(2)
Terminologi dan notasi yang digunakan
statistikawan dalam mengolah data statistik sedangkan untuk uji hipotesis statistik yang
sepenuhnya bergantung pada apakah data bersifat dua-arah adalah :
tersebut merupakan populasi atau suatu sampel
yang diambil dari suatu populasi. Apabila 𝐻0 : 𝜃 = 𝜃0
terdapat nilai-nilai yang mendeskripsikan suatu
populasi maka nilai-nilai demikian itu disebut 𝐻1 : 𝜃 ≠
parameter populasi. 𝜃0

Jadi definisi parameter adalah sembarang (3)


nilai yang menjelaskan ciri populasi. Apabila
populasinya tersusun atas data yang jauh lebih dimana kedua prosedur pengujian ini
besar, dan kita hanya memiliki informasi diklasifikasikan berdasarkan tinjauan terhadap
sebagian sesuai yang diberikan oleh sampel daerah kritis dari sebaran data yang ada. Taraf
maka nilai-nilai yang merupakan ukuran nyata merupakan probabilitas maksimum di
deskripsi sampel, tidak lagi merupakan mana dalam pengujian terjadi penanggungan
parameter populasi. Suatu nilai yang dihitung resiko terhadap penolakan hipotesis nol yang
dari sampel disebut statistik. Jadi definisi benar.
statistik adalah merupakan sembarang nilai yang
menjelaskan ciri dari suatu sampel. Langkah-langkah pengujian hipotesis
mengenai parameter populasi 𝜃 lawan suatu
Dalam inferensia statistik, akan digunakan hipotesis alternatifnya dapat diuraikan sebagai
nilai suatu statistik sebagai penduga parameter berikut :
populasi padanannya. Ukuran populasi
diasumsikan sangat besar atau takhingga. Untuk 1) Nyatakan hipotesis nol-nya 𝐻0 bahwa 𝜃 =
mengetahui seberapa teliti atau akurat statistik 𝜃0 .
itu menduga parameternya, kita pertama-tama 2) Pilih hipotesis alternatif 𝐻1 yang sesuai di
harus menyelidiki sebaran nilai-nilai statistik itu antara 𝜃 < 𝜃0 , 𝜃 > 𝜃0 atau 𝜃 ≠ 𝜃0 .
yang diperoleh dari banyak sampel yang diambil 3) Tentukan taraf nyatanya, 𝛼.
berulang-ulang. 4) Pilih statistik uji yang sesuai dan kemudian
tentukan wilayah kritiknya.
Pengujian hipotesis statistik merupakan 5) Hitung nilai statistik uji berdasarkan data
bidang paling penting dalam inferensia statistik. sampelnya.
Benar atau salahnya suatu hipotesis tidak akan 6) Keputusan : Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji
pernah diketahui dengan pasti bila kita tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya,
memeriksa seluruh populasi. Di dalam sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah
pengambilan keputusan maka terdapat 2 (dua) kritiknya terimalah 𝐻0 .
jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol, H0, dan Dalam analisis regresi kita mengasumsikan
hipotesis alternatif, H1. Suatu uji hipotesis bahwa xi dalam sampel acak
yang alternatifnya bersifat satu-arah, dapat
dituliskan : {(xi,yi); i = 1, 2, …,
n}
𝐻0 : 𝜃 =
𝜃0 (4)

(1) bersifat tetap dan bukan merupakan nilai peubah


acak. Seandainya suatu sampel lain yang
berukuran n diambil dengan menggunakan nilai-
1042
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

