You are on page 1of 7

Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir

Bulletin of Nuclear Reactor Management


Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38 - 44

ANALISA KEBUTUHAN MAKE UP WATER COOLING TOWER


RSG-GAS PADA DAYA 30 MW SETELAH REVITALISASI

Pranto Busono1, Santosa Pujiarta2


1 2 PRSG – BATAN Kawasan Puspiptek Gd. 31 Serpong, 15310
email: pranto@batan.go.id

Diterima: 23 Januari 2020, diperbaiki : 6 Febuari 2020, disetujui : 13 April 2020

ABSTRAK

ANALISA KEBUTUHAN MAKE UP WATER COOLING TOWER RSG-GAS PADA DAYA 30


MW SETELAH REVITALISASI. Akibat kondisi dan usia dari cooling tower RSG-GAS maka telah
dilakukan revitalisasi pada cooling tower tersebut. Cooling tower yang baru mempunyai tipe sama
dengan tipe sebelumnya, yaitu tipe Mechanical induced draft, counter flow, Inline, Closed end.
Akibat penggantian/revitalisasi cooling tower RSG-GAS maka perlu dilakukan kajian yang
berkaitan dengan besarnya kehilangan air. Kehilangan air pada cooling tower terdiri atas:
evaporation loss (We), Drift loss (Wd) dan blowdown (Wb). Besarnya kehilangan air berdasarkan
desain 93,8074 m3/h, hasil perhitungan 53,1286 m3/h dan hasil pengamatan adalah sebesarnya
39,4548 m3/h. Kehilangan air pada cooling tower perlu diperhitungkan karena berkaitan dengan
kemampuan pompa PA-04 dalam mengkompensasi kehilangan air tersebut. Dengan
kemampuan pompa PA-04 yang mempunyai kapasitas 100 m3/h, maka dapat dipastikan bahwa
pompa PA-04 masih mampu untuk mengkompensasi kehilangan air di cooling tower.

Kata kunci : make up water, revitalisasi cooling tower, kehilangan air

ABSTRACT

ANALYSIS OF NEEDS MAKE UP WATER COOLING TOWER RSG-GAS AT 30 MW POWER


AFTER REVITALIZATION. Due to the condition and age of the RSG-GAS cooling tower,
revitalization of the cooling tower has been carried out. The new cooling tower has the same type
as the previous type, namely Mechanical induced draft, counter flow, Inline, Closed end types. As
a result of the replacement or revitalization of the RSG-GAS cooling tower, it is necessary to
conduct a study related to the amount of water loss. Water loss in a cooling tower consists of:
evaporation loss (We), Drift loss (Wd) and blowdown (Wb). The amount of water loss based on
the design is 93.8074 m3/h, the calculation result is 53.1286 m 3/h and the observation result is
39.4548 m3/h. The loss of water in the cooling tower needs to be taken into account because it is
related to the PA-04 pump's ability to compensate for the water loss. With the PA-04 pump's
capacity which has a capacity of 100 m3/h, it is certain that the PA-04 pump is still able to
compensate for the loss of water in the cooling tower.

Keywords: make up water, cooling tower revitalization, water loss

PENDAHULUAN sistem pendingin sekunder. Panas hasil

S ecara
reaksi fisi di teras reaktor dipindahkan
garis besar pembuangan melalui sistem pendingin primer menuju
panas hasil reaksi fisi di teras heat exchanger. Pada bagian heat
reaktor RSG-GAS ke lingkungan, exchanger tersebut sistem pendingin
dilakukan melalui dua tahapan, yaitu primer dan sistem pendingin sekunder
melalui sistem pendingin primer dan bertemu sehingga panas tersebut dapat

38
Analisa
udul Kebutuhan
Makalah Make Up…
Diletakkan… p-ISSN:0216-2695, e-ISSN:2614-8943
(Pranto
(Oke Oce,Busono,
dkk) Santosa) http://jurnal.batan.go.id/idex/php/bprn

