You are on page 1of 10

DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).

2341 P-ISSN 2527-9610


E-ISSN 2549-8770

Konsep Tanggung Jawab Suami dalam Mendidik Istri


Perspektif Hadis Nabi Muhammad SAW
Pada Kitab Kutub al-Tis’ah

Nurhadi

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Pekanbaru


Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 96, Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau 28122
Email: alhadijurnal@gmail.com

Abstract: Realities in the community, husbands neglect to educate their wives to become
pious wives and mothers, impact the failure of mothers to educate their children and the
continuity of happy families, sometimes even ending in divorce. The concept of the husband's
responsibility in educating his wife is already in the hadith of the Prophet. The research uses
the method of mausu'ah al-Hadis al-Nabawiyah according to the poles of al-Tis'ah. The
results of his research, that there are 146 traditions related to the responsibility of the husband
in educating his wife. Whereas the material that must be taught by husbands to wives is to
teach the science of fardhu in ain (individual obligations) to wives, namely the science of
monotheism (the knowledge of the Qur'an and hadith) also called ushuluddin, fiqh (prayer,
fasting etc.) and Sufism (moral). Tawheed is taught so that the aqeedah is in accordance with
the aqeedah of the sunnah wal jama'ah. The science of jurisprudence is taught so that all
worship is in accordance with the will of religion (Shari'a). Sufism is taught so that they are
sincere in doing good deeds and can guard all their deeds rather than being damaged by a
sense of riya (showing off), proud, pointing at others and others.

Keywords: Concept, Husband, Educate, Wife, Hadith

Abstrak: Kenyataan dimasyarakat, para suami lalai mendidik istri agar menjadi istri
dan ibu yang shalehah, berdampak kegagalan ibu mendidik anak-anaknya serta
kelangsungan keluarga bahagia, bahkan terkadang berakhir pada perceraian. Konsep
tanggung jawab suami dalam mendidik istri telah ada dalam hadis Nabi saw. Penelitian
menggunakan metode mausu’ah al-Hadis al-Nabawiyah menurut kutub al-Tis’ah. Hasil
penelitiannya, bahwa ada 146 hadis yang berkaitan dengan tanggung jawab suami
dalam mendidik istri. Sedangkan materi yang wajib diajarkan suami kepada istri adalah
mengajarkan ilmu fardhu ‘ain (kewajiban individu) kepada isteri yaitu ilmu tauhid (ilmu
al-Qur’an dan hadis) disebut juga ushuluddin, fiqih (shalat, puasa dll) dan tasawuf
(akhlak). Ilmu tauhid diajarkan supaya aqidahnya sesuai dengan aqidah ahli sunnah wal
jama’ah. Ilmu fiqih diajarkan supaya segala ibadahnya sesuai dengan kehendak agama
(syariat). Ilmu tasawuf diajarkan supaya mereka ikhlas dalam beramal dan dapat
menjaga segala amalannya daripada dirusakkan oleh rasa riya’ (pamer), bangga,
menunjuk-nunjuk orang lain dan lain-lain.

Kata Kunci: Konsep, Suami, Mendidik, Istri, Hadis

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 74


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

PENDAHULUAN antara malaikat dengan Nabi Muhammad


Islam adalah agama yang sempurna saw. Jika diteliti makna satu persatu lima
mencakup segala aspek kehidupan ayat di atas, bahwa proses pembelajaran
manusia, hal ini sesuai dengan kitab al- adalah pengenalan diri dengan
Qur’an umat Islam yang merupakan kitab penciptanya, yaitu Allah swt (Hamka,
penyempurna kitab-kitab terdahulu, juga 1982 : 11 ; M. Qurais, 2009 : 392).
diwahyukan kepada Nabi saw dan Rasul Kemudian sifat lemah manusia (bodoh),
saw yang paling sempurna. Surah al- dibuktikan dengan ayat ke 4 dan 5, bahwa
Maidah ayat 3 menyinggung hal ini: Allah swt yang memberikan ilmu tentang
      