nilai x yang sama, dapat dilihat bahwa nilai-nilai dengan ∝ dan 𝛽 merupakan koefisien regresi.
y akan bervariasi, berbeda dari nilai-nilai 𝜇𝑌|𝑥 dapat diperkirakan dengan y berdasarkan
sebelumnya. Dengan demikian nilai yi dalam garis regresi sampel, yaitu :
pasangan (xi,yi) merupakan nilai suatu peubah
acak Yi. Untuk memudahkan peubah acak Y 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥
padanan nilai tertentu x akan dilambangkan
dengan 𝑌|𝑥, sedangkan nilai tengah dan Garis regresi sampel dan garis regresi populasi
ragamnya masing-masing akan dilambangkan hipotetiknya dari persamaan di atas terlihat pada
dengan 𝜇𝑌|𝑥 dan 𝜎𝑌|𝑥 2
. Jadi jelaslah, jika 𝑥 = 𝑥𝑖 , Gambar :
maka lambang 𝑌|𝑥𝑖 , menyatakan peubah 𝑌𝑖
2
dengan nilai tengah 𝜇𝑌|𝑥𝑖 dan ragamnya 𝜎𝑌|𝑥 𝑖
. 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥
Dengan demikian sebaran dari peubah acak
dapat ditulis {Yi; i = 1, 2, …, n}, yang semuanya
diasumsikan bebas. Untuk tujuan pembuatan 𝜇𝑌|𝑥 = ∝ + 𝛽𝑥
selang kepercayaan dan pengujian hipotesis, kita
juga akan menyaratkan bahwa Y1, Y2, …, Yn
masing-masing menyebar normal.
𝑦
Dalam masalah pendugaan di atas, 𝜇𝑌|𝑥 =
𝐸(𝑌|𝑥) ialah nilai tengah untuk harga x tertentu,
2
dan 𝜎𝑌|𝑥 merupakan ragam dari sebaran ini.
Apabila diasumsikan bahwa semua ragam itu
2
sama, dengan kata lain 𝜎𝑌|𝑥 = 𝜎 2 untuk semua
x maka parameter 𝜇𝑌|𝑥 merupakan konstanta
untuk sembarang x tertentu, tetapi nilainya
mungkin berbeda-beda untuk nilai yang berbeda.

Apabila terdapat masalah regresi untuk nilai x 1, 𝑎
x2, dan x3. maka penjelasan mengenai hal ini
dilukiskan pada Gambar : 𝑥

𝑓(𝑦|𝑥) 𝑦3 Gambar 3. Diagram pencar dan garis regresi.


𝑦1 𝑦2
Kesesuaian dari kedua garis regresi ini dapat
𝑦 dicapai bila terdapat sejumlah besar data.
Peub 𝜎𝑌|𝑥3
Apabila nilai dugaan titik a dan b bagi koefisien
𝜇𝑌|𝑥3 regresi ∝ dan 𝛽 telah dihitung dari data yang
𝜎𝑌|𝑥2 ada, maka garis regresi berdasarkan data yang
𝜇𝑌|𝑥2 ada dapat diperoleh. Terlihat jelas pada Gambar
𝜎𝑌|𝑥1 2.11 bahwa untuk sembarang nilai x tertentu,
𝜇 setiap pengamatan (xi,yi) dalam sampel kita
𝑥1 𝑌|𝑥1𝑥2 𝑥3 𝑥 memenuhi hubungan
Peubah terkontrol
atau Peubah 𝑦𝑖 = 𝜇𝑌|𝑥𝑖 + 𝜖𝑖
Gambar 2. Masalah Regresi.
dengan 𝜖𝑖 adalah galat acak yang merupakan
Regresi linier di atas dapat dinyatakan sebagai simpangan vertikal titik tersebut dari garis
berikut : regresi populasinya. Berdasarkan asumsi
sebelumnya mengenai 𝑌𝑖 , maka 𝜖𝑖 haruslah
𝜇𝑌|𝑥 = ∝ + 𝛽 merupakan nilai suatu peubah acak yang

1043
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

mempunyai nilai tengah nol dan ragam 𝜎 2 .


Untuk garis regresi berdasarkan data yang ada,
kita juga dapat menulis

𝑦𝑖 = 𝑦̂𝑖 +
𝑒𝑖 (7)

sedangkan 𝑦̂𝑖 adalah nilai dugaan y menurut


garis regresi sampel untuk 𝑥 = 𝑥𝑖 dan 𝑒𝑖 , yang
disebut sisa, merupakan simpangan vertikal titik
tersebut dari garis regresi sampel. Selisih
antara 𝜖𝑖 dan 𝑒𝑖 diperlihatkan pada Gambar :

(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )
𝑦̂
𝑒𝑖 =𝑎
𝜖𝑖 + 𝑏𝑥
𝜇𝑌|𝑥 =
∝ + 𝛽𝑥