berpindah ke sistem pendingin sekunder membandingkan antara hasil perhitungan


dan akan dibuang ke lingkungan melalui dengan kondisi sebenarnya.
cooling tower.
Dalam makalah ini akan dikerjakan :
Mengingat usia cooling tower RSG- - Melakukan perhitungan kehilangan air
GAS sudah lebih dari 30 tahun sehingga di cooling tower akibat penguapan dan
kurang optimal dalam membuang panas percikan.
ke lingkungan, sebagai tindaklanjutnya - Melakukan perhitungan waktu yang
pada tahun 2018 telah dilakukan diperlukan untuk memenuhi kehilan-
revitalisasi. Cooling tower yang baru gan uap air untuk menentukan apakah
memiliki tipe sama dengan cooling tower pompa PA-04 masih mampu untuk
di RSG-GAS sebelumnya, hanya terdapat mengatasi kehilangan air tersebut.
beberapa perbedaan, antara lain: cooling
tower yang baru lebih tinggi, jumlah blade TEORI
lebih banyak, gearbox dan sistem
transmisinya, serta sistem distribusi air. Cooling Tower didefinisikan sebagai
Cooling tower yang baru adalah tipe alat penukar kalor yang fluida kerjanya
mechanical induced draft, counter flow, adalah air dan udara. Cooling Tower
Inline, Closed end.[1] Pada tipe berfungsi mendinginkan air melalui kontak
mechanical induced draft maka langsung dengan udara yang meng-
pertukaran panas antara fluida pendingin akibatkan sebagian kecil air menguap.
dan udara terjadi secara induksi pada Kemampuan cooling tower dalam
menara. Akibatnya udara yang berisi uap menghasilkan air pendingin biasanya
air yang dihasilkan dari pertukaran panas dinyatakan dalam range dan approach
sebagian akan terbuang ke atmosfer. seperti yang terlihat pada gambar
Kehilangan uap air inilah yang harus dibawah ini:[2][3]
dikompensasi oleh sistem make up water
dan dilakukan dengan cara menambah air
dari kolam raw water dengan meng-
gunakan pompa PA-04.
Akibat dari penggantian/ revitalisasi
cooling tower RSG-GAS tersebut maka
perlu dilakukan kajian yang berkaitan
dengan:
- Besarnya kehilangan air yang
diakibatkan adanya penguapan dan
percikan pada cooling tower yang
baru.
- Perhitungan kemampuan pompa PA-
04 dalam mengkompensasi
kehilangan air tersebut. Gambar 1. Gambaran suhu di cooling
Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk tower
melakukan kajian tentang kehilangan air
pada cooling tower, menghitung kemam- Range adalah perbedaan suhu
puan pompa make up (PA-04 AP001/002) antara tingkat suhu air masuk cooling
dalam mengatasi kehilangan air serta tower dengan tingkat suhu air yang keluar
cooling tower atau selisih antara suhu air

39
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Bulletin of Nuclear Reactor Management
Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38- 44