tulis baca dan cara memahami alam
semesta lewat pengajaran Allah swt dari
    sesuatu yang tidak tahu menjadi tahu,
melalui pengilhaman akal pikiran dan
Artinya : Pada hari ini telah Ku- kejernihan hati sanubari (ilmu laduni).
Sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Konsep dalam pembelajaran atau
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, kurikulum yang dicontohkan Malaikat
dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama Jibril kepada Nabi Muhammad saw adalah
bagimu (Depag RI, 2015 : 157). kurikulum sima’i bi al-Wa’izhah, hal ini
Islam sebagai agama yang paling terbentuk dari cara malaikat Jibril
diridhai Allah swt (surah al-Imran ayat menyekap Nabi saw lalu membacakan
19), juga menjadi bukti Islam agama yang ayat 1-5 surah al-Alaq diatas (Ibnu Katsir,
paling sempurna, dikesempurnaan 1992: 359-360).
tersebut Islam juga mengatur bagaimana Keluarga merupakan unit sosial
konsep pendidikan, baik dalam keluarga terkecil yang utama dan pertama bagi
maupun diluar keluarga. Sederhananya seorang istri. Sebelum ia berkenalan
saja yang menjadi dalil bahwa Islam (al- dengan dunia sekitarnya, seorang istri
Qur’an) membawa nilai-nilai pendidikan, akan berkenalan terlebih dahulu dengan
terlihat dalam wahyu pertama turun, yaitu situasi keluarga (Mufatihatut, 2015: 110-
surah al-Alaq ayat 1-5 : 136). Pengalaman pergaulan dalam
          keluarga akan memberikan pengaruh
yang sangat besar untuk kelangsungan
          kebahagiaan di masa yang akan datang.
Sehingga pendidikan yang paling banyak
     diterima oleh istri seharusnya dalam
keluarga (Zakiah Daradjat, 2015: 47).
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) Keluarga sebagai pendidikan yang
nama Tuhanmu yang Menciptakan ; Dia pertama dan utama (Ahmad Tafsir, 2011:
telah menciptakan manusia dari segumpal 155; Armai Arief, 2012: 76). Suami
darah ; Bacalah, dan Tuhanmulah yang sebagai kepala rumah tangga bertanggung
Maha pemurah ; Yang mengajar (manusia) jawab penuh terhadap anggota keluarga,
dengan perantaran kalam (maksudnya: yaitu istri dan anak-anak. Kelalaian
Allah mengajar manusia dengan mendidik istri agar menjadi istri dan ibu
perantaraan tulis baca); Dia mengajar yang shalehah akan berdampak pada
kepada manusia apa yang tidak kegagalan ibu dalam mendidik anak-
diketahuinya (Depag RI, 2015 : 1079) anaknya dirumah, karena kehidupan anak
Ayat di atas mengindikasi pada dasarnya tertumpu pada istri
pentingnya membaca (belajar), dengan sebagai ibunya anak-anak. Namun
kata lain berkaitan erat dengan dikarenakan istri atau ibunya anak-anak
pendidikan, yaitu proses belajar mengajar juga ikut bekerja mencari penghidupan

75 Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

(harta/uang), sehingga tugas ini dikutip dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir,
terabaikan. Tidak jarang kelalaian suami Rasulullah saw bersabda:
mendidik istri dengan ilmu agama yang
baik berakhir pada perceraian. Kelalaian
orang tua dalam mendidika anak dengan
ilmu agama menjadai phenomena
kenakalan remaja yang cukup signifikan Artinya: Diriwayatkan dari Abu
(Armai Arief, 2012: 77). Bisyrinbakr bin Khalaf dan Muhammad
Ayat yang berfokus pada seorang bin Yahya, mereka berkata, diceritakan
ayah (suami) berkewajiban dan dari Abu ‘Ashim dari Ja’far bin Yahya bin
bertanggung jawab mendidik istri, Allah Tsauban dari pamannya ‘Umarah bin
jelaskan dalam al-Qur’an surah al-Tahrim Tsauban dari ‘Atha’ dari Ibnu Abbas dari
ayat 6 sebagai berikut: Nabi saw, beliau bersabda: Sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik terhadap
       
keluarganya (istrinya). Dan aku adalah
orang yang paling baik di antara kalian
       
terhadap keluargaku (istriku) (HR. Ibnu
Majah) (Ibnu Katsir: 477; Imam Ibnu
      
Majah, t.th: 119).
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Hadis diatas juga di riwayatkan oleh
peliharalah dirimu dan keluargamu dari al-Tirmizi (Imam al-Tirmizi, t.th; 399), al-
api neraka yang bahan bakarnya adalah Darimi (Imam Al-Darimi, t.th: 55) dan
manusia dan batu; penjaganya malaikat- Ibnu Hibban. Hadits riwayat Tirmidzi
malaikat yang kasar, keras, dan tidak dishahihkan oleh al-Albani (Muhammad
mendurhakai Allah terhadap apa yang Nasyiruddin al-Albani, t.th: 285).
diperintahkan-Nya kepada mereka dan Sebagaimana Imam al-Syaukani
selalu mengerjakan apa yang mengatakan diatas, beliau mengutip
diperintahkan (Depag RI, 2015: 951). perkataan Ibnu Jarir.
Imam al-Syaukani mengutip Melalui ayat dan hadis diatas, agar
perkataan Ibnu Jarir: “Wajib atas kita secara detail hadis-hadis tentang
untuk mengajarkan istri dan anak-anak tanggung jawab atau kewajban suami
kita din al-Islam (agama Islam), serta dalam mendidik istri pada kitab hadis
mengajarkan kebaikan dan adab-adab kutub al-Tis’ah (shahih bukhari, muslim,
Islam (Abu Ja'far, t.th: 156-157; Ismail bin abu daud, tirmizi, nasa’i, ibnu majah,
Katsir, t.th: 412-413; Imam Muhammad ahmad, malik dan darimi)
bin ‘Ali bin Muhammad, t.th: 253).
Berkaitan dengan surah Luqman di atas KERANGKA TEORI
menerangkan bahwa tanggung jawab Teori Tanggung Jawab Kepala Keluarga
mendidik anak-anak adalah kewajiban Tanggung jawab suami sebagai
orang tua (A. Samad Usman, t.th: 113). kepala keluarga dapat dilihat dalam ayat
Keluarga yang merupakan lembaga al-Qur’an surah an-Nisa ayat 34 sebagai
pendidikan yang pertama dan utama berikut:
tersebut, wajib memberikan pendidikan        
agama Islam dan menjaga anaknya dari
api neraka (Muzayin Arifin, 1991: 7).       
Sedangkan hadis tentang suami
sebagai kepala rumah tangga untuk Artinya : Kaum laki-laki itu adalah
mendidik istri diantaranya, sebagaimana pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 76


