You are on page 1of 13

ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN PEDOMAN

AKUNTANSI PESANTREN MENGGUNAKAN PSAK NO.45


Oleh:
Yulian Sahri,
Akuntansi/Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Palembang
Email: yuliansahri@gmail.com
Arraditya Permana,
Manajemen/Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Palembang
Email: Aditgunz09@gmail.com
Muhammad Wahyu Al-Haq,
Akuntansi/Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Palembang
Email: wahyualhaq@gmail.com

Abstract
Finance is one of the factors that helps boarding schools succeed in their development
efforts, since the financial field aids in the management of education. To preserve public trust
in financial management, transparency and publishing in the form of presentation of
financial statements in compliance with standards are required. It will also provide
contributors a sense of security because they believe their donations have been properly
managed. As professional organizations of accountants and architects of financial
accounting standards in Indonesia, Bank Indonesia and the Indonesian Institute of
Accountants collaborated on the development of the Pesantren Accounting Guidelines, a
financial reporting guide for boarding schools. The Financial Accounting Standards of
Entities Without Public Accountability are the subject of this accounting guideline (SAK
ETAP). Financial Position Report, Activity Report, Cash Flow Statement, and Notes on
Financial Statements are the components of Pondok Pesantren financial statements based on
pesantren accounting rules. This is a descriptive study that employs a mixed-methods
approach (mixed methods). This study employs a mix of research methodologies (mixed
methods), in which researchers employ both qualitative and quantitative methodologies in
their investigation. Financial reports based on Islamic Boarding School Accounting
Guidelines have not been given by Al-Manar Muhammadiyah Islamic Boarding School and
The lack of understanding of financial statement preparation on the part of the Islamic
boarding school, as well as the lack of information and socialization related to the
Accounting Guidelines for Islamic Boarding Schools.

Keywords: Financial Statement, Accounting Islamic Boarding School Guidlines and PSAK 45