panas dan suhu air dingin. Approach harus dikompensasi dengan pompa
adalah perbedaan antara suhu air keluar make-up.[8] Pada sistem pendingin
cooling tower dengan suhu bola basah sekunder PRSG, untuk mengatasi
udara yang masuk atau selisih antara kekurangan volume air di cooling tower,
suhu air dingin dan suhu bola basah (wet disediakan pompa make up water PA-04.
bulb) dari udara.[4][5] Evaporation loss (We) adalah
kehilangan air akibat penguapan
sebagian kecil air karena adanya
pemanasan. Besarnya nilai evaporation
loss dari desain ditentukan sebagai
berikut:
We = 1,15 % x Wc...............(1)[7]
Keterangan :
We = Evaporation loss (m3/hr)
Wc = Cooling tower water flow (m3/hr)
Sedangkan pendekatan lain untuk
perhitungan evaporation loss menurut
Gambar 2. Prinsip kerja sistem Cooling Tower Make up Water[2],
pendingin sekunder dan cooling tower banyaknya jumlah air yang hilang akibat
penguapan atau evaporation loss (We)
Air dari kolam cooling tower dipompa dapat dihitung menggunakan persamaan
menuju heat exchanger untuk mengambil dibawah ini :
panas dari sistem primer dan selanjutnya
air dalam kondisi panas yang berasal dari We = 0,00085 Wc(T2 – T1).......(2)
heat exchanger dialirkan menuju cooling Keterangan :
tower. Air panas tersebut akan berkontak Wc = Debit air saat pengukuran (m3/hr)
langsung dengan udara sekitar yang T2 = Suhu air masuk cooling tower
bergerak pada sisi bagian atas cooling T1 = Suhu air keluar cooling tower
tower karena pengaruh dari fan atau
Drift loss(Wd) adalah kehilangan air
blower dan air yang memiliki suhu lebih
yang disebabkan karena pengaruh
dingin akan jatuh ke kolam cooling tower.
gerakan fan yang berputar, besarnya
Dari proses ini akan menghasilkan suhu
sekitar 0,1–0,2% jumlah air yang
yang rendah yaitu hampir mendekati suhu
bersirkulasi. Berdasarkan desain cooling
bola basah udara. Air yang sudah
tower yang dibuat oleh PT. Hamon
mengalami penurunan suhu ditampung ke
besarnya drift loss ditentukan sebesar :[9]
kolam.
Wd = 0,1% xWc.
Cooling tower menggunakan prinsip
Wc = Debit air saat pengukuran (m3/hr)
penguapan dimana sebagian air diuapkan
ke aliran udara yang bergerak dan
Parameter terakhir adalah blow
kemudian dibuang ke lingkungan. Dalam
down (Wb) yang merupakan kehilangan
pengoperasian cooling tower dimung-
air akibat blowdown. Blowdown mem-
kinkan terjadi kehilangan air sehingga
buang sebagian air sirkulasi pekat karena
diperlukan penambahan air untuk men-
proses penguapan untuk menurunkan
jaga kestabilan jumlah air yang
konsentrasi padatan sistem. Blowdown
bersirkulasi. Kehilangan air diakibatkan
diperlukan untuk membatasi pemben-
oleh beberapa faktor yaitu evaporation
tukan kerak air.
loss (We), drift loss (Wd) dan blowdown
Besarnya nilai Blowdown (Wb) dapat
(Wb),[6][7] sehingga pada cooling tower
ditentukan dengan persamaan berikut:
pengurangan air yang sangat signifikan,

40
Analisa
udul Kebutuhan
Makalah Make Up…
Diletakkan… p-ISSN:0216-2695, e-ISSN:2614-8943
(Pranto
(Oke Oce,Busono,
dkk) Santosa) http://jurnal.batan.go.id/idex/php/bprn

Wb = We / (S – 1) Pengamatan operasi pompa make-up


water (PA-04 AP001) saat reaktor
Keterangan : beroperasi sampai daya 30 MW pada
Wb = blowdown loss tanggal 19 Maret 2019:
S = Cycle of cooling tower (S=2)
Tabel 3. Hasil pengamatan operasi
pompa (PA-04 AP001), operasi 30MW,
HASIL DAN PEMBAHASAN
tanggal 19 Maret 2019
Tabel 1. Data desain cooling tower untuk Daya PA-04 Level
No Jam Keterangan
(MW) AP001 (m)
daya nominal 30 MW
No. Parameter Nilai 1 09.48 15 ON 4,18
1 Cooling tower water flow 3908,64 m3/h 2 11.03 20 OFF 4,40 Dalam
2 Hot water temperature 39,20 oC waktu 2 jam
3 Cold water temperature 32,00 oC 29 menit air
4 Drybulb temperature – DB 30,96 oC berkurang
5 Wet bulb temperature – WB 28,00 oC 3 13.32 25 ON 4,18 dari level
6 Range temperature 7,20 oC 4,40 ke
7 Drift loss, % of circulating 0,1 % 4,18 meter
flow 4 14.53 25 OFF 4,40 Dalam
8 Evaporation loss, % of 1,15 % waktu 1 jam
circulating flow 53 menit air
berkurang
5 16.46 30 ON 4,18 dari level
Kemampuan pompa make-up (PA-04 4,40 ke 4,18
AP001) yaitu 100 m3/h. meter
Pengamatan operasi pompa make-up Perhitungan kehilangan air di cooling
water (PA-04 AP001) saat reaktor tower
beroperasi sampai daya 30 MW pada
tanggal 20 Desember 2018: Kehilangan air di cooling tower dapat
diakibatkan oleh terjadinya evaporasi,
Tabel 2. Hasil pengamatan operasi percikan maupun blowdown. Pada bagian
pompa (PA-04 AP001), operasi 30MW, ini akan dihitung kehilangan air tersebut
tanggal 20 Desember 2018 berdasarkan desain cooling tower (teori
dan kondisi yang sebenarnya).
Daya PA-04 Level
No Jam Keterangan
(MW) AP001 (m) 1. Perhitungan kehilangan air
1 09.24 25 OFF 4,40 Dalam berdasarkan desain yang diberikan
waktu 2 jam
9 menit air oleh PT. Hamon:[10]
berkurang a. Perhitungan kehilangan air akibat
2 11.33 30 ON 4,18 dari level evaporation loss (We)
4,40 ke Dari data desain yang diberikan
4,18 meter
Dalam
oleh PT. Hamon, besarnya
3 12.45 30 OFF 4,40 kehilangan air akibat evaporasi
waktu 1 jam
53 menit air ditentukan sebesar
berkurang
4 14.38 30 ON 4,18 dari level
4,40 ke
We = 1,15 %x Wc.
4,18 meter Wc = Cooling tower water
5 15.47 30 OFF 4,40 flow
= 3908,64 m3/h
We = 1,15 %x Wc