𝑎
Bagan Alir Penelitian
𝑥

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data primer yang digunakan yakni data-data


Gambar 4 Membandingkan dengan 𝜖𝑖 sisaan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek
𝑒𝑖 . pemeliharaan berkala jalan di kota Manado pada
tahun 2012 dan 2015. Yang dimaksud dengan
RAB di atas yakni hasil dari harga perkiraan
senidiri (HPS) Dinas Pekerjaan Umum Kota
Di dalam suatu penyusunan selang kepercayaan
Manado dimana didalamnya memuat bukan
dan pengujian hipotesis mengenai koefisien
hanya semata-mata rekapitulasi biaya dan
regresi ∝ dan 𝛽 , hal pertama yang dilakukan
uraiannya saja melainkan analisa harga satuan
adalah menduga 𝜎 2 . Pendugaan takbias bagi 𝜎 2 pekerjaan (AHS). Seperti diketahui bahwa di
yang didasarkan pada n-2 derajat bebas dalam AHS proyek konstruksi pekerjaan jalan
diberikan oleh : baik pembangunan jalan baru, peningkatan jalan
METODOLOGI PENELITIAN lama, dan pemeliharaan jalan yang ada, terdapat
berbagai uraian mengenai kuantitas-kuantitas
dan harga-harga satuan dari upah, material, dan

1044
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

peralatan. Pada penelitian ini maka AHS proyek


pemeliharaan berkala jalan di kota Manado
digolongkan sebagai data sekunder.

Tabel 1. Rekapitulasi Biaya 1 TA.2013

Sumber : Hasil Pengumpulan Data

Tabel 5. Rekapitulasi Biaya 5 TA.2013

Sumber : Hasil Pengumpulan Data

Tabel 2. Rekapitulasi Biaya 2 TA.2013

Sumber : Hasil Pengumpulan Data

Sumber : Hasil Pengumpulan Data Tabel 6. Rekapitulasi Biaya 6 TA.2013


Tabel 3. Rekapitulasi Biaya 3 TA.2012

Sumber : Hasil Pengumpulan Data


Tabel 4. Rekapitulasi Biaya 4 TA.2012

1045
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

2. Rekapitulasi Keseluruhan Pengumpulan Data biaya yang tidak termasuk PPN. Adapun
Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan kota rekapitulasi data proyek pemeliharaan berkala
Manado TA. 2012 & TA. 2015 jalan kota Manado untuk tahun anggaran 2012
dan 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah pada
Tabel 7. Data Proyek Pemeliharaan Berkala halaman berikut.
Jalan Manado TA. 2012 & 2015
a. Divisi VI Perkerasan Aspal.
Di dalam RAB proyek pemeliharaan berkala
jalan kota Manado yang telah dikumpulkan
maka uraian item-item pekerjaan yang dominan
dari keseluruhan pekerjaan pada divisi ini yakni
lapisan AC-WC, aspal minyak, dan filler. Secara
umum maka pekerjaan pada divisi ini mencakup
pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis
perata, lapis pondasi, lapis antara atau lapis aus
campuran beraspal panas yang terdiri dari
agregat dan bahan aspal yang dicampur secara
panas di pusat instalasi pencampuran serta
menghampar dan memadatkan campuran
tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan
yang telah disiapkan sesuai dengan spesifikasi
yang ada dan memenuhi garis, ketinggian dan
potongan memanjang yang ditunjukkan dalam
gambar proyek. Lapisan AC-WC merupakan
lapisan aspal beton. Pekerjaan dari divisi ini
tergolong pekerjaan yang bersifat primer
(sebagai fungsi dasar) di dalam jenis proyek
pemeliharaan berkala jalan.
b. Divisi V Perkerasan Berbutir.
Perkerasan Berbutir yang dimaksud
memiliki arti lapis pondasi agregat. Jenis lapis
pondasi agregat terdiri dari lapis pondasi agregat
Proyek pekerjaan jalan terdiri dari 10 kelas A (LPA) dan lapis pondasi agregat kelas B
(sepuluh) divisi yakni Umum, Drainase, (LPB). Di dalam proyek pemeliharaan berkala
Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Perkerasan dan jalan biasanya item pekerjaan yang akan
Bahu Jalan, Perkerasan Berbutir, Pekerjaan dikerjakan yakni LPA atau lapis pondasi agregat
Aspal, Struktur, Pengembalian Kondisi dan kelas A.
Pekerjaan Minor, Pekerjaan Harian, dan Untuk melakukan estimasi biaya
Pekerjaan Rutin. Untuk tiap jenis pekerjaan menggunakan metode Parameter maka data-data
jalan, baik itu pekerjaan pembangunan jalan yang akan digunakan telah ditabulasi dan dapat
baru, pekerjaan peningkatan jalan, dan pekerjaan dilihat pada tabel di halaman berikut.
pemeliharaan jalan maka tidak seluruhnya divisi
pekerjaan akan dilaksanakan. Jadi tiap-tiap jenis 4. Metode Parameter
pekerjaan jalan akan memberikan kontribusi Metode parameter yakni metode yang
yang dominan terhadap divisi-divisi mana yang mengaitkan biaya dengan karakteristik fisik
akan dilaksanakan. tertentu dari obyek, yang dalam hal ini,
Di dalam rangka kepentingan tujuan berdasarkan tinjauan jenis proyek yakni
penulisan maka total biaya yang dimasukkan pemeliharaan berkala jalan di kota Manado
merupakan total biaya tiap divisi dan bukan total maka parameter-parameter yang digunakan
biaya keseluruhan paket pekerjaan. Intinya total untuk estimasi biaya proyek yakni volume dari
1046
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