1. PENDAHULUAN yang cukup signifikan dalam penyelenggaraan


Pelaksanaan pendidikan di Indonesia pendidikan. Terbukti dengan munculnya
merupakan tanggung jawab seluruh komponen berbagai lembaga pendidikan atau perguruan
bangsa. Dalam prakteknya masyarakat ikut swasta yang merupakan bentuk dari
terlibat pada upaya mencerdaskan bangsa, penyelenggaraan pendidikan masyarakat,
tidak hanya dari segi materi dan moril, namun termasuk pendidikan di pondok pesantren.
telah pula ikut serta memberikan sumbangsih
Keberadaan pondok pesantren dan peran pesantren diharapkan mampu menyusun dan
aktifnya telah ada sejak dulu. Pondok menyajikan laporan keuangan secara
pesantren telah banyak melahirkan para akuntabel, memberikan nilai tambah bagi
ilmuwan, pejuang, pemimpin, birokrat dan kemajuan pondok pesantren, serta dapat
lainnya yang berkontribusi bagi kemajuan meningkatkan kepercayaan masyarakat
Indonesia. Salah satu sumber yang mendukung terhadap pesantren tersebut, baik dalam
keberhasilan pondok pesantren dalam membina santri, mengelola sumbangan, dan
melakukan pembangunan adalah keuangan asetnya.
dikarenakan bidang keuangan merupakan Fenomena yang terjadi adalah banyak pondok
penunjang dalam pengelolaan Pendidikan pesantren yang belum menggunakan pedoman
(Wahidin, 2016). Oleh sebab itu, diperlukan dalam pembuatan laporan keuangan. Laporan
pengelolaan keuangan yang baik dan keuangan yang dipakai pun masih sangat
transparan, agar kelemahan dan kekurangan sederhana, dimana pondok pesantren tersebut
pesantren dapat diketahui oleh pihak-pihak tidak membuat laporan keuangan lengkap
lain yang berkepentingan. yang seharusnya digunakan pada pondok
Transparansi dan publikasi berupa penyajian pesantren umumnya sesuai dengan Pedoman
laporan keuangan sesuai standar perlu Akuntansi Pesantren.
dilakukan untuk menjaga kepercayaan publik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
terhadap pengelolaan keuangan. Selain itu juga penyusunan laporan keuangan pada Pondok
akan menciptakan rasa aman bagi donatur Pesantren Modern Al-Manar Muhammadiyah,
karena mereka berpresepsi bahwa donasinya mengetahui penerapan Pedoman Akuntansu
telah dikelola dengan sebaik baiknya. Pesantren dalam penyajian laporan keuangan
Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia, pada Pondok Pesantren Modern Al-Manar
sebagai organisasi profesi akuntan dan Muhammadiyah dan mengetahui kendala yang
penyusun standar akuntansi keuangan di dihadapi Pondok Pesantren Modern Al-Manar
Indonesia, bekerjasama dalam penyusunan Muhammadiyah.
suatu panduan pelaporan keuangan bagi 2. KAJIAN PUSTAKA
pondok pesantren yaitu Pedoman Akuntansi Penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2014)
Pesantren. Pedoman akuntansi ini mengacu dengan judul pertanggungjawaban keuangan
pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas pondok pesantren: studi pada Yayasan
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Nazhatut Thullab menunjukkan bahwa hasil
Komponen laporan keuangan Pondok penelitian yang dilakukan belum tersaji
Pesantren berdasarkan Pedoman Akuntansi laporan keuangan berdasarkan PSAK N.45
Pesantren terdiri dari Laporan Posisi tentang entitas nirlaba, laporan keuangan
Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus hanya berupa laporan penerimaan kas dan
Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. pengeluaran kas.
Dengan adanya pedoman akuntansi ini pondok
Fatih (2015) dalam penelitiannya yang Khairiyah menunjukkan bahwa laporan
berjudul implementasi Penyusunan Laporan keuangan yang ada di Yayasan Pendidikan
Keuangan pada Lembaga Nirlaba Yayasan Pondok Pesantren Al-Khairiyah belum sesuai
Berdasarkan PSAK 45 (study Kasus pada dengan penyusunan laporan keuangan
Yayasan Pesantren Global Tarbiyyatul Arifin berdasarkan format laporan keuangan nirlaba
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang) yang ada pada PSAK No. 45. Laporan
menunjukkan bahwa Praktik penyusunan keuangan yang ada berupa laporan arus kas
laporan keuangan yang telah dilakukan hanya mengenai pengeluaran dan pemasukan
pada arus dana masuk dan keluar, walaupun menurut pemahaman mereka. Yayasan
laporan keuangan selama ini telah disajikan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Khairiyah
dengan baik namun belum sesuai dengan tidak menyajikan laporan posisi keuangan,
PSAK 45. laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan
Penelitian yang dilakukan Wahidin (2016) atas laporan keuangan.
dengan judul Implementasi Manajemen
Keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren Laporan Keuangan
Nurul Hijrah Jakarta Timur menunjukkan Laporan keuangan merupakan bagian dari
bahwa Pesantren belum sepenuhnya proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
melakukan proses pengelolaan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
sesuai dengan aturan pemerintah atau petunjuk laporan laba rugi, laporan posisi keuangan
teknis dalam pengelolaannya termasuk pada (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
pelaporan keuangan. misalnya, sebagai laporan arus kas atau
Novianti (2017) dalam penelitiannya yang laporan arus dana), catatan dan laporan lain
berjudul Analisis Implementasi Akuntansi serta materi penjelasan yang merupakan
Keuangan pada Yayasan Pendidikan Pondok tambahan yang berkaitan dengan laporan