41
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Bulletin of Nuclear Reactor Management
Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38- 44

= 1,15 % x 3908,64 m3/h = 44,9494 / (2 – 1) m3/h


= 44,9494 m3/h = 44,9494 m3/h

b. Perhitungan kehilangan air akibat d. Total kehilangan air berdasarkan


drift loss (Wd) desain
Drift loss (Wd) adalah kehilangan Berdasarkan data desain maka
air yang diakibatkan karena fan total kehilangan air di cooling
yang berputar, biasanya tower adalah:
harganya adalah: 0,1 – 0,2% dari
jumlah air yang bersirkulasi. Make up water = We + Wd + Wb
Berdasarkan data desain diambil = (44,9494 + 3,9086 + 44,9494)
Wd = 0,1% = 93,8074 m3/h
2. Perhitungan berdasarkan teori
Wd = 0,1% xWc
a. Perhitungan kehilangan air akibat
Wc = Debit air saat pengukuran
evaporation loss(We)
(m3/hr)
Banyaknya jumlah air yang hilang
akibat penguapan atau
Keterangan : Debit air saat
evaporation loss (We) dapat
pengukuran diasumsikan sama
dihitung menggunakan
dengan debit aliran dari cooling
persamaan dibawah ini:
tower yaitu sebesar 3908,64 m3/h.
Sehingga :
We = 0,00085 Wc(T2 – T1)
Wd = 0,1% x 3908,64 m3/h
= 3,9086 m3/h
Keterangan :
Wc = Debit air saat pengukuran
c. Perhitungan kehilangan air akibat
T2 = Suhu air masuk cooling
blowdown (Wb)
tower
Blowdown yaitu membuang
T1 = Suhu air keluar cooling
sebagian air yang mempunyai
tower
konsentrasi yang pekat karena
Hasil pengukuran saat uji fungsi
proses penguapan. Dengan
cooling tower yang baru pada
terjadinya blowdown maka
tanggal 20 Desember 2018,
konsentrasi air yang ada di sistem
reaktor beroperasi pada daya 30
akan turun, hal ini sangat
MW diperoleh data sebagai
diperlukan untuk membatasi
berikut:
terjadinya pembentukan kerak air.
Wc = 4148 m3/h
Besarnya nilai Blowdown (Wb)
T2 = 36,90 oC
dapat ditentukan dengan
T1 = 29,92 oC
persamaan berikut:
Sehingga banyaknya kehilangan
Wb = We / (S – 1)
air akibat penguapan evaporation
loss (We) adalah :
Keterangan :
We = evaporation loss We = 0,00085 Wc(T2 – T1) m3/h
= 0,00085 x 4148 (36,9 –
S = Cycle of cooling tower
29,92) m3/h
(S=2)
= 24,61 m3/h
Wb = We / (S – 1)

42
Analisa
udul Kebutuhan
Makalah Make Up…
Diletakkan… p-ISSN:0216-2695, e-ISSN:2614-8943
(Pranto
(Oke Oce,Busono,
dkk) Santosa) http://jurnal.batan.go.id/idex/php/bprn