lapis pondasi agregat kelas A (LPA) dan


volume dari lapisan aspal beton ACWC.
Untuk metode ini maka data-data yang
ada dilakukan pengujian dengan melakukan uji t
dan uji ANOVA. Untuk uji t terdiri dari tiga
bagian yakni One Sample t-Test, Independent
Sample t-Test, dan Paired Sample t-Test. Untuk
uji ANOVA maka dilakukan One Way ANOVA.
Software yang digunakan sebagai bantuan untuk
melakukan uji ini yakni IBM SPSS Statistics 22.

a. Uji t Pemodelan Regresi


1. Rencana Pemodelan Regresi
1) One Sample t-Test Berdasarkan tujuan penelitian dari tesis
ini yakni untuk mendapatkan model-model
Hasil yang dihasilkan dari uji ini dapat estimasi yang dapat memberikan informasi biaya
dilihat pada tabel-tabel di bawah ini : awal proyek secara cepat, mudah dan dengan
Tabel 9. One Sample t-Test untuk Total Biaya hasil yang cukup akurat, dengan menggunakan
divisi-divisi pekerjaan proyek pemeliharaan
berkala jalan V (khusus untuk item pekerjaan
LPA) dan VI (khusus untuk item pekerjaan
ACWC, maka penulis merencanakan model-
model estimasi biaya sebagai berikut :
T = A1.(LPA) + Konstanta …………..(1)
T = B1.(ACWC) +
Konstanta …………………..(2)
T = A2.(LPA)+ Bs.(AC-WC) + Konstanta
di mana :
2). One Way ANOVA T = TOTAL BIAYA PEKERJAAN terhadap
biaya total (Rp)
AC-WC = Volume Perkerasan Aspal (Ton)
LPA = Volume Lapis Pondasi Atas (M3)
A,B= Koefisien-koefisien Persamaan Regresi

Persamaan-persamaan di atas yang


merupakan rencana model-model estimasi biaya
proyek pemeliharaan berkala jalan di kota
Manado selanjutnya akan dianalisis secara
statistika dengan menggunakan analisis regresi.

Pada akhirnya akan dihasilkan persamaan-


persamaan terpilih yang ditetapkan berdasarkan
nilai korelasi dari variabel-variabel terikat dan
variabel-variabel bebas. Berdasarkan rencana
pemodelan yang telah ditetapkan dari 3 (tiga)
persamaan di atas maka data-data untuk analisis
regresi yang akan dilakukan dapat dilihat pada
beberapa tabel di bawah ini mengenai variabel
bebas dan variabel terikat yang telah ditentukan.

1047
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

Tabel 25. Data Regresi Persamaan 1 Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan
maka dihasilkan persamaan-persamaan model
prakiraan biaya proyek pemeliharaan berkala
jalan seperti yang diberikan pada tabel 28 di
halaman berikut.