Pesantren Tarbiyah Islamiyah Darul Wasi’ah tersebut (IAI, 2009).
Simalinyang Kec. Kampar Kiri Tengah Kab. Menurut Munawir (2004) laporan
Provinsi Riau menunjukkan bahwa Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
keuangan yang dibuat adalah laporan aktivitas proses akuntansi yang dapat digunakan
dan laporan posisi keuangan, namun sebagai alat berkomunikasi antara data
komponen laporan keuangan yang dibuat keuangan dan atau aktivitas suatu entitas
belum lengkap dan belum memenuhi dengan pihak-pihak yang berkepentingan
komponen laporan keuangan menurut prinsip dengan data atau aktivitas entitas tersebut.
akuntasi berterima umum. Sedangkan menurut Kasmir (2010) laporan
Penelitian yang dilakukan oleh Atufah (2018) keuangan adalah laporan yang menunjukkan
yang berjudul Penerapan PSAK No.45 tentang kondisi keuangan sebuah entitas pada saat ini
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba atau dalam suatu periode tertentu.
Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-
Dengan demikian dapat disimpulkan bawah bimbingan pimpinan yang diikuti santri
bahwa laporan keuangan adalah informasi sebagai kegiatan utamanya.
keuangan yang berasal dari proses akuntansi Peraturan Menteri Agama Nomor 3
dalam suatu periode tertentu, digunakan Tahun 1979 menklasifikasikan pondok
sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pesantren menjadi:
pengambilan keputusan dan sebagai bentuk a. Pondok Pesantren Tipe A, yaitu pondok
pertanggungjawaban pihak pengelola. pesantren dengan para santri belajar dan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, bertempat tinggal di asrama lingkungan
2009) laporan keuangan mempunyai tujuan pondok pesantren dengan pengajaran
untuk memberikan informasi tentang posisi yang berlangsung secara tradisional.
keuangan, kinerja, dan arus kas sebuah entitas b. Pondok Pesantren Tipe B, yaitu pondok
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pesantren yang menyelenggarakan
pengguna laporan dalam rangka membuat pengajaran secara klasikal dan pengajaran
keputusan-keputusan ekonomi serta oleh kyai bersifat aplikasi, diberikan pada
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen waktu-waktu tertentu. Santri tinggal di
atas penggunaan sumber-sumber daya yang asrama lingkungan pondok pesantren.
dipercayakan kepada mereka. c. Pondok Pesantren Tipe C, yaitu pondok
Pondok Pesantren pesantren hanya merupakan asrama
Secara terminologi, pesantren sedangkan para santrinya belajar di luar
didefinisikan sebagai lembaga pendidikan (di madrasah atau sekolah umum
tradisional Islam untuk mempelajari, lainnya), kyai hanya mengawasi dan
memahami, mendalami, menghayati, dan sebagai Pembina para santri tersebut.
mengamalkan ajaran Islam dengan d. Pondok Pesantren Tipe D, yaitu pondok
menekankan pentingnya moral keagamaan pesantren yang menyelenggarakan system
sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Perlu pondok pesantren dan sekaligus system
dijelaskan bahwa pengertian “tradisional” sekolah atau madrasah.
dalam definisi ini bukan berarti kolot atau Berdasarkan definisi tersebut maka dapat
ketinggalan zaman, tetapi menunjuk pada disimpulkan bahwa pondok pesantren adalah
pengertian bahwa lembaga ini telah hidup lembaga pendidikan Islam dengan sistem
sejak ratusan yang lalu. asrama yang mempelajari, memahami,
Zarkasyi (2015) pun mendefinisikan mendalami, menghayati, dan mengamalkan
pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan ilmu agama dengan penekanan pada
agama Islam dengan system asrama atau pembentukan moral yang dibimbing oleh kyai
pondok, di mana kyai sebagai figur sentralnya, serta masjid sebagai pusat kegiatan.
masjid sebagai pusat kegiatan yang Pedoman Akuntansi Pesantren
menjiwainya, dan pengajaran agama Islam di Di dalam Pedoman Akuntansi Pesantren
(IAI, 2018) disebutkan bahwa tujuan dari
penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren pesantren dan agar mampu menyusun laporan
adalah untuk memberi panduan akuntansi yang keuangan sesuai dengan standar akuntansi
tidak mengikat bagi pondok pesantren dalam keuangan yang berlaku, sehingga nantinya
penyusunan laporan keuangan. Pedoman laporan keuangan yang disajikan oleh pondok
Akuntansi Pesantren ini diterapkan pada pesantren akuntabel (IAI, 2018).
pondok pesantren yang memiliki badan hukum Di dalam Pedoman Akuntansi Pesantren
berbentuk yayasan. Acuan utama penyusunan (IAI, 2018) disebutkan bahwa tujuan laporan
laporan keuangan pondok pondok pesantren keuangan yang disusun dan disajikan oleh
adalah Standar Akuntansi Keuangan Entitas yayasan pondok pesantren adalah untuk
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang memberikan informasi tentang posisi
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi keuangan, kinerja, arus kas dan informasi
Keuangan IAI. lainnya yang bermanfaat bagi pengguna
Komponen laporan keuangan pondok laporan keuangan dalam rangka membuat
pesantren terdiri atas laporan posisi keuangan, keputusan ekonomi, dan sebagai bentuk
laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan pertanggung jawaban pengurus yayasan
atas laporan keuangan (IAI, 2018). pondok pesantren atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan Keuangan Pondok Pesantren 3. METODE PENELITIAN


