Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
ABSTRACT
S ecara
reaksi fisi di teras reaktor dipindahkan
garis besar pembuangan melalui sistem pendingin primer menuju
panas hasil reaksi fisi di teras heat exchanger. Pada bagian heat
reaktor RSG-GAS ke lingkungan, exchanger tersebut sistem pendingin
dilakukan melalui dua tahapan, yaitu primer dan sistem pendingin sekunder
melalui sistem pendingin primer dan bertemu sehingga panas tersebut dapat
38
Analisa
udul Kebutuhan
Makalah Make Up…
Diletakkan… p-ISSN:0216-2695, e-ISSN:2614-8943
(Pranto
(Oke Oce,Busono,
dkk) Santosa) http://jurnal.batan.go.id/idex/php/bprn
39
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Bulletin of Nuclear Reactor Management
Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38- 44
panas dan suhu air dingin. Approach harus dikompensasi dengan pompa
adalah perbedaan antara suhu air keluar make-up.[8] Pada sistem pendingin
cooling tower dengan suhu bola basah sekunder PRSG, untuk mengatasi
udara yang masuk atau selisih antara kekurangan volume air di cooling tower,
suhu air dingin dan suhu bola basah (wet disediakan pompa make up water PA-04.
bulb) dari udara.[4][5] Evaporation loss (We) adalah
kehilangan air akibat penguapan
sebagian kecil air karena adanya
pemanasan. Besarnya nilai evaporation
loss dari desain ditentukan sebagai
berikut:
We = 1,15 % x Wc...............(1)[7]
Keterangan :
We = Evaporation loss (m3/hr)
Wc = Cooling tower water flow (m3/hr)
Sedangkan pendekatan lain untuk
perhitungan evaporation loss menurut
Gambar 2. Prinsip kerja sistem Cooling Tower Make up Water[2],
pendingin sekunder dan cooling tower banyaknya jumlah air yang hilang akibat
penguapan atau evaporation loss (We)
Air dari kolam cooling tower dipompa dapat dihitung menggunakan persamaan
menuju heat exchanger untuk mengambil dibawah ini :
panas dari sistem primer dan selanjutnya
air dalam kondisi panas yang berasal dari We = 0,00085 Wc(T2 – T1).......(2)
heat exchanger dialirkan menuju cooling Keterangan :
tower. Air panas tersebut akan berkontak Wc = Debit air saat pengukuran (m3/hr)
langsung dengan udara sekitar yang T2 = Suhu air masuk cooling tower
bergerak pada sisi bagian atas cooling T1 = Suhu air keluar cooling tower
tower karena pengaruh dari fan atau
Drift loss(Wd) adalah kehilangan air
blower dan air yang memiliki suhu lebih
yang disebabkan karena pengaruh
dingin akan jatuh ke kolam cooling tower.
gerakan fan yang berputar, besarnya
Dari proses ini akan menghasilkan suhu
sekitar 0,1–0,2% jumlah air yang
yang rendah yaitu hampir mendekati suhu
bersirkulasi. Berdasarkan desain cooling
bola basah udara. Air yang sudah
tower yang dibuat oleh PT. Hamon
mengalami penurunan suhu ditampung ke
besarnya drift loss ditentukan sebesar :[9]
kolam.
Wd = 0,1% xWc.
Cooling tower menggunakan prinsip
Wc = Debit air saat pengukuran (m3/hr)
penguapan dimana sebagian air diuapkan
ke aliran udara yang bergerak dan
Parameter terakhir adalah blow
kemudian dibuang ke lingkungan. Dalam
down (Wb) yang merupakan kehilangan
pengoperasian cooling tower dimung-
air akibat blowdown. Blowdown mem-
kinkan terjadi kehilangan air sehingga
buang sebagian air sirkulasi pekat karena
diperlukan penambahan air untuk men-
proses penguapan untuk menurunkan
jaga kestabilan jumlah air yang
konsentrasi padatan sistem. Blowdown
bersirkulasi. Kehilangan air diakibatkan
diperlukan untuk membatasi pemben-
oleh beberapa faktor yaitu evaporation
tukan kerak air.