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

(laki-laki) atas sebahagian yang lain keluarganya secara sederhana dapat di


(wanita), dan karena mereka (laki-laki) pahami dalam surah at-Tahrim ayat 6
telah menafkahkan sebagian dari harta (Depag RI, 2015 : 951). Menurut Quraish
mereka. sebab itu, maka wanita yang saleh, Shihab surah al-Tahrim ayat 6
ialah yang taat kepada Allah lagi menggambarkan bahwa dakwah dan
memelihara diri (maksudnya: tidak pendidikan harus bermula dari rumah.
berlaku curang serta memelihara rahasia Ayat di atas walau secara redaksional
dan harta suaminya) ketika suaminya tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi ini
tidak ada, oleh karena Allah telah bukan berarti hanya tertuju kepada pria
memelihara (mereka) (maksudnya: Allah saja (M. Quraish, 2004: 327). Menurut Al-
Telah mewajibkan kepada suami untuk Maraghi yang dimaksud dengan ahlikum
mempergauli isterinya dengan baik). dalam ayat 6 surat at-Tahrim ini
wanita-wanita yang kamu khawatirkan mencakup istri, anak, hamba sahaya baik
nusyuznya (nusyuz: yaitu meninggalkan laki-laki maupun perempuan. Ahlikum ini
kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari wajib mendapatkan pendidikan berupa
pihak isteri seperti meninggalkan rumah pemberian ilmu tentang hal-hal yang
tanpa izin suaminya), maka nasehatilah wajib dikerjakan dalam agama (Ahmad
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat Musthafa, t.th: 162). Sedangkan teori
tidur mereka, dan pukullah mereka. hadis yang menunjukkan tanggung jawab
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka kepala keluarga dalam mendidik anggota
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk keluarganya dapat dilihat dalam hadis
menyusahkannya (maksudnya: untuk beikut ini :
memberi peljaran kepada isteri yang
dikhawatirkan pembangkangannya
haruslah mula-mula diberi nasehat, bila
nasehat tidak bermanfaat barulah
dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila Artinya: Telah menceritakan kepada kami
tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan Abdan telah mengabarkan kepada kami
memukul mereka dengan pukulan yang Abdullah telah mengabarkan kepada kami
tidak meninggalkan bekas. bila cara Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar
pertama Telah ada manfaatnya janganlah R.ahm, dari Nabi saw, beliau bersabda:
dijalankan cara yang lain dan seterusnya). "Setiap kalian adalah pemimpin. Dan
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi setiap kalian akan dimintai
Maha besar (Depag RI, 2015 : 123). pertanggungjawaban terhadap yang
Menurut ayat di atas sangatlah jelas dipimpinnya. Seorang Amir adalah
tanggung jawab laki-laki (suami) sebagai pemimpin. Seorang suami juga pemimpin
kepala rumah tangga, diantaranya atas keluarganya. (HR. Bukhari No. 4801,
memberikan nafkah kepada keluarga (istri 488, 2232, 2368, 2371, 2546, 4789, 4801,
daan anak). Teruntuk kepada istri, jika 6605; Muslim No. 3408; Tirmizi No. 1627;
istri durhaka maka mendidiknya dengan Ahmad No. 4266, 4920, 5603, 5635,
cara menasehatinya, memisahkan tempat 5753).
tidurnya dan memukulnya dengan Hadis diatas mengindikasikan
pukulan kasih sayang. Secara keseluruhan tanggung jawab kepala keluarga dalam
ayat ini sangat erat kaitanya dengan memimpin dan membimbing (mendidik)
tanggung jawab mendidik keluarga (istri), anggota keluarga (istri). Didalam hadis
tugas in adalah tugas kepala keluarga lain diluar Kutub al-Tis’ah Rasulullah saw
(suami). bersabda, yang artinya: “Pertama kali
Teori tanggung jawab kepala perkara yang dipertanggungjawabkan
keluarga dalam mendidik anggota kepada seseorang di hari kiamat adalah

