You are on page 1of 9

Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020.

Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

KORELASI ANTARA PEKERJAAN SUAMI DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA


PADA KARYAWAN PERUSAHAAN PT. ASMIN KOALINDO TUHUP DI KELURAHAN
MUARA TUHUP

Mitra1*
Sanawiah2*
1*Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Palangkaraya Kalimantan Tengah, Indonesia
Email: aiysayyidhan@gmail.com/nadz_8624@yahoo.co.id
2*Dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Email : Sanaw10@yahoo.co.id

ABSTRACT
A happy and harmonious family is a dream for every person, harmonious family in the community is also known as Sakinah,
mawaddah, warahmah, as mentioned in article 45 of Law No.1 of 1974 concerning marriages mentions that the purpose of marriage
is to form a happy and eternal family (household) based on belief in the one supreme God, while in chapter 3 in the Compilation of
Islamic Law states that marriage aims to bring a household life becoming sakinah, mawaddah and rahmah, this needs to be obtained
and performed in every family life. Otherwise, the success of family harmony could have been caused by a husband's job, then, the
study entitled "The Correlation Between Husband’s Job and Life Families Harmony in Company Employees of PT Asmin Koalindo
Tuhup in the MuaraTuhup village ".
There are two issues in this study: (1) how is the family harmony as the employees of PT Asmin Koalindo Tuhup in the
Muara Tuhup village; (2) how is the connection between husband’s work as employees of PT Asmin Koalindo Tuhup in Muara Tuhup
village with family harmony. This research aims to find deeper some factors that influence family harmony employees of PT Asmin
Koalindo Tuhup in the Muara Tuhup Village, to measure the relevance between the husband's job as an employee of PT Asmin
Koalindo Tuhup with family harmony in the village of Muara Tuhup.
The research approach in this study use quantitative research with the number of samples employees and his wife are 22
people. To collect the data is using questionnaire. Data analysis is using Product Moment correlation with some steps are editing,
coding, tabulating, analyzing and interpretation. The study result showed that the position/line of work in PT Asmin Koalindo Tuhup
includes the Administrative Office, supervisors, drivers, security, and cleaning service. As for family harmony of married couples
showed harmonic levels as much as 1 sample, quite harmonious was 8 samples and 2 samples for less harmonious.
Based on statistical analysis test correlation was tested by t test calculations and tobe calculated as the Coefficient of
Determination expresses that there is a correlation between the husband's job with the harmony of the family, the husband’s job
gave a strong influence on family harmony, it means the hypothesis in this research, Ho is rejected and Ha is accepted.
Keywords: correlation, husband's line of job, family harmony
ABSTRAK
Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan bagi setiap orang, keluarga yang harmonis dikenal juga di
masyarakat dengan sebutan sakinah, mawaddah, warahmah, sebagaimana disebutkan dalam pasal 45 Undang-Undang No 1 Tahun 1974
tentang perkawinan menyebutkan tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa, sedangkan pada pasal 3 dalam Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwa perkawinan bertujuan untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, hal ini perlu kita peroleh dan dilakukan dalam setiap
kehidupan berkeluarga. Keberhasilan keharmonisan keluarga bisa saja disebabkan oleh pekerjaan suami, penelitian yang berjudul
“Korelasi Antara Pekerjaan Suami Dengan Keharmonisan Keluarga Pada Karyawan Perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup di
Kelurahan Muara Tuhup”.
Ada dua permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana keharmonisan keluarga karyawan perusahaan PT Asmin
Koalindo Tuhup di Kelurahan Muara Tuhup; (2) bagaimana hubungan pekerjaan suami karyawan perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup
di Kelurahan Muara Tuhup dengan keharmonisan keluarga?. Tujuan penulisan ini untuk menggali lebih dalam faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi keharmonisan keluarganya, mengukur relevansi antara pekerjaan suami sebagai karyawan perusahaan PT Asmin
KoalindoTuhup dengan keharmonisan keluarga.
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif, dengan jumlah sampel karyawan
dan istrinya sebanyak 22 orang. Penggalian data menggunakan angket. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product
Moment dengan langkah-langkah editing, coding, tabulating, analizing dan interpretating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
posisi/bidang pekerjaan di PT Asmin Koalindo Tuhup antara lain Administrative Office, supervisor, Driver, security, dan
cleaning service. Adapun keharmonisan keluarga pada pasangan suami istri menunjukkan tingkat harmonis sebanyak 1 sampel,
cukup harmonis 8 sampel dan kurang harmonis 2 sampel. Berdasarkan uji statistik analisis korelasi dan diuji dengan perhitungan uji
t serta dihitung dengan rumus Koefisien Determinasi menunjukkan terdapat korelasi antara pekerjaan suami dengan
keharmonisan keluarga, pekerjaan suami memberi pengaruh yang cukup kuat terhadap keharmonisan keluarga hal ini berarti
hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak. Kata kunci: Korelasi, Pekerjaan Suami, Keharmonisan Keluarga.
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