Tabel 28. Persamaan Model Regresi

Dari Tabel 28 di atas dapat dilihat bahwa


persamaan yang variabel bebasnya volume LPA
dan volume ACWC, yakni persamaan 1,
memiliki nilai korelasi terbesar yakni sebesar
94,7%. Selanjutnya persamaan 3 dengan nilai
korelasi sebesar 89,90%, dan terakhir persamaan
2 dengan nilai orelasi sebesar 87,40%.
Data regresi persamaan (1) memiliki variabel
terikat Total Biaya Proyek dan variabel bebasnya
3. Validasi Persamaan-persamaan Model
yakni Volume LPA. Variabel Terikatnya
Estimasi hasil analisis
memiliki satuan prosentase (Rp), dan variabel
Langkah selanjutnya setelah dihasilkan
bebasnya memiliki satuan (M3) untuk LPA.
model-model estimasi biaya proyek yakni denga
Tabel 26. Data Regresi Persamaan 2
melakukan validasi terhadap persamaan-
persamaan yang dihasilkan. Proses ini dilakukan
dengan cara mensubstitusi volume LPA dan AC-
WC pada paket proyek pekerjaan peningkatan
jalan di kota Manado dan kemudian besar nilai
biayanya dibandingkan terhadap real biaya
proyek nyata yang ada. Dengan mengambil
sampel rencana anggaran biaya proyek yang ada
maka hasil validasi yang dilakukan dan
perbandingannya dengan besar biaya proyek
nyata dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

a. Persamaan 1.

Total Biaya = 2,373,898,226 LPA +


115,476,64 LPB + 283,033,186,7

Hasil validasi dari persamaan 1 dapat dilihat


pada Tabel 28 :
Tabel 28. Validasi Model Estimasi Biaya
Persamaan 1
2. Hasil Perhitungan Analisis Regresi

1048
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan dalam rangka
estimasi biaya proyek pemeliharaan berkala
jalan di kota Manada, sesuai dengan tujuan
penelitian yakni sebagai berikut :
1. Model estimasi biaya proyek untuk hubungan
antara Total Biaya Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan dengan volume LPA dan
volume ACWC yakni sebagai berikut :
b. Persamaan 2. Total Biaya = 2373898,22 LPA + 115476,64
Hasil validasi dari persamaan 2 dapat dilihat ACWC + 283033186,7 dengan nilai korelasi
pada Tabel : sebesar 94,70% dan nilai determinasi sebesar
89,70%.
Tabel 31. Validasi Model Estimasi Biaya 2. Model estimasi biaya proyek untuk hubungan
Persamaan 2 antara Total Biaya Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan dengan volume ACWC yakni :
Total Biaya = 186688,461 ACWC +
699100355,10 dengan nilai r = 89,90% dan r2
= 80,80%.
3. Model estimasi biaya proyek untuk hubungan
antara Total Biaya Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan dengan volume LPA yakni :
Total Biaya = 4567920,593 LPA +
30710896,10 dengan nilai korelasi sebesar
87,40% dan nilai determinasi sebesar
76,40%.

b. Persamaan 3. Saran
Saran yang dicapai di dalam penelitian ini
Hasil validasi dari persamaan 3 dapat dilihat yakni dalam rangka mendapatkan model
pada Tabel : estimasi biaya proyek pemeliharaan berkala
jalan di kota Manado yang sifatnya sementara
Tabel 32. Validasi Model Estimasi Biaya adalah dapat juga dikembangkan model dengan
Persamaan 3 menguraikan item-item pekerjaan pada divisi
pekerjaan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agresti, A., 1996, An Introduction to


Categorical Data Analysis, John Wiley
& Sons, Canada.