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 77


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

keluarganya (yakni isteri) dan anak- bersifat naturalis dengan memakai logika
anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan induktif dan pelaporannya bersifat
kami, ambillah hak-hak kami (tanggung deskriptif (Hadari Nawawi, 2009: 67;
jawab) kami dari orang ini, karena Dedy Mulyana, 2005: 27). Penelitian ini
sesungguhnya dia tidak mengajarkan terfokus pada penelitian kepustakaan
kepada kami tentang urusan agama kami. (library research) atau studi teks
Ia memberi makan kepada kami berupa (Iskandar, 2010: 29; HB Sutopo, 2004:
makanan dari hasil yang haram, dan kami 17). Maka penelitian ini akan lebih
tidak mengetahui. Maka orang itu memusatkan perhatian pada pengkajian-
dihantam (disiksa) lantaran mencari pengkajian terhadap teks, dan termasuk
barang yang haram, sehingga terkelupas jenis penelitian kualitatif (Hamidi, 2004:
dagingnya, kemudian dibawa ke neraka”. 13; Neong Muhajir, 1998: 17). Penelitian
(al-Hadits; Imam Nawawi al-Bantani, kepustakaan dilakukan karena sumber-
2018). Dalam hadis lain Nabi saw sumber datanya, baik yang utama
bersabda yang bermaksud: “Takutlah (primary resources) maupun pendukung
kepada Allah dalam memimpin isteri- (secondary resources) seluruhnya adalah
istrimu, karena sesungguhnya mereka teks (Muhammad Nazir, 1997: 58;
adalah amanah yang berada disampingmu, Sugiyono, 2006: 21).
barangsiapa tidak memerintahkan shalat
kepada isterinya dan tidak mengajarkan PEMBAHASAN
agama kepadanya, maka ia telah Penelitian ini dilakukan oleh penulis
berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.“ dalam kitab mausu’ah al-hadis al-
(al-Hadits; Imam Nawawi al-Bantani, Nabawiyah, dari persepktif kitab hadis
2018). kutub al-Tis’ah. Maka dapat ditemukan
hadis berkaitan dengan tanggung jawab
METODOLOGI atau kewajiban mendidik istri sebanyak
Jenis penelitian ini adalah termasuk 146 hadis dalam kitab tersebut, dimulai
penelitian kualitatif, karena sifat data yang dari hadis shahih Bukhari sampai al-
akan dikumpulkan bercorak kualitatif Darimi. Lihat tabel mausu’ahnya sebagai
(Lexy J Moleong, 2001: 11; Imam berikut:
Suprayogo, 2002: 9; Bungin Burhan, 2004:
31). Oleh karena itu data penelitian
No Riwayat Hadis (Mukharij) Jumlah Hadis Nomor Hadis
65, 95, 102, 488, 595, 1623, 1625, 1626,
1777, 1778, 2144, 2232, 2358, 2361,
2368, 2371, 2546, 2789, 3190, 4054,
1 Bukhari 40 4642, 4693, 4697, 4731, 4740, 4789,
4801, 4802, 4803, 4880, 4945, 4951,
5124, 5583, 6190, 6551, 6605, 6644,
6705, 6893
499, 503, 503, 1080, 1815, 1816, 2019,
2 Muslim 11
2554, 3180, 3233, 3408
246, 249, 1113, 1238, 1239, 1450, 1628,
3 Abu Daud 11
1806, 2152, 2539, 3065
1032, 1083, 1387, 1561, 1627, 1989,
4 Tirmizi 7
3012
203, 205, 631, 1592, 1610, 2109, 3095,
5 Nasa’i 11
3292, 3402, 3522, 5325
618, 1325, 1326, 1841, 1946, 2284,
6 Ibnu Majah 10
2801, 3046, 3849, 4020

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 78


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

2, 250, 1932, 2298, 4020, 4266, 4634,


4920, 4935, 5603, 5635, 5753, 7065,
7103, 9254, 12234, 12537, 13846,
14461, 15045, 16101, 16662, 16683,
7 Ahmad 46 16697, 16699, 16759, 17973, 18198,
18711, 18777, 18808,18880, 19492,
19493, 19512, 19523, 19745, 19774,
21135,21783, 22865, 23113, 23397,
23870, 24873, 26175
8 Malik 1 968
290, 761, 775, 1225, 1836, 2146, 2159,
9 Al-Darimi 9
2298, 3256
Jumlah Hadis 146
bin Muhammad, 1418 H/1997 M ; terj.
Diantara 146 hadis peneliti Amiruddin, 2009 : 231). Senada dengan
membuat mengambil beberapa hadis saja, hadis diatas, yang berkaitan dengan
misalnya hadis riwayat imam Bukahari kewajiban mendidik keluarga bagi kepala
No. 595 pada Kitab: Adzan, Bab: Adzan rumah tangga atau keluarga (suami). Jika
dan iqamah bagi musafir bila shalat suami tidak melaksanakan kewajiban
berjama'ah begitu juga di 'Arafah dan tersebut menanggung dosa besar dan
Mudzdalifah, No. Hadist: 595, hadisnya dikatakan penghianat amanah Allah swt.
sebagai berikut: Nabi saw bersabda yang bermaksud:
“Tidak ada seseorang yang menjumpai
Allah swt dengan membawa dosa yang
lebih besar daripada seorang suami yang
Artinya: "Kembalilah kepada keluarga tidak sanggup mendidik keluarganya.” (al-
kalian dan tinggallah bersama mereka, Hadits; Imam Nawawi al-Bantani, 2018).
ajarilah mereka dan perintahkan (untuk Berikutnya misalnya hadis riwayat
shalat)." Beliau lantas menyebutkan al-Darimi No. 3256 ada pada Kitab: Kitab
sesuatu yang aku pernah ingat lalu lupa. keutamaan alquran, Bab: Keutamaan surat
Beliau mengatakan: "Shalatlah kalian Albaqarah dan ayat kursi, No. Hadist:
seperti kalian melihat aku shalat. Maka 3256, hadis sebagai berikut:
jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah
salah seorang dari kalian
mengumandangkan adzan, dan hendaklah
yang menjadi Imam adalah yang paling tua Artinya: "Sesungguhnya Allah menutup surat Al-
di antara kalian (HR. Bukhari No. 595, Baqarah dengan dua ayat yang diberikan
6705, Muslim No. 1080; Al-Nasa’i No. 631, kepadaku dari perbendaharaan-Nya yang
Ahmad No. 15045, Al-Darimi No. 1225). berada di bawah 'Arys, maka pelajarilah
Hadis diatas menunjukkan betapa
dan ajarkanlah kedua ayat itu kepada
pentingnya keluarga, sehingga tidak
dibenarkan meningalkan keluarga dalam isteri-isteri kalian, sebab keduanya adalah
waktu yang cukup lama, dikarenakan shalat, Al-Qur'an dan doa (HR. Al-Darimi
anggota keluarga memerlukan bimbingan No. 3256) (Abdurrahman ibn
dan pendidikan dari kepala keluarga, ‘Abdirahman, t.th: 3256).
hadis diatas juga mengindikasikan betapa Hadis diatas dapat menjadi dalil
besarnya tanggung jawab kepala keluarga pentingnya mengajarkan al-Qur’an
(suami) dalam mendidik anggota terutama surah al-Baqarah kepada istri,
keluarganya terutama istri (Ahmad bin Ali karena dalam surah tersebut mengandung