PENDAHULUAN dengan baik lahir dan batin. Sedangkan kewajiban


keduanya adalah memenuhi apa yang menjadi hak
Agama Islam merupakan ajaran yang di pasangannya. Kewajiban suami memenuhi hak-hak
wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, istrinya, demikian juga kewajiban istri adalah
membawa misi rahmatan lil alamin (rahmat bagi memenuhi kewajiban suaminya.
seluruh alam), dalam ajaran agama Islam terdapat Seorang suami atau ayah mempunyai
beberapa syariat yang di tujukan kepada pemeluknya tanggung jawab terhadap keluarga yang dipimpinnya,
untuk diamalkan. Salah satu dari bagian syariat laki-laki sebagai seorang muslim juga mempunyai
Islam adalah syariat tentang Ahwal Syakhsyiyah yaitu tugas yang merupakan tugas pokok setiap muslim
bagian menyangkut hubungan keluarga yang atau mu’min yaitu melakukan amar ma’ruf nahi
didalamnya membahas mengenai pernikahan. mungkar. Sebagai pemimpin keluarga, seorang
Proses lahirnya sebuah keluarga atau suami atau ayah mempunyai tugas dan kewajiban
rumah tangga dimulai dari hasrat dan keinginan yang tidak ringan yaitu memimpin keluarganya. Dia
individu untuk membina rumah tangga antar adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
individu dengan individu yang lainnya, hasrat itu setiap individu dan apa yang berhubungan
merupakan fitrah yang dibawa sejak individu itu dengannya dalam keluarga tersebut, baik yang
lahir. Menurut Soerjono Soekanto sebagaimana berhubungan dengan jasadiyah, ruhiyah, maupun
dikutip Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarak aqliyahnya. Maksud jasadiyah atau yang identik
(2000:213) mengatakan bahwa hasrat manusia sejak dengan kebutuhan lahiriyah antara lain seperti
dilahirkan adalah: pertama, menjadi satu dengan kebutuhan sandang, pangan, tempat tinggal, ataupun
manusia lain di sekelilingnya; kedua, menjadi yang sifatnya sosial seperti kebutuhan berinteraksi
satu dengan suasana alam sekelilingnya. Oleh dengan sesamanya dan lain sebagainya. sedangkan
karena itu, terbentuknya sebuah kaluarga diawali kebutuhan yang berhubungan dengan ruhiyah
dengan proses memilih yang akan dilakukan oleh seperti kebutuhan beragama, kebutuhan aqidah atau
individu yang berlainan jenis kelamin, lalu melamar kebutuhan tauhid. Kemudian selanjutnya adalah
(khithbah), dan diakhiri dengan perkawinan (al- kebutuhan yang bersifat aqliyah yaitu kebutuhan
nikah) akan pendidikan. Seorang suami hendaknya
Nabi Muhammad Saw memprioritaskan memperhatikan aspek keharmonisan keluarganya
dalam menikahi perempuan hendaklah memilihnya dalam mencari nafkah. Seorang suami dituntut
pada perempuan yang kuat agamanya karena hal itu untuk mengelola keluarganya secara baik. Pada
dapat menyelamatkan kita di kemudian hari, dan tiga sebagian masyarakat ada yang menerapkan hal
kriteria sebelumnya memungkinkan untuk kita tersebut. Namun, problematika yang terjadi di
dapatkan apabila mendahulukan agamanya. Seperti masyarakat Kelurahan Muara Tuhup Kabupaten
yang dikemukakan oleh A. Mukti Ali sebagaimana Murung Raya sungguh memprihatinkan, sebagian
dikutip oleh Abdul Manan (2008: 2) ketika menjabat suami tidak menunaikan kewajibannya, sibuk
sebagai Menteri Agama RI dalam ceramahnya yang dengan berbagai hal keduniaan mengurus pekerjaan
disampaikan pada kursus PB4 yang diselenggarakan kemudian lalai mengurus keluarga untuk
oleh BP4 Pusat di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, membentuk pernikahan keluarganya sesuai dengan
antara lain mengemukakan bahwa kalau seorang cita-cita Islam dalam membentuk keluarga yang
bertanya bagaimana cara membangun negara yang harmonis.
kuat, maka jawab ialah negara yang kuat dibangun Masyarakat Kelurahan Muara Tuhup
dari rumah tangga yang kuat, negara yang adil merupakan masyarakat yang majemuk, terdiri dari
dibangun dari rumah tangga yang adil, negara yang berbagai macam etnik suku. Hal ini karena
makmur dibangun dari keluarga yang makmur. Jadi, terbukanya lapangan pekerjaan sebagai karyawan
kalau ingin membangun negara, maka sebaiknya sebuah perusahaan tambang batu bara yang
harus dibangun keluarga terlebih dahulu dengan beroperasi pada daerah ini. Sehingga menjadi
sebaik-baiknya, tanpa membangun keluarga dengan peluang bagi orang yang ingin meningkatkan taraf
sebaik-baiknnya maka mustahil akan tercapai hidup untuk menjadi lebih baik dan meningkat.
pembangunan negara yang sedang dilaksanakan ini. Suatu pekerjaan ada kalanya menjadi faktor utama
Menurut Muhammad Dlaifurrahman dalam sebuah keluarga, pekerjaan akan menjadi
(2017: 41) dalam jurnalnya mengatakan dalam suatu landasan dalam mencari nafkah untuk
sebuah keluarga ada hak dan kewajiban dari masing- keluarga, banyak jenis pekerjaan yang ada pada saat
masing pihak yang berarti memahami dan sekarang ini, diantaranya adalah menjadi seorang
menyadari apa yang menjadi hak dan kewajibannya. karyawan di perusahaan-perusahaan tambang batu
Seorang suami berhak mendapatkan perhatian, bara yang beroperasi di sekitar Kelurahan Muara
kasih sayang, pelayanan seksual dan rumah tangga Tuhup, salah satunya yakni PT Asmin Koalindo
dari sang istri, demikian juga dengan sang istri. Tuhup. Asumsi sementara buat peneliti, bahwa ada
Hanya saja istri memiliki hak yang tidak dimiliki korelasi antara sistem penetapan waktu pekerjaan
suami, yaitu hak diberi nafkah. Sementara kewajiban dengan keharmonisan rumah tangga bagi warga
suami terhadap istrinya adalah memberi nafkah, Muara Tuhup. Bila asumsi peneliti benar, maka tentu
mencukupi pakaiannya dan mempergauli istri hal ini sangat memprihatinkan, sebab dengan adanya
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