Menurut Miftahol (2013) Laporan Penelitian ini merupakan penelitian
keuangan pondok pesantren adalah suatu deskriptif dengan pendekatan metode
proses dalam pengaturan kegiatan atau kombinasi (mixed methods). Objek penelitian
aktivitas keuangan pada pondok pesantren dan ini yaitu Pondok Pesantren Modern Al-Manar
lembaga pendidikan yang ada di dalamnya, Muhammadiyah Kepayang, Kecamatan
termasuk kegiatan planning, analisis dan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
pengendalian terhadap kegiatan keuangan Sumatera Selatan. Teknik pengumpulan data
yang biasanya dilakukan oleh ketua pengurus yang digunakan pada penelitian ini yaitu
dan bendahara, atau kepala madrasah bersama observasi, wawancara dan dokumentasi.
bendaharan madrasah pada sector lembaga Penelitian ini menggunakan metode
pendidikan formal yang ada di bawah naungan penelitian kombinasi (mixed methods) yaitu
institusi yayasan pondok pesantren. dalam melakukan penelitian peneliti
Pondok pesantren merupakan suatu menggunakan kombinasi metode kualitatif dan
entitas pelaporan yang memiliki badan hukum metode kuantitatif. Tahapan Teknik analisis
berbentuk yayasan. Pedoman Akuntansi data yang digunakan yaitu reduksi data,
Pesantren dibuat sebagai bentuk keberpihakan penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Ikatan Akuntasi Indonesia dan Bank Indonesia Langkah yang dilakukan pada penyajian data
pada pemberdayaan ekonomi di pondok yaitu Menyajikan laporan keuangan yang telah
disusun oleh Pondok Pesantren Modern Al- pondok setiap santri diwajibkan
Manar Muhammadiyah, menyajikan laporan membayar sebesar Rp4.795.000
keuangan Pondok Pesantren Modern Al-Manar b. Sumbangan dana dari pihak lain seperti
Muhammadiyah yang sesuai dengan Pedoman sumbangan dana pendidikan dari
Akuntansi Pesantren yang terdiri dari laporan pemerintah, sumbangan dari orang tua
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan santri, dan sumbangan dari lingkungan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan, diluar pondok.
membandingkan laporan keuangan Pondok Adapun pengeluaran yang dilakukan oleh
Pesantren Modern Al-Manar Muhammadiyah PPM Al-Manar adalah pengeluaran untuk
berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren kegiatan operasional pondok pesantren, seperti
dan meyajikan kendala-kendala yang dihadapi pengeluaran untuk biaya makan santri, biaya
Pondok Pesantren Modern Al-Manar honor guru dan karyawan serta biaya yang
Muhammadiyah dalam penyajian laporan mendukung aktivitas operasional pondok
keuangan. pesantren lainnya. Berdasarkan hasil
4. HASIL DAN PEMBAHASAN wawancara dengan Bendahara, diketahui
Penyusunan Laporan Keuangan Pondok bahwa penyusunan laporan keuangan yang
Pesantren Modern Al-Manar dilakukan selama ini hanya berdasarkan apa
Muhammadiyah (PPM Al-Manar) yang beliau pahami saja, dimana pemahaman
Penyusunan laporan keuangan pada PPM tentang penyusunan laporan keuangan masih
Al-Manar dilakukan oleh Bendahara sebatas pencatatan buku kas.
Pesantren. Laporan keuangan yang disusun Pencatatan kas yang dilakukan PPM Al-
bertujuan untuk memberikan informasi tentang Manar menggunakan sistem pencatatan single
keuangan pondok dan sebagai bentuk entry atau pembukuan. Menurut Halim
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana (2012:34) dalam sistem pencatatan single
pondok pesantren. Umi Siti Maslamah, S.Pd.I entry, pencatatan transaksi ekonomi dilakukan
selaku Bendahara dalam wawancaranya dengan mencatatnya satu kali. Transaksi yang
menjelaskan bahwa laporan keuangan PPM berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada
Al-Manar berisi catatan penerimaan dan sisi penerimaan atau debit dan transaksi yang
pengeluaran yang dilakukan oleh pondok berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada
pesantren selama satu bulan. Penerimaan sisi pengeluaran atau kredit.
tersebut terdiri dari: Dari penjelasan di atas diketahui bahwa
a. Kontribusi santri yang diterima, yaitu laporan keuangan yang disusun PPM Al-
berupa pembayaran bulanan dan Manar masih sangat sederhana yaitu berupa
pembayaran biaya awal masuk pondok. catatan kas yang berisi catatan transaksi
Untuk pembayaran bulanan setiap santri penerimaan dan pengeluaran, pencatatan yang
dikenakan biaya sebesar Rp 590.000 dilakukan menggunakan sistem pembukuan
sementara untuk biaya awal masuk atau single entry. Sistem pencatatan seperti ini
memiliki kelebihan mudah dipahami dan tidak dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan
rumit, namun juga memiliki kelemahan yaitu yang lengkap dari pondok pesantren terdiri
sulit mendeteksi bila terjadi kesalahan dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
pencatatan dan informasi yang disajikan laporan arus kas dan catatan atas laporan
kurang lengkap karena hanya menampilkan keuangan.
kas masuk, kas keluar dan saldo kas saja. Tabel 4.1
Analisis Laporan PPM Al-Manar Muhammadiyah
Penerapan Laporan Keuangan
Berdasarkan Pedoman kuntansi Pesantren
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Indikator
Pedoman Akuntansi Laporan Keuangan PPM Al-
Pesantre Manar
Pesantren Pada Pondok Pesantren Modern Laporan posisi keuangan
Belum menyusun laporan posisi
Laporan Posisi memberikan informasi
keuangan sesuai Pedoman
Al-Manar Muhammadiyah. Keuangan mengenai asset,
Akuntansi Pesantren.
liabilitas, dan asset neto.
Pedoman Akuntansi Pesantren secara Laporan aktivitas
memberikan informasi Belum menyusun laporan
Laporan Aktivitas mengenai kinerja aktivitas sesuai Pedoman
umum bertujuan untuk memberikan kerangka keuangan pondok Akuntansi Pesantren.
pesantren
penyusunan laporan keuangan oleh pondok Laporan arus kas adalah
laporan yang
pesantren agar semakin lebih terukur dan dapat menunjukkan
Belum menyusun laporan arus
Laporan Arus Kas kas sesuai Pedoman Akuntansi
penerimaan dan
dipertanggungjawabkan. Pedoman Akuntansi pengeluaran kas dan
Pesantren.
setara kas.
Pesantren berisi panduan pelaporan keuangan Catatan atas laporan
keuangan berisi informasi
Catatan Atas Tidak ada catatan atas laporan
bagi pondok pesantren. Pedoman akuntansi ini Laporan Keuangan
sebagai tambahan informasi
keuangan
yang disajikan dalam
mengacu pada SAK ETAP dan PSAK 45. laporan keuangan