b. Perhitungan kehilangan air akibat (∆t) = 4,40 – 4,18 meter = 0,22 meter,
drift loss(Wd) lebar kolam (l) = 16,8 meter, dan
Wd = 0,1% xWc panjang kolam (p) = 21,35 meter maka
Wc = Debit air saat pengukuran volume air yang berkurang adalah;
(m3/hr) Volume = p x l x ∆t
= 21,35 m x 16,8 m x
Keterangan : Debit air saat 0,22 m
pengukuran diasumsikan sama = 78,9096 m3
dengan debit aliran dari cooling
tower yaitu sebesar 3908,64 m3/h. Sehingga dalam waktu 2 jam maka
besarnya keperluan make up water di
Wd = 0,1% x 3908,64 m3/h cooling tower adalah:
= 3,9086 m3/h
Sehingga banyaknya jumlah make up water = volume : waktu
kehilangan air yang diakibatkan = 78,9096 m3 : 2 jam
oleh drift loss (Wd) sebesar = 39,4548 m3/h.
3,90864 m3/h.
KESIMPULAN
c. Perhitungan kehilangan air akibat
blowdown (Wb)
Berdasarkan data desain cooling tower
Perhitungan berdasarkan hasil
yang baru, hasil perhitungan kehilangan
pengukuran
air, hasil pengamatan operasi pompa PA-
Wb = We / (S – 1)
04 dapat disimpulkan bahwa:
= 24,61 / (2 – 1) m3/h
= 24,61 m3/h 1. Kehilangan air di cooling tower pada
kondisi reaktor beroperasi pada daya
d. Berdasarkan perhitungan maka
30 MW masih lebih kecil dibandingkan
total kehilangan air di cooling
dengan perhitungan maupun hasil
tower adalah:
desain, sehingga dapat disimpulkan
bahwa cooling tower masih aman.
Make up water = We + Wd+ Wb
= (24,61 + 3,9086 + 24,61) 2. Dengan kapasitas pompa PA-04
= 53,1286 m3/h sebesar 100 m3/h dan kehilangan air
sebesar 39,4548 m3/h maka pompa
3. Perhitungan berdasarkan hasil tersebut masih mampu untuk
pengamatan memenuhi kebutuhan make up air
Hasil pengamatan operasi pompa dalam mengkompensasi kehilangan
PA-04 yang dilakukan pada tanggal 20 air di cooling tower.
Desember 2018 dan 19 Maret 2019,
yaitu saat reaktor beroperasi pada DAFTAR PUSTAKA
daya 30 MW. Rata-rata dalam waktu 2
jam terjadi terjadi penurunan 1. G. B. HILL E. J. PRING PETER D.
ketinggian air cooling tower dari level OSBORN: Cooling Towers, 3rd
4,40 meter ke 4,18 meter. Edition: Principles and Practice,
Berdasarkan penurunan ketinggian air Butterworth-Heinemann, 1990.
di cooling tower maka dapat dihitung 2. Gerald Bowen Hill, E. J. Pring, Peter
volume air yang berkurang dalam David Osborn, William Stanford:
waktu 2 jam. Penurunan ketinggian air Cooling towers: principles and

43
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Bulletin of Nuclear Reactor Management
Vol. XVII, No.1, April 2020:hal. 38- 44

practice, Butterworth-Heinemann, 6. https://www.researchgate.net/publicati


1990. on/317829430_Cooling_towers_Estim
3. https://www.cti.org/downloads/win09jo ate_evaporation_loss_and_makeup_
urnal.pdf water_requirements.
4. Muhammad Awwaluddin, Puji 7. https://checalc.com/solved/ctmakeup.
Santosa, Suwardiyono, Pusat html
Rekayasa Perangkat Nuklir – BATAN: 8. U. Vengateson National Petrochemical
Perhitungan Kebutuhan Cooling Co. (Saudi Arabia): Engineering
Tower Pada Rancang Bangun Untai Practice: Cooling Towers: Estimate
Uji Sistem Kendali Reaktor Riset, Evaporation Loss and Makeup Water
PRIMA, Volume 9, Nomor 1, Juni 2012 Requirements.
ISSN : 1411-0296. 9. Manufacturer data record by PT
5. Hutriadi Pratama Siallagan: Analisis Fulgurindo Teknik Utama, PT Hamon
Kinerja Cooling Tower 8330 CT01 Indonesia; Project: Pekerjaan
Pada Water Treatment Plant-2 PT pengadaan sistem cooling tower,
KRAKATAU STEEL (Persero). Tbk, Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, tahun 2018.
No. 3, Juni 2017. 10.PT Hamon Indonesia; Cooling tower
performance test procedure.

44

You might also like