penghasilan yang memadai seharusnya menjadi menyatakan bahwa tehnik penelitian korelasi
faktor penting untuk menggapai keharmonisan merupakan tehnik statistik untuk menentukan
sebuah keluarga, kemungkinan lain bisa menjadi hubungan antara pasangan skor.
faktor keharmonisan seperti strata pendidikan, Adapun pada penelitian ini, yang ingin
psikologi, lingkungan dan lain-lain. Rumusan masalah diteliti adalah apakah ada hubungan pekerjaan
yang diajukan pada penelitian ini adalah bagaimana suami dengan keharmonisan keluarga yang
hubungan pekerjaan suami karyawan Perusahaan PT digambarkan dengan indeks statistik yang
Asmin Koalindo Tuhup di Kelurahan Muara Tuhup dikenal dengan koefisien korelasi.
dengan keharmonisan keluarga, sedangkan tujuan 2. Keharmonisan Keluarga
penelitian ini untuk mengukur relevansi antara
pekerjaan suami karyawan Perusahaan PT Asmin 1) Pengertian Keharmonisan
Koalindo Tuhup dengan keharmonisan keluarga di Keluarga
Kelurahan Muara Tuhup. Penelitian ini dilaksanakan
di Kelurahan Muara Tuhup Kabupaten Murung Raya Dalam buku kamus besar bahasa indonesia
Provinsi Kalimantan Tengah. (1989: 299) secara terminologi keharmonisan
berasal dari kata harmonis yang berarti serasi,
KAJIAN selaras. Titik berat dari keharmonisan adalah keadaan
TEORI selaras atau serasi. Keharmonisan bertujuan untuk
mencapai keselarasan dan keserasian dalam
1. kehidupan. Keluarga perlu menjaga kedua hal
Kor tersebut untuk mencapai keharmonisan. Basri
elasi (1996:111) mengatakan keluarga yang harmonis dan
berkualitas yaitu keluarga yang rukun bahagia, tertib,
Menurut Anas Sudijono (2008: 179) kata disiplin, saling menghargai, penuh pemaaf, tolong
“korelasi” berasal dari bahasa inggris correlation. menolong dalam kebajikan, memiliki etos kerja
Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan yang baik, bertetangga
dengan “hubungan”, atau “saling hubungan”, atau dengan saling menghormati, taat mengerjakan
“hubungan timbal-balik.” Dalam Ilmu Statistik Istilah ibadah, berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu
“korelasi” diberi pengertian sebagai “hubungan pengetahuan, dan memanfaatkan waktu luang
antardua variabel atau lebih”. Hubungan antardua dengan hal yang positif dan mampu memenuhi
variabel dikenal dengan istilah: bivariate correlation, dasar keluarga. Pendapat senada juga dikemukakan
sedangkan hubungan antarlebih dari dua variabel oleh Qaimi (2002:14) bahwa keluarga harmonis
disebut multivariate correlation. merupakan keluarga yang penuh dengan
Korelasi berasal dari kata ko yang berarti ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan
saling dan relasi yang berarti hubungan, sehingga dan kelangsungan generasi masyarakat, belas- kasih
korelasi berarti saling berhubungan. Dua hal atau dan pengorbanan, saling melengkapi, dan
lebih dikatakan mempunyai saling hubungan apabila menyempurnakan, serta saling membantu dan
diantara mereka terdapat kesejajaran nilai. bekerja sama”. Selain itu, Drajat (1975: 9) juga
Kesejajaran nilai mengandung arti bahwa berpendapat bahwa keluarga yang harmonis atau
bervariasinya suatu gejala diikuti bervariasinya gejala keluarga bahagia adalah apabila kedua pasangan
yang lain. Misalnya: bertambahnya jumlah barang tersebut saling menghormati, saling menerima,
dipasar berhubungan dengan menurunnya harga saling menghargai, saling mempercayai, dan saling
barang tersebut, meningkatnya pendapatan mencintai.
berhubungan dengan meningkatnya tabungan Dlori (2005:30-32) berpendapat
masyarakat, dan sebagainya. keharmonisan keluarga adalah bentuk hubungan
Korelasi merupakan teknik analisis yang yang dipenuhi oleh cinta dari kasih, karena kedua
termasuk dalam salah satu teknik pengukuran hal tersebut adalah tali pengikat keharmonisan.
asosiasi / hubungan (measures of association). Kehidupan keluarga yang penuh cinta kasih tersebut
Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang dalam Islam disebut sakinah-mawaddah- warahmah.
mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik Yaitu keluarga yang tetap menjaga perasaan cinta;
bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan cinta terhadap suami/istri, cinta terhadap anak, juga
hubungan antara dua variabel. Diantara sekian cinta pekerjaan. Perpaduan cinta suami-istri ini akan
banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat menjadi landasan utama dalamberkeluarga.
dua teknik korelasi yang sangat populer sampai Islam menganjarkan agar suami memerankan tokoh
sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product Moment utama dan istri memerankan peran lawan yaitu
dan Korelasi Rank Spearman. Selain kedua teknik menyeimbangkan karakter suami. Dari beberapa
tersebut, terdapat pula teknik-teknik korelasi lain, definisi tentang keharmonisan keluarga yang
seperti Kendal, Chi-Square, Phi Coefficient, Goodman- dikemukakan para tokoh, dapat disimpulkan
Kruskal, Somer, dan Wilson. Sedangkan dalam buku keharmonisan keluarga adalah keadaan keluarga di
karangan Arief Fuchan sebagaimana dikutip dalam mana para anggotanya merasa bahagia, saling
blog nurmyassuffah (diakses: 5 September 2013)
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