Berdasarkan data yang diperoleh dari PPM Al-


Bendahara pesantren PPM Al-Manar dalam
Manar, laporan keuangan yang disusun masih
wawancaranya menyatakan bahwa Beliau
sangat sederhana yaitu berupa catatan kas yang
belum mengetahui apa itu Pedoman Akuntansi
berisi catatan transaksi penerimaan dan
Pesantren. Hal serupa juga disampaikan oleh
pengeluaran saja. Sesuai dengan Pedoman
Ustad Ali Ashari, Lc selaku Pimpinan Pondok
Akuntansi Pesantren laporan keuangan pondok
Pesantren, dalam wawancaranya Beliau
pesantren yang lengkap terdiri dari laporan
menyatakan bahwa baru mengetahui Pedoman
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan
Akuntansi Pesantren atas dasar informasi dari
arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
peneliti dan belum memahaminya.
PPM Al-Manar belum menerapkan Pedoman
Dalam Pedoman Akuntansi Pesantren
Akuntansi Pesantren dalam penyajian laporan
disebutkan bahwa tujuan dari laporan
keuangannya, hal ini dikarenakan pihak
keuangan pondok pesantren adalah untuk
pondok tidak mengetahui adanya Pedoman
memberikan informasi tentang posisi
Akuntansi Pesantren yang merupakan acuan
keuangan, kinerja, arus kas dan informasi
dalam penyusunan laporan keuangan pondok
lainnya yang bermanfaat bagi pengguna
pesantren. Berikut rekomendasi peneliti
laporan keuangan dalam rangka membuat
tentang penyajian laporan keuangan yang
keputusan ekonomi dan sebagai bentuk
sesuai dengan Pedoman Akuntansi Pesantren
pertanggungjawaban pengurus pondok
pada PPM Al-Manar Sumatera Selatan.
pesantren atas penggunaan sumber daya yang
Laporan Posisi Keuangan dari transaksi pembuatan papan nama pada
Laporan posisi keuangan memberikan bulan Maret. Sementara aset tindak lancar
informasi mengenai asset, liabilitas, dan asset lainnya seperti gedung, peralatan pondok dan
neto dari pondok pesantren, serta hubungan inventaris yang ada tidak disajikan karena
antar unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. pada data inventaris PPM Al-Manar hanya
Berikut rekomendasi laporan posisi keuangan disampaikan daftar dan jumlah unit barang
PPM Al-Manar berdasarkan Pedoman saja, sehingga tidak diketahui berapa nilai
Akuntansi Pesantren. buku dari aset tersebut.
Tabel 4.2 PPM Al-Manar tidak memiliki kewajiban
Laporan Posisi Keuangan PPM Al-Manar
atau hutang, sehingga pada laporan posisi
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren
PONDOK PESANTREN MODERN AL-MANAR keuangan tidak disajikan kewajiban. Pada
Laporan Posisi Keuangan
Periode Oktober 2020 kelompok aset neto disajikan aset neto tidak
ASET
Aset Lancar terikat dan aset neto terikat temporer.
Kas dan Setara Kas XXX
Piutang XXX Dalam Pedoman Akuntansi Pesantren
Aset Tidak Lancar
Investasi Pondok XXX dijelaskan bahwa aset neto tidak terikat

Total Aset XXX


merupakan akumulasi pendapatan dan beban

LIABILITAS
tidak terikat dari pondok pesantren. Pada
Total Liabilitas
laporan posisi keuangan PPM Al-Manar
ASET NETO
Aset etoadalah
Aset Tidak Terikat XXX yang dikuasai
sumber daya disajikan aset neto tidak terikat sebesar
Aset Neto Terikat Temporer) XXX
oleh yayasan
Total Aset Netopondok pesantren
XXX sebagai akibat RpXXX, hasil tersebut didapat dari jumlah
dariTotal
peristiwa masa
Liabilitas dan Asetlalu
Netodan mafaat ekonomi
XXX pendapatan kas dan kontribusi santri berupa
di masa depan diperkirakan akan diperoleh pembayaran bulanan dikurangi dengan beban
yayasan pondok pesantren, total aset PPM Al- operasional selama sebulan.
Manar pada Oktober 2020 adalah RpXXX. Aset neto terikat temporer pada PPM Al-
Aset dikelompokkan menjadi aset lancar dan Manar sebesar RpXXX merupakan hasil
aset tidak lancar. akumulasi pendapatan dan beban terikat
Pada laporan posisi keuangan PPM Al- temporer dari pondok pesantren. Pendapatan
Manar aset lancar terdiri dari kas dan setara terikat dalam hal ini adalah berupa dana
kas dan piutang. Kas dan setara kas yang sumbangan pendidikan yang penggunaanya
disajikan sebesar RpXXX. Piutang pada PPM ditetapkan oleh pemberi agar digunakan untuk
Al-Manar adalah penunggakan pembayaran aktivitas pendidikan. Perhitungan aset neto
bulanan santri, berdasarkan hasil wawancara terikat temporer disajikan dalam catatan atas
dengan Bendahara diketahui bahwa pada laporan keuangan.
bulanMaret terdapat penunggakan pembayaran Laporan Aktivitas
dari santri sebesar RpXXX. Laporan aktivitas memberikan informasi
Aset tidak lancar menyajikan inventaris mengenai kinerja keuangan pondok pesantren
pondok dengan nominal RpXXX, yang didapat selama satu periode laporan tertentu. Laporan
aktivitas menyediakan informasi mengenai terikat temporer dalam hal ini adalah berupa
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang dana sumbangan pendidikan yang
mengubah jumlah dan sifat asset neto, penggunaanya ditetapkan oleh pemberi agar
hubungan antar transaksi dan peristiwa lain, digunakan untuk aktivitas pendidikan yaitu
dan bagaimana penggunaan sumber daya sebesar Rp XXX. sedangkan beban terikat
dalam pelaksanaan program atau jasa. Berikut temporer adalah biaya pendidikan yang
rekomendasi laporan aktivitas PPM Al-Manar merupakan beban atas aktivitas operasional
berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren pendidikan sesuai dengan ketentuan syarat dari
Tabel 4.3 donatur sumbangan terikat yaitu sejumlah Rp
Laporan Aktivitas PPM Al-Manar
XXX
Berdasarkan Pedoman Akuntansi
PONDOK PESANTREN MODERN AL-MANAR
Laporan Aktivitas
Laporan Arus Kas
Periode Maret 2021
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Laporan arus kas adalah laporan yang
Penghasilan Tidak Terikat
Pendapatan Bulanan Santri
Jumlah
XXX
XXX
menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas
Beban Tidak Terikat
Honorarium Karyawan XXX dan setara kas selama periode tertentu yang
Biaya Makan Santri XXX
Biaya Kesehatan XXX
Beban Akomodasi dan Konsumsi XXX dikelompokkan dalam aktivitas operasional,
Beban Umum dan Administrasi XXX
Beban Listrik
Beban Air
XXX
XXX
investasi, dan pendanaan. Berikut rekomendasi
Beban Internet XXX
Beban Pemeliharaan Pesantren XXX laporan arus kas PPM Al-Manar berdasarkan
Jumlah Beban XXX
Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat XXX
Pedoman Akuntansi Pesantren:
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Dari laporan aktivitas PPM Al-Manar
Dana Sumbangan Pendidikan XXX
Biaya Pendidikan XXX