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 79


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

banyak pelajaran yang dapat diterapakan yang wajib ta’at dan patuh terhadap
dalam ruamah tangga, terutama sebagai majikannya (Ahmad bin Ali bin
seorang istri. Ujung hadis tersebut Muhammad Al-Asqalani Al-Mishri, 1418
menyebutkan bahwa al-Qur’an itu apabila H/1997 M ; Al-Asqalani Al-Mishri, , terj.
dibaca dan dipelajari akan menjadi doa Amiruddin, 2009 : 493). Seorang Majikan
dan perbendaharaan dunia akhirat. (tuan) yang baik kepada hamba (budak)
Adapun dua ayat di akhir surah al- nya, misalnya dengan budak perempuan,
Baqarah adalah ayat ke 285-286 (Abu maka dia akan mendidik dan mengajarkan
Muhammad Abdulloh bin Abdurrohman (agama) sehingga menjadi hamba sahaya
Ad-Daromi, 2000; al-Darimi, 1424 H/2013 (budak) yang shalehah, lalu majikanya
M ; al-Darimi, 1419 H/1999 M ; al-Darimi, menikahinya, maka majikan tersebut
terj. Abdul Syukur Abdul Rozaq Ahmad mendapat dua pahala (Ahmad bin
Riva’i Usman, 2006 : 285). Yang isinya Muhammad Al-Sindi Al-Madani, t.th ;
syarat mengandung nilai-nilai Tauhid dan Abdurrahman bin Kamaluddin Jalaluddin
Tasawuf dan Do’a (QS (2) ayat 285-286). al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ari,
Selanjutnya hadis riwayat imam t.th ; Ahmad bin Syu’aib bin Ali, terj.
Bukhari No. 95 ada pada Kitab: Ilmu, Bab: Ahmad Yoswaji, 2004 : 387). Demikian
Mengajarkan ilmu kepada hamba sahaya halnya seoarang Suami yang mendidik
dan keluarganya, No. Hadist: 95, hadisnya dan mengajarkan Istri ilmu agama, maka
sebagai berikut: ia akan mendapatkan dua pahala
(Alauddin al-Mughlathi, t.th ;
Abdurrahman bin Kamaluddin Jalaluddin
al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ari,
t.th ; Abul Hasan bin Abdul Hadi As-Sindi,
Artinya: "Ada tiga orang yang akan t.th; Abdul Ghoni Ad-Dahlawi, t.th; Al-
mendapat pahala dua kali; seseorang dari Fakhru al-Hasan Al-Katskawi, t.th; An-
Ahlul Kitab yang beriman kepada Nabinya Nu'mani, t.th; Abu Abdullah Muhammad
dan beriman kepada Muhammad bin Yazid Al-Qazwini, terj. Iqbal dan
shallallahu 'alaihi wasallam, dan seorang Mukhlis, 2005: 677). Sebagaimana dalam
hamba sahaya yang menunaikan hak Allah hadis sebelumnya Rasul saw mengatakan
dan hak tuannya. Dan seseorang yang bahwa istri itu adalah tawanan,
memiliki hamba sahaya wanita lalu dia perlakukanlah dengan baik istri tersebut,
memperlakukannya dengan baik, yaitu dengan mengajarkan akhlak (adab)
mendidiknya dengan baik, dan yang baik, juga mengajarkan ilmu agama
mengajarkan kepadanya dengan sebaik- dengan baik kepada istri, maka tanggung
baik pengajaran, kemudian jawab seperti ini akan Allah swt ganjar
membebaskannya dan menikahinya, maka dengan dua pahala, inilah untunngya jika
baginya dua pahala". (HR. Bukhari No. 95, menikahi wanita yang kurang ilmu
2358, 2361, 2789, 3190, 4693, Muslim agamanya, maka suami berkewajiban
No. 2019; Nasa’i No. 3292; Ibnu Majah No. mendidik dan mengajarkan ilmu agama,
1946; Ahmad No. 18880, 18711, 18777, sehingga suami seperti ini mendapat
18808, Al-Darimi No. 2146) (Abu Abdillah kemulian, bukan hanya sebagai suami
Muhammad al-Bukhari, t.th: No. 95). yang harus ditaati namun juga sebagai
Menurut peneliti, isi hadis-hadis guru yang harus dimuliakan (Abul Hasan
diatas tersebut mengindikasikan bin Abdul Hadi As-Sindi, 1428 H/2008M ;
kewajiban Suami mengajar dan mendidik Ahmad Muhammad Syakir dan Ahmad al-
Istri dengan di istilahkan seorang budak, Zain, t.n.pentrj, 2009 ; Ahmad bin
karena seorang Istri wajib ta’at dan patuh Muhammad bin Hanbal, terj. Muhammad
kepada suami seolah-olah seperti budak Iqbal, 2007: 199). Suami seperti ini akan