mencintai dan saling menghormati serta dapat Kesemuanya berperan penting dalam memupuk
mengaktualisasikan diri sehingga perkembangan hubungan yang baik, termasuk dalam
anggota keluarga berkembang secara normal. hubungan yang paling intim dalam hubungan
2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi suami istri adalah seks.
Keharmonisan Keluarga 3. Latar belakang suasana yang baik. Untuk
menciptakan suasana yang baik, dilatar
Ada banyak ahli yang mengemukakan tentang belakangi oleh pikiran-pikiran, perbuatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan tindakan yang penuh kasih sayang. Maka
keluarga, di bawah ini akan dikemukakan beberapa macam-macam perasaan jengkel, kecewa,
faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga tidak adil
menurut para ahli. Menurut Sarlito Wirawan yang bisa menimbulkan prasangka curiga yang
Sarwono (1982:79) dalam bukunya menyatakan mewarnai suasana hubungan suami istri dan
Keluarga harmonis atau keluarga bahagia adalah mempengaruhi hubungan intim mereka harus
apabila dalam kehidupannya telah memperlihatkan dijauhi.
faktor- faktor berikut: Menurut Hasan Basri (2002: 27)
1. Faktor kesejahteraan jiwa. Yaitu rendahnya pembentukan keluarga harmonis hendaknya
frekwensi pertengkaran dan percekcokan di diniatkan untuk menyelenggarakan kehidupan
rumah, saling mengasihi, saling keluarga yang penuh dengan semangat sakinah-
membutuhkan, saling tolong-menolong antar mawaddah- warahmah dengan selalu mendekatkan
sesama keluarga, kepuasan dalam pekerjaan dan diri kepada Allah dan mendambakan keridhaan-Nya,
pelajaran masing-masing dan sebagainya yang limpahan hidayah dan taufiq-Nya. Kehidupan
merupakan indikator- indikator dari adanya jiwa keluarga yang didasari oleh niat dan semangat
yang bahagia, sejahtera dan sehat. beribadah kepada Allah, maka keluarga yang
2. Faktor kesejahteraan fisik. Seringnya anggota demikian akan selalu mendapatkan perlindungan
keluarga yang sakit, banyak pengeluaran untuk dalam mendapatkan tujuan-tujuannya yang penuh
kedokter, untuk obat-obatan, dan rumah dengan keluhuran.
sakit tentu akan mengurangi dan menghambat Kasih sayang yang tertanam dalam hati
tercapainya kesejahteraan keluarga. dan menjadi kelembutan dalam sikap, tindakan dan
3. Faktor perimbangan antara ucapan akan memberikan hamba tersebut
pengeluaran dan pendapatan keluarga. ketenangan kalbu. Karenanya pasangan yang tingkah
Kemampuan keluarga dalam merencanakan lakunya lembut akan mendapatkan banyak
hidupnya dapat menyeimbangkan pemasukan kebahagiaan dalam kehidupannya. Cinta yang
dan pengeluaran dalam keluarga. berakar pada tempramen yang lembut pada
Sedangkan Singgih D Gunarsa dan Yulia siapapun yang dicintai. Begitu pula dalam keluarga,
Singgih D. Gunarsa (1991: 202-203) mengemukakan jika suami mempunyai sikap lembut pada istrinya,
bahwa membina rumah tangga akan berhasil terhadap keluarga, terhadap masyarakat,
tergantung dari penyesuaian antara kedua belah makasuasana akan dirasa nyaman, keluarga menjadi
pihak dan bagaimana mengatasi kesulitan- harmonis, punya banyak teman, disukai dan
kesulitan, dihormati oleh masyarakat. (Muhammad M. Dlori:
maka kedua belah pihak harus 34-35).
memperhatikan: Dalam AL-Quran Surat Ali-Imran ayat
1. Menghadapi kenyataan. Suami istri perlu 159 Allah Swt berfirman:
menghadapi kenyataan hidup dari semua yang kepada-Nya.” (Kementrian Agama
terungkap dan tersingkap sebagai suatu tim,
dan menanggulanginya dengan bijaksana untuk RI: 90)
menyelesaikan masalah.
2. Penyesuaian timbal balik perlu usaha terus Berdasarkan pendapat beberapa tokoh
menerus dengan saling memperhatikan, saling di atas yang menyebutkan tentang faktor-faktor
mengungkapkan cinta kasih dengan tulus, keharmonisan keluarga, maka
menunjukkan pengertian, penghargaan, dan dapat disimpulkan bahwa faktor
saling memberi dukungan semangat.
ِ‫اِظفِ يِغل‬ ‫ِبِف ا ِحِر مةِِنِِم لهِلا مِلهِ تنِل لِِو نِك‬
keharmonisan keluarga adalah adanya
‫ِنِم حِ ِكِل فِعاِف مِنهِِع ِرِفِغتِساِو‬ ‫ِفنِال‬ ِ‫ل ِق‬
ِِ‫ِاضو‬ ‫ِلا‬ saling menghargai diantara anggota
‫مِلهِ مِهِرواِشِو يِفلأا مرِ اذإِِف عزِمِ تِِ ِلك ىعلِ لهِلا‬
‫ف‬ keluarga, saling menyayangi, terjaganya
ِِ‫تِِ ِينلك‬ ِ‫إِ لهِلا ِي ح‬
‫ملِا‬ kesehatan rohani dan jasmani serta
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu dasarkan pada cinta kasih, dan mampu mengelola
berlaku lemah Lembut terhadap mereka. kehidupan dengan penuh keseimbangan (fisik, mental,
sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati emosional dan spiritual) baik dalam tubuh keluarga
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari maupun hubungannya dengan yang lain, sehingga para
sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, anggotanya merasa tenteram di dalamnya dan