periode Oktober 2020 di atas diketahui bahwa


Kenaikan Aset Neto Terikat Temporer XXX
Tabel 4.4
Kenaikan Aset Neto XXX Laporan Arus Kas PPM Al-Manar
aset neto tidak terikat mengalami kenaikan
ASET NETO AWAL XXX
ASET NETO AKHIR XXX Berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren
sebesar Rp XXX. Hasil tersebut diperoleh dari PONDOK PESANTREN MODERN AL-MANAR
Laporan Aktivitas
akumulasi penghasilan dan beban tidak terikat Periode Maret 2021
ARUS KAS OPERASI
dari pondok pesantren. Penghasilan tidak Rekonsiliasi Perubahan Aset Neto Menjadi Kas Neto
Perubahan Aset Neto XXX
terikat PPM Al-Manar yaitu berupa Piutang XXX
Jumlah Kas Neto Dikeluarkan Dari Aktivitas Operasi XXX
pembayaran bulanan santri, sedangkan beban
ARUS KAS INVESTASI
tidak terikat terdiri dari beban yang digunakan Pembelian Inventaris Pondok (Papan Nama) XXX
Jumlah Kas Neto Dikeluarkan Dari Aktivitas Investasi XXX
untuk membiaya seluruh kegiatan operasional
Kenaikan Kas Neto XXX
pondok pesantren seperti honorarium Saldo Kas Awal XXX
Saldo Kas Akhir XXX
karyawan, biaya makan, beban akomodasi,
Arus kas dari aktivitas operasi disajikan
beban administrasi dan umum, beban listrik,
dengan metode tidak langsung. Jumlah kas
air dan internet, serta beban pemeliharaan
neto diterima dari aktivitas operasi sebesar Rp
pondok.
XXX diperoleh dari hasil jumlah kenaikan aset
Perubahan aset neto terikat temporer pada
neto pada laporan aktivitas dikurangi dengan
PPM Al-Manar sebesar Rp XXX merupakan
piutang pondok. Tujuan dari perhitungan
hasil dari penghasilan terikat temporer
dikurangi beban terikat temporer. Pendapatan
tersebut adalah untuk merekonsiliasi aset neto Catatan Atas Laporan Keuangan
menjadi kas neto. Catatan atas laporan keuangan merupakan
Arus kas investasi menyajikan jumlah kas bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan
neto yang dikeluarkan dari aktivitas investasi yayasan pondok pesantren. Catatan atas
oleh PPM Al-Manar. Aktivitas investasi yang laporan keuangan memuat penjelasan pos-pos
dilakukan pihak pondok pesantren adalah laporan keuangan dan informasi penting
lainnya. Berikut rekomendasi laporan arus kas
PONDOK PESANTREN MODERN AL-MANAR
PPM Al-Manar berdasarkan Pedoman
Laporan Arus Kas
Periode Oktober 2020 Akuntansi Pesantren:
CATATAN Tabel 4.5
Aset neto terikat temporer diperoleh dari akumulasi Catatan Atas Laporan Keuangan PPM Al-Manar
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren
penghasilan dan beban terikat temporer dari pondok
pesantren. Pondok Pesantren Modern Al-Manar
Kendala Pondok Pesantren Modern Al-
Muhammadiyah memiliki penghasilan terikat temporer
Manar Muhammadiyah Dalam
berupa dana sumbangan pendidikan. Dana sumbangan
Menerapkan Pedoman Akuntansi
pendidikan ini diberikan oleh donatur agar digunakan
Pesantren
untuk pendanaan aktivitas operasional pendidikan santri
Dalam penyajian laporan keuangannya,
dalam jangka waktu tertentu. Dana sumbangan diberikan
PPM Al-Manar belum menerapkan Pedoman
berdasarkan rancangan anggaran yang diajukan oleh
Akuntansi Pesantren. Hal ini dikarenakan
pondok pesantren.
adanya faktor penghambat yang menyebabkan
CATATAN B
sulitnya penerapan Pedoman Akuntansi
Aset Neto Terikat Temporer  
Pendapatan Terikat Temporer   Pesantren tersebut. Dari hasil pengamatan dan
Dana Sumbangan Pendidikan XXX wawancara yang peneliti lakukan, diketahui
Beban Terikat Temporer (Biaya Pendidikan)   beberapa hal yang menjadi kendala dalam
Biaya Ujian Santri XXX
penerapan Pedoman Akuntansi Pesantren pada
Karya Ilmiah Santri XXX
penyajian laporan keuangan PPM Al-Manar
Keperluan Ekstrakulikuler XXX
Aset Neto Terikat Temporer XXX yaitu.