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 80


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

mendapatkan pahala dua kali lipat (Abu Muhammad Hayat Al-Sindi Al-Madani,
Muhammad Abdulloh Ad-Daromi, 2000; t.th ; Jalaluddin al-Misri as-Suyuthi asy-
al-Darimi, 1424 H/2013 M ; al-Darimi, Syafi'i al-Asy'ari, t.th ; Ahmad bin Syu’aib
1419 H/1999 M ; al-Darimi, terj. Abdul bin dinar, terj. Ahmad Yoswaji, 2004 :
Syukur Abdul Rozaq Ahmad Riva’i Usman, 651).
2006 : 563).
Kemudian Hadis riwayat imam PENUTUP
Nasa’i No. 1592 ada pada Kitab: Qiyamul Konsep Tanggung Jawab Suami
lail dan shalat sunnah siang hari, Bab: Mendidik Istri Menurut Hadis Nabi
Motivasi shalat malam, No. Hadist: 1592, Muhammad saw dalam Kutub Al-Tis’ah
hadisnya sebagai berikut: dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kewajiban suami menjadi pemimpin
bagi isteri dalam rumah tangga dan
keluarga dengan cara mengayominya
Artinya: "Allah merahmati seorang dan memberikan pendidikan kepada
pemuda yang bangun untuk shalat anggota keluarga (istri).
dimalam hari, lalu ia membangunkan 2. Kewajiban mengajarkan ilmu fardhu
istrinya untuk shalat, jika ia enggan maka ‘ain (kewajiban individu) kepada isteri
ia memercikkan air diwajahnya, dan Allah yaitu ilmu tauhid (ilmu al-Qur’an dan
merahmati seorang istri yang bangun hadis) disebut juga ushuluddin, fiqih
untuk shalat dimalam hari lalu ia (shalat, puasa dll) dan tasawuf
membangunkan suaminya untuk shalat, (akhlak). Ilmu tauhid diajarkan supaya
jika ia enggan maka ia memercikkan air aqidahnya sesuai dengan aqidah ahli
kewajahnya. (HR. Nasa’i No. 1592; Abu sunnah wal jama’ah. Ilmu fiqih
Daud No. 1113, 1239, 1238; Ibnu Majah diajarkan supaya segala ibadahnya
No. 1325, 1326 dan Ahmad No. 7103, sesuai dengan kehendak agama
9254, 7065) (Abu ‘Abdirrahman ahmad (syariat). Ilmu tasawuf diajarkan
bin su’aib bin ali bin bahr bin sinan bin supaya mereka ikhlas dalam beramal
dinar an-Nasai al-Kurasani, t.th: hadis No. dan dapat menjaga segala amalannya
1592). daripada dirusakkan oleh rasa riya’
Hadis diatas memberikan gambaran (pamer), bangga, menunjuk-nunjuk
kewajiban dan tanggung jawab suami orang lain dan lain-lain.
dalam mendidik istri agar menjadi istri 3. Kewajiban menghindari perbuatan
yang shalehah, yaitu taat kepada Allah zalim kepada istri dalam mendidiknya
swt, sebagaimana hadis diatas yaitu dengan cara: 1). Memberikan
memberikan sinyal bahwa suami wajib pendidikan agama yang sempurna, jika
mengajak istri untuk shalat Tahajjud, jika ilmu agama istri tidak lengkap, maka
istri enggan untuk bangun shalat Tahajjud, hal ini termasuk zalim suami kepada
maka kewajiban mendidiknya dengan keluarga. 2). Memberikan nafkah lahir
cara yang santun dan kasih saying, yaitu dan batin secukupnya. 3). Memberi
memercikkan air kewajahnya, ini nasihat serta menegur dan memberi
tanggung jawab suami mendidik istri agar panduan/petunjuk jika melakukan
rajin bangun malam dan shalat malam. maksiat atau kesalahan. 4). Apabila
Namun hadis diatas tidak hanya kepada memukul jangan sampai melukai
suami, begitu juga istri punya tanggung (melampaui batas).[]
jawab yang sama kepada suaminya untuk
mengajak shalta malam suaminya, kalau
suami taat kepada Allah swt insyaallah
keluarga akan bahagia (Ahmad bin