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan menjalankan peran-perannya dengan penuh
bermusyawaratlah dengan mereka dalam kematangan sikap, serta dapat melalui kehidupan
urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah dengan penuh keefektifan dan kepuasan batin. Inilah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah yang menjadi akibat dari terdukungnya finansial
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai keluarga. Dalam penelitian ini, peneliti berupaya untuk
orang-orang yang bertawakkal mengukur indikator-indikator yang dapat diukur dalam
upaya memberikan nilai atau skor, indikator ini
perekonomian yang matang. disesuaikan dengan konsep teori yang telah dibahas
pada pembahasan sebelumnya dan juga konsep teori
HASIL DAN PEMBAHASAN yang berkembang pada saat sekarang, indikator-
indikator ini juga akan peneliti cocokkan dengan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, perspektif atau pemahaman tokoh masyarakat di
yaitu penelitian yang bekerja dengan angka, yang Kelurahan Muara Tuhup mengenai keharmonisan
datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, keluarga yang peneliti anggap dapat memberikan
atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan penilaian mengenai kelayakan indikator
statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis tersebut.Sebelum mengukur indikator dari penelitian
penelitian yang bersifat spesifik, dan untuk melakukan ini terlebih dahulu akan peneliti buat skala pengukuran.
prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang
variabel yang lain oleh karena itu penelitian kuantitatif digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
secara tipikal dikatikan dengan proses induksi pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
enumerative yaitu menarik kesimpulan berdasarkan sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
angka dan melakukan abstraksi berdasar generalisasi. pengukuran akan menghasilkan data kuatitatif.
Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menemukan (Sugiyono :133). Adapun macam- macam skala
seberapa banyak karakteristik yang ada pengukuran dapat berupa : skala nominal, skala ordinal,
dalampopulasi induk mempunyai karakteristik seperti skala interval, dan skala rasio. Dari skala pengukuran itu
yang terdapat pada sampel (Asmadi alsa: 13). akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan ratio.
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan antara lain :
Meskipun Pendekatan kuantitatif, kata-kata dalam
1. Skala Likert
penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
dan kesimpulan yang diambil bersifat kualitatif
2. Skala Guttman
deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan
gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau
fenomena. dalam hal ini, jenis penelitian ini merupakan 3. Rating Scale
penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang
data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk 4. Semantic Deferential
angka- angka, meskipun juga berupa data kualitatif
sebagai pendukungnya dengan pengambilan konklusinya Ke empat jenis skala tersebut bila digunakan
seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval
angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara atau rasio. Hal ini akan tergantung pada bidang yang
peneliti dengan informan. Pendekatan kuantitatif diukur. (Sugiyono :134) dalam penelitian ini skala
digunakan untuk menguji hasil analisis dari hipotesis pengukuran yang peneliti pilih adalah Skala Likert.
secara statistik, apakah ada atau tidak korelasi antara Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
pekerjaan suami dengan keharmonisan keluarga pada dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
karyawan perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup di tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka
Kelurahan Muara Tuhup. Dalam penelitian ini peneliti variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
menggunakan jenis desain penelitian korelasional. variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
Korelasi merupakan suatu hubungan antara satu titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang
variabel dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk
mengetahui kategori skor pekerjaan suami sebagai
dengan variabel lainnya. Hubungan antara variabel karyawan perusahaan PT
tersebut bisa secara korelasional bisa juga secara
kausal. Asmin Koalindo Tuhup terlebih dahulu ditentukan
interval skor dengan rumus :
Pekerjaan suami sebagai karyawan perusahaan
PT Asmin Koalindo Tuhup menjadi objek yang H −
menumbuhkan kondisi harmonis dalam keluarga, L =
Keharmonisan keluarga maksudnya adalah terciptanya R
keadaan yang sinergis diantara anggotanya yang di
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