berupa pembelian papa nama senilai Rp XXX. a. Rendahnya pemahaman mengenai

Kenaikan kas bersih PPM Al-Manar pada penyusunan laporan keuangan.

periode Oktober 2020 adalah sebesar Rp Bendahara sebagai penyusun laporan

XXX. Informasi tentang arus kas berguna bagi keuangan tidak paham betul tentang ilmu

para pengguna laporan keuangan sebagai dasar akuntansi khususnya dalam hal

untuk menilai kemampuan Pondok pesantren penyusunan laporan keuangan.

dalam menghasilkan kas dan setara kas serta b. Ketidakpahaman pihak pondok pesantren

menilai kebutuhan penggunaan arus kas mengenai Pedoman Akuntansi Pesantren

tersebut. yang disebabkan kurangnya informasi


dan sosialisasi terkait acuan penyusunan
laporan keuangan pondok pesantren baik. Kemampuan dalam proses pencatatan
tersebut. dan pelaporan transaksi keuangan serta
Pedoman Akuntansi Pesantren diterbitkan tersedianya laporan keuangan sesuai standar
oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan akuntansi yang berlaku merupakan hal yang
Ikatan Akuntansi Indonesia pada Mei 2018. paling mendasar di dalam proses peningkatan
Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan tetekelola tersebut. (IAI, 2018).
pondok pesantren dalam penyusunan laporan Mengingat pentinganya penyajian laporan
keuangannya, serta dapat memberikan nilai keuangan yang sesuai dengan standar yang
tambah bagi kemajuan pondok pesantren. berlaku, dalam hal ini penyajian laporan
Dalam Pedoman Akuntansi Pesantren keuangan pondok pesantren sesuai dengan
disebutkan bahwa laporan keuangan yang Pedoman Akuntansi Pesantren, maka penulis
lengkap dari pondok pesantren terdiri dari merekomendasikan penyusunan laporan
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, keuangan yang
Indikator sesuai
Sebe lum dengan siklus
Penerapan akuntansi
Se sudah Penerapan
PPM Al-Manar
laporan arus kas dan catatan atas laporan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan
hanya melakukan
keuangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Pedoman Akuntansi Pesantren pada PPM Al-
indentifikasi transaksi,
pencatatan atas
laporan keuangan pondok pesantren yaitu Manar. transaksi yang terjadi Menyusun Jurnal Umum, Buku
Siklus Akuntansi sudah dilakukan yaitu Besar, Neraca Saldo dan
untuk memberikan informasi tentang posisi berupa pencatatan Laporan Keuangan
keuangan, kinerja, arus kas dan informasi dengan sistem single
entry atau
lainnya yang bermanfaat bagi pengguna pembukuan bukan
berupa jurnal.
laporan keuangan dalam rangka membuat
Tabel 4.6 Menyajikan laporan keuangan
keputusan ekonomi dan sebagai bentuk Perbandingan sebelum dan sesudah berdasarkan pedoman akuntansi
penyajian
Format laporan pesantren
dengan siklus akuntansi dan penerapan yaitu laporan posisi
Laporan Keuangan
pertanggungjawaban pengurus pondok keuangan berupa keuangan, laporan aktivitas,
pedoman akuntansi pesantren
catatan penerimaan laporan arus kas dan catatan atas
pesantren atas penggunaan sumber daya yang dan pengeluaran kas laporan keuangan
dipercayakan kepadanya.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa PPM Al-Manar belum menyusun
semua komponen laporan keuangan yang
dijelaskan dalam Pedoman Akuntansi
Pesantren. Penyusunan laporan keuangan yang
dilakukan selama ini hanya berdasarkan apa
yang mereka pahami saja, yaitu pencatatan
kas. Format laporan pencatatan kas ini berisi
catatan seluruh transaksi penerimaan dan
pengeluaran saja.
Salah satu karakteristik pesantren yang Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
maju adalah kualitas pengelolaan yang baik dalam melakukan penyusunan keuangan PPM
dan mendukung terciptanya tatakelola yang Al-Manar belum sepenuhnya sesuai dengan
siklus akuntansi. Dari lima tahapan siklus operasional dan investasi. Pada catatan atas
akuntansi, hanya tahap pengidentifikasian laporan keuangan disajikan penjelasan
yang sesuai. Dalam proses penyusunan laporan mengenai aset neto terikat temporer.
keuangan yang sesuai dengan siklus akuntansi 5. KESIMPULAN