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 81


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

DAFTAR RUJUKAN Ahmad, bin Muhammad bin Hanbal Al-


Syaibani, Musnad Ahmad, terj.
Abdillah, Abu Muhammad bin Isma’il bin Muhammad Iqbal, Jakarta: Pustaka
Ibrahim bin al-Mughirah bin Azam, 2007.
Bardizbah al-Ju’fi Al-Bukhari. Al- Ahmad, bin Muhammad Hayat bin Ibrahim
Jamiu al-Shahih al-Bukhari, Beirut: Al-Sindi Al-Madani. Zahra al-Ruba’
Dar al-Fikri, t.th. ‘ala al-Mujtaba’ fi Syarhi al-Sunan al-
Abdillah, Abu Muhammad bin Ismail Al- Nasa’i, Lebanon: Dar al-Sunnah, t.th.
Bukhari bin Ibrahim bin Al- Ahmad, bin Muhammad ibn Hanbal Al-
Mughirah bin Bardizbah, Imam al- Syaibani. Al-Musnad Ibnu al-Hambali,
Bukhari. Sahih Bukhari, Bairut: Darul Lebanon: Dar al-Hadis, t.th.
Ibnu Katsir al-Yammah, t.th. Ahmad, bin Syu’aib bin Ali bin Sofyan bin
Abdillah, Abu Muhammad bin Yazid bin Bahr bin dinar. Sunan Nasa’i, terj.
‘Abdillah bin Majah Al-Qazwini. Al- Ahmad Yoswaji, Jakarta: Pustaka
Sunan Ibnu Majah, Mesir: Maktabah Azam, 2014.
al-Sunnah, t.th. al-Hasan, Al-Fakhru Al-Katskawi. Ma
Abdirrahman, Abu Ahmad bin su’aib bin Yaliqu Min Halli al-Lughot fi Syarhi
ali bin Bahr bin Sinan bin Dinar al- Sunan Ibnu Majah, Dar al-Afkar al-
Kurasani Al-Nasai. Al-Sunan al- Dauliyah, t.th.
Nasa’I, Cairo: Dar Ilmi, t.th. Al-Jaziri, Abdurrahman. kitab al-fiqh 'ala
Abdullah, Abu Muhammad bin Yazid Ar- al-Mazahib al-Arba'ah, Beirut: dar al-
Rabi’ bin Majah Al-Qazwini. Sunan Fikr, 1972.
Ibnu Majah, terj. Iqbal dan Mukhlis, Al-Mughlathi, Alauddin. Al-I'lam bi Sunnati
Jakarta: Pustaka Azam, 2005. Syarhi sunan Ibnu Majah, Beirit: Dar
Abdullah, bin Abdurrahman bin al Fadhl Kutub Ilmiyah, t.th.
bin Bahram bin Abdush Shamad Al- Al-Nu'mani. Mukhtashor Ma Tamassu
Darimi. Sunan Al-Darimi/Musnad Al- Ilaihi al-Hajah fi Syarhi Sunan Ibnu
Darimi, terj. Abdul Syukur Abdul Majah, Dar al-Afkar al-Dauliyah, t.th.
Rozaq Ahmad Riva’i Usman, Jakarta: Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan
Pustaka Azam, 2006. Metodologi Pendidikan Islam,
Abdurrahman, bin Kamaluddin Abu Bakr Jakarta: Ciputat Pers, 2012.
bin Muhammad bin Sabiquddin, Arifin, Muzayin. Pendidikan Islam dalam
Jalaluddin al-Misri al-Syafi'i al- Arus Dinamika Masyarakat, Jakarta:
Asy'ari Al-Suyuthi. Sunan al-Nasa’i bi PT. Golden Terayon, 2011.
Syarhi al-Suyuthi, Beirut: Dar al- Burhan, Bungin. Metodologi Penelitian
Ma’rifah, t.th. Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo
Abdurrahman, ibn ‘Abdirahman ibn al- Persada, 2014.
Fadhl ibn Bahram ibn ‘Abdis Shamad Daradjat, Zakiah. Pendidikan Islam dalam
Al-Darimi. Al-Sunan Al-Darimi, Kairo Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV.
Mesir: Maktabah alamiyah, t.th. Ruhama, 2015.
Agama, Departemen RI, Al-Qur’an dan Ghoni, Abdul Ad-Dahlawi. Injahul Hajah fi
Terjemahanya, Semarang: Toha Syarhi Sunan Ibnu Majah, Dar al-
Putra, 2015. Afkar al-Dauliyah, t.th.
Ahmad, bin Ali bin Muhammad bin Hadi, Abu Sura'i Abdul. Bunga Bank Dalam
Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Islam, alih bahasa M. Thalib,
Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al- Surabaya: al-Ikhlas 2013.
Mishri Al-Asqalani. Fath al-Barri fi Hamidi. Metode penelitian kualitatif,
Syarhi al-Bukhari, Riyadh: Maktabah Malang: Universitas Muhammadiyah
Darussalam, 1997. Malang, 2014.