5 persyaratan yang layak untuk dijadikan sampel,


adapun beberapa syarat yang harus ditempuh
5 − sebelum di jadikan sampel adalah sebagai berikut:
1 = 1. Karyawan PT.Asmin Koalindo Tuhup yang masih
0.8 aktif bekerja sebagai karyawan dan berdomisili di
Kelurahan Muara Tuhup.
5 2. Karyawan PT.Asmin Koalindo Tuhup yang
sudah berumah tangga atau berkeluarga, secara
a. Sangat baik : 4,6 − otomatis seorang karyawan yang belum berumah
5,4 b. Baik : 3,7 tangga atau berkeluarga tidak dapat dijadikan
− 4,5 c. Cukup baik : sebagai sampel dalam penelitian ini hal ini
2,8 − 3,6 d. Kurang baik disesuaikan dengan judul penelitian penulis,
: 1,9 − 2,7 e. Sangat kurang karena bagaimana mungkin kita mengetahui
baik : 1− 1,8 keharmonisan keluarga jikalau karyawan itu
Sedangkan untuk mengetahui kategori skor belum berumah tangga atau berkeluarga.
Maka berdasarkan persyaratan yang harus
keharmonisan keluarga karyawan perusahaan PT dipenuhi tersebut diperolehlah karyawan PT Asmin
Asmin Koalindo Tuhup ditentukan interval skor Koalindo Tuhup yang berdomisili dan sudah
dengan rumus : berkeluarga / berumah tangga di kelurahan Muara
H − Tuhup sebanyak 11 orang.
L = Penelitian ini menemukan bahwa 1 sampel
R pasangan suami istri memperoleh kategori harmonis
dimana suaminya bekerja pada posisi
4 supervisor/pengawas, 6 pasangan suami istri
memperoleh kategori cukup harmonis dimana
4 − 1 suaminya berkerja pada posisi Drive/supir,
= 0.75 pasangan suami istri memperoleh kategori cukup
harmonis dan 2 pasangan suami istri memperoleh
4 kategori kurang harmonis dimana suaminya bekerja
sebagai security/keamanan, 1 pasangan suami istri
a. Sangat Harmonis : 4,2 − 4,9 cleaning service/petugas kebersihan memperoleh
b. Harmonis : 3,4 − kategori cukup harmonis. Jika dikalkulasikan secara
4,1 c. Cukup Harmonis : 2,6 keseluruhan yakni 1 sampel pasangan suami istri
− 3,3 d. Kurang Harmonis : memperoleh kategori harmonis, 8 pasangan suami istri
1,8 − 2,5 e. Sangat Kurang Harmonis : memperoleh kategori cukup harmonis, 2 pasangan
1 − 1,7 suami istri memperoleh kategori kurang harmonis.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Berdasarkan hasil uji statistik tentang korelasi antara
pekerjaan suami dengan keharmonisan keluarga.
masyarakat kelurahan muara tuhup berjumlah 3.793 Ternyata pekerjaan suami ada pengaruhnya terhadap
jiwa, yang terdiri dari 9 RT, sedangkan untuk suami keharmonisan keluarga, hal ini dapat dilihat dari hasil
yang sekarang bekerja sebagai karyawan perusahaan PT interpretasi harga rxy
Asmin Koalindo Tuhup keseluruhannya hanya = 0,594 jika dikonsultasikan dengan rtabel N = 22
27 orang dari Kelurahan Muara Tuhup, pada pada taraf signifikasi 5% atau 0,05 diperoleh
sedangkankaryawan yang berasal dari desa, kelurahan rtabel sebesar 0,423, sedangkan pada taraf signifikasi
atau daerah lain juga banyak tetapi untuk lebih 1% atau 0,01 diperoleh rtabel sebesar
fokus dalam penelitian ini hanya karyawan yang berasal 0,537. Dengan demikian harga rxy = 0,59 lebih besar
dari Kelurahan Muara Tuhup saja yang dapat di jadikan dari rtabel, baik pada taraf signifikasi 5% atau 1% hal ini
sampel penelitian. Adapun yang menjadi pilihan peneliti berarti interval koefisiennya berada pada 0,40
dalam menentukan sampel adalah menggunakan teknik – 0,599 maka antara variabel X dan variabel Y
sampling kouta. teknik ini digunakan untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu menunjukkan tingkat hubungan yang cukup kuat.
sampai jumlah(kouta) yang diinginkan. (Sugiyono :124) Adapun konstribusi variabel X terhadap variabel Y
Maka dalam penelitian ini, dari jumlah sampel suami diperoleh dengan hasil perhitungan koefisien
yang bekerja sebagai karyawan perusahaan PT Asmin determinansi (KD = r2 x 100%) sebesar 35,28% hasil ini
Koalindo Tuhup yang ada di Kelurahan Muara Tuhup memberikan pemahaman bahwa variabel X yakni
total keseluruhan berjumlah 27 orang itu diambil pekerjaan suami memberikan konstribusi terhadap
semua sebagai sampel dalam penelitian ini, karena variabel Y yakni keharmonisan keluarga sebesar
total jumlah sampel tidak sampai dari 35
100-150 subjek. Dari total keseluruhan tersebut untuk ,2
sampel tersebut terlebih dahulu mempuh beberapa
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