PPM Al-Manar menyusun jurnal, buku besar Berdasarkan penelitian mengenai
dan laporan keuangan. penerapan laporan keuangan berdasarkan
Sebelum dilakukan penerapan Pedoman Pedoman Akuntansi Pesantren pada PPM Al-
Akuntansi Pesantren, laporan keuangan PPM Manar Muhammadiyah dapat diambil
Al-Manar hanya berupa catatan penerimaan kesimpulan sebagai berikut.
dan pengeluaran kas. Meskipun menurut pihak 1. Penyusunan laporan keuangan PPM Al-
pondok pesantren laporan keuangan tersebut Manar sudah dilakukan. Dalam
sudah cukup dalam hal memberikan informasi penyusunan laporan keuangan yang
dan pertanggungjawaban kepada pihak-pihak dilakukan adalah mencatat penerimaan
terkait, PPM Al-Manar tetap perlu menyusun dan pengeluaran kas selama sebulan
dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan dengan menggunakan sistem pencatatan
Pedoman Akuntansi Pesantren yang terdiri single entry atau pembukuan. Catatan
atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, kas tersebut yang kemudian oleh pihak
laporan arus kas dan catatan atas laporan pondok pesantren disajikan sebagai
keuangan. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan.
kualitas informasi keuangan yang diberikan 2. Pondok Pesantren Modern Al-Manar
melalui laporan keuangan lebih lengkap dan Muhammadiyah belum menyajikan
baik, untuk menjaga akuntabilitas keuangan laporan keuangan berdasarkan Pedoman
pondok, dan menjadikan bahan pertanggung Akuntansi Pesantren. Dalam Pedoman
jawaban yang lebih detail dan jelas. Akuntansi Pesantren disebutkan bahwa
Setelah dilakukan penerapan Pedoman laporan keuangan pondok pesantren
Akuntansi Pesantren, penyajian laporan yang lengkap terdiri dari laporan posisi
keuangan PPM Al-Manar terdiri dari laporan keuangan, laporan aktivitas, laporan arus
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan kas, dan catatan atas laporan keuangan.
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 3. Kendala yang dihadapi oleh PPM Al-
Laporan posisi keuangan memberikan Manar dalam penerapan PSAK 45 yaitu
informasi mengenai asset dan asset neto. minimnya pemahaman tentang
Laporan aktivitas memberikan informasi penyusunan laporan keuangan pada
mengenai kinerja keuangan pondok pesantren, pihak pondok pesantren dan tidak
pada laporan ini disajikan informasi tentang adanya informasi serta sosialisasi terkait
aset neto. Laporan arus kas menunjukkan Pedoman Akuntansi Pesantren.
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara 6.REFERENSI
kas yang dikelompokkan dalam aktivitas
Arifin, Zainal. 2014. “Pertanggungjawaban Nomor 45 Pelaporan Keuangan Entitas
Keuangan Pondok Pesantren: Studi Nirlaba.
Pada Yayasan Nazhatut Thullab”. Jurnal
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11.
Jakarta: Rajawali Pers.
Atufah Intan Devi. 2018. “Penerapan PSAK Miftahol, Arifin. 2013. Manajemen Keuangan
No.45 tentang Pelaporan Keuangan Pendidikan. Sumenep: Madura Press.
Organisasi Nirlaba Yayasan Pendidikan
Pondok Pesantren Al-Khairiyah”. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
International Journal of Social Science Edisi Ke-4. Jakarta: Salemba Empat.
and Business Vol. 2, No.3. 2018. Novianti, Devi (2017) “Analisis Implementasi
Akuntasi Keuangan Pada Yayasan
Fatih. 2015.” implementasi Penyusunan Pendidikan Pondok Pesantren Tarbiyah
Laporan Keuangan pada Lembaga Islamiyah Darul Wasi’ah Simalinyang
Nirlaba Yayasan Berdasarkan PSAK Kec. Kampar Kiri Tengah Kab. Kampar
45”.http://etheses.uinmalang.ac.id/215 Provinsi Riau”.
1/12/11520080Ringkasan.pdf.
Wahidin. 2016. “Implementasi Manajemen
Halim, Abdul dkk. 2012. Akuntansi Sektor Keuangan Pendidikan di Pondok
Publik, edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Pesantren Nurul Hijrah Jakarta Timur”.
Ikatan Akuntansi Indonesia dan Bank Jurnal UIN Syarif
Indonesia. 2009. Pedoman Akuntansi Zarkasyi, Syukri, Abdullah, KH. 2005. Gontor
Pesantren. dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2018. Pernyataan Jakarta: Raja Grafindo.
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

You might also like