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 82


DOI: 10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2341 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

Hamka. Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Fathu al-Manan Syarhi wa al-Tahqiqi


Panji Mas, 2012. Musnad al-Jami’ al-Darimi, Beirut:
Hasan, Abul bin Abdul Hadi Al-Sindi. Dar al-Basyair al-Islamiyah/Makkah:
Hasyiah Musnad al-Imam Ahmad al-Maktabah al-Makkiyah, 1999.
Ibnu Hambal, Lebanon Beirut/Syuria Muhammad, Abu Abdulloh bin
Dimisq: Dar al-Nawadir, 2008. Abdurrohman Muhammad. Musnad
Hasan, Abul bin Abdul Hadi Al-Sindi, Al-Daromi/al-Darimi (Sunan Al-
Kifayatul Hajah fi Syarhi Sunan Ibnu Daromi), Riyadh: Darul Mughni,
Majah, Dar al-Afkar al-Dauliyah, t.th. Saudi, 2000.
Husain, Abul Muslim bin al-Hajjaj Al- Muhammad, bin ‘Ali bin Muhammad bin
Naisaburi Imam Muslim. Shahih ‘Abdullah al-Syawkani al-Qadli Al-
Muslim, Beirut: Dar Ibnu Katsir, t.th. Shan’ani, Tafsîr Fath al-Qadîr, Beirut:
Majah, Ibnu Imam. Sunan Ibnu Majah, Darul Fikr, t.th.
Lebanon: Dar al-Sunnah, tt. Mulyana, Dedy. Metodologi Penelitian
Imam, Al-Darimi. Sunan al-Darimi, Kualitatif, Bandung: Remaja
Lebanon: Dar al-Sunnah, t.th. Rosdakarya, 2015.
Al-Tirmizi, Imam. Sunan Al-Tirmizi, Musthafa, Ahmad Al-Maraghi. Tafsir al-
Lebanon: Dar al-Sunnah, t.th. Maraghi, Mesir, al-Babi Halabi, t.th.
Isa, Abu muhammad bin ‘Isa bin Surrah al- Nasyiruddin, Muhammad Al-Albani.
Turmudzi Ibn Musa Ibn Adh-Dhahak Shahih Sunan Al-Tirmizi, Riyadh:
Al-Sulami Al-Bughi Al-Tirmidzi. Al- Maktabah ilmiyah, t.th.
Sunan Al-Tirmizi, Lebanon: Dar al- Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang
Hadis, t.th. Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada
Iskandar. Metode Penelitian Kualitatif: University Press, 2010.
Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Nazir, Muhammad. Metodologi Penelitian,
Hukum, Ekonomi & Manajemen, Jakata: Ghalia Indonesia, 2011.
Sosial, Humaniora, Politik, Agama Shalahuddin, Agus dan Agus Suyadi.
dan Filsafat, Jakarta: Gaung Persada, Ulumul Hadits, Bandung: Pustaka
2010. Setia, 2008.
Al-Thabari, Ibnu Jarir. Tafsîr al-Thabâri, Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah
Cairo: Darul Kutub Ilmiyah, t.th. (Pesan, Kesan dan Keserasian al-
Katsir, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir, Surabaya: Qur’an), Jakarta; Lentera Hati, 2010.
PT. Bina Ilmu, 2012. Suprayogo, Imam dan Tobroni. Metodologi
Katsir, Ismail bin. Tafsiir Ibnu Katsir, Penelitian Sosial-Agama, Bandung:
Lebanon: Maktabah Darus Salam, tt. Remaja Rosdakarya, 2012.
Malik, Abdullah ibn Anas ibn Malik ibn Abi Sutopo, HB. Pengantar Penelitian
Amir ibn Amr ibn al-Haris ibn Kualitatif, Surakarta: Universitas
Gaiman ibn Husail ibn Amr ibn al- Sebelas Maret Press, 2014.
Haris al-Asbahi Al-Madani. Al- Syakir, Ahmad Muhammad dan Ahmad al-
Mua’tha’ Imam Malik, Beirut: Dar Zain. Syarhi al-Musnad al-Imam
Fikri, t.th. Ahmad, terj, Jakarta: Pustaka Azam,
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian 2009.
Kualitatif, Bandung: Remaja Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam
Rosdakarya, 2011. Perspektif Islam, Bandung: Remaja
Muhajir, Neong. Metodologi Penelitian Rosda Karya, 2011.
Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Taubah, Mufatihatut. “Pendidikan Anak
2010. dalam Keluarga Perspektif Islam”.
Muhammad, Abi Abdillah bin Jurnal Pendidikan Agama Islam 3.1
Abdirrahman bin Fahdil al-Darimi. (2015).

Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2018 83

You might also like