8 penulis jelaskan menurut Kompilasi Hukum Islam


%. sebagai berikut:
a. Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 80 ayat (1)
Penelitian ini juga menemukan, antara bahwa suami adalah pembimbing terhadap istri
pekerjaan suami dengan keharmonisan keluarga dan rumah tangganya, akan tetapi mengenai hal-
menunjukkan ada korelasi, yakni pekerjaan suami hal urusan rumah tangga yang penting-penting
sebagai karyawan PT Asmin Koalindo Tuhup di diputuskan oleh suami istri bersama. Ayat
Kelurahan Muara Tuhup berada pada interval skor (3) bahwa suami wajibmemberi
kategori baik 1 sampel, cukup baik 6 sampel dan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi
kurang baik 4 sampel. Sedangkan keharmonisan kesempatan belajar pengetahuan yang berguna
keluarga berada pada kategori harmonis 1 sampel, dan bermanfaat bagi agama nusa dan bangsa.
cukup harmonis 8 sampel dan kurang harmonis 2 Pada pasal 80 ayat (1) ini berdasarkan hasil
sampel. Maka dapat disimpulkan tidak ada pasangan jawaban angket penelitian dan pengamatan penulis
suami istri yang tingkat keharmonisannya berada pada bahwa seorang suami yang berprofesi sebagai
level sangat harmonis. Hanya sebagian dari suami yang karyawan perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup
berkerja sebagai karyawan tingkat keharmonisannya seharusnya membimbing istri dan rumah tangganya,
berada pada level harmonis, dan sebagian yang lain tetapi dikarenakan sibuk dengan pekerjaan sehingga
cukup harmonis dan ada yang kurang harmonis. alokasi waktu untuk bersama keluarga dirumah
Adapun faktor penyebab darirendahnya tingkat hanya digunakan oleh suami untuk beristirahat sebagai
keharmonisan keluarga antara lain persiapan berangkat kerja lagi sehingga hak dan
: kewajiban suami pada pasal 80 ayat (1) Kompilasi
a) Banyaknya gaji dan bonus yang diperoleh Hukum Islam ini belum sepenuhnya dilaksanakan oleh
setiap bulan oleh karyawan memberikan pihak suami. Seharusnya seorang suami ketika berada
dampak yang signifikan terhadap keharmonisan di rumah memanfaatkan waktu tidak hanya untuk
keluarga. hal ini dibarengi juga dengan istirahat sebagai persiapan berangkat kerja lagi tetapi
manajemen pengelolaan anggaran pendapatan lebih dari itu seorang suami sebagai pembimbing
dan pengeluaran keuangan keluarga yang tertata terhadap istri dan rumah tangganya lebih pro aktif
baik serta teratur. Jika pendapatan gaji besar terhadap keadaan keluarganya.
serta manajemen pengelolaan keuangan Pada pasal 80 ayat (3) ini seorang suami
keluarga bagus maka tingkat keharmonisan seharusnya meluangkan waktu bersama istri dan
keluarga menunjukkan nilai positif, sebaliknya keluarganya untuk mempelajari pengetahuan dan
jika gaji kecil serta manajemen pengelolaan pendidikan agama, karena ini adalah hak dan
keuangan kurang baik niscaya tingkat kewajiban suami atas istri. Berdasarkan hasil
keharmmonisan keluarga menujukkan nilai angket penelitian dan pengamatan penulis pada
negatif. kenyataannya tidak demikian. Seorang suami hanya
b) Tingkat pengetahuan, intelektual atau memikirkan bagaimana memajukan kesejahteraan
pendidikan dari suami dan istri dalam finansial keluarganya tapi lalai memberikan
keluarga. dalam hal ini jika semakin tinggi pendidikan agama kepada istri dan keluarganya, hal
pendidikan suami atau istri maka semakin tinggi ini bisa bertambah parah bila seorang istri tidak
atau bagus tata kelola kehidupan faham dengan kondisi suaminya dan
berkeluarganya. mengabaikannya.
c) Lingkungan. Dalam hal ini jika suami atau istri b. Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 83 ayat (2)
tidak pandai dalam menjalankan kehidupan bahwa istri menyelenggarakan dan
keluarganya supaya tidak ikut terkontaminasi mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari.
dampak lingkungan yang tidak baik niscaya hal Pada pasal ini hak dan kewajiban seorang istri atas
inipun berpengaruh terhadap tingkat suami bahwa istri menyelenggarakan dan mengatur
keharmonisan keluarga. keperluan rumah tangga sehari-hari, jika istri tidak
d) Sebagaimana telah dijelaskan pada kajian menunaikan kewajiban ini terhadap suami maka
teori, bahwa ibadah spiritual atau relegiusitas istri dianggap nusyuz. Berdasarkan hasil angket
dalam keluarga perlu untuk ditumbuhkan, penelitian menunjukkan bahwa sebagian istri
sehingga semakin sering frekuensi ibadah lalaimenunaikan hak dan kewajibannya terhadap
spiritual atau relegiusitas suami atau istri suami. Hal ini di tambah pula suaminya tidak
bersama-sama keluarganya tentu berdampak mengambil tindakan tegas terhadap istrinya, hanya
baik terhadap keharmonisan keluarga. membiarkan keadaan seperti ini berlanjut terus
Selain 4 faktor di atas, terdapat faktor lain menerus.
lagi yang menjadi sebab rendahnya tingkat
keharmonisan keluarga yakni tidak terpenuhi atau KESIMPULAN
terlaksananya hak dan kewajiban suami atas istri
juga hak dan kewajiban istri atas suami yang akan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
maka disimpulkan bahwa:
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 7 Issue II,Desember 2020. Page 49-55 p-ISSN:2407-3865, e-ISSN:2655-1993