loss (We), drift loss (Wd) dan blowdown
Besarnya nilai Blowdown (Wb) dapat
(Wb),[6][7] sehingga pada cooling tower
ditentukan dengan persamaan berikut:
pengurangan air yang sangat signifikan,
40
Analisa
udul Kebutuhan
Makalah Make Up…
Diletakkan… p-ISSN:0216-2695, e-ISSN:2614-8943
(Pranto
(Oke Oce,Busono,
dkk) Santosa) http://jurnal.batan.go.id/idex/php/bprn
41
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Bulletin of Nuclear Reactor Management
Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38- 44
42
Analisa
udul Kebutuhan
Makalah Make Up…
Diletakkan… p-ISSN:0216-2695, e-ISSN:2614-8943
(Pranto
(Oke Oce,Busono,
dkk) Santosa) http://jurnal.batan.go.id/idex/php/bprn
b. Perhitungan kehilangan air akibat (∆t) = 4,40 – 4,18 meter = 0,22 meter,
drift loss(Wd) lebar kolam (l) = 16,8 meter, dan
Wd = 0,1% xWc panjang kolam (p) = 21,35 meter maka
Wc = Debit air saat pengukuran volume air yang berkurang adalah;
(m3/hr) Volume = p x l x ∆t
= 21,35 m x 16,8 m x
Keterangan : Debit air saat 0,22 m
pengukuran diasumsikan sama = 78,9096 m3
dengan debit aliran dari cooling
tower yaitu sebesar 3908,64 m3/h. Sehingga dalam waktu 2 jam maka
besarnya keperluan make up water di
Wd = 0,1% x 3908,64 m3/h cooling tower adalah:
= 3,9086 m3/h
Sehingga banyaknya jumlah make up water = volume : waktu
kehilangan air yang diakibatkan = 78,9096 m3 : 2 jam
oleh drift loss (Wd) sebesar = 39,4548 m3/h.
3,90864 m3/h.
KESIMPULAN
c. Perhitungan kehilangan air akibat
blowdown (Wb)
Berdasarkan data desain cooling tower
Perhitungan berdasarkan hasil
yang baru, hasil perhitungan kehilangan
pengukuran
air, hasil pengamatan operasi pompa PA-
Wb = We / (S – 1)
04 dapat disimpulkan bahwa:
= 24,61 / (2 – 1) m3/h
= 24,61 m3/h 1. Kehilangan air di cooling tower pada
kondisi reaktor beroperasi pada daya
d. Berdasarkan perhitungan maka
30 MW masih lebih kecil dibandingkan
total kehilangan air di cooling
dengan perhitungan maupun hasil
tower adalah:
desain, sehingga dapat disimpulkan
bahwa cooling tower masih aman.
Make up water = We + Wd+ Wb
= (24,61 + 3,9086 + 24,61) 2. Dengan kapasitas pompa PA-04
= 53,1286 m3/h sebesar 100 m3/h dan kehilangan air
sebesar 39,4548 m3/h maka pompa
3. Perhitungan berdasarkan hasil tersebut masih mampu untuk
pengamatan memenuhi kebutuhan make up air
Hasil pengamatan operasi pompa dalam mengkompensasi kehilangan
PA-04 yang dilakukan pada tanggal 20 air di cooling tower.
Desember 2018 dan 19 Maret 2019,
yaitu saat reaktor beroperasi pada DAFTAR PUSTAKA
daya 30 MW. Rata-rata dalam waktu 2
jam terjadi terjadi penurunan 1. G. B. HILL E. J. PRING PETER D.
ketinggian air cooling tower dari level OSBORN: Cooling Towers, 3rd
4,40 meter ke 4,18 meter. Edition: Principles and Practice,
Berdasarkan penurunan ketinggian air Butterworth-Heinemann, 1990.
di cooling tower maka dapat dihitung 2. Gerald Bowen Hill, E. J. Pring, Peter
volume air yang berkurang dalam David Osborn, William Stanford:
waktu 2 jam. Penurunan ketinggian air Cooling towers: principles and
43
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Bulletin of Nuclear Reactor Management
Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38- 44
44