Algifari, 2000, “Analisis Regresi Teori, Kasus,


dan Solusi”, edisi 2, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta.
Ang, A., H., S., Tang, W., H., Hariandja, B.,
1975, “Konsep-konsep Probabilitas
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam Perencanaan dan Perancangan
Rekayasa”, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
1049
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.8 No.2, Mei 2018 (1033--) ISSN: 2087-9334

Barrie, D., S., Boyd. P., 1993, “Manajemen Regression, Analysis of Variance and
Konstruksi Profesional”, Edisi Kedua, Experimental Design, Irwin,
Erlangga, Jakarta. Illinois.
Barrie, D., S., Paulson, Boyd, C., 1987, Pilcher, R., 1992, Principles of Construction
“Manajemen Kontruksi Profesional”, Management, McGraw-Hill, London.
Penerbit Erlangga, Jakarta Pratiwi, H., Sutanto, A., 2006, “Analisis
Berger, R., 2000, Statistical Inference, Second Perubahan Biaya Konstruksi terhadap
Edition, Wachworth Group, USA. Rasio Laba Proyek pasca Kenaikan
Bilal, A., 2004, “Analisis Perencanaan Sumber Harga BBM”, Teknik Sipil, Unissula
daya Tenaga pada Proyek Konstruksi”, Semarang
UII, Yogyakarta Purbandono, R., 2007, “Pengaruh Strategi Dan
Departemen Pekerjaan Umum, 2005, “Seri Taktik Terhadap Kesuksesan Tahap
Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten Operasionalisasi Proyek”, Jurnal
: Teknik Pengelolaan Jalan”, ISBN : manajemen
979-95959-5-9, JICA, DPU Soeharto, I., 1990, “Manajemen Proyek
Departemen Pekerjaan Umum, 2013, “Permen Industri”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
No. 11-PRT-M-2013 Bidang Bina Soeharto, I., 2001, “Manajemen Proyek Dari
Marga”, Kementrian Pekerjaan Umum Konseptual Sampai Operasional”,
Dipohusodo, I., 2004, “Manajemen Proyek dan Erlangga, Jakarta
Kontruksi – Jilid I“. KANISIUS, Supranto, J., 1996, “Statistik Teori Dan
Yogyakarta Aplikasi”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Draper, N., Smith, H., 1992, “Analisis Regresi Suraji, A., and Duff, A.. 2001, Identifying Root
Terapan”, Gramedia Pustaka Utama, Causes of Construction Accidents.
Jakarta. Journal Of Construction Engineering
Fellows, R., Langford, D., Newcombe, R., Urry, And Management, Vol. 127, Manchester
S., 2002, Construction Management in M60 1QD, U.K: Dept. Of Civil
Practice, Blackwell Science Ltd, United Engineering
Kingdom Suryadi, Ramdhani, A., 2002, “Sistem
Ghozali, I., Fuad, 2005, Structural Equation Pendukung Keputusan”, Remaja
Modelling, Teori, Konsep, & Aplikasi Rosdakarya, Bandung
dengan Program LISREL 8.54, Badan Tenrisuki, A., 2003, “Pendekatan Manajemen
Penerbit Universitas Diponegoro, Konstruksi Profesional pada
Semarang Pelaksanaan Konstruksi Gedung”,
Gordon, W., J., 1989, An Inquiry of The Merits Teknik Sipil, Universitas Gunadharma
Copyright : The Challenges of Yuwono, 2006, “Analisa Peubah Ganda”,
Consistency, Consent and Yogyakarta
Encouragement Theory, Standford Vaza, H., “Sistem dan Teknologi Konstruksi,
Review, 1343-1469 Pusat Penilaian Mutu Konstruksi”,
Hasan, M,, I., 2002, “Pokok – Pokok Materi BAPEKIN, Kimpraswil
Metodologi Penelitian dan Walpole, E., R., 1995, “Pengantar Statistika”, PT
Aplikasinya”, Ghalia Indonesia, Bogor Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Irmawan, F., 2006, “Analisis Berbagai Variabel Wibowo, 2005, “Manajemen Kinerja”, Rajawali
Penyebab Terjadinya Penyimpangan Press, Jakarta
Biaya Material”, Jurnal Pondasi, FT Yitnosumarto, S., 1985, Regresi dan Korelasi
Unissula, Semarang Teori dan Penggunaannya, Universitas
Kodoatie, Robert, J., 2005, “Analisis Ekonomi Brawijaya, Malang.
Teknik”, Andi, Yogyakarta
Neter, J., Wasserman, W., Kutner, M., H., 1985,
Aplied Linear Statistical Model,.

1050

You might also like