1. Keharmonisan keluarga pada karyawan yang Tangga. Bogor: Cahaya, 2004.


interval skor dengan kategori Harmonis sebanyak Ariyadi, Ariyadi. "Tindak Pidana Pelaku Eksploitasi
1 sampel yang beposisi sebagai Supervisor, Cukup Seksual pada Anak Menurut Hukum
Harmonis 8 sampel yang berposisi sebagai Islam." Jurnal Hadratul Madaniyah 6.1
Driver 6 orang, Security 1 orang, Cleaning (2019): 43-67.
Service 1 orang dan Kurang Harmonis 2 sampel Sanawiah, Sanawiah. "Pengalihan Hak Hadhanah
yang berposisi sebagai Security 2 orang. Jatuh kepada Bapak terhadap Anak
2. Dari perhitungan analisis korelasi dan diuji dengan Belum Mumayyiz (Studi Kasus di
perhitungan uji t serta dihitung dengan rumus Pengadilan Agama Palangka
Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa Raya)." Anterior Jurnal 18.2 (2019): 158-
antara pekerjaan suami sebagai karyawan 162.
perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup dengan
kehamonisan keluarga tedapat korelasi, pekerjaan
suami memberi pengaruh cukup kuat terhadap
keharmonisan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta
Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi,
Yogyakarta : Pustaka Belajar,
2003
Basri, Hasan, Merawat Cinta Kasih. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996
, Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan
Agama. Yogyakarta; Pustaka pelajar,
2002
Dlaifurrahman, Muhammad, “Upaya Membangun
Keluarga Sakinah”, Jurnal Hadratul
Madaniyah, Volume 4 Issue I, Juni 2017
Dlori, Muhammad. M, Dicintai Suami (istri) Sampai
Mati, Jogjakarta: Katahati, 2005
Dradjat, Zakiah, Ketenangan dan Kebahagiaan
Dalam Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang,
1975
D. Gunarsa, Singgih dan Yulia Singgih D. Gunarsa,
Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga.
Jakarta: Gunung Mulia. 1991
, Psikologi untuk Keluarga. Jakarta:
Gunung Mulia. 1986
Doe, Mimie, SQ Untuk Ibu: Cara-Cara Praktis dan
Inspiratif Untuk Mewujudkan Ketentraman
Ruhani, Bandung: Penerbit Kaifa, 2002
Elizabet. B, Hurlock, Psikologi Perkembangan, Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
Jakarta: Erlangga, 1999
Hawari, Dadang, Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan
Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: Dana Bakti
Prima Yasa, 2004
Manan, Abdul, Aneka Masalah Hukum Perdata
Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana,
2008
Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011,
cetakan ke-2
Mazhari, Husain, Membangun Surga Dalam Rumah

You might also like